Anda di halaman 1dari 32

RETENSI

URIN

Astuti Susanti Rusli


J510155027

Bab I
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
: Buruh
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Gedangan 001/007
Kaliwuluh, KebakKramat
Tanggal MRS
: 23 februari 2016
No. RM
: 362495

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien mengeluh setiap buang air kecil terasa susah dan nyeri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan
susah pipis dan apabila pipis terasa nyeri, pipis keluar sedikitsedikit(lambat). Pasien juga mengeluhkan setiap kencing terasa
panas saat awal miksi. 1 minggu yang lalu pasien berobat ke dokter
umum dan diberikan 4 macam jenis obat (pasien lupa warna dan
nama obatnya) dalam pengobatan tersebut pasien menerangkan pipis
mulai lancar namun keluhan nyeri saat awal miksi belum menghilang
masih nyeri. Obat dari dokter umum habis pasien berobat lagi ke
bidan dengan harapan nyeri BAK bisa menghilang kemudian dapat
obat 1 macam ( bentuk obat kapsul namun pasien lupa nama
obatnya) masih sama tidak ada perubahan dengan keluhan
sebelumnya setiap BAK pasien mengeluh nyeri. Kemudian pasien
berinisiatif berobat ke puskesmas lalu pasien dapat obat namun tidak
diminum karena takut tidak ada perbaikan. Dan akhirnya pasien
memilih berobat ke RSUD Karanganyar.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit yang sama
b. Riwayat operasi pada abdomen
c. Riwayat trauma pada abdomen
d. Riwayat hipertensi
e. Riwayat alergi obat
f. Riwayat DM
g. Riwayat penyakit jantung
h. Riwayat penyakit ginjal

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit yang sama
Riwayat hipertensi
Riwayat DM

: disangkal
: disangkal
: disangkal

Riwayat Kebiasaan dan Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang buruh. Pasien memiliki
dua orang anak. Pasien menerangkan penghasilan yang
didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kebiasaan sehari-hari pasien sering mengkonsumsi jamu
pegel dan pasien adalah seorang perokok.
Keluhan Sistemik
Cardio
:
Nyeri dada (-), dada berdebar-debar
(-)
Pulmo
:
Sesak napas (-), batuk (-)
Abdomen : Diare (-), nyeri epigastrium (-), sulit BAB
(-) nyeri tekan suprapubik (+)
Urologi
:
setiap BAK air pipis lambat dan nyeri
, urin berwarna kuning
Muskuloskeletal :
Nyeri Otot (-), Nyeri sendi (-)

pemeriksaan fisik

status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit
Kesadaran
: Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 140/80 mmHg
Nadi
: 67x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu
: 36,2oC

Status Interna
Pemeriksaan Kepala
Normocephal
Pupil isokhor, 3 mm
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Leher
KGB : tidak ada pembesaran
JVP : tidak ada peningkatan

Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi
: Batas atas kanan SIC II LPSdextra, batas atas
kiri SIC II LPS sinistra, batas bawah kanan SIC IV LPSdextra,
batas bawah kiri SIC V LMC sinistra
Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni, reguler, bising jantung (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar,simetris, distended (-), massa(-),
bekas luka operasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : Suara timpani (+)
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan daerah suprapubik(+),
kembung (-), defans muskuler (-), hepar/lien teraba (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior
: Tidak ada kelainan
Inferior
: Tidak ada kelainan
Akral
: Hangat

Status Lokalis
Regio hipogastrium Pada pemeriksaan fisik ditemukan
nyeri tekan diregio ini.
Inspeksi :Terlihat vesika urinaria tampak penuh.
Palpasi : VU teraba penuh

pemeriksaan penunjang

resume
Ny. S, usia 52 tahun yang berkerja sebagai
buruh dan memiliki kebiasaan merokok dan minum jamu
datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan
BAK tidak lancar/susah dan apabila BAK terasa nyeri,
warna urin kuning tidak ada keluhan mual muntah dan
tidak ada riwayat trauma abdomen dan pasien tidak
memiliki penyakit neurologis. Tidak ada keluhan
konstipasi dan tidak ada penggunaan obat antikolinegrik
dan simpatomimetik. pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri tekan pada regio hipogastrium/ nyeri tekan supra
pubik. Pada pemeriksaan penunjang laboratorium dari
hematologi terjadi peningkatan leukosit 11,32 dan fungsi
ginjal didapatkan peningkatan creatinin 1,20.

