Anda di halaman 1dari 9

SIKLUS KREBS

Disusun Oleh:
SITI NUR FATHIAH
123151004

FAKULTAS KESEHATAN STRATA 1 GIZI


UNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA 2015

I.

SIKLUS KREBS
Pertama kali ditemukan oleh Krebs tahun 1937, sehingga disebut Daur
Krebs. Merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai senyawa hasil
metabolisme, yaitu
-

Hasil katabolisme karbohidrat


Hasil katabolisme lemak
Hasil katabolisme protein
Asetil koenzim-A sebagai katabolisme lemak dan karbohidrat
Oksaloasetat,fumarat dan alfa ketoglutarat hasil katabolisme asam amino dan
protein
Lokasi selular :
* di dalam sel-sel jaringan hewan mamalia semua kom
ponen siklus asam sitrat terdapat di dalam matriks mitokondria
* ke luar masuknya metabolit daur ini melalui membran mitokondria merupakan
proses yg aktif dan terkendali
Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam

trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang
mempunyai gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil koenzim A
hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk bergabung dengan
asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya,
asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam
oksaloasetat lagi (Rochimah, 2009).

II.

FUNGSI SIKLUS KREBS


1. Oksidasi asetil KoA menjadi CO2, H2O dan energi (1 mol asetil KoA
menghasilkan 12 mol ATP oleh karena daur ini banyak melepas H + dan
elektron yg akan masuk rantai respirasi)
2. Anggota siklus krebs cycle bersifat amfibolik, artinya dapat dioksidasi lebih
lanjut menjadi energi, atau disintesis menjadi senyawa lain. Anggota yang
bersifat amfibolik :
a) Dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi energy

III.

katabolisme asam amino anggota siklus krebs energy


oksidasi beta asam lemak asetil KoA anggota siklus krebs energy
oksidasi glukosa piruvat asetil KoA anggota siklus krebs

energy
b) Dapat disintesis menjadi senyawa lain, misalnya menjadi :
- glukosa (melalui glukoneogenesis)
- asam amino tertentu
- asam lemak (lipogenesis)
TAHAP SIKLUS KREBS
Siklus Krebs merupakan bagian rangkaian proses pernafasan yang panjang
dan kompleks,yaitu oksidasi glukosa menjadi CO2,H2O dan produksi ATP. Proses
pernafasan erdiri dari 4 tahap utama:
1. Glikolisis
2. Konversi piruvat ke asetil koenzim-A
3. Siklus krebs Asetil koenzim-A masuk ke dalam daur Krebs, selanjutnya
dioksidasi melalui beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO2, H2O dan
energi (ATP)
4. Proses pengangkutan elektron melalui rangkaian pernafasan yang dirangkai dari
sintesis ATP dari ADP+ Pi (Fosforilasi oksidasi)

Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus Krebs:


1) Tahap I

Enzim sitrat sintase mengkatalisis reaksi kondensasi antara asetil koenzim-A


dengan oksaloasetat menghasilkan sitrat. Reaksi ini merupakan suatu reaksi
kondensasi aldol antara gugua metal dan asetil koenzim-A dan gugus karbonil
dari oksaloasetat dimana terjadi hidrolisis ikatan tioester dan pembentukan
senyawa koenzim-A bebas. Reaksi ini adalah suatu hidrolisis eksergonik yang
menghasilkan energi dan merupakan reaksi pendorong pertama untuk daur
krebs.
Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat (4 atom C) sehingga
dihasilkan asam sitrat (6 atom C).
2) Tahap II

Merupakan pembentukan isositrat dari sitrat melalui cas-akonitat, dikatalisis


secara reversible oleh enzim akonitase. Enzim ini mengkatalisis reaksi
reversible penambahan H2O pada ikatan rangkap cis-akonitat dalam 2 arah,
yang satu ke pembentukan sitrat dan yang lain ke pembentukan isositrat.
Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H2O dan menerima H2O kembali.
3) Tahap III

Oksidasi isositrat menjadi -ketoglutarat berlangsung melalui pembentukan


enyawa antara oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat
dehidrogenase dengan NAD berperan sebagai koenzimnya. Enzim yang
pertama mengkatalisis proses oksidasi isositrat menjadi oksalosuksinat dan
dekarboksilasi oksalosuksinat menjadi -ketoglutarat. Pengubahan isositrat ke
oksaloasetat dapat dihambat oleh difenilkloroarsin, sedangkan dekarboksilasi
oksaloasetat dihambat oleh pirofosfat.
Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5 atom C).
4) Tahap IV

Adalah oksidasi -ketoglutarat menjadi suksinat melalui pembentukan suksinil


koenzim-A, yang merupakan reaksi yang ieversibel dan dikatalisis oleh enzim

kompleks -ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim


suksinil koenzim-A sintetase yang khas untuk GDP. Selanjutnya GTP yang
terbentuk dari reaksi ini dipakai untuk sntesis ATP dari ADP dengan enzim
nukleosida difosfat kinase.
-ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau penerima elektron)
untuk membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4 atom C).
5) Tahap V

Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase yang


berikatan dengan flavin adenine dinukleotida (FAD) sebagai koenzimnya.
Enzim ini terikat kuat pada membrane dalam mitokondrion. Dalam reaksi ini
FAD berperan sebagai penerima hydrogen.
Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (guanosin trifosfat) dan
terbentuk suksinat (4 atom C).
6) Tahap VI

Merupakan reaksi reversible penambahan satu molekul H 2O ke ikatan rangkap


fumarat, meghasilkan L-malat, dengan dikatalisis enzim fumarase tanpa
koenzim. Enzim ini bersifat stereoospesifik, bertindak hanya terhadap bentuk
L-stereoisomer dari malat. Dalam reaksi ini fumarase mengkatalisis proses
penambahan tras atom H dan gugus OH ke ikatan rangkap fumarat.
Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2.
Fumarat terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga membentuk malat (4 atom
C).
7) Reaksi VII (akhir)

L-malat doksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase


yang berikatan dengan NAD. Reaksi ini adalah endergonik tetapi laju rekasinya
berjalan lancer ke kanan. Hal ini dimungkinkan karena reaksi berikutnya, yaitu
reaksi kondensasi oksaloasetat dengan asetil koenzim-A adalah reaksi
eksergonik yang ireversibel.

Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. satu siklus Krebs


tersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja.
Reaksi anaplerotik
Ketika produk intermedier siklus krebs digunakan sbg prekursor biosintesis lainnya
Konsentrasi intermedier turun memperlambat kecepatan siklus krebs
Ada 5 reaksi :
Piruvat OAA dgn ensim pyr karboksilase
PEP OAA dgn ensim PEP karboksikinase
PEP OAA dgn ensim PEP karboksilase
Piruvat malat dg ensim malat
Reaksi transaminasi : Aspartat OAA dan glutamat KG
Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1
molekul glukosa). Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2
kalinya. Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP
(ingat: jumlah ini untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa).
Reaksi total :
Asetil KoA + 3NAD+ + FAD + ADP + Pi + H 2O

2CO 2 + KoA-SH + 3 NADH + 3

H+ + FADH2 + ATP

Jumlah energi yg dihasilkan oleh Daur Krebs


3 NADH : 3 x 3 ATP = 9 ATP
1 FADH : 1 x 2 ATP = 2 ATP
1 ATP

IV.

: 1 x 1 ATP

= 1 ATP +
12 ATP

MEKANISME PENGATURAN SIKLUS KREBS


Kompleks enzim piruvat dehidrogenase dapat dihambat oleh adanya kelebihan ATP di
dalam sel,yg mengakibatkan menurunnya laju reaksi Daur Krebs

Tahap reaksi kondensasi antara asetil Koenzim A dengan oksalo asetat merupakan
reaksi kontrol utama dari laju Daur Krebs. Reaksi ini dapat dihambat oleh Suksinil
koenzim-A secara persaingan alosterik terhadap enzim sitrat sintase
Kontrol lainnya: 1)Reaksi isositrat dehidrogenase dapat dirangsang oleh ADP dan
dihambat oleh ATP atau NADH. 2) Suksinat dehidrogenase dapat dihambat oleh
oksalo asetat dan dirangsang oleh suksinat, fosfat,ATP dan ubiquinon.jadi perubahan
yg terjadi dalam metabolisme menyebabkan perubahan laju reaksi Daur Krebs
Piruvat
Ca

ATP
Asetil-COA

Oksalo asetat
Malat

Sitrat
Isositrat
ADP

Fumarat

CO2

Alfa ketoglutarat
CO2

Suksinat

Suksinil-COA

Peranan Siklus Krebs Pd Sintesis Asam Lemak Dr Glukosa


Piruvat dehidrogenase adalah enzim mitokondrial
Asetil KoA adalah bahan baku sintesis asam lemak rantai panjang pada nonruminansia
Asetil KoA (yg terbentuk dr piruvat oleh enzim piruvat
dehidrogenase) tak dapat menembus membran mitokondria jadi dibentuk dulu menjadi sitrat
baru kemudian menembus membran menuju sitosol selanjutnya oleh enzim ATP-sitrat liase
dibentuk lagi menjadi asetil-KoA untuk sintesis asam lemak dalam sitosol

DAFTAR PUSTAKA
1. Najmiatul. 2011. Metabolisme Karbohidrat. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta
2. Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara: Sumatera
Utara
3. http://sainsedutainment.blogspot.co.id/2011/10/tahapan-reaksi-siklus-krebs.html
diakses tanggal 11 Maret 2016, pukul 19.20 wib

Anda mungkin juga menyukai