Teori biologik dapat dipisahkan menjadi 2 golongan besar, yaitu teori
perkembangan genetik ( atau disebut juga penuaan primer) atau teori non stokhastik. Teori ini menunjukkan adanya penurunan fungsi yang terkontrol secara genetik. Golongan kedua adalah teori stokhastik (proses penuaan sekunder), dimana terjadi perubahan acak sebagai akibat penyakit yang didapat dan trauma. 1. Teori Genetic clock Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesiesspesies tertentu. Tiap spesies mempunyai didalam nuclei (inti sel) suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak di putar, jadi menurut konsep ini bila jam kita itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkunagan atau penyakit akhir yang katastrofal. Konsep genetic clock di dukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan cara menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang nyata. Secara teoritis dapat di mungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya untuk beberapa waktu dengan pengaruh pengaruh dari luar, berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan obat obat atau tindakan tindakan tertentu. Salah sat penegmebangan teori ini adalah Teori Telomere, yang menunjukkan bahwa pada setiap mitosis sel, bagian telomere DNA akan memendek. Dengan makin pendeknya telomere ini maka kemampuan sel untuk membelah menjadi terbatas dan pada akhirnya berhenti.