V 4 D 2 xS
Volume
(m3)
Q 4 D 2 xSxn
Kapasitas
(m3/menit) atau
(m3/detik)
Karena adanya kebocoran, gesekan, sudut mati dan kavitasi maka timbul
kerugian volume, jadi kapasitas sesungguhnya disebut kapasitas efektif adalah:
(m3/detik)
dimana : Q kapasitas teoritis pompa
Qe kapasitas efektif pompa
(m3/detik)
(m3/detik)
diameter piston/plunger
(m)
(m)
(rpm)
v
efisiensi volumetrik
(%)
V=
.D 2 xS
(m3)
.D 2 xS 4 .d 2 xS
(m3)
V=
Qmj
D 2 xSxn
(m3/menit)
Qmd 4 ( D 2 d 2 ) xSxn
(m3/menit)
Q 4 (2 D 2 d 2 ) xSxn
(m 3/menit) atau
(m3/det) dan
(m3/detik)
3. Pompa Diferensial
Pompa diferensial ini merupakan gabungan antara pompa kerja tunggal dan
kerja ganda dimana aliran fluida lebih stabil tapi kapasitasnya sama dengan
pompa kerja tunggal. Pada saat operasi, ruang kanan dan kiri piston penuh berisi
fluida. Prinsip kerja dari pompa ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Piston bergerak ke kanan
a. Ruang kiri piston terjadi pengisapan fluida, volume fluida yang terisap
Vi =
2
.D xS
4
(m3)
keluar
Vtkn =
.D 2 xS 4 .d 2 xS
(m3)
(Vt) =
2
.D xS
4
(m3)
.D 2 xS 4 .d 2 xS
(m3)
Vkn =
b. Volume keluar Pompa :
.d 2 xS
(m3)
Vtkr = Vt Vkn =
Dalam satu cicles gerak piston, volume fluida yang keluar pompa adalah :
.D 2 xS 4 .d 2 xS
V = Vtkn + Vtkr =
V =
2
.D xS
4
.d 2 xS
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
diameter piston/plunger
(m)
(m)
(rpm)
v
efisiensi volumetrik
(%)
Kapasitas langkah maju berbeda dengan kapasitas langkah mundur, ini akan
menyebabkan terjadi getaran pada gerak rotor secara keseluruhan yang dapat
menurunkan usia pemakaian pompa. Untuk mencegah hal ini maka diusahakan
kapasitas maju dan mundur harus sama dengan jalan menghitung perbandingan
diameter piston dan batangnya sebagai berikut :
Vtkn = Vtkr
.D 2 xS
.D 2 xS 4 .d 2 xS
.d 2 xS
.d 2 xS 4 .d 2 xS
D2
2.d 2
menggunakan :
a.
b.
c.
3,14.1, 4 2.2.120
240
Qkt =
Ltr/det
= 22,16 m3/jam
Qekt =
Qkg =
Qekt =
.( D 2 d 2 ). S .n
240
Qmaju =
Qmundur =
3,14.0 ,8 2 2.120
240
Secara umum pompa mempunyai head isap dan tekan, seperti pompa yang
sering digunakan dirumah tangga mempunyai head isap 9 mka dan head tekan 23
mka. Jadi secara teoritis pompa ini mampu memindahkan fluida air setinggi 32
meter. Kemampuan tekan ini tergantung pada konstruksi dan tenaga penggerak
pompa.
Head tekan pada pompa torak sebanding dengan gaya dorong mesin
penggerak dan berbanding terbalik dengan luas penampang plungernya, hal ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
( N/m2 )
( N/m2 )
(N)
( m2 )
( N/m2 )
( N/m2 )
Head isap pada pompa torak mengikuti teori Boyle-Gay Lussac dan
Toricelli. Teori Boyle-Gay Lussac berhubungan dengan penampang dan langkah
Po.Vo
To
Ps.Vs
Ts
dengan letak pemasangan pompa dan tekanan udara sekitarnya yang secara umum
dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.5.
Tekanan udara normal sebanding dengan76 mmHg, bila air raksa diganti air
maka tinggi air Ha = 10,336 meter. Posisi ketinggian pemasangan pompa sangat
berpengaruh terhadap head isap atau tekanan awal dalam pompa. Bila pompa
diletakkan pada ketinggian I , II atau III dari permukaan air maka :
Tinggi angkat adalah merupakan jumlah tinggi isap dan tinggi tekan.
Misalkan air dalam sumur kedalaman 6 meter dipindahkan ke reservoir ke atas
gedung tingkat lima (15 meter) dari tanah maka tinggi angkat H = Hi + Ht sebesar
21 meter. Tinggi angkat yang dilakukan pompa harus lebih besar dari tinggi
angkat di atas karena harus melawan kerugian gesekan, belokan, orifice dan
sebagainya. Untuk mengetahui besarnya tinggi angkat pompa maka dipasang
manometer vakum pada langkah isap dan manometer tekan pada langkah tekan.
kerugian tinggi isap karena katup, gesekan dan lain-lain adalah hli = 0,84 mka.
H tman 122
x10
76
Manometer tekan menunjukkan 122 CmHg,
Berarti kerugian tinggi tekan karena hambatan dan sebagainya hlt = 1,05 mka.
Perbandingan anatara tinggi angkat dan tinggi angkat manometer disebut
Randemen/efisiensi hidrolis yang besarnya adalah :
x100%
Randemen Hidrolis
X
h
dimana,
(%)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(Joule)
xg
(N)
FxS
t
N=
Kapasitas
Q=
Vxxgx ( H H l )
t
GxHt
t
watt
kerja tunggal dan ganda ke persamaan di atas maka tenaga pompa torak dapat
dirumuskan :
Kerja Tunggal
( watt )
Kerja Ganda
( watt )
Karena adanya faktor gesekan antara komponen pompa maka tenaga yang
dibutuhkan untuk menggerakkan pompa disebut tenaga penggerak yang besarnya
adalah :
Tenaga Penggerak Pompa
dimana :
( watt )
(watt)
( watt )
diameter piston/plunger
(m)
(m)
(m)
(rpm)
(Kg/m3)
gravitasi bumi
(m/det2)
m
H
efisiensi mekanik
(%)
(m)
(m)
pompa
v 95%
n = 100 rpm,
m 85%
H + Hl = 53 mka
a. Kapasitas Pompa teoritis
Q=
= 5,52
liter/det
liter/det
v
Kapasitas sesungguhnya Qe =
b. Tenaga teoritis
2870, 0
0 ,85
= 3376,5 watt
v 95%
m 90%
a. Perhitungan ukuran komponen Pompa
. D 2 .2 D .n
240
Kapasitas Pompa
240 xQ
2. .n
Diameter Piston D =
Langkah Piston
240 x 4 , 5
2.3,14.90
3
=
S = 2D
= 1,241 dm = 125 mm
= 2x125
= 250
mm
= 87,5
mm
Kapasitas Isap Qi =
.d 2 S . n
240
= 2,35 liter/det
3,14.0 ,8752.2 , 5.90
240
Kapasitas Tekan Qt =
= 2,25 liter/det
4 , 5 x1 x 9 ,81x 50
0 , 95 x 0 , 90
Np =
= 2581,58 watt
Np = 2,582 Kw
E. Perhitungan Perencanaan Ukuran Utama Pompa Torak
Konstruksi umum pompa torak berbentuk selinder dan didalamnya terdapat
torak/piston dan batang torak. Pompa ini harus mampu menampung sejumlah
fluida yang bertekanan sesuai kebutuhan
(m)
dimana d = (0,4 0,7) D,
(m)
(m)
(m)
(m)
(rpm)
v
efisiensi volumetrik
(%)
t FA tizin
tizin
A
F =PxDxL
A =2xtxL
P.D
2. tizin
P.D.L
tizin
2xtxL
........ t
korosi dan faktor penyusutan maka harga tersebut ditambah 0,5 cm.
Tebal Selinder berdinding tipis
(Cm)
( Cm )
(Kg/cm2)
( Cm )
( Cm )
( Cm )
tizin
: Tegangan tarik izin bahan selinder
(Kg/cm2)
(Kg/cm2)
(Kg/cm2)
tizin
tizin
Gaya dorong
.D 2 . .g.H t
F = Ax P =
(N)
Gaya ini menimbulkan tegangan tekan pada batang piston yang besarnya :
d Fa tizin
Tegangan tekan
a=
d2
dengan mensub-
(m)
Untuk menjaga supaya batang piston tidak bengkok / buckling, maka gaya
dorong yang terjadi harus lebih kecil dari gaya buckling yang besarnya
Fb v..LE2. I F
menurut Euler adalah :
Jadi Panjang batang Piston
Keterangan :
L : panjang batang piston
( cm )
I
y
( Kgf )
(cm4 )
y=
64
.d 4
.d 2
dan A =
d
4
L
y
( mm )
b. Tebal selinder
( mm )
( mm )
(liter/det)
( Kw )
Penyelesaian
m 0,90
h 0,85
H = 42,5 m
S = 2.D
v 0,95
L = 750 mm
n = 90 rpm
tizin
Baja tuang 350550 (Kg/cm2) = 350 (Kg/cm2)
Qe = 19 lit/det
240.Q
2. .n. v
D=
S = 2.D
Q=
240.19
2.3,14.90.0 , 95
= 2,04 dm = 204 mm
D = 204 mm
.g. Hh
.g.H
P=
( cm )
= 1000 x 10 x 42,5/0,85
tizin
2
5.20, 4
2.350
D = 20,4 cm
= 350 kgf/cm2
0,5
0,65 cm
= 7 mm
Menurut Bach
350 0 , 4.5
3501, 3.5
R2 = 10,2
T = 10,33 10,2
= 10,33 cm
= 0,13 cm = 1,3 mm
D 2 .P
= 0,785 x 20,42 x 5 = 1633,43 (Kgf)
F = Ax P =
d
Berdasarkan Pompa Diferensial
4.1633, 43
3,14.350
2,44 Cm
1633,43 Fb v..LE2. I F
2
Kapasitas Isap b Qi =
.d 2 S . n
240
Kapasitas Tekan Qt =
= 9,9 lit/det
= 10,1 liter/det
watt
N = 20 x 1 x 10 x 50
= 10000 watt
Np
N = 10 Kw jadi tenaga yang dibutuhkan
10
0 , 99
11,1Kw
Sumber : 97194455-Modul-Pompa.doct
Link :
Didownload pada 19 maret 2016