Kegiatan yang memperoleh perhatian besar dari masyarakat adalah pada waktu suatu
perusahaan mengambil alih (melakukan akuisisi) perusahaan lain, atau penggabungan (merger
atau consolidation) dari dua perusahaan. Perluasan usaha memang dapat dilakukan dengan
ekspansi intern (yaitu menambah kapasitas pabrik, menambah unit produksi, menambah divisi
baru, dan sebagainya), tetapi juga dapat dilakukan dengan menggabungkan dengan usaha yang
telah ada atau membeli perusahaan yang telah ada (akuisisi). Beberapa perusahaan memilih
untuk mengakuisisi perusahaan lain dalam mendukung usaha pengembangan mereka.
Akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain, pada dasarnya merupakan suatu
keputusan investasi yang mengandung unsur ketidak-pastian. Karena itu, konsep keuangan
tentang keputusan investasi berlaku pula. Diterapkan dalam konteks akuisisi, maka suatu akuisisi
dapat dibenarkan secara ekonomi apabila akuisisi tersebut diharapkan akan memberikan NPV
yang positif bagi pemegang saham perusahaan yang mengakuisisi. Hanya saja, untuk kasus
akuisisi beberapa karakteristik berikut akan membuat keputusan akuisisi mempunyai
kekhususan.
Pengertian Merger dan Akuisisi,
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang memerger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan
begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang dimerger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham
di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain
yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini
perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga
akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger,
perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.640).
bermaksud membeli saham PT. B dengan harga tertentu (yang lebih tinggi dari harga pasar),
sejumlah lembar saham tertentu. Apabila jumlah lembar saham yang ditawarkan oleh para
pemegang saham PT. B melebihi jumlah yang akan dibeli oleh PT. A, maka penjatahan akan
dilakukan.
Akuisisi assets
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva
perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki
pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets
dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli. Meskipun
demikian proses hukum pemindahan aktiva-aktiva tersebut dapat menjadi sangat mahal.
Pengelompokan akuisisi berdasarkan keterkaitan operasi
Para analis keuangan sering mengelompokkan akuisisi ke dalam salah satu dari tiga bentuk
berikut ini.
1) Akuisisi horizontal. Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang mempunyai bisnis
atau bidang usaha yang sama. Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi bersaing untuk
memasarkan produk yang mereka tawarkan.
2) Akuisisi vertical. Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap
proses produksi yang berbeda. Sebagai missal, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan
perkebunan tembakau, perusahaan garment mengakuisisi perusahaan tekstil, dan sebagainya.
3) Akuisisi konglomerat. Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak
mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang menghasilkan food-products oleh
perusahaan komputer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat.
Akuisisi atau Takeover?
Dua istilah ini sering dipergunakan untuk maksud yang sama, yaitu pengambil-alihan
suatu perusahaan oleh pihak lain. Meskipun demikian, sebenarnya akuisisi hanyalah merupakan
salah satu cara untuk melakukan takeover. Takeover merupakan istilah umum yang dipergunakan
untuk menjelaskan pengambilalihan kendali suatu perusahaan dari sekelompok pemegang saham
antara harga yang dibayar dengan nilai pasar dengan nilai pasar yang wajar dari aktiva yang
diakuisisi.
Dicatat sebagai pooling of interest
Dengan cara pooling of interest, aktiva-aktiva perusahaan baru dinilai sama dengan nilai
buku dari perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi.
Motif merger dan akuisisi
Mengapa perusahaan bergabung dengan perusahaan lain, atau membeli perusahaan lain
(akuisisi)? Alasan yang sering dikemukakan adalah karena dengan akuisisi perusahaan mampu
mencapai pertumbuhan lebih cepat dari pada harus membangun unit usaha sendiri. Meskipun
alasan tersebut benar, faktor yang paling mendasari sebenarnya adalah motif ekonomi. Dengan
kata lain, kalau kita akan membeli perusahaan lain, maka pembelian tersebut hanya dapat
dibenarkan apabila pembelian tersebut menguntungkan kita.
Diperoleh synergy sebagai akibat merger dan akuisisi
Kondisi saling menguntungkan tersebut akan terjadi kalau dari peristiwa akuisisi atau
merger tersebut diperoleh synergy. Synergy berarti bahwa nilai gabungan dari kedua perusahaan
tersebut lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Dalam
bahasa yang lebih mudah, synergy adalah situasi pada saat 2 + 2 = 5.
Peningkatan pendapatan
Pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran yang lebih baik, strategic
benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena pemilihan
bentuk dan media promosi yang lebih tepat, memperbaiki system distribusi, dan
menyeimbangkan komposisi produk.
Penurunan biaya
Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang
dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale). Integrasi vertical juga
memungkinkan perusahaan menekan biaya, seperti dengan memperoleh biaya bahan baku yang
lebih murah, atau menghemat biaya distribusi. Menghilangkan menejemen yang kurang efisien
dan penggunaan sumberdaya yang komplementer, juga merupakan sumber-sumber untuk
mengurangi biaya.
Penghematan pajak
Manfaat dalam bentuk penghematan pajak dapat diilustrasikan berikut ini. Suatu
perusahaan telah menderita rugi sebesar Rp. 10 Milyar. Oleh pemiliknya kemudian
perusahaannya dijual dan diperlakukan sebagai penjualan aktiva. Dari penjualan tersebut pemilik
mengakui memperoleh capital gains sebesar Rp. 10 milyar, karena aktiva tetap dijual dengan
harga Rp. 10 Milyar di atas nilai bukunya. Tetapi perusahaan telah menderita rugi Rp. 10 Milyar,
maka gains 10 Milyar tersebut akan tertutup oleh kerugian yang ditanggung sehingga pemilik
perusahaan tidak perlu membayar pajak.
Penurunan biaya modal
Penurunan biaya modal dapat terjadi karena biaya emisi mempunyai komponen yang
bersifat tetap. Dengan demikian, apabila gabungan perusahaan akan menerbitkan sekuritas, biaya
emisinya akan lebih murah sehingga dapat menekan biaya modal perusahaan.
Alasan yang meragukan (dubious)
Disamping alasan-alasan yang diharapkan dapat menimbulkan synergy, kadang-kadang
akuisisi dilakukan dengan alasan yang meragukan (dubious). Dua alasan dubious yang sering
disebut adalah diversifikasi dan jumlah earnings per share (EPS). Dari konsep CAPM kita
mengetahui bahwa diversifikasi tidaklah menimbulkan manfaat, karena pasar akan menentukan
nilai perusahaan berdasarkan atas risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi.
Sedangkan untuk alasan EPS saat ini. Alasan EPS yang dubious terjadi karena analisis dilakukan
atas dasar pertimbangan jumlah EPS saat ini.
Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun
akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun
diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko
adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka
perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale).
Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang
lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas
ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan
tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi
dapat
memperoleh
dana
untuk
melakukan
ekspansi
eksternal.
Perusahaan
tersebut
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan
peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini
memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada
manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan
manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak
dengan
mengurangkan
pendapatan
perusahaan
yang
diakuisisi.
Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari
tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika
perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh
sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat.
Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang,
karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh