Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

SEORANG WANITA BERUSIA 27 TAHUN DENGAN CEREBRAL


PALSY DISERTAI ISPA

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :
GERALDO TADIKA PUTRA

030.10.113

LARASAYU CITRA M

030.10.158

M. RIDHWAN F F

030.10.195

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan rumah kedokteran keluarga ilmu
kesehatan masyarakat.
Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan klinik
di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gandaria Selatan periode 25 Oktober 23
Desember 2015. Kami berharap bahwa penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi dan masyarakat sebagai bentuk tridarma universitas yang salah satunya ialah pengabdian
masyarakat.
Dalam usaha penyelesaian tugas laporan ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan
dorongan dari Banyak pihak, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
4.

Dr. Dharma
drg. Eva S
dr. Irfan Purnomo Aji
Kepada semua pihak di Puskesmas Gandaria Selatan yang telah membantu dan

membimbing dalam menyelesaikan laporan ini.


5. Semua teman-teman Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Trisakti di Puskesmas
Gandaria Selatan
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena
itu dengan kami menerima semua saran dan kritikan yang membangun guna penyempurnaan
tugas laporan ini.
Jakarta, Desember 2015

DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2015

Disusun Oleh :
GERALDO TADIKA PUTRA

030.10.113

LARASAYU CITRA M

030.10.158

M. RIDHWAN F F

030.10.195

Jakarta,

Desember 2015

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing

Dr. dr. Dharma Sutanto,MS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................2
C. Manfaat............................................2
BAB II METODE
A.
B.
C.
D.

Desain..8
Lokasi...8
Diagnosis Masalah...8
Penatalaksanaan...8

BAB III LAPORAN KUNJUNGAN


A. Laporan kasus..9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...25
B. Saran .25
Lampiran
Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cerebral palsy ialah suatu kondisi neurologis yang statis disebabkan oleh terjadinya
cedera otak sebelum perkembangan otak selesai.1 Istilah cerebral ditujukan pada kedua belahan
otak, atau hemisphere, dan palsi mendeskrispsikan bermacam penyakit yang mengenai pusat
4

pengendalian pergerakan tubuh. Jadi, penyakit tersebut tidak disebabkan oleh masalah pada otot
atau jaringan saraf tepi, melainkan, terjadi perkembangan yang salah atau kerusakan pada area
motorik otak yang akan mengganggu kemampuan otak untuk mengontrol pergerakan dan postur
secara adekwat.2 Perkembangan otak berlangsung dalam 2 tahun pertama kehidupan sehingga
cedera otak pada periode prenatal, perinatal ataupun postnatal dapat menyebabkan cerebral palsy.
Sebanyak 70-80% penyebab kasus cerebral palsy yang didapat pada periode prenatal tidak
diketahui. Komplikasi kelahiran,termasuk asfiksia menyumbang 6% dari kasus kongenital
cerebral palsy. Factor resiko cerebral palsy pada neonatal yaitu usia kehamilan kurang dari 32
minggu, berat badan lahir kurang dari 2500gr, Intrauterine Growth Retardation (IUGR),
perdarahan intracranial, dan trauma. Pada sekitar 10 sampai 20 persen pasien , cerebral palsy
diperoleh postnatal , terutama karena kerusakan otak yang disebabkan meningitis bacterial,
encphealitis virus, hiperbilirubnemia, trauma atau kekerasan pada anak.1
Keterlambatan perkembangan motorik , otot yang abnormal, dan postur yang tidak biasa
adalah petunjuk awal umum untuk diagnosis cerebral palsy. Penilaian refleks infantil persisten
penting pada pemeriksaan pasien cerebral palsy, pada bayi yang tidak memiliki cerebral palsy,
refleks Moro jarang hadir setelah usia enam bulan, dan preferensi tangan jarang berkembang
lebih awal dari usia 12 bulan. Pemeriksaan khusus neuroradiologik untuk mencari kemungkinan
penyebab CP direkomendasikan dalam evaluasi anak CP jika etiologi tidak dapat ditemukan
yaitu Computed Tomography, Magnetic resonance imaging, dan USG. 1
Tujuan utama dari pengobatan pasien dengan cerebral palsy ialah tidak untuk
menyembuhkan atau mencapai normal tetapi untuk meningkatkan kapabilitas anak, tujuan terapi
pada CP adalah mengusahakan penderita dapat hidup mendekati kehidupan normal dengan
mengelola problem neurologis yang ada seoptimal mungkin. Beberapa pendekatan tatalaksana
yang direncanakan meliputi obat-obatan untuk mengontrol kejang dan spasme otot, penyangga
khusus untuk kompensasi keseimbangan otot, pembedahan, peralatan mekanis untuk membantu
kelainan yang timbul, konseling emosional dan kebutuhan psikologis, dan fisik, okupasi, bicara
dan terapi perilaku.1
Prognosis pengobatan pasien dengan cerebral palsy tergantung pada beberapa faktor yaitu
tipe klinis CP, derajat kelambatan yang tampak pada saat diagnosis ditegakkan, adanya refleks
patologis, dan yang sangat penting adalah derajat defisit intelegensi, sensoris, dan emosional.
Tingkat kognisi sangat berhubungan dengan tingkat fungsi mental yang akan sangat menentukan
kualitas hidup seseorang.2
Di Indonesia sendiri sudah terdapat program pada pelayanan dasar mengenai Pelayanan
kesehatan bayi yang ditujukan pada bayi usia 29 hari 11 bulan untuk menilai perkembangan
5

yaitu stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) program lainnya meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), pemberian vitamin A
pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI
dan lain-lain. Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian terhadap upaya
peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terutama dalam mengelola
kesehatan keluarga secara holistik.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan pasien secara
menyeluruh
b. Mengetahui dan mengidentifikasi faktor pemicu masalah/penyakit pada seseorang.
c. Memberikan edukasi mengenai penyakit, faktor pemicu penyakit dan cara
mengatasinya.
d. Memantau status kesehatan pasien .
e. Memberikan masukan mengenai peran keluarga dalam menjaga kesehatan dan
mengatasi suatu penyakit yang diderita pasien.

C.

Manfaat Kegiatan

Manfaat bagi Penulis


1.1 Melatih kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
1.2 Melatih kemampuan analisis dan pemecahan masalah/penyakit dengan peran
keluarga serta lingkungannya.
2. Manfaat bagi Puskesmas
2.1 Membantu puskesmas Kelurahan Gandaria Selatan dalam mengontrol penyakit
yang diderita seseorang.
3. Manfaat bagi Pasien dan Keluarga
3.1 Membantu sebuah keluarga dalam memahami penyakitnya.
3.2 Membantu sebuah keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup dengan
mengetahui cara perawatan dan pencegahan komplikasi yang mungkin terjadi.

BAB II
METODE
A.

Desain
Desain penulisan yang digunakan adalah wawancara, observasi dan konseling

B.

Tempat dan waktu


Tempat

: Jl. Madrasah No 62 RT 007/001 Gandaria Selatan

Waktu

: November - Desember 2015

C. Diagnosis Masalah
- ISPA
- Cerebral Palsy
7

D. Penatalaksanaan
Medikamentosa :
- Parasetamol 3 dd CTH1
- Amoxixilin syr 3 dd CTh 1 1/2
Non medikamentosa
Edukasi :
Untuk keluarga
-

Segera periksa ke dokter apabila sakit

Tidak membeli obat sembarangan

Minum obat teratur

Duduk saat makan atau minum dan menegakkan leher agar menurunkan
resiko tersedak

Pemberian makan sesuai dengan angka kebutuhan gizi

Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan cairan perhari

BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
I.

IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


Identitas Pasien
Nama

: Nn. Wahyuningsih

Umur

: 27 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status perkawinan : Belum Menikah


Alamat

: Jl. Madrasah No 62 RT 007/001 Gandaria Selatan

Agama

: ISLAM

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan

: Tidak sekolah
8

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Identitas Kepala Keluarga


Nama

: Tn. K

Umur

: 51 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki- laki

Status perkawinan : Menikah


Alamat

: Jl. Madrasah No 62 RT 007/001 Gandaria Selatan

Agama

: ISLAM

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan

: Tamat SD

Pekerjaan

: wiraswasta (service alat-alat elektronik)

Sumber Pembiayaan Kesehatan


Jaminan

: BPJS

Perilaku Kesehatan Keluarga


1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : membeli obat yang biasa
digunakan ataupun obat warung
2. Keikut sertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah :
- Posyandu balita
: tidak
- Posyandu lansia
: tidak
- Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak
3. Pemanfaatan waktu luang :
- Olah raga
: tidak
- Rekreasi
- Melakukan hobi
: tidak
- Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman
: tidak
4.
- Arisan
5.
- Pertemuan RT
6.
- Organisasi
II.

: tidak
: tidak
: tidak
: tidak

PROFIL KELUARGA
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

Nam

Keduduka
n dalam
Keluarga

L/
P

Umur
(tahun
)

Pedidika

Pekerjaa

Keteranga

Tempat

Tinggal

1.

Bapak

51

SD

2.

49

3.

Ibu (pasien)
Anak

27

SD
Tidak

4.

25

I(pasien)
Anak II

wiraswast
a
IRT
Tidak

Sekolah

Bekerja
Karyawan

SMA

swasta

Sehat

GS 07/01

Sehat

GS 07/01
GS 07/01

Sakit
Sehat

GS 07/01

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien

Keterangan :
10

III.

1. Ayah dari suami

Sehat

2. Ibu dari suami

meninggal dunia

3. Ayah dari pasien

meninggal dunia (hipertensi, sakit jantung)

4. Ibu dari pasien

meninggal dunia

5. Suami

Sehat

6. Ibu

Sehat

7. Pasien

Sakit

8. Anak II

sehat

RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN


Dilakukan dengan autoanamnesa dan alloanmnesa (anak pasien) pada
tanggal 15 juni 2015.
A. Keluhan Utama
Demam sejak 2 hari yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga
Kader wilayah pasien datang ke Puskesmas untuk memberi informasi mengenai
pasien. Kami melakukan home visit saat itu pasien demam sejak 2 hari yang lalu
disertai dengan gelisah, batuk, pilek dan muntah. Demam dirasakan terus menerus,
batuk berdahak yang semakin sering dan muntah sebanyak 2x berisi makanan. Pasien
juga mengalami sulit BAB. BAK tidak ada gangguan.
C. Riwayat Penyakit Dahulu

Kejang demam + (pada usia 40 hari selama +/- 1 minggu)

Hipertensi (-)

DM (-)

Penyakit jantung (-)

Penyakit ginjal (-)

Alergi (-)

Asthma (-)

D. Riwayat Prenatal
Ibu pasien hanya kontrol ke dukun beranak di kampungnya tidak pernah
memeriksakan ada atau tidak nya infeksi selama kehamilan ataupun ibu pasien tidak
11

pernah mendapat pengobatan dan pemberian suplemen selama kehamilan. Menurut


pengakuan ibu pasien tidak ada hambatan saat kehamilan.
E.

Riwayat Perkembangan
Pasien belum bisa duduk, berdiri, dan berjalan. Pasien juga belum bisa bicara,
hanya mengeluarkan kata-kata tidak jelas. Ibu pasien menyadari bahwa adanya
keterlambatan perkembangan pada pasien dibandingkan dengan bayi seusianya, pada usia 5
bulan pasien tidak dapat merangkak, hanya dapat mengangkat kepala saja. Ibu pasien tidak
tahu pasti bagaimana perkembangan pasien.

Riwayat Kebiasaan
Pasien hanya berbaring di tempat tidur dan menggunakan pampers yang diganti 12x/hari. Keluarga pasien memberikan makanan tidak mencukupi kebutuhan gizi pasien
serta cara pemberian makan tidak dalam posisi duduk. Pasien membutuhkan keluarga
untuk melakukan kegiatan sehari-hari
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Riwayat diabetes mellitus, asma dan
alergi pada keluarga disangkal.
Hasil Pemeriksaan Fisik
Tanggal November 2015
Keluhan

: Demam disertai batuk dan pilek sejak 2 hari yang lalu

Keadaan Umum

: Sakit sedang

Kesadaran

: Compos Mentis

Tinggi Badan

: 140 cm

Berat Badan

: 16 kg

BMI

: 8.16 kg/m2

Keadaan Gizi

: sangat kurang

STATUS GENERALIS
Tanda Vital

: Tensi : 100/70 mmHg


Nadi : 86x / menit

RR

Suhu :

22x / menit
37,4oC

Kepala

: Normocephali

Mata

: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, strabismus +

Telinga

: Normotia, serumen -/-, sekret -/12

Hidung

: Bentuk normal, sekret +/+, septum deviasi -

Tenggorok : sulit dinilai


Mulut

: Bibir kering (-), sianosis (-)

Dada

Cor

I : Iktus kordis tak tampak


Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis


Pa : Stem fremitus kiri lebih lemah dari yang kanan
Pe : Sonor pada kedua lapang paru, nyeri ketuk (-)
Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen I : skafoid
Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
Pe : Timpani
Au : Bising usus (+) 1x/menit
Ekstremitas

:
Inspeksi : ektremitas fleksi, tonus : hipertonus
Palpasi : ROM terhambat

STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : sulit dinilai
Nervus cranialis : sulit dinilai
Fungsi kognitif : tidak dapat dinilai
Sensorik : tidak dapat dinilai
Motorik : tidak dapat dinilai
Refleks Fisiologis (+)
Refleks Patologis : Babinski (+)
Tanda rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), Brudzinski 1 dan 2 (-)

13

Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang


( Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang)
Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan :
Terapi medikamentosa :
-

Parasetamol 3 dd CTH1
Amoxixilin syr 3 dd CTh 1 1/2

Terapi non medikamentosa :

Pemberian makanan lembek dengan gizi seimbang (1200 kkal)

Pemberian cairan cukup (1,25 Liter/hari)

Duduk saat makan atau minum dan menegakkan leher agar menurunkan
resiko tersedak

Mika-miki

Hasil Penatalaksanaan Medis


Saat kunjungan rumah kedua (November 2015) keadaan kesehatan penderita
sudah merasa lebih baik, tidak demam dan tidak gelisah.
Faktor Pendukung

Keluarga pasien mau memperbaiki pola makan pasien

Pemberian obat secara teratur

Faktor Penghambat

Pasien membutuhkan pengawasan dan perawatan total dari keluarga pasien


sehingga tergantung dengan keluarga disekitarnya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya

Indikator Keberhasilan :

Pasien sudah tidak memiliki gejala ISPA


BB naik
Keluarga mau memeriksakan keadaan pasien ke dokter terdekat atau melalui

kader Puskesmas.

14

IV.

IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara terhadap ibu pasien diperoleh informasi, pasien dengan
deman sejak 2 hari yang lalu disertai dengan batuk dan muntah. Pasien sudah beberapa
kali mempunyai keluhan yang sama dan setiap sakit ibu pasien memberikan obat
antibiotik dan penurun panas tidak dengan resep dokter. Ibu pasien juga mengatakan
bahwa penderita telah mengalami keterlambatan dalam perkembangan sejak usia 6 bulan
dan tidak pernah dilakukan terapi ataupun stimulasi pada pasien. Kondisi pasien saat ini
tergantung dengan keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-seharinya.
B. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 3 orang.
Penderita terbiasa tidur ditemani oleh bapak dan ibu pasien. Keluarga pasien tampak
pasrah terhadap keadaan pasien, tidak ada usaha untuk membawa pasien ke fasilitas
kesehatan, disamping itu keluarga pun menarik diri darikegiatan lingkungan sekitar.
C. Fungsi Ekonomi
Bapak pasien sebagai tukang servis alat-alat elektronik panggilan merupakan
tulang punggung dari keluarga penderita, dibantu oleh ibu pasien yang membuka warung
dirumah yang baru berlangsung 6 bulan ini. Pendapatan yang didapat oleh bapak pasien
tidak tentu tergantung ada atau tidaknya panggilan yang didapat ibu +/- 10-30 ribu
perhari. Total pendapatan per bulan sekitar Rp. 1,500.000,-.
D. Fungsi Pendidikan
Pasien tidak sekolah karena hendaya yang dimiliki.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Islam tetapi tidak dapat melaksanakan karena hendaya yang
dimiliki.
F. Fungsi Sosial Budaya
Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat. Pasien tidak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan hanya dapat berbaring di tempat tidur.

V.

POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA


FORMULIR 24 HOUR RECALL
(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

15

nama
makanan
atau
minuman

URT

Roti isi coklat

2 iris

Susu putih

gelas

10:00

Roti isi coklat

1 iris

makan
siang

12:00

bubur
Air putih

1 porsi
gelas

selingan

biskuit

Susu putih

gelas

18:00

nasi putih
Sup ayam

porsi
porsi

Air putih

gelas

waktu

jam

makan pagi

selingan

makan
malam

07:00

jumlah
Gram
46.6 (116.6
kkal)
100cc(25
kkal)
23.3(58.3
kkal)
~
100(87.5
kkal)
100cc
20 (87.5
kkal)
100cc (25
kkal)
50 (87.5
kkal)
50gr (12.5
kkal)
100 cc

Penjelasan :
Frekuensi makan rata-rata 3x/hari di tambah dengan 2x selingan. Porsi 1 kali makan kurang
150 kal, dengan jumlah 499.9 kkal/ hari. Total kebutuhan kalori pada wanita usia 19-29 tahun
ialah 2250 kkal/hari . kebutuhan kalori pada pasien dengan TB 140 cm BB 16 kg dengan BB
ideal 40 kg, kebutuhan kalori perhari yaitu 30-40 kkal x BB ideal sehingga minimal kebutuhan
kalori 30 kkal x 40 kg yaitu 1200 kkal/hari. Variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk, susu
jarang memakan buah-buahan dan sayur. Nasi dibuat dalam bentuk bubur ataupun basah. Untuk
lauk pasien hanya diberi makan ayam atau ikan. Pasien memakan selingan biscuit atau roti.
Contoh menu :4
Makanan lembek
1. nasi tim kangkung saos papaya
nilai gizi : 187,5 Kkal
bahan : 50 gr nasi aron
10 gr ikan haluskan
16

20 gr tempe haluskan
15 gr kangkung
10 gr tomat
1 sdt minyak kelapa
75 cc (1/3 gelas belimbing) kaldu
50 gr papaya, haluskan
cara membuat :
1. masukan nasi aron, ikan, tempe, minyak kelapa ke dalam mangkok tim
2. tambahkan air kaldu, tim hingga matang
3. masukan kangkung dan tomat, tim hingga matang
4. angkat, sajikan dengan saos papaya
2. nasi tim tempe
nilai gizi : 189,6 KKal
bahan : 50 gr nasi aron
15 gr tempe, iris tipis
20 gr labu siam, iris tipis
10 gr tomat, buang kulitnya
75 cc santan encer
dapat ditambahkan daun bawang, seledri, bawang Bombay
cara membuat :
1. letakkan nasi aron, tempe pada wadah tim
2. tambahkan santan encer dan bumbu, tim hingga matang
3. tambahkan labu siam dan tomat, tim hingga matang
4. angkat, siap dihidangkan

VI.

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


A. Faktor Perilaku
Penderita memiliki disabilitas untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, tirah
baring yang terlampau lama dan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kondisi
medis pasien. Keluarga pasien masih menganggap pasien akan menganggu lingkungan
jika dibawa untuk bersosialisasi
17

B. Faktor Non Perilaku


Tidak tersedianya transportasi untuk membawa pasien ke PUSKESMAS atau
klinik terdekat.
VII.

DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis

Kesalahan perilaku keluarga dalam menanggulangi anak yang sakit

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai penyakit pasien

Terdapat global developmental delay yaitu gangguan motoric kasar dan halus,
bahasa, fungsi kognitif, fungsi social dan aktivitas sehari-hari.

B. Fungsi Psikologis

Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan adik lelakinya

Keluarga pasrah terhadap keadaan pasien

Keluarga menutup diri dari lingkungan

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga rata-rata perbulan tidak tentu tetapi cukup untuk makan
keluarganya dan kebutuhan rumah tangga.

D. Fungsi Sosial

Hanya berkomunikasi dengan keluarga, tidak pernah bersosialisasi dengan


lingkungan sekitar

E. Faktor Perilaku

Makan tidak teratur dengan asupan gizi yang kurang

Cara pemberian makan yang kurang tepat

Kurang memperhatikan tata letak ruang dirumah

pasien tirah baring dalam jangka lama

F. Faktor Non Perilaku

VIII.

Tidak ada transportasi untuk membawa pasien ke tempat fasilitas kesehatan

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH


A. Gambaran Lingkungan Rumah

18

Rumah penderita terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran 18


m2, bangunan terdiri dari 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 3 ruangan,
ruang 1 warung bergabung dengan kamar tidur bapak,ibu dan pasien, ruang 2 terdiri dari
kamar tidur anak kedua, dapur dan meja makan, ruang 3 berupa kamar mandi. Lantai
rumah terbuat dari ubin, dinding rumah terbuat dari tembok, atap rumah terbuat dari
genteng. Ventilasi ada

2 buah di ruang 1 dan ruang 3 masing-masing berukuran

40x50cm. Penerangan didalam ruangan kurang. Udara didalam ruangan terasa sedikit
lembab, dan kebersihan dalam dan luar rumah kurang, tata letak barang-barang tidak rapi,
listrik 1300 watt, sumber air dari pompa air (sanyo). Jamban jongkok. Jarak antara
sumber air dan septitank tidak diketahui. Bak mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah
dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dikumpulkan dan diangkut oleh petugas
kebersihan setiap pagi.

B. DENAH RUMAH

Keterangan ruangan:
1.
2.
3.
4.
5.

Ruang tamu / keluarga / makan / ruang tidur


Dapur
Kamar mandi
Tangga
Kamar tidur

Analisis Keadaan Rumah :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Letak rumah di daerah


Bentuk bangunan rumah
Kepemilikan rumah
Luas rumah
Jumlah orang dalam satu rumah
Luas halaman rumah

: perumahan padat penduduk


: 1 lantai
: kontrak
: 18 m2
: 4 orang
: tidak ada halaman rumah
19

7. Lantai rumah dari


8. Dinding rumah dari
9. Atap rumah
10. Pembagian ruangan rumah
- Ruang tamu
- Ruang makan
- Ruang keluarga
- Ruang tidur

: ubin
: tembok
: genteng
:
: tidak ada
: ada (gabung dengan dapur dan kamar anak ke II)
: tidak ada
: ada 2, kamar 1 (ayah,ibu, anak I gabung dengan warung)

Keempat ruangan di lantai dasar bergabung menjadi 1 ruangan dengan ukuran 18 m2


11. Jendela rumah : tidak ada
12. Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai
dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : kurang
13. Listrik di rumah : 1300 watt
14. Lubang ventilasi :
- Ruang tidur
: ada
Keempat ruangan diatas bergabung menjadi 1 ruangan dengan ukuran ventilasi 40 x 60
cm
-

Kelembaban dalam rumah

: terasa lembab

Kesan ventilasi di dalam rumah

: kurang

15. Kebersihan dalam rumah


: kurang
16. Sumber air minum dari
: masak air
17. Kamar mandi
: ada
18. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah)
19. Tempat sampah diluar rumah
: ada; tidak tertutup
20. Jalan di depan rumah lebarnya
: gang kecil 2 meter, terbuat dari : cor-coran
21. Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup

IX.

DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

20

LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

Lingkungan
Lingkungan rumah
rumah cukup
cukup bersih
bersih
Ventilasi
dirumah kurang
Ventilasi udara
udara dirumah
kurang

GENETIK
GENETIK

alergi disangkal
disangkal
riwayat
riwayat HT,
HT, DM,
DM, alergi

YANKES
YANKES

PERILAKU
PERILAKU

Puskesmas
Puskesmas terjangkau
terjangkau <1km
<1km dari
dari
tempat
pasien
tempat tinggal
tinggal pasien

ke lokasi
lokasi
Transportasi
Transportasi pasien
pasien ke
tidak
tidak ada
ada

Tidak
Tidak ada
ada petugas
petugas kesehatan
kesehatan
yang
langsung
ke rumah
rumah
yang langsung datang
datang ke
untuk
untuk memantau
memantau kondisi
kondisi pasien
pasien

membawa
Keluarga
Keluarga tidak
tidak pernah
pernah membawa
pasien
fasilitas kesehatan
kesehatan
pasien ke
ke fasilitas

keluarga terhadap
terhadap
Kepasrahan
Kepasrahan keluarga
keadaan
pasien
keadaan pasien

tidak
mengetahui
cara
merawat
tidak mengetahui cara merawat
atau
mengatasi masalah
masalah yang
yang
atau mengatasi
mungkin
pada pasien
pasien CP
CP
mungkin terjadi
terjadi pada

birang dalam
dalam jangka
jangka
pasien
pasien tirah
tirah birang
panjang
panjang

yang diberikan
diberikan tidak
tidak
makanan
makanan yang
mencukupi
gizi pasien
pasien
mencukupi kebutuhan
kebutuhan gizi

X.

Status
Kesehat
an

TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA


No

Resiko dan Masalah


Kesehatan
ISPA berulang

Rencana Pembinaan

Indikator Keberhasilan

Perbaiki gizi, Menjelaskan bahwa

Penilaian
Dalam 1 bulan ini tidak

makan dengan gizi seimbang dapat

terkena ispa.

meningkatkan daya tahan tubuh .


yang

dimaksud

dengan

gizi

seimbang

ialah

mengkonsumsi

makanan

beragam,

membiasakan

perilaku hidup bersih


Pentingnya
2.

berobat

ke

fasilitas

Kurangnya pengetahuan

kesehatan
Menjelaskan bahwa penyakit yang

Mengutamakan

mengenai cara mengtasi

diderita

dapat

pasien dan mengetahui cara

permasalahan

disembuhkan

dapat

merawat kondisi yang sering

komplikasi yang terjadi

ditingkatkan kualitas hidupnya. Serta

terjadi pada CP. Komplikasi

pada pasien CP dan

menanyakan masalah apa saja yang

yang sudah terjadi tidak

Kepasrahan

keluarga

sudah terjadi dan mengajarkan cara

semakin

pasien

terhadap

merawat atau mengatasi masalah

memungkinkan

yang seirng timbul pasien dengan CP

( luka lecet pada bokong

dan

pasien

atau

kesehatan pasien

pasien

tidak
tetapi

meningkatkan

semangat

berat

karena

kesehatan

atau

jika

membaik.
berbaring

21

keluarga dalam meningkatkan status

lama)

kesehatan pasien ataupun keluarga


3

Sikap

menarik

diri

keluarga dari lingkungan

Mengajak keluarga untuk aktif atau

Keluarga pasien dan pasien

mengikuti

dapat bersosialisasi dengan

lingkungan
4

kegiatan-kegiatan
terutama

di

program

lingkungan

Tidak ada nya petugas

kesehatan.
Memberitahukan petugas Puskesmas

Petugas puskesmas datang

kesehatan

yang

mengenai

keadaan

sesuai jadwal yang dibuat

rumah

membuat

jadwal

mengunjungi
pasien

pasien

dan

kunjungan

ke

dan

rumah pasien (1x/bulan)

terdapat

catatan

mengenai status kesehatan


pasien

XI.

PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN


Tgl

Kegiatan yang

Keluarg

kunjungan

Dilakukan

Hasil Kegiatan

Indikator evaluasi
kegiatan

yang
Terlibat
17 Nov
2015

Perkenalan

diri

dan

memberitahukan maksud
dan tujuan home visit.
Melakukan anamnesis dan
pemeriksaan

fisik

terhadap pasien.
Memberi

penyebab,

ibu pasien

penjelasan

pasien Keluarga

masih

tertutup

penderita

mulai

berkenan

mengenai

menceritakan

keadaan pasien

mengenai

Memberikan
kepada

kepada penderita tentang


penyakitnya,

Pasien dan Keluarga

pasien.

obat

keluhan

pasien.

keluarga Pada
berikutnya

kunjungan
keluhan

sudah berkurang.

meliputi
pencegahan

dan penatalaksanaan.

22

20 Nov
2015

25 Nov
2015

Melakukan pendekatan
terhadap keluarga pasien,
dan menjelaskan kembali
mengenai home visit
Menanyakan fungsi
keluarga dalam
menunjang kesehatan
pasien
Monitor status kesehatan
pasien

Mengajarkan perawatan
pada pasien CP
Monitor status kesehatan
pasien

4 Des 2015 Monitor status kesehatan

Ibu, bapak Keluarga Pasien


Keluhan
ISPA
dan pasien
mulai terbuka
berkurang
dengan menjawab
pertanyaan kami
secara detail.
Keluarga mau
membawa
anggota keluarga
yang sakit ke
puskesmas atau
ke dokter
setempat
Ibu dan Keluarga dapat
Keluhan ISPA tidak ada
pasien
memberikan
Pada
kunjungan
makanan yang
berikutnya diharapkan
sesuai dengan
kebutuhan pasien
BB naik

Ibu, Diketahui status


BB tetap
Pasien
kesehatan pasien
Tidak
ada
terkini
berulang
Keluarga

ISPA

menjalankan

perawatan yang sudah


diajarkan
Ibu

pasien

dapat

membuat

menu

makanan

seperti

contoh kemudian ibu


dapat

memberikan

makanan ke pasien
dengan
(

kejadian

aman
tersedak

berkurang), luka lecet


pada bokong pasien
pun sudah membaik.

*Permasalahan yang sering terjadi dan cara perawatannya.

23

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap keluarga penderita yang dilakukan


cukup baik

2.

Faktor pendukung

: Keluarga penderita dapat memahami dan menangkap


penjelasan yang diberikan. Sikap keluarga penderita yang
awalnya

tidak

kooperatif

menjadi

kooperatif

dan

menangkap penjelasan yang diberikan.


3.

Faktor penyulit

: kepasrahan keluarga penderita serta sikap menarik diri


keluarga terhadap lingkungan.

24

4.

Indikator keberhasilan: keluarga penderita memahami penyakit yang diderita


pasien serta tau bagaimana perawatan yang semestinya
untuk pencegahan penyakit berulang. Keluhan ISPA sudah
berkurang / hilang, luka pada bokong akibat tidur lama
membaik, serta BB naik sedikit demi sedikit. Terutama
keluarga akan memeriksakan kesehatan pasien ke dokter
jika timbul gejala.

B. Saran
1. Dilakukan edukasi yang berkelanjutan terhadap keluarga pasien.
2. Memberikan motivasi terhadap keluarga pasien untuk melakukan pola hidup sehat
dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Dilakukan kunjungan berkala ke tempat tinggal pasien.

LAMPIRAN

25

DAFTAR PUSTAKA
1. Krigger K., Cerebral palsy : an overview. American Family physician.

Diakses di

http://www.aafp.org/afp/2006/0101/p91.pdf . 2006.
2. Saharso D, Kapita Selekta Ilmu Kesehatan Anak : diagnosis dan tatalaksana Cerebral
Palsy.

Surabaya,

2006.

Diakses

di

http://old.pediatrik.com/pkb/061022021726-

bvxh131.pdf
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, profil kesehatan Indonesia. Jakarta : 2012.
4. Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : 2014.

26

Anda mungkin juga menyukai

  • Absensi Sosialisasi Non Medis
    Absensi Sosialisasi Non Medis
    Dokumen1 halaman
    Absensi Sosialisasi Non Medis
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • EWS Monitoring
    EWS Monitoring
    Dokumen4 halaman
    EWS Monitoring
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kegiatan Study Tiru Pokja Pap
    Laporan Kegiatan Study Tiru Pokja Pap
    Dokumen6 halaman
    Laporan Kegiatan Study Tiru Pokja Pap
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    100% (1)
  • Booklet MUSCAB
    Booklet MUSCAB
    Dokumen9 halaman
    Booklet MUSCAB
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • ABSENCE SEIZURE
    ABSENCE SEIZURE
    Dokumen12 halaman
    ABSENCE SEIZURE
    irene clara
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR Pustaka Limfa TB
    DAFTAR Pustaka Limfa TB
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR Pustaka Limfa TB
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • LEMBAR PENGESAHAN Fithra
    LEMBAR PENGESAHAN Fithra
    Dokumen2 halaman
    LEMBAR PENGESAHAN Fithra
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Limfadenitis TB Isip
    Laporan Kasus Limfadenitis TB Isip
    Dokumen33 halaman
    Laporan Kasus Limfadenitis TB Isip
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Mini Project
    Laporan Mini Project
    Dokumen37 halaman
    Laporan Mini Project
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    100% (1)
  • Cover Minipro
    Cover Minipro
    Dokumen1 halaman
    Cover Minipro
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Asma
    Lapsus Asma
    Dokumen19 halaman
    Lapsus Asma
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Praskrining Untuk Bayi 6 Bulan
    Kuesioner Praskrining Untuk Bayi 6 Bulan
    Dokumen1 halaman
    Kuesioner Praskrining Untuk Bayi 6 Bulan
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Cover Kasus Hukum Kedokteran
    Cover Kasus Hukum Kedokteran
    Dokumen1 halaman
    Cover Kasus Hukum Kedokteran
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Peringatan Maulid Nabi
    Peringatan Maulid Nabi
    Dokumen1 halaman
    Peringatan Maulid Nabi
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Keratitis Profunda
    Laporan Kasus Keratitis Profunda
    Dokumen39 halaman
    Laporan Kasus Keratitis Profunda
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Resep
    Resep
    Dokumen1 halaman
    Resep
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN MATA
    LAPORAN MATA
    Dokumen30 halaman
    LAPORAN MATA
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • CASE BEDAH SYARAF MULTIPLE STENOSIS LUMBAL
    CASE BEDAH SYARAF MULTIPLE STENOSIS LUMBAL
    Dokumen23 halaman
    CASE BEDAH SYARAF MULTIPLE STENOSIS LUMBAL
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    100% (3)
  • Demam Typhoid
    Demam Typhoid
    Dokumen7 halaman
    Demam Typhoid
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Obgyn BA VBAC
    Lapsus Obgyn BA VBAC
    Dokumen29 halaman
    Lapsus Obgyn BA VBAC
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Anestesi
    Tugas Anestesi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Anestesi
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Case Ridwan SH Revisi Baru
    Case Ridwan SH Revisi Baru
    Dokumen13 halaman
    Case Ridwan SH Revisi Baru
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Definisi Mati
    Definisi Mati
    Dokumen2 halaman
    Definisi Mati
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Asi Vs Susu Formula
    Asi Vs Susu Formula
    Dokumen16 halaman
    Asi Vs Susu Formula
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • KPSP 60bulan
    KPSP 60bulan
    Dokumen1 halaman
    KPSP 60bulan
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Aldrette Score
    Aldrette Score
    Dokumen1 halaman
    Aldrette Score
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • KPSP 54 Bulan
    KPSP 54 Bulan
    Dokumen1 halaman
    KPSP 54 Bulan
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kuliah Uu Rsau
    Tugas Kuliah Uu Rsau
    Dokumen16 halaman
    Tugas Kuliah Uu Rsau
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid
    Demam Typhoid
    Dokumen7 halaman
    Demam Typhoid
    Muhammad Ridhwan Fatharanifurqan
    Belum ada peringkat