BAB II
KERANGKA TEORITIS
INTERNET SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN DEMOKRASI
20
merupakan
sekumpulan
jaringan
komputer
yang
perorangan.
Internet
menyediakan
akses
untuk
layanan
Control
Protocol/Internet
Protocol).
Protokol
ini
21
22
23
24
Saluran
telepon
via
modem
bukan
satu-satunya
cara
untuk
25
dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas,
termasuk aplikasi grafis dan multimedia.
Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet
relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi pemakainyapun
belum terlalu banyak. Namun perkembangan internet di Indonesia telah
menunjukan perkembangan yang signifikan. Seperti halnya dikatakan oleh
Prayitno terlihat pada table berikut ini :
Tabel 2.1.
Peningkatan Jumlah Pelanggan dan
Pengguna Internet di Indonesia
TAHUN
PELANGGAN
PENGGUNA
1996
1997
1998
1999
2000
2001
31000
75000
134000
256000
760000
1680000
110000
384000
512000
1000000
1900000
4200000
Sumber: APJII
Berdasarkan data tersebut maka dapat kita lihat bahwa penguna
internet di Indonesia terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan kini
tahun 2005 pengguna internet sudah memasuki angka 50 juta orang.
26
(seperti
MIDI,
Shockwave,
Quicktime
Movie,
3D
World).
(http://dhani.singcat.com/internet/modul.php).
Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang secara
populer disebut sebagai browser. Browser membaca halaman-halaman web
yang tersimpan dalam webserver melalui protokol yang disebut HTTP
27
28
b. Electronic Mail/Email/Messaging
Email atau kalau dalam istilah Indonesia, surat elektronik, adalah
aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim
pesan melalui alamat elektronik di internet.
(http://dhani.singcat.com/internet/modul.php)
Para pengguna email memilki sebuah mailbox (kotak surat) elektronik
yang tersimpan dalam suatu mailserver. Suatu Mailbox memiliki sebuah
alamat sebagai pengenal agar dapat berhubungan dengan mailbox lainnya,
baik dalam bentuk penerimaan maupun pengiriman pesan. Pesan yang
diterima akan ditampung dalam mailbox, selanjutnya pemilik mailbox
sewaktu-waktu dapat mengecek isinya, menjawab pesan, menghapus, atau
menyunting dan mengirimkan pesan email.
Layanan email biasanya dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email
berbasis client dan email berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client,
aktifitas per-emailan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak email
client, misalnya Eudora atau Outlook Express. Perangkat lunak ini
menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan email secara
offline (tidak tersambung ke internet), dengan demikian, biaya koneksi ke
internet dapat dihemat. Koneksi hanya diperlukan untuk melakukan
pengiriman (send) atau menerima (recieve) email dari mailbox.
Sebaliknya, bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan peremailan harus dilakukan melalui suatu situs web. Dengan demikian, untuk
menggunakannya haruslah dalam keadaan online. Alamat email dari ISP
29
program
uudecode.
Cara
ini
terlalu
kompleks
(tidak
disebut
MIME
dikembangkan
standar
baru
yang
30
31
32
berkuasa dalam negara itu adalah rakyat. Dengan demikian dalam negara
demokrasi, pemerintah (penguasa) berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat,
dan mengabdi untuk kepentingan rakyat. Menurut Kartono (1989:67)
menjelaskan bahwa: Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dan
lembaga orde kenegaraan yang memungkinkan individu untuk hidup bebas
dan bertanggungjawab.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa demokrasi
dipandang sebagai kerangka berpikir dalam melakukan pengaturan urusan
umum atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk rakyat diterima baik sebagai
ide, norma, sistem sosial, maupun sebagai wawasan, sikap, perilaku
individual yang secara kontektual diwujudkan, dipelihara dan dikembangkan.
Sementara pada masa Romawi muncul istilah republik untuk menyebut
sistem pemerintahan. Republik (Djiwandono et al., 2003:1) berasal dari kata
res (peristiwa) dan publicus (publik), yang artinya kurang lebih sebagai
sesuatu yang dimiliki oleh publik atau rakyat. Menurut Dahl (Djiwandono et
al., 2003:1), ... antara demokrasi dan republik tidak ada perbedaaan yang
signifikan.
Berdasarkan uraian di atas, jelas baik istilah demokrasi maupun
republik memiliki substansi yang sama, yaitu pemilik kekuasaan dalam suatu
negara itu adalah rakyat. Dengan demikian di negara yang berbentuk
republik, demokrasi merupakan ciri utama. Artinya walaupun negara atau
sistem pemerintahannya diproklamirkan atau dideklarasikan berbentuk
33
34
prinsip demokrasi dapat dijadikan ukurannya. Adapun yang termasuk prinsipprinsip demokrasi menurut Djiwandono et al. ( 2003: 7-8), yaitu: Pertama,
kebebasan; kedua, kebebasan individu tidak boleh mengganggu kebebasan
individu lainnya; dan ketiga, adanya keterlibatan rakyat dalam pengambilan
keputusan. Jadi, apabila ada jaminan kebebasan individu, dan kebebasan
individu tersebut tidak mengganggu kebebasan individu lainnya serta adanya
keterlibatan
rakyat
dalam
pengambilan
keputusan,
maka
kelompok,
35
36
37
38
... bila demokrasi tidak disertai oleh tatanan politik dan aturan politik
serta hukum yang jelas, suatu kondisi tertentu bisa berubah menjadi
anarkisme dan bahkan kemudian mengundang otorianisme yaitu suatu
pemerintahan yang menindas dan berlawanan dengan prinsip
demokrasi.
Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa demokrasi tidak bisa
dilaksanakan dengan baik tanpa adanya tatanan politik serta hukum yang
jelas. Tanpa tatanan politik serta hukum yang jelas demokrasi bisa berubah
menjadi anarkisme atau otorianisme. Oleh karena itu bagi negara totaliter
atau otoriter, pendidikan demokrasi menjadi lebih penting lagi, walaupun ini
disadari oleh yang berkuasa akan mengancam kekuasaannya. Karena
melalui pendidikan demokrasi rakyat akan diberdayakan untuk menuntut
haknya dan menentang berbagai kebijakan penguasa yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi. Pentingnya pendidikan
demokrasi di Indonesia, disadari pula oleh para tokoh pendidikan dan para
pengambil kebijakan. Dari mulai tahun 1960 sampai sekarang, pendidikan
demokrasi telah dilaksanakan walaupun dengan substansi yang berbeda,
karena faktor kepentingan penguasa. Sementara menurut Tilaar (1999:172174), bahwa:
Pendidikan demokrasi yang merupakan tuntutan dari terbentuknya
masyarakat madani Indonesia mengandung berbagai unsur: a)
Manusia memerlukan kebebasan politik artinya mereka memerlukan
pemerintah dari dan untuk mereka sendiri; b) Kebebasan intelektual; c)
Kesempatan untuk bersaing di dalam perwujudan diri sendiri (self
realization); d) Pendidikan yang mengembangkan kepatuhan moral
kepada kepentingan bersamadan bukan kepada kepentingan sendiri
atau kelompok; e) Pendidikan yang mengakui hak untuk berbeda (the
right to be different); f) Percaya kepada kemampuan manusia untuk
membina masyarakat di masa depan.
39
jelas
sebagai
Kewarganegaraan
pendidikan
(PKn).
Hal
ini
demokrasi
adalah
sebagaimana
Pendidikan
dikemukakan
oleh
hak-hak
menginginkan
warganegaranya,
warganegaranya
memiliki
dan
secara
wawasan,
tidak
langsung
menyadari
akan
40
41
itu
akan
terus
berlangsung
manakala
kita
dapat
42
tidak
mungkin
langsung
jadi,
semuanya
butuh
tahap
belajar
dari
perkembangan masing-masing negara. Ada lagi hal penting yang tidak boleh
dilupakan adalah pola pembelajarannya harus demokratis. Jangan sampai
pembelajaran demokrasi, tetapi pola pembelajarannya bertentangan dengan
prinsip-prinsip demokrasi. Keadaan seperti ini jelas akan menjadi kontra
produktif dengan tujuan pembelajaran dan pembudayaan demokrasi
Demokrasi merupakan suatu proses pendidikan, bukan suatu yang
dapat diciptakan dalam waktu sekejap. Karena itu betapa penting proses
pendidikan dan latihan berdemokrasi baik pada institusi sosial, ekonomi,
budaya, apalagi pada institusi politik. Diatas segala itu, demokrasi hanya
akan
tumbuh
kalau
ada
kesadaran
berdemokrasi
(democratic
43
pendapat
di
atas,
memberikan
implikasi
bahwa
44
how the ideas of democracy have been translated into institutions and
practices around the world and through the age bagaimana ide demokrasi
telah diterjemaahkan ke dalam bentuk-bentuk kelembagaan dan praktik di
berbagai belahan bumi dalam berbagai kurun waktu. Dengan demikian siswa
akan mengetahui dan memahami kekuatan dan kelemahan demokrasi dalam
berbagai
konteks
ruang
dan
waktu,
(3)
adanya
kurikulum
yang
45
dan
memecahkan
masalah.
Dengan
kata
lain
perlu
sejarahnya
PKn
telah
mengalami
beberapa
kali
46
47
48
demokratis,
sehingga suasana kelas menjadi semakin hidup tidak hanya guru yang
berkreasi, tetapi siswapun terlibat didalamnya, dengan demikian Guru PKn
harus menampilkan kepribadian yang demokratis yaitu bersikap ramah,
kekeluargaan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak didiknya serta
setiap siswa diperhatikan akan hak dan kewajibannya, menghargai
pribadinya serta selalu menyatakan musyawarah untuk mufakat dalam
penyelesaian suatu masalah.
Menurut Sapriya dan Winataputra (2004:15), bahwa: Tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan
tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada
nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Lebih
lanjut Sapriya dan Winataputra (2004:15) mengemukakan, bahwa:
Misi
PKn
dengan
paradigma
yang
direvitalisasi
adalah
mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi
pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warga negara (civic
intelegence), membina tanggung jawab warga negara (civic
responsibility), dan mendorong partisipasi warga negara (civic
partisipation). Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk
membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi
rasional dan intelektual semata melainkan juga dalam dimensi
spiritual, emosional dan sosial sehingga paradigma baru PKn
bercirikan multidimensional.
49
Berdasarkan
pendapat
di
atas
jelas,
bahwa
Pendidikan
lembaga formal (sekolah), tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah
pendidikan di luar sekolah terutama dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Hal ini karena waktu untuk berinteraksi di luar sekolah lebih
leluasa dibandingkan dengan di sekolah.
Peningkatan fungsi dan peran PKn sebagai pendidikan demokrasi
perlu dilakukan berbagai upaya yang konstruktif. Di antara upaya yang dapat
ditempuh adalah dengan mengadakan revitalisasi PKn sebagai pendidikan
demokrasi. Revitalisasi berarti refungsionalisasi yang dimaksudkan agar PKn
dapat memberikan kontribusi positif dalam membina dan mengarahkan
peserta didik sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan
berpartisipasi secara cerdas dalam berdemokrasi. Artinya, partisipasi yang
didasarkan pada pertimbangan-petimbangan rasional bukan emosional
dengan berorientasi pada kepentingan rakyat (bangsa dan negara).
50
pola
pembelajarannya
harus
demokratis.
Jangan
sampai
demokrasi.
Keadaan
seperti
ini
jelas
akan
menjadi
51
52
53
jelasnya
kita
lihat
Dari uraian di atas jelas bahwa, pendidikan IPS baik untuk pendidikan
dasar dan menengah maupun untuk pendidikan tinggi (LPTK/FPIPS) samasama merupakan seleksi dari ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan,
baik tujuan instruksional, kurikuler, institusional, maupun
nasional.
54
Adapun tujuan pembelajaran IPS bukan hanya agar peserta didik tahu
terhadap fakta-fakta atau masalah-masalah sosial saja, tetapi lebih dari itu ia
harus memiliki kecakapan/keterampilan dalam hidup bermasyarakat. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Wahab (1998:9), bahwa:
Tujuan pengajaran IPS di sekolah tidak lagi semata-mata untuk
memberi pengetahuan dan menghapal sejumlah fakta dan informasi
akan tetapi lebih dari itu. Para siswa selain diharapkan memiliki
pengetahuan mereka juga dapat mengembangkan keterampilannya
dalam berbagai segi kehidupan dimulai dari keterampilan
akademiknya sampai pada keterampilan sosialnya.
Berdasarkan pendapat tersebut, Tujuan pengajaran IPS di sekolah
tidak semata-mata untuk memberi pengetahuan saja, tetapi para siswa
diharapkan dapat mengembangkan keterampilannya dalam berbagai segi
kehidupan terutama keterampilan sosialnya. Sementara menurut The Multi
State Consontium of Performance Based Teacher Education di AS pada
tahun 1973 dikemukakan tujuan pelajaran studi sosial (IPS) sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
55
10.
menggunakannya
dalam
menghadapi,
menganalisis,
dan
56
2.
pembelajaran
demokrasi,
sehingga
kelas
pembelajaran
IPS
terlihat
dari
tujuan
pembelajaran
IPS/studi
sosial
yang
57
Berdasarkan
pendapat
di
atas,
menunjukan
bahwa
nilai-nilai
kehendak
kepada
orang
lain;
toleran
dalam
58
59
hal
pembelajarannya
penting
harus
yang
tidak
demokratis.
boleh
Jangan
dilupakan
sampai
adalah
pola
pembelajaran
60
sikap demokratis baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Wahab (1998:7), bahwa: Perubahan apapun yang
dilakukan tanpa komitmen dan kerja keras guru semuanya akan menjadi siasia atau gagal sama sekali.
D. Pembelajaran Elektronik (E-learning)
1. Pengertian Pembelajaran Elektronik (E-learning)
Pembelajaran elektronik atau e-Learning telah dimulai pada tahun
1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk
mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara
lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau
web-based learning. Dalam kaitan ini, yang diperlukan adalah kejelasan
tentang kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai
e-Learning? Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam
kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi
pembelajaran) dari Internet, dapat dikatakan telah melakukan e-Learning?
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar
elektronik (E-learning), yaitu: (a) kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan jaringan (jaringan dalam uraian ini dibatasi pada penggunaan
internet. Jaringan dapat saja mencakup LAN atau WAN). (Website eLearners.com), (b) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak, dan
(c) tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta
belajar apabila mengalami kesulitan.
61
merupakan
penyampaian
informasi,
komunikasi,
pelatihan secara online; E-Learning menyediakan
alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara
(model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks,
62
63
kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh
mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat
yang berada di kabupaten telah dapat berinternet ria.
Peningkatan
infrastruktur
di
bidang
telekomunikasi,
baik
yang
mendorong
perguruan
tinggi
konvensional
untuk
64
pembelajaran
elektronik
membuat
siswa
dapat
elektronik
atau
tidak.
Dalam
hal
ini,
tidak
ada
65
b. Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi
pembelajaran
elektronik
diprogramkan
untuk
melengkapi
materi
model
kegiatan
pembelajaran/perkuliahan
kepada
para
66
terutama
menunjukkan
di
bahwa
negara-negara
dengan
maju,
media
ini
merupakan
memang
fakta
yang
dimungkinkan
diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi
karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga
67
dasar
untuk
memanfaatkan
internet
sebagai
media
pembelajaran dalam seting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan
internet untuk pembelajaran bisa berhasil, seperti diungkapkan oleh Hardjito
(2004) yaitu :
a. Faktor Lingkungan, yang meliputi institusi penyelenggara
pendidikan dan masyarakat.
b. Siswa atau peserta didik meliputi usia, latarbelakang, budaya,
penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajamya
c. Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar,
pengalaman dan personalitinya
d. Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan,
koneksi ke internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan
berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.
68
Berdasarkan
pendapat
tersebut,
menunjukan
bahwa
dalam
demokratis,
sehingga suasana kelas menjadi semakin hidup tidak hanya guru yang
berkreasi, tetapi siswapun terlibat didalamnya, dengan demikian Guru PKn
harus menampilkan kepribadian yang demokratis yaitu bersikap ramah,
kekeluargaan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak didiknya serta
setiap siswa diperhatikan akan hak dan kewajibannya, menghargai
pribadinya serta selalu menyatakan musyawarah untuk mufakat dalam
penyelesaian suatu masalah.
69
bagian,
70
Web
Course,
ialah
penggunaan
internet
untuk
keperluan
pembelajaran
model
ini
biasanya
dipergunakan
untuk
71
72
73
74
sebagai
bahan
untuk
mengerjakan
tugas-tugas
dari
(http://www.altavista.com),
HotBot
(http://www.hotbot.com),
75
com).
Melakukan proses pencarian melalui situs search engine lebih
ditujukan jika pengguna ingin memperdalam pengertian satu kata atau frasa,
atau mengkaji lebih dari suatu permasalahan yang diwakili oleh satu kata.
