Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai
Nitrogen Oksida.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dosen Mata Kulah Pencemaran Udara, sehingga kendala-kendala
yang hadapi teratasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini mengenai Nitrogen Oksida dapat
memberikan informasi dan manfaat terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1.
Latar Belakang.............................................................................................................1
1.1.
Tujuan..........................................................................................................................2
1.2.
Rumusan Masalah.......................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
2.1. Udara Dan Pencemaran Udara........................................................................................3
2.2. Komponen Pencemaran Udara........................................................................................4
2.3. Nitrogen Oksida..............................................................................................................5
2.4. Sifat Fisik Dan Kimia Nitrogen Oksida (Nox)...............................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
3.1. Sumber Penghasil Nitrogen Oksida (Nox)......................................................................7
3.1.1.Sumber-sumber pencemaran udara..........................................................................7
3.1.2. Jenis Pencemar.............................................................................................................8
3.2. Jenis Nitrogen Oksida (NOx)..........................................................................................9
3.2.1. Nitrogen Monoksida (NO).....................................................................................10
3.2.2. Nitrogen Dioksida (NO2)........................................................................................10
3.3. Baku Mutu Yang Digunakan Untuk Nitrogen Oksida (NOx)......................................11
3.4. Dampak Akibat Nitrogen Oksida (NOx).......................................................................12
3.4.1. Kesehatan...............................................................................................................12
3.4.2. Lingkungan............................................................................................................13
3.4.3. Tumbuhan...............................................................................................................14
3.4.4. Hewan....................................................................................................................14
3.4.5. Material..................................................................................................................14
2
Sumber Bergerak...................................................................................................15
3.5.2. Penanggulangan.....................................................................................................16
3.5.3. Upaya Pemerintah Pusat............................................................................................16
3.6. Contoh Kasus................................................................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................................19
4.1. Kesimpulan...................................................................................................................19
4.2. Saran..............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Udara adalah salah satu komponen yang terpenting bagi kehidupan manusia. Udara yang dibutuhkan adalah
udara yang bersih minim partikulat materi-materi yng berbahaya namun kaya akan oksigen. Udara yang seperti
ini susah dideskripsikan dengan data-data. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan udara bersih, pemerintah
dari setiap Negara khususnya pemerintah Indonesia membuat peraturan pemerintah PP RI No. 41
Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting
dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi
mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber
pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan
perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemaran udara yang dibuang ke
udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran
hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dan lain-lain.
Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak
negatif terhadap kesehatan manusia.Definisi pencemaran udara menurut peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1986
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke udara danatau
berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut maka pada pelaksanaannya sudah dibuat
ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan hal tersebut seperti misalnya, ketentuan umum untuk baku mutu
udara ambient adalah batas yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara namun tidak
menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan, dan atau harta benda.Sedangkan baku
mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari
sumber pencemar ke udara, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien.
Pengukuran kualitas udara ambien bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zat pencemar yang ada di udara. Data
hasil pengukuran tersebut sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan, diantaranya untuk mengetahui tingkat
pencemaran udara di suatu daerah atau untuk menilai keberhasilan program pengendalian pencemaran udara
yang sedang dijalankan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid (yang representative), maka dari mulai
pengambilan contoh udara (sampling) sampai dengan analisis di laboratorium harus menggunakan peralatan,
prosedur dan operator (teknisi, laboran, analis dan chemist) yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam
pelaksanaan pengukuran kualitas udara ambient dapat dilakukan secara kontinyu menggunakan peralatan
automatic yang dapat mengukur zat pencemar secara langsung dan dengan cepat, sehingga fluktuasi konsentrasi
zat pencemar diudara ambient dapat dipantau.
Mengingat bahayanya pencemaran udara terhadap kesehatan sebagaimana kasus-kasus tersebut diatas, maka
dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai parameter pencemar seperti: sifat bahan pencemar, sumber
dan distribusi, dan dampak yang mungkin terjadi juga cara pengendalian, maka diperlukan suatu pedoman atau
acuan dalam rangka meminimalkan terjadi dampak terhadap kesehatan .Jenis parameter pencemar udara dalam
percobaan ini didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999,
yang meliputi : Nitrogen Oksida (NOx)
1.1.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komponen pencemaran udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendirisendiri, atau dapat pula mencemari udara secara bersama-sama. Jumlah komponen
pencemaran udara tersebut tergantung pada sumbernya. Di atmosfer, berbagai polutan udara
akan melalui berbagai proses. Baik pencampuran antara polutan yang satu dengan yang lain
yang pada akhirnya akan meningkatkan komposisi polutan itu sendiri bahkan memunculkan
jenis polutan yang baru. Namun alam mempunyai prosesnya sendiri yang secara alamiah
dapat mengurangi maupun memindahkan konsentrasi berbagai partikulat tersebut sebagai
akibat faktor meteorologi. Pencemaran udara akan dipancarkan oleh sumbernya dan
kemudian mengalami transportasi, dispersi atau pengumpulan karena kondisi meteorologi
maupun topografi.
2.3. Nitrogen Oksida
NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO dan NO2 (nitrogen
monoksida dan nitrogen
dihasilkan
dari
reaksi
antara nitrogen danoksigen di udara saat pembakaran, terutama pada suhu tinggi. Di tempattempat dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, seperti di kota-kota besar, jumlah nitrogen
oksida yang dilepaskan ke udara sebagai polusi udara dapat meningkat signifikan. Gas NOx
terbentuk di semua tempat yang terdapat pembakaran - contohnya dalam mesin. Dalamkimia
atmosfer, sebutan NOx artinya adalah total konsentrasi dari NO and NO 2. NOx bereaksi
membentuk asbut dan hujan asam. NOx juga merupakan senyawa utama pembentuk ozon
troposfer.
NOx merupakan
gas
yang
berbeda
dengan nitrogen
dioksida (NO2)
yang
merupakan gas rumah kaca dan sering digunakan pada oksidator, anestetik, dan zat aditif
makanan.
NOy (reaktif, nitrogen ganjil) diartikan sebagai penjumlahan antara NO x dengan
senyawa hasil oksidasi dari NOx, yang di dalamnya termasuk dengan asam nitrat.
2.4. Sifat Fisik Dan Kimia Nitrogen Oksida (Nox)
Nama IUPAC-nya Nitrogen oksida. Nama sistematikanya adalah Oksidonitrogen
(aditif); nama lainnya Nitrogen monoksida atau Nitrogen(II) oksida. Adapun sifat-sifatnya
adalah:
Rumus molekul
: NO
Berat molekul
: 30,01 gr/mol
Penampilan
Densitas
: 1,3402 g dm3
Titik lebur
Titik didih
: 74 cm3 dm3
: 1,0002697
Bentuk molekul
: Linier
: 210,76 J K1 mol1
Bioavailabilitas
: Baik
Rute pemberikan
: Inhalasi
Waktu-paruh eliminasi
: 2 6 detik
Dalam kimia atmosfer, polusi udara, dan bidang terkait, nitrogen oksida mengacu
khusus untuk NOx (NO dan NO2). Hanya beberapa dari senyawa ini yang dapat diisolasi
pada suhu kamar. N2O3, N2O4, dan N2O5 semua terurai dengan cepat pada suhu kamar. NO3,
N4O, dan N(NO2)3 sangat reaktif. N2O stabil dan agak reaktif pada suhu kamar, sementara NO
dan NO2 cukup reaktif tapi tetap cukup stabil ketika terisolasi.
Nitrogen Oksida (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang
terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk
oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai
bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen
monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO2. Gas Nitrogen dioksida
dengan rumus molekul NO2 merupakan gas berwarna coklat kemerahan berbau tajam
menyengat dan sangat beracun. Memiliki Massa Rumus 46,0055, massa jenis 0,0034 gr/ml,
Volume Molar 22,393 liter.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sumber Penghasil Nitrogen Oksida (Nox)
Sumber pencemar udara adalah aktivitas apapun yang menyebabkan polusi yang
dipancarkan ke udara. Polusi yang dimaksud dapat berupa gas pencemar yang bereaksi
dengan udara maupun materi padat yang tersuspensi di udara.
Meskipun beberapa jenis pencemaran udara terjadi secara alami, seperti kebakaran
hutan. Namun, banyak pencemaran udara yang dihasilkan melalui aktivitas manusia seperti
pembakaran bahan bakar fosil, proses industri, pembakaran limbah, proses dry cleaning,
penyemprotan produk aerosol, tempat pembuangan sampah limbah padat, dan lain-lain.
Kualitas kehidupan sehari-hari dari manusia di zaman sekarang ini sangat bergantung
pada kenyamanan modern. Namun, kenyamanan sehari-hari ini didapatkan dengan membayar
harga yang pantas dari masing-masing aktivitas tersebut, karena keseluruhan dari aktivitas
tersebut berdampak pada pencemaran udara.
3.1.1.Sumber-sumber pencemaran udara
A. Sumber Alami
Sumber alami merupakan pencemaran yang berasal dari sumber alamiah adalah
pencemaran yang terjadi dikarenakan aktivitas alam tanpa adanya campur tangan dari
manusia. Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang dibebaskan ke udara,
jumlah yang terbanyak bersumber dari aktivitas alami
Adapun aktivitas-
Nitrat oksida, juga dikenal sebagai nitrogen monoksida, (NO), nitrogen (II) oksida
dan N2O5 semua terurai dengan cepat pada suhu kamar. NO3, N4O, dan N(NO2)3 sangat
reaktif. N2O stabil dan agak reaktif pada suhu kamar, sementara NO dan NO2 cukup reaktif
tapi tetap cukup stabil ketika terisolasi.
Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang
terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk
oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai
bahan pencemar udara.
3.2.1. Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen monoksida (bahasa Inggris: nitric oxide, endothelial-derived relaxing factor,
nitrogen monoxide, NO) adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya
nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen monoksida
terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO 2. Pembentukan NO dan NO2
merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang
bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.
3.2.2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen
beberapa oksida
sebagai
bahan
Satu
sintesis
dari
untuk
pembuatan asam nitrit, yang produksinya mencapai jutaan ton tiap tahunnya. Gas ini
berwarna merah-kecoklatan dan merupakan gas beracun, baunya menyengat, dan
merupakan salah satu polutan udara utama.
Sumber utama NO2 pada atmosfer adalah dari kendaraan di jalan lalu lintas. Sumber
utama lainnya adalah dari pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas, dan proses
industri.
Keberadaan NOx di udara dapat dipengaruhi oleh sinar matahari yang mengikuti daur
reaksi fotolitik NO2 sebagai berikut :
Peraturan Pemerintah ini. Status mutu udara ambien ditetapkan berdasarkan inventarisasi
dan/atau penelitian terhadap mutu udara ambien, potensi sumber pencemar udara, kondisi
meteorologis dan geografis, serta tata guna tanah.
Setiap paramater memiliki nilai maksimum yang berbeda. Nilai-nilai tersebut
umumnya dinyatakan dalam satuan konsentrasi yaitu berat senyawa polutan dalam
mikrogram per meter kubik (g/m3) dalam kondisi normal (yaitu pada suhu 25C dan
tekanan 1 atmosfer). Kualitas udara ambien dikatakan baik apabila konsentrasi polutan masih
berada di bawah nilai baku mutunya.
Selain BMUA, ditetapkan pula Standar Nasional Indonesia Nilai Ambang Batas atau
NAB zat kimia (dalam hal ini termasuk polutan) di udara tempat kerja sebagai upaya
pencegahan dan perlindungan terhadap keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan tenaga
kerja. Standar ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor: SE01/MEN/1997 tentang Nilai Ambang Batas faktor kimia di udara lingkungan kerja. Standar
NAB didasarkan pada waktu rata- rata zat kimia sehari-hari selama tidak lebih dari 8 jam per
hari atau 40 jam per minggu. Pada Tabel 6 dapat terlihat NAB untuk beberapa polutan di
udara tempat kerja.
Sedangkan baku mutu kadar NO2 dalam udara ambien yaitu 150 mg/Nm3 dengan
waktu pengukur 24 jam.
3 NO2(Nitrogen
Dioksida)
1 Jam 400
24
ug/Nm3
Jam
150
1 Thn
ug/Nm3
Saltzm
Spektrofotom
an
eter
100
ug/Nm3
Untuk menentukan konsentrasi gas NOx di udara telah di lakukan dengan
menggunakan peralatan spektroskopi analitik yang bekerja berdasarkan serapan inframerah,
spektroskopi resonansi ion, kromatografi gas spektroskopi massa. Spektroskopi analitik yang
bekerja berdasarkan serapan inframerah peralatan tersebut sangat mahal, tidak dapat
digunakan langsung dilapangan, dan diperlukan waktu yang lama untuk mengetahui
konsentrasi gas NOx. Spektroskopi resonansi ion telah digunakan namun tidak akurat dalam
analisis kuantitatif, kromatografi gas spektroskopi massa juga digunakan untuk mendeteksi
gas NOx di udara namun han ya dapat digunakan pada temperatur yang rendah. Metode lain
yang dapat digunakan untuk mendeteksi NOx di udara adalah dengan elektro analisis dengan
mengembangkan sensor semikonduktor metode yang merupakan alternatif metode yang
efektif dan efisien.
3.4. Dampak Akibat Nitrogen Oksida (NOx)
3.4.1. Kesehatan
Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah
dilaporkan terjadinya keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Diudara ambient yang
normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun. Penelitian terhadap
hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang sangat tinggi, memperlihatkan
gejala kelumpuhan sistem syarat dan kekejangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa tikus
yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan hilang kesadarannya setelah 6-7 menit, tetapi jika
kemudian diberi udara segar akan sembuh kembali setelah 46 menit. Tetapi jika pemajanan
NO pada kadar tersebut berlangsung selama 12 menit, pengaruhnya tidak dapat dihilangkan
kembali, dan semua tikus yang diuji akan mati. NO 2 bersifat racun terutama terhadap paru.
Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang
percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru
(edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada
binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO 2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernapas.
3.4.2. Lingkungan
Gas nitrogen oksida (Nox) ada dua macam , yakni gas nitrogen monoksida (NO) dan
gas nitrogen dioksida (NO2). Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang berbeda dan
keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual
sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO 2 bila
mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat
kemerahan. Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak
berbahaya, kecuali jika gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO yang
tinggi dapat menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang.
Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan
menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas
NO2.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil
Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxi Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada
mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa
kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo
Chemistry Smog yang sangat berdampak terhadap lingkungan dan bersifat karsiogenik.
Salah satu dampaknya terhadap lingkungan yaitu akibat timbulnya asap tebal dapat
menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan terjadi tabrakan.
Photo Chemistry Smog atau asap kabut foto kimia merupakan campuran kompleks
dari berbagai pencemar yang terbentuk karena reaksi-reaksi kimia yang terjadi dengan
adanya sinar matahari. Asap kabut fotokimia disebabkan oleh beberapa senyawa polutan
dari beberapa sumber yang merupakan aktivitas manusia sehari-hari.
3.4.3. Tumbuhan
Udara yang tercemar oleh gas nitrogen dioksida tidak hanya berbahaya bagi manusia
dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NO 2 pada
tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi lebih
tinggi, gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun, dalam
keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna.
3.4.4. Hewan
Penelitian terhadap hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang sangat
tinggi, memperlihatkan gejala kelumpuhan sistim syarat dan kekejangan. Penelitian lain
menunjukkan bahwa tikus yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan hilang kesadarannya
setelah 6-7 menit, tetapi jika kemudian diberi udara segar akan sembuh kembali setelah 46
menit. Tetapi jika pemajanan NO pada kadar tersebut berlangsung selama 12 menit,
pengaruhnya tidak dapat dihilangkan kembali, dan semua tikus yang diuji akan mati. NO 2
bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat
mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan
oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari ). Kadar NO 2 sebesar 800 ppm akan
mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit
atau kurang.
3.4.5. Material
NOx terdiri dari dua macam, yaitu gas Nitrogen Monoksida dan gas Nitrogen Dioksida.
NOx dibebaskan ke udara terbanyak diproduksi oleh aktivitas bakteri dan aktivitas manusia.
NOX disini memiliki andil juga sebagai penyumbang sifat hujan asam, dimana dari hujan
asam ini dapat mengakibatkan pelapukan bebatuan dan pengkaratan logam.
Proses oksidasi di atmosfer mengakibatkan gas-gas tersebut berubah menjadi H2SO4
dan HNO3 meningkatkan keasaman air hujan.
pencemaran
udara
antara
lain:
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Nitrogen Oksida (NOx) adalah salah satu gas yang termasuk dalam
kelompok gas yang sangat reaktif yang berada bebas di atmosfer
yang terdiri dari gas nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2).
Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena
tidak berwarna dan tidak berbau. NO2 bila mencemari udara mudah
diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya merah
kecoklatan, sifat racunnya empat kali lebih kuat dari pada gas NO
Gas NOx tidak hanya dihasilkan yang bersumber dari penggunaan
bahan bakar fosil dan penggunaan kendaraan bermotor saja , tetapi
petir.
NOx di udara ambient memiliki karakteristik beracun dan dapat
bereaksi dengan polutan kimia lainnya dan intrusi yang berasal dari
luar ruangan seperti transportasi, pembakaran atau industrialisasi
dapat menurun kualitas udara dalam ruangan hingga dapat
membahayakan kesehatan kualitas udara dalam ruangan.
4.2. Saran
Untuk pengguna kendaraan bermotor agar selalu merawat mesin kendaraannya
supaya tetap berfungsi baik dan memasang filter pada knalpot. Untuk sumber tidak bergerak
sebaiknya memasang scruber pada cerobong asap, merawat mesin industri agar tetap baik dan
lakukan pengujian secara berkala, Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan
kadar Sulfur, CO rendah. Pemerintah terus menggalakkan penanaman sejuta pohon ataupun
penanaman tanaman penyerap gas pengotor di bahu-bahu jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
a,
2012 http://cyberbangkinangclubcentre.blogspot.com/2008/04/dampakb,