Anda di halaman 1dari 2

IAKKI (Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia)

HEALTH RISK ASSESSMENT (HRA)


1.

Latar belakang

HRA atau penilaian risiko kesehatan merupakan suatu prosedur yang tersistematis
untuk mengidentifikasi potensi dari bahaya kesehatan, mengevaluasi dari paparan
secara subjective & atau objective, serta bertujuan untuk menentukan dan menilai
efektivitas dari pengendalian yang dibutuhkannya.
Selain itu HRA (Health Risk Assesment) pada pekerjaan bertujuan untuk membantu
monitoring dari program Occupational Hygiene, Program Surveillance Kesehatan dan
juga sebagai merupakan alat untuk edukasi kesehatan kerja dan program kesadaran
dari kesehatan kerja.
2.

Metode HRA yang terintegrasi terdiri dari 6 tahapan

2.1.

Fase 1 : Merencanakan HRA

2.2.

Fase 2 : Antisipasi

2.3.

Fase 3 : Recognitation

2.4.

Fase 4 : Identifikasi Bahaya

2.5.

Fase 5 : Evaluasi Risiko

2.6.

Fase 6 : Mengkarakteristikan risiko dan mengurutkan

Metoda enam (6) integrasi tersebut merupakan tool / proses untuk menilai insiden dan
tingkat keparahan dari akibat risiko / buruk pada kesehatan pekerja yang mungkin
terjadi.
Hasil dari tahapan fase enam ( 6) ini adalah hasil akhir dari HRA, yg dapat di gunakan
untuk membuat perencanaan program untuk prioritas pengendalian risiko kesehatan
kerja di perusahaan.
3.

Manfaat program HRA bagi perusahaan

Setelah perusahaan melakukan HRA diharapkan dapat mengaplikasikan dan


menerapkannya, sehingga di harapkan perusahaan ;
3.1.

Dapat membuat komitmen peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di


perusahaan.

3.2.

Membentuk sistim manajemen Kesehatan Kerja yang efektif dengan personel


yang berkemampuan serta berkesinambungan.

IAKKI (Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia)

3.3.

Dapat menyesuaikan dengan peraturan perundangan di Indonesia di bidang


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

3.4.

Mengikuti praktek yang baik dan benar dalam bidang Kesehatan Kerja dan
Keselamatan Kerja serta Hygiene Perusahaan.

3.5.

Dapat melakukan kajian analisa masalah kesehatan kerja dan Keselamatan kerja
serta menentukan bentuk sistim kesehatan kerja dan Keselamatan Kerja yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3.6.

Perusahaan dapat melakukan review program serta dapat melakukan Overview


mengenai perkembangan program kesehatan kerja dan Keselamatan kerja di
perusahaan

serta

memberikan

masukan

kepada

jajaran

manajemen

di

perusahaan.
4.

Hasil akhir yang di capai dan saran serta rekomendasi :

4.1.

Memberikan rekomendasi dalam bentuk Presentasi / workshop / Seminar kepada


jajaran Manajemen Korporat dan jajaran Manajemen yang bersangkutan
berkenaan dengan hasil penemuan dan analisa HRA terkait serta

tindak

lanjutnya.
4.2.

Pengembangan Program / Sistem

4.3.

Pola Konsultasi maupun training yang akan dibangun nantinya telah didesain
sedemikian rupa agar pada akhirnya para petugas terkait sudah dapat
menerapkan

dan

menganalisa

Sistem

Manajemen

Kesehatan

Kerja

&

Keselamatan Kerja (SMK3) di perusahaan dan mereka juga akan memiliki


kemampuan untuk membangun dan menerapkan sistem serupa pada instansi lain
dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai