PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kota pada masa sekarang ini semakin tidak memperhatikan sisi-sisi kemanusiaan dan
hubungan sosial dengan masyarakat sekitar,dengan semakin terbukanya lahan di kota
yang dapat berfungsi sebagai tempat orang-orang dapat memanusiakan dirinya
setelah melewati harinya yang monoton,penuh dengan persaingan dan berbagai
macam tuntutan hidup yang menekan.
Sekarang ini dapat dilihat di kota-kota besar,kesibukan dan ketegangan masyarakat
semakin
meningkat
dengan
persaingan
dalam
berbagai
macam
aspek
kehidupan.Hampir sebagian besar waktu yang dimiliki oleh manusia saat ini
dihabiskan
di
dalam
kepenatan,ketegangan,dan
ruangan
dan
tekanan
dalam
untuk
bekerja.Untuk
pekerjaan
serta
melepaskan
untuk
mencapai
menampung
kegiatan
bersosialisasi
dipandang
efisien
karena
aktivitas
masyarakat yang tinggi yang dapat mengurangi waktu untuk berinteraksi dan
bersosialisasi dengan sesama.
Sementara itu sarana rekreasi di Medan sangatlah minim.Sarana hiburan setingkat
taman
Impian
Jaya
Ancol,Sea
world,TMII
dan
sebagainya
hanya
terdapat
di
Jakarta.Oleh karena itu perlunya sebuah Theme Park yang direncanakan dan
diharapkan menjadi salah satu pusat hiburan dan rekreasi yang ada di kota
Medan,diharapkan dapat berguna bagi masyarakat di kota Medan sebagai salah satu
pusat hiburan terbesar yang ada di kota Medan yang lebih dalam lagi dapat
diharapkan menjadi sebuah ruang dalam kota.Secara umum,pusat hiburan ini dapat
digunakan oleh kalangan masyarakat di luar ataupun di sekitar kota Medan.
TUJUAN
Tujuan didirikannya atau dibuatnya tempat rekreasi Borneo Theme Park di kota
Palangkaraya adalah:
2
1. Menciptakan suatu tempat rekreasi yang benar-benar dapat memenuhi
kebutuhan rekreasi masyarakat kota Palangkaraya khususnya bahkan turis
domestik dan turis mancanegara dalam bentuk suasana tradisional Borneo atau
pulau Kalimantan.
2. Memberikan image/citra baru bagi kota Palangkaraya.
3. Menciptakan suatu tempat yang berkualitas dan bervariasi bagi aktifitas pusat
kota.
4. Ikut mendukung visi dan kebijakan pemerintah dalam keanekaragaman objek
pariwisata dan rekreasi dalam usahanya untuk berbenah menata diri yang
akhirnya dapat menambah devisa daerah.
5. Dengan perencanaan tempat rekreasi Theme Park ini di kota Palangkaraya
dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat,menarik,dan menyenangkan.
6. Tempat rekreasi ini akan dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata dan
meningkatkan kreatifitas serta imajinasi pengunjung.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara membuat suatu tempat rekreasi Borneo Theme Park
dengan menghadirkan dan memberikan suasana tradisional Borneo atau pulau
Kalimantan, baik berupa budaya dan peninggalan sejarah.
2. Bagaimana membuat suatu tempat rekreasi permainan Theme Park dengan
tema ARSITEKTUR POSTMODERN yang dapat berfungsi sebagai tempat
rekreasi yang menyenangkan,ideal,nyaman dan mudah dijangkau dan dapat
menarik minat pengunjung.
3. Bagaimana menyediakan dan mengakomodir fasilitas rekreasi yang dapat
dijangkau dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan mayarakat dan dapat
meningkatkan kreatifitas masyarakat.
4. Bagaimana memilih struktur yang tepat yang mampu mendukung bangunan
nantinya baik bentuk maupun kekuatannya sehingga sesuai dengan kebutuhan
bangunan tersebut di kota Medan.
5. Bagaimana membuat tempat rekreasi permainan di kota Palangkaraya ini
menjadi suatu saran rekreasi yang menyenangkan sehingga setiap pengunjung
ingin kembali menikmatinya secara berulang-ulang.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan Borneo Theme Park ini dilakukan beberapa pendekatan
desain yaitu :
a. Pengumpulan Data
3
Dalam metode pengumpulan data, dilakukan dengan beberapa cara yaitu studi
pustaka atau studi literature, studi banding serta dengan studi lapangan. Studi
pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang
diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai
dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. Studi
banding
terhadap
proyek
dan
tema
sejenis
dengan
melakukan
pendekatan
perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada , sumber dapat berupa buku,
majalah, internet, dan sebagainya. Sedangkan studi lapangan mengenai kondisi
sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.
b. Analisa
Dalam metode analisa, dilakukan dengan cara menstrukturkan data serta membuat
analisa terhadap tapak dan di sekitarnya. Menstrukturkan data yang berasal dari data
literatur dengan data yang ada di lapangan. Setelah itu membuat analisa dan
membuat konseptual bangunan yang disesuaikan dengan tema dan fungsi bangunan
sejenis.
c. Pelaporan
Pada metode pelaporan, yang dilakukan yaitu membuat desain yang lengkap yang
bisa dijadikan gambaran arsitektur berikut dengan foto maketnya.
KRITERIA DESAIN
1. Menghadirkan dan memberikan suasana tradisional Borneo atau pulau
Kalimantan, baik berupa budaya dan peninggalan sejarah
2. Menyenangkan, ideal, nyaman dan mudah dijangkau dan dapat menarik minat
pengunjung
3. Memaksimalkan fasilitas rekreasi yang dapat dijangkau dan dapat dinikmati
oleh
seluruh
masyarakat.
lapisan
masyarakat
dan
dapat
meningkatkan
kreatifitas
GAYA PERANCANGAN
Konsep yang diterapkan pada perancangan Borneo Theme Park ini adalah Gaya
Arsitektur Postmodern.
dua
unsur)
dan
bermuka
ganda
atau
sering
disebut
double
coding.Timbulnya era baru ini dapat juga dilihat sebagai hasil kombinasi antara
Romantic
dan
sedangkan
modernist,yang
yang
kedua
pertama
menunjukkan
memperlihatkan
keragaman
kesamaan
budaya
budaya
yang
universal(Stern,1980).
Dua ciri pokok Arsitektur Postmodern adalah anti rasional dan neo sculptural,berbeda
dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional.Ciri-ciri bangunan sculptural
sangat menonjol kerena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque dan
Renaissance.
Budi Sukada (1988) menyebutkan ada 10 ciri Arsitektur Postmodern yaitu:
1. Mengandung unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
2. Membangkitkan kembali kenangan historik
3. Berkonteks urban
4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi
5. Bersifat representasional
6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)
7. Dihasilkan dari partisipasi
8. Mencerminkan aspirasi umum
9. Bersifat plural
10.Bersifat ekletik
5
Untuk dapat dikategorikan sebagai Arsitektur Postmodern tidak harus memenuhi
kesepuluh ciri diatas.Sebuah karya arsitektur yang mempunyai enam atau tujuh ciri di
atas sudah dapat dikategorikan ke dalam Arsitektur Postmodern.
Aliran-aliran Arsitektur Postmodern dibedakan berdasarkan konsep perancangan dan
reaksi terhadap lingkungannya.Charles Jenks mengelompokkan Arsitektur Postmodern
menjadi enam aliran.Aliran-aliran ini menurutnya sudah mulai sejak tahun
1960an.keenam aliran tersebut adalah:
1. Historicism : Pemkaian lemen-elemen klasik (misalnya ionic,doric,dan
corinthian)pada bangunan yang digabungkan dengan pola-pola modern.
Contoh:Aero Saarinen,Philip Jhonson,Robert Venturi,Kisho kurokawa,Kyonori
kikutake.
2. Straight Revivalism : Pembangkitan kembali langgam neo-klasik ke dalam
bangunan yang bersifat monumental dengan irama komposisi yang berulang
dan simetris. Contoh:Aldo Rossi,Monta Mozuna,Ricardo Bofill,Mario Botta.
3. Neo-Vernacularism : Menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional
dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan lokal. Contoh:darborne
&Darke,joseph Esherick,Aldo van Eyck.
4. Contextualism(Urbanist+Ad Hoc) : Memperhatikan lingkungan dalam
penempatan bangunan sehingga didapatkan komposisi lingkungan yang
serasai.Aliran ini disebut juga Urbanism. Contoh:Lucien Kroll,leon Krier,James
Stirling.
5. Metaphor & Metaphisical : Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit
ungkapan metafora dan metafisika (spiritual)ke dalam bentuk bangunan.
Contoh:Stanley Tigerman,Antonio Gaudi,Mimoru Takeyama.
6. Postmodern space : Memperlihatkan pembentukan ruang dengan
mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Contoh:Peter
STUDI LITERATUR
7
Dunia hiburan tidak dipungkiri merupakan salah satu faktor pendorong munculnya
konsep Theme Park, namun adalah begitu besarnya impian masyarakat akan suatu
kondisi dimana dunia mereka nampak atau jadi lebih baik inilah yang menyebabkan
naiknya popularitas konsep ini.
Theme Park yang menampilkan visi kesenangan yang teratur dan terkendali meski
seringkali
menggunakan
bentuk/wujud
artistik
yang
cenderung
menipu
atau
8
Penerapan konsep Theme Park tidaklah terbatas pada desain taman hiburan atau
rekreasi (Amusement Park) saja, namun juga dipakai dalam perkembangan kota.
Dengan diterapkannya konsep ini pada pusat-pusat kota (downtown) lama, diharapkan
mampu mengatasi hilangnya koneksi antar unsur-unsur kota (bangunan dan ruang
kota) akibat pengaturan kota yang hanya berdasarkan fungsi saja dan menghidupkan
kembali aktivitas dan peranannya.
GERBANG UTAMA
Gerbang
adalah
tempat
berguna
mencegah
atau
mengendalikan
masuknya
dapat
hanya
untuk
arus
orang.
bersifat
berupa
keluarGerbang
sederhana
bukaan
sederhana pada sebuah pagar, maupun dekoratif dan bahkan monumental. Istilah
lainnya untuk gerbang adalah pintu dan gapura.
PARKIR AREA
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di
9
tengah jalan raya; namun parkir di sisi
jalan
umumnya
Fasilitas
parkir
sama
dengan
untuk
diperbolehkan.
dibangun
kebanyakan
memfasilitasi
pemakai
bersamagedung,
kendaraan
gedung.Termasuk
dalam
pengertian
parkir
adalah
setiap
kendaraan
yang
berhenti
pada
tempat-tempat
tertentu
baik
yang
SCULPTURE
Adalah
karya
seni
tiga
dimensi
yang
dibuat
dengan
dengan
digabungkan,
mencari
bangun
atau
bersama
ukiran
dan
yang
menembak,
lainnya
dilas,
FUNGSI SCULPTURE
HOTEL
10
American Encyclopedia :
(American Encyclopedia)
11
BERDASARKAN PENGGOLONGAN
1.
Umum
: Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, function
room,restoran, dan kamar tidur.
2. Kamar Tidur
Single bed :
Double bed :
24 m2
28 m2
5. Ruang Fungsional
Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan
kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
6. Lobby
12
Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita
dengan perlengkapannya
7. Drug Store
Minimum terdapat drug store, bank, money charger, air line agent,
souvenir shop, biro perjalanan, perkantoran, butik dan salon
Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak
Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking,
berkuda atau berburu.
9. Utilitas Penunjang
Tersedia PABX
13
PELAKU KEGIATAN
Pelaku kegiatan dalam Borneo Theme park ini terdiri dari:
Pengunjung : Dari kelompok pegunjung terbagi lagi atas:
Anak-anak : Baik yang bermain, berlatih maupun menonton orang yang
sedang bermain
Remaja : Baik yang bermain, berlatih maupun menonton orang yang
sedang bermain
Dewasa : Baik sebagai pemain,staf, penyewa dan penonton.
Orang tua : Baik yang datang dan bermain serta menonton, berbelanja
KEGIATAN
Kegiatan utama : Rekreatif , Tempat bermain segala jenis permainan
Kegiatan pendukung :
Souvenir dan retail shop : Menjual barang-barang tradisional Borneo
Restoran dan kafe : Tempat yang menyediakan makanan dan minuman
tradisional
1. Fasilitas Utama
a. Gerbang Utama
b. Parkir Area
c. Sclupture (Pada Bundaran)
d. Tree Hotel (Maks. 4 Lantai)
2. Fasilitas Pendukung
a. Kegiatann rekreasi
Tradisional Borneo Culture
Rumah Pohon
Taman Tematik
b. Fasilitas Pengunjung
Foodcourt
Restoran
14
Lobby utama
Pengelola
Security
d. Servis dan utilitas
Ruang mechanical dan elektrikal
e. Gedung parkir dan basement
PRESEDEN
THEME PARK
Pada abad ke-18 terjadi
revolusi
industri
yang
diawali di negara-negara
Eropa.
Peristiwa
ini
di
inovasiberbagai
kerja
manusia
digeser oleh tenaga mesin. Penemuan mesin ini juga mendukung terjadinya produksi
masal, sehingga material bangunan seperti besi, baja, dan kaca yang diproduksi
secara masal menjadi sering digunakan di berbagai bangunan. Berbagai negara
bersaing untuk saling menunjukkan kehebatannya masingmasing di bidang industri.
Hal inilah yang memicu adanya Worlds Fair, asal-usul dari adanya theme park di
dunia. Pameran industri dari berbagai negara ini dilangsugkan beberapa kali, salah
15
satunya berlangsung pada pertengahan abad ke- 18, tepatnya pada tahun 1851 di
London. Yang membuatnya istimewa adalah pameran besar ini diselenggarakan di
Crystal Palace rancangan Joseph Paxton yang terkenal pada masa itu sebagai
perwujudan revolusi industri.
Worlds Fair inilah yang memicu adanya theme park di masa sekarang ini. Dengan
membuat replika dari tempat tertentu, akan membuat orang merasakan berada di
tempat yang dimaksud. Worlds Fair adalah salah satu contoh theme park. Pada tahuntahun berikutnya diselenggarakan Worlds Fair dengan tempat yang berbeda-beda.
Seperti pada tahun 1853 di New York dan 1855 di Paris. Saat keunggulan dari seluruh
dunia berada dalam satu atap kaca yang besar dalam satu space arsitektural
menjadikan pameran ini menjadi sebuah theme park7 . Setelah adanya Worlds Fair,
terjadi pengembangan dari sebuah theme park. Theme park bukan hanya diterapkan
pada sebuah taman rekreasi atau eksibisi, namun juga di dalam struktur sebuah kota.
16
Sebuah desain Perjalanan ke desa Karnaval untuk rekreasi, serta melihat budaya dan
kerajinan serta pertunjukan gaja. Berjalan-jalan melalui desa Carival terpesona adalah
perjalanan melalui sejarah architextural Thailand. Setiap fasad yang menarik
menjanjikan pengalaman belanja yang unik di mana pengunjung dapat berbelanja hati
mereka keluar.
17
mengenakan
tradisional. Di
Cina,
pakaian
warna
pernikahan
merah
adalah
18
hotel
berbintang
empat
yang
Rooms,
Executive
Rooms,
Suite
kenyamanan
pelanggan,
FREE
dan
koneksi
kepuasan
Internet
yang
Bar,
tempat
yang
elegan
untuk
menikmati
koktail
favorit
sambil
dan
Sichuan.
Golden
Rose
Ballroom
merupakan
tempat
pertemuan
19
Frontdesk 24h
Bar/Lounge
Laundry
Fitness Centre
Concierge
Ballroom
Deposit Box
Non-smoking Fl
Cold Pool
Restaurant
Conference Rm
Car Parking
Cable TV
Fax Machine
20
LOKASI
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
Tinjauan terhadap struktur kota
Pencapaian
Area pelayanan
Peraturan
21
LOKASI
Lokasi
Luas Lahan
: 9.394 m2 = 0,94 ha
22
EKSISTING LOKASI
Judul Proyek : Borneo Theme Park
Fungsi : tempat rekreasi dan hiburan
23
Lokasi Lahan : Jl. Piere Tendekan
KDB : 60%
Kondisi Lahan : Pasir, Berkontur Ringan
Arah Lalu Lintas : 2 arah
Batasan Site
o Utara
Movie Theme
o Selatan
o Timur
Theme
o Barat
: Lahan Kosong pepohonan, Perencanaan Zona
Futuristic Theme
Luas Site Keseluruhan : 9.394 m2 = 0,94 ha
Luas Site yang diolah : 9.394 m2 = 0,94 ha
Tinggi Bangunan : 1 - 4 lantai
Potensi Site :
24