Dalam hal ini search engine memberikan fasilitas yang ditujukan kepada hasil
pencarian lebih banyak dan bervariasi, serta hasil pencarian mencakup
keluaran terbaru. Kemampuan search engine memberikan hasil lebih banyak
dan termasuk juga hasil pencarian berupa situs-situs terbaru disebabkan
proses pencarian dilakukan dengan menggunakan mesin pencari (tidak
manual). Contoh tampilan mesin pencari google dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Web
Gambar
Grup
Direktori
Cari
define:democracy
Telusuri:
situs web
Pencarian Canggih
Kesukaan
Web
Frasa-frasa yang terkait: representative democracy direct democracy new
democracy social democracy christian democracy liberal democracy industrial
democracy parliamentary democracy e-democracy chinese democracy
Gambar 2.1
Contoh Situs Google
Cara untuk mencari data di internet sangat mudah sekali, hal ini cukup
memungkinkan dilaksanakan oleh siswa, yang kini sudah paham terhadap
76
77
78
kerusakan
baik
pada
fasilitas
komputer
itu
sendiri
maupun
bagi
penggunanya.
Cybercrime adalah sebuah perbuatan yang tercela dan melanggar
kepatutan di dalam masyarakat serta melanggar hukum, sekalipun sampai
sekarang sukar untuk menemukan norma hukum yang secara khusus
mengatur cybercrime. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam upaya
penegakan hukum terhadap cybercrime adalah penting untuk menentukan
sifat dapat dicela dan melanggar kepatutan masyarakat dari suatu perbuatan
cybercrime.
Umumnya suatu masyarakat yang mengalami perubahan akibat
kemajuan teknologi, banyak melahirkan masalah-masalah sosial. Hal ini
terjadi karena kondisi masyarakat itu sendiri yang belum siap menerima
perubahan atau dapat pula karena nilai-nilai masyarakat yang telah berubah
dalam menilai kondisi lama sebagai kondisi yang tidak lagi dapat diterima.
Dampak negatif akibat pengaruh penggunaan media internet dalam
kehidupan masyarakat dewasa ini semakin meluas. Melalui internet beberapa
jenis tindak pidana semakin mudah untuk dilakukan seperti, tindak pidana
pencemaran nama baik, pornogarfi, perjudian, pembobolan rekening,
perusakan jaringan cyber (hacking), penyerangan melalui virus (virus at-tack)
dan sebagainya. Menurut Mansur dan Gultom, (2005:26) menjelaskan bahwa
Jenis-jenis kejahatan yang masuk dalam katagori cybercrime diantaranya:
1.
2.
Cyber-terorism
Cyber-pornography:
penyebarluasan
obscene
materials termasuk pornography, indecent exposure, dan child
pornography.
79
3.
80
berdampak pada
81
Informasi
(cyberlaw) yang
diharapkan mengatur
yang
timbul
akan
menjadi
tanggung
jawab
orang
yang
82
83
jasa internet yang menyediakan jasa berupa jalan bagi pengguna internet
untuk mencari dan menemukan berbagai informasi yang disediakan oleh
penyedia content melalui portal yang dibangun dan disediakan oleh penyedia
jasa search engine. Ketiga penyedia jasa ini saling berkaitan satu dengan
lainnya dan mempunyai tanggung jawab dan kewajiban hukum yang saling
berkaitan pula.
Hal yang paling penting untuk dikaji dari ketiga penyedia jasa tersebut
adalah masalah penyedia content, yang tentunya hak-hak mereka patut
dilindungi dari berbagai aksi pelanggaran yang ditimbulkan oleh pengguna
internet. Oleh karena itu perlu adanya aturan khusus untuk pengguna internet
agar mereka terhindar dari praktik kejahatan.
Untuk masalah perlindungan hak cipta, di tingkat internasional telah
didirikan suatu badan internasional yang bernama World Intelectual Property
Organization (WIPO), yang membahas peraturan-peraturan tentang hak cipta
di media internet.
Di indonesia sendiri perlindungan untuk penyedia content sudah ada,
yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Sementara untuk penguna
internet itu sendiri belum ada ketentuan hukum yang khusus mengatur bagi
penguna internet, sehingga hal ini harus menjadi pemikiran pemerintah untuk
menerbitkan hukum atau aturan bagi pengguna internet.
Salah satu contoh pelanggaran hak cipta terhadap content terjadi
apabila seseorang masuk (logon) ke salah satu pusat data (database)
misalnya, seseorang masuk melalui situs web Southern Methodist University,
84
selanjutnya masuk ke menu Law School dan masuk ke menu Law Review,
maka orang tesebut akan menemukan banyak sekali tulisan atau artikel yang
merupakan kajian hukum (law review), yang dipublikasikan disitu. Maka
orang tersebut akan diuji apakah dengan senang hati hanya membaca dan
kemudian ke luar (logout), ataukah akan mencoba men-download dan
kemudian mengambil copy-nya (dengan tidak sah).
Apabila orang tersebut membuat copy dari salah satu tulisan atau
artikel itu dan mengambilnya, maka sebenarnya orang tersebut telah
melakukan pelanggaran hak cipta (copyright). Bahkan, di Amerika Serikat
perbuatan membuka untuk membaca salah satu file saja sudah dikategorikan
membuat copy file itu, karena menurut pendapat umum yang dianut ahli
hukum internet di sana, definisi meng-copy, juga termasuk membuka suatu
file, karena dengan membuka suatu file, maka komputer tersebut harus
terlebih dahulu meng-copy-nya ke Random Access Memori (RAM) agar bisa
tampil di layar monitor. Memang beberapa ahli teknologi komputer keberatan
dengan hal ini, namun sampai saat ini pengadilan di Amerika Serikat masih
menyatakan bahwa membuka file yang menyebabkan ter-copy-nya file
tersebut ke RAM merupakan perbuatan meng-copy dalam pengertian
undang-undang tentang hak cipta, walaupun bersifat sementara, dan bila
komputer dimatikan maka file tersebut akan hilang.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak yang diberikan
kepada orang atau pihak yang menghasilkan suatu ciptaan yang bersumber
dari pikirannya sendiri. Di antara hak ini adalah pemberian hak kepada pihak
85
pencipta suatu hak eklusif untuk menggunakan ciptaannya itu dalam jangka
waktu tertentu. Dalam hal hak cipta dikenal hak-hak yang berkaitan dengan
hasil karya tulisan (literaly works) dan hasil karya artistik (artistic works).
Menurut Sitompul, (2004:15) menjelaskan bahwa:
Hampir setiap negara di dunia mengatur masalah hasil karya cipta dan
secara umum hak cipta ini terdiri dari:
Hak cipta atas karya tulis, yaitu: novel, cerita pendek, puisi,
drama dan karya tulis lainnya, tanpa membedakan isinya, panjang
tulisan, atau bentuknya, baik itu berupa tulisan yang berupa kisah
nyata, teknologi, fiksi atau apa saja.
Hak cipta atas karya musik, yaitu berupa lagu, musik, opera
baik untuk band ataupun orkestra, klasik ataupun kontemporer.
Hak cipta atas karya koreografis.
Hasil karya artistik, berupa karya dua dimensi atau tiga
dimensi, lukisan, gambar, patung atau lainnya.
Hasil karya berupa peta, map atau karya teknis lainnya.
Hasil karya fotografi.
Hasil karya audio-visual
Pendapat tersebut menandakan bahwa hasil karya seseorang perlu
mendapatkan perlindungan dengan diterbitkannya hak cipta. Hak cipta
tersebut diberikan kepada pencipta suatu hasil karya, meskipun dalam hal
tertentu hak cipta dapat diberikan kepada pihak pemberi kerja yang meminta
pihak lain untuk mencipta suatu hasil karya. Hak cipta ini timbul segera
setelah hasil karya tersebut dibuat, demikian pula perlindungan terhadap hak
cipta dimulai setelah hak itu didapat. Perlindungan hak cipta ini diberikan
jangka waktu tertentu. Di beberapa negara diberikan untuk jangka waktu
sampai 50 (lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia. Untuk
Indonesia, perlindungan terhadap hak cipta ini diatur dalam pasal 28B
Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta.
86
87
88
sesuai
dengan
peningkatan
penggunaan
komputer,
89
pelanggaran
akan
tetapi
merupakan
suatu
kebebasan
untuk
90
Banyak sekali situs web yang tersedia bila ingin menonton tayangan porno
lewat internet. Anda bisa menonton sepuasnya dengan bebas, tanpa ada
gangguan.
Lahirnya undang-undang pornografi sangat dinanti-nantikan untuk
menangkal dapak negatif dari penggunaan internet. Sampai saat ini penulis
belum pernah mendengar tentang adanya orang di Indonesia yang dituntut
berdasarkan pelanggaran peraturan tentang pornografi lewat internet ini, baik
pengguna, penyedia jasa atau pun pemilik situs web porno tersebut.
Dampak negatif dari situs-situs web yang memuat gambar pornografi
bila dilihat oleh para remaja dalam hal ini siswa, tentu akan merusak moral
bahkan menimbulkan kejahatan pencabulan dan perkosaan. Untuk itu kita
berharap sekali undang-undang pornografi yang menembus dunia maya
yang tanpa batas ini segera disahkan, sehingga siswa benar-benar terhindar
dari cybercrime yang ditimbulkan dari komputer dan internet.