Anda di halaman 1dari 24

Pengambilan Keputusan Dalam

Organisasi
Astari Dwirani 1506803320
Luthfi Adi Prasetyo - 1506803516

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan


Keputusan Terprogram

Keputusan tidak terprogram

Jenis
Masalah

Sering, repetitive, rutin, adanya


kepastian dalam hubungan sebab
akibat.

Baru, tidak terstruktur, ada kepastian


mengenai hubungan sebab akibat.

Prosedur

Tergantung kebijakan, peraturan dan


prosedur yang pasti.

Memerlukan kreativitas, intuisi,


toleransi terhadap ambiguitas,
pemecahan masalah kreatif.

Contoh

Perusahaan: Pengaturan inventaris


secara periodik.
Universitas: Penentuan standar ratarata kelulusan.
Layanan Kesehatan: Prosedur
penerimaan pasien.
Pemerintahan: Sistem promosi
pegawai negeri.

Perusahaan: Diversifikasi produk atau


pasar yang baru.
Universitas: Pembangunan ruang kelas
yang baru
Layanan Kesehatan: Pembelian
peralayan eksperimental
Pemerintahan: Reorganisasi
departemen di pemerintahan

Proses Pengambilan Keputusan Rasional

1. Penetapan Target dan Tujuan Spesifik


serta Pengukuran Hasil
Target dan tujuan diperlukan di setiap area dimana kinerja

mempengaruhi keefektifan organisasi. Dengan adanya target dan


tujuan yang jelas, dapat ditentukan hasil yang seperti apa yang
harus dicapai dan indicator-indikator untuk mengukur pencapaian
tersebut.

2. Identifikasi dan Definisi Masalah


Seberapa penting sebuah masalah bagi organisasi diukur dari

seberapa besar perbedaan antara kinerja yang diharapkan


dalam penetapan tujuan dan target organisasi dengan kinerja
yang sebenarnya.

3. Penetapan Prioritas
Semakin signifikansi sebuah masalah, diukur dari urgensi, dampak
dan

growth

tendency-nya, masalah

ini

semakin

penting

diselesaikan secepatnya. Bagian paling penting dari pengambilan


keputusan yang efektif adalah menentukan seberapa signifikannya
sebuah masalah.

4. Mempertimbangkan Penyebab Masalah


Proses

sebuah

pengidentifikasian

masalah

dapat

penyebab

menghasilkan

definisi yang lebih baik terhadap masalah


yang sebenarnya. Penyebab ini dapat
menjadi pernyataan masalah yang baru
lebih baik.

5. Pengembangan Solusi Aternatif


Sebelum mengambil suatu keputusan, beberapa alternatif yang

harus dikembangkan (hal ini adalah merupakan solusi potensial


terhadap masalah) dan konsekuensi dari setiap alternative yang
harus diperhitungkan. Sebenarnya hal ini adalah proses pencarian

di mana lingkungan internal dan eksternal dari organisasi diteliti


untuk mendapatkan informasi yang dapat dikembangkan menjadi
kemungkinan alternatif.

6. Evaluasi Terhadap Seluruh Alternatif


Solusi
Setelah solusi alternative dikembangkan, seluruh alternative ini harus
dievaluasi dan dibandingkan. Tujuannya untuk memilih alternative yang
akan memberikan hasil yang diharapkan yang paling banyak dan
menimbulkan akibat yang tidak diinginkan yang paling sedikit. Adapun

hubungan antara alternative hasil ini ditentukan oleh tiga kemungkinan


kondisi:

Kepastian

Ketidakpastian

Resiko

7. Memilih Solusi
Dalam pengambilan keputusan di tingkat
manajerial, solusi yang optimal sering kali
tidak mungkin dicapai. Hal ini disebabkan
karena

pengambilan

keputusan

tidak

mungkin mengetahui seluruh alternative

yang

ada,

alternative
munculnya

konsekuensi
dan

dari

setiap

kemungkinan

konsekuensi

dari

ini. Karenanya

pengambilan keputusan akan mengambil


keputusan yang memenuhi standar yang
memuaskan, bukan yang paling optimal.