DIAGNOSIS KERJA
Retensi Urin

PENATALAKSANAAN
Konservatif :
Inj. Cefotaxime vial/12 jam
Inj. Ranitidin amp/12 jam
Inj. Santagesic amp/8 jam
Kaltrofen supp 2x1
Harnal 2x1
- kateterisasi
- Sistostomi

Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanam
: dubia ad bonam

ANATOMI SALURAN KEMIH


Alat-alat kemih terdiri dari :
- Ginjal,
- Pelvis renalis (pielum),
- Ureter,
- Buli-buli
- Uretra
.

Ginjal

Pelvis renalis

Ginjal menghasilkan air seni


dengan membuang air dan
berbagai bahan metabolik
yang berbahaya

Mengumpulkan air seni


yang datang dari apeks
papilla. Kapasitas rata- rata
3-8 ml.

Ureter dan Kandung kemih


Berbentuk seperti pipa
Berdiameter 4-7 mm.
Panjang + 30 cm pada laki-laki dan
+ 1 cm lebih pendek dari wanita.

Buli-buli berfungsi menampung urin dan


mengeluarkannya .
Kapasitas maksimal (volume) untuk orang
dewasa + 350-450 ml

Uretra
Panjang uretra wanita + 3-5 cm
dan diameter 8 mm, berada di
bawah simfisis pubis dan
bermuara di sebelah anterior
vagina.
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari buli-buli melalui proses
miksi.

Panjang uretra pria dewasa + 23-25


cm. Uretra posterior pria terdiri atas
uretra pars prostatika yaitu bagian
uretra yang dilingkupi oleh kelenjar
prostat, dan uretra pars membranasea.

1. FASE PENGISIAN
Proses miksi

Urine

Kontraksi m.destrusor
buli dan relaksasi OUE
FISIOLOGI
S MIKSI

Masuk ke VU

Aktivasi
parasimpatis

Dinding buli
meregang
2. FASE
PENGOSONGAN

Saraf sensorik

Impuls dibawa ke
pusat saraf
Kortikal :
Produksi urin melambat

Subkortikal :
Dinding VU meregang

Vol. urin bertambah,


desakan dinding VU

Desakan berkemih dapat


ditunda beberapa waktu

RETENSI URIN

Retensio urin adalah :

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

Di klinik 50 % penderita BPH berusia


60-69 tahun gejala-gejala bladder
outlet obstruction.

Pada wanita Salah satu komplikasi post


partum (pervaginam atau SC)
retensi urin postpartum.

Pada tahun 1998, dr. Kartono dkk dari


FKUI-RSCM Jakarta 17,1% retensi urin
post partum yang telah dipasang kateter
selama enam jam dan 7,1% untuk yang
dipasang selama 24 jam pasca operasi
sectio caesarea.

ETIOLOGI

ETIOLOGI

KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI
PROSES BERKEMIH
PENGISIAN &
PENYIMPANAN

PENGOSONGAN

SIMPATIS

PARASIMPATIS

RELAKSASI OTOT
URETRA TRIGONAL DAN
PROKSIMAL

KONTRAKSI OTOT
DETRUSOR

RELAKSASI OTOT
POLOS & SKELET
SPHINCTER INTERNA
RETENSI URIN

PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Anamnesis :

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

KOMPLIKASI RETENSI
URIN

PENATALAKSANAAN

PROGNOSIS
BONAM

Anda mungkin juga menyukai