Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Puskesmas
2.1.1

Pengertian Puskesmas
Menurut PERMENKES RI No.75 tahun 2014 Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Puskesmas merupakan
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).
Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas diarahkan
kebentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care service) yang lebih
mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health services).
Di Indonesia, Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968
ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan nasional (Rakerkesnas) I di
Jakarta, dimana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan
kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan
seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan sendirisendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam
suatu organisasi yang di percaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
Menurut

PERMENKES

No.

75

tahun

2014

karakteristik wilayah kerja Puskesmas dikategorikan menjadi:


a
b

Puskesmas kawasan perkotaan;


Puskesmas kawasan pedesaan; dan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

berdasarkan

Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.


Puskesmas kawasan perkotaan merupakan Puskesmas yang wilayah

kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4


(empat) kriteria kawasan perkotaan yaitu aktivitas lebih dari 50% (lima
puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa, memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah
radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari
5 km, bioskop atau hotel, lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah
tangga memiliki listrik, dan/atau terdapat akses jalan raya dan transportasi
menuju fasilitas perkotaan.
Puskesmas kawasan pedesaan merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan pedesaan yaitu aktivitas lebih dari 50% (lima
puluh persen) penduduk pada sektor agraris, memiliki fasilitas antara lain
sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2
km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa
bioskop atau hotel, rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%
(Sembilan puluh persen) dan terdapat akses jalan dan transportasi menuju
fasilitas.
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
yaitu berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau, atau pesisir, akses transportasi umum rutin 1 kali dalam
1 minggu, jarak tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan
waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca dan kesulitan pemenuhan bahan pokok dan
kondisi keamanan yang tidak stabil.
Berdasarkan

kemampuan

penyelenggaraan,

Puskesmas

dikategorikan menjadi:
a

Puskesmas non rawat inap


Puskesmas

non

rawat

inap

adalah

Puskesmas

yang

tidak

menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan


normal.
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

Puskesmas rawat inap.


Sedangkan Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi

tambahan sumber daya untukmenyelenggarakan pelayanan rawat inap,


sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
2.1.2

Tujuan Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:


a

Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan

b
c
d

kemampuan hidup sehat


Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
Hidup dalam lingkungan sehat dan
Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

2.1.3

Fungsi Puskesmas

Menurut PERMENKES No 75 tahun 2014, fungsi Puskemas adalah :


a

Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

b
c

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;


Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan;


Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat

yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;


Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat;


Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

g
h

Puskesmas;
Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,

mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan


Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit

j
2.2. Visi dan Misi Puskesmas
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

2.2.1 Visi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah terwujudnya kecamatan sehat sejahtera menuju
tercapainya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan. Indikator kecamatan sehat, yaitu :
a
b
c
d

Lingkungan yang sehat


Perilaku yang sehat
Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu


pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas yaitu kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah kecamatan setempat.
2.2.2

Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan


kesehatan nasional. Misi puskesmas adalah sebagai berikut :
a Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
b

kerja.
Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk

hidup sehat diwilayah kerja.


Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu, merata dan terjangkau.


Memelihara dan meningkatkan dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

2.3

Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas
secara

terpadu.

Asas

penyelenggaraan

Puskesmas

tersebut

dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemeliharaannya


adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas baik


upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah :
1

Asas pertanggung jawaban wilayah, berbagai kegiatan

yang dilakukan puskesmas, antara lain :


Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan

sehingga berwawasan kesehatan.


Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.


Membina setiap upaya kesehatan strata

diselenggarakan oleh masyarakat di wilayah kerjanya.


Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata

pertama

yang

dan terjangkau di wilayah kerjanya.


Asas pemberdayaan masyarakat, beberapa kegiatan yang harus
dilaksanakan

oleh

puskesmas

dalam

rangka

pemberdayaan

masyarakat, yaitu:
a Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, polindes, Bina
b

Keluarga Balita (BKB).


Upaya pengobatan : Posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga

sadar gizi (KADARZI).


Upaya kesehatan sekolah : dokter kecil, penyertaan guru dan
orang tua atau wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), pos

kesehatn pesantren (Posketren).


Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok pemakai air (Pokmair),

e
f
g

Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL).


Upaya kesehatan usia lanjut : Posyandu Usila, Panti Weda.
Upaya kesehatan kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
Upaya kesehatan jiwa : Posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa

masyarakat (TPJKM).
Upaya pembinaan pengobatan tradisional : tanaman obat keluarga
(TOGA), upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (inovatif) :
data sehat, Tabungan ibu bersalin (Tabulin), mobiditas dana

keagamaan.
Asas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya
hasil yang optimal, setiap upaya penyelenggaraan puskesmas harus
terpadu secara jejak dari tahap perencanaan
Ada 2 macam keterpaduan yang harus dilakukan, yaitu:

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

Keterpaduan lintas program


a Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan rakyat
b

dengan P2M, gizi, promkes, pengobatan.


Usaha kesehatan sekolah (UKS) : keterpaduan kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan, kesehatan reproduksi remaja,

kesehatan gizi dan mulut, pengobatan, dan kesehatan jiwa.


Puskesmas keliling : keterpaduan kegiatan dengan KIA-KB, gizi,

promkes, kesehatan gigi dan mulut.


d Posyandu : keterpaduan KIA-KB, gizi, P2M, promosi kesehatan.
Keterpaduan lintas sektor
Upaya memadukan penyelenggaraan upaya kesehatan dengan
berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan.

Asas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama,
yang bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai
keterbatasan, bila melakukan rujukan baik secara vertical ketingkat
yang lebih tinggi secara horizontal ke puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu :

a
b

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan.


Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat.

2.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Dalam

mencapai

visi

pembangunan

kesehatan

melalui

puskesmas yaitu terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia


sehat. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1

Upaya kesehatan perorangan.


Dilaksanakan dalam bentuk :
a Rawat jalan.
b Pelayanan gawat darurat.
c Pelayanan satu hari (one day care).
d Home care dan/atau.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

e
2

Rawat Inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan

kesehatan.
Upaya kesehatan masyarakat.
a Upaya kesehatan masyarakat esensial.
Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut adalah:
1 Pelayanan promosi kesehatan;
2 Pelayanan kesehatan lingkungan;
3 Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4 Pelayanan gizi; dan
5 Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
b Upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/ atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerjan dan potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing Puskesmas.
Untuk melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dan

b
c
d
2.4.

perorangan, Puskesmas harus menyelenggarakan:


a Manajemen Puskesmas;
Pelayanan Laboratorium;
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
Pelayanan kefarmasian.

Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas


2.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya,
antara lain :
a. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung

jawab

menyelenggarakan

upaya

kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.


b. Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten / Kota adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan

kabupaten

kota

yang

bertanggung

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

jawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan


kabupaten / kota di wilayah kerjanya.
c. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah
adalah

sebagai

unit

pelaksana

teknis

Dinas

Kesehatan

Kabupaten / kota yang merupakan unit struktural Pemerintah


Daerah Kabupaten / kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
d. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti : praktek dokter, praktek dokter
gigi, praktek bidan dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan
Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata
pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas
terdapat pula upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti : Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa (POD)
dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
adalah sebagai Pembina.
2.4.2

Organisasi Puskesmas

a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas bergantung dari beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas
di suatu wilayah kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten / kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur
organisasi puskesmas sebagai berikut :
a Kepala Puskesmas.
b Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala

puskesmas dalam pengelolaan :


1 Data dan Informasi.
2 Perencanaan dan penilaian.
3 Umum dan kepegawaian.
Unit pelaksanaan teknis fungsional Puskesmas.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

1) Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan terhadap

UKBM.
2) Upaya kesehatan perorangan.
Jaringan pelayanan perorangan.
e Unit puskesmas pembantu.
f Unit puskesmas keliling.
g Unit bidan di desa / komunitas

b. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puksesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
c. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggung jawab
tersebut

dan

besarnya

peran

kepala

Puskesmas

dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka


jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat, maka
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala
puskesmas yakni seorang sarjana dibidang kesehatan masyarakat,
dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
2.4.3

Tata Kerja Puskesmas

a. Dengan Kantor Kecamatan


Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi
dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang
diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut
mencakup perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi
penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi
dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.
b. Dengan Dinas Kabupaten / Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota. Dengan demikian secara teknis dari administraif,
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

puskesmas

bertanggung

jawab

kepada

Dinas

Kesehatan

Kabupaten / Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


bertanggung

jawab

membina

serta

memberikan

bantuan

administratif dan teknis kepada puskesmas.


c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
d. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang
erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya
kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan, seperti
Rumah Sakit ( Kabupaten / Kota ) dan berbagai balai kesehatan
masyarakat ( Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat,
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat ).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan
kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai bagian kesehatan masyarakat. Kerjasama
tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang
menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
e. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
adalah menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil
optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

ditingkat kecamatan. Diharapkan disatu pihak, penyelenggaraan


pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan
dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan
yang diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat kecamatan
berdampak positif terhadap kesehatan.
f. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi
masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan serta
organisasi kemasyarakatan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mandala


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2016

Anda mungkin juga menyukai