Anda di halaman 1dari 6

APR

Sumber Pendapatan Desa


Desa mempunyai hak otonom dan sebagai konsekuensi logis mempunyai otonom, ia harus
mempunyai sumber keuangan sendiri.
Pendapatan desa adalah sesuatu yang diperoleh oleh desa, untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintah desa. Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub
sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan sehingga desa memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Dengan demikian desa
memerlukan sumber pembiayaan untuk mendukung program-programnya. Pendapatan desa
merupakan sumber daya yang sangat vital bagi penyelenggaraan pemerintahan desa.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pendapatan desa adalah segala jenis
pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang dimiliki desa atau sumber-sumber yang
berada di bawah pengelolaan desa.
Sumber pendapatan desa adalah sumber asli pendapatan desa dan bantuan pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, sumbangan pihak ketiga dan pinjaman desa.
Sedangkan yang dimaksud kekayaan desa adalah segala kekayaan dan sumber
penghasilan bagi desa.
Sumber pendapatan desa tersebut timbul karena :
1.
2.

Tradisi dan atau kebiasaan yang telah melembaga;


Berdasarkan pelaksanaan tugas-tugas dari pemerintah, kabupaten, dan propinsi.
Dalam hubungan ini pemerintah desa diberi kepercayaan oleh pemerintah dan kabupaten
untuk mengelola bangunan proyek tertentu yang mendatangkan penghasilan bagi desa,
kendatipun proyek tersebut milik pemerintah, kabupaten dan propinsi (tugas pembantuan).
3.
pada masa orde baru berdasarkan atas asas pelaksanaan tugas pembantuan,
pemerintah desa mendapat bantuan pembiayaan dari pemerintah tingkat lebih atas
(pemerintah pusat, daerah tingkat I, daerah tingkat II) untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Uang tersebut digunakan untuk membiayai keperluan dan kepentingan desa yang telah
disepakati dalam keputusan desa. Untuk itu setiap tahun Kepala Desa bersama-sama BPD
menetapkan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa (APPKD)

1.

SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA

Karena desa harus membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa atau lebih tegas lagi
pengurusan dan pengaturan rumah tangga desa (otonomi desa) maka desa harus
mempunyai sumber pendapatan untuk pemeliharaan jalan, jembatan, bangunan desa,

sampai upah pamong desa. Desa harus mencari dana sepenuhnya dalam pengertian tanpa
dana dari pemerintah.
Bayu Suryaningrat mengatakan betapapun (pernah terjadi) pembatasan gerak terhadap
desa sepanjang hidupnya, desa masih tenang-tenang saja menyelenggarakan
pemerintahannya tanpa hambatan keuangan. Terbatasnya kemampuan keuangan tidak
mempengaruhi dan tidak boleh mempengaruhi kegiatan pemerintahan desa, sehingga
sebagian besar pamong desa menerima upah yang kurang mencukupi, tetapi mereka tetap
melaksanakan tugasnya.

1.

SUMBER PENDAPATAN DESA

Sumber pendapatan desa menurut pasal 212 ayat (3) terdiri atas :
1.
1.
2.
3.
4.
5.

Pendapatan Asli Desa


Hasil Usaha Desa
Hasil Kekayaan Desa
Hasil Swadaya dan Partisipasi
Hasil Gotong Royong
dan lain lain pendapatan asli desa yang sah
Penjelasan Pasal 212 ayat (3) huruf a

1.
2.

Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota


Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
Kabupaten/Kota
3.
Bantuan dari pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah propinsi dan Kabupaten/kota adalah
bantuan yang bersumber dari APBN, APBD propinsi, APBD Kabupaten/Kota yang disalurkan
melalui kas desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa.
Penjelasan pasal 212 ayat (3) huruf d
1.

Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang dimaksudkan dengan "sumbangan
dari pihak ketiga adalahdapat berbentuk hadiah, donasi, wakaf dan atau lain-lain
sumbangan serta pemberian sumbangan dimaksud tidak mengurangi kewajiban-kewajiban
pihak penyumbang. (penjelasan pasal 212 ayat (3) huruf e).

Hasil usaha desa, pada dasarnya menurut peraturan perundang-undangan yang ada saat
ini tidak dirinci apa saja yang termasuk dalam kelompok hasil usaha desa tersebut. Tetapi
berdasarkan pemahaman yang umum bahwa hasil usaha desa itu dapat dikatakan meliputi
segala hasil upaya ekonomis yang dilakukan pemerintah desa dalam mengelola kekayaan
desa.. Kekayaan desa dapat meliputi tanah kas desa, pasar, bangunan desa dan lain-lain.
Dalam arti tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Lain-lain pendapatan asli desa yang sah dapat berupa :

1.
2.
3.

tempat pemancingan umum


pemandian air panas
tempat pemakaman umum
Hasil swadaya artinya beberapa kelompok masyarakat berupaya sendiri untuk
menanggung beban biaya atas suatu kegiatan. Berdasarkan pengalaman, swadaya
masyarakat muncul apabila masyarakat menilai suatu kegiatan mengandung prospek positif
bagi kehidupannya di masa depan. Umpamanya sejumlah masyarakat desa secara sukarela
mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya pengaspalan sebuah jalan atau gang yang
dengan pengaspalan itu dapat meningkatkan status sosial, naiknya harga tanah dan
meningkatkan efektivitas ekonomi.
Sumber pendapatan yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak dibenarkan diambil alih
oleh pemerintah atau pemerintah daerah. Pemberdayaan potensi desa, dalam meningkatkan
pendapatan desa dilakukan, antara lain dengan pendirian Badan Usaha Milik Desa,
kerjasama dengan pihak ketiga dan kewenangan melakukan pinjaman.
Sumber pendapatan daerah yang berada di desa, baik pajak maupun retribusi yang sudah
dipungut oleh Daerah Kabupaten, tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan oleh
pemerintah desa. Pendapatan daerah dari sumber tersebut harus diberikan kepada desa
yang bersangkutan dengan pembagian secara proporsional dan adil. Ketentuan seperti ini
dimaksudkan untuk menghilangkan beban biaya ekonomi tinggi dan dampak lainnya.

Jenis jenis pendapatan desa

asli :
kekayaan desa
swadaya dan partisipasi masyarakat
gotong royong
pungutan desa
lain-lain yang syah
Bantuan

asli :

1.

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APPKD)

2.
3.

APPKD adalah anggaran pemerintah desa yang diwujudkan dalam bentuk angka;
Hakikat APPKD adalah program tahunan.

bantuan dari pemerintah


bantuan pemerintah daerah
sebagian pajak dan retribusi daerah

APPKD mengandung perkiraan :


1.
2.

target penerimaan keuangan desa;


batas tertinggi pengeluaran keuangan desa.
Program tahunan adalah rencana kerja pemerintah desa terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun yg bersangkutan di bidang pemerintahan dan pembangunan dalam
bentuk angka rupiah.
Anggaran desa yg tertuang dalam APPKD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari
anggaran rutin dan anggaran pembangunan.
Anggaran pengeluaran rutin dibiayai dengan anggaran penerimaan rutin, sebaliknya
anggaran penerimaan pembangunan dibiayaan oleh anggaran penerimaan pembangunan.
Anggaran desa (APPKD) ditetapkan dengan keputusan desa untuk setiap tahun anggaran
yaitu 1 April sampai dengan 3 Maret tahun berikutnya.

Anggaran Pendapatan dan belanja desa merupakan acuan dasar dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa. Tentang belanja, pengelolaan keuangan desa serta pedomannya,
disebutkan dalam pasal 212 ayat (4), (5) dan (6) sebagai berikut :
1. Belanja desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa;
2. Pengelolaan keuangan desa, dilakukan oleh Kepala Desa yang dituangkan dalam
Peraturan desa tentang APBDes;
3. Pedoman pengelolaan keuangan desa ditetapkan oleh Bupati/Walikota dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Diposkan 7th April 2011 oleh Fariz Siregar
1

Lihat komentar
1.
ikewanusmawatie22 Agustus 2011 00.54
masalahnya, Desa selalu bergantung pada bantuan/dana dari pemerintah di atasnya. Sumber
pendapatan Desa terutama Asli Desa tidak dapat secara maksimal, gak sampek setengahnya
deh mampu membiayai pemerintahan desa apalagi pembangunan desa. jadi ayat dan pasal
tersebut dibuat sebenarnya tidak bisa dijalankan dalam dunia realitas pemerintahan desa.
so...solusinya bagaimana?
Balas

Note of Praja

Tentang menjadi Birokrat yang


tangguh dan membuat Birokrasi
yang apa adanya...

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis
STUDI TEKS DAN DOKUMENTASI (DALAM PENELITIAN KUALITATIF MAGISTER ILMU
KOMUNIKASI USU 2015)
Rendah Hati dan Integritas
Jujur Dengan Diri Sendiri
Menikmati Moment
Bukan Optimis Apalagi Pesimis, Namun Realistis
Alam Yang Membentuk Kita
Cara Mengihitung Kinerja Pegawai
Berkata Baik Agar Hidup Kita Baik
Hidup itu Tumbuh
Anak Elang di Induk Ayam
Profil Dedi Jaminsyah Putra Harahap S.STP M.SP

Pasar dan Civil Society


Membuat Badan Anti-Korupsi
Pamong Desa sudah seharusnya diangkat PNS
Pelayanan Umum
Spirit of Sakura
SISTEMATIKA TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Kebijakan Fiskal
Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Regional
Etika Komunikasi 1
Retorika dan Komunikasi Politik
Inspirasi : Ki Hajar Dewantara
Civil Society dan Masyarakat Madani
Gaya Kepemimpinan Lebah
Mari Beternak Kambing Etawa

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai