Anda di halaman 1dari 30

HAID DAN

SIKLUSNYA

Dr. SUPANJI RAHARJA, SpOG


FK Universitas Muhammadyah Surakarta

Klinik Haid
Haid: pendarahan periodik disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium
Siklus haid normal: 28 hari, 97 % wanita (siklus haidnya 18-42
hari)
Lama haid: 3-5 hari, jumlah darah yang keluar 33,2 16 cc
Jumlah darah haid > 80 cc: patologik
Usia remaja pertama kali haid (menarche): 10-16 tahun
Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche disebabkan:
keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik dan
berkurangnya penyakit menahun.

Teori neurohumoral: hipotalamus menghasilkan faktor yg dapat


diisolasi - disebut Gonadotropin Releasing Hormone (Gn RH) merangsang pelepasan LH dan FSH dari hipofisis.
Hipotalamus terdapat dua pusat:
Pusat tonik dibagian belakang hipotalamus di daerah
nukleus arkuatus.
Pusat siklik dibagian depan hipotalamus di daerah
suprakiasmatik - pusat siklik mengawasi pengeluaran LH
secara mendadak (LH-surge) pada pertengahan siklus haid
yang menyebabkan terjadinya ovulasi.
Sikuls haid normal dibagi menjadi dua fase dan 1 saat, yaitu fase
folikuler, saat ovulasi dan fase luteal.

Estrogen :
menyebabkan umpan balik (-) terhadap FSH.
menyebabkan umpan balik (-) terhadap LH jika estrogen
rendah
menyebabkan umpan balik (+)terhadap LH jika estrogen
tinggi
Pada fase follikuler dini beberapa folikel berkembang oleh
pengaruh FSH yang meningkat
Berkembangnya folikel akan meningkatkan produksi
estrogen dan ini menekan produksi FSH
Estrogen meningkat menyebabkan proliferasi endometrium

Folikel menjadi korpus luteum:


vaskularisasi dalam lapisan granulosa juga bertambah dan mencapai
puncaknya pada 8-9 hari setelah ovulasi.

Dalam korpus luteum:


Luteinized granulosa cells membuat progesteron banyak
Luteinized theca cells membuat estrogen yang banyak
Hari 10-12 setelah ovulasi korpus luteum mengalami regresi menurunnya estrogen dan progesteron dan berkurangnya
kapiler-kapiler.
14 hari setelah ovulasi terjadi haid jika tidak terjadi kehamilan.
Pada kehamilan hidupnya korpus luteum diperpanjang oleh
adanya rangsangan dari HCG yang dibuat oleh sinsiotrofoblast.
Rangsangan dimulai 8 hari pasca ovulasi

PERUBAHAN HISTOLOGIK PADA OVARIUM


DALAM SIKLUS HAID
Ovarium terbagi atas 2 bagian:
medula : pembuluh-pembuluh darah, serabut saraf dan jaringan
ikat elastis
kortek : stroma yang padat dimana terdapat folikel-folikel dengan
sel telurnya.

FSH:

mempengaruhi beberapa folikel - likuor folikuli


ovum terdesak ke pinggir - kumulus ooforus
antara ovum dan sel-sel sekitarnya - zona pellucida
membrana granulosa
2 lapisan yaitu:
theca interna : yang banyak mengandung pembuluh darah
theca eksterna : terdiri dari aringan ikat padat

Ovarium dan folikel dlm berbagai tingkat perkembangan

PERUBAHAN HISTOLOGIK PADA


ENDOMETRIUM DALAM SIKLUS HAID
Fase menstruasi atau deskuamasi:
Endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai pendarahan
Stratum basale utuh

Fase pascahaid atau fase regenerasi:


Luka endimetrium ditutup kembali oleh selaput lendir baru
Tebal endometrium 0,5 mm. Fase ini berlangsung 4 hari.

Fase intermenstruum atau fase proliferasi:


Endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm;
Hari ke 5 - 14 dari siklus haid.
Fase ini dapat dibagi menjadi 3 subfase:
Fase proliferasi dini (early proliferation phase)
Fase proliferasi madya (midproliferation phase)
Fase proliferasi akhir (late proliferation phase)

Fase proliferasi dini


Berlangsung hari 4 - 7; kelenjar-kelenjar kebanyakan lurus,
pendek dan sempit. Nukleus sel stroma relatif besar

Fase proliferasi madya


Berlangsung hari 8 - 10; epitel berbentuk torak dan tinggi.
Kelenjar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Stroma mengalami edema.
Tampak banyak mitosis dengan inti berbentuk
telanjang
(naked nukleus)

Fase proliferasi akhir


Berlangsung hari ke 11 - 14; permukaan kelenjar tidak merata
Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma
bertumbuh aktif dan padat.

Fase prahaid atau fase sekresi


Setelah ovulasi - berlangsung dari hari 14 - 28. Bentuk kelenjar panjang,
berkeluk-keluk dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah
tertimbun glikogen dan kapur.
Dibagi atas: * fase sekresi dini
* fase sekresi lanjut.

Fase sekresi dini


Endometrium lebih tipis
Dapat dibedakan beberapa lapisan:
stratum basale; lapisan endometrium bagian dalam
stratum spongiosum; lapisan tengah - anyaman seperti spons
stratum kompaktum; lapisan atas yang padat

Fase sekresi lanjut


Endometrium tebalnya 5-6 mm, mengandung pembuluh darah yang
berkeluk-keluk dan kaya dengan glikogen. Sitoplasma sel-sel stroma
bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan.

VASKULARISASI ENDOMETRIUM DALAM


SIKLUS HAID
Hampir sepanjang siklus haid pembuluh darah menyempit
dan melebar secara ritmis - permukaan endometrium
pucat dan merah karena penuh dengan darah. Bila tidak
terjadi pembuahan, korpus luteum mengalami
kemunduran - kadar progesteron dan estrogen menurun.
Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi keadaan
endometrium ke arah regresi.
Peristiwa ini menyebabkan pembuluh darah terputus dan
terjadilah pengeluaran darah yang disebut haid.

DATING ENDOMETRIUM
Biopsi endometrium: cara terbaik menentukan secara tidak
langsung adanya ovulasi dan menilai efek progesteron
terhadap perkembangan endometrium; hal ini disebut
dating endometrium.
Jika diambil panjang siklus haid 28 hari dengan perkiraan
ovulasi terjadi pada hari ke 14, maka 36-48 jam setelah
ovulasi belum terlihat perubahan yang menonjol pada
endometrium. Dating hari ke 14 dan ke 15 tidak berguna
dilakukan, dan sebaiknya baru dimulai pada hari ke 16.
Hari ke 16; vakuola basal subnukleus terlihat pada banyak
kelenjar

DATING ENDOMETRIUM

Dating endometrium pada minggu pertama fase sekresi,


perubahan-perubahan yang terjadi pada kelenjar berupa:
Mitosis yang menunjukkan proliferasi aktif dan mungkin
dijumpai sejak hari 3 - 16 atau 17.
Pseudostratifikasi inti-inti kelenjar yang dimulai dari fase
postmenstruum, yang menghilang pada hari ke 17
Vakuola basal subnukleus - tanda-tanda dini setelah adanya
ovulasi yang terdapat pada endometrium.
Biasanya terlihat antara hari 15 19.
Sekresi, terlihat dari hari 18 - 22 dengan adanya bahanbahan sekresi dalam lumen.

Pada minggu kedua fase sekresi perlu dikenal


perubahan-perubahan pada stroma, berupa:
Edema yang terlihat jelas pada hari ke 22 dan ke 23
- usaha endometrium mengurangi halangan
terhadap inplantasi
Reaksi presidua yang terlihat pada hari 23 - 24.
Mitosis dan infiltrasi lekosit polinuklear
Biasanya biopsi endometrium diambil pada hari pertama
haid untuk tujuan pemeriksaan kehamilan dan pada hari
lainnya pada gangguan haid.

MEKANISME HAID
Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi
pertumbuhan endometrium.
Dibawah pengaruh estrogen endometrium memasuki
fase proliferasi; sesudah ovulasi, endometrium
memasuki fase sekresi.
Dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron
pada akhir siklus haid, terjadi regresi endometrium
yang kemudian diikuti oleh perdarahan yang dikenal
dengan nama haid

Faktor-faktor mekanisme Haid:


Faktor-faktor enzim
Pada fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya
enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang
pembentukan glokogen dan asam-asam mukopolisakarida.

Faktor-faktor vaskuler
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi
dalam sistem fungsional endometrium.

Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2.

OVULASI, INDUKSI DAN PENCEGAHAN


Pencatatan suhu basal badan
Suhu badan diukur mulai berhentinya haid.
Kenaikan suhu lebih dari 19 hari menunjukkan kemungkinan telah
terjadinya konsepsi.

Pemeriksaan sitologi vaginal


Cara Shoor atau Papanicolau
Bila ditemukan 75 % sel-sel superfisial dan 25 % sel-sel intermedier,
- fase proliferasi; bila ditemukan 65 % sel-sel intermedier dan 35 %
sel-sel superfisial - fase sekresi atau pascaovulasi.

Penilaian getah serviks


Pada fase proliferasi hingga saat ovulasi, pengaruh estrogen
konsentrasi protein, terutama -albumin- berkurang.
Berkurangnya viskositas getah serviks saat ovulasi
meningkatkan kemampuan sperma menerobos getah serviks.

2 tes sederhana pada siklus haid


untuk menilai lendir serviks, yakni :
Spnnbarkeit
untuk melihat elastisitas getah serviks, yang
maksimal pada waktu ovulsi;

Tes daun pakis (Fern-test)


konsentrasi NaCl bertambah dibawah pengaruh
estrogen dan berkurang oleh progesteron.

Bertambahnya getah serviks yang keluar pada


saat ovulasi mengubah pula pH getah vagina.

Biopsi endometrium
Biopsi endometrium adalah cara yang terbaik
untuk menilai adanya ovulasi.
Biasanya dilakukan pada hari pertama haid untuk
menghindarkan terganggunya kehamilan muda. Jika
ada ovulasi, endometrium menunjukkan fase
sekresi.

Pemeriksaan hormon estriol atau pregnandiol


Hormon dapat ditemukan antara lain dalam urine
yang telah dikumpulkan selama 24 jam setiap
kalinya.

Induksi ovulasi
Pada wanita dengan keluhan infertilisasi: 3-9 kali lebih sering siklus
anovulator.
Ovulasi dapat terjadi pada wanita pada saat kedatangan suaminya
yang sangat dinanti-nantikan.
Induksi ovulasi dilakukan umumnya pada wanita yang menginginkan
anak.
Keadaan umum penderita harus baik.
Pemberian hormon tiroid dan pada hipertiroidi, kortison pada
congenital androgenital syndrome.
Akhirnya perangsangan dengan pemberian hormon gonadotropin
seperti Human Pituitary Gonadotrophine (HCG), Human Menopausal
Gonadotrophin HMG atau Pergonal dan Clomiphene citrate.

Pencegahan ovulasi
Suntikan estrogen dapat mencegah ovulasi.

BAYI WANITA
Pada minggu pertama dan kedua kehidupan di dunia
luar, bayi masih mengalami pengaruh estrogen.
Uterus bayi yang baru lahir agak lebih besar daripada
uterus anak kecil.
Estrogen dapat menimbulkan pembengkakan payudara
pada bayi wanita atau pria selama 10 hari pertama dari
kehidupannya.

MASA KANAK-KANAK
Kadar estrogen dan hormon gonadotropi sangat rendah.
Asiditas vagina yang rendah memudahkan terjadinya
infeksi.

MASA PUBERTAS
Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri
kelamin sekunder dan berakhir kalau sudah ada
kemampuan reproduksi.
Pubertas pada wanita mulai umur 8-14 tahun dan
berlangsung kurang lebih selama 4 tahun.
Pada wanita kecepatan pertumbuhan terutama
disebabkan oleh estrogen.
Estrogen ini pula yang suatu waktu menyebabkan
penutupan garis epifisis tulang-tulang, sehingga
pertumbuhan badan berhenti.
Pengaruh estrogen yang lain ialah pertumbuhan
genitalia interna, genitalia eksterna dan ciri-ciri
kelamin sekunder.

MASA REPRODUKSI
Masa yang terpenting pada wanita dan kira-kira 33 tahun.
Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital
bermakna untuk memungkinkan kehamilan.
Ovulasi 450 kali dan selama masa ini wanita berdarah 1800 hari.

KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE


Pengertian:
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi
dan masa senium.
Menopause adalah haid teratur atau saat terjadinya haid terakhir.
Klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause dan
bagian sesudah menopause disebut pasca menopause
Senium adalah masa sesuadah pasca menopause

Klimakterium
Suatu masa peralihan yang normal; 6 tahun sebelum
menopause dan berakhir 6-7 tahun setelah menopause.
Estrogen telah mencapai titik yang paling rendah dan
gejala neurovegetatif terhenti.
Permulaan klimakterium kesuburan menurun, pada masa
premenopause terjadi kelainan perdarahan, masa
pascamenopause terjadi gangguan vegetatif, psikis
dan organis.
Gangguan vegetatif - panas dengan keluar keringat
malam dan perasaan jantung berdebar-debar. Atrofi
alat-alat genital.
Sumber estrogen dalam klimakterium ovarium - glandula
suprarenal; sumber utama dalam pasca menopause
ialah konversi dari androstenedion.

Menopause
Adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir.
Diagnosis dibuat setelah terjadi amenorea sekurangkurangnya satu tahun.
Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang
lebih panjang, dengan pendarahan yang berkurang.

Senium
Pada senium terjadi keadaan keseimbangan hormonal
yang baru - tidak ada gangguan vegetatif maupun psikis.
Dalam masa senium terjadi juga osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai