Oleh:
ONE DHARMAWATI SUGMA
1108103010014
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2014
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat
(nitrifikasi)
oleh
bakteri Nitrosomonas
dan
antara
nitrat
dengan
gas
nitrogen (denitrifikasi) oleh karena itu, nitrit bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen. Kandungan nitrit pada perairan alami mengandung nitrit
sekitar 0.001 mg/L. Kadar nitrit yang lebih dari 0.06 mg/L adalah bersifat toksik
bagi organisme perairan. Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya
proses biologis perombakan bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut
yang rendah. Selain itu nitrit juga bersifat racun karena dapat bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen,
disamping itu juga nitrit membentuk nitrosamin (RRN-NO) pada air buangan
tertentu dan dapat menimbulkan kanker (Maladi, Irham, dkk. 2013).
Berdasarkan
PERMENKES
No.416/MENKES/PER/IX/1990
kadar
maksimum nitrit dalam air minum dan air bersih adalah 1 mg/L. Selain itu ada
beberapa peraturan yang mengatur baku mutu untuk nitrit, yaitu:
1. PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Kadar maksimun yang diperbolehkan untuk Nitrat dan Nitrit
dibagi menjadi 4 kelas air. Nitrat untuk Kelas 12 kadar maksimumnya 10
mg/l sedangkan untuk kelas 34 kadar maksimumnya 20 mg/l. Nitrit untuk
Kelas 13 kadar maksimumnya 0,06 mg/l sedangkan untuk kelas 4 tidak
dipersyaratkan.
2. Kepmen LH No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Kadar
maksimum yang diperbolehkan untuk Nitrat (sebagai NO3--N) adalah 0,008
mg/l.
Kandungan nitrit yang terdapat dalam air dapat dianalisis metode Nessler.
Kadar nitrit dapat diukur dengan menggunakan metode Nessler kualitatif dan
kuantitatif. Dimana metode nessler kualitatif yaitu dengan cara menggunakan
asam sulfonil dan napthyl amine. Dimana warna sampel dibandingkan dengan
warna larutan standart atau larutan stock nitrit. Warna sampel yang paling
mendekati warna larutan stock nitrit itulah yang paling tinggi kadar nitritnya.
Metode Nessler secara kuantitatif yaitu dapat digunakan dengan spektrofotometri.
Alat yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Visible. Spektrofotometri Sinar
Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada
panjang gelombang tertentu (Day, 2002).
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm,
dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.
Pengukuran
spektrofotometri
menggunakan
alat
spektrofotometer
yang
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,
sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat
secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan
hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).
BAB III
METODOLOGI KERJA
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah spektrofotometer sinar tampak dengan kuvet
silika, labu ukur 50 mL; 250 mL; 500 mL dan 1000 mL, pipet volumetrik 1 mL; 2
mL; 5 mL; 10 mL dan 50 mL, pipet ukur 5 mL, gelas piala 200 mL dan 400 mL,
erlenmeyer 250 mL dan neraca analitik.
Bahan yang digunakan adalah air suling bebas nitrit, kertas saring bebas
nitrit, larutan sulfanilamida (H2NC6H4SO2NH2), larutan NED Dihidroklorida,
natrium oksalat (Na2C2O4 0,05 N), larutan ferro ammonium sulfat (FAS) 0,05 N,
larutan induk nitrit (NO2-N) 250 mg/L dan kalium permanganat (KMnO4) 0,05 N.
DPD
(N,N-Dietil-p-Phenilendiamin),
warna
merah
500
mg
N-(1-naphthyl)-ethylenediamine
DAFTAR PUSTAKA
Maladi, Irham, dkk. 2013. Analisa Uji Fisik, Ammonia (NH3), Nitrit (NO),
Penentuan Kadar Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Klorin (Cl) dalam
Sampel Air Minum Nestle dan Cleo. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Rohman, A. 2007, Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.9-2004. Nitrit Spektro.
Underwood, A.L dan Day, J.R., R.A, (2002), Analisa Kimia Kuantitatif, edisi
keempat, Erlangga, Jakarta