Anda di halaman 1dari 25

ANEMIA

DEFISIENSI BESI
PADA ANAK
KELOMPOK III

PENDAHULUAN

Anemia defisiensi besi adalah anemia


yang disebabkan oleh kurangnya besi yang
diperlukan untuk sintesis hemoglobin.

Banyak ditemukan di negara berkembang

Berdampak pada pertumbuhan dan


perkembangan anak

DEFINISI

Anemia defisiensi besi :

Anemia yang secara primer disebabkan oleh


kekurangan zat besi dengan gambaran darah yang
beralih secara progresif dari normositer
normokrom menjadi mikrositik hipokrom dan
memberi respon terhadap pengobatan dengan
senyawa besi (WHO).

EPIDEMIOLOGI

Dari hasil SKRT tahun 1992 prevalensi ADB pada


anak balita di indonesia adalah 55,5%.

Pada tahun 2002 prevalensi anemia pada usia 4-5


bulan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
menunjukkan bahwa 37% bayi memiliki kadar Hb
di bawah 10gr/dl sedangkan untuk kadar Hb di
bawah 11gr/dl mencapai angka 71%.

Selain itu data menunjukkan bahwa bayi


dari ibu anemia dengan berat bayi normal
memiliki kecendrungan hampir 2 kali
lipat menjadi anemia dibandingkan bayi
dengan berat lahir normal dari ibu yang
tidak menderita anemia.

ETIOLOGI
Penyebab utama anemia defisiensi pada
anak di negara berkembang adalah :
1. diet makanan tidak adekuat
2. infestasi cacing
3. obat-obatan yang mengganggu agregasi
4. keadaan yang mengganggu absorbsi
5. pertumbuhan yang sangat cepat

PATOFISIOLOGI

Anemia Defisiensi Besi

- Tahap pertama : iron depletion atau


storage irondeficiency
- Tahap kedua : deficienterythropoietin
atau iron limited
erythropoiesis
- Tahap ketiga : iron deficiency anemia

MANIFESTASI KLINIS

Pucat

Iritabel dan anoreksia

Takikardi

Perubahan sejumlah epitel

Intoleransi terhadap latihan

Termogenesis yang tidak normal

Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin seperti
- Hb, PCV, leukosit, trombosit
- pemeriksaan indeks eritrosit,retikulosit,
- morfologi darah tepi (mikrositik hipokrom)
- pemeriksaan status besi (Fe serum, Total iron
binding capacity (TIBC),saturasi transferin, FEP,
feritin), dan apus sumsum tulang.

DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis ADB menurut WHO:
1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia.
2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31%
(N : 32-35%)
3. Kadar Fe serum <50 ug/dl (Normal : 80 180 ug/dl)
4. Saturasi transferin (ST) <15% (N : 20 50%)

Lanzkowsky menyimpulkan ADB dapat


diketahui melalui:

Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer


yang dikonfirmasi dengan kadar MCV,MCH, dan
MCHC yang menurun.

FEP meningkat

Feritin serum menurun

Fe serum menurun, TIBC meningkat,ST <16%

Respon terhadap pemberian preparat besi


- Retikulositosis mencapai puncak pada hari ke 5-10
setelah pemberian preparat besi.
- Kadar Hemoglobin meningkat rata-rata 0,25-0,4 gr/dl
perhari atau MCV meningkat 1% perhari

Sum-sum tulang
- Tertundanya maturasi sitoplasma
- Pada pewarnaan sum-sum tulang tidak ditemukan besi
atau besi berkurang

DIAGNOSIS BANDING

Talasemia minor

Anemia karena penyakit kronis.

Lead poisoning/ keracunan timbal

Anemia sideroblastik.

PENATALAKSANAAN

Pemberian preparat besi


Pemberian preparat besi peroral,
dosis besi yang dipakai 4-6 mg besi/ kgBB/hari

Obat diberikan dalam 2-3 dosis sehari.


Preparat terapi besi per oral :

- Fe sulfat (20 % Fe)

- Fe fumarat (33 % Fe)

- Fe succinate (12 % Fe)

- Fe gluconate (12 % Fe)

Pemberian preparat besi parenteral


Pemberian besi secara intramuskular
Preparat yang sering dipakai adalah
dekstran besi. Larutan ini mengandung 50
mg besi/ml. Dosis dihitung berdasarkan:

Dosis besi (mg) = BB(kg) x kadar Hb yang


diinginkan (g/dl) x 2,5

Transfusi darah
Transfusi darah jarang diperlukan.
Transfusi darah hanya diberikan pada
keadaan anemia yang sangat berat dengan
kadar Hb < 4 g/dl hanya diberi PRC
dengan dosis 2-3 ml/kgBB

PROGNOSIS
Prognosis baik bila penyebab anemianya
hanya karena kekurangan besi saja dan
diketahui penyebabnya serta kemudian
dilakukan penanganan yang adekuat

PENCEGAHAN
Makanan

Pemberian ASI minimal 6 bulan.

Hindari minum susu sapi yang berlebih.

Tambahan makanan/bahan yang meningkatkan


absorpsi besi (buah-buahan, daging, unggas)

Pemberian Fe dalam makanan (iron Fortified Infant


Cereal)

Suplementasi besi
- kebutuhan perhari untuk bayi hingga 1
tahun 2 mg Fe/kgBB.
- bayi prematur membutuhkan Fe dua kali
lebih banyak (4mg Fe/kgBB)
- suplementasi besi juga dibutuhkan pada
bayi yang minum ASI lebih dari 6 bulan.

- Pemerintah memberikan suplementasi zat


besi sebanyak 60 mg besi/minggu selama
16 minggu dalam setahun kepada anak
sekolah, buruh pabrik dan ibu-ibu hamil.
- Penyuluhan perbaikan gizi terutama
mengenai pentingnya makanan
mengandung zat besi untuk pertumbuhan
dan peningkatan prestasi belajar pada anak

KESIMPULAN

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang


disebabkan oleh kurangnya besi yang
diperlukan untuk sintesis hemoglobin.

Anemia defisiensi besi pada anak akan


memberikan dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak

Penyebab utama anemia defisiensi besi adalah


konsumsi zat besi yang tidak cukup dan
absorbsi zat besi selain itu infestasi cacing
tambang memperberat keadaan anemia

Pencegahan dapat dilakukan melalui asupan


makanan dan suplementasi zat besi.

Anda mungkin juga menyukai