Anda di halaman 1dari 20

Ikthisar Praktikum

Perencanaan Tata Ruang dan Tata Wilayah (PTRTW)

Mata kuliah Perencanaan Tata Ruang dan Tata Wilayah (PTRTW) diselenggarakan
sebagai salah satu matakuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Geografi, terutama
untuk jurusan SIG dan PW pada tahun ke empat (4212), dan sebagai implementasi
atau supplement dalam perkuliahannya, diselenggarakan juga praktikum PTRTW.
Praktikum PTRTW dilaksanakan pada semester yang bersamaan dengan mata
kuliahnya. Sebagai prasyarat untuk mengikuti praktikumnya adalah sebagai
berikut :
1. Sudah pernah mengikuti kuliah dan praktikum (lulus) untuk beberapa mata
kuliah dibawah ini :
 SIG 1 (PW & KPJ)  Kartografi Digital (KPJ)
 SIG 2 (PW & KPJ)  Metode dan Teknik 1 (PW)
 Kartografi Dasar (PW & KPJ)  Metode dan Teknik 2 (PW)
 Kartografi Tematik (KPJ)  Perencanaan PL (Prodi PW)
2. Tidak disarankan apabila mengambil mata kuliah dan praktikum seperti
tersebut di atas bersamaan dengan praktikum PTRTW.
Praktikum PTRTW merupakan praktikum yang memuat beberapa materi terkait
dengan matakuliah prasyarat tersebut diatas, oleh karena itu praktikan dianggap
mampu dan diberikan kesempatan untuk memperdalam materi yang
bersangkutan dengan mata kuliah tersebut di atas dalam kerangka kerja
praktikum PTRTW.
Praktikum PTRTW diselenggarakan dengan substansi yang memuat dasar-dasar
yang diperlukan dalam penyusunan sebuah dokumen perencanaan, seperti
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
maupun dokumen perencanaan yang lain. Melalui modul praktikum akan
dijabarkan langkah-langkah kerja yang sistematis dalam mencapai tujuan
praktikum.
Perlu diingat juga bahwa modul praktikum PTRTW bukan merupakan buku
panduan dalam menyusun dokumen RTRW maupun RDTR, masih banyak
substansi dalam sebuah dokumen perencanaan tata ruang yang tidak dapat
tercover dalam modul praktikum PTRTW. Dalam pelaksanaannya modul
praktikum akan digunakan sebagai kerangka acuan yang bersifat teknis untuk
menyusun beberapa hal yang menjadi pokok-pokok pembahasan dalam dokumen
perencanaan tata ruang. Ketersediaan data pendukung baik itu berupa data spasial
(peta digital) maupun data pelengkapnya (data attribut), menjadi kendala paling
besar dalam penyusunan modul praktikum dan pelaksanaan praktikum PTRTW.

1
Pelaksanaan praktikum PTRTW mencoba untuk mengaplikasikan beberapa
sotfware dalam tiap acaranya. Selain mencoba memberikan tambahan pengetahuan
dan informasi yang sifatnya melengkapi materi kuliah, pelaksanaan praktikum
juga membantu peserta untuk meningkatkan skill dan memberikan pengalaman
terhadap penggunaan serta penguasaan software-software tertentu dalam
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan
melalui kasus-kasus tertentu dalam praktikum. Mengaplikasikan ilmu
pengetahuan ke dalam dunia nyata tidaklah semudah membalik tangan, melalui
kegiatan praktikum PTRTW ilmu-ilmu perencanaan wilayah dan pemetaan akan
dikolaborasikan untuk memberikan solusi terhadap issue-issue atau permasalahan
yang muncul.
Wujud nyata pengaplikasian ilmu pengetahuan terhadap permasalahan-
permasalahan yang berkembang saat ini terutama berkaitan dengan permasalahan
pemanfaatan ruang diharapkan dapat tertuang melalui kegiatan praktikum
PTRTW sebelum menghadapi kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu praktikum
PTRTW dapat dijadikan wahana untuk melatih kemampuan diri dalam
menghadapi dan memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang ada
maupun yang berpotensi akan muncul dikemudian hari terutama berkenaan
dengan pemanfaatan ruang.
Mengingat potensi dan permasalahan wilayah dapat berkembang sejalan dengan
perkembangan wilayah serta pertumbuhan penduduk, dalam pelaksanaannya
praktikum PTRTW akan mencoba untuk selalu menggunakan data terkini agar
solusi-solusi yang akan muncul untuk memberikan arahan pengembangan
wilayah ataupun jalan keluar bagi permasalahan wilayah dapat sinkron dengan
kondisi riil di lapangan. Sehingga hasil dari praktikum PTRTW akan bermanfaat
dalam riset-riset yang lain dan dapat juga dijadikan tambahan data, informasi
maupun analisis awal untuk penyusunan penelitian mahasiswa peserta praktikum
Masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi dalam modul praktikum
PTRTW ini, sumbangsih kritik, saran maupun data wilayah untuk memperbaharui
ketersediaan data laborattorium Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah, akan
sangat berarti dalam proses penyusunan modul agar menjadi lebih baik dan
berbobot di masa yang akan datang. Sampai dengan saat ini modul masih dalam
proses pengembangan agar menjadi lebih baik.

Penyusun

Berikut akan dijabarkan ringkasan praktikum PTRTW dari acara I sampai dengan acara VII beserta format
penyusunan laporan;

ACARA I

2
STRUKTUR RUANG

I. Judul (judul praktikum)


Struktur Ruang Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon Progo/
Kota Yogyakarta

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa dapat merencanakan tata ruang berdasarkan sistem
pewilayahannya
2. Mahasiswa dapat memetakan wilayah berdasarkan hirarkinya

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,
3. SPSS 15
4. Microsoft Excell 2007
5. Data PODES Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
6. Peta digital Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon Progo/
Kota Yogyakarta

IV. Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Melakukan penghitungan fungsi pelayanan wilayah
dan nilai sentralitas berdasarkan jumlah ketersediaan fasilitas sosial
ekonomi yang ada berdasarkan rumus
2. Mengidentifikasi dan menentukan hirarki wilayah
berdasarkan hasil perhitungan ke dalam beberapa tingkat
3. Memetakan hasil penghirarkian

3
V. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Penjelasan hasil penghitungan fungsi pelayanan dan nilai sentralitas
 Penjelasan hasil penentuan hirarki
 Penjelasan mengenai keterkaitan antar hirarki
 Penjelasan mengenai kondisi wilayah dan implikasinya terhadap
pembangunan wilayah dari hasil penentuan hirarki
 Penjelasan distribusi spasial hasil pemetaan
 Jawaban dari “Tugas”

VI. Hasil Praktikum


Hasil praktikum untuk acara ini berupa tabel penentuan hirarki dan peta
hirarki wilayah

ACARA II

4
POLA RUANG

Judul (judul praktikum)


Pola Ruang Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon Progo/ Kota
Yogyakarta

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa mampu memetakan pola ruang kawasan
2. Mahasiswa mampu memetakan kawasan lindung dan budidaya
3. Mahasiswa mampu mengetahui ketidaksesuaian penggunaan lahan yang
ada terhadap fungsi kawasan

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,
3. Peta Administrasi Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
4. Peta curah hujan Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
5. Peta kemiringan lereng Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman,/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
6. Peta jenis tanah Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon Progo/
Kota Yogyakarta
7. Peta penggunaan lahan Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman,/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
8. Peta Rawan Bencana Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
9. Titik-titik sebaran lokasi industry, pariwisata dan pertambangan di
Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon Progo/ Kota
Yogyakarta

IV. Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)

5
1. Melakukan penentuan fungsi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya
sesuai dengan SK Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/1980
2. Melakukan penambahan fungsi kawasan lindung seperti Kawasan Lindung
Bencana Alam, Kawasan Lindung Sempadan Sungai, Kawasan Lindung
Sempadan Pantai
(Point 1 dan 2 adalah Kawasan Lindung dan Budidaya secara normatif,
belum mengacu pada penggunaan lahan eksisting)
3. Membuat peta pola ruang, dimulai dari mencari daerah-daerah yang belum
termanfaatkan yakni daerah yang masih dapat diarahkan peruntukan
lahannya, seperti belukar/semak, pasir darat, pasir pantai, rumput, tanah
berbatu, tegalan. Dalam peta Pola Ruang, hanya pada daerah-daerah
tersebut lah yang kemudian dapat diarahkan sesuai fungsi kawasan yang
telah dicari sebelumnya. Dan sisanya mengikuti penggunaan lahan
eksisting yang dimana ruang-ruang telah termanfaatkan oleh penggunaan
lahan tersebut, dan kemudian mengganti legenda peruntukannya seperti
berikut ini:
 Hutan = Kawasan Lindung Hutan Lindung
 Kebun = Kawasan Budidaya Perkebunan
 Permukiman = Kawasan Budidaya Permukiman
 Sawah Irigasi = Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Basah
 Sawah Tadah Hujan = Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Kering
 Tubuh Air dan Waduk = Tubuh Air

Video lengkap langkah kerja acara 2 bisa dicopy dari komputer nomor 11 di Lab. ADW di
D:\PTRTW Video\

V. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Penjelasan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya normatif di
kabupaten/kota tersebut, distribusi spasialnya, dan keterkaitannya
terhadap wilayah-wilayah disekitarnya
 Penjelasan mengenai kondisi wilayah dan penggunaan lahan eksisting
dibandingkan dengan peruntukan lahan normatif, dilihat konflik
pemanfaatan lahan yang terjadi
 Penjelasan peta pola ruang, yakni peta peruntukan lahan normatif yang
telah disesuaikan dengan penggunaan lahan eksisting yang ada. Dan
kemudan menjelaskan bagaimana seharusnya pola ruang ini menurut versi
Anda, apakah hanya cuma pada daerah-daerah yang belum termanfaatkan
saja yang bisa diarahkan, ataukah ada daerah-daerah yang benar-benar
harus dikembalikan fungsi peruntukannya setelah Anda melihat adanya
ketidaksesuaian yang tidak lazim.

6
VI. Hasil Praktikum
 Hasil praktikum untuk acara ini berupa:
 Peta Kawasan Lindung (beserta legenda-legenda turunannya)
 Peta Kawasan Budidaya (beserta legenda-legenda turunannya)
 Peta Pola Ruang (beserta legenda-legenda turunannya)
 Matrix konflik pemanfaatan ruang pada kawasan lindung.

7
ACARA III
PERENCANAAN FASILITAS

I. Judul (judul praktikum)


Perencanaan Fasilitas Kabupaten Bantul/Kulon Progo/Gunung
Kidul/Sleman/Kota Yogyakarta

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa dapat mengkaji ketersediaan dan kemampuan infrastruktur
sosial ekonomi
2. Mahasiswa dapat merencanakan kebutuhan infrastruktur dimasa
mendatang

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,

IV.Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Memprediksikan jumlah penduduk hingga akhir tahun perencanaan
2. Menghitung rasio ketersediaan fasilitas dengan jumlah penduduk saat ini
dan akhir tahun perencanaan
3. Mengitung kebutuhan fasilitas umum di akhir tahun perencanaan

V. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Kesenjangan antara ketersediaan fasum fasos dengan yang dibutuhkan
penduduk
 Jumlah atau rata-rata kebutuhan fasum di akhir tahun perencanaan
 Kebutuhan lahan yang harus disediakan untuk penyediaan fasum fasos vs
ketersediaan lahan yang ada

VI. Hasil Praktikum


 Prediksi kebutuhan fasum fasos di daerah perencanaan
 Prediksi kebutuhan lahan untuk penyediaan fasum fasos di daerah
perencanaan
 Kebutuhan fasum di akhir tahun perencanaan

8
ACARA IV
ARAHAN PENGEMBANGAN

I. Judul (judul praktikum)


Arahan Pengembangan Kabupaten Gunung Kidul/ Kulon Progo/ Bantul/
Sleman/ Kota Yogyakarta

a. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa mengenali potensi dan keunggulan wilayah
2. Menentukan arah pengembangan suatu wilayah berdasarkan potensi dan
keunggulan

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,
3. Data PDRB Kabupaten
4. Data komoditas atau hal-hal terkait dari sektor ungulan

V. Metode
1. Menentukan potensi unggulan wilayah kabupaten
2. Menentukan komoditas unggulan pada sub wilayah di bawahnya sesuai
dengan potensi unggulan
3. Memetakan tiga komoditas unggulan
4. Menentukan arahan pengembangan wilayah berdasarkan potensi dan
komoditas yang ada

VI. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Rencana arahan pengembangan wilayah—(dengan melihat potensi dan
komoditas wilayah)

VII. Hasil Praktikum


 Hasil perhitungan komoditas uggulan
 Peta kawasan arahan pengembangan

ACARA V
ZONASI RUANG I

9
I. Judul (judul praktikum)
Zonasi Ruang I (Rencana Detail Peruntukan Kawasan)

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya zonasi ruang.
2. Mahasiswa mampu melakukan zonasi pada suatu kawasan tertentu
sesuai peruntukannya.
3. Mahasiswa mampu memberikan arahan program yang tepat sesuai
dengan zonasi ruangnya.

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


a. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
b. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,

IV. Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Melakukan deliniasi blok kawasan peruntukan berdasarkan batasan
fisik kota (sungai, jalan, rel kereta api, dll). Hal ini juga memperhatikan
penggunaan lahan eksisting yang ada di wilayah tersebut. Dan
memberikan penamaan pada masing-masing blok kawasan, dengan
toponimi A1, A2, A3, B1, B2, B3, dst. Dan kemudian ditambahkan field
lagi yakni field perencanaan peruntukan lahan kedepan sesuai dengan
penggunaan lahan dominan di tiap-tiap blok tersebut. (hasil peta ini
dapat dinamai peta A)
2. Melakukan pemilihan kawasan ruang terbuka hijau (sempadan jalan,
dan atau sungai, dan atau rel kereta api, dll) kemudian hasil
buffer/sempadan tersebut di-erase-kan pada penggunaan lahan yang
ada. (hasil peta erase ini dapat dinamai peta B)
3. Peta buffer/sempadan diberikan field baru (nama field harus sama
dengan nama field penggunaan lahan di peta penggunaan lahan) isikan
semua record dengan “Sempadan”. Kemudian merge-kan dengan peta
B. (hasil ini dapat dinamakan peta C)
4. Melakukan intersect peta A dengan peta C. Kemudian lakukan
penghitungan matrix luasan dengan Pivot Table sehingga dapat
diketahui luasan blok, dan luasan masing-masing penggunaan lahan di
tiap blok.

10
VIII. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
1. Luasan tiap blok
2. Penjabaran pembahasan penggunaan lahan di tiap blok
3. Sebaran peruntukan kawasan

IX. Hasil Praktikum


1. Peta blok kawasan saja (peta A)
2. Peta blok peruntukannya (peta A)
3. Tabel luasan tiap blok
4. Tabel luasan masing-masing penggunaan lahan di tiap-tiap blok
5. Daftar luasan peruntukan fungsi kawasan

11
ACARA VI
ZONASI RUANG II: Intensitas Ruang

I. Judul (judul praktikum)


Zonasi Ruang II: Intensitas Ruang

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa memahami komponen intensitas pemanfaatan ruang
2. Mahasiswa mampu menghitung KDB, KLB, KDH
3. Mahasiswa mampu memahami keberadaan RTH
4. Mahasiswa mampu menghitung RTH yang ada di kawasan perencanaan.

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,
3. Peta Administrasi Kabupaten Bantul/Gunung Kidul/Sleman/Kulon
Progo/ Kota Yogyakarta
4. Peta Titik Kota Kecamatan
5. Peta Penggunaan Lahan

IV. Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Dari hasil praktikum acara lima, mengenai pembagian blok kawasan
berdasarkan kenampakan fisik dan dominasi pengunaan lahan, maka
diperoleh blok-blok kecil dengan peruntukan perencanaannya (Peta A). Dan
juga peta penggunaan lahan yang telah disertakan kawasan-kawasan
sempadan (Peta C). Hasil intersect keduanya menghasilkan tabel luasan
masing-masing penggunaan lahan (beserta sempadan) di tiap-tiap blok.
2. KDB dihitung dari luasan PL permukiman di sebuah blok, dibagi dengan
total luasan di suatu blok. Dan nilai persentase KDB adalah nilai pembagian
tadi dikali 100
3. Nilai KLB dihitung dari nilai KDB (yang belum dalam bentuk persen),
dikali dengan asumsi rata-rata berapa lantaikah bangunan-bangunan yang
ada di blok tersebut. Karena dalam acara 5 sudah ditentukan peruntukan
perencanaan kedepan di tiap-tiap blok, misalnya apakah dia untuk
persawahan, permukiman, atau perdagangan dan jasa, maka bisa
diasumsikan jumlah rata-rata lantai di tiap-tiap blok.
Dengan asumsi persawahan = 1, permukiman = 1, perdagangan dan jasa =
2, perkantoran = 2.

12
4. Nilai KDH dihitung dari luasan sempadan di suatu blok dibagi dengan
luasan blok.
5. Petakan KDB, KLB, dan KDH dalam 3 peta berbeda. Dengan tiga klasifikasi
tinggi, sedang, dan rendah.

V. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Perbandingan luasan blok terhadap luasan kecamatan ibukota kabupaten
 Penjabaran penggunaan lahan di tiap-tiap blok
 Dan implikasinya pada penggunaan lahan eksisting yang ada terhadap
masing-masing rencana peruntukan di tiap-tiap blok, bagaimana rencana
kedepannya

VI. Hasil Praktikum


 Peta klasifikasi tinggi, sedang, rendah dari KDB, KLB & KDH (tiga peta)
 Tabel luasan penggunaan lahan di tiap blok (beserta sempadan) dan nilai
KDB, KLB dan KDH di tiap blok

ACARA VII
PENGENDALIAN ZONASI RUANG
(LAPANGAN)

13
I. Judul (judul praktikum)
Pengendalian Zonasi Ruang Kawasan ........

II. Tujuan (tujuan praktikum)


1. Mahasiswa mengetahui perubahan penggunaan lahan yang ada melalui
chek lapangan
1. Mahasiswa mampu mengetahui penyimpangan pemanfaatan ruang
melalui kegiatan lapangan
2. Mahasiswa mampu menyusun peraturan zonasi berdasarkan
ketentuan yang berlaku

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,
3. Citra Quickbird Daerah/Kawasan …di Kecamatan ….Kabupaten…DIY
4. Plastik Transparansi
5. OHP Marker
6. Meteran
7. Cheklist survey

IV.Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Melakukan delineasi pada citra untuk menentukan blok beserta klasifikasi
zona dan fungsinya
2. Melengkapi tabel cheklist survei pengendalian zonasi ruang
3. Menyusun laporan kegiatan survei lapangan dan memberikan catatan
khusus mengenai permasalahan yang ada
4. Menyusun peta zonasi dari blok-blok kawasan yang telah didelineasi
beserta regulasi yang telah ditentukan

V. Pembahasan
Pembahasan setidaknya memuat beberapa hal seperti tersebut dibawah ini;
 Pembagian blok-blok kawasan beserta fungsi-fungsinya
 Penjabaran tabel cheklist survei ke dalam laporan lapangan

14
 Deskripsi permasalahan yang teridentifikasi di lapangan pada tiap-tiap blok
 Penjelasan mengenai penyusunan pengaturan zonasi ruang
 Penjelasan tabel pengaturan zonasi

VI. Hasil Praktikum


Hasil praktikum untuk acara ini berupa peta zonasi kawasan yang dilengkapi
tabel, peta mencakup satu kawasan (1 sheet) yang dibagi menjadi beberapa
peta seperti;
- Peta Blok kawasan
- Peta KDB
- Peta KLB
- Peta KDH
- Peta Zonasi Ruang (Zoning Map)
- Zoning Regulation berupa tabel (Zoning Text)
 Dapat disertakan dalam peta (menyatu dalam layout) atau dibuat
terpisah

(Tabel cheklist hasil survei lapangan dapat dijadikan lampiran atau disertakan dalam
pembahasan tetapi harus disajikan secara sistematis)

Tabel hasil perhitungan disajikan dalam bentuk yang sistematis bukan tabel dari data
olahan, tetapi tabel yang menggambarkan hasil. Tabel dari data yang diolah dapat disajikan
pada lampiran. Pembahasan dan Hasil praktikum merupakan substansi yang paling
penting dalam penilaian. Hasil praktikum bukan merupakan lampiran, namun merupakan
salah satu bagian utama yang menyertai laporan praktikum. Tugas yang menyertai tiap-
tiap acara harus dikerjakan dan merupakan substansi dalam pembahasan

LAPORAN PENGGANTI RESPONSI

Bentuk laporan ini merupakan executive summary pembahasan dari acara 1 sampai
dengan acara 6 tetapi bukan merupakan gabungan dari masing-masing acara
praktikum, hanya memuat substansi inti dari pembahasan masing-masing acara

15
dan sebaran spasial dari analisis masing-masing acara serta menggambarkan
keterkaitan keruangan dari masing-masing acara.
Sebagai ulasan singkat, diberikan gambaran acara-acara praktikum sebagai
berikut;
Acara 1 (Struktur Ruang), meskipun hanya memuat sistem perkotaan yang terkait
dengan kawasan perdesaannya (seharusnya juga memuat analisis sistem jaringan
prasarana wilayah) memberikan gambaran hirarki wilayah yang kedepannya akan
digunakan untuk menentukan porsi pengembangan dan skala pelayanan yang ada
di wilayah tersebut dan acara 2 (Pola Ruang), memberikan deskripsi spasial
kawasan lindung dan kawasan budidaya, serta dapat ditemui konflik penggunaan
ruang yang ada. Acara 1 dan acara 2 ruang lingkup substansinya masih makro
dalam hal ini memiliki skala bahasan tingkat kabupaten.
Acara 3 (Perencanaan Fasilitas), proyeksi masing-masing kecamatan di dalam
kabupaten dalam hal ketersediaan dan kebutuhan berbagai macam fasilitas serta
kebutuhan luas lahannya, disertai dengan analisis proyeksi kebutuhan air bersih,
jaringan telepon, jaringan listrik dan persampahan. Sedangkan untuk acara 4
(Arahan Pengembangan), mencoba mengetahui sektor unggulan yang ada di
Kabupaten dan menjabarkan potensi unggulan yang ada di masing-masing
kecamatan. Acara 3 dan acara 4 bisa dikatakan sudah mulai memasuki bahasan
yang lebih rinci (tingkat kecamatan) namun ruang lingkupnya masih dalam skala
kabupaten (makro)
Acara 5 dan acara 6 sudah mulai menggunakan skala mikro atau memiliki
substansi rinci/detail dalam pembahasannya. Acara 5 (Rencana Detail Peruntukan
Kawasan) membagi kawasan Ibukota Kecamatan ke dalam kawasan yang lebih
sederhana (blok) dan menentukan peruntukan kawasannya. Masih berkaitan
dengan acara 5, acara 6 (Intensitas Ruang) menghitung beberapa substansi saja
dalam bahasan intensitas ruang yaitu hanya Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) dari blok-blok
kawasan pada ibukota kabupaten yang disesuaikan dengan peruntukan bloknya.

Struktur Bab dan keterangan dalam TUGAS PENGGANTI RESPONSI

I. Judul (judul praktikum)


Analisis Keruangan Kabupaten ........

II. Tujuan (tujuan praktikum)

16
 Mahasiswa mampu memahami struktur dan pola ruang yang ada
pada wilayah perencanaan
 Mahasiswa mampu memahami keterkaitan masing-masing substansi
dalam tiap-tiap acara praktikum
 Mahasiswa mampu menyusun perencanaan ruang sederhana dalam
ruang lingkup makro dan mikro

III. Alat dan Bahan (perlengkapan yang digunakan dalam praktikum)


1. Desktop PC dengan spesifikasi;
- Processor :
- Harddisk :
- RAM :
- Monitor :
2. Arcview 3.3/ArcGIS 9.3,

IV.Metode (langkah-langkah teknis yang dijalani dalam menjawab tujuan


praktikum)
1. Merangkum pembahasan dari acara I sampai dengan acara VI
2. Menggambarkan kondisi hirarki wilayah di Kabupaten….beserta penjelasan
sebaran spasialnya
3. Mencermati kembali distribusi spasial dari kawasan budidaya dan kawasan
lindung
4. Memberikan penjelasan mengenai kebutuhan fasilitas yang ada pada
masing-masing kecamatan di Kabupaten
5. Memberikan deskripsi sektor unggulan dan potensi pertanian yang ada
6. Melihat hirarki wilayah dan pola ruang di ibukota kabupaten
7. Membagi kecamatan yang merupakan ibukota kabupaten berdasarkan
homogenitas pemanfaatan ruang dan kesamaan karakteristik serta
kemungkinan pengembangannya (unit lingkungan), dengan batasan blok
berup batasan fisik.
8. Menentukan peruntukan masing-masing blok
9. Menghitung intensitas ruang masing-masing blok
10. Mengkaji keberadaan dan perencanaan fasilitas pada ibukota kabupaten
11. Membuat analisis keterkaitan arahan pengembangan komoditas unggulan
pada ibukota kabupaten dengan proyeksi fasilitas
12. Melihat keterkaitan peruntukan blok dan intensitas ruangnya dengan
kepadatan penduduk
13. Menyusun analisis keruangan yang memuat struktur dan pola ruang pada
ibukota kabupaten terkait dengan peruntukan blok pada ibukota
kabupaten.

17
14. Menyusun program-program yang mengakomodasi pengembangan
komoditas unggulan yang dikaitkan dengan kepadatan penduduk dan
proyeksi fasilitas.

V. Pembahasan
 Pembahasan berisi penjabaran dari metode seperti tersebut pada poin-poin
di atas
 Struktur dan pola ruang kabupaten beserta sebaran spasialnya
 Analisis perencanaan fasilitas yang terkait komoditas unggulan beserta
sebaran spasial dari komoditas unggulan
 Analisis struktur dan pola ruang ibukota kabupaten yang terkait dengan
peruntukan blok
 Analisis konflik pemanfaatan ruang ibukota kabupaten
 Matrik program-program yang disusun berdasarkan analisis keruangan
yang saling terkait antara hirarki wilayah, peruntukan blok dan
perencanaan fasilitasnya

VI. Hasil Praktikum


 Peta-peta pendukung analisis yang minimal mencakup;
1. Peta Administrasi Kabupaten,
2. Peta Hirarki Kabupaten,
3. Peta Pola Ruang Kabupaten,
4. Peta Komoditas Unggulan Kabupaten,
5. Peta Administrasi Ibukota Kabupaten
6. Peta Hirarki Ibukota Kabupaten,
7. Peta Kawasan Lindung dan Budidaya Ibukota Kabupaten,
8. Peta Blok Kawasan Ibukota Kabupaten,
9. Peta Peruntukan Blok Ibukota Kabupaten,
10. Peta Kepadatan Penduduk Ibukota Kabupaten,
11. Peta Penggunaan Lahan Ibukota Kabupaten,
(apabila masih dirasa perlu menambahkan peta tematik yang lain untuk
mendukung analisis, diperkenankan menambah. Peta-peta dibuat berdasarkan
kaedah kartografis yang sesuai)
 Matrik program

Laporan pengganti responsi dikerjakan individual dan tidak perlu ditulis tangan

18
Mekanisme Punishment (Keterlambatan Pengumpulan Laporan)

Punishment (hukuman) merupakan sistem yang diterapkan karena ada mekanisme


pelaksanaan kegiatan yang dilanggar. Demikian pula dalam kegiatan praktikum
Perencanaan Tata Ruang dan Tata Wilayah (PTRTW), dimana apabila terdapat
sistem pelaksanaan kegiatan yang ada dilanggar, maka perlu hadirnya Punishment.
Punishment yang dihadirkan lebih diarahkan kepada penerapan disiplin kerja
sehingga diharapkan para praktikan PTRTW mempunyai tingkat etos kerja yang
tinggi. Dengan demikian secara umum diharapkan kompetensi lulusan geografi
tidak hanya mempunyai kualitas keilmuan yang tinggi, namun juga kualitas
kinerja yang memadai.
Praktikum PTRTW ini merupakan praktikum pada tahap aplikatif, dimana di
dalamnya merupakan pengaplikasian secara riil (gabungan) acara – acara
praktikum sebelumnya seperti, prakt PPL, METEK I, METEK II dst. Hal inilah
merupakan salah satu pertimbangan mengapa praktikum ini dilaksanakan pada
semester akhir dan di akhir semester. Sehingga diasumsikan praktikan pada
praktikum PTRTW telah menguasai dasar – dasar materi perencanaan baik secara
teoritis maupun teknis.
Menyambung hal diatas, bahwa pada bagian ini akan dijelaskan mekanisme
Punishment yang akan diterapkan pada praktikum PTRTW. Hal ini dapat diamati
pada penjelasan dibawah ini.

Prakt hari Senin Prakt hari Selasa Prakt hari Rabu Prakt hari Kamis
I I I I
II II II II
III III III III
IV IV IV IV
V V V V
VI VI VI VI
Bantul Gunung Kidul Sleman Kulonprogo
Keterangan :
1. I, II, III,... dst acara praktikum

2. Blok warna hijau wilayah Kota Yogyakarta

3. Blok warna merah wilayah yang sesuai dengan periode hari praktikum (baris
terakhir pada masing – masing kolom hari praktikum)

19
Bagi praktikan yang terlambat mengumpulkan laporan pada waktu yang telah
disepakati, diwajibkan menyusun laporan pelengkap agar penilaian laporan dapat
dikeluarkan. Mekanisme penyusunan laporan pelengkap adalah sebagai berikut;
Praktikan yang terlambat mengumpulkan laporan mendapat kewajiban
mengerjakan laporan pelengkap dengan tema (acara) yang sama dengan laporan
yang terlambat dikumpulkan tersebut. Daerah yang menjadi wilayah kerja laporan
pelengkap dapat dilihat pada tabel diatas, dengan keterangan tersebut.

Contoh 1 : Andika adalah praktikan hari senin, dia terlambat mengumpulkan acara
I dan acara III, maka Andika diwajibkan mengerjakan laporan pelengkap yaitu
mengerjakan acara I (struktur ruang) dan acara III (perencanaan fasilitas) dengan
wilayah kerja Kota Yogyakarta (warna hijau). Jadi yang terlambat mengumpulkan
laporan praktikum dimana tahap acara berwarna hijau (pada tabel diatas), maka
wilayahnya kerjanya adalah Kota Yogyakarta.

Contoh 2 : Sumini adalah praktikan hari Rabu, dia terlambat mengumpulkan acara
I, III dan acara IV, maka Sumini diwajibkan mengerjakan laporan pelengkap yaitu
mengerjakan acara I (struktur ruang) dan acara III (perencanaan fasilitas) dan
acara IV (Arahan Pengembangan) dengan wilayah kerja sesuai dengan wilayah
kerja pada hari tersebut yaitu Sleman (warna merah). Jadi yang terlambat
mengumpulkan laporan praktikum dimana tahap acara berwarna merah (pada
tabel diatas), maka wilayahnya kerjanya adalah sesuai dengan wilayah pada hari
praktikum.

Contoh 3 : Sudika adalah praktikan hari Selasa, dia terlambat mengumpulkan acara
I acara II, maka Sudika diwajibkan mengerjakan laporan pelengkap yaitu
mengerjakan acara I (struktur ruang) menggunakan wilayah kerja sesuai dengan
wilayah kerja pada hari praktikumnya (Gunung Kidul) karena pada tabel diatas
menunjukkan warna merah pada acara I kelompok hari selasa. Kemudian acara II
(pola ruang) dengan wilayah kerja Kota Yogyakarta (karena tabel diatas
menunjukkan warna hijau pada acara II kelompok hari selasa.

Ingat!!! Bagi anda yang terlambat berarti anda diwajibkan mengumpulkan 2 (dua)
laporan yaitu (1) Laporan asli (yang terlambat tersebut); dengan format sesuai
format laporan yang disepakati. (2) laporan pelengkap; dengan format :
I. Cover
II. Analisis (pembahasan)
III. Kesimpulan
IV. Hasil Praktikum

20

Anda mungkin juga menyukai