1. Latar Belakang
Coklat (Theobroma cacao) merupakan komoditi ekspor Negara Indonesia
dengan nilai jual yang cukup tinggi. Indonesia merupakan urutan ketiga di dunia
sebagai negara penghasil coklat terbesar setelah Pantai Gading dan Ghana.
Amerika Serikat sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia menerima biji
coklat kering kurang lebih 100.000 ton/tahun (http://id.wikipedia.org/wiki/kakao).
Biji coklat kering diperoleh dari petani melalui proses yang sangat
sederhana, dimana coklat yang sudah matang (kulit buah menguning) dipetik,
kemudian biji coklat dikeluarkan, lalu dijemur selama kurang lebih tiga sampai
empat hari. Dari survey yang dilakukan penulis pada petani, kendala yang paling
berat yang dihadapi adalah mengeluarkan biji coklat, dikarenakan petani harus
memecah
buah
coklat
untuk
mendapatkan
bijinya.
Martelin
(2008)
mengucurkan dana dengan total Rp1,2 triliun selama tiga tahun anggaran
sejak 2015 untuk rehabilitasi tanaman kakao.
Gejolak politik akan memengaruhi para investor dan pelaku bisnis
untuk berinvestasi di dalam negeri saat ini. Keadaan ini dibuktikan dengan
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan
menurunnya pergerakan saham Indonesia dalam Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Salah satu faktor melemahnya nilai tukar rupiah
diindikasikan karena belum adanya kepastian perkembangan ekonomi
Indonesia. Ketergantungan akan produk dari luar negeri secara tidak
langsung mempengaruhi nilai tukar rupiah. Oleh sebab itu pembuatan
karya anak bangsa menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.
Dalam hal ini pembuatan mesin pemecah kakao menjadi salah satu cara
peningkatan penggunaan produk sendiri.
b. Ekonomi
Coklat (Theobroma cacao) merupakan komoditi ekspor Negara
Indonesia dengan nilai jual yang cukup tinggi. Indonesia merupakan
urutan ketiga di dunia sebagai negara penghasil coklat terbesar setelah
Pantai Gading dan Ghana. Amerika Serikat sebagai salah satu negara
tujuan ekspor Indonesia menerima biji coklat kering kurang lebih 100.000
ton/tahun (http://id.wikipedia.org/wiki/kakao).
Peningkatan daya saing dan nilai tambah komoditas kakao diyakini
dapat meningkatkan ekonomi daerah dan mengotimalkan penyerapan
tenaga kerja. Pasalnya, 95% perkebunan kakao dibudidayakan dalam
bentuk perkebunan rakyat, demikian disampaikan oleh Rizal A. Djaafara,
Kepala Departemen Regional IV Bank Indonesia dalam seminar nasional
PENINGKATAN DAYA SAING DAN NILAI TAMBAH KAKAO
INDONESIA
pada
hari
ini,
Desember
2015
di
Makassar.
(http://infobanknews.com/daya-saing-dan-nilai-tambah-kakao-harusditingkatkan/)
Selain berdampak pada peningkatan ekonomi daerah, kakao juga
berkontribusi terhadap PDB Nasional melalui nilai ekspor kakao.
segi
teknologi
mesin
pemecah
kakao
memiliki
untuk memecah buah coklat dan mekanisme pemisah antara biji dan
kulitnya dengan bantuan mesin.
3. Konsep Prinsip Kerja Mesin yang Dirancang
Pada mesin pemecah dan pemisah kulit coklat ini, untuk mekanisme
pemecahnya mempunyai prinsip kerja dengan meggunakan dua buah rotor yang
diposisikan horizontal dan dengan arah putaran yang berlawanan. Antara kedua
rotor diberi celah sesuai ukuran yang ditentukan untuk pemecahan buah coklat
dan pada rotor tersebut juga diberikan virkan pada rotor pemecah untuk
menambah atau memberikan gesekan atau gaya cekam untuk memperoleh gaya
pemecah yang besar. Virkan yang direncanakan adalah baja profil L yang
dipotong-potong kemudian dilaskan ke permukaan rotor. Buah coklat yang telah
dipecahkan masih tercampur antara biji, kulit, dan pulurnya kemudian akan
dipisahkan. Adapun mekanisme pemisah yang digunakan yaitu menggunakan
mekanisme thereser, dimana thereser dalam keadaan berputar dan diberikan
lubang atau mesh yang mengakibatkan biji akan jatuh ke penampungan melalui
lubang tersebut, sementara kulit dan pulurnya akan keluar ke sisi sebelah thereser.
Dari konsep prinsip kerja mesin yang dirancang bangun terdapat faktor
penentu pemecahan buah coklat dan pemisah biji dari kulitnya. Adapun faktor
yang mempengaruhi proses pengolahannya adalah sebagai berikut :
1
Kecepatan putar tabung pemecah disini dinyatakan dalam jumlah putaran per
menit sangat menentukan terjadinya proses pemecahan. Kecepatan yang
direncanakan yaitu 816 [rpm], maka kecepatan yang direncanakan akan
berhubungan dengan celah rotor yang ditentukan. Dimana dengan kecepatan
yang tinggi maka celah rotor diperlebar sekitar 50 [mm].
3
menentukan komponen apa saja yang akan dibutuhkan baik komponen utama
mesin dan komponen pendukungnya. Berikut ini adalah komponen utama mesin
dan komponen pendukungnya.
a. Komponen Utama Mesin
Komponen utama mesin adalah bagian yang sangat terpenting dalam
mendukung fungsi mesin dimana pada dasarnya komponen utama mesin ini
adalah komponen yang dibuat. Komponen utama mesin dapat dirinci sebagai
berikut :
Rangka
Rangka terbuat dari besi profil L. Pemilihan bahan ini untuk lebih
mempermudah pengerjaan, bentuknya disesuaikan dengan komponenkomponen lain. Adapun fungsi dari rangkaian adalah :
1
Corong Masuk
Corong masuk adalah tempat pemasukan buah coklat kedalam mesin yang
mengarahkan buah coklat agar tepat jatuh diatas rotor. Corong masuk ini
terbuat dari besi baja yang berada pada bagian puncak mesin.
Rotor Pemecah
Rotor pemecah berfungsi untuk memecahkan coklat, dimana cara
pemecahan dengan menggunakan dua rotor yang berputar berlawanan arah
untuk mendapatkan gaya gesek untuk memecahkan coklat. Dan untuk
memberikan daya cekam yang besar maka pada bagian permukaan rotor
diberikan virkan.
Thereser
Thereser adalah tempat pemisahan kulit dan biji coklat, dimana pada
permukaan dalam tabung terdapat lubang-lubang atau mesh yang akan
memisahkan antara biji dan kulit.
Poros
Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga baik berupa puntiran/torsi atau
bending dari satu bagian ke bagian lainnya.
komponen ini pada dasarnya adalah komponen yang dibeli. Namun demikian
keberadaannya sangat penting dan menentukan. Dan bagian tersebut diatas
memang seharusnya ada dalam konstruksi mesin. Komponen pendukung
mesin dapat dirinci sebagai berikut :
a
Motor Listrik
Motor listrik pada mesin berfungsi sebagai sumber daya untuk
mengoperasikan mesin. Motor listrik yang digunakan adalah single phase
electric motor dengan daya 2 [HP] (1,5 [kW]) dan dengan putaran 1440
[rpm].
Pulley
Pulley yang digunakan pada mesin ini adalah pulley jenis V
dengan diameter 3. Fungsi dari pulley ini adalah untuk menggerakan
poros yang dihubungkan pada pulley dan juga untuk merubah kecepatan
putaran yaitu dengan cara membuat perbandingan pulley penggerak
dengan pulley yang digerakan.
Sabuk
Sabuk merupakan alat transmisi pemindah daya dan putaran yang
ditempatkan pada sebuah pulley. Sabuk yang digunakan adalah sabuk-V
tipe A.
Bantalan
Bantalan yang digunakan untuk mendukung komponen mesin ada
tiga jenis yaitu bantalan duduk (pillow blocks), bantalan tempel (flange
bearing units) dan bantalan pengatur (take up units).
Ket :
1. Rangka
2. Rotor pemecah
3. Corong masuk
4. Rumah rotor pemecah
5. Corong keluar pecahan
6. Thereser
7. Corong keluar biji dan kulit
8. Rantai
9. Sprocket