perkembangan Iptek untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah
kepada Allah swt. Kebenaran Iptek menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya
Iptek itu sendiri. Iptek akan bermanfaat apabila mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan
menjauhkannya, dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), dapat
memberikan pedoman bagi sesama, dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam
sesuatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti
luas.
Islam tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan
dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang
teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-Quran.
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis. (Q.S. al-Qalam, 68:1)
Manusia adalah makhluk yang paling mulia jika dibandingkan oleh makhluk-makhluk lain
karena manusialah yang memiliki ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, manusia yang paling mulia
adalah manusia yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dan dapat mengamalkan ilmu tersebut
dengan sebaik-baiknya.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya. (Al-Isra, 17:36)
Manusia dilarang untuk mengikuti atau mempercayai apa saja jika manusia tidak memiliki
pengetahuan tentang hal tersebut. Hikmah dari ayat ini adalah memberikan batasan-batasan
hukuman mengenai penggunaan ilmu pengetahuan karena banyak kerusakan yang disebabkan
oleh perbuatan manusia yang tanpa dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelany. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press, 2015.
Mubarak, Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: Magenta Bhakti Guna, 2015.