8. Implementasi
Keputusan akan bersifat abstrak jika tidak diimplementasikan, dan

harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan


yang menyebabkan keputusan itu dibuat.

9.Tindak Lanjut
Kadang

kala, hasil

sebuah

keputusan

tidak

sesuai

atau

dipersepsikan dengan sangat berbeda oleh setiap individu, dan


cara menghadapi kemungkinan ini merupakan bagian penting dari
tindak lanjut sebuah pengambilan keputusan.

Alternatif Terhadap Pengambilan


Keputusan Rasional

Pengambilan keputusan Administratif

Pengambilan Keputusan Intuitif

Pengaruh Perilaku dalam Pengambilan


Keputusan

Nilai

Kecenderungan terhadap resiko

Potensi timbulnya Disonansi

Peningkatan Komitmen

Pengambilan Keputusan dalam Kelompok


Kebanyakan organisasi, keputusan diambil melalui komite, tim,
gugus kerja atau pun bentuk kelompok yang lain. Hal ini
disebabkan karena manajer sering kali dihadapkan dengan situasi

yang mengharuskan mereka mengkombinasikan penilaian dalam


pertemuan kelompok, terutam berlaku pada keputusan tidak
terprogram, yang sangat baru dan memiliki ketidakpastian
hasilnya.

Pengambilan Keputusan Individual VS


Kelompok

Menetapkan target dan tujuan


kelompok akan lebih baik dibanding individu karena akan ada pengetahuan
yang lebih banyak di dalam kelompok.

Mengidentifikasi penyebab dan mengembangkan alternatif solusi

kontribusi individual dari anggota kelompok akan sangat penting untuk


memastikan pencarian dengan lingkup yang luas dan dari berbagai bidang fungsi
dari organisasi.

Mengevaluasi alternatif solusi


penilaian kolektif dalam kelompok akan lebih luas dibandingkan dengan
individual.

Pengambilan Keputusan Individual VS


Kelompok (2)

Memilih solusi

Walau interaksi kempok menghasilkan penerimaan resiko yang


lebih tinggi disbanding individual, tetapi akan lebih mungkin
diterima sebagai hasil dari partisipasi pihak-pihak yang akan
terpengaruh oleh konsekuensi keputusan tersebut.

Implementasi dan tindak lanjut

karena kelompok biasanya tidak memiliki tanggung jawab


tertentu, tanggung jawab untuk implementasi dan tindak lanjut
sebuah keputusan akan jatuh pada manajer secara individual.

Kreativitas dalam Pengambilan


Keputusan Kelompok

Keteguhan hati

Berani mengambil
resiko

Keterbukaan

Toleransi terhadap
ambiguitas

Teknik untuk Merangsang Kreativitas

Brainstorming

Teknik Delphi

Teknik Kelompok Nominal (NGT/Nominal Group

Technique)

Empat Tahapan NGT

Perbedaan dasar Teknik Delphi & NGT

Partisipan pada teknik Delphi bersifat anonim satu sama lain,

sedangkan NGT saling mengenal.

Partisipan NGT bertatap muka satu meja, sedangkan Delphi


berjauhan dan tidak bertatap muka.

Dalam Delphi tiap proses langsung melalui kuisioner tertulis


dan feedback melalui staff yang memonitor. NGT komunikasi

terjadi secara langsung.

Kesimpulan
o

Pengambilan keputusan adalah proses dasar dalam suatu organisasi.


Keputusan dibagi dua; keputusan terprogram dan tidak terprogram.

Pengambilan keputusan merupakan proses banyak fase, yang terdiri dari;


menentukan hasil, identifikasi masalah, mengembangkan alternatif, evaluasi
alternatif dan implementasi keputusan.

Ada tiga teknik untuk merangsang kreativitas dalam pengambilan keputusan:

Brainstorming

Teknik Delphi

NGT

Jadi, keputusan tidak boleh dianggap hasil, tetapi merupakan sarana untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai