Selayang Pandang
Dwelling time petikemas impor adalah lama waktu yang dihitung sejak petikemas
dibongkar dari kapal sampai dengan petikemas keluar pelabuhan (World Bank).
8.9
Hari
1.5
Proses Impor
CONTAINER
Petikemas dibongkar
dari kapal
Stacking ke lapangan
penumpukan
Pindah ke area
behandle (khusus
jalur merah)
Customs Clearance
Pre Clearance
DOCUMENTS
Mengurus
Permohonan Impor
Barang (PIB)
Pembayaran Pajak &
Bea Cukai
Verifikasi dokumen
dan Pemeriksaan
Fisik (jalur merah)
Rilis Surat
Persetujuan
Pengeluaran Barang
(SPPB)
Proses pengambilan
petikemas impor
(Delivery)
Post Clearance
700,000
8.99
9
556,829
545,711
500,000
8.49
583,353
600,000
475,989
6.76
6.2
6
TEUs
Hari
400,000
300,000
5
4
3
200,000
2
100,000
1
0
0
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
Tahun
Tahun
Oleh karena itu, penulis membuat studi penelitian mengenai pengurangan dwelling time petikemas
khusus impor di Terminal Petikemas Surabaya dengan pendekatan simulasi untuk menjawab kondisi diatas.
2013
Rumusan Masalah
Sehubungan dengan pemaparan yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Apa faktor faktor utama yang berpengaruh terhadap dwelling time petikemas impor di
pelabuhan?
2. Bagaimana peran faktor faktor utama tersebut dalam penentuan dwelling time
petikemas impor?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1.
2.
3.
Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan agar Tugas Akhir yang dilakukan tetap fokus dan
tidak menyimpang dengan tujuan yang diinginkan, maka studi ini diarahkan pada :
1. Penelitian dilakukan khusus untuk petikemas impor di Terminal Petikemas Surabaya.
2. Petikemas yang dijadikan penelitian adalah petikemas full container load (FCL).
3. Petikemas ekpor, dan proses overbrengen tidak dimasukkan pada penelitian ini.
4. Standar operasional prosedur yang diikuti adalah yang diterapkan di Terminal Petikemas
Surabaya.
5. Data sekunder yang didapat dalam penelitian ini merupakan data pada tahun 2013.
6. Model simulasi diskrit menggunakan program Arena 14
7. Selama penelitian, faktor eksternal (kondisi perekonomian, politik dan sosial)
diasumsikan dalam keadaan stabil.
Metodologi Penelitian
Pengumpulan & Pengolahan Data
1
Modelling
Running Model
Analisis
Hari
10.00
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
2013
2012
2011
2010
January February
March
April
May
June
July
Bulan
6.00
Custom Clearance
Post Clearance
5.00
Hari
4.00
28%
3.00
Pre - Clearance
Custom Clearance
2.00
Post Clearance
52%
1.00
0.00
20%
Bulan
Custom Clearance
Post Clearance
4.00
3.50
18%
2.50
2.00
Pre - Clearance
1.50
Custom Clearance
40%
Post Clearance
1.00
0.50
Bulan
December
November
October
September
August
July
June
May
April
March
February
0.00
January
Hari
3.00
42%
11.60
12.00
10.00
Hijau
20%
Merah
10%
51%
11%
8%
MITA non
prioritas
MITA prioritas
Hari
Kuning
8.52
8.00
6.67
6.10
6.00
4.96
4.00
2.00
0.00
Hijau
Kuning
Merah
Jalur Bea Cukai
MITA non
prioritas
MITA prioritas
HASIL SIMULASI
(Jam)
Arus Barang
32.47
Hari
Proses
11.96
7.22
Hijau
1.35
8.60
Kuning
7.56
7.22
Merah
MITA non
Prioritas
5.77
MITA Prioritas
Rata - rata
Hijau
Kuning
12.31
8.72
7.33
7.69
7.33
5.86
6.00
Hari
Hari
8.00
4.00
2.00
0.00
Hijau
Kuning
Merah
MITA non
Prioritas
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
Kuning
Merah
MITA Prioritas
Rata - rata
12.26
7.42
8.81
MITA
Rata - rata
Prioritas
MITA Prioritas
7.75
7.42
5.83
Hijau
Kuning
12.00
10.00
Merah
Merah
MITA non
Prioritas
MITA Prioritas
Rata - rata
Hijau
Kuning
Merah
MITA Prioritas
Rata - rata
12.31
11.96
12.00
10.00
Hari
7.22
8.81
8.72
8.60
8.00
12.26
7.56
7.22
7.33
7.42
5.83
4.00
2.00
0.00
2011
2012
2013
Tahun
Hijau
Kuning
Merah
MITA Prioritas
7.75
7.42
5.86
5.77
6.00
7.69
7.33
Rata - rata
Dari hasil simulasi tiga tahun tersebut, dapat ditarik hasil bahwa rata rata
dwelling time petikemas impor di Terminal Petikemas Surabaya yaitu 7.67 hari.
Perbandingan
Dwelling Time Petikemas Impor di TPS
10.00
8.99
9.00
7.75
7.69
7.56
8.00
7.00
8.49
8.08
7.67
6.76
Hari
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
2011
2012
Real sistem
2013
Simulasi
Rata - rata
Bottleneck
Dari proses simulasi kondisi eksisting, ditemukan bahwa bottleneck atau kepadatan terjadi
di beberapa titik pada setiap jalur. Seperti yang dapat kita lihat pada Tabel dibawah, dibagi dalam 3
proses.
Proses
Pre Clearance
Bottleneck
Pembuatan Surat
Kepemilikan Importir
Custom Clearance
Verifikasi Laporan
Post Clearance
Pembayaran Bank
Mengurus PIB
Pembayaran Pajak
Bea Cukai
Pemeriksaan Fisik
Pembuatan
Interchage
10.90
10.00
7.18
Hari
8.00
6.00
6.11
6.09
5.73
4.79
4.00
2.00
0.00
Hijau
Kuning
Merah
MITA Prioritas
Rata - rata
Hari
8.25
6.69
5.54
Hijau
5.54
Kuning
Merah
4.59
MITA Prioritas
5.60
Rata - rata
8.00
7.00
6.00
Hari
5.00
5.59
4.81
4.85
4.81
3.89
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Hijau
Kuning
Merah
MITA Prioritas
Rata - rata
Analisis
Dari skenario skenario yang telah dimunculkan, output simulasi rata rata dwelling
time petikemas impor menunjukkan bahwa dari kondisi eksisting yaitu 7.67 hari, turun 21%
pada skenario kedua sebesar 6.11 hari, kemudian pada skenario ketiga turun lagi 8% menjadi
5.60 hari dan terkahir pada skenario keempat turun 13% berada diangka 4.85 hari.
Kesimpulan
Kesimpulan
1.
Proses pre clearance, custom clearance dan post clearance pada jalur dokumen memiliki peran penting.
2.
Pada proses pre clearance memiliki pengaruh terhadap dwelling time petikemas impor sebesar 52%, proses custom
clearance memiliki prosentase 20% dan proses post clearance sebesar 28%.
3.
Sedangkan petikemas behandle memiliki prosentase pre clearance sebesar 40%, untuk proses custom clearance memliki
pengaruh terhadap dwelling time petikemas impor sebesar 42% dan proses post clearance sebesar 18%.
4.
Pada proses pre clearance, dengan menaikkan jumlah importir di Jalur MITA Prioritas sebesar 15%. Sedangkan pada
proses custom clearance pemindahan area behandle kedalam CFSTerminal Petikemas Surabaya. Untuk proses post
clearance, memberlakukan regulasi jika Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) lebih dari 2 hari, maka akan
dipindah ke TPS Lini II atau overbrengen.
Jika hal tersebut dilakukan, maka dwelling time petikemas impor di Terminal Petikemas Surabaya pada kondisi
eksisting simulasi tahun 2013 sebesar 7.67 hari turun 36,77% menjadi 4.85 hari pada hasil simulasi tahun 2014.
Saran
Saran
1. Model simulasi selanjutnya mampu menggambar proses petikemas Less Container Load (LCL)
dan sekaligus memasukkan proses overbrengen kedalam parameter dwelling time petikemas
impor.
2. Model simulasi selanjutnya mampu menggambarkan proses petikemas impor yang memiliki
skala prioritas (Holtikultura).
3. Model penelitian selanjutnya mampu menghitung keuntungan atau nilai tambah yang
ditimbulkan akibat pengurangan dwelling time petikemas impor yang terjadi.
TERIMAKASIH
fajar.prasetya.rizkikurniadi@gmail.com
LAMPIRAN - LAMPIRAN
(Aziz, 2013)
Model kepadatan
(TAKOLA, 2013)
(Rizkikurniadi, 2014)
V
dengan penambahan
kapal dan pelabuhan
Dwelling time
petikemas impor
Analisis hubungan
muat di terminal
Proses dokumen
petikemas impor
Model pengurangan
dwelling time
petikemas impor
Custom
Clearance (Jalur
Merah)
Post Clearance
Pemberitahuan
barang datang
oleh Pelayaran
ke Importir
Dikirim ke
Shipping Line lagi
Delivery Order
syarat pengambilan
barang di TPS
Keputusan
Jalur oleh BC
Hijau 51.42%
Kuning 8.27%
Merah 11.09%
MITA Non 9.71%
MITA Prioritas 19.51%
Hijau
Kuning
Merah
MITA Prioritas
Shipping Line
terbitkan B/L ke
Importir
Shipping Line
terbitkan B/L ke
Importir
Shipping Line
terbitkan B/L ke
Importir
Shipping Line
terbitkan B/L ke
Importir
Shipping Line
terbitkan B/L ke
Importir
Shipping Line
memberikan DO
ke Importir
Shipping Line
memberikan DO
ke Importir
Shipping Line
memberikan DO
ke Importir
Shipping Line
memberikan DO
ke Importir
Shipping Line
memberikan DO
ke Importir
Mengurus PIB ke
BC
Mengurus PIB ke
BC
Mengurus PIB ke
BC
Mengurus PIB ke
BC
Mengurus PIB ke
BC
Pembayaran Pajak
dan Bea Cukai
Pembayaran Pajak
dan Bea Cukai
Pembayaran Pajak
dan Bea Cukai
Pembayaran Pajak
dan Bea Cukai
Importir dapat
nomor PIB
Importir dapat
nomor PIB
Importir dapat
nomor PIB
Importir dapat
nomor PIB
Importir dapat
nomor PIB
PRE CLEARANCE
Cetak CEIR
Behandle
Daftar Pemeriksa
ke Bea Cukai
Penentuan
Petugas
Pemindahan
petikemas ke area
behandle
CUSTOM
CLEARANCE
Pemeriksaan fisik
SPPB terbit
Verifikasi Laporan
Verifikasi Laporan
SPPB terbit
SPPB terbit
SPPB terbit
SPPB terbit
Syarat : SPPB / DO /
Interchange / Warkat dana
Importir minta
stempel FIAT ke
BC di gate
Importir minta
stempel FIAT ke
BC di gate
Importir minta
stempel FIAT ke
BC di gate
Importir minta
stempel FIAT ke
BC di gate
Importir minta
stempel FIAT ke
BC di gate
Bayar jasa
terminal ke Bank
Bayar jasa
terminal ke Bank
Bayar jasa
terminal ke Bank
Bayar jasa
terminal ke Bank
Bayar jasa
terminal ke Bank
Bayar di bank
seputar Tj. Perak +
validasi
Bayar di bank
seputar Tj. Perak +
validasi
Bayar di bank
seputar Tj. Perak +
validasi
Bayar di bank
seputar Tj. Perak +
validasi
Bayar di bank
seputar Tj. Perak +
validasi
Importir membuat
Interchange (Surat
Permohonan
Pengeluaran
Barang ke TPS)
Importir membuat
Interchange (Surat
Permohonan
Pengeluaran
Barang ke TPS)
Importir membuat
Interchange (Surat
Permohonan
Pengeluaran
Barang ke TPS)
Importir membuat
Interchange (Surat
Permohonan
Pengeluaran
Barang ke TPS)
Importir membuat
Interchange (Surat
Permohonan
Pengeluaran
Barang ke TPS)
Importir ke loket
impor untuk cetak
CEIR
Importir ke loket
impor untuk cetak
CEIR
Importir ke loket
impor untuk cetak
CEIR
Importir ke loket
impor untuk cetak
CEIR
Importir ke loket
impor untuk cetak
CEIR
CEIR terbit
CEIR terbit
CEIR terbit
CEIR terbit
CEIR terbit
Importir
memberikan CEIR
ke trucking
Importir
memberikan CEIR
ke trucking
Importir
memberikan CEIR
ke trucking
Importir
memberikan CEIR
ke trucking
Importir
memberikan CEIR
ke trucking
POST CLEARANCE
Petikemas keluar
sistem
Petikemas
(TEUs)
Hijau
Prosentase
(%)
Tahun 2013
Tahun 2012
Dwelling
Time
(Hari)
Waiting
Time
Jumlah
Jalur
(Jam)
Petikemas
(TEUs)
272,130
51.43%
7.22
15.89
Hijau
Kuning
43,875
8.29%
8.60
15.72
Merah
57,019
10.78%
11.96
30.79
Prosentase
(%)
Dwelling
Waiting
Time
Time
(Hari)
(Jam)
Jumlah
Jalur
(TEUs)
284,830
51.55%
7.33
18.614
Hijau
Kuning
45,629
8.26%
8.72
18.607
Merah
59,190
10.71%
12.31
39.297
MITA
Prioritas
54,765
9.91%
7.33
18.567
MITA
103,620
Rata - rata
19.58%
5.77
5.83
7.56
15.51
Prioritas
(Jam)
43,594
8.20%
8.81
20.742
Merah
57,521
10.82%
12.26
38.034
52,640
9.90%
7.42
20.643
104,540
19.66%
5.83
7.3469
7.75
19.96
non
Prioritas
(Hari)
Kuning
non
15.89
Time
20.731
non
7.22
Time
7.42
MITA
9.92%
Waiting
51.42%
MITA
52,514
(%)
Dwelling
273,400
MITA
Prioritas
Petikemas
Prosentase
Prioritas
MITA
108,140
Rata - rata
19.57%
5.86
7.8765
7.69
18.72
Prioritas
Rata - rata
Skenario Kedua
Dwelling Time Skenario Kedua
Tahun 2014
Jalur
Petikemas
(TEUs)
Hijau
Prosentase
(%)
Dwelling
6.80
Waiting
Time
Time
(Hari)
(Jam)
193,410
36.41%
5.73
6.84
Kuning
43,562
8.20%
7.18
8.43
Merah
57,199
10.77%
10.90
31.98
6.60
6.60
6.40
Hari
Jumlah
6.13
6.20
5.94
6.00
5.80
5.40
5%
non
9.86%
6.09
25%
7.83
MITA
34.76%
4.79
4.24
6.11
8.87
Jam
Prioritas
10%
15%
20%
Skenario Penambahan Jumlah MITA Prioritas
Dwelling Time
52,357
5.92
y = 6.611e-0.025x
R = 0.8079
5.60
MITA
Prioritas
6.11
16
14
12
10
8
6
4
2
0
14.41
9.11
8.87
6.49
6.88
y = 15.136e-0.182x
R = 0.8307
5%
10%
15%
20%
Skenario Penambahan Jumlah MITA Prioritas
Waiting Time
25%
Skenario Ketiga
Tahun 2014
Jumlah
Jalur
Petikemas
(TEUs)
Hijau
Prosentase
Dwelling
(%)
Time (Hari)
Waiting
Time
(Jam)
208,140
39.33%
5.54
8.37
Kuning
47,178
8.92%
6.69
8.56
Merah
61,929
11.70%
8.25
9.06
56,487
10.67%
5.54
8.36
197,150
37.26%
4.59
5.38
5.60
7.42
MITA non
Prioritas
MITA
Prioritas
Rata - rata
Skenario Keempat
Tahun 2014
Jumlah
Jalur
Petikemas
(TEUs)
Hijau
Prosentase
Dwelling
(%)
Time (Hari)
Waiting
Time
(Jam)
198,440
37.50%
4.81
5.03
Kuning
45,062
8.52%
5.59
5.00
Merah
59,092
11.17%
7.52
5.69
54,528
10.30%
4.81
5.05
188,440
35.61%
3.89
2.76
4.85.
4.32
MITA non
Prioritas
MITA
Prioritas
Rata - rata
Perbandingan Output
Jalur
Jalur
Skenario 1
Hijau
Skenario 2
Skenario 3
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Skenario 4
Hijau
7,32
5,73
5,54
4,81
Skenario 4
276.787
193.410
208.140
198.440
Kuning
44.366
43.562
47.178
45.062
Kuning
8,71
7,18
6,69
Merah
57.910
57.199
61.929
59.092
Merah
12,18
10,90
8,25
MITA non
MITA non
Prioritas
Prioritas
53.306
52.357
56.487
54.528
MITA
Prioritas
Total
184.630
197.150
188.440
537.802
531.158
570.884
545.562
Prioritas
Rata - rata
Hijau
Skenario
Skenario
Skenario
Skenario
18,41
6,84
8,37
5,03
5,59 Kuning
18,36
8,43
8,56
5,00
7,52 Merah
36,04
31,98
9,06
5,69
18,37
7,83
8,36
5,05
7,02
4,24
5,38
2,76
19,64
8,87
7,42
4,32
MITA
non
7,32
6,09
5,54
4,81 Prioritas
MITA
MITA
105.433
Jalur
Prioritas
5,82
4,79
4,59
3,89
7,67
6,11
5,60
4,85 rata
Rata -
Analisis Skenario
Dwelling Time (Hari)
9.00
8.00
7.56
7.69
7.75
7.00
6.11
6.00
5.60
4.85
5.00
y = 9.1255e-0.097x
R = 0.8571
4.00
3.00
2011
2012
2013
2014 S2
2014 S3
2014 S4
60,000
Teus
55,000
2013
50,000
2012
45,000
2011
40,000
2010
35,000
30,000
January February
March
April
May
June
July
Bulan
Custom Clearance
Post Clearance
Custom Clearance
(Jalur Merah)
Post Clearance
(Jalur Merah)
Input Entitas
N1 s
N Xi Xi
1
,N N
Xi
Dimana :
N1 = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
K = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan.(k = 2, 1-=95%)
S = Derajat ketelitian dalam pengamatan (5%)
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
Xi = Data pengamatan.
Teori Distribusi
Distribusi Eksponensial
Distribusi eksponensial sering kali mengambarkan pola-pola kedatangan waktu antar
kedatangan suatu entiti dalam suatu komponen. Tetapi pada umumnya kurang cocok untuk
menggambarkan waktu tunda (delay times) dalam suatu proses.
Distribusi Normal
Distribusi ini dapat dijumpai hampir semua kejadian disekitar kita, misal pada hasil
inspeksi produk cacat, penyebaran nilai ujian, tingkat pertumbuhan tananaman dan lain
sebagainya.
Identifikasi Masalah
Metpen
Tahap Tinjauan
Pustaka
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Data
Data
Data
Data
Data
Tahap
Pengumpulan &
Pengolahan Data
Pengolahan Data
Tidak
Verify
Tahap Modelling
Tidak
Valid
Eksperimen Skenario
Tahap Simulasi
Running Model Skenario
Validasi
Pada Tabel berikut akan ditampilkan perhitungan validasi dengan metode Welch Confidence Interval. Real System
(x1) merupakan data histori yang didapatkan dari perusahaan sedangkan x2 adalah hasil model simulasi.
Replikasi
Real
System (x1)
Simulasi Jumlah
Petikemas Impor
(x2)
545.711
529.158
583.353
552.554
556.829
531.695
Rata-rata ()
561.964
537.802
19.339,3065
12.838,140
Variansi (s2)
374.008.777
164.817.844
n-1
Standar Deviasi
(s)
Validasi (2)
H0 = 1 - 2 = 0
H1 = 1 - 2 0
= 0,05
df =
df = 2,00
12 2 22 2
) +( )
1
2
12
22 2
( 1 )2 (
)
+ 2
11
21
Dari perhitungan di atas, dilakukan pengolahan untuk mendapatkan tdf,/2 , dengan df = 2,00 dan = 0,05, maka
didapatkan t2, 0,025 sebesar 4,303. Maka, langkah selanjutnya dilakukan perhitungan hw dengan rumus sebagai
berikut.
hw = ,/2
hw = 4,303
hw = 54.939.357
12
1
12
1
22
2
22
2
Jumlah Replikasi
c
Simulasi Jumlah
Petikemas Impor
529.158
552.554
531.695
Rata-rata
537.802
Standar Deviasi
12.838,140
Variansi
164.817.844
N-1
confidence interval
t(n-1, /2)
= 95%
= 3 (replikasi awal)
=2
= 1- 0,95 = 0,05
= 4,303
(1, 2 )
hw
hw
= hw = 21.894,282
= 21.894,282
=(
n
n
= 1.32
2
(/2 ) 2
)
Rotterdam - TPS
No
1
Pelabuhan Rotterdam
Singapura - TPS
No
Pelabuhan Singapura
A
1
Infrastruktur Fisik
Port Singapore Authority memiliki empat terminal yang memiliki panjang dermaga TPS memiliki dua terminal yaitu internasional dengan panjang dermaga 1000 m
11.754 meter, yang dapat mengakomodasi sekitar 41 kapal petikemas sekaligus
dan domestik 450 m, yang dapat mengakomodasi 7 kapal di waktu yang sama
Area yang tersedia di Singapura Port untuk empat terminal adalah sekitar 425 Area yang tersedia yaitu sekitar 45 hektar
hektar
Meskipun tanah langka di Singapura, perluasan terminal dilakukan dengan Tidak ada rencana untuk daerah ekspansi, bahkan untuk reklamasi. Namun,
reklamasi tanah dari laut dan tidak dibatasi oleh kendala akuisisi lahan
terminal memiliki luas back- up untuk ekspansi sekitar 6 ha
Sarat kapal yang masuk lebih kurang16 m. Dan ada tidak ada pembatasan pada Rancangan untuk international adalah - 10 m dan domestik 5 m dan ada batasan
kapal generasi terbaru
pada terbaru kapal generasi
Jumlah crane dermaga di empat terminal di PSA Singapura adalah 131 unit
B
1
Tingkat Mekanisasi
Tingkat mekanisasi sangat tinggi dan canggih dengan teknologi terbaru dalam Tingkat mekanisasi kurang, intensitas penggunaan tenaga kerja masih tinggi
setiap bidang penanganan barang
Crane dioperasikan baik oleh staf di atas dan juga otomatisasi melalui pusat Staf ditempatkan di dalam crane dan langkah per jam rata rata 22 kotak
kontrol terminal. Langkah per jam adalah sekitar 25-30 kotak
Arus melalui sistem gerbang izin truk untuk masuk ke Pelabuhan terminal dalam Dalam beberapa kasus , petikemas harus menunggu di depan gerbang untuk
waktu 25 detik . Dengan metode ini , sekitar 8000 trailer ditangani per hari pada waktu yang cukup lama untuk melakukan transaksi terutama di peak season .
rata-rata 700 per trailer jam puncak. Ini sepenuhnya otomatis dan paperless
D
1
Proses Kerja
Seluruh operasi dan pengelolaan terminal dilakukan secara elektronik. EDI Proses kerja sebagian komputerisasi menggunakan Container Terminal Sistem
memastikan bahwa tidak ada kertas transaksi. Melalui Portnet pihak pelabuhan, Operasi (CTO) terutama untuk operasi kapal, operasi yard dan pemantauan .
pemerintah dan jasa pengguna pelabuhan dapat terhubung satu sama lain terkait untuk penanganan petikemas
dengan kegiatan pelabuhan. Dan penggunaan tersebut dapat dimulai 72 jam
sebelum kapal tiba
Tidak ada intervensi manusia dan tidak ada transaksi menggunakan kertas
Bea Cukai
Di PSA sebagian besar petikemas yang dilayani adalah petikemas Prosedur Bea Cukai harus diselesaikan pada area pelabuhan
transhipment, sehingga proses Bea Cukai tidak diperlukan disana
Area yang dijadikan zona perdagangan bebas juga tidak terkena Tidak ada fasilitas zona perdagangan bebas yang disediakan
proses kepabeanan
disediakan di TPS Pelabuhan Tanjung Perak
F
1
Buruh disediakan oleh agen stevedoring yang beroperasi di bawah Buruh disediakan oleh agen stevedoring yang beroperasi di
lisensi yang disediakan oleh Pelabuhan dan Pemerintah
bawah lisensi yang disediakan oleh Pelabuhan dan Pemerintah