Anda di halaman 1dari 220

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

NOMOR

TAHUN 2014

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUMEDANG,
Menimbang

: a. bahwa pemerintahan daerah berwenang mengatur dan


mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan, yang diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah disusun perencanaan pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional;
c. bahwa untuk menjabarkan visi, misi dan program kepala
daerah, perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, dengan memperhatikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
d. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3)
huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah yang memuat arah kebijakan keuangan
daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan
kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai
dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu
menetapkan
Peraturan
Daerah
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2014-2018;
Mengingat

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang
Nomor
4
Tahun
1968
tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
3.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Rebublik Nomor 4286);

5.

Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7.

8.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
18. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20102014;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Barat Tahun 20092029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2010 Nomor 22);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 tahun
2007 tentang Prosedur Perencanaan dan Penganggaran
Daerah
Kabupaten
Sumedang
(Lembaran
Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2007 Nomor 1);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun
2008 tentang Rencana Pembanggunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008
Nomor 2);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008
Nomor 7);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun
2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 13 Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor 13,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 7);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun


2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sumedang
Tahun
2011-2031
(Lembaran
Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 6 Tahun
2012 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012
Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 2);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
SUMEDANG
dan
BUPATI SUMEDANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2014- 2018.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang.
2. Kepala Daerah adalah Bupati dan Wakil Bupati Sumedang.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Sumedang.


4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai


pemerintahan daerah Kabupaten Sumedang.

unsur

penyelenggara

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selanjutnya disebut Bappeda

adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membantu Kepala Daerah


dalam perencanaan pembangunan.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah

unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan


daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.
7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan

yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya


yang tersedia.

8. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam


aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.

9. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan

tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku


kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat

RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh)


tahun.
11. Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya


disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
(lima) tahun.

12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah

dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.


13. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya

disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk


periode 5 (lima) tahun.
14. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja-SKPD

adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk


periode 1 (satu) tahun.
15. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan.
16. Misi

adalah rumusan umum mengenai


dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

upaya-upaya

yang

akan

17. Strategi

adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif


untuk mewujudkan visi dan misi.

18. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah

untuk mencapai tujuan.


19. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai


sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
20. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun

berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna memastikan


kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan
kegiatan.
21. Indikator

kinerja adalah alat ukur untuk


pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.

menilai

keberhasilan

22. Musyawarah

Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat


Musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka
menyusun rencana pembangunan daerah.

23. Pemangku kepentingan atau disebut dengan stakeholders adalah pihak-

pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau


dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
(1)

RPJMD diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip


kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Nasional.

(2)

RPJMD disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan


tanggap terhadap perubahan.
Pasal 3

Tujuan Penyusunan RPJMD adalah tersedianya dokumen RPJMD sebagai:


a.

penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih dengan


berpedoman kepada RPJPD dan memperhatikan kepada RPJM Nasional
dan Provinsi;

b.

pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD;

c.

pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah


yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); dan

d.

pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah.

BAB III
RUANG LINGKUP RPJMD
Pasal 4
RPJMD memuat kebijakan, sasaran, indikator dan target pencapaian kinerja
tahunan satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah,
dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

BAB IV
TAHAPAN PENYUSUNAN
Pasal 5
RPJMD Tahun 2014-2018 disusun dengan tahapan sebagai berikut:
a. persiapan penyusunan RPJMD;
b. penyusunan rancangan awal RPJMD;
c. penyusunan rancangan RPJMD;
d. pelaksanaan musrenbang RPJMD;
e. perumusan rancangan akhir RPJMD; dan
f.

penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD.

BAB V
SISTEMATIKA RPJMD
Pasal 6
RPJMD Tahun 2014-2018 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB III Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan
BAB IV Analisis Isu-isu Strategis
BAB V Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran
BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
BAB VIII Indikasi Rencana Proram Prioritas disertai Kerangka Pendanaan
BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Pasal 7
Isi uraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Pasal 8
RPJMD dijabarkan lebih lanjut ke dalam RKPD setiap tahun sebagai dasar:
a. penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara oleh Kepala Daerah; dan
b. penyusunan Rencana Kerja SKPD yang ditetapkan oleh kepala SKPD.

BAB VI
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 9
(1)

Kepala Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi setiap tahun


terhadap pelaksanaan RPJMD.

(2)

Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Bappeda.

(3)

Mekanisme pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

(4)

Apabila terjadi kebijakan strategis dari pemerintah pusat yang berdampak


terhadap capaian target dan sasaran yang telah ditetapkan, dokumen
RPJMD akan dievaluasi dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi fiskal
daerah.
BAB VII
KELEMBAGAAN
Pasal 10

(1)

Kepala Daerah menyelenggarakan


perencanaan pembangunan daerah.

dan

bertanggung

jawab

atas

(2)

Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Kepala


Daerah dibantu oleh Kepala Bappeda dan Kepala SKPD lainnya dengan
mempertimbangkan aspirasi berbagai stakeholders daerah.

(3)

Kepala SKPD menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah


sebagai penjabaran dari RPJPD dan RPJMD sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.

BAB VIII
MASA TRANSISI
Pasal 11
(1)

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi


kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, RPJMD tahun 20142018
menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD pada masa transisi di
tahun pertama dibawah kepemimpinan Kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih hasil pemilihan kepala daerah pada periode berikutnya.

(2)

RPJMD tahun 20142018 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan


untuk memenuhi target pembangunan yang belum tercapai sampai
dengan akhir periode RPJMD dan target pembangunan yang akan dicapai
pada tahun pertama masa pemerintahan baru.

(3)

RKPD pada masa transisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
RPJMD Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil pemilihan
kepala daerah pada periode berikutnya.

(4)

RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat disesuaikan dengan


RPJMD baru.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
(1)

Dokumen Peraturan Daerah dan atau peraturan lainnya mengenai


perencanaan pembangunan daerah sepanjang tidak bertentangan dengan
RPJMD masih tetap berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan
Daerah ini.

(2)

RKPD yang berdasarkan pada Renstra 2009-2013 setelah di tetapkannya


peraturan daerah ini harus dilakukan perubahan dan penyesuaian.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku maka Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 - 2013,
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 14
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang.

Ditetapkan di Sumedang
pada tanggal 3 Januari 2014
BUPATI SUMEDANG
WAKIL,
Ttd.
ADE IRAWAN
Diundangkan di Sumedang
pada tanggal 3 Januari 2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG,
Ttd.
ZAENAL ALIMIN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014 NOMOR 1

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDAG
NOMOR 1 TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018
I.

UMUM
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh)
tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang berdurasi
waktu 5 (lima) tahun, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
berdurasi waktu tahunan.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 merupakan
penjabaran visi dan misi Kepala Daerah yang bersinergi dengan visi, misi
Provinsi Jawa Barat dan Nasional serta hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya dengan tetap memperhatikan
dinamika kondisi daerah. Secara umum materi RPJMD berisi tentang visi,
misi, tujuan, sasaran, dan program kepala daerah. Adapun aspek
pembangunan yang dijabarkan meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.
Penyusunan RPJMD ini dilakukan dengan memperhatikan RPJMN
Nasional, RPJMD Provinsi Jawa Barat dan RTRW Kabupaten lainnya.
RPJMD digunakan sebagai pedoman penetapan Renstra SKPD dan
Penyusunan RKPD serta digunakan sebaga instrumen evaluasi
penyelenggaraan pemerintah daerah.
Keberhasilan
dan
implementasi
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2014-2018 sangat tergantung dari komitmen bersama antara
Pemerintah Kabupaten Sumedang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Pusat, serta pemangku kepentingan di Kabupaten Sumedang.

II.

PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.

Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2014 NOMOR 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya pula dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 telah
selesai kami susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Latar belakang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 adalah untuk
menjabarkan visi, misi dan kebijakan Kepala Daerah terpilih yang ditawarkan
pada saat kampanye dalam bentuk dokumen perencanaan.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004

tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional,

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian tahapan


pencapaian visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2005-2025. RPJMD merumuskan tantangan serta strategi kebijakan dan target
yang akan diambil untuk menjawab permasalahan dalam lima tahun ke depan.
Dengan demikian, RPJMD merupakan pedoman bagi seluruh komponen baik
itu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan secara sinergis.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2014-2018. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Sumedang, 3 Januari 2014
BUPATI SUMEDANG
WAKIL,

Ttd.
ADE IRAWAN

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal - i

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ...............................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................

I-1

1.1. Latar Belakang ..........................................................

I-1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan .......................................

I-4

1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan


Lainnya ....................................................................

BAB II

BAB III

I-8

1.4. Sistematika Penulisan ..............................................

I - 10

1.5. Maksud dan Tujuan ...................................................

I - 12

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ...........................

II - 1

2.1.

Aspek Geografi dan Demografi .................................

II - 1

2.2.

Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...........................

II - 11

2.3.

Aspek Pelayanan Umum .........................................

II - 37

2.4.

Aspek Daya Saing Daerah ........................................

II - 50

GAMBARAN

PENGELOLAAN

KEUANGAN

DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN ...................................

III - 1

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ...................................

III - 1

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ..........

III - 32

3.3. Kerangka Pendanaan ...............................................

III - 33

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS .......................................

IV - 1

4.1. Permasalahan Pembangunan ..................................

IV - 1

4.2. Isu Strategis .............................................................

IV - 9

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................................

V-1

5.1. Visi ............................................................................

V-1

5.2. Misi ...........................................................................

V-2

5.3. Tujuan ......................................................................

V-3

5.4. Sasaran ....................................................................

V-4

BAB V

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal - ii

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


DAERAH ............................................................................

VI - 1

6.1. Strategi Umum ..........................................................

VI - 1

6.2. Arah Kebijakan .........................................................

VI - 5

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN


DAERAH ............................................................................

VII - 1

7.1. Kebijakan Umum ......................................................

VII - 1

7.2. Kebijakan Kewilayahan ............................................

VII - 2

7.3. Program Pembangunan Daerah ...............................

VII - 4

BAB VIII INDIKASI

RENCANA

PROGRAM

PRIORITAS

DAN

PENDANAAN .....................................................................

VIII - 1

8.1. Program Unggulan Kepala Daerah ...........................

VIII - 1

8.2. Program Strategis Kabupaten ..................................

VIII - 2

8.3. Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintah .......

VIII - 2

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH .................

IX - 1

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN .....

X-1

10.1. Pedoman Transisi ....................................................

X-1

10.2. Kaidah Pelaksanaan ................................................

X-1

BAB XI PENUTUP ..........................................................................

XI - 1

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal - iii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten


Sumedang ......................................................................

II - 1

Tabel 2.2

Curah Hujan (mm) Per Kecamatan Tahun 2012 .............

II - 4

Tabel 2.3

Fluktuasi Curah Hujan Bulanan (mm) Tahun 2012 ........

II - 4

Tabel 2.4

Potensi Unggulan Tiap Kecamatan ................................

II - 6

Tabel 2.5

Jumlah

dan

Laju

Pertumbuhan

Penduduk (LPP)

Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2012 .......................


Tabel 2.6

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per


Kecamatan Tahun 2011-2012 ........................................

Tabel 2.7

II - 12

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Menurut


Sektor dan Kelompok Sektor Tahun 2008-2012 ...........

Tabel 2.9

II - 10

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumedang


Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 .................

Tabel 2.8

II - 9

II - 13

Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten


Sumedang

dengan

Daerah

Sekitarnya

Tahun

2008-2012.......................................................................

II - 16

Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan di Kabupaten


Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 .......

II - 17

Tabel 2.11 Kontribusi Sektor Lapangan Usaha Terhadap PDRB


Kabupaten Sumedang Tahun 2000 dan 2012 ...............

II - 18

Tabel 2.12 Peranana Setiap Sektor Terhadap PDRB Kabupaten


Sumedang Tahun 2008-2012 ........................................

II - 19

Tabel 2.13 Pendapatan Per Kapita Kabupaten Sumedang Tahun


2008-2012 ......................................................................

II - 20

Tabel 2.14 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Per
Kecamatan Tahun 2011-2012 .......................................

II - 21

Tabel 2.15 Indeks Harga Implisit dan Laju Inflasi PDRB Kabupaten
Sumedang Tahun 2008-2012 ........................................
Tabel 2.16 Capaian

Indeks

Pembangunan

Manusia

II - 24

(IPM)

Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2012 ......................

II - 27

Tabel 2.17 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

II - 28
Hal - iv

Tabel 2.18 Jumlah

Penduduk Kategori

Miskin

di Kabupaten

Sumedang Tahun 2008 dan 2011 .................................

II - 29

Tabel 2.19 Jumlah Penduduk Kategori Sangat Miskin di Kabupaten


Sumedang Tahun 2008 dan 2011 .................................
Tabel 2.20 Jumlah

Penduduk Kategori

Miskin

II - 30

di Kabupaten

Sumedang Tahun 2008 dan 2011 .................................

II - 31

Tabel 2.21 Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Sumedang Tahun


2012 ...............................................................................

II - 32

Tabel 2.22 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan di


Kabupaten Sumedang Tahun 2012 ................................

II - 33

Tabel 2.23 Jumlah Penganggur di Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012.......................................................................

II - 34

Tabel 2.24 Jumlah Sertifikat yang telah Diterbitkan di Kabupaten


Sumedang Tahun 2013 ..................................................

II - 35

Tabel 2.25 Persentase Penduduk Bekerja di Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ...........................................................

II - 35

Tabel 2.26 Jumlah Kriminalitas di Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012.......................................................................
Tabel 2.27 Perkembangan

Seni

Budaya

dan

Olahraga

di

Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 .......................


Tabel 2.28 Perkembangan

Pendidikan

SD/MI

di

II - 36

II - 37

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 .........................................

II - 38

Tabel 2.29 Rasio Murid terhadap Ruang Kelas SD/MI di Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 .........................................

II - 39

Tabel 2.30 Perkembangan Pendidikan SMP/MTs di Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 .........................................

II - 39

Tabel 2.31 Perkembangan Pendidikan SMA/SMK/MA di Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 .........................................

II - 40

Tabel 2.32 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni


SD/MI/Paket A, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Kabupaten
Sumedang Tahun 2009-2012 .........................................

II - 42

Tabel 2.33 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesehatan


Tahun 2009-2012 ..........................................................

II - 43

Tabel 2.34 Perkembangan Penanganan Lahan Kritis di Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

II - 45

Hal - v

Tabel 2.35 Panjang

Jalan

di

Kabupaten

Sumedang

Tahun 2009-2012 ..........................................................

II - 47

Tabel 2.36 Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Sumedang Tahun 2012

II - 47

Tabel 2.37 Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga


Berlaku di Kabupaten Sumedang dan Sekitarnya Tahun
2011-2012 ......................................................................

II - 51

Tabel 2.38 Panjang Jalan Menurut Status dan Fungsi Jalan di


Kabupaten Sumedang Tahun 2012 ...............................
Tabel 2.39 Data

Panjang

Jalan

dan

Jumlah

Kendaraan

II - 51

di

Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 ......................

II - 52

Tabel 2.40 Data Infrastruktur Perumahan di Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

II - 54

Tabel 2.41 Data Jenis, Kelas dan Jumlah Usaha Jasa dan
Akomodasi (UJA) di Kabupaten Sumedang Tahun
2009-2012 ......................................................................

II - 56

Tabel 2.42 Jumlah Wisatawan di Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012 ......................................................................

II - 56

Tabel 2.43 Jumlah Investor di Kabupaten Sumedang Tahun


2009- 2012 .....................................................................

II - 57

Tabel 2.44 Rasio Ketergantungan ...................................................

II - 58

Tabel 3.1

Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012 ......................................................................

Tabel 3.2

Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

Tabel 3.3

Pertumbuhan

Pendapatan

Daerah

III - 5

Struktur Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

Tabel 3.8

III - 4

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012 ......................................................................

Tabel 3.7

III - 3

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

Tabel 3.6

III - 2

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................


Tabel 3.5

III - 2

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

Tabel 3.4

III - 1

Realisasi

Pendapatan

Asli

Daerah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

III - 5

III - 6
Hal - vi

Tabel 3.9

Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................

Tabel 3.10 Realisasi

Pendapatan

Asli

Daerah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................


Tabel 3.11 Dana

Perimbangan

Kabupaten

III - 7

Sumedang

III - 8

Tahun

2009-2012 ......................................................................

III - 9

Tabel 3.12 Struktur Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

III - 9

Tabel 3.13 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................
Tabel 3.14 Pertumbuhan

Dana

Perimbangan

III - 10

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................

III - 10

Tabel 3.15 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................

III - 11

Tabel 3.16 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................
Tabel 3.17 Struktur

Lain-lain Pendapatan

Daerah yang

III - 12

Sah

Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 ......................

III - 13

Tabel 3.18 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 ......................

III - 13

Tabel 3.19 Pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 ......................

III - 14

Tabel 3.20 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 ......................
Tabel 3.21 Total

Belanja

Kabupaten

Sumedang

Tahun

2009-2012 ......................................................................
Tabel 3.22 Struktur

Belanja

Kabupaten

Sumedang

Belanja

Kabupaten

Sumedang

III - 17

Tahun

2009-2012 ......................................................................
Tabel 3.23 Realisasi

III - 15

III - 18

Tahun

2009-2012 ......................................................................

III - 19

Tabel 3.24 Pertumbuhan Belanja Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012 ......................................................................

III - 19

Tabel 3.25 Rincian Pertumbuhan Belanja Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012 ..........................................................
Tabel 3.26 Belanja

Urusan

Wajib

dan

Pilihan

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

III - 19

III - 20
Hal - vii

Tabel 3.27 Rincian

Realisasi

Belanja

Daerah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................


Tabel 3.28 Realisasi

Belanja

Menurut

Urusan

III - 21

Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012 ........................................

III - 23

Tabel 3.29 Asset Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 .............

III - 25

Tabel 3.30 Kewajiban Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 .....

III - 27

Tabel 3.31 Ekuitas

Dana

Kabupaten

Sumedang

Tahun

2009-2012.......................................................................

III - 28

Tabel 3.32 Neraca Keuangan Dana Kabupaten Sumedang Tahun


2009-2012 ......................................................................

III - 29

Tabel 3.33 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Sumedang Tahun


2011-2012 ......................................................................
Tabel 3.34 Rasio

Solvabilitas

Kabupaten

Sumedang

Tahun

2011-2012 ......................................................................
Tabel 3.35 Analisis

Proporsi

Belanja

Pemenuhan

Anggaran

Kabupaten

III - 31

Kebutuhan

Aparatur Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2012 .......


Tabel 3.36 Surplus

III - 30

Sumedang

III - 32

Tahun

2009-2012 ......................................................................

III - 32

Tabel 3.37 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang


Tahun 2014-2018 ..........................................................

III - 41

Tabel 3.38 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk


Mendanai

Pembangunan

Daerah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2014-2018 ........................................

III - 43

Tabel 5.1

Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .....................

V-6

Tabel 6.1

Strategi dan Arah Kebijakan ..........................................

VI - 6

Tabel 7.1

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ..

VII - 15

Tabel 8.1

Indikasi Rencana Program dan Pendanaan ..................

VIII - 4

Tabel 9.1

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten


Sumedang Tahun 2014-2018 ........................................

Tabel 9.2

IX - 2

Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja


Penyelenggaraan

Urusan

Pemerintah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2014-2018 ........................................

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

IX - 6

Hal - viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1

Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU


Nomor 25 Tahun 2014 ................................................

I-8

Gambar 1.2

Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral ..

I-9

Gambar 1.3

Kedudukan

Rencana

Tata

Ruang

Wilayah

Kabupaten Sumedang dalam Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional .............................................

I - 10

Gambar 2.1

Peta Administratif Kabupaten Sumedang ...................

II - 2

Gambar 2.2

Peta Kerawanan Bencana di Kabupaten Sumedang .

II - 9

Gambar 2.3

Nilai

PDRB

Kabupaten

Sumedang

Tahun

2008-2012 ..................................................................
Gambar 2.4

LPE Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang Tahun


2008-2012...................................................................

Gambar 2.5

II - 11

II - 13

PDRB Per Kapita dan LPE Per Kecamatan terhadap


PDRB Per Kapita dan LPE Kabupaten Sumedang
Tahun 2012 ................................................................

Gambar 2.6

II - 22

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten


Sumedang, Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun
2009-2012 ..................................................................

Gambar 2.7

Perkembangan Tingkat Pengangguran di Kabupaten


Sumedang Tahun 2009-2012 ....................................

Gambar 2.8

II - 28

II - 33

Jumlah Sarana Ibadah di Kabupaten Sumedang


Tahun 2012 ................................................................

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

II - 50

Hal - ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Sistem Perencanaan

Pembangunan

Nasional

merupakan

satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan


rencana-rencana

pembangunan

yang

dilaksanakan

oleh

unsur

penyelenggara pemerintahan dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.


Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan
jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sumedang yang telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Kabupaten

Sumedang

Nomor

Tahun

2008

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang


Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang yang
memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah Kabupaten Sumedang
selama 20 tahun yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi
Jawa Barat. RPJPD Kabupaten Sumedang 2005-2025 memiliki empat tahap
rencana pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2008
merupakan tahapan pertama RPJPD Kabupaten Sumedang, dan tahap
kedua tahun 2009-2013.
Dengan telah terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Sumedang masa
jabatan 2013-2018, maka Bupati Sumedang alm. Endang Sukandar dan
Wakil Bupati Sumedang Ade Irawan yang telah dilantik pada tanggal 5 Juli
2013 berkewajiban menyusun RPJMD Kabupaten Sumedang sebagai
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk kurun waktu
lima tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Barat dan RPJM Nasional. RPJMD
Kabupaten

Sumedang

pembangunan

dan

disusun

isu-isu

berdasarkan

strategis

daerah,

analisis
tujuan

permasalahan
dan

sasaran

pembangunan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah,

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 1

indikator sasaran dan target pencapaian pembangunan daerah yang


bertumpu pada program pembangunan daerah lengkap dengan kerangka
pendanaan serta kaidah pelaksanaannya.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
a.

Persiapan penyusunan RPJMD


Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim, menyusun
jadwal/agenda pelaksanaan, dan menetapkan narasumber sebagai tim
ahli untuk membantu dalam penyusunan RPJMD.

b.

Penyusunan rancangan awal RPJMD


Penyusunan

rancangan

awal

dilakukan

melalui

tahap-tahap

penelaahan dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum,


analisis pengelolaan keuangan, perumusan permasalahan dan isu-isu
strategis, perumusan visi dan misi, perumusan tujuan dan sasaran,
perumusan strategi dan arah kebijakan, hingga penyusunan program
SKPD dan lintas SKPD dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan indikatif.
c.

Penyusunan rancangan RPJMD


Penyusunan rancangan dilakukan berdasarkan verifikasi dan integrasi
seluruh Renstra SKPD dengan rancangan awal RPJMD menjadi
rancangan RPJMD.

d.

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)


RPJMD
Musrenbang RPJMD merupakan forum musyawarah antara para
pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan
RPJMD Kabupaten Sumedang. Tujuan Musrenbang RPJMD untuk
mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan
pembangunan daerah sebagai bahan penyempurnaan rancangan
RPJMD Kabupaten Sumedang menjadi rancangan akhir RPJMD
Kabupaten Sumedang.

e.

Perumusan rancangan akhir RPJMD


Perumusan rancangan akhir dilakukan berdasarkan berita acara
kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang
telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang
RPJMD, selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk
memastikan bahwa program pembangunan jangka menengah terkait

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 2

dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan


dengan

kesepakatan

hasil

Musrenbang

dan

ditampung

dalam

rancangan akhir RPJMD. Rancangan akhir RPJMD Kabupaten


Sumedang diajukan dan dikonsultasikan kepada Gubernur Provinsi
Jawa Barat.
f.

Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD


Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD melalui Mekanisme
pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018 dengan DPRD
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan menjadi peraturan
daerah tentang RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018.
Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018

dilakukan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut :


a.

Pendekatan Teknokratis
Pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah
menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Metode ini merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan

data

dan

informasi

yang

akurat,

serta

dapat

dipertanggungjawabkan dengan kerangka manajemen strategis dan


berbasis kinerja.
b.

Pendekatan Politis
Pendekatan politis merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye
melalui penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan
program pembangunan serta pembahasan dengan DPRD dalam
penetapan peraturan daerah tentang RPJMD Kabupaten Sumedang
Tahun 20142018.

c.

Pendekatan Top Down dan Bottom Up


Hasil dari pendekatan bottom up melalui penjaringan aspirasi
masyarakat bersama stakeholder dan Musrenbang RPJMD serta
pendekatan

top

down

dengan

penyelarasan

pada

dokumen

perencanaan provinsi dan nasional sehingga tercipta sinkronisasi dan


sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan
provinsi dengan rencana pembangunan daerah Kabupaten Sumedang.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 3

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 disusun sebagai


acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai
dengan

Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2004

tentang

Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
1.2.

DASAR HUKUM PENYUSUNAN


Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai rujukan, yakni


antara lain:
1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945;

2.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

3.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,


Tambahan Lembaran Negara Rebublik Nomor 4286);
5.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6.

Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2004

tentang

Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah (Lembaran

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 4

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);

8.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9.

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2007

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 5

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara


Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan

Presiden

Nomor

Tahun

2010

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;


19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam
Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 6

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 20092029
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 tahun 2007 tentang
Prosedur

Perencanaan

dan

Penganggaran

Daerah

Kabupaten

Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2007


Nomor 1);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembanggunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sumedang

Tahun

2005-2025

(Lembaran

Daerah

Kabupaten

Sumedang Tahun 2008 Nomor 2);


26. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 7);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 13 Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor
13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 2).

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 7

1.3.

HUBUNGAN

RPJMD

DENGAN

DOKUMEN

PERENCANAAN

LAINNYA
Hubungan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018 dengan
dokumen perencanaan lainnya memiliki keterkaitan secara vertikal maupun
secara horisontal sebagai berikut :
Gambar 1.1
Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU
Nomor 25 Tahun 2004
RPJP NASIONAL

pedoman

dijabarkan

diperhatikan

diacu

RPJP DAERAH
PROPINSI

RPJM
NASIONAL

pedoman

RPJM DAERAH
PROPINSI

diperhatikan

dijabarkan

5 Tahun

20 Tahun

RKP

RKP DAERAH
PROPINSI
1 Tahun

pedoman

pedoman

diperhatikan

diacu

RENSTRA SKPD
PROPINSI

diperhatikan

RENJA SKPD
PROPINSI

5 Tahun
RPJP DAERAH
KAB/KOTA
20 Tahun

Pedoman
Penyusunan
RAPBD
Propinsi

pedoman

RPJM DAERAH
KAB/KOTA
5 Tahun

pedoman
diperhatikan

1 Tahun
RKP DAERAH
KAB/KOTA
1 Tahun

pedoman
RENSTRA SKPD
KAB/KOTA

pedoman

diperhatikan
pedoman
RENJA SKPD
KAB/KOTA
1 Tahun

5 Tahun
UU SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pedoman
Penyusunan
RAPBD
Kab/Kota

UU KEUANGAN NEGARA

Sumber : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

1.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018 merupakan satu


kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dengan
mengacu kepada RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJPD Provinsi
Jawa Barat Tahun 20052025 dan RPJPD Kabupaten Sumedang
Tahun 20052025. Selain itu mengacu pula pada RPJMN Tahun 20102014 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 20132018;

2.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 20142018 menjadi pedoman


dalam penyusunan Renstra SKPD untuk jangka waktu lima tahun dan
RKPD Kabupaten Sumedang yang merupakan rencana kerja tahunan;

3.

Dalam kaitannya dengan Sistem Keuangan Negara sebagaimana yang


telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003,
maka penjabaran RPJM Daerah ke dalam RKPD, Kebijakan Umum

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 8

Anggaran dan Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (PPAS)


Kabupaten Sumedang untuk setiap tahunnya akan dijadikan pedoman
bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) Kabupaten Sumedang.
4.

Sebagai perencanaan makro, RPJMD selanjutnya diterjemahkan ke


dalam perencanaan sektoral yang dikaitkan dengan perencanaan
regional dan spasial. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan
hubungan antara perencanaan makro, perencanaan regional, dan
spasial. Hubungan antara perencanaan makro dan sektoral dapat
dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini.
Gambar 1.2
Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral
PERENCANAAN MAKRO
SKPD

Regulasi Pembiayaan

PERENCANAAN
SEKTORAL
(Keterkaitan antar
Wilayah)

Sumberdaya Lokal

Spasial, Efektivitas Kebijakan,


Efisiensi Sumberdaya, dan
Kapasitas Kelembagaan

Keperluan
Wilayah

PERENCANAAN
REGIONAL
(Keterkaitan antar
Sektor)

KESEJAHTERAAN,
PELAYANAN, DAN
DAYA SAING
Sumber : PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

5.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 juga


harus memperhatikan perencanaan tata ruang Kabupaten. Visi dan Misi
Bupati terpilih akan diterjemahkan ke dalam perencanaan spasial. Oleh
karena itu, penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun
2014-2018 harus diselaraskan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Sumedang. Hal ini dimaksudkan agar keselarasan
perencanaan pembangunan lima tahun mendatang sesuai dengan
rencana penataan ruang wilayah. Berikut ini diagram alur yang
memperlihatkan kedudukan RTRW Kabupaten Sumedang dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional. Kedudukan Rencana Tata

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 9

Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang dalam Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional dapat dilihat pada gambar 1.3 di bawah ini.
Gambar 1.3
Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJP
NASIONAL

RPJM
NASIONAL
RTRW
NASIONAL

RPJPD
PROV. JABAR

RPJMD
PROV. JABAR
RTRW
PROV. JABAR

RPJPD
KAB. SUMEDANG

RPJMD
KAB. SUMEDANG
RTRW
KAB. SUMEDANG

Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

1.4.

SISTEMATIKA PENULISAN
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :


BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen perencanaan, sistematika penulisan,
serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD.

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Bab ini menjabarkan hasil analisis dan kajian gambaran umum
kondisi daerah pada tahap perumusan.

Gambaran umum ini

meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan


masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing
daerah.
BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dan analisis terhadap
pengelolaan keuangan daerah, meliputi kinerja keuangan masa

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 10

lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka


pendanaan.
BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Bab ini merupakan bagian terpenting yang menjadi dasar utama
visi dan misi pembangunan jangka menengah. Penyajian isu-isu
strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu
strategis.

BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


Berisikan tentang visi dan misi Kepala Daerah terpilih periode
2014-2018

yang

memuat

strategi,

kebijakan

dan

sasaran

pembangunan yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan


yang merupakan penjabaran dari visi dan misi daerah yang
tertuang dalam RPJPD Kabupaten Sumedang 2005-2025.
BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bab ini menguraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan.

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang
berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang
dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta penjelasan
tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan
indikator kinerja yang dipilih.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN


Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD
terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD serta
pencapaian

target

indikator

kinerja

pada

akhir

periode

perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator


kinerja pada awal periode perencanaan.
BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Bab ini memuat indikator kinerja daerah yang bertujuan untuk
memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati dari sisi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan pada akhir periode masa jabatan.
Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator

kinerja

setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir


periode RPJMD dapat dicapai.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 11

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN


Bab

ini

menguraikan

penyusunan

RKPD

dan

bahwa

RPJMD

RAPBD

tahun

menjadi
pertama

pedoman
dibawah

kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pemilihan


umum kepala daerah (pemilukada) pada periode berikutnya. Hal
ini penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan
mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir. Pedoman
transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalahmasalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai
dengan

akhir

periode

RPJMD

dan

masalah-masalah

pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa


pemerintahan baru.
BAB XI
1.5.

PENUTUP

MAKSUD DAN TUJUAN


RPJMD

Kabupaten

Sumedang

2014-2018

adalah

dokumen

perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun disusun dengan maksud


memberikan arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program pembangunan daerah serta sasaransasaran strategis yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan. Dengan
demikian, RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 menjadi
landasan bagi semua dokumen perencanaan, baik rencana pembanguan
tahunan Pemerintah Daerah maupun dokumen perencanaan Satuan Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018
adalah tersedianya dokumen RPJM Daerah Kabupaten Sumedang Tahun
2014-2018 sebagai :
1.

Penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih dengan


berpedoman kepada RPJPD dan memperhatikan kepada RPJM
Nasional dan Provinsi;

2.

Pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD;

3.

Pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah


yang tertuang dalam RKPD;

4.

Pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal I - 12

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.

ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah


Secara geografis, Kabupaten Sumedang berada pada posisi koordinat
063446,18-70056,25

Lintang

Selatan

1082159,04 Bujur Timur, menurut

dan

antara

1070145,63-

Peraturan Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031 luas wilayah Kabupaten Sumedang
adalah 155.872 Ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 276 desa dan 7
kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan
Buahdua yaitu 10.768,28 Ha dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah
Kecamatan Cisarua yaitu 1.770,74 Ha.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan
Kabupaten Sumedang
Luas Wilayah
Kecamatan
(Ha)
Jatinangor
3.160,35
Cimanggung
5.555,18
Tanjungsari
4.486,04
Sukasari
4.181,77
Pamulihan
5.069,83
Rancakalong
5.506,87
Sumedang Selatan
9.251,27
Sumedang Utara
3.040,17
Ganeas
2.289,70
Situraja
4.323,37
Cisitu
6.502,82
Darmaraja
4.937,64
Cibugel
5.951,82
Wado
8.426,83
Jatinunggal
7.212,00
Jatigede
10.624,03
Tomo
8.474,29
Ujungjaya
8.622,62
Conggeang
10.697,52
Paseh
3.162,36
Cimalaka
4.328,85
Cisarua
1.770,74

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Jumlah
Desa/Kelurahan
12
11
12
7
11
10
10/4
10/3
8
14
10
16
7
11
9
12
10
9
12
10
14
7

Hal II - 1

No.
23
24
25
26

Luas Wilayah
(Ha)
4.372,13
6.067,27
10.768,28
7.088,23

Kecamatan
Tanjungkerta
Tanjungmedar
Buahdua
Surian

Jumlah
Desa/Kelurahan
12
9
14
9

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031

Gambar 2.1
Peta Administratif Kabupaten Sumedang
Kabupaten
Indramayu
Kabupaten
Subang

Kec.
Suriah
Kec.
Buahdua
Kec.
Conggeang

Kec.
Tanjungmedar

Kec.
Tanjungkerta Kec.
Cimalaka
Kec.
Tanjungsari
Kec.
Sukasari

Kabupaten
Bandung

Kec.
Paseh

Kec.
Tomo

Kabupaten
Majalengka

Kec.
Kec.
Kec.
Rancakalong
Sumedang Cisarua Kec.
Utara
Situraja
Kec.
Pamulihan

Kec.
Jatinangor

Kec.
Ujungjaya

Kec.
Ganeas

Kec.
Cisitu

Kec.
Sumedang
Selatan
Kec.
Cimanggung

Kec.
Jatigede

Kec.
Darmaraja
Kec.
Jatinunggal
Kec.
Cibugel
Kec.
Wado

Kabupaten
Garut

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031

Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Sumedang adalah


sebagai berikut :
a) Sebelah Utara

: Kabupaten Indramayu

b) Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung


c) Sebelah Barat

: Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat


: dan Kabupaten Subang

d) Sebelah Timur

: Kabupaten Majalengka

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sumedang berupa perbukitan dan


pegunungan kecuali di sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan pola ruang wilayah Kabupaten Sumedang didominasi oleh
kawasan budidaya seluas 82.009,23 Ha (52,61 persen) serta sisanya
dijadikan sebagai kawasan lindung seluas 73.862,75 Ha (47,39 persen).
Kemudian dataran terendah ketinggiannya mencapai 26 meter di atas
permukaan Laut dan yang tertinggi adalah puncak gunung Tampomas
dengan ketinggian sekitar 1.684 meter di atas permukaan laut.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 2

Kondisi topografi kemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumedang


dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu :
1. 08 persen, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas
area sekitar 12,24 persen. Kemiringan wilayah dominan di bagian timur
laut, barat laut, barat daya serta kawasan perkabupatenan.
2. 815 persen, merupakan daerah berombak sampai bergelombang
dengan area sekitar 5,37 persen. Kemiringan wilayah dominan di bagian
tengah ke utara, barat laut dan bagian barat daya.
3. 1525 persen, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit
dengan komposisi area mencakup 51,68 persen. Kemiringan lereng tipe
ini paling dominan di wilayah Kabupaten Sumedang. Persebarannya
berada di bagian tengah sampai ke tenggara, bagian selatan sampai
barat daya dan bagian barat.
4. 2540 persen, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan
luas area sekitar 31,58 persen. Kemiringan lereng tipe ini dominan di
wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian
timur.
5. Lebih dari kemiringan 40 persen, merupakan daerah bergunung dengan
luas area mencakup sekitar 11,36 persen. Kemiringan lereng tipe ini
dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur
dan bagian barat daya.
Aspek

hidrologi

suatu

wilayah

sangat

diperlukan

didalam

pengendalian dan pengaturan tata air wilayah tersebut. Berdasarkan


hidrogeologinya, aliran-aliran sungai besar di wilayah Kabupaten Sumedang
bersama anak-anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang terdiri dari 4 DAS dengan 6 Sub DAS yaitu :
1.

DAS Cimanuk meliputi Sub DAS Cimanuk Hulu, Sub DAS Cipeles, Sub
DAS Cimanuk Hilir, dan Sub DAS Cilutung;

2.

DAS Citarum meliputi Sub DAS Citarik;

3.

DAS Cipunegara meliputi Sub DAS Cikandung; dan

4.

DAS Cipanas.
Tahun 2012 curah hujan paling tinggi terjadi di Kecamatan Wado

sebanyak 5.182 mm/Tahun dan paling rendah di Kecamatan Sumedang


Selatan dan Sumedang Utara sebanyak 1.427 mm/Tahun sedangkan Curah
hujan secara ekstrim terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 10.606 Mm.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 3

Curah hujan per kecamatan dan fluktuasi curah hujan dapat dilihat pada
tabel 2.2 dan tabel 2.3 dibawah ini.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Tabel 2.2
Curah Hujan (mm) Per Kecamatan Tahun 2012
2012
Kecamatan
Mm
Jatinangor
1,890
Cimanggung
1,886
Tanjungsari
1,577
Sukasari
Pamulihan
Rancakalong
2,085
Sumedang Selatan
1,427
Sumedang Utara
1,427
Ganeas
Situraja
2,135
Cisitu
Darmaraja
2,352
Cibugel
2,029
Wado
5,182
Jatinunggal
Jatigede
3,481
Tomo
2,216
Ujungjaya
2,216
Conggeang
3,051
Paseh
2,066
Cimalaka
1,870
Cisarua
Tanjungkerta
1,462
Tanjungmedar
Buahdua
2,966
Surian
Sumedang
41,318
Rata-rata
2,295

Hh
178
184
130
129
91
91
109
116
116
171
129
98
98
149
143
97
117
149
2,295
128

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Sumedang

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 2.3
Fluktuasi Curah Hujan Bulanan (mm) Tahun 2012
2012
Bulan
Mm
Januari
5,869
Februari
6,971
Maret
5,857
April
3,681
Mei
1,969
Juni
913
Juli
Agustus
September
148

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hh
351
387
287
220
139
77
11
Hal II - 4

No.
10
11
12

2012

Bulan

Mm

Oktober
Nopember
Desember

Hh

697
4,607
10,606

81
271
471

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Sumedang

Berdasarkan data curah hujan Tahun 2012 diatas, kondisi iklim mikro
sangat berpengaruh pada produksi pertanian di Kabupaten Sumedang
namun perubahan iklim tersebut tidak dapat diprediksi karena suatu hal yang
alami tapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan mencermati kondisi siklus
iklim sebelumnya dan juga memperhatikan informasi cuaca dari Badan
Meteorologi

Nasional.

Sehingga

dengan

demikian

dapat

mencegah

terjadinya kegagalan panen produk pertanian di Kabupaten Sumedang.


2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031,
potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Sumedang meliputi Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
1. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
a. Kawasan

Strategis

Kabupaten

(KSK)

Sumedang

dari

sudut

dari

sudut

kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :


1)

Kawasan Perkotaan Sumedang;

2)

Rintisan Kawasan Industri Ujungjaya;

3)

Kawasan Waduk Jatigede;

4)

Kawasan Tanjungsari dan sekitarnya;

5)

Kawasan DI Sentig;

6)

Kawasan DI Ujungjaya.

b. Kawasan

Strategis

Kabupaten

(KSK)

Sumedang

kepentingan sosial dan budaya berupa Kawasan Kampung Sunda


yang terletak di kawasan Jatigede.
c. Kawasan

Strategis

Kabupaten

(KSK)

Sumedang

dari

sudut

kepentingan sumberdaya alam dan Iptek berupa Kawasan Gunung


Tampomas

dan

sekitarnya

serta

Kawasan

Agroteknobisnis

Sumedang (KAS).

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 5

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)


Pusat Kegiatan Lokal (PKL) perkotaan Sumedang sebagai pusat
pemerintahan kabupaten, pusat bisnis regional, pusat jasa, pusat
pendidikan menengah, jasa pariwisata dan pertanian. Terdapat dua
pusat kegiatan lokal yaitu PKL Sumedang Utara dan PKL Sumedang
Selatan.
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi :
a. PPK Tanjungsari sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat
perdagangan lokal, pusat industri, pertanian, jasa wisata, dan pusat
pendidikan tinggi;
b. PPK Tanjungkerta sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
c. PPK Conggeang sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
d. PPK Wado sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, dan pusat perdagangan lokal;
e. PPK Tomo

sebagai

pusat pemerintahan

kecamatan,

industri,

pertanian, pusat perdagangan regional, dan pariwisata.


4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pusat

Pelayanan

Lingkungan

terdiri

dari

Hegarmanah,

Sindang

pakuwon, Sukarapih, Pamulihan, Nagara Wangi, Ganeas, Linggajaya,


Situraja, Darmajaya, Tarikolot, Cijeungjing, Ujungjaya, Buahdua, Legok
Kidul, Surian, Jingkang, Cimalaka, Cisarua dan Cibugel sebagai pusat
pemerintahan desa, pusat permukiman, pusat pengolahan pertanian,
pusat koleksi dan distribusi, jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala
lingkungan.
Potensi unggulan yang dimiliki oleh setiap kecamatan sesuai potensi
daerah yang ada dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut :
Tabel 2.4
Potensi Unggulan Tiap Kecamatan
No.

Kecamatan

1.

Jatinangor

2.

Cimanggung

Jenis Potensi Unggulan


Jagung, Sapi Potong, Domba, Ukiran Kayu,
Senapan Angin, Tekstil, Padang Golf, Kawasan
Perguruan Tinggi serta Perkemahan Kiara Payung
Jagung, Ikan Nila, sapi Perah, Domba, Opak
Ketan, serta Curug Sindulang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 6

No.

Kecamatan

3.

Tanjungsari

4.

Sukasari

5.

Pamulihan

6.

Rancakalong

7.

Sumedang
Selatan

8.

Sumedang
Utara

9.

Ganeas

9.

Situraja

10.

Cisitu

11.

Darmaraja

12.

Cibugel

13.

Wado

14.
15.

Jatinunggal
Jatigede

16.

Tomo

17.

Ujungjaya

18.

Conggeang

Jenis Potensi Unggulan


Jagung, Ikan Lele, Sapi Perah, Domba, Tembakau
Rajangan serta Perkemahan Cijambu
Tomat, Sapi Perah, Domba Gaut, Tembakau
Rajangan, serta Perkemahan Baru Beureum
Ubi Cilembu, Sapi Perah, Domba, Kerajinan
Wayang Golek, Tape Singkong serta Cadas
Pangeran
Ubi Cilembu, Talas semir, Jagung, Sapi Potong,
Sapi Perah, Domba, serta Desa Wisata Ngalaksa
Padi Sawah, Talas semir, Jeruk Cikoneng, Teh
Margawindu, Ikan Nila, Ikan Mas, Ikan Lele, Sapi
Potong, Tahu Sumedang, Wisata alam Cibingbin,
Alun-Alun Sumedang, Kampung Toga, Museum
Prabu Geusan Ulun, Makam Cut Nyak Dien, dan
Taman Hutan Rakyat Inten Dewata
Talas Semir, Jeruk Cikoneng, Ikan Nila, Ikan Mas,
Ikan Lele, Ikan Hias, Sapi Potong, Sapi Perah,
Domba, Tahu Sumedang, Sale Pisang, serta
Lapangan Pacuan Kuda
Kacang Tanah, Sawo Sukatali, Kayu Mahoni, Ikan
Nila, Udang Galah, Sapi Potong, Sapi Perah,
Domba, Kolam
Kacang Tanah, Sawo Sukatali, Kayu Mahoni, Ikan
Nila, Udang Galah, sapi Potong, Sapi Perah,
Domba, Kolam serta Kolam Renang
Kacang Tanah, Sawo Sukatali, Kayu Mahoni, Ikan
Mas, Sapi Potong, Sapi Perah, Domba, Gula Aren
serta Gunung Lingga
Kacang Tanah, Padi Sawah,Kedelai, Sawo
Sukatali, Tembakau, Ikan Nila, Sapi Potong,
Domba, serta Kolam Renang
Jagung, Tomat, Kayu Manglid, Kayu Suren, Sapi
Potong, Domba, Serta Sapi Perah
Jagung, Kayu Mahoni, Ikan Mas, Udang galah,
Sapi Potong, Domba, Serta Sapi Perah
Kedelai, Kayu Jati, Udang Galah dan Gula Aren
Mangga, Pisang, Kayu Jati, Sapi Potong, Domba,
serta Perkemahan Parakankondang dan Proyek
Waduk Jatigede
Padi Sawah, Kacang Tanah, Mangga, Tembakau,
Domba, Meubeul, serta Situ Sari
Kedelai, Mangga, Tembakau, Kayu jati, Ikan Lele,
Sapi Potong, serta Domba
Padi Sawah, Salak Bongkok, Mangga, Ikan Nila,
Ikan Mas, Ikan Hias, Sapi Potong, Domba,,
Meubel, Opak Ketan, Emping Melinjo, Wana
wisata Gunung Tampomas, atraksi Kuda
Renggong serta Air Panas Conggeang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 7

No.

Jenis Potensi Unggulan

Kecamatan

19.

Paseh

20.

Paseh

21.

Cimalaka

22.
23.

Cisarua
Tanjungkerta

24.

Tanjungmedar

25.

Buahdua

26.

Surian

Salak Bongkok, Kayu Tisuk, Bambu, Sapi Potong,


Oncom Pasir Reungit, serta Pemandian
Salak Bongkok, Kayu Tisuk, Bambu, Sapi Potong,
Oncom Pasir Reungit, serta Pemandian
Ikan Mas, Ikan Nila, Sapi Potong, Domba, serta
Kolam Renang Cipanteneun
Padi Sawah, Jeruk Cikoneng, serta Ikan Mas
Padi Sawah, Kencur, Jeruk Cikoneng, Ikan Mas,
Ikan Nila, Sapi Potong, serta Domba
Jagung, Pisang, Kayu Sengon, Sapi Potong, dan
Domba
Padi Sawah, Pisang, Kayu Jati, Udang Galah, sapi
Potong, Kolam renang Cigireng, serta Air Panas
Cileungsing
Kencur, Pisang, Kayu Jati, Kayu Sengon, Sapi
Potong, Sapi Perah, Domba dan Gula Aren

Sumber : Masterplan Pertanian, Bappeda.

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana


Potensi bencana alam yang banyak dijumpai di Kabupaten Sumedang
pada umumnya berupa gerakan tanah, erosi dan banjir setempat. Kejadian
gerakan tanah disamping akibat kegempaan, sering terjadi akibat hujan yang
terus menerus dan cukup besar. Begitu pula erosi yang terjadi pada sungaisungai setempat sedangkan banjir sering terjadi disebabkan drainase yang
kurang memadai dan banyaknya tutupan lahan, seperti di sekitar Jalan Raya
Rancaekek (sekitar Kecamatan Cimanggung) dan Jatinangor.
Gerakan tanah yang terjadi di daerah Kabupaten Sumedang pada
umumnya banyak dipengaruhi oleh sifat fisik batuan dasar dan tanah
pelapukan pembentuk lereng terutama pada daerah-daerah yang dibentuk
oleh batuan dasar batu lempung ataupun terdapatnya lapisan batu lempung
dalam batuan dasar pembentuk lereng. Sifat fisik batuan/tanah pelapukan
merupakan salah satu faktor alam penyebab terjadinya gerakan tanah
disamping faktor-faktor alam lainnya seperti curah hujan, struktur geologi
(perlipatan, sesar dan kekar), stratigrafi (kedudukan bidang perlapisan
terhadap

kemiringan

lerengnya),

Tataguna

Lahan,

Morfologi

dan

kegempaan. Untuk gerakan tanah sering terjadi di bagian utara terutama di


sekitar

Surian,

Buahdua,

Tanjungkerta,

Cimalaka,

Conggeang

dan

Rancakalong sedangkan yang di bagian timur terutama yang berada pada


jalur sesar berada di Tomo, Jatigede, Darmaraja dan Jatinunggal. Secara
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 8

umum mengenai daerah rawan bencana di Kabupaten Sumedang dapat


dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2
Peta Kerawanan Bencana di Kabupaten Sumedang

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Sumedang Tahun 2011-2031

2.1.4. Demografi
Penduduk Kabupaten Sumedang pada Tahun 2012 tercatat sebanyak
1.121.787 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1.23 persen dari
tahun 2011. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sumedang dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 menunjukan penurunan walaupun
penurunannya tidak signifikan. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Sumedang masih terkendali hal ini dikarenakan keberhasilan dari programprogram keluarga berencana yang selama ini dilakukan dan tingkat migrasi
penduduk ke wilayah sumedang secara umum masih rendah.
Tabel 2.5
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2012
No.

Tahun

Jumlah

LPP

2010

1,093,602

2011

1,108,169

1.33

2012

1,121,787

1.23

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 9

Selanjutnya jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk (LPP)


per Kecamatan di wilayah Kabupaten Sumedang tahun 2011-2012 dapat
dilihat pada tabel 2.6 dibawah ini :

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Tabel 2.6
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2012
Jumlah Penduduk
Kecamatan
LPP
2011
2012
Jatinangor
110,727
113,586
2.6
Cimanggung
82.406
84,320
2.3
Tanjungsari
78,451
80,505
2.6
Sukasari
31,615
32,092
1.5
Pamulihan
55,340
56,308
1.7
Rancakalong
37,796
38,074
0.7
Sumedang Selatan
74,570
75,203
0.8
Sumedang Utara
89,989
97,702
1.9
Ganeas
23,609
23,804
0.8
Situraja
36,195
36,459
0.7
Cisitu
26,330
26,463
0.5
Darmaraja
37,113
37,189
0.2
Cibugel
20,896
20,997
0.5
Wado
43,221
43,461
0.6
Jatinunggal
41,512
41,801
0.7
Jatigede
23,737
23,769
0.1
Tomo
23,707
23,842
0.6
Ujungjaya
29,122
29,205
0.3
Conggeang
28,854
28,851
0
Paseh
36,004
36,148
0.4
Cimalaka
57,041
57,573
0.9
Cisarua
19,068
19,105
0.2
Tanjungkerta
33,696
33,934
0.7
Tanjungmedar
24,301
24,491
0.8
Buahdua
32,014
32,098
0.3
Surian
10,855
10,861
0.1
Jumlah
1,108,169
1,121,787
1.2

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel diatas, laju pertumbuhan penduduk yang cukup


tinggi tercatat di wilayah cepat tumbuh yaitu di kecamatan Jatinangor dan
Tanjungsari sebesar 2.6 persen serta di kecamatan Cimanggung sebesar 2.3
persen. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi ini dikarenakan
wilayah ini merupakan daerah industri dan pusat pendidikan sehingga
banyak penduduk pendatang yang menjadi warga di wilayah tersebut.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 10

2.2.

Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Kinerja

pembangunan

pada

aspek

kesejahteraan

masyarakat

merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama


periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya
dan olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek
kesejahteraan masyarakat selama periode 2009-2012 diuraikan sebagai
berikut :
2.2.1.

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.1.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Nilai

Produk

Domestik

Regional

Bruto

(PDRB)

Kabupaten

Sumedang atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai Rp.14.923,72


milyar mengalami peningkatan sebesar Rp.1.391,94 milyar jika dibanding
tahun 2011 dengan nilai PDRB sebesar Rp.13.531,78 milyar. Sedangkan
pencapain nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami
peningkatan 4,69 persen yaitu dari Rp.5.879,09 milyar tahun 2011 naik
menjadi Rp.6.154,59 milyar pada tahun 2012. Perkembangan nilai PDRB
Kabupaten Sumedang lima tahun terakhir dapat diamati pada gambar 2.3
dibawah ini.
Gambar 2.3
Nilai PDRB Kabupaten Sumedang
Tahun 2008-2012 (Triliyun Rupiah)

Triliyun Rp
16.00

14.92
13.53

14.00
12.00

12.27

11.19

10.30

10.00
8.00

5.61

5.38

5.14

6.00

5.88

6.15

4.00
2.00
2008

2009
Berlaku

2010
Konstan

2011

2012

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012

Jika sembilan sektor ekonomi dikelompokkan menjadi 3 sektor yaitu


sektor primer, sekunder dan tersier tampak bahwa kelompok sektor tersier
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 11

merupakan kelompok sektor paling dominan yaitu sekitar 44 persen dari total
PDRB Kabupaten Sumedang. Total nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku dari kelompok sektor tersier di tahun 2011 mencapai Rp.6.567,35
milyar atau meningkat 11,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kelompok sektor primer mengalami peningkatan 8,53 persen yaitu
dari Rp.3.915,66 milyar tahun 2011 menjadi Rp.4.249,83 milyar di tahun
2012 sedangkan kelompok sekunder meningkat 9,65 persen atau dari
Rp.3.745,30 milyar tahun 2011 menjadi Rp.4.106,54 milyar tahun 2012.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.7 di bawah ini.
Tabel 2.7
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumedang
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah)
Kelompok
Sektor

2008

2009

2010

2011*

2012**

PRIMER

2.999,02

3.261,94

3.544,01

3.915,66

4.249,83

Pertanian

2.984,42

3.247,57

3.528,78

3.899,62

4.232,98

14,60

14,37

15,23

16,04

16,85

SEKUNDER

2.895,41

3.141,98

3.430,91

3.745,30

4.106,54

Industri
Pengolahan

2.399,35

2.604,46

2.815,68

3.045,08

3.307,88

Listrik Gas & Air


Bersih

273,61

290,43

333,52

386,02

449,81

Bangunan

222,45

247,09

281,71

314,19

348,84

4.406,51

4.784,25

5.290,76

5.870,82

6.567,35

2.676,18

2.916,63

3.261,15

3.654,86

4.123,62

448,05

482,50

525,68

575,43

633,03

434,49

478,66

527,25

582,48

649,21

847,79
906,46
976,68
10.300,9 11.188,1 12.265,6
PDRB
4
7
8
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012

1.058,05
13.531,7
8

1.161,49
14.923,7
2

Pertambangan
& Penggalian

TERSIER
Perdagangan
Hotel &
Restoran
Pengangkutan
& Komunikasi
Keuangan,
Persewaan &
JP
Jasa - Jasa

Ket : *) Angka perbaikan **) Angka Sementara

2.2.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Kinerja perekonomian Kabupaten Sumedang dari sisi sektoral pada
tahun 2012 menunjukan pertumbuhan yang moderat. Jika dibandingkan
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 12

dengan kinerja perekonomian pada tahun sebelumnya pertumbuhan ini


menunjukan sedikit perlambatan dimana pada tahun 2011 tumbuh sebesar
4,82 persen sedangkan pada tahun 2012 tumbuh sebesar 4,69 persen.
Perlambatan ini di sebabkan oleh melambatnya kinerja tiga sektor dominan
yang menjadi engine growth perekonomian Kabupaten Sumedang.
Gambar 2.4
LPE Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang
Tahun 2008-2012

6.48
6.21

6.21

Persen

6.20

4.82

4.76

4.69

4.58

2008

4.19

4.22

2009

2010
Jabar

2011

2012

Sumedang

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat selama kurun waktu


tiga tahun yaitu 2010-2012 mampu tumbuh diatas 6 persen sedangkan LPE
Kabupaten Sumedang selama kurun waktu ini mampu tumbuh stabil yaitu
pada kisaran 4 persen.
Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang pada
tahun 2012 mengalami sedikit perlambatan, perlambatan ini hampir terjadi di
semua sektor ekonomi, kecuali sektor angkutan, keuangan dan jasa-jasa.
Begitupun perekonomian Jawa Barat secara umum juga mengalami
perlambatan, melambatnya perekonomian Jawa Barat pada tahun 2012
disebabkan oleh melambatnya kinerja sektor industri yang merupakan sektor
dominan bagi perekonomian Jawa Barat.
Tabel 2.8
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang
Menurut Sektor dan Kelompok Sektor Tahun 2009-2012 (Persen)
Kelompok Sektor
PRIMER
Pertanian

2009

2010

2011*

2012**

4,85
4,89

0,66
0,65

1,26
1,25

1,11
1,11

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 13

Kelompok Sektor

2009

2010

2011*

2012**

Pertambangan & Penggalian


SEKUNDER
Industri Pengolahan
Listrik Gas & Air Bersih
Bangunan
TERSIER
Perdagangan Hotel &
Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
Jasa Jasa
PDRB

(3,94)
4,51
4,08
4,81
8,56
4,90

3,21
5,18
4,48
5,73
11,40
5,80

2,82
5,33
4,92
5,90
8,61
6,61

2,79
4,77
4,35
6,44
7,04
6,68

4,99

6,25

7,33

6,99

6,36

6,34

6,66

7,23

5,59

5,97

6,20

7,50

3,50
4,76

3,87
4,22

4,20
4,82

4,79
4,69

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) Angka perbaikan **) Angka Sementara

Berdasarkan tabel 2.8 diatas dapat diperhatikan bahwa pada tahun


2012 petumbuhan sektor keuangan dan angkutan mampu menjadi leading
sektor dimana selama empat tahun terakhir sektor bangunan selalu menjadi
sektor dengan pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mampu tumbuh
7,50 persen pada tahun 2012.
LPE tertinggi kedua dan ketiga diikuti oleh sektor angkutan dan
komunikasi serta sektor bangunan masing-masing tumbuh sebesar 7,23 dan
7,04 persen. Namun demikian sektor pertanian yang merupakan kontributor
terbesar dalam pembentukan PDRB Sumedang pada tahun 2012 ini hanya
mampu tumbuh sebesar 1,11 persen.
Pertumbuhan sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian serta
pertambangan dan penggalian menunjukkan pertumbuhan positif selama
empat tahun terakhir dengan peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009
mencapai 4,85 persen dan terendah terjadi pada tahun 2010 yang tumbuh
0,66 persen.
Melemahnya

kinerja

sektor

primer

lebih

dipengaruhi

oleh

rendahnya kinerja sektor pertanian yang merupakan pendukung sektor


primer cukup dominan dibandingkan dengan sektor pertambangan dan
penggalian. Hal ini dapat dilihat dari tren tumbuhnya sektor primer
mengikuti trennya sektor pertanian. Pada tahun 2012 sektor primer
tumbuh 1,11 persen. Naik turunnya laju pertumbuhan sektor pertanian

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 14

sangat dipengaruhi oleh tumbuhnya sub sektor tabama terutama sangat


tergantung dari produktivitas komoditi padi yang cukup dominan dalam
sektor ini. Dan yang tidak bisa diabaikan dari tumbuhnya sektor pertanian
adalah faktor iklim atau perubahan cuaca yang sangat berpengaruh dan
tidak dapat dihindari terhadap kinerja sektor pertanian.
Pertumbuhan sektor sekunder dalam periode 2009-2012 relatif
stabil yaitu dengan pertumbuhan berada pada kisaran 4-5 persen dimana
pada tahun 2012 mampu tumbuh sebesar 4,77 persen. Sektor sekunder
yang yang meliputi sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih
serta sektor bangunan, lebih didominasi oleh tumbuhnya sektor industri
pengolahan sehingga tren pertumbuhan sektor sekunder pun mengikuti
pola yang terjadi pada pertumbuhan sektor industri pengolahan. Dari tabel
2.8 diatas tampak bahwa pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam
kurun waktu 2009-2012 relatif stabil dengan pertumbuhan tiap tahunnya
mencapai 4 persen.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara umum di
Kabupaten Sumedang juga berpengaruh terhadap kinerja sektor industri
pengolahan. Jika kita amati dari LPE sektor industri pengolahan
kabupaten Sumedang, faktor-faktor eksternal yang sangat mempengaruhi
sektor ini secara umum di Jawa Barat ternyata tidak terlalu berdampak
terhadap kinerja sektor industri pengolahan dimana pada tahun 2012
tumbuh sebesar 4,35 persen sedangkan pada tahun 2011 tumbuh
sebesar 4,92 persen. Sementara sektor listrik, gas dan air bersih mampu
tumbuh sebesar 6,44 persen karena sektor ini sangat tergantung dari pola
permintaan dalam hal ini konsumen listrik dan air baik rumah tangga
maupun swasta.
Sektor pendukung lainnya yaitu sektor bangunan/kontruksi selama
periode 2009-2012 sektor ini mampu tumbuh stabil yaitu pada kisaran 8
persen kecuali pada tahun 2012. Sama halnya seperti sektor lainnya
sektor ini juga mengalami sedikit perlambatan pertumbuhan jika dibanding
tahun 2011.
Kelompok sektor terakhir adalah sektor tersier yang merupakan
kegiatan sektor penghasil jasa meliputi sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan kemudian sektor jasa-jasa yang meliputi
jasa pemerintahan dan jasa swasta. Pada tahun 2012 sektor tersier
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 15

tumbuh 6,68 persen yang didukung oleh pertumbuhan sektor-sektor di


dalamnya yaitu pada sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 6,99
persen, sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 7,23 persen,
sektor keuangan, persewaan dan jasa tumbuh sebesar 7,50 persen dan
jasa-jasa tumbuh sebesar 4,79 persen.
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat dilihat dengan cara
melakukan perbandingan antara wilayah tersebut dengan daerah sekitarnya.
Melihat letak geografisnya, wilayah Kabupaten Sumedang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Bandung, Garut, Majalengka, Indramayu dan
Subang. Oleh karena itu, akan diamati kinerja perekonomian Kabupaten
Sumedang dengan kabupaten-kabupaten tersebut melalui perkembangan
laju pertumbuhan ekonomi. Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sumedang dengan daerah sekitarnya dapat dilihat pada tabel 2.9
dibawah ini.
Tabel 2.9
Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang
dengan Daerah Sekitarnya Tahun 2008-2012 (persen)
Kabupaten

2008

2009

2010

2011*

2012**

Garut

4,69

5,57

5,34

5,48

4,61

Bandung ***

5,31

4,32

5,90

5,99

6,26

Majalengka ***

4,57

4,92

4,66

4,69

4,69

Sumedang

4,58

4,76

4,22

4,82

4,69

Indramayu ***

2,66

7,33

6,47

6,48

6,52

Subang ***

4,24

4,86

4,48

5,02

4,21

Rata-rata

4,34

5,36

5,18

5,41

5,16

Jawa Barat

6,21

4,19

6,20

6,48

6,21

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) AngkaPerbaikan **) Angka Sementara ***) Tanpa Migas

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang dengan daerah


sekitarnya

dari

tahun

2008-2012

seperti

pada

tabel

2.9

diatas

menggambarkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang


berada pada posisi yang cukup baik kecuali pada tahun 2010 berada pada
posisi terendah. Namun demikian selama tahun 2008-2012 laju pertumbuhan
ekonomi kabupaten sumedang selalu dibawah rata-rata dan dibawah Jawa
Barat.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 16

Laju pertumbuhan ekonomi suatu kecamatan menggambarkan


tumbuh tidaknya perekonomian kecamatan tersebut. Pertumbuhan tersebut
merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai sektor ekonomi
yang dimiliki kecamatan tersebut. Bagi daerah indikator ini penting untuk
mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna
untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 dari 26 kecamatan di
Kabupaten Sumedang, 6 kecamatan memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi
dari pertumbuhan kabupaten yaitu Kecamatan Sumedang Utara 6,25 persen,
Sumedang Selatan 5,85 persen, Jatinangor 5,63 persen, Tanjungsari 5,35
persen, Cimanggung 4,77 persen dan Cimalaka 4,74 persen. Enam
kecamatan ini memiliki laju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari
pertumbuhan Kabupaten dikarenakan wilayah ini merupakan wilayah
perkotaan yang perekonomiannya ditopang oleh sektor persewaan dan jasa,
dan sektor keuangan. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi 20 kecamatan
lainnya berada di bawah pertumbuhan ekonomi kabupaten yang merupakan
wilayah basis pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi kecamatan-kecamatan
di Kabupaten Sumedang tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.10
dibawah ini.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Tabel 2.10
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan di Kabupaten Sumedang
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012(Persen)
Kecamatan
2008
2009
2010 2011* 2012**
Jatinangor
5,22
5,19
5,33
5,97
5,63
Cimanggung
4,72
4,54
4,79
5,20
4,77
Tanjungsari
5,09
5,11
5,01
5,46
5,35
Rancakalong
4,59
4,68
3,69
4,13
4,05
Sumedang Selatan
5,04
5,07
5,27
5,90
5,85
Sumedang Utara
5,16
5,18
5,58
6,41
6,25
Situraja
4,04
4,61
3,01
3,63
3,68
Darmaraja
3,99
4,56
3,10
3,72
3,68
Wado
4,18
4,45
3,55
4,01
3,97
Jatigede
3,86
4,04
2,70
3,08
3,00
Tomo
4,03
4,46
3,25
3,86
3,64
Ujungjaya
3,93
4,77
2,57
3,20
3,10
Conggeang
4,22
4,72
3,34
3,93
3,87
Paseh
4,29
4,79
3,97
4,64
4,46
Cimalaka
4,60
4,80
4,29
4,84
4,74
Tanjungkerta
4,01
4,48
3,03
3,69
3,74
Buahdua
4,50
4,92
2,73
3,30
3,30
Cibugel
3,78
4,11
2,54
2,75
2,71

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 17

No.
19
20
21
22
23
24
25
26

Kecamatan
Tanjungmedar
Cisitu
Pamulihan
Ganeas
Jatinunggal
Sukasari
Cisarua
Surian
Kabupaten

2008
3,96
3,91
4,08
3,98
4,02
3,97
3,83
3,71
4,58

2009
4,02
4,26
4,49
4,05
4,06
4,03
4,12
4,01
4,76

2010
3,13
3,23
3,84
3,64
3,33
3,31
3,63
2,19
4,22

2011*
3,56
3,82
4,61
4,05
3,88
3,91
4,23
2,82
4,82

2012**
3,68
3,88
4,48
4,09
3,86
3,89
4,24
2,81
4,69

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) Angka diperbaiki **) Angka sementara

2.2.1.3. Struktur Ekonomi


Salah satu indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan
struktur ekonomi suatu wilayah adalah distribusi persentase sektoral.
Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan
masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB secara
keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor semakin besar pula
pengaruh sektor tersebut didalam perkembangan ekonomi suatu daerah.
Disamping itu, distribusi persentase dapat memperlihatkan kontribusi nilai
tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB sehingga akan tampak
sektor-sektor yang menjadi mesin penggerak pertumbuhan (sektor
andalan) di wilayah yang bersangkutan.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 2.11
Kontribusi Sektor Lapangan Usaha terhadap PDRB
Kabupaten Sumedang Tahun 2000 dan 2012
Kotribusi Terhadap
PDRB (%)
Sektor Lapangan Usaha
2000
2012**
Pertanian
30.2
28.36
Pertambangan & Penggalian
0.09
0.11
Industri Pengolahan
25.4
22.17
Listrik Gas & Air Bersih
1.99
3.01
Bangunan
2.16
2.34
Perdagangan Hotel & Restoran
26.05
27.63
Pengangkutan & Komunikasi
3.07
4.24
Keuangan, Persewaan & Jasa
3.37
4.35
Perusahaan
Jasa Jasa
7.67
7.78

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) Angka perbaikan **) Angka Sementara

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 18

Tabel 2.11 diatas memperlihatkan struktur ekonomi Kabupaten


Sumedang pada tahun 2000 dan 2012 menurut sektor. Dalam kurun
waktu 13 tahun ini terjadi sedikit pergeseran kontribusi dari sektor dominan
yaitu sektor pertanian dari 30,20 persen tahun 2000 menjadi 28,36 persen
di tahun 2012.
Menyusutnya peranan sektor pertanian lebih disebabkan kinerja
sektor pertanian yang sedikit tertinggal perkembangannya dari sektorsektor lainnya. Penurunan sektor pertanian juga lebih disebabkan karena
semakin susutnya areal pertanian dikarenakan alih fungsi lahan yang
semakin tidak terelakan sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk
serta masih rendahnya pengetahuan dan teknologi yang digunakan dalam
pengelolaannya. Disamping itu sektor pertanian sangat tergantung pada
keadaan alam dimana faktor musim sangat menentukan kualitas dan
kuantitas produksinya.
Walaupun telah terjadi sedikit pergeseran besaran peranan sektor
pertanian dari tahun 2000 sampai dengan 2012, sektor ini masih
merupakan sektor dominan dalam

pembentukan nilai

tambah di

Kabupaten Sumedang yang diikuti sektor perdagangan dan industri


pengolahan. Ketiga sektor tersebut masih merupakan tiga sektor yang
peranannya cukup besar dalam menggerakkan perekonomian Sumedang.
Tabel 2.12
Peranan Setiap Sektor Terhadap PDRB
Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012 (Persen)
Sektor

2008

2009

2010

2011*

2012**

Pertanian

28,97

29,03

28,77

28,82

28,36

Pertambangan & Penggalian

0,14

0,13

0,12

0,12

0,11

Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan & JP
Jasa-jasa
PDRB

23,29
2,66
2,16

23,28
2,60
2,21

22,96
2,72
2,30

22,50
2,85
2,32

22,17
3,01
2,34

25,98

26,07

26,59

27,01

27,63

4,35

4,31

4,29

4,25

4,24

4,22
4,28
4,30
4,30
4,35
8,23
8,10
7,96
7,82
7,78
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) Angka perbaikan **) Angka Sementara

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 19

2.2.1.4. Pendapatan Per Kapita


Indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat
kemakmuran masyarakat secara makro adalah pendapatan per kapita
atau Percapita Income. Semakin tinggi pendapatan yang diterima
penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan di wilayah yang
bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik.
Dengan asumsi bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer
yang mengalir keluar (transfer out) sama dengan pendapatan faktor
produksi dan transfer yang masuk (transfer in) maka pendapatan regional
sama besar dengan PDRB perkapita. Asumsi ini digunakan karena
sulitnya untuk mendapatkan data pendapatan faktor produksi dan transfer
yang masuk maupun keluar. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan
cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Secara rinci pendapatan per kapita Kabupaten Sumedang dapat dilihat
pada tabel 2.13 berikut ini.
Tabel 2.13
Pendapatan Perkapita Kabupaten Sumedang
Tahun 2008-2012
Tahun

ADH Berlaku
(Rp.)

Pertb.
(%)

ADH Konstan
2000 (Rp.)

Pertb.
(%)

2008

9.622.444,63

12,72

4.798.470,01

3,39

2009

10.334.391,76

7,40

4.970.910,24

3,59

2010

11.215.856,87

8,53

5.128.683,52

4,17

2011*

12.326.291,57

9,90

5.355.350,09

4,42

2012**

13,405,685.19

8.76

5,528.546,34

3.23

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : *) Angka perbaikan **) Angka Sementara

Tabel 2.13 diatas menunjukkan pendapatan per kapita Kabupaten


Sumedang

terus

mengalami

peningkatan

selama

periode

tahun

2008-2012. Tahun 2008 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
masyarakat Kabupaten Sumedang mencapai Rp.9.622.444,63 terus
mengalami peningkatan sampai tahun 2012 mencapai Rp.13.405.685,19
atau rata-rata naik 9,46 persen per tahun selama lima tahun terakhir.
Walaupun demikian, peningkatan PDRB perkapita di atas masih
belum menggambarkan secara riil peningkatan daya beli masyarakat
Sumedang secara umum. Hal ini disebabkan pada PDRB per kapita yang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 20

dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih terkandung


faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Untuk memantau perkembangan daya beli masyarakat secara riil
bisa digunakan PDRB per kapita yang dihitung dari PDRB atas dasar
harga konstan. Dari tabel 2.13 diatas dapat pula diamati bahwa PDRB per
kapita yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan pada tahun
2008

sebesar

Rp.4.798.470,01

dan

pada

tahun

2012

menjadi

Rp.5.528.546,34. Dari dua kondisi diatas memberi gambaran bahwa


secara riil daya beli masyarakat sebenarnya hanya meningkat rata-rata
3,56 persen setiap tahunnya.
Ketersediaan data PDRB per kapita menurut daerah kecamatan
pada suatu kurun waktu yang relatif panjang akan membantu para pemakai
data dalam melakukan perbandingan baik antar wilayah maupun antar tahun.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tiap Kecamatan dapat dilihat pada
tabel 2.14 dibawah ini.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Tabel 2.14
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Per Kecamatan
Tahun 2011-2012
PDRB Per Kapita
Pertb
Kecamatan
(%)
2011
2012
Buahdua
18.203.652
19.916.822
9,41
Sumedang Utara
17.317.861
19.020.648
9,83
Cimanggung
16.484.439
17.898.909
8,58
Conggeang
16.296.929
17.644.650
8,27
Situraja
15.437.304
16.829.828
9,02
Tomo
15.202.504
16.529.801
8,73
Ujungjaya
15.067.632
16.421.082
8,98
Jatinangor
14.562.647
16.062.076
10,30
Sumedang Selatan
14.405.003
15.515.805
7,71
Darmaraja
12.910.889
14.112.803
9,31
Tanjungkerta
12.622.912
13.721.215
8,70
Wado
12.379.143
13.527.145
9,27
Cimalaka
12.302.140
13.416.347
9,06
Paseh
11.898.649
13.012.528
9,36
Rancakalong
10.243.061
11.149.934
8,85
Tanjungsari
10.130.788
10.991.847
8,50
Cibugel
9.997.592
10.788.961
7,92
Jatigede
9.805.766
10.681.204
8,93
Cisarua
8.025.233
8.775.308
9,35
Cisitu
7.535.858
8.189.600
8,68
Surian
7.115.735
7.700.726
8,22
Ganeas
6.298.167
6.830.214
8,45
Tanjungmedar
5.208.049
5.625.632
8,02

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 21

No.
24
25
26

Kecamatan
Sukasari
Pamulihan
Jatinunggal
Kabupaten Sumedang

PDRB Per Kapita


2011
2012
5.070.645
5.449.636
4.886.511
5.260.575
4.745.228
5.141.642
12.326.292
13.405.685

Pertb
(%)
7,47
7,66
8,35
8,76

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2008-2012


Keterangan : * ) AngkaPerbaikan **) Angka Sementara

Tabel 2.14 diatas menunjukkan PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku setiap kecamatan dan perbandingannya dengan PDRB per kapita
kabupaten pada tahun 2011-2012. Dari tabel tersebut pada tahun 2012
tampak bahwa 13 kecamatan mempunyai nilai PDRB per kapita atas dasar
harga berlaku di atas rata-rata PDRB per kapita Kabupaten Sumedang yaitu
Kecamatan Buahdua, Sumedang Utara, Cimanggung, Conggeang, Situraja,
Tomo, Ujungjaya, Jatinangor, Sumedang Selatan, Darmaraja, Tanjungkerta,
Wado dan Cimalaka sedangkan 13 kecamatan lainnya berada di bawah
rata-rata PDRB per kapita Kabupaten Sumedang yaitu Kecamatan Paseh,
Rancakalong, Tanjungsari, Cibugel, Jatigede, Cisarua, Cisitu, Surian,
Ganeas, Tanjungmedar, Sukasari, Pamulihan dan Jatinunggal.
Gambar 2.5
PDRB Per Kapita dan LPE Per Kecamatan terhadap
PDRB Per Kapita dan LPE Kabupaten Sumedang Tahun 2012
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Buahdua
Conggeang
Situraja
Tomo
Ujungjaya
Darmaraja
Tanjungkerta
Wado

1.
2.
3.
4.
5.

Jatinangor
Sumedang Utara
Sumedang Selatan
Cimanggung
Cimalaka

II

I
PDRB per Kapita Kab.
Sumedang

Rp. 13.405.685

III
1.
2.
3.
4.
5.

Paseh
Rancakalong
Cibugel
Jatigede
Cisarua
6. Cisitu

IV
7. Surian
8. Ganeas
9. Tanjungmedar
10.Sukasari
11.Pamulihan
12. Jatinunggal

1. Tanjungsari

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 22

Kinerja pembangunan masing-masing wilayah dilihat dari aspek


ekonomi dapat dilakukan dengan membandingkan posisi suatu kecamatan
terhadap

Kabupaten

Sumedang.

Disamping itu

dengan

mengetahui

posisinya dapat pula dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten


Sumedang. Dengan demikian diharapkan masing-masing kecamatan dapat
mengevaluasi serta menggali potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang dimilikinya agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi sampai
pada tingkat yang optimum. Hal tersebut dapat digambarkan dalam tabel
kuadran perbandingan laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita
seluruh Kecamatan dibandingkan dengan

Kabupaten Sumedang seperti

terihat gambar 2.5 diatas.


Kuadran I mengandung arti bahwa kecamatan yang berada di
daerah ini memiliki LPE yang lebih tinggi dan PDRB per kapita lebih besar
dari angka kabupaten. Bila diasumsikan terdapat pemerataan pendapatan
maka masyarakat di kecamatan yang berada di kuadran ini relatif paling
sejahtera dibandingkan yang berada pada kuadran lainnya.
Kuadran II menunjukkan kecamatan yang memiliki PDRB per kapita
lebih besar

namun LPE-nya lebih rendah dibandingkan dengan angka

kabupaten. Masyarakat kecamatan pada kuadran II relatif lebih sejahtera


namun pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibandingkan rata-rata
kecamatan lainnya.
Kuadran III

menunjukkan rendahnya pertumbuhan ekonomi juga

rendahnya tingkat kesejahteraan penduduknya dibandingkan daerah lainnya


di Kabupaten Sumedang sedangkan Kuadran IV ditempati oleh kecamatan
yang tingkat kesejahteraan penduduknya lebih rendah dibandingkan angka
kabupaten, namun memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih pesat.
Dengan memperhatikan data kecamatan pada masing-masing
kuadran, kecamatan yang berada di Kuadran I merupakan kecamatan
perkotaan sebaliknya Kuadran III didominasi oleh kecamatan yang berbasis
sektor pertanian. Dengan demikian kecamatan-kecamatan yang berada di
Kuadran III perlu lebih didorong pertumbuhan ekonominya dengan
menerapkan
meningkatkan

program-program yang
nilai

tambah

produk

berbasis pertanian
pertanian

antara

yang
lain

dapat

program

peningkatan SDM petani dan program penanganan pasca panen produk


pertanian.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 23

2.2.1.5. Tingkat Inflasi


Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang sangat
diperlukan untuk memantau perubahan harga. Yang dimaksud dengan
inflasi adalah proses kenaikan harga secara terus-menerus. Kenaikan
harga ini diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks
harga yang sering digunakan antara lain :
1. Indeks Harga Konsumen/IHK (Consumer Price Indeks);
2. Indeks Harga Perdagangan Besar/IHPB (Wholesale Price Indeks);
3. Indeks Harga Implisit (Implisit Price Indeks;)
IHK

merupakan

indeks

yang

dihitung

dengan

mencatat

perkembangan harga komoditas yang dikonsumsi penduduk secara rutin


dan IHPB merupakan indeks yang dihitung berdasarkan perkembangan
harga beberapa komoditas yang diperdagangkan di pedagang besar
bukan di pedagang eceran. Indeks Implisit merupakan indeks yang
dihitung dari nilai tambah (NTB) seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah
dalam periode tertentu. Indeks Implisit merupakan perbandingan NTB
yang dihitung atas dasar harga berlaku dan NTB yang dihitung atas dasar
harga konstan (riil). Dengan demikian, inflasi sangat berhubungan dengan
daya beli masyarakat. Tingginya tingkat inflasi yang terjadi di suatu region,
dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap, maka akan menurunkan
daya beli masyarakat secara umum.
Untuk mengukur tingkat inflasi di Kabupaten Sumedang digunakan
indeks harga implisit, sehubungan dengan kesinambungan data yang
tersedia. Tabel 2.15 dibawah menunjukkan perkembangan indeks harga
implisit dan perkembangan laju inflasi PDRB di Kabupaten Sumedang
tahun

2008-2012.

Perkembangan

indeks

harga

implisit

akan

menggambarkan laju inflasi PDRB dari tahun ke tahun.


Tabel 2.15
Indeks Harga Implisit dan Laju Inflasi PDRB
Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012
Tahun

Indeks Implisit

Inflasi PDRB ( persen)

2008
2009
2010
2011*
2012**

200,53
207,90
218,69
230,17
242,48

9,02
3,67
5,19
5,25
5,35

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Ket : * ) Angka Perbaikan **) Angka Sementara

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 24

Dari tabel 2.15 diatas dapat kita lihat bahwa tingkat inflasi yang
terjadi di Kabupaten Sumedang selama lima tahun terakhir terjadi fluktuatif
tetapi masih terjaga. Tingkat inflasi yang terjadi di Kabupaten Sumedang
tidak bisa terlepas dari pengaruh ekternal yaitu kebijakan pemerintah
pusat dan terjadinya perubahan harga di luar wilayah Sumedang. Pada
tahun 2008 tingkat inflasi PDRB sebesar 9,02 persen dan pada tahun
2012 berada pada level 5,35. Tingkat inflasi terendah ada pada tahun
2009 dengan tingkat inflasi sebesar 3,67 persen.
2.2.2.

Fokus Kesejahteraan Sosial


Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial erat kaitannya dengan

upaya

meningkatkan

kualitas

manusia

dan

masyarakat

Kabupaten

Sumedang yang tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM


menggambarkan kualitas pembangunan manusia suatu wilayah pada satu
kurun waktu tertentu. Menurut kepentingannya yang diperlukan saat ini,
maka komponen Indeks Pembangunan Manusia ditentukan mencakup 3
(tiga) dimensi pembangunan manusia, yakni Indeks Pendidikan, Indeks
Kesehatan dan Indeks Daya Beli Masyarakat.
2.2.2.1. Pendidikan
Indeks Pendidikan sebagai salah satu komponen utama dalam IPM
merupakan nilai rata-rata dari variabel Angka Melek Huruf (AMH) dan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Indeks Pendidikan Kabupaten Sumedang
pada tahun 2011 sebesar 82,81 poin dan pada tahun 2012 meningkat
menjadi 82,90 poin.
Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15
tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah
kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. AMH dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf,
terutama di wilayah perdesaan menunjukkan masih banyak penduduk yang
tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD. Selain itu AMH juga
menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap
informasi dari berbagai media serta kemampuan untuk berkomunikasi secara
lisan dan tertulis. AMH di Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan dari
tahun 2011 sebesar 97,75 persen menjadi 97,82 persen pada tahun 2012.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 25

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata jumlah tahun


yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun keatas untuk menempuh
semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Hasil evaluasi pada dua
tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan rata-rata lama sekolah
(RLS) di Kabupaten Sumedang, yaitu dari 7,94 pada tahun 2011 menjadi
7,96 pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten
Sumedang rata-rata sudah menempuh pendidikan formal selama 8 (delapan)
Tahun atau setingkat SMP kelas dua. Keberhasilan pembangunan bidang
pendidikan selain tergantung pada kemampuan daerah untuk menggunakan
dan memanfaatkan segala sumberdaya termasuk alokasi anggaran juga
sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat baik secara langsung
maupun

tidak

langsung

dalam

penyelenggaraaan

dan

pengelolaan

pendidikan.
2.2.2.2. Kesehatan
Indeks Kesehatan mempresentasikan derajat kesehatan masyarakat
suatu wilayah pada periode waktu tertentu yang diukur melalui Angka
Harapan Hidup (AHH). Pada tahun 2011 Indeks Kesehatan Kabupaten
Sumedang mencapai 70,87 poin dan pada tahun 2012 menjadi 71,05 poin.
Angka tersebut merupakan gambaran kinerja pembangunan kesehatan yang
dilihat dari meningkatnya AHH masyarakat Sumedang dari 67,52 tahun
pada tahun 2011 menjadi 67,53 tahun pada Tahun 2012.
2.2.2.3. Ekonomi
Indeks Daya Beli Masyarakat sebagai komponen utama IPM
mengalami peningkatan dari 64,33 poin pada tahun 2011 menjadi 64,90 poin
pada tahun 2012. Angka ini dipengaruhi oleh nilai Paritas Daya Beli
(Purchasing Power Parity) masyarakat Sumedang yang pada tahun 2011
mencapai Rp.638.360,00 dan pada tahun 2012 mencapai Rp.640.620,00.
Indeks daya beli sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pendapatan dan inflasi (peningkatan harga barang dan jasa).
Hasil penghitungan ketiga komponen tersebut diatas diketahui
bahwa

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development

Index (HDI) Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan dari 72,67 poin


pada tahun 2011 menjadi 72,95 poin pada tahun 2012. Adapun

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 26

perkembangan

data

dari

tahun

2011-2012

besaran

IPM

beserta

komponennya sebagaimana disajikan pada tabel 2.16 berikut ini.


Tabel 2.16
Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2012
No.

Komponen Utama

2011

2012

Ket.

Indeks Pendidikan

82.81

82.90

Meningkat 0,09

Indeks Kesehatan

70.87

71.05

Meningkat 0,18

Indeks Daya Beli

64.33

64.90

Meningkat 0,57

Realisasi IPM

72.67

72.95

Meningkat 0,28

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Capaian IPM pada tahun 2012 tidak terlepas dari kontribusi capaian
ketiga komponen yaitu indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya
beli. Oleh karena itu masih diperlukan upaya maksimal untuk meningkatkan
derajat pendidikan melalui peningkatan angka partisipasi sekolah penduduk
usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun, derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan, serta peningkatan daya
beli masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja bagi penduduk,
peningkatan kompetensi kerja dan peningkatan daya saing.
Selanjutnya dengan memperhatikan capaian dari ketiga komponen
IPM sebagaimana data diatas ternyata Indeks Daya Beli memberikan
kontribusi yang paling rendah dibandingkan 2 agregat pembentuk IPM
lainnya. Pencapaian indeks pendidikan dan indeks kesehatan yang cukup
tinggi menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan pada bidang-bidang
tersebut selama ini telah berhasil dengan baik. Tingkat kesadaran
masyarakat Kabupaten Sumedang akan kebutuhan dasar pendidikan dan
kesehatan memberikan pengaruh besar terhadap capaian indikator tersebut.
Kemudian untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan

pokok

erat

kaitannya

dengan

peningkatan

pendapatan

masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya dalam


menciptakan

iklim

usaha

yang

kompetitif

dengan

ditopang

upaya

menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha sehingga daya


beli masyarakat akan meningkat serta angka pengangguran dan jumlah
masyarakat yang berkategori miskin secara bertahap akan berkurang.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 27

2.2.2.4. Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumedang selama periode
tahun 2009-2012 cenderung menurun. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten
Sumedang pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin sebanyak 145.300
orang menurun menjadi sebanyak 132.483 orang pada tahun 2012.
Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun

Uraian

2009

2010

2011

2012

Jumlah Penduduk
Miskin

145,300

141,400

139,400

132,483

Jumlah Penduduk

1,061,669

1,093,602

1,132,238

1,121,787

13.69

12.94

12.48

11.81

Persentase
Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 2.17 diatas persentase penduduk miskin pada


tahun 2009 sebesar 13,69 persen dan pada tahun 2012 sebesar 12,8
persen. Hal ini menunjukkan adanya penurunan persentase penduduk miskin
sebesar 1,88 persen. Penurunan dimaksud karena adanya berbagai
intervensi program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sumedang
yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat yang didukung pola
identifikasi dan verifikasi penduduk miskin yang mendekati kondisi riil.
Gambar 2.6
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Sumedang, Jabar dan Nasional Tahun 2009-2012
16

14

14.2

13.69
11.96

12

13.3

12.94
11.27

12.5

12.48

10.57

12

11.81
9.89

10
8
6
4
2
0
2009

2010
Nasional

2011
Jawa Barat

2012

Sumedang

Sumber : Data diolah, Bappeda Kab. Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 28

Untuk melihat status tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang


perlu dilakukan perbandingan dengan jumlah penduduk miskin Provinsi Jawa
Barat dan Nasional. Berdasarkan gambar 2.6 diatas, pada tahun 2012
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumedang masih berada diatas
jumlah penduduk miskin Provinsi Jawa Barat dan mendekati jumlah
penduduk miskin Nasional. Kondisi ini harus menjadi perhatian walaupun
penduduk miskin di Kabupaten Sumedang terus mengalami penurunan
namun secara jumlah masih cukup tinggi oleh sebab itu program-program
penanggulangan

kemiskinan

di

Kabupaten

Sumedang

harus

terus

ditingkatkan dan diefektifkan.


Strategi yang diperlukan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin
adalah perlu diketahuinya perkembangan jumlah penduduk miskin di setiap
kecamatan sehingga program-program penanggulangan kemiskinan bisa
difokuskan ke kecamatan-kecamatan yang perkembangan jumlah penduduk
miskinnya cukup tinggi.
Terdapat

perbedaan

jumlah

penduduk miskin

di

Kabupaten

Sumedang antara data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
dan Data hasil pendataan Program Perlindungan Sosial. Hal ini dikarenakan
perbedaan indikator dalam penentuan status miskin. Berdasarkan data
Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2008 dan tahun 2011
penduduk miskin dibagi dalam tiga kategori yaitu penduduk miskin, hampir
miskin dan sangat miskin.
Jumlah penduduk kategori miskin di setiap kecamatan rata-rata
mengalami penurunan seperti terlihat pada tabel 2.18 dibawah. Dari 26
Kecamatan, 24 Kecamatan mengalami penurunan jumlah penduduk kategori
miskin diatas 100 persen kecuali Kecamatan Pamulihan (86,93 persen) dan
Kecamatan Wado (59,45 persen).
Tabel 2.18
Jumlah Penduduk Kategori Miskin di Kabupaten Sumedang
Tahun 2008 dan 2011
Jumlah Penduduk Kategori Miskin
Kecamatan
2011
2008
% Pengurangan
Jatinangor
1,422
7,525
429,18
Cimanggung
3,563
8,440
136,88
Tanjungsari
2,233
8,606
285,40
Sukasari
1,379
4,617
234,81
Pamulihan
3,565
6,664
86,93
Rancakalong
1,180
4,507
281,95
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 29

Jumlah Penduduk Kategori Miskin


2011
2008
% Pengurangan
1,492
6,888
361,66
1,673
9,646
476,57
684
2,751
302,19
1,357
4,446
227,63
899
3,703
311,90
1,420
4,164
193,24
868
1,957
125,46
2,636
4,203
59,45
2,234
5,443
143,64
965
2,037
111,09
717
1,582
120,64
1,437
4,665
224,63
701
1,924
174,47
373
1,604
330,03
683
5,170
656,95
418
1,589
280,14
905
3,184
251,82
882
2,742
210,88
696
1,750
151,44
431
1,605
272,39
34,813
111,412
220,03

Kecamatan
Sumedang Selatan
Sumedang Utara
Ganeas
Situraja
Cisitu
Darmaraja
Cibugel
Wado
Jatinunggal
Jatigede
Tomo
Ujungjaya
Conggeang
Paseh
Cimalaka
Cisarua
Tanjungkerta
Tanjungmedar
Buahdua
Surian
Kabupaten
Sumber : PPLS Tahun 2008 dan 2011

Jumlah penduduk kategori sangat miskin di Kabupaten Sumedang


mengalami penurunan walaupun penurunannya tidak signifikan. Dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2011 jumlah penduduk sangat miskin hanya
mengalami penurunan sebesar 10,23 persen. Kecamatan yang mengalami
peningkatan

jumlah

penduduk

sangat

miskin

adalah

Kecamatan

Cimanggung, Tanjungsari, Sukasari, Pamulihan, Rancakalong, Cisitu, Wado,


Jatinunggal, Jatigede, Tomo, Conggeang,Tanjungkerta, Buahdua dan
Surian.
Tabel 2.19
Jumlah Penuduk Kategori Sangat Miskin di Kabupaten Sumedang
Tahun 2008 dan 2011
Jumlah Penduduk Kategori Sangat Miskin
Kecamatan
2011
2008
% Pengurangan
Jatinangor
Cimanggung
Tanjungsari
Sukasari
Pamulihan
Rancakalong

2,164
7,060
5,055
3,462
5,784
1,407

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

6,556
6,611
4,982
2,231
3,118
1,363

202,96
-6,36
-1,44
-35,56
-46,09
-3,13

Hal II - 30

Jumlah Penduduk Kategori Sangat Miskin


2011
2008
% Pengurangan
2,595
6,806
162,27
2,615
5,689
117,55
674
1,345
99,55
1,613
1,805
11,90
2,029
1,822
-10,20
2,039
3,190
56,45
813
877
7,87
3,488
2,230
-36,07
4,322
2,889
-33,16
2,070
791
-61,79
1,414
717
-49,29
1,864
2,095
12,39
1,287
695
-46,00
411
551
34,06
841
2,358
180,38
607
1,596
162,93
1,388
1,280
-7,78
1,280
1,285
0,39
981
607
-38,12
986
720
-26,98
58,249
64,209
10,23

Kecamatan
Sumedang Selatan
Sumedang Utara
Ganeas
Situraja
Cisitu
Darmaraja
Cibugel
Wado
Jatinunggal
Jatigede
Tomo
Ujungjaya
Conggeang
Paseh
Cimalaka
Cisarua
Tanjungkerta
Tanjungmedar
Buahdua
Surian
Kabupaten
Sumber : PPLS Tahun 2008 dan 2011

Jumlah penduduk hampir miskin dari tahun 2008-2011 mengalami


peningkatan

sebesar

43,30

persen.

Kecamatan

Paseh

merupakah

satu-satunya yang jumlah penduduk kategori hampir miskinnya berkurang.


Sementara itu Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Pamulihan, Sumedang
Selatan, Ganeas, Wado, Ujung Jaya, Cisarua dan Surian merupakan
kecamatan-kecamatan yang mengalami peningkatan jumlah penduduk
kategori hampir miskin diatas 50 persen.
Tabel 2.20
Jumlah Penduduk Kategori Hampir Miskin di Kabupaten Sumedang
Tahun 2008 dan 2011
Jumlah Penduduk Kategori Hampir Miskin
Kecamatan
2011
2008
% Pengurangan
Jatinangor
5,928
2,570
-56,65
Cimanggung
10,691
3,908
-63,45
Tanjungsari
5,885
3,698
-37,16
Sukasari
3,926
2,320
-40,91
Pamulihan
8,953
3,754
-58,07
Rancakalong
4,362
3,139
-28,04
Sumedang Selatan
5,671
2,712
-52,18
Sumedang Utara
6,950
5,097
-26,66
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 31

Kecamatan
Ganeas
Situraja
Cisitu
Darmaraja
Cibugel
Wado
Jatinunggal
Jatigede
Tomo
Ujungjaya
Conggeang
Paseh
Cimalaka
Cisarua
Tanjungkerta
Tanjungmedar
Buahdua
Surian
Kabupaten

Jumlah Penduduk Kategori Hampir Miskin


2011
2008
% Pengurangan
2,910
1,411
-51,51
4,234
3,143
-25,77
4,144
2,445
-41,00
4,182
2,438
-41,70
2,750
1,465
-46,73
6,729
2,547
-62,15
6,062
3,256
-46,29
2,585
1,837
-28,94
2,270
1,417
-37,58
4,632
2,302
-50,30
2,650
1,821
-31,28
2,010
2,220
10,45
3,568
3,505
-1,77
1,896
888
-53,16
3,575
2,251
-37,03
2,674
1,915
-28,38
3,265
1,875
-42,57
1,301
596
-54,19
113,803
64,530
-43,30

Sumber : PPLS Tahun 2008 dan 2011

2.2.2.5. Ketenagakerjaan
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja
Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 sebanyak 9.636 orang yang terdiri
dari 4.909 berjenis kelamin laki-laki dan 4.727 berjenis kelamin perempuan.
Jumlah pencari kerja yang terdaftar tersebut berlatar belakang pendidikan
yang berbeda-beda dimana pencari kerja terbanyak berpendidikan SMK
sebanyak 3.587 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21
dibawah ini.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8

SD
SMP
SMA
MAN
SMK
DI
DII
DIII

Tabel 2.21
Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Sumedang
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2012
Jumlah Pencari Kerja
Tingkat Pendidikan
L
P
L+P
109
105
214
642
699
1,341
1,228
1,011
2,239
215
84
299
1,792
1,795
3,587
25
33
58
9
10
19
215
259
474

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 32

No.
9
10

Jumlah Pencari Kerja


L
P
L+P
3
5
8
671
726
1,397
4,909
4,727
9,636

Tingkat Pendidikan
DIV
S1
Jumlah

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang

Lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja di


Kabupaten Sumedang tahun 2012 adalah sektor pertanian, kehutanan,
pemburuan dan perikanan yaitu sebanyak 117.502 orang dan yang terendah
dari sektor industri pengolahan yaitu sebanyak 59.607 orang.
Tabel 2.22
Jumlah Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2012
Jumlah Tenaga
Lapangan Pekerjaan
Kerja

No.
1

Pertanian, Kehutanan, Pemburuan dan Perikanan

117.502

Industri Pengolahan

59.607

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan,


Hotel, dan Restoran

87.931

Jasa Kemasyarakatan

79.686

Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik,


Gas dan Air)

82.913

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Gambar 2.7
Perkembangan Tingkat Pengangguran
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 (%)
10.00
9.76
9.50

9.00
8.50

8.00

8.04

7.90

7.50

7.42

7.00
2009

2010

2011

2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan gambar 2.7 diatas, tingkat pengangguran di Kabupaten


Sumedang dari tahun 2009-2012 mengalami perkembangan yang fluktuatif.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 33

Tahun 2012 tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 0,62


persen dari tahun sebelumnya. Dilihat dari perkembangannya tingkat
pengangguran di Kabupaten Sumedang mengalami perubahan yang kurang
signifikan hal ini menandakan bahwa program-program pemerintah belum
efektif dalam menyerap tenaga kerja.
Pada tahun 2012 Kecamatan-kecamatan yang memiliki jumlah
penganggur cukup besar yaitu diatas 2000 orang adalah Kecamatan
Darmaraja, Situraja, Conggeang, Buahdua, Tanjungsari, Cimanggung,
Jatinangor, Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. Sembilan Kecamatan
ini merupakan Kecamatan dengan jumlah angkatan kerja cukup besar
sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja rendah akibatnya jumlah
penganggur di Kecamatan ini cukup tinggi.
Tabel 2.23
Jumlah Penganggur
di Kabupaten SumedangTahun 2009-2012
Kecamatan
2009
2010
2011
Wado
1,889
1,899
1,848
Jatinunggal
1,950
1,960
1,716
Darmaraja
2,307
2,325
2,269
Cibugel
1,891
1,892
1,694
Cisitu
796
800
1,047
Situraja
2,374
2,387
2,506
Conggeang
2,247
2,262
2,046
Paseh
1,072
1,077
1,323
Surian
408
410
505
Buahdua
2,783
2,793
2,311
Tanjungsari
2,492
2,504
2,412
Sukasari
797
800
912
Pamulihan
2,265
2,276
2,031
Cimanggung
3,403
3,420
3,325
Jatinangor
3,855
3,881
3,850
Rancakalong
1,826
1,839
1,863
Sumedang Selatan
3,612
3,629
3,690
Sumedang Utara
5,007
5,047
4,547
Ganeas
1,802
1,810
1,589
Tanjungkerta
1,200
1,206
1,168
Tanjungmedar
663
667
727
Cimalak
3,020
3,020
3,005
Cisarua
1,213
1,219
1,183
Tomo
3,139
3,152
2,327
Ujungjaya
2,988
3,003
2,722
Jatigede
1,105
1,110
1,086

2012
1,829
1,698
2,246
1,677
1,036
2,480
2,025
1,309
500
2,287
2,388
902
2,011
3,290
3,810
1,844
3,653
4,500
1,573
1,156
720
2,975
1,171
2,303
2,694
1,075

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 34

2.2.2.6. Kepemilikan Tanah


Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sumedang sampai
dengan bulan Mei tahun 2013 telah menerbitkan 117.930 sertifikat yang
terdiri dari sertifikat hak milik sebanyak 105.049 sertifikat atau sekitar 89,08
persen dari keseluruhan sertifikat yang diterbitkan. Sementara sertifikat hak
guna bangunan yang diterbitkan sebanyak 1.008 sertifikat dan 845 sertifikat
hak pakai.
Tabel 2.24
Jumlah Sertifikat yang Telah Diterbitkan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2013
No

Jenis Hak

Hak Milik

Hak Guna Bangunan

Hak Pakai

Hak Guna Usaha

Hak Wakaf

Hak Pengelolaan

Hak Milik Satuan Rumah Susun

Jumlah *
105,049
11,008
845
4
19
2
1,003

Jumlah

117,930

Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Sumedang


Ket : *) Data sampai bulan Mei 2013

2.2.2.7. Kesempatan Kerja


Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang
bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Persentase
penduduk yang bekerja mengalami kenaikan dari 90,24 persen pada tahun
2009 menjadi 92,58 persen pada tahun 2012 seperti terlihat pada tabel 2.25
berikut.
Tabel 2.25
Persentase Penduduk Bekerja
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Uraian

Tahun
2009

2010

Jumlah Penduduk yang Bekerja

470.557

483.406

457.222 487.639

Angkatan Kerja

521.423

524.856

497.177 451.456

90.24

92.1

Persentase

2011

91.96

2012

92.58

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 35

Dari tabel 2.25 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang
bekerja dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif. Pada tahun 2009 persentase
penduduk yang bekerja sebesar 90,24 persen meningkat 1,86 persen
menjadi 92,10 persen pada tahun 2010. Kemudian dari tahun 2010 ke tahun
2011 mengalami penurunan sebesar 0,14 persen menjadi 91,96 persen dan
tahun 2011 mengalami peningkatan kembali dari 91,96 persen menjadi 92,58
persen pada tahun 2012. Rata-rata persentase kenaikan jumlah penduduk
yang bekerja dari tahun 2009-2011 hanya sebesar 0,86 persen. Hal ini
tentunya tidak terlalu berpengaruh pada penurunan tingkat pengangguran di
Kabupaten Sumedang.
2.2.2.8. Angka Kriminalitas
Kondisi keamanan suatu wilayah dapat dilihat dari angka kriminalitas
yang terjadi. Jumlah tindak kriminalitas di Kabupaten Sumedang mengalami
penurunan dari tahun 2009 sebanyak 417 tindak kriminal menjadi 376 tindak
kriminal pada tahun 2012. Tindak kriminal yang sering terjadi adalah tindak
kriminal pencurian. Namun jumlah kasusnya menurun dari tahun ke tahun.
Berikut disajikan data angka kriminalitas yang terjadi di Kabupaten
Sumedang Tahun 2009 hingga tahun 2012.
Tabel 2.26
Jumlah Kriminalitas
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
No.

Tahun

Jenis Tindakan Kriminal


2009

2010

2011

2012

Jumlah kasus Narkoba

Jumlah kasus Pembunuhan

Jumlah Kejahatan Seksual


(Kesusilaan/Cabul)

Jumlah kasus Penganiayaan

31

26

32

22

Jumlah kasus Pencurian

312

266

278

254

Jumlah kasus Penipuan

61

83

80

90

Jumlah kasus Pemalsuan


Uang

Jumlah Tindak Kriminal


Selama 1 Tahun

417

385

400

376

Sumber : BKBPMPB Kabupaten Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 36

2.2.3.

Fokus Seni, Budaya dan Olah Raga


Perkembangan Seni, Budaya, dan Olah Raga di Kabupaten

Sumedang tahun 2009-2012 dapat dilihat pada tabel 2.27 berikut.


Tabel 2.27
Perkembangan Seni Budaya dan Olah Raga
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
No.

Capaian Pembangunan

Tahun
2009

2010

2011

2012

Jumlah Grup Kesenian

56

69

48

75

Jumlah Gedung Kesenian

Jumlah Klub Olah Raga

233

326

466

510

Jumlah Gedung Olah Raga

312

316

318

500

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang

Perkembangan seni dan budaya di Kabupaten Sumedang baru bisa


ditunjukan dengan jumlah grup kesenian. Tahun 2009 jumlah grup kesenian
sebanyak 56 grup dan bertambah menjadi 75 grup pada tahun 2012
sedangkan jumlah gedung kesenian belum terbangun dari tahun ke tahun
selama tahun 2009-2012.
Perkembangan Olahraga di Kabupaten Sumedang bisa dinilai cukup
pesat. Hal ini terlihat dari jumlah klub olahraga yang bertambah cukup
signifikan. Jika pada tahun 2009 hanya terdapat 233 klub maka pada tahun
2012 terdapat 510 klub. Kenaikan jumlah klub Olahraga ini mencapai 118,90
persen selama periode 2009-2012. Begitupun jumlah gedung olahraga
meningkat sebesar 60,30 persen. Jika pada tahun 2009 terdapat 312 Unit
maka pada tahun 2012 terdapat 500 Unit gedung olahraga.
2.3.

ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1.

Pendidikan

2.3.1.1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2012
menunjukan peningkatan kuantitas dan kualitas yang berarti dibanding
tahun-tahun sebelumnya, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur
pendidikan non formal. Jumlah lembaga PAUD pada tahun 2012 sebanyak
674 lembaga terdiri dari PAUD Non Formal 463 lembaga dan PAUD Formal
211 lembaga yang tersebar di 26 kecamatan.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 37

Jumlah penduduk usia 4-6 tahun sasaran PAUD di Kabupaten


Sumedang sebanyak 47.935 orang yang tertampung pada lembaga yang
ada saat ini baru sebesar 52,90 persen (25.358 orang) dan yang tidak
tertampung masih cukup banyak yaitu sebesar 47,10 persen (22.577 orang).
2.3.1.2. Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Perkembangan pendidikan dasar tahun 2009-2012 dapat dilihat pada
tabel 2.28 berikut ini:

No.
1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.

Tabel 2.28
Perkembangan Pendidikan SD/MI di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Indikator
2009
2010
2011
2012
Penduduk Usia
106.480
107.660
100.436 104.467
7-12 Tahun
Jumlah SD/MI
- Sekolah Dasar
- Madrasah
Ibtidaiyah
Jumlah
Ruang
Kelas
- Sekolah Dasar
- Madrasah
Ibtidaiyah
Jumlah Murid
SD/MI
- SD(Negeri
/Swasta)
- Madrasah
Ibtidaiyah
Jumlah Lulusan
- Lulusan SD
- Lulusan MI
Jumlah Yang
mengulang SD/MI
Angka Melanjutkan
SD/MI

657
606

657
606

657
606

667
609

51
4.244

51
4.261

51
4.292

58
4.328

3.996

3.996

4.018

4.042

248

265

274

286

116.624

119.394

121.492

119.148

110.875

113.363

114.478

112.189

5.619
16.073
13.615
2.458
800

6.031
17.352
14.640
2.712
8

7.014
17.345
16.471
874
7

6.959
19.486
18.184
894
3

70,91

84,51

85,71

97,91

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 2.28 diatas ruang kelas SD/MI telah mengalami


peningkatan sebanyak 36 ruang kelas dimana pada tahun 2012 sebanyak
4.328 ruang kelas dibanding tahun 2011 berjumlah 4.292 ruang kelas.
Sementara untuk jumlah murid SD Negeri/Swasta mengalami penurunan dari
berjumlah 114.478 pada tahun 2011menurun menjadi sebanyak 112.189
pada tahun 2012, kemudian untuk jumlah murid Madrasah Ibtidaiyah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 38

mengalami penurunan dari 7.014 pada tahun 2011 menjadi 6.959 orang
pada tahun 2012.
Tabel 2.29
Rasio Murid Terhadap Ruang Kelas di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
No.

Jenjang Pendidikan

2009

2010

2011

2012

1.

Sekolah Dasar

27,74

28,37

28,50

28,63

2.

Madrasah Ibtidaiyah

22,65

22,76

25,59

25,62

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 2.29 diatas rasio murid terhadap ruang kelas


sekolah dasar meningkat dari 27,74 pada tahun 2009 menjadi 28,63 pada
tahun 2012, begitupun untuk Madrasah Ibtidaiyah mengalami peningkatan
dari sebelumnya 22,65 pada tahun 2009 menjadi 25,62 pada tahun 2012.
Dengan memperhatikan rasio murid terhadap ruang kelas menurut standar
Pelayanan Minimal yang dikeluarkan Kementrian Pendidikan Nasional
maksimal 32 siswa/ruang kelas SD/MI maka di Kabupaten Sumedang siswa
kemungkinan besar dapat belajar secara nyaman.
2.3.1.3. Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Perkembangan Pendidikan SMP/MTs di Kabupaten Sumedang
selama tahun 2009-2012 dapat dilihat pada tabel 2.30 dibawah ini.
Tabel 2.30
Perkembangan Pendidikan SMP/MTS di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
No.
Indikator
2009
2010
2011
2012
Penduduk Usia
1.
58.293
58.428
53.842
52.126
13-15 Tahun
Jumlah SMP
93
94
94
96
2.
Jumlah MTs
49
50
50
63
Ruang kelas SMP
1.301
1.426
1.446
1.456
3.
Ruang Kelas MTs
286
308
328
335
Jumlah Murid SMP
45.947
47.023
43.646
53.617
4.
Jumlah Murid MTs
8.866
9.124
9.971
10.689
Jumlah Guru SMP
2.603
2.671
2.718
2.658
5.
Jumlah Guru MTs
896
962
982
1.020
Jumlah Lulusan SMP
13.615
14.640
14.850
14.337
6.
Jumlah Lulusan MTs
2.458
2.712
2.936
2.868
Jumlah Yang
7.
7
6
4
2
mengulang
Angka Melanjutkan
8.
70.90
86,22
86,35
72,94
SMP/MTs
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 39

Pada tahun 2012 jumlah SMP dan Jumlah MTs mengalami


perubahan dari tahun sebelumnya begitupun jumlah ruang kelas SMP
meningkat sebesar 10 ruang kelas. Jumlah murid SMP meningkat sebanyak
9.971 orang karena sebagian lulusan Sekolah Dasar (SD) banyak yang
melanjutkan ke SMP hal ini dapat dilihat dari angka melanjutkan SD/MI pada
tahun 2012 yang cukup tinggi.
Jumlah Guru SMP mengalami penurunan, tahun 2011 yang
berjumlah 2.718 orang menjadi 2.658 orang pada tahun 2012 atau 60 orang
dan jumlah guru untuk MTs meningkat 38 orang pada tahun 2012 dimana
tahun sebelumnya hanya berjumlah 982 orang. Selanjutnya jumlah lulusan
SMP mengalami penurunan dimana tahun 2011 jumlah lulusan sebesar
14.850 orang menjadi 14.337 pada tahun 2012 atau turun sebesar 513 orang
lulusan, begitupun jumlah lulusan MTs pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebanyak 68 orang dari 2.936 orang pada tahun 2011 menjadi
2.868 orang pada tahun 2012.
2.3.1.4. SMA/SMK/MA
Perkembangan Pendidikan SMA/SMK/MA di Kabupaten Sumedang
selama tahun 2009-2012 dapat dilihat pada tabel 2.31 dibawah ini.
Tabel 2.31
Perkembangan Pendidikan SMA/SMK/MA di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
No.

Indikator

1.

Penduduk Usia
16-18 Tahun

2.

Jumlah Sekolah
a. SMA
b. SMK
c. MA

3.

4.

5.

Jumlah Ruang
kelas
a. SMA
b. SMK
c. MA
Jumlah Murid
a. SMA
b. SMK
c. MA
Jumlah Guru
a. SMA
b. SMK
c. MA

2009

2010

2011

2012

56.178

49.158

47.564

47.729

25
41
14

26
54
14

26
54
14

26
60
18

381
370
65

394
386
65

427
502
65

538
506
69

13.754
15.199
1.269

13.920
18.150
1.465

13.194
18.820
536

12.925
19.402
1.774

1.022
1.186
259

1.073
1.288
265

1.094
1.349
269

945
1740
279

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 40

No.
6.

7.
8.

Indikator
Jumlah Lulusan
a. SMA
b. SMK
c. MA
Jumlah Mengulang
SMA/SMK/MA
% Angka Putus
Sekolah

2009

2010

2011

2012

4518
2795
395

4.518
3.633
410

4.205
4.331
416

4305
4933
212

10

0,93

0,60

0,57%

0,53

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 2.31 diatas secara umum perkembangan


pendidikan menengah memperlihatkan capaian peningkatan yang sangat
signifikan terutama jumlah ruang kelas sekolah dan jumlah guru. Pada tahun
2012 jumlah ruang kelas untuk SMA mengalami peningkatan 111 ruang
kelas sedangkan jumlah guru SMK meningkat sebanyak 391guru.
Jumlah murid SMA mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi
12.925 murid, untuk SMK meningkat menjadi 19.402 murid dan MA
meningkat menjadi 279 murid. Jumlah Murid SMA mengalami penurunan
dikarenakan banyak siswa yang melanjutkan ke Sekolah Kejuruan karena
SMK lebih siap untuk memasuki Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Jumlah guru SMA mengalami penurunan dimana pada tahun 2011
berjumlah 1.094 guru sementara pada tahun 2012 menjadi 945 guru. Selain
itu guru SMK mengalami peningkatan menjadi 1.749 orang pada tahun 2012
dari tahun 2011 yang berjumlah 1.349 orang, sementara guru MA pun
mengalami peningkatan dari 269 orang pada tahun 2011 menjadi 279 orang
pada tahun 2012.
Prestasi bidang pendidikan jika diperhatikan dari jumlah murid
SMA/SMK/MA yang mengulang dimana pada tahun 2011 berjumlah 5 orang
pada tahun 2012 meningkat menjadi hanya 9 orang. Dengan meningkatnya
angka mengulang siswa terlihat bahwa daya serap siswa menurun, hal ini
dimungkinkan dikarenakan kurang efektifnya teknis pembelajaran dan media
pembelajaran yang kurang memadai.
Selanjutnya untuk prosentase angka putus sekolah menunjukan
perkembangan yang cukup signifikan dimana angka mengulang pada tahun
2011 sebesar 0,57 persen sedangkan pada tahun 2012 menurun menjadi
hanya sebesar 0,53 persen. Berkurangnya angka putus sekolah ini antara

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 41

lain disebabkan status sosial ekonomi masyarakat Sumedang yang terus


meningkat.
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) dari setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Sumedang tahun
2009-2012 dapat diamati pada tabel 2.32 dibawah ini.
Tabel 2.32
Angka Partisipasi Kasar dan Angkat Partisipasi Murni
SD/MI/Paket A, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
No.
Indikator
2009
2010
2011
2012
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Angka Partisipasi Kasar


(APK) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMA/SMK/MA
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMA/SMK/MA

109,53

110,90

111,02

114,05

96,87

96,90

98,34

99,84

96,30

96,40

98,58

101,02

80,82

81,96

88,56

97,87

55,29

68,22

68,43

78,90

41,38

67,47

67,54

70,69

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

2.3.2.

Kesehatan
Pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

angka kematian bayi dan kematian ibu. Jumlah kematian bayi di Kabupaten
Sumedang mengalami kenaikan dari 297 bayi per 21.557 kelahiran hidup
pada tahun 2011 menjadi 282 bayi per 21.210 kelahiran hidup pada tahun
2012 sedangkan kematian ibu mengalami penurunan dari 15 orang per
21.557 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 14 per 21.210 kelahiran
hidup pada tahun 2012.
Gambaran tentang kondisi status gizi balita di Kabupaten Sumedang
pada tahun 2012 menunjukkan adanya perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya penurunan persentase gizi buruk dari 0,72 persen pada tahun 2011
menjadi 0,69 persen pada tahun 2012.
Capaian sasaran cakupan imunisasi, perkembangan kegiatan
imunisasi untuk mencapai UCI (Universal Children Imunization) desa di
Kabupaten Sumedang selama kurun waktu dua tahun terlihat bahwa
kegiatan imunisasi untuk setiap jenisnya menunjukkan adanya peningkatan.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 42

Kenaikan cakupan imunisasi tersebut juga berpengaruh terhadap kenaikan


cakupan UCI Desa sehingga diharapkan target UCI Desa sesuai SPM 100
persen dapat tercapai. Cakupan UCI Desa pada tahun 2011 sudah mencapai
88,50 persen, dan pada tahun 2012 sebesar 97,50 persen.
Upaya

meningkatkan

kualitas

lingkungan

yang

sehat

telah

dikembangkan penciptaan dan pengelolaan sanitasi yang bersih dan sehat


dengan metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang meliputi 5
(lima) pilar yaitu stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), cuci tangan
pakai sabun, pengembangan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah
dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. Hasil dari pelaksanaan STBM
yang dicapai hingga tahun 2012, antara lain sebanyak 114 desa dan 4
kecamatan telah dinyatakan stop BABS, dan telah dikembangkan 4 (empat)
pilar STBM lainnya melalui keterpaduan SKPD-SKPD terkait, Pokja AMPL
dan unsur masyarakat lainnya.
Pencapaian program kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit

Umum (RSU)

Unit

Swadana

Daerah

Kabupaten

Sumedang,

merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan daerah dalam


memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh melalui upaya penyembuhan
(kuratif) dan rehabilitasi (pemulihan) di samping upaya promotif dan preventif
(pencegahan penyakit).

Pelayanan prima yang merupakan prioritas

peningkatan mutu pelayanan yang dilaksanakan RSU untuk mencapai


sasarannya

dilaksanakan

dengan

meningkatkan

kualitas

dan

profesionalisme SDM. Upaya lain adalah meningkatkan kualitas pelayanan


melalui pengembangan fasilitas dan instalasi, mendorong dan memfasilitasi
peran serta masyarakat khususnya dalam mobilisasi dana untuk alternatif
pembayaran serta meningkatkan dan menyempurnakan manajemen dalam
rangka otonomi pengelolaan rumah sakit.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesehatan lainnya di
Kabupaten Sumedang selama periode tahun 2009-2012 dapat dilihat pada
tabel 2.33 berikut ini:

No.
1

Tabel 2.33
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan
Tahun 2009-2012
Tahun
Indikator
2009
2010
2011
Rasio Puskesmas per
satuan penduduk

1:35.446

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

1:35.943

1:34.104

2012
1:34.820

Hal II - 43

No.
2
3
4

5
6
7

10

Indikator

2009

Rasio Tenaga Medis


Rasio Tenaga
Keperawatan
Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan UCI
Cakupan balita gizi
buruk mendapat
perawatan
Penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
Cakupan kunjungan
bayi

Tahun
2010
2011

2012

1:18.295

1:18.257

1:20.210

1:21.421

1:2.278

1:1.820

1:1.614

1:2.162

100

76,51

89,88

122,25

70,75

105,92

82,92

89,83

88,45

88,3

88,5

97,5

100

100

100

100

427

466

586

764

77.24

89.16

86.42

81.24

70,00

94,24

85,16

90,42

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 2.33 diatas, ada beberapa indikator perlu


ditingkatkan antara lain rasio puskesmas per satuan penduduk yang masih
kurang optimal sehingga perlu ada penambahan puskesmas di beberapa
wilayah. Kondisi ideal satu puskesmas melayani 30.000 penduduk. Pada
tahun 2012 rasio puskesmas per satuan penduduk baru mencapai 1:34.820.
Indikator lain yang masih perlu ditingkatkan adalah cakupan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Pada tahun 2011
cakupan pelayanan mencapai angka 86,42 persen dan pada tahun 2012
menurun menjadi 81,24 persen.
2.3.3.

Lingkungan Hidup
Pemerintah

daerah

terus

melakukan

berbagai

upaya

dalam

penanganan lahan kritis serta pencemaran lingkungan sebagai dampak


berkembangnya sektor industri. Kondisi Eksisting lahan kritis di luar kawasan
hutan di Kabupaten Sumedang awal tahun 2009 yang perlu ditangani seluas
10.445,50 Ha. Penanganan lahan kritis selama tahun 2009-2012 dilakukan
melalui program DAK Sektor Kehutanan, kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 44

Kritis (GRLK), kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) DAS Prioritas
Pola Agroforestry, kegiatan RHL (APBN) dan melalui kegiatan Kebun Bibit
Rakyat. Sisa lahan kritis yang belum tertangani sampai dengan tahun 2012
seluas 2.327,05 Ha.
Tabel 2.34
Perkembangan Penanganan Lahan Kritis
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Uraian
Luas Lahan
Kritis (Ha)

Penanganan Lahan Kritis

Kondisi
Awal

2009

2010

2011

2012

Kondisi
Akhir

10.445,50

162,5

3.961

2.745

1.250

2.327,05

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Sumedang

Lahan kritis memiliki sifat yang dinamis, di satu sisi dilakukan


penanganan namun di sisi lain akibat aktifitas pertanian yang melebihi daya
dukung lahannya

dan kurang memperhatikan kaidah konservasi tanah,

lahan kritis tersebut bertambah pula.


Dalam penanganan dan pengendalian erosi pada tahun 2012 sudah
dilaksanakan dengan membangun bangunan sipil teknis pengendali erosi
dan aliran permukaan berupa DAM Penahan Erosi sebanyak 25 unit, Gully
Plug sebanyak 89 unit dan Sumur Resapan sebanyak 129 unit. Kemudian
upaya reklamasi galian C, peran dan tanggungjawab para pengusaha
senantiasa terus ditingkatkan sehingga diharapkan luasan lahan bekas
galian C yang direklamasi oleh para pengusaha lebih meningkat lagi. Upaya
tersebut bukan hanya langsung melalui bimbingan pengawasan dan
pengendalian dari pihak dinas, namun dicoba pula dengan memfasilitasi
kelompok lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat sekitar galian yang
mempunyai perhatian besar terhadap lingkungan untuk berperan serta
mendorong

kesadaran

para

pengusaha

sehingga

mereka

merasa

berkewajiban untuk melakukan reklamasi.


Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan diperlukannya
penetapan kawasan yang berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan serta nilai
sejarah dan budaya bangsa yang berupa kawasan lindung. Kawasan lindung
yang terdapat di Kabupaten Sumedang adalah berupa kawasan lindung
hutan dan kawasan lindung non hutan. Kawasan lindung hutan terdiri atas
hutan lindung dengan luas kurang lebih 9.277 ha, cagar alam berupa Cagar
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 45

Alam Gunung Jagat dengan luas kurang lebih 127 ha, taman wisata alam
berupa Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas dengan luas kurang
lebih 1.250 ha, taman hutan raya berupa Taman Hutan Raya (Tahura)
Gunung Palasari dengan luas 34,8875 ha dan taman buru berupa Kawasan
Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi dengan luas kurang lebih 7.453 ha.
Adapun kawasan lindung non hutan adalah terdiri dari kawasan gerakan
tanah yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dengan luas kurang lebih
34.338 ha, kawasan resapan air dengan luas kurang lebih 18.080 Ha,
sempadan sungai tersebar diseluruh wilayah kabupaten dengan luas kurang
lebih 2.338 Ha, dan perlu dialokasikan juga sempadan waduk untuk waduk
Jatigede dan waduk Sadawarna.
2.3.4.

Pariwisata
Salah satu tujuan mendasar yang ingin dicapai negara berkembang

seperti Indonesia saat ini adalah tercapainya suatu pertumbuhan ekonomi


yang kuat dan mantap di semua sektor. Usaha kepariwisataan merupakan
salah satu sektor pembangunan yang secara terus menerus diupayakan
pengembangannya agar dapat didayagunakan sebagai salah satu andalan
kegiatan perekonomian nasional dan daerah.
Penerimaan devisa dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata
masih belum memenuhi jumlah yang diharapkan sehingga peran serta
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih terus dituntut peran aktifnya.
Berkembangnya kegiatan pariwisata di suatu daerah akan memberikan
pengaruh dan mendorong pembangunan sektor-sektor lain khususnya dalam
hal memperluas lapangan pekerjaan dan peluang untuk berusaha.
Sehubungan dengan pembangunan dan pengembangan pariwisata
maka diperlukan perencanaan secara komprehensif dan terpadu dalam satu
sistem Masterplan Pariwisata sehingga pemerintah mempunyai acuan dalam
pembangunan sektor pariwisata maupun program investasi dimasa depan.
Adapun beberapa obyek dan daya tarik wisata yang ada dan sudah
dikenal di Kabupaten Sumedang, yaitu :
1. Alun-alun Kabupaten Sumedang;
2. Wisata Alam Cipanas Sekarwangi;
3. Wisata Alam Cipanas Cileungsing;
4. Wisata Alam Cadas Pangeran;
5. Wisata Alam Curug Sindulang;
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 46

6. Lapangan Golf Giri Gahana;


7. Tahura Palasari Kunci;
8. Bumi Perkemahan Kiara Payung;
9. Wisata Alam Cipanteneun;
10. Kawasan Wisata Kampung Toga.
2.3.5.

Jaringan Prasarana Jalan


Panjang jalan di Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 sepanjang

1.901,240 Km yang terdiri atas jalan negara 80,435 Km, jalan provinsi
115,638 Km, jalan kabupaten 796,056 Km, jalan desa sepanjang 909,111
Km.

Kualitas

Infrastruktur

jalan

menjadi

perhatian

utama

dalam

pembangunan, oleh sebab itu ke depan perlu dilakukan perubahan status


jalan terutama status jalan Kabupaten menjadi Jalan Provinsi agar
pembiayaan untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan bisa lebih maksimal.
Tabel 2.35
Panjang Jalan di Kabupaten Sumedang (Km)
Tahun 2009-2012
No

Status

2009

2010

2011

2012

Nasional

60.724

62.130

62.130

80.435

Provinsi

139.840

111.140

111.140

115.638

Kabupaten

756.480

796.057

796.057

796.056

Desa

941.220

909.111

909.111

909.111**

1.898,27

1.878,438

1.878,438

1,901.240

Jumlah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang


Keterangan : **) Angka Sementara

Tabel 2.36
Kondisi Ruas Jalan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2012
No.

Kondisi

Panjang Jalan (Km)

Persen

Baik

203.870

25.61

Sedang

311.019

39.07

Rusak Ringan

118.851

14.93

Rusak Berat

162.316

Jumlah

796,056

20.39
100.00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang

Kondisi ruas jalan Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 hanya


25,61 persen berada pada kondisi baik sedangkan sekitar 35,32 persen
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 47

dalam kondisi rusak, baik rusak berat maupun rusak ringan. Tingginya
kerusakan jalan ini diakibatkan kurangnya pemeliharaan jalan. Selain itu juga
pembangunan jalan tidak diikuti dengan pembangunan drainase yang
memadai.
2.3.6.

Pemberdayaan Masyarakat Desa


Pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan menjadi hal yang

mutlak harus dilakukan karena dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah


maka ketergantungan masyarakat akan semakin berkurang sekaligus akan
langsung memberikan dampak signifikan dalam pelaksanaan pembangunan
di Kabupaten Sumedang karena 80,00 persen masyarakat di Kabupaten
Sumedang berada di wilayah pedesaan.
Program-program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di
Kabupaten Sumedang adalah Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa,
Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun Desa, Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa
Peradaban, dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perdesaan, Pasca Krisis, Generasi Sehat dan Cerdas, P2SPP/
Sauyunan.
2.3.7.

Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat


Penyelenggaraan pemerintahan di daerah secara faktual dihadapkan

pada problematika dan tantangan yang mendasar baik di bidang idiologi,


politik, ekonomi, sosial, budaya maupun kerukunan umat beragama serta
gangguan ketentraman dan ketertiban. Berdasarkan kondisi umum tersebut
dapat melumpuhkan keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu adanya perencanaan program dan kegiatan
yang terpadu dalam suatu kebijakan pemerintahan secara terus-menerus
dan berkesinambungan yaitu dengan mewujudkan prinsip-prinsip good
governance

baik

secara

rutin,

berkala

maupun

berjenjang

dan

pertangungjawaban kinerja yang berakumulasi serta perencanaan yang


jelas, terarah, efektif disertai dengan pengendalian yang teruji dan terukur
sehingga program-program pembangunan di Kabupaten Sumedang dapat
dicapai secara optimal.
Berkaitan dengan pembangunan keamanan dan ketertiban dapat
dikemukakan

bahwa

kondisi

keamanan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

dan

ketertiban

masyarakat
Hal II - 48

merupakan prasyarat utama untuk mendukung keberhasilan berbagai


agenda penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Situasi
dan kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sumedang relatif
kondusif sehingga memberikan dukungan konstruktif bagi stabilitas daerah.
Kondisi tersebut terwujud antara lain disebabkan oleh meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap peran dan partisipasi masyarakat itu sendiri.
Kesadaran tersebut didorong oleh kebutuhan rasa aman dan nyaman serta
oleh meningkatnya kualitas kesadaran politik rakyat yang lebih matang.
Operasionalisasi kegiatan di bidang keamanan dan ketertiban, serta
perlindungan masyarakat sebagai komponen dasar dalam sistem pertahanan
dan keamanan nasional.
2.3.8.

Pemuda dan Olahraga


Dalam bidang olahraga, prestasi para atlet dari Kabupaten

Sumedang cukup membanggakan dari mulai tingkat provinsi, nasional, Asia


Tenggara, bahkan Internasional.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari

dukungan berbagai pihak baik itu pemerintah, masyarakat khususnya


masyarakat olah raga di Kabupaten Sumedang. Dukungan dari masyarakat
selama ini tidak terlepas dari meningkatnya pemahaman masyarakat
terhadap dunia olahraga sebagai sarana kesehatan, rekreasi, dan prestasi.
Dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat ini diharapkan ke depan
dapat menunjang peningkatan kapasitas SDM generasi muda dalam
berbagai aspek kehidupan.
2.3.9.

Tempat Ibadah
Kehidupan beragama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

kehidupan sosial sehari-hari. Kehidupan beragama akan semakin baik bila


ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang baik pula.
Pada tahun 2012 jumlah sarana peribadatan secara keseluruhan di
Kabupaten Sumedang tercatat sebanyak 5.514 buah. Jumlah sarana ibadah
Agama Islam yang terdiri dari mesjid, langgar dan mushola berjumlah 5.501.
buah sedangkan untuk sarana ibadah agama lainnya terdiri dari 9 buah
Gereja, 2 Kuil/Pura dan 2 buah Vihara. Sarana peribadatan mesjid, langgar
dan mushola tersebar hampir merata di seluruh kecamatan kecuali untuk
Gereja hanya ada di kecamatan Sumedang Selatan dan Jatinangor, Vihara
di Kecamatan Jatinangor dan Kuil/Pura berada di Kecamatan Cimanggung
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 49

dan Jatinangor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut
ini.
Gambar 2.8
Jumlah Sarana Ibadah
di Kabupaten Sumedang Tahun 2012
3000

2665

2500

1683

2000
1500

1153

1000
500

0
Mesjid

Langgar

Mushola

Gereja

Pura

Vihara

Sumber : Kemenag Kabupaten Sumedang

2.4.

ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4 .1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Kemampuan ekonomi daerah ditunjukkan oleh nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam bentuk Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Sumedang berdasarkan harga
berlaku tahun 2012 mencapai Rp.14.923,72 milyar atau meningkat 10,29
persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp.13.531,78 milyar.
Kemampuan

ekonomi

daerah

juga

dapat

ditunjukkan

oleh

pendapatan per kapita Kabupaten Sumedang yang berada diatas rata-rata


pendapatan per kapita Jawa Barat selain Kabupaten Bandung dan
Indramayu, sedangkan tiga kabupaten lainnya yaitu Majalengka, Subang,
dan Garut memiliki pendapatan per kapita di bawah rata-rata. Dari keenam
Kabupaten tersebut, Kabupaten Bandung menempati urutan pertama
sebagai kabupaten yang memiliki pendapatan per kapita terbesar bila
dibandingkan dengan lima kabupaten lainnya. Hal ini sangat didukung oleh
luas wilayah yang dimiliki juga potensinya yang cukup banyak untuk
mendukung perolehan nilai tambah.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 50

Tabel 2.37
Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
di Kabupaten Sumedang dan Sekitarnya Tahun 2011-2012
Tahun

Kabupaten
2011*

2012**

Garut

11.233.513

12,150,454

Bandung***

15.680.185

17,078,143

9.136.411

9,932,212

Sumedang

12.326.292

13,405,685

Indramayu***

12.238.773

13,732,631

Subang***

10.672.137

11,483,200

Rata-rata

11.852.725

12,940,554

Jawa Barat

19.645.670

20,392,402

Majalengka***

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012


Keterangan : * Angka Perbaikan ** Angka Sementara ***) Tanpa migas

2.4.2

Fokus FasilitasWilayah/Infrastruktur

2.4.2.1. Infrastruktur Transportasi


Jaringan jalan merupakan salah satu infrastruktur penunjang
kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya dan aktivitas manusia yang lainnya.
Dengan

adanya

jaringan

jalan

maka

kegiatan

manusia

yang

menghubungkan antara satu lokasi dengan lokasi yang lainnya dapat


terhubung dengan baik. Panjang jalan Kabupaten Sumedang dapat dilihat
pada tabel 2.38 berikut ini.
Tabel 2.38
Panjang Jalan Menurut Status dan Fungsi Jalan
Kabupaten Sumedang Tahun 2012
No
1

Status Jalan

Panjang (KM)

Jalan Nasional

80,435

- Jalan arteri

80,435

Jalan Provinsi

115,638

- Jalan kolektor 2

115,638

Jalan Kabupaten

796,056

- Jalan Kolektor 4

133,698

- Jalan Kolektor Sekunder


- Jalan Lokal

43,771
618,587

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 51

Berdasarkan status, panjang jalan di KabupatenSumedang meliputi


jalan Nasional, jalan Provinsi dan jalan Kabupaten. Sedangkan berdasarkan
fungsinya terdiri dari jalan arteri, jalan kolektor sekunder dan jalan lokal.
Jalan Nasional hanya berfungsi sebagai jalan arteri dengan panjang 80,435
KM. Sama halnya dengan jalan Nasional, jalan provinsi hanya sebagai jalan
kolektor 2 dengan panjang jalan 115,638 KM. Jalan Kabupaten memiliki tiga
fungsi yaitu jalan kolektor 4 sepanjang 133,698 KM, jalan kolektor sekunder
sepanjang 43,771 KM dan panjang jalan lokal sepanjang 618,587 KM.
Panjang jalan kabupaten dari tahun 2009-2012 tidak banyak
mengalami

perubahan

sedangkan

volume

kendaraan

di

Kabupaten

Sumedang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Jumlah kendaraaan roda


empat pada tahun 2009 mencapai 13.480 Unit dan pada tahun 2012
mencapai 17.468 Unit. Data jumlah kendaraan dan panjang jalan dapat
dilihat pada tabel 2.39 di bawah ini.
Tabel 2.39
Data Panjang Jalan dan jumlah kendaraan
di KabupatenSumedang Tahun 2009-2012
Tahun

Uraian

2009

2010

2011

2012

Panjang Jalan (KM)

756,48 796,06 796,06 796,06

Jumlah Kendaraan Roda 4 (Unit)

13.480 14.355 15.498 17.468

Rasio Panjang Jalan Kabupaten


terhadap Jumlah Kendaraan

17,82

18,03

19,47

21,94

Sumber : Dinas PU Kab. Sumedang dan Kantor Bersama SAMSAT Kab.Sumedang

Dari tabel 2.39 diatas dapat dilihat kepadatan kendaraan dari tahun
ke tahun meningkat. Pada tahun 2009 kepadatan kendaraan mencapai 17,82
yang artinya bahwa setiap panjang jalan satu KM kepadatan kendaraan
mencapai 17,82 kendaraan per KM sedangkan pada tahun 2012 meningkat
menjadi 21,94 kendaraan per KM.
2.4.2.2. Infrastruktur Irigasi
Fungsi
meningkatkan

irigasi

memegang

produksi

tanaman

peranan
pangan,

sangat

penting

hortikultura,

dalam

perkebunan,

kehutanan, peternakan dan perikanan. Pengelolaan irigasi adalah salah satu


faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian terutama
dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan pertanian

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 52

dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan. Penyediaan


air irigasi dalam kuantitas dan kualitas yang memadai merupakan salah satu
faktor penting untuk menunjang ketahanan pangan tersebut.
Pembangunan sarana irigasi sebagai salah satu faktor penunjang
kearah upaya mempertahankan dan meningkatkan swasembada pangan
membutuhkan persyaratan sosial yang pada dasarnya merekam dan
mengkaji secara seksama keinginan, harapan dan kemajuan para petani.
Sehingga ketersediaan sarana irigasi yang hendak dibangun sebagai
perwujudan dari petani dan bersifat buttom up yang nantinya diharapkan
dapat menghasilkan manfaat yang optimal dari suatu kegiatan yang
berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Daerah Irigasi ini
adalah merupakan daerah yang cukup subur sehingga perlu mendapat
perhatian dalam rangka peningkatan maupun pembangunan fisik sarana
irigasinya. Jumlah maupun mutu pembangunan sarana irigasi di Kabupaten
Sumedang sampai saat ini belum mencapai target yang dikehendaki. Hal ini
terlihat dari masih banyaknya lahan pertanian yang belum memperoleh air
secara proporsional. Luas Areal Irigasi di Kabupaten Sumedang adalah
52.393 Ha dengan rincian Daerah Irigasi Kabupaten berjumlah 1.035 dengan
luas areal 46.157 Ha dan Daerah Irigasi Tadah Hujan berjumlah 107 dengan
luas 6.236 Ha. Dari total luas areal tersebut masih banyak yang mengalami
kerusakan baik disebabkan oleh umur bangunan maupun akibat bencana
alam.
2.4.2.3. Infrastruktur Perumahan
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan keperluan lainnya. Masyarakat di Kabupaten Sumedang dalam
memanfaatkan prasarana air bersih, diperoleh dari mata air, air tanah
(sumur) dan air permukaan dengan sistem pengelolaan air perdesaan.
Sementara sistem air bersih perpipaan masih terbatas diperkotaan yang
dipasok oleh PDAM Tirta Medal. Untuk lingkup pelayanan perpipaan ini
meliputi Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Sumedang
Utara, Situraja, Darmaraja, Cimalaka, Tanjungkerta dan Paseh.

Khusus

untuk air bersih skala Kecamatan dikelola oleh SPAB IKK yang secara
kelembagaan terkait dengan PDAM dan skala

desa oleh Mitra Air

Pedesaan.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 53

PDAM

Kabupaten

Sumedang

sebagai penyelenggara

Sistem

Penyediaan Air Bersih (SPAB) baru dapat melayani penduduk keseluruhan


yang ada di Kabupaten Sumedang sebesar kurang lebih 11 persen saja dan
baru 14 Kecamatan yang dapat dilayani oleh PDAM Sumedang. Dari seluruh
pelanggan tersebut hanya 60,00 persen saja yang dapat menerima air
selama 24 jam sedangkan sisanya dilakukan secara bergiliran bahkan pada
kondisi musim kemarau panjang ada yang tidak dapat dilayani melalui
jaringan pipa sehingga harus disuplai dengan menggunakan tangki air.
Dengan adanya kondisi tersebut diatas terlihat bahwa kinerja pelayanan air
bersih PDAM Sumedang belum optimal
Selain air bersih yang menyangkut dengan infrastruktur perumahan
adalah mengenai rumah tidak layak huni. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang
memiliki rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sumedang tahun 2011
sebanyak 10.428 KK. Layanan rumah tidak layak huni salah satunya berasal
dari

bantuan

Kementeriaan

Perumahan

Rakyat

Republik

Indonesia

(Kemenpera RI). Pada tahun 2011 Kabupaten Sumedang mendapatkan


bantuan perbaikan RTLH untuk 375 KK dan pada tahun 2012 sebanyak
1.207 KK sehingga sisa jumlah KK yang memiliki RTLH sebanyak 8.846 KK.
Perbaikan rumah tidak layak huni sampai dengan tahun 2012 baru mencapai
12.1 persen.

No.

Tabel 2.40
Data Infrastruktur Perumahan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun
Uraian
2009
2010
2011

2012

Jumlah rumah tidak layak huni

n/a

n/a

10.428 10.053

Layanan rumah tidak layak huni

n/a

n/a

375

1.207

Cakupan layanan rumah tidak


layak huni

n/a

n/a

3,59

12,01

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang


Keterangan : n/a (Data tidak tersedia)

2.4.2.4. Infrastruktur Pariwisata


Objek wisata di Kabupaten Sumedang diantaranya Bumi Girigahana
Golf

dan Resort, Barubeureum, Bumi Perkemahan Kiarapayung, Curug

Sindulang, Desa Wisata Rancakalong, Museum Petani, Museum Geusan


Ulun, Gunung Kunci, Gunung Palasari, Makam Cut Nyak Dien, Makam

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 54

Pasarean Gede, Kampung Toga, Curug Cigorobog, Cibingbin, Curug


Cipongkor, Makam Dayeuh luhur, Gunung Lingga, Parakakondang, Makam
Marongge, Situ sari, Cipanas Sekarwangi, Cipanas Cileungsi, Bumi
Perkemahan

Cijambu

dan

Cipanteuneun

sedangkan

yang

akan

direncanakan kedepan terkait dengan Sumedang Puseur Budaya Sunda


adalah

rencana

Kawasan

Wisata

Kampung

Sunda

di

Pasirreungit

Kecamatan Sumedang Selatan, rencana Kawasan Wisata Jatigede yang


didalamnya terdapat wisata modern, semi modern dan tradisional serta ada
kawasan relokasi untuk situs-situs yang akan terendam dialokasikan pada
Kampung Munjul di Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, diperkirakan
akan menjadi perkampungan tersendiri di tengah Waduk Jatigede (berupa
tanah perbukitan/pulau).
Selain itu Tim Satgas Penanganan dan Percepatan Relokasi Situs
dan Cagar Budaya di Jatigede akan menempatkan situs-situs lainnya di
dekat Situs Tajimalela yang berada di Desa Lingga Kecamatan Cisitu
Kabupaten Sumedang yang selama ini dikenal sebagai Bukit Taji Malela
seluas 3 (tiga) Ha. Dari 94 objek di 42 situs, ditargetkan 5 situs di Kecamatan
Darmaraja yang dapat direlokasi. Situs tersebut adalah Situs Karamat
Babuy, Kp. Babuy Desa Sukamenak, Situs Nangewer Kp. Nangewer Desa
Leuwihideung, Situs Betok Kp. Betok Desa Sukamenak, Situs Leuwiloa Kp.
Leuwiloa Desa Leuwihideung, dan Situs Sawah Jambe Kp. Leuwiloa Desa
Leuwihideung.
Selain itu, situs lain yang juga secara bertahap akan dipindahkan
saat ini ada 15 situs yaitu Situs Nangewer Kp. Nangewer Desa
Leuwihideung, Situs Leuwiloa dan Sawah Jambe Kp. Leuwiloa, Situs
Marongpong Kp. Marongpong Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja,
Situs Gunung Penuh Kp. Bantar Awi Desa Padajaya Kecamatan Wado, Situs
Gagak Sangkur Kp. Sundulan Desa Padajaya Kecamatan Wado. Kemudian
Situs Pasir Leutik Dalem Wangsadipa atau Tulanggintung Kp. Cisurat Desa
Cisurat Kecamatan Wado, Situs Ciwangi Kp. Ciwangi Desa Cibogo
Kecamatan Darmaraja, Situs Munjul I dan Munjul II Kp. Munjul Desa
Sukamenak Kecamatan Darmaraja, Situs Makam Keramat Nangkod Kp.
Nangkod Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja, Situs Cadas Ngampar
Kp. Cadas Ngampar Desa Sukakersa Kecamatan Jatigede, dan Situs Curug
Mas Kp. Cadas Ngampar Desa Sukakersa Kecamatan Jatigede.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 55

Sehubungan dengan banyaknya potensi wisata di Kabupaten


Sumedan maka harus siap dengan segala infrastruktur pendukung kegiatan
pariwisatanya. Infrastruktur pendukung pariwisata tersebut antara lain hotel,
rumah makan, tempat parkir dan lain sebagainya. Berikut disajikan data
usaha jasa akomodasi sebagai berikut :
Tabel 2.41
Data Jenis, Kelas dan Jumlah Usaha Jasa dan Akomodasi (UJA)
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Tahun
No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
1

Hotel Bintang 5

Hotel Bintang 4

Hotel Bintang 3

Hotel Bintang 2

Hotel Bintang 1

Hotel Non Bintang/Melati

17

17

17

18

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang

Berikut disajikan data jumlah wisatawan yang berkunjung ke


Kabupaten Sumedang dari tahun 2009-2012. Jumlah wisatawan baik yang
berasal dari mancanegara maupun nusantara mengalami kenaikan. Pada
tahun 2009 jumlah wisatawan mancanegara mencapai 1.953 orang
sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 2.274 orang. Begitu juga dengan
wisatawan asal Nusantara. Pada tahun 2009 mencapai 115.643 orang
sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 134.534 orang.

No.

Tabel 2.42
Jumlah Wisatawan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun
Jumlah Wisatawan
2009
2010
2011

Mancanegara

2012

1.953

2.056

2.165

2.274

Nusantara

115.643

121.72

128.127

134.534

Jumlah

117.596

123.776

130.292

136.808

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang

2.4.3

Fokus Iklim Berinvestasi


Penanaman modal (investasi) menjadi faktor yang sangat penting

dalam pembangunan perekonomian yang dinamis baik di tingkat nasional


maupun di tingkat regional dan lokal. Hal ini terjadi karena investasi sangat
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 56

signifikan

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

ekonomi,

penciptaan

lapangan kerja, pengembangan sumber daya strategis, implementasi dan


transfer keahlian

dan teknologi, pertumbuhan ekspor dan meningkatkan

neraca pembayaran.
Kondisi umum Investasi di Kabupaten Sumedang didominasi oleh
investor lokal. Pertumbuhan jumlah investor di Kabupaten Sumedang dapat
dilihat dari banyaknya jumlah yang mengajukan perijinan usaha ke
Kabupaten Sumedang. Dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 jumlah
yang mengajukan ijin usaha terus meningkat namun pada tahun 2012
mengalami penurunan. Pada tahun 2009 jumlah yang mangajukan ijin usaha
sebanyak 4.384 orang dan pada tahun 2012 sebanyak 5.110 orang dengan
49 jenis perijinan.
Tabel 2.43
Jumlah Investor Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun

Jumlah yang mengajukan ijin

Jenis Perijinan

2009

4384

49 Ijin

2010

4843

49 Ijin

2011

5228

49 Ijin

2012

5110

49 Ijin

Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Sumedang

2.4.4

Fokus Sumber Daya Manusia


Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan modal utama dalam

pembangunan. Kualitas SDM ini berkaitan erat1dengan kualitas tenaga kerja


yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja. Kualitas tenaga kerja sangat
ditentukan oleh tingkat pendidikan yang artinya semakin tinggi tingkat
pendidikan yang ditamatkan maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya.
Kualitas tenaga kerja dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang
telah menyelesaiakan pendidikan S1, S2, dan S3.
Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Sumedang sebanyak
1.093.602 orang dengan jumlah lulusan S1/S2/S3 sebanyak 25.101 orang.
Nilai rasio lulusan S1/S2/S3 pada tahun 2010 sebesar 0,023. Pada tahun
2012 jumlah penduduk sebanyak 1.121.787 orang dengan jumlah lulusan
S1/S2/S3 sebanyak 31.943. Nilai rasio lulusan S1/S2/S3 pada tahun 2012
sebesar 0,028. Nilai rasio lulusan S1/S2/S3 mengalami kenaikan ini artinya

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 57

bahwa masyarakat mulai menyadari bahwa akan pentingnya pendidikan


tinggi dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk
umur 0-14 tahun1ditambah dengan jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Semakin tingginya
rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif demikian pula sebaliknya.
Tabel 2.44
Rasio Ketergantungan
No

Uraian

Jumlah Penduduk Usia


<15 Tahun (Belum Produktif)

Jumlah Penduduk Usia


>64 Tahun (Tidak Produktif
Lagi)

Jumlah Penduduk Usia


15-64 Tahun

Rasio Ketergantungan ((1+2)/3)

2010

2011

2012

286,957

298,906

302,554

89,578

81,108

102,855

717,067

728,155

716,378

0.53

0.52

0.57

Sumber : Profil Daerah Kabupaten Sumedang, Bappeda.

Dari tabel 2.44 diatas menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan


kabupaten Sumedang mengalami kenaikan, hal ini terlihat dari nilai rasio
ketergantungan pada tahun 2010 sebesar 0,53 meningkat menjadi 0,57 pada
tahun 2012. Nilai rasio ketergantungan sebesar 0,57 pada tahun 2012
menunjukkan bahwa setiap 100 orang yang berusia kerja mempunyai
tanggungan sebanyak 57 orang yang belum produktif dan dianggap tidak
produktif lagi.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal II - 58

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1.

KINERJA KEUANGAN MASA LALU

3.1.1.

Kinerja Pelaksanaan APBD

3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dijelaskan
bahwa dalam melaksanakan pemerintahan, Pemerintah Daerah dilengkapi
dengan seperangkat kemampuan pembiayaan yang bersumber dari
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah.
Dalam perencanaan APBD ditetapkan target pendapatan daerah
yang merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai
untuk setiap sumber pendapatan dengan mempertimbangkan potensi yang
dimiliki serta tingkat pertumbuhan ekonomi sedangkan pada akhir tahun
anggaran diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah yang
merupakan

salah

satu

indikator

keberhasilan

dalam

pengelolaan

pendapatan.
Tabel 3.1
Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Pendapatan Asli
Daerah

104.172,7

108.658,0

139.823,3

161.995,6

Dana Perimbangan

736.447,4

816.535,9

974.499,2

1.239.295,3

Lain-lain
Pendapatan Daerah
Yang Sah

128.089,2

161.374,6

234.876,6

93.161,9

Pendapatan Daerah

968.709,3 1.086.568,5 1.349.199,0

1.494.452,8

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.1 diatas Pendapatan Daerah dari tahun


2009-2012 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 pendapatan
daerah mencapai Rp.968.709,3 juta dan pada tahun 2012 mencapai
Rp.1.494.452,8 juta. Penyumbang terbesar pendapatan daerah berasal dari
dana perimbangan kemudian lain-lain pendapatan daerah yang sah dan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 1

terakhir bersumber dari pendapatan asli daerah. Struktur masing-masing


sumber pendapat daerah dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2
Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Struktur (%)
Uraian
2009

2010

2011

2012

Pendapatan Asli Daerah

10.75

10.00

10.36

10.84

Dana Perimbangan

76.02

75.15

72.23

82.93

Lain-lain pendapatan yang sah

13.22

14.85

17.41

6.23

100.00

100.00

100.00

100.00

Pendapatan Daerah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Realisasi Pendapatan Daerah tahun 2009-2012 secara keseluruhan


melebihi target yang telah ditetapkan hal ini dapat dilihat dari nilai realisasi di
setiap tahunnya yang melebihi 100 persen. Pada tahun 2009 realisasi
pendapatan daerah mencapai 101,46 persen sedangkan pada tahun 2012
mencapai 101,35 persen.
Tabel 3.3
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian
2009
2010
2011
Pendapatan Asli Daerah

2012

94.93

90.52

96.48

107.68

Dana Perimbangan

101.78

101.02

102.19

101.16

Lain-lain Pendapatan Daerah


Yang Sah

105.46

103.35

99.39

94.01

Pendapatan Daerah

101.46

100.19

101.08

101.35

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Pertumbuhan pendapatan daerah mengalami fluktuatif selama tahun


2009-2012. Hal ini terlihat dari tabel 3.4 dibawah dimana pertumbuhan
pendapatan mencapai 12,17 persen pada tahun 2009-2010 kemudian naik
menjadi 24,17 persen pada tahun 2011-2010 dan turun kembali pada tahun
2011-2012 menjadi 10,77 persen.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 2

Tabel 3.4
Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian
2009-2010 2010-2011 2011-2012
Pendapatan Asli Daerah

4.31

28.68

15.86

Dana Perimbangan

10.67

19.35

27.17

Lain-lain Pendapatan Daerah


Yang Sah

25.99

45.55

(60.34)

Pendapatan Daerah

12.17

24.17

10.77

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Realisasi Pendapatan Daerah selengkapnya dapat dilihat pada


tabel 3.5 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 3

Tabel 3.5
Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Tahun 2009
Uraian

Target

Pendapatan Asli Daerah


Dana Perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah
Pendapatan Daerah

109.731.802.606,96
723.597.060.576,85
121.455.293.487
954.784.156.670,81

Realisasi
104.172.660.220,71
736.447.411.403
128.089.213.461,20
968.709.285.084,71

Tahun 2010
Capaian
(%)
94,93
101,78
105,46
101,46

Target
120.039.975.404,25
808.302.239.978,06
156.140.009.865,69
1.084.482.225.248

Tahun 2011
Uraian
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah
Pendapatan Asli Daerah

Target

Realisasi

144.923.681.183,28
139.823.277.566,34
953.583.162.485,63
974.499.179.692
236.324.479.032,67
234.876.557.580
1.334.831.322.701,58 1.349.199.014.838,34

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 4

Realisasi
108.658.025.581,20
772.268.823.082
185.276.024.389
1.086.567.521.812,20

Capaian
(%)
90,52
101,02
103,35
100,19

Tahun 2012
Capaian
Target
(%)
96,48
150.444.039.299,86
102,19
1.225.044.738.566
99,39
99.095.985.483
101,08 1.474.584.763.348,86

Realisasi
161.995.577.347,89
1.239.295.317.936
93.161.896.978
1.494.452.792.261,89

Capaian
(%)
107,68
101,16
94,01
101,35

3.1.1.2. Pendapatan Daerah


A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat (1)
dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 22 ayat (1), ada 4
(empat) sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegang peranan penting
dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi
Daerah; (iii) Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan (iv)
Lain-lain PAD yang sah.
Tabel 3.6
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Pajak Daerah

28.195,9

34.117,7

51.419,7

60.701,2

Retribusi Daerah

13.669,7

6.663,8

10.537,4

12.774,2

3.418,8

3.579,3

3.111,7

2.876,3

58.888,2

64.297,3

74.754,5

85.643,9

104.172,7

108.658,0

139.823,3

161.995,6

Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Pendapatan Asli
Daerah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.6 diatas, realisasi pendapatan asli daerah dari


tahun 2009-2012 cenderung meningkat walaupun tidak signifikan. Pada
tahun 2009 pendapatan asli daerah mencapai Rp.104.172,7 juta dan pada
tahun 2012 mencapai Rp.161.995,6 juta.
Tabel 3.7
Struktur Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Struktur (%)
Uraian
2009
2010
2011

2012

Pajak Daerah

27.07

31.40

36.77

37.47

Retribusi Daerah

13.12

6.13

7.54

7.89

3.28

3.29

2.23

1.78

56.53

59.17

53.46

52.87

100,00

100,00

100,00

100,00

Hasil pengelolaan kekayaan


daerah yang dipisahkan
Lain lain PAD
Pendapatan Asli Daerah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 5

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, penyumbang terbesar pendapatan asli


daerah berasal dari lain-lain PAD yang sah dan pajak daerah. Hal tersebut
mencerminkan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan dalam optimalisasi
peningkatan

pendapatan

baik

intensifikasi

maupun

ekstensifikasi

pendapatan.
Berdasarkan tabel 3.8 dibawah pendapatan asli daerah tidak
terealisasi sempurna dari tahun 2009-2011. Pada tahun 2009-2011 realisasi
pendapatan asli daerah hanya sekitar 93,98 persen. Realisasi pendapatan
asli daerah yang berasal dari pajak daerah tahun 2009-2012 melebihi target
yang telah ditetapkan kecuali pada tahun 2010 yang hanya terealisasi
sebesar 94,01 persen, hal tersebut dikarenakan tidak tercapainya target
pajak hiburan dan pajak penerangan jalan.
Tabel 3.8
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian
Pajak Daerah

2009

2010

2011

2012

100.68

94.01

109.97

116.59

21.61

79.22

97.90

111.44

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yang Dipisahkan

100.00

101.36

100.00

101.87

Lain-lain Pendapatan Asli


Daerah yang Sah

391.31

89.54

88.69

101.84

Pendapatan Asli Daerah

94.93

90.52

96.48

107.68

Retribusi Daerah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Realisasi retribusi daerah pada tahun 2009 hanya sebesar 21,61


persen, hal tersebut disebabkan oleh terdapatnya pergeseran pencatatan
pendapatan retribusi pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah
yang semula dicatat pada pendapatan retribusi daerah menjadi lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah sesuai amanat Permendagri Nomor 61
Tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD
sedangkan realisasi pada tahun 2012 melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebesar 107,68 persen. Hal tersebut

disebabkan oleh bertambahnya

pengguna jasa umum diantaranya dari pengendalian menara telekomunikasi


dan jasa pelayanan tertentu salah satunya dari Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB).

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 6

Tabel 3.9
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009-2010

2010-2011

21.00

50.71

18.05

(51.25)

58.13

21.23

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yang Dipisahkan

4.69

(13.06)

(7.56)

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah


yang Sah

9.17

16.28

14.57

Pendapatan Asli Daerah

4.29

28.70

15.86

Pajak Daerah
Retribusi Daerah

2011-2012

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Pertumbuhan pendapatan daerah mengalami fluktuatif selama tahun


2009-2012. Hal ini terlihat dari tabel 3.9 diatas dimana pertumbuhan
pendapatan mencapai 4,29 persen pada tahun 2009-2010 kemudian naik
menjadi 28,70 persen pada tahun 2010-2011 dan turun kembali pada tahun
2011-2012 menjadi 15.86 persen. Data realisasi pendapatan asli daerah
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 7

Tabel 3.10
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun 2009
Uraian
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
Lain lain PAD
Pendapatan Asli Daerah

Target

Realisasi

28.006.018.959,00
63.257.875.369,00

28.195.858.941,00
13.669.715.540,00

3.418.832.959,52
3.418.835.883,00
15.049.075.319,44
58.888.249.856,71
109.731.802.606,96 104.172.660.220,71

Tahun 2010
Capaian
(%)
100,68
21,61

Target

Realisasi

36.291.886.724,00
8.411.765.379,83

34.117.673.936,00
6.663.756.297,00

Capaian
(%)
94,01
79,22

100,00
3.531.360.704,42
3.579.260.493,00
391,31
71.804.962.596,00
64.297.334.855,20
94,93 120.039.975.404,25 108.658.025.581,20

101,36
89,54
90,52

Tahun 2011
Uraian
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
Lain lain PAD
Pendapatan Asli Daerah

Target

Realisasi

51.419.720.898,00
10.537.414.701,00

Capaian
(%)
109,97
97,90

52.062.696.000,00
11.462.536.214,86

60.701.249.763,00
12.774.157.243,00

Capaian
(%)
116,59
111,44

3.111.672.649,00

100,00

2.823.578.676,27

2.876.307.235,00

101,87

88,69
84.095.228.408,73
85.643.863.106,89
96,48 150.444.039.299,86 161.995.577.347,89

101,84
107,68

Target

Realisasi

46.759.162.767,00
10.763.611.940,51
3.111.672.648,00

84.289.233.827,77
74.754.469.318,34
144.923.681.183,28 139.823.277.566,34

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Tahun 2012

Hal III - 8

B. Dana Perimbangan
Dalam penjelasan UU Nomor 33 Tahun 2004 dinyatakan bahwa
Dana Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri atas Dana
Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus
(DAK). Dana perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari
Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Proporsi dana
perimbangan terhadap APBD relatif besar dimana pada tahun 2012
mencapai 82,93 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumedang
dalam pendanaan daerah masih relatif bergantung pada pemerintah pusat.
Tabel 3.11
Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian
Dana Bagi Hasil
Pajak dan Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum
(DAU)
Dana Alokasi
Khusus (DAK)
Dana Tunjanga
Profesi
Dana Perimbangan

2009

2010

2011

2012

66.670,5

71.928,2

83.374,2

96.904,7

629.006,9

634.169,8

730.821,1

923.623,9

40.770,0

66.170,9

72.069,9

77.202,5

44.267,1

88.234.0

141.564,3

736.447,4

816.535,9

974.499,2 1.239.295,3

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.11 diatas dana perimbangan dari tahun


2009-2012 terus meningkat cukup signifikan. Pada tahun 2009 dana
perimbangan mencapai Rp.736.447,4 juta dan pada tahun 2012 mencapai
Rp.1.239.295,3 juta. Penyumbang terbesar dana perimbangan berasal Dana
Alokasi Umum (DAU). Struktur dana perimbangan dapat dilihat pada tabel
3.12 di bawah ini.
Tabel 3.12
Strukutur Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian
Dana bagi hasil pajak & Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)

Struktur (%)
2009

2010

2011

2012

9.05

8.81

8.56

7.82

85.41

77.67

74.99

74.53

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 9

Struktur (%)

Uraian

2009

Dana Alokasi Khusus(DAK)

2010

2012

5.54

8.10

7.40

6.23

5.42

9.05

11.42

100.00

100.00

100.00

100.00

Dana Tunjangan Profesi


Dana Perimbangan

2011

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.13 dibawah dari tahun 2009-2012 dana


perimbangan terealisasi dengan sempurna artinya selalu melebihi target.
Dari tahun 2009-2012 realisasi dana perimbangan terealisasi dengan
rata-rata capaian realisasi sebesar 101,54 persen.
Tabel 3.13
Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Dana Bagi Hasil Pajak dan


Bukan Pajak

123.88

112.93

133.52

117.24

Dana Alokasi Umum (DAU)

100.00

100.00

100.00

100.00

Dana Alokasi Khusus (DAK)

100.00

100.00

99.98

100.00

100.00

100.00

100.00

101.78

101.22

101.20

101.16

Dana Tunjanga Profesi


Dana Perimbangan

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Pertumbuhan dana perimbangan mengalami kenaikan selama tahun


2009-2012. Hal ini terlihat dari tabel 3.14 dibawah dimana pertumbuhan
pendapatan pada tahun 2009-2010 mencapai 10,87
2011-2012

menjadi

27,17

persen.

Data

persen pada tahun

mengenai

realisasi

dana

perimbangan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.15.


Tabel 3.14
Pertumbuhan Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009-2010

2010-2011

2011-2012

Dana Bagi Hasil Pajak dan


Bukan Pajak

7.89

15.91

16.23

Dana Alokasi Umum (DAU)

0.82

15.24

26.38

Dana Alokasi Khusus (DAK)

62.30

8.91

7.21

99.32

60.44

10.87

19.35

27.17

Dana Tunjanga Profesi


Dana Perimbangan

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 10

Tabel 3.15
Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Tahun 2009
Uraian
Dana bagi hasil pajak & bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus(DAK)
Dana Tunjangan Profesi
Dana Perimbangan

Tahun 2010

53.820.147.576,85
66.670.498.403,00
629.006.913.000,00 629.006.913.000,00
40.770.000.000,00
40.770.000.000,00

Capaian
(%)
123,88
100,00
100,00

723.597.060.576,85 736.447.411.403,00

101,78

Target

Realisasi

Target

63.694.457.378,06
71.928.156.082,00
634.169.767.000,00 634.169.767.000,00
66.170.900.000,00
66.170.900.000,00
44.267.115.600,00
44.267.115.600,00
808.302.239.978,06 816.535.938.682,00

Tahun 2011
Uraian
Dana bagi hasil pajak & bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus(DAK)
Dana Tunjangan Profesi
Dana Perimbangan

Target

Realisasi

62.443.846.765,63
83.374.163.972,00
730.821.109.000,00 730.821.109.000,00
72.084.200.000,00
72.069.900.000,00
88.234.006.720,00
88.234.006.720,00
953.583.162.485,63

974.499.179.692,00

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 11

Realisasi

Capaian
(%)
112,93
100,00
100,00
100,00
101,02

Tahun 2012
Capaian
(%)
133,52
100,00
100,00
99,98
102,19

Target

Realisasi

82.654.116.566,00
96.904.695.936,00
923.623.866.000,00 923.623.866.000,00
77.202.460.000,00
77.202.460.000,00
141.564.296.000,00 141.564.296.000,00
1.225.044.738.566,00

1.239.295.317.936,00

Capaian
(%)
117,24
100,00
100,00
100,00
101,16

C. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah


Pos lain-lain pendapatan daerah yang sah dalam APBD di
Kabupaten Sumedang terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi dan
pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus, bantuan
keuangan dari provinsi atau pemda lainnya, dan bagi hasil bukan pajak dari
propinsi atau pemda lainnya.
Tabel 3.16
Lain-lain pendapatan daerah yang sah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian

2009

2010

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya

33.200,9

34.388,7

41.048

42.173,5

Dana Penyesuaian dan


Otonomi Khusus

22.501,5

33.691,0

122.135

11.523,0

Bantuan Keuangan dari


Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya

72.386,8

93.218,9

71.694

39.411,3

75,9

(1,2)

54,2

161.374 234.876,6

93.161,9

Bagi Hasil Bukan Pajak


dari Propinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah

128.089,2

2011

2012

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.16 diatas sumber pendapatan daerah dari


lain-lain pendapatan daerah yang sah bersifat fluktuatif. Tahun 2009-2011
mengalami peningkatan namun pada tahun 2012 mengalami penurunan
yang sangat signifikan. Tahun 2011 lain-lain pendapatan yang sah mencapai
Rp.234.876,6 juta menurun tajam menjadi Rp.93.161,9 juta pada tahun
2012. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuatifnya besaran penerimaan dari
dana penyesuaian dan otonomi khusus dimana mulai tahun 2012 pencatatan
penerimaan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) tidak lagi dicatat
sebagai penerimaan dalam APBD Kabupaten.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 12

Tabel 3.17
Struktur Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Struktur (%)

Uraian
2009

2010

2011

2012

Dana bagi hasil Pajak dari


propinsi dan pemerintah
daerah lainnya

25.92

21.31

17.48

45.27

Dana Penyesuaian & Otonomi


Khusus

17.57

20.88

52.00

12.37

Bantuan Keuangan dari


propinsi/pemerintah daerah
lainnya

56.51

57.77

30.52

42.30

Bagi Hasil Bukan Pajak dari


Provinsi atau pemerintah

0.05

0.06

100.00

100.00

100.00

100.00

Lain-lain pendapatan daerah


yang sah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.17 diatas penyumbang terbesar lain-lain


pendapatan daerah yang sah setiap tahunnya bervariasi. Pada tahun 2009
dan 2010 penyumbang terbesar lain-lain pendapatan yang sah berasal dari
bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnnya sebesar
56,51 persen dan 57,77 persen sedangkan pada tahun 2011 berasal dari
dana penyesuaian dan otonomi khusus yaitu sebesar 52,00 persen. Pada
tahun 2012 dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah
lainnya serta bantuan keuangan dari propinsi/pemerintah daerah lainnya
memberikan sumbangan cukup besar yaitu 45,27 persen dan 42,30 persen.
Tabel 3.18
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya

100.08

92.78

96.42

95.11

Dana Penyesuaian dan Otonomi


Khusus

63.74

100.00

100.19

100.00

Bantuan Keuangan dari Provinsi


atau Pemerintah Daerah Lainnya

136.63

111.36

99.78

91.22

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 13

Uraian

2009

2010

2011

2012

602.36

100.00

213.04

105.46

103.35

99.39

94.01

Bagi Hasil Bukan Pajak dari


Propinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya
Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.18 diatas, tahun 2009-2010 realisasi lain-lain


pendapatan daerah yang sah mencapi 100 persen lebih sedangkan pada
tahun 2011-2012 realisasinya dibawah 100 persen yaitu 99,39 persen pada
tahun 2011 dan 94,01 persen pada tahun 2012. Hal tersebut dikarenakan
tidak terealisasinya pendapatan dari dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan tabel 3.19 dibawah dapat dilihat bahwa Pertumbuhan
lain-lain pendapatan daerah yang sah bersifat fluktuatif. Pada tahun
2009-2010 pertumbuhan lain-lain pendapatan daerah yang sah mencapai
32,87 persen sedangkan pada tahun 2010-2011 mencapai 45,55 persen.
Tabel 3.19
Pertumbuhan Lain-lain pendapatan yang sah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009-2010

2010-2011

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya

3.58

19.37

2.74

Dana Penyesuaian dan Otonomi


Khusus

49.73

262.52

(90.57)

Bantuan Keuangan dari Provinsi


atau Pemerintah Daerah Lainnya

28.78

(23.09)

(45.03)

Bagi Hasil Bukan Pajak dari


Propinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya

(101.62)

32.87

45.55

(60.34)

Lain-lain Pendapatan Daerah yang


Sah

2011-2012

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Data mengenai realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat


dilihat pada tabel 3.20 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 14

Tabel 3.20
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Tahun 2009
Uraian
Dana bagi hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah
daerah lainnya
Dana bagi hasil pajak dari Propinsi :
BH PKB
BH BBNKB
BH Pajak BBKB
BH Pajak pengambilan dan pemanfaatan A B T
Pajak pengambilan dan pemanfaatan air
permukaan
Dana Penyesuaian & otonomi kusus
Dana Penyesuaian
Dana Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dr Prop/ Pemda Lainya
Bantuan keuangan dari Propinsi
Bagi hasil bukan pajak dari Propinsi atau pemda
lainnya
Bagi hasil bukan pajak dari provinsi
Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

33.175.311.987,00

33.200.870.861,00

33.175.311.987,00
6.434.678.850,00
6.628.549.473,00
18.174.682.338,00
1.643.760.200,00
293.641.126,00

33.200.870.861,00
6.434.678.850,00
6.628.549.473,00
18.174.682.338,00
1.643.760.200,00
319.200.000,00

100,08
100,00
100,00
100,00
100,00
108,70

37.064.796.355,69
7.127.445.103,50
8.526.444.252,19
19.550.447.000,00
1.575.280.000,00
285.180.000,00

34.388.687.987,00
7.060.732.837,85
8.526.444.252,19
17.142.638.052,66
1.373.692.844,30
285.180.000,00

92,78
99,06
100,00
87,68
87,20
100,00

35.300.000.000,00
35.300.000.000,00
52.979.981.500,00
52.979.981.500,00

22.501.500.000,00
22.501.500.000,00
72.386.842.600,00
72.386.842.600,00

63,74
63,74
136,63
136,63

35.352.175.000,00
35.352.175.000,00
83.710.437.040,00
83.710.437.040,00
12.601.470,00

35.352.175.000,00
35.352.175.000,00
93.218.963.840,00
93.218.963.840,00
75.905.722,00

100,00
100,00
111,36
111,36
602,36

121.455.293.487,00

128.089.213.461,00

105,46

12.601.470,00
156.140.009.865,69

75.905.722,00
161.374.557.549,00

602,36
103,35

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Tahun 2010
Capaian
(persen)
100,08

Hal III - 15

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

37.064.796.355,69

34.388.687.987,00

Capaian
(persen)
92,78

Tabel 3.20
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012
Tahun 2011
Uraian
Dana bagi hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah
daerah lainnya
Dana bagi hasil pajak dari Propinsi :
BH PKB
BH BBNKB
BH Pajak BBKB
BH Pajak pengambilan dan pemanfaatan A B T
Pajak pengambilan dan
pemanfaatan air permukaan.
Dana Penyesuaian & otonomi kusus
Dana Penyesuaian
Dana Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dr Prop/ Pemda Lainya
Bantuan keuangan dari Propinsi
Bagi hasil bukan pajak dari Propinsi atau pemda
lainnya
Bagi hasil bukan pajak dari provinsi
Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Target

Realisasi

42.572.708.382,67

41.048.126.930,00

42.572.708.382,67
8.409.246.674,26
12.318.814.954,41
21.480.376.458,00
(70.066.371,00)
434.336.667,00

41.048.126.930,00
8.202.739.918,00
12.129.940.795,00
20.415.483.196,00
(70.066.371,00)
299.963.021,00

96,42
97,54
98,47
95,04
100,00
69,06

44.343.974.195,00
12.095.748.349,00
9.590.838.050,00
22.096.908.771,00
560.479.025,00

42.173.475.945,00
11.934.173.194,00
9.590.838.050,00
20.087.985.676,00
560.479.025,00

95,11
98,66
100,00
90,91
100,00

121.902.295.000,00
50.955.914.000,00
70.946.381.000,00
71.850.707.500,00
71.850.707.500,00
(1.231.850,00)

122.135.334.000,00
50.955.914.000,00
71.179.420.000,00
71.694.328.500,00
71.694.328.500,00
(1.231.850,00)

100,19
100,00
100,33
99,78
99,78
100,00

11.523.000.000,00
11.523.000.000,00
43.203.590.860,00
43.203.590.860,00
25.420.428,00

11.523.000.000,00
11.523.000.000,00
39.411.265.440,00
39.411.265.440,00
54.155.593,00

100,00
100,00
91,22
91,22
213,04

(1.231.850,00)
236.324,479.032,67

(1.231.850,00)
234.876.557.580,00

100,00
99,39

25.420.428,00
99.095.985.483,00

54.155.593,00
93.161.896.978,00

213,04
94,01

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Tahun 2012
Capaian
(Persen)
96,42

Hal III - 16

Target

Realisasi

44.343.974.195,00

42.173.475.945,00

Capaian
(Persen)
95,11

3.1.1.3. Belanja Daerah


Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari
program/kegiatan pada setiap SKPD baik urusan wajib maupun urusan
pilihan.
Penggunaan anggaran untuk mendanai program/kegiatan urusan
wajib dilakukan dengan memperhatikan tugas dan fungsi masing-masing
SKPD sedangkan penggunaan anggaran untuk mendanai program/kegiatan
urusan pilihan dilakukan melalui pendekatan kinerja dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan
dari kegiatan dan program terrnasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran
dan hasil tersebut.
Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompok
belanja aparatur dan belanja pelayanan publik berdasar Kepmendagri Nomor
29 Tahun 2002 menjadi kelompok belanja tidak langsung dan belanja
langsung berdasar Permendagri Nomor

13 Tahun 2006 dan juga

Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Belanja daerah terdiri dari :


1. Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri
dari jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja bunga, (c) Belanja
Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f) Belanja Bagi
Hasil, (g) Belanja Bantuan Keuangan, dan (h) Belanja Tidak Terduga.
2. Belanja Langsung
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari
jenis belanja (a) Belanja pegawai, (b) Belanja barang dan jasa, dan (c)
Belanja modal.
Tabel 3.21
Total Belanja Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian
Belanja Langsung
Belanja Tidak
Langsung
Total Belanja

2009

2010

2011

2012

679.382,8

822.804,0

831.956,9

965.617,1

272.308,6

297.482,1

447.122,8

501.934,1

951.691,4 1.120.286,2 1.279.079,8

1.467.551,2

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 17

Berdasarkan tabel 3.21 diatas total belanja Kabupaten Sumedang


tiap tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 total belanja mencapai
Rp.951.691,4 juta dan pada tahun 2012 mencapai Rp.1.467.551,2 juta.
Dari tahun 2009-2012 belanja terbesar merupakan belanja tidak
langsung. Pada tahun 2012 belanja tidak langsung mencapai Rp.965.617,1
juta sedangkan belanja langsung mencapai Rp.501.934,1 juta. Hal tersebut
dikarenakan didalam belanja tidak langsung terdapat belanja untuk pegawai.
Pada tahun 2012 proporsi belanja pegawai mencapai 90,06 persen dari total
belanja tidak langsung sedangkan belanja langsung sebagian besar
digunakan untuk belanja modal dan barang jasa. Struktur belanja beserta
rinciannya dapat dilihat pada tabel 3.22 dibawah ini.
Tabel 3.22
Struktur Belanja Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Struktur (persen)

Uraian
2009

2010

2011

2012

71.39

73.45

65.04

65.80

84.68

81.71

90.85

90.06

- Bunga

0.00

0.28

0.20

0.10

- Hibah

0.86

6.04

1.56

4.72

- Bantuan Sosial

8.28

6.94

2.65

0.50

- Belanja Bagi Hasil kepada


Pemerintahan Desa

0.00

0.00

0.38

0.38

- Belanja bantuan keuangan


kepada Pemerintahan Desa

0.00

4.73

3.99

4.08

- Belanja Tidak Terduga

0.15

0.30

0.26

0.16

0.11

28.61

26.55

34.96

34.20

- Pegawai

22.31

18.24

20.16

20.00

- Barang dan Jasa

42.15

47.27

45.18

39.28

- Modal

35.54

34.49

34.66

40.72

Total Belanja

100.00

100.00

100.00

100.00

BelanjaTidak Langsung
- Pegawai

- Belanja Bantuan Keuangan


Belanja Langsung

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Realisasi belanja daerah dari tahun 2009-2012 bila dibandingkan


dengan anggaran belanja selalu dibawah target. Pada tahun 2009 realiasi
total belanja daerah mencapai 95,01 persen sedangkan tahun 2012 hanya

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 18

mencapai 94,95 persen. Realisasi belanja yang lebih kecil dari anggaran
secara umum disebabkan oleh adanya efisiensi belanja serta adanya
kegiatan-kegiatan yang tidak diserap tetapi diluncurkan kembali pada tahun
berikutnya. Realisasi belanja baik belanja langsung maupun belanja tidak
langsung dapat dilihat pada tabel 3.23 dibawah ini.
Tabel 3.23
Realisasi Belanja Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Belanja Langsung

95.00

98.92

98.27

96.41

Belanja Tidak Langsung

95.04

96.36

88.87

92.26

Total Belanja

95.01

98.22

94.76

94.95

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.24 dibawah pertumbuhan belanja selama tahun


2009-2012 cenderung stabil. Pertumbuhan tahun 2010-2011 hanya 14.17
persen sedangkan pada tahun 2011-2012 hanya 14,73 persen. Perbedaan
pertumbuhan tahun 2010-2011 dengan tahun 2011-2012 hanya 0.56 persen.
Tabel 3.24
Pertumbuhan Belanja Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Persen)
Uraian

2009-2010

Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
Total Belanja

2010-2011

2011-2012

21.11

1.11

16.07

9.24

50.30

12.26

17.72

14.17

14.73

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Rincian pertumbuhan belanja tidak langsung dan belanja langsung


dapat dilihat pada tabel 3.25 dibawah ini.
Tabel 3.25
Rincian Pertumbuhan Belanja Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Uraian

Pertumbuhan (persen)
2009-2010

2010-2011

2011-2012

21.11

1.11

16.07

16.86

12.43

15.05

- Bunga

158.61

-29.41

-37.97

- Hibah

745.72

-73.84

250.68

BelanjaTidak Langsung
- Pegawai

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 19

Pertumbuhan (persen)

Uraian

2009-2010

2010-2011

2011-2012

1.51

-61.37

-78.02

- Belanja Bagi Hasil kepada


Pemerintahan Desa

10.23

9.300,31

15.60

- Belanja bantuan keuangan


kepada Pemerintahan
Desa

-4.86

-14.72

18.57

147.30

-12.63

-29.02

(1.00)

9.24

50.30

12.26

-10.67

66.09

11.38

22.50

43.66

-2.39

- Modal

6.02

51.06

31.86

Total Belanja

17.72

14.17

14.73

- Bantuan Sosial

- Belanja Tidak Terduga


- Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Langsung
- Pegawai
- Barang dan Jasa

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Bila dilihat berdasarkan urusan maka belanja dapat dibagi menjadi


belanja untuk Urusan Wajib dan belanja untuk Urusan Pilihan. Proporsi yang
terbesar adalah untuk Urusan Wajib karena terkait dengan hak dan
pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
Tabel 3.26
Belanja Urusan Wajib dan Pilihan
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian
Urusan Wajib
Urusan Pilihan

2009

2010

915.759,9 1.073.990,7
35.931,5

46.295,5

2011

2012

1.234.284,4 1.413.187,3
44.795,3

54.363,9

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Berdasarkan tabel 3.26 diatas, belanja wajib dari tahun 2009-2012


terus meningkat sedangkan belanja pilihan cenderung stabil. Pada tahun
2009 belanja wajib sebesar Rp.915.759,9 juta dan tahun 2012 sebesar
Rp.1.413.187,3 juta sedangkan belanja urusan pilihan pada tahun 2009
sebesar Rp.35.931,5 juta dan pada tahun 2012 sebesar Rp.54.363,9 juta.
Rincian realisasi belanja daerah dan belanja menurut urusan dapat
dilihat pada tabel 3.27 dan tabel 3.28 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 20

Tabel 3.27
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012

Uraian
BelanjaTidak Langsung
- Pegawai
- Bunga
- Subsidi
- Hibah
- Bantuan Sosial
- Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintahan
Desa
- Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintahan Desa
- Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
- Pegawai
- Barang dan Jasa
- Modal
Total Belanja

Target

Tahun 2009
Realisasi

Target

Persen

715.156.750.428,41
614.898.556.537,16
300.067.099,06

679.382.785.259,00
575.305.625.125,00
14.424.584,00

95,00
93,56
4,81

831.829.597.221,81
680.743.240.664,65
2.307.220.734,16

822.804.030.104,00
672.287.350.377,00
2.291.138.529,00

98,92
98,76
99,30

5.929.000.000,00
51.316.243.681,00
32.000.000,00

5.876.660.000,00
56.241.887.117,00
30.600.500,00

99,12
109,60
95,63

49.695.984.540,00
55.584.989.140,00
32.000.000,00

49.700.087.690,00
57.093.464.882,00
33.731.700,00

100,01
102,71
105,41

41.680.883.111,19

40.914.487.933,00

98,16

55.584.989.140,00

38.927.506.926,00

99,08

1.000.000.000,00
286.513.740.123,43
64.669.733.898,95
121.834.582.855,75
100.009.423.368,73
1.001.670.490.551,84

999.100.000,00
272.308.623.866,00
60.739.947.020,00
114.791.553.345,00
96.777.123.501,00
951.691.409.125,00

99,91
95,04
93,92
94,22
96,77
95,01

4.175.750.000,00
308.733.356.204,58
54.022.444.082,34
146.413.077.018,24
108.297.835.104,00
1.140.562.953.426,39

2.470.750.000,00
297.482.129.207,00
54.261.707.850,00
140.617.529.075,00
102.602.892.282,00
1.120.297.380.981,00

59,17
96,36
100,44
96,04
94,74
98,22

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Persen

Tahun 2010
Realisasi

Hal III - 21

Tabel 3.27
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012

Uraian
1. BelanjaTidak Langsung
- Pegawai
- Bunga
- Subsidi
- Hibah
- Bantuan Sosial
- Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintahan
Desa
- Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintahan Desa
- Belanja Tidak Terduga
2. Belanja Langsung
- Pegawai
- Barang dan Jasa
- Modal
Total Belanja

Target
846.631.325.025,70
765.931.506.474,70
1.991.846.469,00

Tahun 2011
Realisasi
831.956.992.301,00
755.840.387.480,00
1.625.271.909,00

Target
1.001.581.432.085,42
891.056.770.422,17
1.312.935.419,00

Tahun 2012
Realisasi
965.617.069.061,00
869.600.569.913,00
1.008.080.045,00

13.794.444.500,00
23.653.335.169,00
3.187.989,500,00

13.002.386.500,00
22.054.689.629,00
3.170.884.380,00

94,26
93,24
99,46

48.418.661.768,00
5.187.715.919,25
3.717.919.500,00

45.597.368.368,00
4.847.941.250,00
3.665.518.900,00

94,17
93,45
98,59

41.680.883.111,19

33.198.746.045,00

96,13

40.623.825.032,00

39.365.394.169,00

96,90

2.622.497.262,00
503.126.253.876,65
95.060.527.352,20
216.228.301.189,65
191.837.425.334,80
1.349.757.578.902,35

2.158.747.262,00
447.122.769.909,00
90.125.974.217,00
202.009.751.341,00
154.987.044.351,00
1.279.079.762.210,00

82,32
88,87
94,81
93,42
80,79
94,76

11.263.604.025,00
544.048.768.536,07
107.803.144.299,00
212.986.620.654,07
223.259.003.583,00
1.545.630.200.621,49

1.532.196.416,00
501.934.138.901,00
100.380.716.899,00
197.182.415.019,00
204.371.006.983,00
1.467.551.207.962,00

13,60
92,26
93,11
92,58
91,54
94,95

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 22

Persen
98,27
98,68
81,60

Persen
96,41
97,59
76,78

Tabel 3.28
Realisasi Belanja Menurut Urusan Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
Realisasi (Rp)

Tahun 2009
Capaian (%)

915.759.935.439,00

95,11

1.073.990.660.263,00

98,44

370.434.250.736,00
110.169.474.690,00
7.821.000.055,00

90,85
94,99
93,98

40,45
12,03
0,85

490.318.567.058,00
147.501.616.918,00
10.750.328.587,00

100,04
93,84
98,57

45,65
13,73
1,00

41.870.150.694,00

97,08

4,57

63.322.999.266,00

98,84

5,90

7.622.833.000,00

92,50

0,83

8.753.894.395,00

97,58

0,82

9. Penataan modal;
10. Koperasi dan usaha kecil dan menengah;
11. Kependudukan dan Casip;

2.586.658.442,00
3.309.730.832,00
5.167.704.542,00

97,25
98,38
99,79

0,28
0,36
0,56

5.481.610.615,00
4.193.361.138,00
5.071.823.545,00

99,06
99,71
99,31

0,51
0,39
0,47

12. Ketenagakerjaan;
13. Ketahanan pangan;
14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anank;

9.261.576.355,00

98,53

1,01

12.449.177.609,00

101,11

1,16

15. KB dan keluarga sejahtera;


16. Perhubungan;

7.686.139.840,00
5.489.064.349,00

98,90
96,16

0,84
0,60

8.296.687.138,00
6.031.658.388,00

97,94
98,91

0,77
0,56

Uraian
I. URUSAN WAJIB
1.
2.
3.

Pendidikan;
Kesehatan;
Lingkungan hidup

4.
5.
6.

Pekerjaan umum;
Penataan ruang;
Perencanaan pembangunan;

7.
8.

Perumahan;
Kepemudaan dan olahraga;

17. Komunikasi dan informatika;


18. Pertanahan;
19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20. Otda, pemerintahan umum, adm. keuangan daerah, perangkat
daerah,kepegawaian, dan persandian
21. Pemberdayaan masyarakat dan desa;

Struktur (%)

Realisasi (Rp)

Tahun 2010
Capaian (%)

Struktur (%)

5.201.505.735,00

93,78

0,57

4.629.270.782,00

102,78

0,43

323.569.825.826,00

99,92

35,33

287.692.963.625,00

97,76

26,79

4.211.094.853,00

97,71

0,46

4.629.270.782,00

102,78

0,43

22. Sosial;
23. Kebudayaan;

5.866.086.761,00
3.728.501.620,00

97,91
97,97

0,64
0,41

6.631.969.856,00
7.713.352.733,00

99,20
105,02

0,62
0.72

24. Statistik;
25. Kearsipan;
26. Perpustakaan

901.628.709,00
862.708.400,00

97,54
99,24

0,10
0,09

951.133.066,00
1.180.700.344,00

98,58
99,49

0,09
0,11

II. URUSAN PILIHAN


1. Pertanian;
2. Kehutanan;

35.931.473.686,00
20.250.655.429,00
5.436.656.645,00

92,42
88,00
103,03

56,36
15,13

46.295.499.048,00
20.578.260.867,00
9.957.950.981,00

93,38
89,21
98,52

4,45
21,51

3.
4.

Energi dan sumber daya mineral;


Pariwisata;

5.575.633.632,00

96,36

15,52

8.611.338.864,00

95,24

18,60

5.
6.
7.

Industri;
Perdagangan; dan
Ketransmigrasian.

4.668.527.980,00

97,27

12,99

7.147.948.336,00

97,09

15,44

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

Tabel 3.28

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 23

Realisasi Belanja Menurut Urusan Kabupaten Sumedang


Tahun 2009-2012
Uraian
I. URUSAN WAJIB

Realisasi (Rp)

Tahun 2011
Capaian (%)

1.234.284.420.955,00

94,68

Struktur (%)

Realisasi (Rp)

Tahun 2012
Capaian (%)

1.413.187.330.371,00

94,99

Struktur (%)

1.
2.
3.

Pendidikan;
Kesehatan;
Lingkungan hidup

657.353.980.788,00
174.014.239.583,00
10.518.605.883,00

98,84
90,09
98,69

53.36.
14.1
0.85

723.470.955.821,00
173.923.045.239,00
13.904.725.321,00

97,82
94,08
97,01

51.19
12.31
0.98

4.
5.

Pekerjaan umum;
Penataan ruang;

74.824.236.202,00

97,34

6.06

125.642.640.432,00

94,93

8.89

6.
7.
8.

Perencanaan pembangunan;
Perumahan;
Kepemudaan dan olahraga;

12.229.626.992,00

98,23

0.99

14.990.448.759,00

90,91

1.06

9. Penataan modal;
10. Koperasi dan usaha kecil dan menengah;
11. Kependudukan dan Casip;

4.055.283.374,00
4.253.263.138,00
6.165.839.316,00

98,94
99,79
99,21

0.33
0.34
0.5

6.412.021.879,00
5.739.194.688,00
6.966.959.880,00

90,44
97,64
97,54

0.45
0.41
0.49

12. Ketenagakerjaan;
13. Ketahanan pangan;

12.892.765.299,00

99,46

1.04

15.495.662.289,00

96,17

1.1

14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anank;


15. KB dan keluarga sejahtera;
16. Perhubungan;

9.220.353.487,00
10.719.740.802,00

93,11
91,51

0.75
0.87

11.729.054.440,00
9.648.673.753,00

96,24
93,73

0.83
0.68

68,21

0.89

17. Komunikasi dan informatika;


18. Pertanahan;
19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20. Otda, pemerintahan umum, adm. keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian
21. Pemberdayaan masyarakat dan desa;
22. Sosial;
23. Kebudayaan;
24. Statistik;
25. Kearsipan;
II. URUSAN PILIHAN

5.502.932.656,00

99,14

0.45

12.523.266.158,00

232.004.285.801,00

95,92

18.8

264.263.157.452,00

3.880.463.417,00
7.434.098.953,00
6.461.337.202,00

99,52
99,40
97,95

0.31
0.6
0.52

6.289.406.657,00
9.746.260.632,00
7.475.789.404,00

96,33
98,68
93,92

0.45
0.69
0.53

1.351.807.389,00
44.795.341.255,00

98,87
97,07

0.1

3.118.922.585,00
54.363.877.591,00

98,75
93,88

0.22

18.7

1.
2.

Pertanian;
Kehutanan;

19.630.942.831,00
11.055.426.579,00

95,28
98,24

43.82
24.68

23.800.904.900,00
9.562.774.080,00

93,94
97,70

43.78
17.59

3.
4.
5.

Energi dan sumber daya mineral;


Pariwisata;
Industri;

7.438.688.283,00

98,52

16.61

9.570.915.419,00

97,94

17.61

6.670.283.562,00

98,95

14.89

11.429.283.192,00

87,83

21.02

6.
7.

Perdagangan; dan
Ketransmigrasian.

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2012

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 24

3.1.2.

Neraca Daerah
Neraca adalah laporan yang mengtabelkan posisi keuangan suatu

entitas (perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah) yang meliputi


aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan Neraca
daerah

akan

memberikan

informasi

penting

kepada

manajemen

pemerintahan daerah (seperti Kepala daerah dan Kepala Biro/Bagian


Keuangan serta Kepala dinas), pihak legislatif daerah maupun para
Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya
tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya
serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen utama neraca Pemerintah
Daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen utama
neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih terinci.
3.1.2.1. Aset
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan
dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi
dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dimasa datang
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan
moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset
tetap, (iv) dana cadangan, dan (v) aset lainnya.
Tabel 3.29
Jumlah Asset Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian
Asset

2009

2010

2011

2012

1.652.459,6 1.725.016,5 1.980.791,2 2.266.087,1

Asset Lancar

70.766,5

32.541,9

100.932,5

126.803,7

Investasi Jangka
Panjang

29.113,5

34.617,9

37.366,4

44.314,7

Asset Tetap
Dana Cadangan
Asset Lainnya

1.551.540,5 1.656.840,9 1.841.320,7 2.087.309,2


-

6.407,7

1.039,1

1.015,8

1.171,6

1.251,8

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2013

Berdasarkan tabel 3.29 diatas jumlah asset Kabupaten Sumedang


terus meningkat. Pada tahun 2009 jumlah asset senilai Rp.1.652.459,6 juta
dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp.2.266.087,1 juta.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 25

Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan
dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode
akuntansi. Aset lancar Kabupaten Sumedang pada tahun 2009 senilai
Rp.70.766,5 juta dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp.126.803,7 juta.
Bagian terbesar dari aset lancar berupa kas di kas daerah yang merupakan
saldo kas di Bank Jabar Cabang Sumedang, Bank BNI 46, Bank Mandiri,
Bank BRI dan Bank BTN yang merupakan Bank Persepsi Kas Daerah.
Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat
ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode
akuntansi. Pada tahun 2009 investasi jangka panjang baru sebesar
Rp.29.113,5 juta meningkat menjadi Rp.44.314,7 juta pada tahun 2012.
Investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Sumedang terdiri dari
Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen. Investasi Non Permanen
merupakan dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan
masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok
masyarakat yaitu berupa Dana Bergulir Paket Kredit Petani, Usaha Kecil dan
Koperasi (PAKEPUK). Investasi Permanen merupakan penyertaan modal
Pemerintah Kabupaten Sumedang pada Badan Usaha Milik Daerah yang
dinilai berdasarkan Metode equitas dan metode biaya.
Aset Tetap adalah adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pada tahun 2009
aset tetap senilai Rp.1.551.540,5 juta dan pada tahun 2012 meningkat
menjadi Rp.2.087.309,2 juta. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya
kenaikan pada Tanah Kantor, Tanah Sarana Kesehatan Puskesmas, Tanah
Sarana Pendidikan Sekolah Dasar, Tanah Sarana Pendidikan Menengah
Umum Lanjutan dan Kejuruan, Tanah Sarana Umum Pasar, Tanah Sarana
Umum Tempat Ibadah, Tanah Pertanian dan Tanah Perkampungan.
3.1.2.2. Kewajiban
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas
atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan
informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim
pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 26

Tabel 3.30
Kewajiban Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
Uraian

2009

2010

2011

2012

Kewajiban Jangka Pendek

13.458,7

25.816,8

35.762,7

49.416,1

Kewajiban Jangka Panjang

18.362,7

12.241,8

6.120,9

Kewajiban

31.821,4

38.058,6

41.883,6

49.416,1

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2013

Berdasarkan tabel 3.30 diatas jumlah kewajiban yang harus


dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang setiap tahunnya
meningkat. Pada tahun 2009 jumlah kewajiban sebesar Rp.31.821,4 juta
meningkat menjadi Rp.49.416,1 juta. Kewajiban jangka pendek yang
diharapkan harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan tumbuh rata-rata 56,17 persen per tahun. Peningkatan utang
jangka pendek ini didorong adanya peningkatan Utang Perhitungan Pihak
Ketiga yaitu utang pada PT. ASKES, Utang bunga pada Bank, Utang Pajak
PPh pasal 21 dan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang. Sementara itu,
kewajiban jangka panjang yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu lebih
dari 12 bulan mengalami penurunan rata-rata 61,11 persen per tahun.
Kewajiban jangka panjang yang harus diselesaikan berupa Utang Dalam
Negeri sektor perbankkan yaitu utang jangka panjang Pemerintah Kabupaten
Sumedang kepada Bank Jabar Cabang Sumedang tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011.
3.1.2.3. Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
pemerintah daerah. Ekuitas dana meliputi (i) Ekuitas Dana Lancar, (ii)
Ekuitas Dana Investasi, dan (iii) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas dana
lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas dana investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi
permanen, aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk Dana cadangan)
dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas dana cadangan
merupakan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam Dana
cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 27

Tabel 3.31
Ekuitas Dana Kabupaten Sumedang
Tahun 2014-2018 (Juta Rupiah)
Uraian
Ekuitas Dana
Lancar
Ekuitas Dana
Investasi
Ekuitas Dana
Cadangan
Ekuitas Dana

2009

2010

2011

2012

65.169,8

77.387,7

1.563.330,4 1.680.232,8 1.873.737,9

2.132.875,7

57.307,8

6.725,1

6.407,7

1.620.638,2 1.686.957,9 1.938.907,6

2.216.671,1

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2013

Berdasarkan tabel 3.31 diatas nilai ekuitas dana Kabupaten


Sumedang pada tahun 2012 mencapai Rp.2.216.671,1 juta. Nilai ekuitas
dana yang terbesar adalah berupa ekuitas dana investasi. Pada tahun 2012
ekuitas dana investasi mencapai Rp.2.132.875,7 juta. Neraca keuangan
daerah selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.32 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 28

Tabel 3.32
Neraca Keuangan Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012
No.

Tahun

Uraian
2009

2011

2012

1.652.459.629.746,65

1.725.016.542.158,50

1.980.791.232.980,94

2.266.087.127.353,24

ASSET LANCAR

70.766.533.401,26

32.541.921.200,21

100.932.455.663,81

126.803.739.172,65

Kas

63.904.209.841,09

22.547.167.246,52

84.976.131.460,63

97.948.410.994,52

Piutang

2.208.288.760,67

1.823.418.382,00

4.712.976.878,17

15.776.793.556,00

Piutang lain-lain

108.604.483,00

10.850.003,00

21.375.003,00

45.275.007,00

Persediaan

4.545.430.316,50

8.160.485.568,69

11.160.534.655,34

12.937.113.081,80

Belanja dibayar dimuka

61.437.666,67

96.146.533,33

29.113.543.319,50

34.617.985.434,75

37.366.428.806,87

44.314.712.505,22

29.113.543.319,50

34.617.985.434,75

37.366.428.806,87

43.667.164.772,22

1.551.540.463.533,89

1.656.840.869.411,54

1.841.320.700.576,26

2.087.309.193.483,56

1.1

1.2.

ASSET

2010

Investasi Jangka Panjang

Investasi Non Permanen

Investasi Permanen

1.3

647.547.733,00

ASSET TETAP

Tanah

261.408.223.034,00

280.412.539.061,00

288.492.590.394,00

293.010.288.545,05

Peralatan dan Mesin

182.818.690.690,70

183.398.022.188,35

253.692.459.976,97

313.081.809.013,81

Gedung dan Bangunan

272.982.298.473,22

323.158.095.967,22

364.974.230.956,72

483.933.477.301,30

Jalan, Jaringan dan Instalasi

814.215.277.305,97

851.864.208.578,97

903.641.696.882,50

947.617.859.436,64

Aset Tetap Lainnya

14.684.400.030,00

13.911.373.616,00

30.519.722.366,07

46.687.501.131,76

Konstruksi dalam pengerjaan

5.431.574.000,00

4.096.630.000,00

2.978.258.055,00

6.407.662.402,00

1.039.089.492,00

1.015.766.112,00

1.171.647.934,00

1.251.819.789,81

1.652.459.629.746,65

1.725.016.542.158,50

1.980.791.232.980,94

2.266.087.127.353,24

1.4

DANA CADANGAN

1.5

ASSET LAINNYA
TOTAL AKTIVA
KEWAJIBAN

31.821.446.362,85

38.058.580.427,65

41.883.590.663,65

49.416.068.231,65

2.1.

Kewajiban Jangka Pendek

13.458.713.225,60

25.816.758.336,15

35.762.679.617,90

49.416.068.231,65

2.2.

Kewajiban Jangka Panjang

18.362.733.137,25

12.241.822.091,50

6.120.911.045,75

1.620.638.183.383,80

1.686.957.961.730,85

1.938.907.642.317,29

2.216.671.059.121,59

57.307.820.175,66

6.725.162.864,06

65.169.776.045,91

77.387.670.941,00

1.563.330.363.208,14

1.680.232.798.866,79

1.873.737.866.271,38

2.132.875.725.778,59

EKUITAS DANA

3.1

Ekuitas Dana Lancar

3.2.

Ekuitas Dana Investasi

3.3.

Ekuitas Dana Cadangan


TOTAL PASIVA

Sumber : Data Target dan Realisasi APBD Kabupaten Sumedang T.A 2009-2013

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 29

6.407.662.402,00

1.652.459.629.746,65

1.725.016.542.158,50

1.980.791.232.980,94

2.266.087.127.353,24

3.1.2.4. Rasio Likuiditas


Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk neraca
keuangan daerah, rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar
(current ratio) dan Quick Ratio. Rasio lancar adalah aset lancar dibagi
dengan kewajiban jangka pendek sedangkan Quick Ratio adalah aset lancar
dikurangi persediaan dibagi dengan kewajiban jangka pendek.
Rasio Lancar digunakan untuk melihat kemampuan Pemerintah
Kabupaten Sumedang dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin
besar rasio yang diperoleh semakin lancar hutang pembayaran jangka
pendeknya.
Tabel 3.33
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Sumedang
Tahun 2011-2012
No.

Tahun

Uraian

2011

2012

Rasio lancar (current ratio)

2.82

2.57

Rasio quick (quick ratio)

2.51

2.30

Rasio total hutang terhadap total aset

0.02

0.02

Rasio hutang terhadap modal

0.02

0.02

Rata-rata umur piutang

Rata-rata umur persediaan

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 3.33 diatas, nilai rasio lancar Neraca Keuangan


Pemerintah Kabupaten Sumedang tahun 2011 sebesar 2,82 dan tahun 2012
sebesar 2,57. Nilai yang diperoleh ini mengindikasikan bahwa Pemerintah
dapat dengan mudah mencairkan aset lancarnya untuk membayar seluruh
hutang

atau

kewajiban

jangka

pendeknya.

Walaupun

begitu

perlu

diperhatikan nilai rasio lancar yang semakin menurun. Nilai rasio yang
semakin kecil dapat menunjukkan semakin berkurangnya kemampuan
pemerintah

daerah

dalam

melunasi

kewajibannya.

Jika

ditelurusi

penyebabnya, hal ini dapat disebabkan oleh semakin berkurangnya jumlah


asset lancar akibat semakin berkurangnya kas, namun di sisi lain utang
jangka pendek juga semakin meningkat. Quick Ratio lebih akurat
dibandingkan rasio lancar (Current Ratio) karena Quick Ratio telah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 30

mempertimbangkan persediaan dalam perhitungannya. Sebaiknya rasio ini


tidak kurang dari 1.
Pada tahun 2011 nilai quick ratio neraca keuangan Pemerintah
Kabupaten Sumedang sebesar 2,51 dan pada tahun 2012 sebesar 2,30.
Nilai dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan aset lancar
Pemerintah Kabupaten Sumedang setelah dikurangi persediaan mempunyai
kemampuan yang cukup kuat untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
3.1.2.4. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
Pemerintah

Daerah

dalam

memenuhi

kewajiban-kewajiban

jangka

panjangnya. Untuk neraca keuangan daerah, rasio solvablitas yang


digunakan adalah rasio kewajiban terhadap aset dan rasio kewajiban
terhadap ekuitas. Rasio kewajiban terhadap aset adalah kewajiban dibagi
dengan aset sedangkan rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah kewajiban
dibagi dengan ekuitas.
Tabel 3.34
Rasio Solvabilitas Kabupaten Sumedang
Tahun 2011-2012
No.

Rasio Solvabilitas

Tahun
2011

2012

Rasio Kewajiban Terhadap Aset

0.02

0.02

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas

0.02

0.02

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 3.34 diatas, nilai rasio kewajiban terhadap aset


tahun 2011 dan tahun 2012 sama yaitu sebesar 0,02. Semakin kecil nilai
rasio ini maka semakin baik rasio rasio kewajiban terhadap asset. Jika dilihat
dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Pemerintah
Kabupaten Sumedang selama tahun 2011-2012 cukup kuat untuk membayar
jika Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan pinjaman ke kreditor dan
kemampuan membayar tersebut cenderung meningkat.
Rasio kewajiban terhadap ekuitas secara langsung membandingkan
kewajiban dibagi dengan ekuitas. Nilai rasio kewajiban tahun 2011 dan tahun
2012 sama yaitu sebesar 0,02. Semakin kecil nilai rasio ini maka semakin
baik rasio kewajiban terhadap ekuitas karena menunjukkan kemampuan
Pemerintah Daerah untuk membayar kewajibannya.
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 31

3.2.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

3.2.1.

Proporsi Penggunaan Anggaran


Kebijakan pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Sumedang

selama 2009-2012 menunjukkan proporsi pengeluaran yang digunakan


untuk belanja aparatur bersifat fluktuatif, cenderung meningkat.
Tabel 3.35
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2012

No.

Tahun
Anggaran

Total Belanja
untuk Pemenuhan
Kebutuhan
Aparatur

Total Pengeluaran
(Belanja+Pembiaya
an Pengeluaran)
(Rp)

Persen

2011

755.840.387.480

1.286.700.673.255

58,74

2012

869.600.569.913

1.481.472.119.008

58,70

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 3.35 diatas, tahun 2011 proporsi belanja aparatur


terhadap total pengeluaran mencapai 58,74 persen dan mengalami
penurunan sebesar 0,04 persen menjadi 58,70 persen pada tahun 2012.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa APBD Kabupaten Sumedang meskipun
sebagian besar masih dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja
pegawai akan tetapi secara bertahap mengalami pergeseran sehingga
diharapkan akan mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi
publik.
3.2.2.

Analisis Pembiayaan
Selama kurun waktu 2009-2012 APBD Kabupaten Sumedang selalu

mengalami surplus. Pada

awal pelaksanaan RPJMD 2009-2013, APBD

Kabupaten Sumedang mengalami surplus anggaran sebesar Rp.63.787,1


juta dan pada tahun 2012 mengalami surplus sebesar Rp.97.947,0 juta.
Tabel 3.36
Surplus Anggaran Kabupaten Sumedang
Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah)
No

Uraian

1.

Realisasi
Pendapatan
Daerah

Tahun
2009

2010

2011

2012

968.709,3

1.086.568,5

1.349.199,0

1.494.452,8

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 32

No

Uraian

Tahun
2009

2010

2011

2012

951.691,5

1.120.297,4

1.279.07,8

1.467.551,2

Pembiayaan
Netto

46.769,2

56.196,9

14.847,1

71.045,4

Surplus

63.787,1

22.468,0

84.966,3

97.947,0

Dikurangi
realisasi :
2.

Belanja
Daerah
Ditambah
Pembiayaan
Netto

3.

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 3.36 diatas, tahun 2009 surplus anggaran


mencapai

Rp.63.787,1

juta

kemudian

tahun

2010

surplus sebesar

Rp.22.468,0 juta. Selanjutnya pada tahun 2011, APBD Kabupaten


Sumedang surplus sebesar Rp.84.966,3 juta dan pada tahun 2012 sebesar
Rp.97.947,0 juta. Terjadinya Surplus anggaran pada pelaksanaan RPJMD
2009-2012 setiap tahunnya disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan
daerah lebih besar bila dibandingkan dengan belanja daerah dan
pembiayaan.
Pendapatan

daerah

tahun

2009

sebesar

Rp.968.709,3

juta

meningkat menjadi Rp.1.494.452,8 juta pada tahun 2012 atau terjadi


pertumbuhan sebesar 54,27 persen sedangkan pertumbuhan belanja daerah
selama pelaksanaan RPJMD 2009-2012 adalah sebesar 54,20 persen
dimana pada tahun 2009 belanja daerah sebesar Rp.951.691,5 juta
meningkat menjadi Rp.1.467.551,2 juta pada tahun 2012.
3.3.

KERANGKA PENDANAAN

3.3.1

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2014-2018

3.3.1.1. Kebijakan Pendapatan Daerah


Kebijakan pendapatan daerah diarahkan pada upaya meningkatkan
kemampuan penerimaan daerah khususnya penerimaan dari pendapatan
asli daerah. Pendapatan

asli daerah harus secara terus menerus

diupayakan peningkatannya sehingga diharapkan akan dapat memperkecil

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 33

ketergantungan terhadap penerimaan dari pemerintah pusat. Upaya


meningkatkan pendapatan asli daerah pada dasarnya ditempuh melalui
upaya intensifikasi dan eksentifikasi.
A. Intensifikasi
Intensifikasi pendapatan asli daerah adalah suatu tindakan atau
usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan cara melakukan
pemungutan dengan lebih giat, ketat, dan teliti. Upaya intensifikasi
mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek
personalia. Aspek-aspek tersebut dilakukan melalui kegiatan sebagai
berikut :
1. Penyesuaian aspek kelembagaan/organisasi pengelola pendapatan
asli daerah sesuai dengan kebutuhan yang

berkembang dengan

berorientasi fungsi-fungsi (by function) sehingga diharapkan dapat


memberikan informasi yang cepat dan akurat yang mengarah pada
pola koordinasi yang lebih terarah, sistem pengawasan menjadi lebih
baik dan akan memberikan dampak pada peningkatan pendapatan
asli daerah karena dapat mendorong terciptanya :
- peningkatan jumlah wajib pajak dan wajib retribusi daerah;
- peningkatan cara-cara penetapan pajak dan retribusi daerah;
- peningkatan pemungutan pajak dan retribusi daerah dalam
jumlah yang benar dan tepat pada waktunya;
- peningkatan sistem pembukuan yang akan memudahkan dalam
hal pencarian data tunggakan pajak maupun retribusi yang pada
akhirnya dapat mempermudah penagihannya.
2. Penyesuaian aspek ketatalaksanaan baik administrasi maupun
operasional yang meliputi penyesuaian/penyempurnaan administrasi
pungutan, penyesuaian tarif, dan penyesuaian sistem pelaksanaan
pungutan;
3. Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian;
Sebaik apapun perencanaan jika tidak disertai dengan pengawasan
dan pengendalian yang efektif bisa saja terjadi penyimpangan dari
rencana. Penyimpangan dari prosedur yang ditentukan atau
penyimpangan-penyimpangan
pemerintah

daerah,

untuk

lainnya
itu

yang

diperlukan

dapat

merugikan

pengawasan

dan

pengendalian yang meliputi :


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 34

- Pengawasan dan Pengendalian Yuridis


Pengawasan dan pengendalian yuridis diarahkan pada proses
pemungutan pendapatan asli daerah (pajak dan retribusi) agar
mengacu pada undang-undang atau peraturan daerah serta
tidak bertentangan dengan peraturan yang ada;
- Pengawasan dan Pengendalian Teknis
Pengawasan dan pengendalian teknis menitikberatkan pada
pelaksanaan pemugutan dengan sasaran menyempurnakan
sistem

dan

prosedur

pungutan

dan

pembayaran

serta

peningkatan pelayanan yang cepat dan cermat kepada para


wajib pajak/wajib retribusi.
- Pengawasan dan Pengendalian Penatausahaan
Pengawasan dan pengendalian ini lebih ditujukan pada kegiatan
para pelaksana dan ketertiban administrasi.
4. Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengelola Pendapatan;
Peningkatan sumber daya manusia merupakan fungsi yang sangat
penting

dalam

pengelolaan

pendapatan

daerah

dalam

menggerakkan dan mengerahkan sumber daya pegawai dalam


organisasi agar berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini
antara

lain

dengan

mengikutsertakan

aparat

dalam

Kursus

Keuangan Daerah (KKD) sert program-program pendidikan dan


latihan yang berkaitan dengan pengelolaan pendapatan daerah.
5. Meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dalam
rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak daerah dan retribusi daerah;
6. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya
meningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan
daerah;
7. Meningkatkan pemanfaatan barang milik daerah;
8. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan para
stakeholder pendapatan daerah;
9. Fasilitasi peningkatan kinerja pengelola pendapatan daerah.
B....Ekstensifikasi
Ekstensifikasi

adalah

usaha-usaha

untuk

menggali

sumber-sumber pendapatan asli daerah yang baru. Dalam upaya


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 35

ekstensifikasi ini tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan pokok


nasional yakni pungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang
dilaksanakan tidak semata-mata untuk menggali pendapatan daerah
berupa

sumber

penerimaan

yang

memadai

tetapi

juga

untuk

melaksanakan fungsi fiskal lainnya agar tidak memberatkan masyarakat.


Upaya ekstensifikasi pajak tidak cukup hanya mengandalkan
kondisi sarana prasarana daerah yang ada seperti saat ini. Prioritas
pembangunan daerah harus benar-benar fokus pada sektor-sektor yang
mampu menarik investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi
daerah dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat serta tetap
memperhatikan

keseimbangan

dalam

segala

aspek

kehidupan

masyarakat Kabupaten Sumedang.


Dana perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang
dominan dalam struktur APBD. Untuk lebih mengoptimalkan penerimaan
dari dana perimbangan kebijakan yang menjadi prioritas untuk
dilaksanakan adalah :
1. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan
Pajak Orang Pribadi (PPh OPDN) dan PPh Pasal 21;
2. Meningkatkan akurasi data potensi sumber-sumber pendapatan
sebagai dasar perhitungan pembagian dalam dana perimbangan;
3. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Provinsi.
3.3.1.2. Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan umum belanja daerah diarahkan pada peningkatan
efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas melalui penetapan
prioritas alokasi anggaran. Kebijakan belanja daerah juga diarahkan untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam rangka memperbaiki
kualitas dan kuantitas pelayanan publik dengan berlandaskan pada azas
pengelolaan keuangan yang meliputi efisien, efektif, ekonomis dan taat pada
aturan perundangan yang berlaku (3E1T).
Belanja daerah dikelompokan ke dalam belanja langsung dan tidak
langsung yang masing-masing kelompok dirinci kedalam jenis belanja. Untuk
belanja tidak langsung, jenis belanjanya terdiri atas belanja pegawai, belanja
bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan keuangan, belanja

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 36

bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja tidak terduga. Sementara itu,
untuk belanja langsung jenis belanjanya terdiri atas belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, serta belanja modal. Prinsip efisiensi dan efektifitas harus
diterapkan pada semua pos belanja daerah tersebut di atas.
A. Belanja Tidak Langsung
Arah

kebijakan

belanja

tidak

langsung

tahun

2014-2018

diperkirakan akan didominasi oleh belanja pegawai yang masih


merupakan proporsi terbesar. Namun demikian diharapkan pada tahun
tahun kedepan proporsi belanja pegawai terhadap total APBD akan turun
secara bertahap. Proporsi pengeluaran belanja tidak langsung terbesar
kedua adalah pada belanja bantuan hibah dengan presentasi sebesar
3 persen.
Belanja yang signifikan pada kelompok belanja tidak langsung
adalah belanja bantuan sosial. Alokasi bantuan sosial diarahkan kepada
masyarakat

dan

berbagai

organisasi

baik

profesi

maupun

kemasyarakatan. Tujuan alokasi belanja bantuan sosial merupakan


manifestasi pemerintah dalam memberdayakan masyarakat. Mekanisme
anggaran yang dilaksanakan adalah bersifat block grant artinya
masyarakat dapat merencanakan sendiri sesuai dengan kebutuhan
sepanjang tidak keluar dari koridor peraturan yang berlaku. Selain itu,
komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk memperbaiki kualitas
pendidikan, kesehatan, infrastuktur, dan pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan ekonomi kreatif dengan memfasilitasi usaha kecil
dan menengah dalam bantuan permodalan juga berimplikasi pada
meningkatnya belanja tidak lagsung dalam lima tahun kedepan.
Alokasi belanja tidak langsung antara lain diprioritaskan untuk:
a) Pemenuhan kewajiban mutlak yang bersifat tetap (fixed cost) dalam
kerangka peningkatan kinerja pemerintahan;
b) Pemberian insentif

yang

berbasis kompetensi

kinerja

dalam

penyelenggaraan pelayanan publik;


c) Pemberian penghargaan atas capaian kinerja pendapatan asli
daerah;
d) Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial secara proporsional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 37

e) Pemberian Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa dalam


rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan
desa;
f)

Pemberian Bantuan Keuangan secara proporsional kepada Partai


Politik yang mendapatkan Kursi di DPRD Kabupaten Sumedang;

g) Penganggaran Belanja Tidak Terduga untuk tanggap darurat,


keadaan darurat, keperluan mendesak, dan pengembalian atas
kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah
ditutup.
B. Belanja Langsung
Belanja langsung adalah belanja pemerintah daerah yang
berhubungan langsung dengan program dan kegiatan. Program dan
kegiatan yang diusulkan pada belanja langsung disesuaikan dengan
kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran, dan Rencana
Strategis SKPD serta harus mendukung kepada pencapaian target
Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Hal ini ditujukan agar tercipta suatu sistem penganggaran yang berbasis
perencanaan. Belanja langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, serta belanja modal. Belanja pegawai dalam belanja
langsung ini berbeda dengan belanja pegawai pada belanja tidak
langsung. Belanja pegawai pada belanja langsung antara lain untuk
honorarium, uang lembur, belanja beasiswa pendidikan, dan belanja
kursus.
Belanja langsung untuk jangka waktu lima tahun ke depan
diarahkan pada pencapaian visi dan misi lima tahun, antara lain untuk
pembinaan akhlak/ moral masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan
dan mengentaskan kemiskinan, pendidikan gratis sampai dengan SLTA
dan jaminan pelayanan kesehatan gratis, memperbaiki jalan-jalan yang
rusak dan jaringan irigasi, meningkatkan kesejahteraan petani dan
memberikan

bantuan

modal

untuk

usaha

kecil,

koperasi

serta

perlindungan kepada pasar tradisional dan peningkatan anggaran untuk


pembangunan pedesaan.
Besarnya dana yang dikeluarkan untuk masingmasing kegiatan
juga diperkirakan akan meningkat. Sementara itu, khusus untuk belanja
modal pada lima tahun mendatang diprioritaskan untuk membangun
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 38

prasarana dan sarana yang mendukung tercapainya Visi Pembangunan


Kabupaten Sumedang yaitu Sumedang SENYUM MANIS (sejahtera,
nyunda, maju, mandiri, dan agamis).
3.3.1.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Dengan diberlakukannya anggaran kinerja maka dalam penyusunan
APBD dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Pembiayaan defisit
anggaran antara lain bersumber dari pinjaman daerah, sisa lebih perhitungan
anggaran, dana cadangan dan penjualan aset. Pemerintah daerah juga
berhak melakukan pinjaman daerah yang harus dilakukan secara hati-hati
dan tepat sasaran. Alokasi pinjaman daerah selain diharapkan memberikan
pemasukan pada PAD juga mampu untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi dengan berkembangnya sektor perdagangan dan jasa.
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada
pengeluaran yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok
yang telah jatuh tempo. Setelah pengeluaran wajib terpenuhi maka
pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk penyertaan modal kepada BUMD
yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Dengan penyertaan modal yang dilakukan diharapkan
dapat menghasilkan bagi hasil laba yang dapat meningkatkan pendapatan
daerah sekaligus kinerja lembaga yang mendapat tambahan modal dalam
melayani masyarakat.
Kebijakan pembiayaan daerah 2014-2018 diarahkan untuk :
1) Pembayaran utang yang jatuh tempo;
2) Pembentukan dana cadangan dalam rangka membiayai kegiatan yang
tidak dapat dianggarkan dalam satu tahun anggaran;
3) Pemenuhan kebutuhan Penyertaan Modal Kepada Badan Usaha Milik
Daerah;
4) Investasi

non-permanen

dalam

rangka

pemberdayaan

ekonomi

masyarakat;
5) Penerimaan pinjaman daerah.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 39

3.3.2.

Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan


Tahun 2014-2018

3.3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah


Proyeksi keuangan

daerah merupakan kelengkapan dokumen

perencanaan untuk melakukan analisis keuangan daerah yang akan


digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan keuangan daerah yang tidak
terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan
dengan

menekankan

konsekuensi

hubungan

pada

prinsip

keuangan

money
antara

follow

function

pemerintah

pusat

sebagai
dengan

pemerintah daerah. Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor 32


tahun 2004, pengelolaan keuangan daerah

bertumpu pada upaya

peningkatan efisiensi, efektifitas, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan


keuangan publik baik dari sisi pendapatan maupun belanja.
Pendapatan daerah dalam struktur APBD merupakan elemen
penting bagi kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan kontrol
terhadap alokasi sumber daya.
Dengan

mempertimbangkan

kecenderungan

pencapaian

pendapatan daerah, kondisi ekonomi serta kapasitas SKPD penghasil maka


proyeksi pendapatan daerah tahun 2014-2018 dapat dilihat pada tabel 3.37
dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 40

Tabel 3.37
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018
Tahun
No

Uraian
2014

Pendapatan Asli Daerah

Dana Perimbangan

2015

2016

2017

2018

206.684.380.078,54

225.575.793.418,09

244.727.815.372,18

264.143.657.562,01

283.826.901.097,93

1.535.048.418.197,18

1.675.355.267.478,01

1.830.102.458.599,83

1.988.956.161.645,78

2.151.406.276.831,90

Lain-lain Pendapatan Daerah


yang Sah

96.970.156.723,02

105.833.445.335,15

116.398.878.535,05

127.371.150.129,55

138.234.729.445,04

Jumlah Pendapatan Daerah*

1.838.702.954.998,74

2.006.764.506.231,25

2.191.229.152.507,06

2.380.470.969.337,33

2.573.467.907.374,86

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang


Ket : *) Perhitungan berdasarkan asumsi rata-rata rasio pendapatan daerah terhadap PDRB Kabupaten Sumedang dan PBB P2 menjadi Pajak Daerah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 41

3.3.2.2. Kerangka Pendanaan Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018


Belanja daerah diarahkan pada peningkatan proporsi daerah untuk
memihak kepentingan dan kebutuhan masyarakat disamping tetap menjaga
eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja
daerah diarahkan agar tetap mengedepankan efisiensi maupun efektivitas
sesuai dengan prioritas untuk memberikan dukungan pada strategi
pembangunan daerah.
Penentuan pendanaan setiap program/kegiatan didasarkan pada
prinsip prioritas yang diartikan bahwa pendanaan selalu mengacu pada
prioritas utama pembangunan daerah. Hal ini dikarenakan kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan yang terbatas.
Proyeksi Kemampuan riil keuangan daerah Kabupaten Sumedang dihitung
berdasarkan Pendapatan Daerah ditambah dengan sisa lebih riil perhitungan
anggaran dikurangi Belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama. Proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah untuk mendanai pembangunan selengkapnya dapat dilihat pada tabel
3.38 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 42

Tabel 3.38
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

No.

Uraian

Pendapatan Daerah

Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)

Sisa lebih riil perhitungan anggaran


Total Penerimaan

2014

Tahun
2016

2015

2017

2018

1.838.702.954.998,74 2.006.764.506.231,25 2.191.229.152.507,06 2.380.470.969.337,33 2.573.467.907.374,86


-

2.263.671.549,84

2.263.671.549,84

2.263.671.549,84

2.263.671.549,84

2.263.671.549,84

1.840.966.626.548,58 2.009.028.177.781,09 2.193.492.824.056,90 2.382.734.640.887,17 2.575.731.578.924,70

Dikurangi :
4

Belanja dan pengeluaran pembiayaan


yang wajib dan mengikat serta prioritas
utama
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan

1.014.698.840.734,00 1.123.068.676.924,00 1.243.012.411.620,00 1.375.766.137.181,00 1.522.697.960.631,00


826.267.785.814,58

885.959.500.857,09

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sumedang

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal III - 43

950.480.412.436,90 1.006.968.503.706,17 1.053.033.618.293,70

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1.

PERMSALAHAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SUMEDANG


Pembangunan

daerah

yang

baik

harus

didasarkan

pada

permasalahan yang terjadi di masyarakat agar pembangunan yang dilakukan


tepat sasaran. Permasalahan utama pembangunan Kabupaten Sumedang
yang harus diselesaikan 5 (lima) tahun ke depan dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1)

Masih tingginya tingkat kemiskinan khususnya kategori sangat miskin


dan hampir miskin.
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang masih cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik angka kemiskinan di
Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 hampir mendekati angka
kemiskinan nasional dan masih diatas angka kemiskinan provinsi Jawa
Barat yaitu sebesar 11,81 persen.
Perkembangan penduduk miskin berdasarkan pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2008 dan tahun 2011, penduduk
kategori miskin mengalami penurunan sedangkan kategori hampir
miskin

dan

sangat

penanggulangan

miskin

kemiskinan

terus
harus

meningkat.

Oleh

memprioritaskan

sebab

itu

kecamatan-

kecamatan yang memiliki kenaikan jumlah penduduk sangat miskin dan


hampir miskin paling besar.
2)

Masih tingginya angka pengangguran.


Dilihat dari perkembangannya angka pengangguran di Kabupaten
Sumedang terus mengalami penurunan namun angka ini masih
dirasakan cukup tinggi. Tahun 2012 angka pengangguran di Kabupaten
sebesar 7,42 persen. Jumlah penduduk menganggur banyak berada di
wilayah perkotaan dikarenakan jumlah angkatan kerja yang cukup
tinggi sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah.
Berbeda halnya di wilayah perdesaan, dimana angkatan kerja banyak
diserap oleh sektor pertanian.

3)

Rekruitmen dan promosi Pegawai Negeri Sipil yang belum sesuai


aturan.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 1

Idealnya formasi pegawai ditetapkan berdasarkan analisis kebutuhan


dalam jangka waktu tertentu dengan mempertimbangkan macammacam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas dan hal-hal lain yang mempengaruhi jumlah dan
sumber daya manusia yang diperlukan, maka formasi pegawai harus
disusun berdasarkan analisis kebutuhan beban kerja, jenis pekerjaan,
sifat pekerjaan. Selain itu, formasi pegawai harus memprioritaskan
jabatan yang bersifat teknis strategis. Namun hingga saat ini
Pemerintah

Kabupaten

Sumedang

belum

secara

konsisten

menggunakan standar kompetensi jabatan, analisis beban kerja dan


lain-lain dalam melakukan proses rekruitmen, mutasi, promosi dan
demosi pegawai.
4)

Profesionalisme dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang masih


rendah.
Profesionalisme erat kaitannya dengan kompetensi. Pejabat struktural
di Kabupaten Sumedang yang telah mengikuti assesment sampai
dengan tahun 2013, esselon II sebanyak 33 orang dari 33 formasi yang
terisi, esselon III sebanyak 160 orang dari 176 formasi yang terisi,
esselon IV sebanyak 34 orang dari 849 formasi yang terisi dan dari 65
orang yang menduduki esselon V semuanya belum mengikuti
assesment. Sedangkan untuk pejabat struktural yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (diklatpim), dari 33 orang yang
menempati esselon II baru 29 orang yang telah mengikuti diklatpim II,
dari 176 orang yang menduduki esselon III baru 140 orang yang telah
mengikuti diklatpim III dan dari 849 orang yang menduduki esselon III
baru 369 orang yang telah mengikuti diklatpim IV dan dari 65 orang
yang menduduki esselon V semuanya belum mengikuti diklatpim.
Terkait dengan kesejahteraan pegawai sampai saat ini Pemerintah
Kabupaten Sumedang belum menerapkan insentif berbasis kinerja
sehingga kondisi ini tidak mampu memberikan motivasi kepada
pegawai untuk melaksanakan pelayanan publik secara optimal.

5)

Biaya pendidikan cenderung masih dirasakan tinggi oleh orang tua


siswa.
Biaya pendidikan untuk setiap tingkatan pendidikan masih dirasakan
tinggi oleh masyarakat walaupun pemerintah telah memberikan dana

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 2

Bantuan Opersional Siswa (BOS). Biaya pendidikan yang dirasakan


mahal terutama di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebetulnya
Pemerintah pusat telah menetapkan standar biaya operasional non
personal pendidikan melalui Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pembiayaan Pendidikan. Berdasarkan
Permendiknas tersebut ditetapkan biaya operasional untuk jenjang
pendidikan SMA biaya operasional non personal bulanan per siswa
Rp.76.760,00 untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Rp.72.960,00 untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun
faktanya sebagian besar SMA menetapkan biaya melampaui ketetapan
biaya standar tersebut.
6)

Beratnya tekanan lingkungan hidup dan kebencanaan.


Masalah di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup secara umum yaitu beratnya tekanan lingkungan hidup di hampir
seluruh wilayah Kabupaten Sumedang. Penyebab tekanan lingkungan
hidup di Kabupaten Sumedang diantaranya adalah:
- Laju pertumbuhan penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sumedang tahun 2012
adalah 1,23 persen. Jika dilihat per Kecamatan, Kecamatan
Jatinangor, Cimanggung dan Tanjungsari merupakan Kecamatan
dengan LPP tertinggi yaitu 2,6 persen, 2,3 persen dan 2,6 persen.
Oleh karenanya diperlukan pengendalian LPP khususnya di ketiga
kecamatan tersebut.
- Berkembanganya area permukiman.
Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan
atas perumahanpun semakin meningkat. Saat ini banyak tumbuh
perumahan baru di Kabupaten Sumedang. Tumbuhnya perumahan
baru ini berdampak pada adanya alih fungsi lahan, khususnya dari
lahan sawah menjadi lahan permukiman. Dampak lainnya dari
tumbuhnya perumahan baru adalah bertambahnya produksi volume
sampah dan limbah domestik. Volume timbunan sampah pada tahun
2012 diproyeksikan sebanyak 3.207,6 m3/hari.
- Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri.
Terdapat 59 perusahaan industri besar dan 5.751 perusahaan
industri kecil dan menengah di Kabupaten Sumedang. Dari sejumlah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 3

perusahaan industri besar tersebut, 52,54 persen berupa industri


tekstil. Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi
tekanan terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan Laporan Survey
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sumedang tahun 2012,
terdapat setidaknya 14 perusahaan penghasil limbah B3 di
Kabupaten Sumedang.
- Semakin bertambahnya luasan kegiatan pertambangan.
Kegiatan pertambangan di Kabupaten Sumedang pada tahun 2012
mencapai luasan 195,21 hektar atau meningkat 136,16 hektar
dibandingkan tahun 2011. Kegiatan pertambangan di Kabupaten
Sumedang

terdapat

di

beberapa

wilayah

kecamatan

yaitu

Kecamatan Tanjungsari, Cimalaka, Paseh, Jatigede, Cisitu, Tomo,


Ujungjaya dan Surian dengan potensi bahan tambang terdiri dari
Pasir Darat, Pasir Sungai, Batu Andesit dan Tanah Urug. Semakin
luasnya kegiatan pertambangan ini mengakibatknya terjadi alih
fungsi lahan dan degradasi kualitas lahan. Lebih jauh kegiatan
pertambangan ini dapat menjadi penyebab terjadinya bencana
pergeseran lahan/longsor.
7)

Kualitas infrastruktur jalan yang rendah.


Secara umum fokus utama pembangunan pemerintah Kabupaten
Sumedang lima Tahun ke depan adalah peningkatan kualitas
infrastruktur jalan. Berdasarkan data identifikasi Jalan Kabupaten
Tahun 2013, panjang jalan kabupaten adalah 796,056 KM dimana
kondisi jalan dalam kondisi baik hanya 25,5 persen, 39,07 persen
dalam kondisi sedang, 14,93 persen dalam kondisi rusak ringan dan
20,39 persen dalam kondisi rusak berat. Oleh sebab itu, perbaikan
kondisi infrastruktur jalan menjadi fokus utama mengingat bahwa
infrastruktur

jalan

merupakan

salah

satu

faktor

penting untuk

mendongkrak perekonomian wilayah.


8)

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan yang masih terbatas.


Masyarakat Kabupaten Sumedang yang telah menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan pra bayar pada tahun 2012 hanya mencakup
31,20 persen dari seluruh jumlah penduduk Kabupaten Sumedang.
Secara rinci, jumlah peserta jaminan pemeliharaan kesehatan di

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 4

Kabupaten Sumedang tahun 2012 menurut penyelenggaranya adalah


Askeskin/Jamkesmas sebanyak 260.830 orang, Askes sebanyak
58.566 orang, dan Jamkesda sebanyak 34.451 orang. Sementara itu,
hanya 93,00 persen penduduk miskin di Kabupaten Sumedang yang
sudah

mendapatkan

fasilitas

jaminan

pemeliharaan

kesehatan

masyarakat.
Cakupan kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
belum mencapai seluruh penduduk di Kabupaten Sumedang, termasuk
penduduk

miskin.

Hanya

Kecamatan

Jatinangor,

Tanjungsari,

Rancakalong, Sumedang Selatan, Sumedang Utara dan Tanjungkerta


yang seluruh penduduk miskin di kecamatan tersebut sudah terlindung
jaminan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu, program jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan untuk wilayahwilayah yang penduduk miskinnya belum menjadi peserta jaminan
kesehatan.
9)

Rendahnya perlindungan serta pemberdayaan petani.


Laju Pertumbuhan Ekonomi sektor pertanian memberikan kontribusi
terkecil terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, jika dilihat dari
besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut
Lapangan Usaha atas dasar harga berlaku sektor pertanian
memberikan kontribusi terbesar terhadap total PDRB yaitu 28,36
persen. Besarnya kontribusi sektor pertanian tersebut berbanding
terbalik dengan rendahnya perlindungan dan pemberdayaan pelaku
pertanian.
Berdasarkan hasil sementara sensus pertanian tahun 2013, Jumlah
rumah tangga pertanian di tahun 2013 menurun sebanyak 39,5 ribu
rumah tangga

dibandingkan tahun 2003. Demikian halnya dengan

perusahaan pertanian yang mengalami penurunan juga yaitu jika tahun


2003 ada 6 perusahaan pada tahun 2013 hanya ada 5 perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa faktor yang diindikasikan
turut mempengaruhi rendahnya perlindungan dan pemberdayaan
pelaku pertanian, antara lain:
- Tidak memiliki faktor produksi apapun kecuali tenaga kerja;
- Terbatasnya lahan pertanian yang semakin berkurang karena
tekanan konversi lahan;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 5

- Terbatasnya akses terhadap bantuan pembiayaan;


- Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan
teknologi yang lebih baik;
- Tidak

memadainya

infrastruktur

produksi

(air,

listrik,

jalan,

telekomunikasi);
- Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebuttawar (Bargaining Position) yang sangat lemah; dan
- Keterbatasan kapasitas petani sendiri.
10) Lemahnya kelembagaan dan aturan perundang-undangan tentang
pengelolaan sumber daya air.
Kabupaten Sumedang termasuk daerah yang memiliki potensi sumber
daya air cukup besar, baik yang berasal dari air permukaan, air tanah
ataupun mata air. Namun demikian, potensi sumber daya air ini belum
termanfaatkan dengan optimal. Jika potensi ini tidak dimanfaatkan
secara optimal ditambah dengan semakin tingginya alih fungsi lahan
dan pencemaran serta lemahnya kelembagaan dan penegakan aturan
perundang-undangan terkait maka tidak terhindarkan akan terjadi
penyusutan debit air setiap tahunnya.
11) Terabaikannya sistem irigasi lahan pertanian.
Infrastruktur utama selain jalan yang terabaikan di Kabupaten
Sumedang adalah jaringan irigasi lahan pertanian. Saat ini jaringan
irigasi dalam kondisi baik sebesar 34,70 persen, 41,60 persen dalam
kondisi sedang dan 23,70 persen dalam kondiri rusak berat.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi mulai dari rusak ringan sampai berat
disebabkan kelongsoran pada tebing saluran, kebocoran saluran,
kerusakan pondasi tanggul, dan longsor pada badan saluran.
Perbaikan-perbaikan jaringan irigasi menjadi program prioritas untuk
mendukung ketahanan pangan Kabupaten Sumedang. Saat ini lahan
produktif yang memerlukan pengairan irigasi adalah seluas 31.000
hektar.
12) Pengelolaan infrastruktur pasar yang kurang proporsional.
Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 memiliki 12 pasar milik
Pemerintah Daerah dengan 2.201 kios dan 456 los serta 1.353
pedagang kaki lima yang berjualan di luar pasar dan di pinggir jalan.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 6

Selain itu, terdapat pula pasar desa sebanyak 30 pasar desa dengan
813 kios dan 442 los serta 35 pedagang kaki lima.
Mengacu pada data diatas, terdapat beberapa permasalahan terkait
infrastruktur pasar dan pengelolaannya di Kabupaten Sumedang yaitu
meliputi :
- Terbatasnya dan tidak teraturnya ruang untuk lapak serta banyaknya
pedagang yang beroperasi di luar pasar dan di pinggir jalan. Kondisi
ini diperburuk dengan semakin tingginya aktivitas pasar sehingga
penampilan pasar semakin semrawut, kumuh, dan tidak higienis.
Selain itu, sirkulasi orang dan barang di dalam pasar pun menjadi
sulit dan kurang nyaman;
- Rendahnya kualitas pengelolaan sampah karena tidak tersedianya
tempat sampah dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang
memadai;
- Tidak tersedianya sarana prasarana yang memadai, termasuk
fasilitas

penyimpanan,

penerangan,

jalan,

dan

air

bersih.

Ketidaktersediaan air bersih yang memadai menyebabkan tidak


adanya proses pembersihan komoditas yang dijual secara layak;
- Lemahnya pengelolaan pasar.
- Semakin

bertambahnya

jumlah

minimarket

(54

buah)

dan

supermarket (8 buah) yang menjadi pesaing pedagang pasar


tradisional.
13) Kurang tertib dan berkembangnya sistem jaringan transportasi.
Sistem jaringan trasnportasi memang telah membawa dampak yang
cukup berarti dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangannya, transportasi
juga membawa dampak negatif tersendiri. Volume pergerakan yang
tinggi tidak diimbangi dengan kualitas dan kuantitas jalan yang
memadai serta pengaturan pergerakan yang efektif menimbulkan
masalah-masalah seperti kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Selain
itu, pergerakan yang tidak efisien juga menimbulkan masalah lain
seperti polusi udara dan tingginya tingkat konsumsi energi.
14) Sikap pelayan publik yang belum mencerminkan pelayanan prima.
Beberapa permasalahan yang masih dirasakan masyarakat terkait
sikap pelayan publik antara lain:
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 7

a. Kurang responsif;
Kondisi ini terjadi pada unsur pelayanan dimana respon terhadap
berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat masih
dirasa lambat.
b. Kurang informatif;
Banyak Informasi yang lambat tersampaikan kepada masyarakat,
bahkan tidak sampai kepada masyarakat.
c. Jangkauan pelayanan yang terbatas;
Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan
masyarakat

sehingga

menyulitkan

bagi

masyarakat

yang

memerlukan pelayanan tersebut.


d. Kurang koordinatif.
Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya kurang
berkoordinasi, akibatnya sering terjadi tumpang tindih ataupun
pertentangan kebijakan antara satu instansi pelayanan dengan
instansi pelayanan lain yang terkait.
e. Birokratis;
Pelayanan khususnya pelayanan perijinan pada umumnya dilakukan
dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level sehingga
penyelesaian pelayanan memakan waktu yang cukup lama.
f. Kurang mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat;
Pada umumnya pelayanan kurang mendengar keluhan/saran/
aspirasi dari masyarakat, akibatnya pelayanan dilaksanakan dengan
kurang optimal.
g. Inefisien;
Berbagai persyaratan yang diperlukan khususnya dalam pelayanan
perijinan

seringkali

kurang

relevan

dengan

pelayanan

yang

diberikan.
15) Belum terselesaikannya

permasalahan

warga

genangan

proyek

Jatigede.
Permasalahan sosial yang muncul sebagai dampak pembangunan
Waduk Jatigede ini adalah tuntutan ganti rugi atas bangunan tumbuh,
bangunan baru, relokasi penduduk, dan relokasi situs/cagar budaya.
Tuntutan ganti rugi diantaranya dikarenakan oleh pembebasan tanah
pada periode tahun 1982-1986. Proses tersebut belum sepenuhnya

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 8

terselesaikan karena kasus terlewat, salah klasifikasi, kurang luasan,


atau tertukar kepemilikan. Permasalahan lain adalah relokasi situs
cagar budaya di mana terdapat 42 situs atau 97 obyek yang harus
dipindahkan. Sementara itu, penduduk yang berada di lokasi genangan
berjumlah 10.447 KK dan yang berhak mendapat relokasi sebanyak
4.590 KK.
4.2.

ISU STRATEGIS
Berangkat dari identifikasi permasalahan yang dihadapi Kabupaten

Sumedang, isu-isu strategis yang harus diangkat dalam perencanaan


pembangunan jangka menengah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018
adalah sebagai berikut :
1)

Perluasan dan peningkatan kualitas infrastruktur.


Hal-hal yang termasuk dalam isu ini adalah keterbatasan akses
terutama jalan ke pedalaman dan perbukitan. Selain itu, kualitas jalan
yang berkualitas buruk (rusak ringan dan rusak berat) menjadi sorotan.
Kondisi ini menghambat perekonomian, serta menghambat mobilitas
barang dan jasa. Hal lain yang menjadi isu adalah kurang tertib dan
berkembangnya

sistem

jaringan

transportasi

sehingga

kurang

terintegrasi.
2)

Pengentasan

kemiskinan,

pengangguran,

dan

peningkatan

Hal ini meliputi tingginya angka pengangguran dan

pengentasan

pemberdayaan dalam perekonomian.

kemiskinan yang kurang efektif dan optimal terutama di pedesaan. Hal


lainnya yang berkaitan dengan hal ini adalah rendahnya produktivitas
petani serta rendahnya pemberdayaan petani sehingga banyak
ditemukan buruh tani yang secara ekonomi tidak cukup dan tidak
berdaya serta rentan masuk dalam kategori orang miskin.
3)

Reformasi birokrasi dan peningkatan kinerja pelayanan publik.


Isu ini berkaitan dengan keluhan mengenai rumitnya perijinan. Hal
selanjutnya mengenai kualitas pelayanan yang belum optimal meliputi
lamanya waktu pelayanan, sistem pelayanan yang tidak rapi, dan
sebagainya. Hal-hal menyangkut Miss-Match antara keahlian aparatur
pemerintahan dengan penempatannya juga menjadi bagian dari isu ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 9

4)

Keterjangkauan, kualitas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan


IPTEK, dan daya saing SDM.
Isu ini berkaitan dengan meningkatnya biaya operasional yang
dibebankan kepada orang tua siswa dan aksesibilitas yang cukup
rendah untuk beberapa wilayah. Selain itu, hadirnya beberapa
perguruan tinggi di Kabupaten Sumedang masih belum berdampak
optimal

pada

perguruan

kemajuan

tinggi

kerjasama

dalam

antara

pemerintah

menyelesaikan

dengan

masalah-masalah

pembangunan.
5)

Kemudahan akses pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan


lingkungan yang bersih.
Hal-hal yang menjadi isu utama di dalam pelayanan kesehatan adalah
kurangnya rumah sakit besar di Kabupaten Sumedang. Hal ini krusial
mengingat terbatasnya pelayanan yang dapat diberikan puskesmas
atau posyandu setempat.

6)

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dan


menjadi motor kemajuan ekonomi.
Hal yang menjadi fokus dalam isu ini adalah pengelolaan sumber daya
alam yang kurang proporsional dalam arti masih kurangnya rehabilitasi
dibandingkan eksploitasi terhadap lingkungan. Kemudian, masalah
kelangkaan sumber air dan pengairan juga menjadi isu yang
mengemuka terutama di musim kemarau.

7)

Ketahanan pangan dan energi daerah.


Hal yang tercakup dalam isu strategis ini adalah rendahnya
produktivitas serta pemberdayaan petani. Isu mengenai maraknya alih
fungsi lahan pertanian menjadi kawasan penduduk di daerah perkotaan
juga menjadi isu yang harus disikapi secara serius.

8)

Pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.


Kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan ekonomi kreatif
memberikan

peluang

besar

bagi

masyarakat

mengembangkan

ekonomi. Isu yang mengemuka adalah belum berkembangnya ekonomi


kreatif di Kabupaten Sumedang akibat dari akses pasar yang kurang
mendukung.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 10

9)

Kelestarian budaya dan kemajuan pariwisata.


Hal yang menjadi isu adalah semakin meningkatnya tradisi dan produkproduk seni dari luar Kabupaten Sumedang. Hal ini membawa dampak
berpeluang terancamnya kelestarian budaya Sunda di Kabupaten
Sumedang. Hal lain yang menjadi perhatian adalah potensi Pariwisata
di Kabupaten Sumedang yang sangat besar belum bisa dioptimalkan
baik dari sisi akses, pengelolaan, dan promosi pariwisata.

10) Dampak sosial ekonomi pembangunan Waduk Jatigede dan Tol


Cisumdawu.
Dampak lingkungan Pembangunan Waduk Jaditege harus menjadi
perhatian dan perlu diantisipasi, terutama warga yang bertempat tinggal
di lokasi yang terkena genangan. Selain itu, dampak negatif mega
proyek nasional lain seperti pembangunan Tol Cisumdawu pun perlu
diantisipasi dan diminimalkan, sementara dampak positifnya dapat
dimanfaatkan

sebagai

peluang

untuk

perkembangan

ekonomi

Kabupaten Sumedang.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IV - 11

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RPJMD Kabupaten Sumedang merupakan tahap ketiga dari RPJPD


Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025. Sesuai dengan RPJPD Kabupaten
Sumedang Tahun 2005-2025, RPJMD tahap ketiga ini ditujukan untuk lebih
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam yang tetap mengandalkan potensi agrobisnis
dan kepariwisataan daerah yang dikembangkan pada sumber daya air
terbangun (bendungan Jatigede) dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu dan teknologi terapan yang terus meningkat.
5.1.

VISI
Dengan

mempertimbangkan

potensi,

kondisi,

permasalahan,

tantangan, peluang, dan isu-isu strategis serta budaya hidup dalam


masyarakat maka visi Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 ini adalah:
PADA TAHUN 2018 SUMEDANG SENYUM MANIS
Senyum manis merupakan singkatan dari Sejahtera, Nyunda, Maju,
Mandiri, dan Agamis. Penjelasan dari kata-kata kuncinya adalah sebagai
berikut :

SEJAHTERA adalah kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang


secara lahir batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam
menjalani kehidupan, yang ditandai dengan meningkatnya IPM,
rendahnya kemiskinan (persentase), meningkatnya indeks pemerataan
(Gini Coefficient), dan berkurangnya kasus kejahatan.

NYUNDA adalah karakter masyarakat Kabupaten Sumedang yang


dilandasi

filosofi

Pembangunan.
kebudayaan,

dan

nilai-nilai

Ditandai

dengan

partisipasi

dalam

kesundaan

sebagai

banyaknya
kegiatan

pengungkit

kegiatan-kegiatan
kebudayaan

dan

kepariwisataan.

MAJU adalah kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan ke arah


yang lebih baik dengan semakin meningkatnya kualitas sumberdaya

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 1

manusia dan hasil-hasil pembangunan, ditandai dengan meningkatnya


PDRB (pertumbuhan ekonomi).

MANDIRI adalah kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang


dalam mengelola potensi sumberdaya yang berbasis ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta kearifan lokal sehingga memiliki daya saing untuk
mencapai kesejahteraan. Ditandai dengan meningkatnya Pendapatam
Asli Daerah (Kapasitas Fiskal), meningkatnya kerja sama pemerintahswasta-akademisi,

meningkatnya

partisipasi

masyarakat

dalam

pembangunan dan meningkatnya indeks adaptasi teknologi.

AGAMIS adalah sikap dan prilaku hidup masyarakat Kab. Sumedang


yang

mencerminkan

diyakininya.

Ditandai

meningkatnya

dan

merefleksikan

dengan

partisipasi

nilai-nilai

banyaknya kegiatan

masyarakat

dalam

agama

yang

keagamaaan,

kegiatan-kegiatan

keagamanaan, dan tidak adanya konflik antar penganut agama (internal


dan eksternal).
5.2.

MISI
Upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi

pada tahun 2018 Sumedang Senyum Manis maka disusunlah lima misi. Misi
tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan


reformasi birokrasi dan kualitas demokrasi.
Peningkatan efektivitas pemerintahan daerah akan berkontribusi dalam
mewujudkan

reformasi

birokrasi

yang

mendukung

pelayanan

masyarakat yang berkualitas.


2.

Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang


yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif yang dilandasi dengan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.
Dengan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat,
cerdas, terampil dan produktif dalam 5 (lima) tahun ke depan,
diharapkan Kabupaten Sumedang dapat mengembangkan potensi lokal
melalui kemampuan pemanfaatan ilmu dan teknologi.

3.

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah.


Infrastruktur wilayah yang memadai dan berkualitas merupakan elemen
penting untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi Kabupaten

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 2

Sumedang berbasis potensi agrobisnis dan pariwisata, khususnya


dalam hal peningkatan aksesibilitas ke sentra-sentra ekonomi dan
pariwisata melalui infrastruktur jalan dan jembatan serta peningkatan
cakupan irigasi untuk mendukung kegiatan pertanian.
4.

Mengembangkan

perekonomian

Kabupaten

Sumedang

yang

berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan


melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.
Perekonomian yang kokoh adalah perekonomian yang berbasis pada
kapasitas lokal. Oleh karena itu, pencapaian misi keempat ini akan
mewujudkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berpilarkan
usaha mikro, kecil, dan menengah yang mampu mengolah dan
memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam dan potensi lokal
serta memperkuat informasi pasar dan infrastruktur ekonomi.
5.

Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman,


nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan
sebagai daya ungkit pembangunan.
Misi kelima ini bermaksud untuk mewujudkan lingkungan Kabupaten
Sumedang yang berkelanjutan sehingga masyarakatnya dapat hidup
dengan aman dan nyaman. Selain lingkungan yang lestari, Kabupaten
Sumedang pun akan berkembang tanpa kehilangan jati diri budayanya.
Oleh karena itu, melalui pencapaian misi kelima ini, Kabupaten
Sumedang akan menjadi wilayah yang memanfaatkan lingkungan dan
budayanya sebagai daya ungkit pembangunan dengan pendekatanpendekatan yang berkelanjutan.

5.3.

TUJUAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu


strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Tujuan dari
setiap misi adalah sebagai berikut :
1.

Misi pertama : Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam


mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi.
Tujuan Misi pertama adalah :
a. Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan
sistem pelayanan publik.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 3

b. Meningkatkan kualitas demokrasi.


2.

Misi kedua : Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten


Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.
Tujuan

Misi

kedua

adalah

Meningkatkan

kualitas

kehidupan

masyarakat Kabupaten Sumedang.


3.

Misi ketiga : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur


wilayah.
Tujuan Misi ketiga adalah Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan
infrastruktur wilayah yang berkualitas.

4.

Misi keempat : Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang


yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan
melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.
Tujuan Misi keempat adalah Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5.

Misi kelima : Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang


aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan
sebagai daya ungkit pembangunan.
Tujuan Misi kelima adalah Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup
dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang.

5.4.

SASARAN
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat


dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Berikut penjabaran masing-masing sasaran dari setiap tujuan.
1.

Tujuan 1 : Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM,


dan sistem pelayanan publik.
Sasaran pencapaian tujuan 1 ini antara lain :
1)

Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif;

2)

Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur


pemerintah;

3)

Meningkatnya kualitas pelayanan publik;

4)

Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan


daerah yang akuntabel.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 4

2.

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas demokrasi


Sasaran pencapaian tujuan 2 ini adalah meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan.

3.

Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten


Sumedang
Sasaran pencapaian tujuan 3 ini antara lain:
1)

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan.

2)

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

3)

Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan


masyarakat.

4.

Tujuan 4 : Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur


wilayah yang berkualitas.
Sasaran pencapaian tujuan 4 ini adalah
1)

Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong


pengembangan wilayah.

2)

Terwujudnya infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi


baru.

5.

Tujuan 5 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Sasaran pencapaian tujuan 5 ini antara lain:

6.

1)

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang.

2)

Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat.

3)

Meningkatnya ketahanan pangan daerah.

Tujuan 6 : Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai


kesundaan di Kabupaten Sumedang.
Sasaran pencapaian tujuan 6 ini adalah sebagai berikut:
1)

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan.

2)

Lestarinya nilai-nilai kesundaan.

Tabel 5.1 dibawah ini menunjukkan hubungan logis antara visi, misi,
tujuan, dan sasaran yang telah dijabarkan sebelumnya.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 5

TABEL 5.1
HUBUNGAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI : PADA TAHUN 2018 SUMEDANG SEJAHTERA, NYUNDA, MAJU, MANDIRI DAN AGAMIS
MISI
TUJUAN
SASARAN
1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan
1.1. Mewujudkan reformasi birokrasi dalam
1.1.1. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang
daerah dalam mewujudkan pelayanan
kelembagaan, SDM, dan sistem
efisien dan efektif
publik dan kualitas demokrasi
pelayanan publik
1.1.2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah
1.1.3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1.1.4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah yang akuntabel

2.

Mengembangkan sumber daya manusia


Kabupaten Sumedang yang sehat,
cerdas, terampil, dan produktif dilandasi
dengan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan

1.2. Meningkatkan kualitas demokrasi

1.2.1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam


penyelenggaraan pemerintahan

2.1. Meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakat Kabupaten Sumedang

2.1.1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan


pendidikan
2.1.2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2.1.3. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama
dalam kehidupan bermasyarakat

3.

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas


infrastruktur wilayah

3.1. Mewujudkan ketersediaan dan


pemerataan infrastruktur wilayah yang
berkualitas

3.1.1. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah


dalam mendorong pengembangan wilayah
3.1.2

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal V - 6

Terwujudnya infrastrukur di kawasan


pengembangan ekonomi baru

4.

MISI
Mengembangkan perekonomian
Kabupaten Sumedang yang berdaya
saing dan berkeadilan, serta
memberdayakan dan melindungi
kelompok-kelompok usaha kecil dan
menengah

TUJUAN
4.1. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

SASARAN
4.1.1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sumedang
4.1.2. Meningkatnya pemerataan pendapatan
masyarakat
4.1.3. Meningkatnya ketahanan pangan daerah

5.

Mengembangkan lingkungan Kabupaten


Sumedang yang aman, nyaman, dan
lestari berbasis budaya dan nilai-nilai
kesundaan sebagai daya ungkit
pembangunan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

5.1. Mewujudkan kelestarian lingkungan


hidup dan nilai-nilai kesundaan di
Kabupaten Sumedang

5.1.1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup


berkelanjutan
5.1.2. Lestarinya nilai-nilai kesundaan

Hal V - 7

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan upaya untuk


mencapai tujuan dan sasaran setiap misi dalam rangka mewujudkan visi.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran

yang telah dijelaskan

sebelumnya, berikut ini strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten


Sumedang Tahun 2014-2018.
6.1.

STRATEGI UMUM
Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Sumedang tahun 2014-2018,

maka strategi yang dilakukan harus mampu mendorong pencapaian Visi dan
Misi tersebut. Secara umum strategi yang akan dilakukan adalah melalui
peningkatan akuntabilitas pemerintahan, peningkatan kualitas pelayanan
hak-hak dasar masyarakat, dan peningkatan tingkat perekonomian daerah.
1.

Misi pertama meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam


mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi. Untuk mencapai
misi tersebut terdapat beberapa strategi yang dilakukan antara lain
melalui :
1)

Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah.


Strategi ini dilakukan untuk mengevaluasi struktur SKPD yang ada
selama ini, sehingga mampu mendorong sistem pemerintahan
yang efektif dan efisien.

2)

Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah.


Strategi

ini

dilakukan

untuk menciptakan

kinerja

aparatur

pemerintah yang jujur, transparan dan memiliki etos kerja serta


budaya kerja yang tinggi, sehingga mampu mengurangi tingkat
atau

peluang

korupsi

di

lingkungan

pemerintahan

serta

meningkatkan efektifitas kerja.


3)

Standarisasi sistem penyelenggaraan pelayanan publik.


Adanya standarisasi sistem penyelenggaraan pelayanan publik
akan menjamin pemenuhan hak-hak dasar masyarakat sesuai
dengan standar yang seharusnya (tidak dibeda-bedakan).

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 1

4)

Peningkatan

kualitas

perencanaan

dan

pengendalian

pembangunan.
Kualitas perencanaan pembangunan sangat menentukan arah
pembangunan ke depan dan pengendalian pembangunan akan
memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
target-target yang ingin dicapai.
5)

Pengakuan

hak-hak

partisipasi

masyarakat

dalam

masyarakat

dalam

penyelenggaraan pemerintahan.
Pengakuan

hak-hak

penyelenggaraan

partisipasi

pemerintahan

akan

mampu

mendorong

tercapainya akuntabilitas sistem pemerintahan dan peningkatan


kualitas pelayanan publik.
6)

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam hukum dan HAM.


Strategi ini dilakukan untuk memberikan akses informasi yang
lebih terbuka terkait hak dan perlindungan hukum masyarakat.

2.

Misi kedua mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten


Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Untuk mencapai misi tersebut
dilakukan melalui :
1)

Peningkatan akses, mutu, dan pemerataan penyelenggaraan


pendidikan.
Kurangnya cakupan layanan pendidikan di sebagian besar
kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang perlu menjadi
perhatian utama khususnya bagi siswa yang kurang mampu.
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan layanan
pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Sumedang.

2)

Peningkatan akses, mutu dan layanan kesehatan.


Kesehatan selalu menjadi perhatian utama di tingkat nasional
maupun dunia. Untuk mendorong pencapaian target kesehatan
dunia, maka perlu ditingkatkan akses, mutu, dan pelayanan
kesehatan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sumedang.

3)

Peningkatan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan


bermasyarakat.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 2

Kehidupan masyarakat yang agamis telah menjadi ciri khas


Kabupaten Sumedang selama ini. Untuk melestarikan dan
menjaga

ciri

khas

tersebut,

strategi

ini

dilakukan

untuk

meningkatkan ketakwaan dan kesalehan sosial dalam kehidupan


masyarakat Kabupaten Sumedang.
3.

Misi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur


wilayah.

Untuk

mendorong

pertumbuhan

ekonomi

Kabupaten

Sumedang, perlu diciptakan aksesibilitas jalan yang memiliki kualitas


baik. Untuk mendorong tujuan tersebut, strategi yang dilakukan
difokuskan pada :
1)

Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah di perdesaan dan


perkotaan.
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara
infrastruktur yang memadai sehingga mampu mendukung aktifitas
masyarakat di segala bidang.

2)

Peningkatan kualitas infrastruktur di kawasan pengembangan


ekonomi baru.
Strategi ini dilakukan untuk membangun infrastruktur di kawasan
pengembangan

ekonomi

baru

sebagai

upaya

untuk

memanfaatkan peluang-peluang ekonomi akibat dari berbagai


pembangunan yang akan menjadi pusat aktifitas masyarakat.
4.

Misi keempat mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang


yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan
melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah. Untuk
mencapai misi tersebut, ditetapkan 4 strategi, yaitu:
1)

Peningkatan daya saing daerah.


Peningkatan daya saing daerah menjadi hal sangat penting untuk
mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu melalui peningkatan daya saing
daerah diharapkan mempu meningkatkan pemerataan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakatnya.

2)

Pengembangan koridor ekonomi Kabupaten Sumedang.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 3

Kabupaten Sumedang memiliki posisi strategis dengan adanya


rencana pembangunan Tol Cisumdawu dan Bandara Udara
Kartajati.

Untuk mengimbangi

pengembangan

kawasan

pertumbuhan
ekonomi

tersebut, perlu

disekitar

wilayah

pembangunan.
3)

Peningkatan kelembagaan dan kapasitas ekonomi usaha mikro,


kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
Struktur perekonomian daerah kabupaten Sumedang mayoritas
bertumpu pada UMKM. Oleh karena itu perlu penguatan
kelembagaan dan peningkatan kapasitas ekonomi UMKM dan
koperasi agar mampu berkembang dan bersaing serta menjalin
kerjasama dengan sektor industri.

4)

Peningkatan produktivitas sektor pertanian.


Kehidupan

masyarakat

mengandalkan

Kabupaten

perekonomiannya

Sumedang
dari

sektor

mayoritas
pertanian.

Sementara itu tingkat konversi lahan dan tekanan penduduk


terhadap lahan semakin tinggi yang berdampak pada menurunnya
tingkat produksi pertanian dan tingginya tingkat konsumsi. Oleh
karena itu, upaya yang dilakukan adalah peningkatan produksi
pertanian melalui intensifikasi, ekstensifikasi lahan pertanian dan
diversifikasi komoditi pertanian.
5.

Misi kelima mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang


aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan
sebagai daya ungkit pembangunan. Strategi yang harus dilakukan
untuk mencapai misi tersebut antara lain:
1)

Peningkatan fungsi kawasan lindung dan ruang terbuka hijau.


Strategi ini dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kawasan lindung yang sudah ada serta memanfaatkan sesuai
dengan fungsinya.

2)

Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan lingkungan hidup.


Strategi ini dilakukan untuk mengendalikan penggunaan ruang
sesuai dengan fungsinya, sehingga dapat menjamin kelestarian
lingkungan hidup.

3)

Penanggulangan bencana alam dan bencana sosial.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 4

Strategi ini merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang


ditimbulkan oleh bencana dan penanggulangannya dengan
melibatkan masyarakat.
4)

Penerapan

nilai-nilai

kesundaan

sebagai

daya

ungkit

pembangunan.
Strategi ini dilakukan untuk menjaga nilai-nilai kesundaan dan
mendorong

tumbuhnya

spirit

pembangunan

masyarakat

sumedang dalam melakukan aktifitas pembangunan sekaligus


akan menjadi daya tarik wisatawan yang mampu menjadi daya
ungkit pembangunan.
6.2.

ARAH KEBIJAKAN
Strategi yang sudah ditentukan harus dituangkan kedalam arah

kebijakan agar masing-masing misi dapat tercapai. Arah kebijakan dari


masing-masing strategi untuk mencapai setiap misi dapat dilihat pada tabel
6.1 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 5

TABEL 6.1
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
MISI
1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan
daerah dalam mewujudkan pelayanan
publik dan kualitas demokrasi

STRATEGI

KEBIJAKAN

1.1. Restrukturisasi Organisasi Perangkat


Daerah

1.1.1

Meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas


pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah
dalam penyelenggaraan pelayanan publik

1.2. Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur


pemerintah

1.2.1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi


aparatur
1.2.2. Mengembangkan dan menerapkan sistem
insentif dan disinsentif kepegawaian

2. Mengembangkan sumber daya manusia


Kabupaten Sumedang yang sehat,
cerdas, terampil, dan produktif dilandasi
dengan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

1.3. Standarisasi sistem penyelenggaraan


pelayanan publik

1.3.1. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap


penyelenggaraan pelayanan publik

1.4. Peningkatan kualitas perencanaan dan


pengendalian pembangunan

1.4.1. Meningkatkan sinergitas antar dokumen


perencanaan

1.5. Pengakuan hak-hak partisipasi masyarakat


dalam penyelenggaraan pemerintahan

1.5.1. Meningkatkan fungsi kontrol dan partisipasi


masyarakat

1.6. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam


hukum dan HAM

1.6.1. Meningkatkan rasa aman, nyaman, dan budaya


tertib di masyarakat

2.1. Peningkatan akses, mutu, dan layanan


pendidikan

2.1.1. Meningkatkan pemerataan akses dan mutu


pendidikan

2.2. Peningkatan akses, mutu dan layanan


kesehatan

2.2.1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan


rujukan yang terjangkau

Hal VI - 6

MISI

STRATEGI

KEBIJAKAN

2. Mengembangkan sumber daya manusia


Kabupaten Sumedang yang sehat,
cerdas, terampil, dan produktif dilandasi
dengan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan

2.3. Peningkatan pelaksanaan nilai-nilai


2.3.1. Meningkatkan kesadaran dan pelaksanaan nilaikeagamaan dalam kehidupan bermasyarakat
nilai keagamaan

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas


infrastruktur wilayah

3.1. Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah di


wilayah perdesaan dan perkotaan

3.1.1. Meningkatkan status dan kualitas jalan,


jembatan, dan irigasi
3.1.2. Meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana air bersih masyarakat dan
penyehatan lingkungan
3.1.3. Meningkatkan penataan lingkungan perkotaan
dan perdesaan
3.1.4. Meningkatkan infrastruktur permukiman

3.2
4. Mengembangkan perekonominan
Kabupaten Sumedang yang berdaya
saing dan berkeadilan, serta
memberdayakan dan melindungi
kelompok-kelompok usaha kecil dan
menengah

Peningkatan kualitas infrastruktur di


kawasan pengembangan ekonomi baru

4.1. Peningkatan daya saing daerah

3.2.1

Meningkatkan infrastruktur untuk


pengembangan kawasan ekonomi baru

4.1.1. Meningkatkan iklim usaha dan investasi yang


kondusif
4.1.2. Mengembangkan sentra-sentra ekonomi
berbasis potensi lokal
4.1.3. Meningkatkan kewirausahaan masyarakat
4.1.4. Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan
produktivitas tenaga kerja

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VI - 7

MISI
4. Mengembangkan perekonominan
Kabupaten Sumedang yang berdaya
saing dan berkeadilan, serta
memberdayakan dan melindungi
kelompok-kelompok usaha kecil dan
menengah

STRATEGI
4.2. Pengembangan koridor ekonomi Kabupaten
Sumedang

KEBIJAKAN
4.2.1. Mengembangkan kawasan pertumbuhan
ekonomi
4.2.2. Mendorong pengembangan objek dan daya tarik
wisata daerah

4.3. Peningkatan kelembagaan dan kapasitas


ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) serta koperasi

4.3.1. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan


UMKM
4.3.2. Mendorong akses pemasaran

5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten


Sumedang yang aman, nyaman, dan
lestari berbasis budaya dan nilai-nilai
kesundaan sebagai daya ungkit
pembangunan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

4.4. Peningkatan produktivitas sektor pertanian

4.4.1. Revitalisasi sektor pertanian

5.1. Peningkatan fungsi kawasan lindung

5.1.1. Meningkatkan daya dukung kawasan lindung


melalui konservasi lingkungan dan ekowisata

5.2. Pengawasan dan pengendalian


pemanfaatan lingkungan hidup

5.2.1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan


penegakan hukum dalam pemanfaatan lahan

5.3. Penanggulangan bencana alam dan


bencana sosial

5.3.1. Meningkatkan kesadaran dan kesiagaan


masyarakat tanggap bencana dengan prinsip
sarasa, sariksa, keur sarerea

5.4. Penerapan nilai-nilai kesundaan sebagai


daya ungkit pembangunan

5.4.1. Menerapkan sistem dan tata nilai kesundaan


dalam kegiatan masyarakat dan pemerintahan
yang dijiwai semangat Sumedang Puseur
Budaya Sunda (SPBS)

Hal VI - 8

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

Visi dan Misi dalam pembangunan Kabupaten Sumedang tahun 20142018 perlu diterjemahkan dalam rumusan kebijakan umum dan program
secara konsisten dan spesifik. Kebijakan umum dan program pembangunan
merupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antara
rumusan tujuan jangka menengah dengan capaian pembangunan jangka
menengah dan tahunan.
Kebijakan umum merupakan arah kebijakan yang diambil dalam
rangka mencapai sasaran yang terukur dari masing-masing sasaran dalam
RPJMD sedangkan program pembangunan merupakan instrumen kebijakan
yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau
bersama masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
7.1.

KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum Kabupaten Sumedang tahun 2014-2018 adalah :

1.

Meningkatkan

efektivitas

pelaksanaan

tugas

pokok dan

fungsi

organisasi perangkat daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik;


2.

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur;

3.

Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif


kepegawaian;

4.

Meningkatkan

kepuasan

masyarakat

terhadap

penyelenggaraan

pelayanan publik;
5.

Meningkatkan sinergitas antar dokumen perencanaan;

6.

Meningkatkan fungsi kontrol dan partisipasi masyarakat;

7.

Meningkatkan rasa aman, nyaman, dan budaya tertib di masyarakat;

8.

Meningkatkan pemerataan akses dan mutu pendidikan;

9.

Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

dasar

dan

rujukan

yang

terjangkau;
10. Meningkatkan kesadaran dan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan;
11. Meningkatkan status dan kualitas jalan, jembatan, dan irigasi;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 1

12. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana air bersih masyarakat


dan penyehatan lingkungan;
13. Meningkatkan penataan lingkungan perkotaan dan perdesaan;
14. Meningkatkan infrastruktur permukiman;
15. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan kawasan ekonomi
baru;
16. Meningkatkan iklim usaha dan investasi yang kondusif;
17. Mengembangkan sentra-sentra ekonomi berbasis potensi lokal;
18. Meningkatkan kewirausahaan masyarakat;
19. Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan produktivitas tenaga
kerja;
20. Mengembangkan kawasan pertumbuhan ekonomi;
21. Mendorong pengembangan objek dan daya tarik wisata daerah;
22. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;
23. Mendorong akses pemasaran;
24. Revitalisasi sektor pertanian;
25. Meningkatkan daya dukung kawasan lindung melalui konservasi
lingkungan dan ekowisata;
26. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan penegakan hukum dalam
pemanfaatan lahan.
27. Meningkatkan kesadaran dan kesiagaan masyarakat dalam tanggap
bencana dengan prinsip sarasa, sariksa, keur sarerea.
28. Menerapkan sistem dan

tata

nilai

kesundaan dalam kegiatan

masyarakat dan pemerintahan yang dijiwai semangat Sumedang


Puseur Budaya Sunda (SPBS).
7.2.

KEBIJAKAN KEWILAYAHAN
Untuk mewujudkan pemerataan pembangunan daerah perlu disusun

suatu kebijakan pembangunan kewilayahan. Pada RPJMD tahun 2014-2018


difokuskan pada pengembangan wilayah yang meliputi Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) dengan memperhatikan
kebutuhan kawasan yang secara fungsional

dapat berperan mendorong

pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya,


kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMD ini adalah sebagai
berikut :
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 2

1.

Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang


terencana dan terintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan
tertuang dalam suatu rencana tata ruang. Selanjutnya rencana tata
ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi
pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,
serasi dan berkelanjutan.

2.

Peningkatan pembangunan lintas wilayah diarahkan untuk mengurangi


kesenjangan

antar

wilayah

sehingga

tidak terjadi

kesenjangan

pembangunan. Untuk itu dilakukan percepatan pembangunan wilayah


melalui pendekatan peningkatan sumberdaya manusia maupun sarana
dan prasarana.
3.

Meningkatkan keseimbangan pembangunan perkotaan dan perdesaan


melalui keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan.
Pembangunan perkotaan diarahkan agar dapat menjadi pusat storing
dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan. Sedangkan
pembangunan

perdesaan

diarahkan

pada

pengembangan

desa

pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri dan sektor


lainnya sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan
sumberdaya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya.
4.

Meningkatkankan fungsi dan mempertahankan

luasan kawasan

lindung yang berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang


mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan, serta nilai budaya,
dan

sejarah

bangsa

guna

kepentingan

pembangunan

yang

berkelanjutan.
5.

Mengoptimalkan fungsi dan luasan kawasan budidaya yang diarahkan


pengembangannya meliputi kawasan pedesaan/budidaya pertanian
(pertanian lahan basah, petanian lahan kering, tanaman tahunan, dan
permukiman
pertanian

perdesaan)
(industri,

dan

kawasan

perkotaan/budidaya

perdagangan,

jasa,

non

pariwisata,

pertambangan/penggalian dan permukiman perkotaan).


6.

Meningkatkan peran wilayah Sumedang dalam pengembangan Wilayah


Cekungan Bandung dengan fokus pengembangannya diarahkan
sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang dilengkapi dengan sarana
prasarana pendukung serta menjadi pusat pendidikan tinggi di
Jatinangor, Agrobisnis dan industri non polutif.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 3

7.

Meningkatkan fasilitasi pembangunan jalan tol CISUMDAWU dan


pembangunan Waduk Jatigede untuk mendukung pengembangan
perekonomian masyarakat melaui penetapan kebijakan

kawasan,

penyediaan sarana dan prasarana pendukung.


8.

Mempersiapkan wilayah Ujungjaya sebagai rintisan kawasan industri


diwilayah bagian timur Kabupaten Sumedang melalui penyiapan
regulasi, sumberdaya manusia serta penyiapan sarana dan prasarana.

9.

Mempersiapkan pengembangan pariwisata yang ditetapkan menjadi 8


satuan kawasan wisata melalui penyiapan regulasi, sumberdaya
manusia dan promosi.

10. Mengoptimalkan

fungsi

dan

peran

kawasan

perkotaan

melalui

peraturan zonasi kegiatan dan revitalisasi pemanfaatan ruang publik


sebagai upaya untuk mengurangi beban kegiatan yang terkonsentrasi
di suatu wilayah.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka rencana pembangunan
strategis kewilayahan di Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :
a.

Reaktifasi

Jalur

Kereta

Api

Perkotaan

Rancaekek-Jatinangor-

Tanjungsari;
b.

Pengembangan Hunian Vertikal di Kawasan Pendidikan Jatinangor;

c.

Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor;

d.

Penuntasan Pembangunan Waduk Jatigede;

e.

Pembangunan Jalan Sukasari lembang (Kabupaten Sumedang) Lembang (Kabupaten Bandung Barat);

f.

Pembangunan Jalan Lintas Cepat Selatan Sumedang/Lingkar Selatan


(Gapura-Rancamulya);

g.

Penuntasan Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan


(CISUMDAWU);

h.

Pembangunan Daerah Irigasi Rengrang;

i.

Pembangunan Jalur KA Tanjungsari-Sumedang-Kertajati-Kadipaten;

j.

Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga;

7.3.

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Programprogram pembangunan yang disusun dalam RPJMD untuk

kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang terdiri dari 3 jenis program

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 4

yang dilaksanakan oleh SKPD/Unit kerja yang berwenang sesuai dengan


bidang kewenangannya. Program program tersebut antara lain:
1.

Program

SKPD

yang

merupakan

program

yang

dirumuskan

berdasarkan tugas dan fungsi SKPD


2.

Program lintas SKPD yang merupakan program yang melibatkan lebih


dari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang
ditetapkan

3.

Program kewilayahan yang merupakan program pembangunan daerah


untuk

terciptanya

keterpaduan,

keserasian,

keseimbangan

laju

pertumbuhan, dan keberlanjutan pembangunan antar wilayah/antar


kawasan dalam kecamatan di wilayah kota Sumedang.
Program prioritas pembangunan daerah RPJMD Tahun 2014-2018
berdasarkan urusan wajib dan pilihan adalah sebagai berikut:
A. URUSAN WAJIB
1. Pendidikan, meliputi :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini;
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
c.

Program Pendidikan Menengah;

d. Program Pendidikan Non Formal;


e. Program Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f.

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;

g. Program Pengembangan SDM dalam Bidang Kesehatan;


h. Program Pengadaan dan Peningkatan Sarana Prasarana
Pendidikan Kesehatan.
2. Kesehatan, meliputi :
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c.

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

d. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;


e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
f.

Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular;

g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;


h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
i.

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan


Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 5

j.

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

k.

Program Jaminan Persalinan;

l.

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana


Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah
Sakit Mata;

m. Program

Pemeliharaan

Sarana

dan

Prasarana

Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit


Mata;
n. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
p. Program pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan;
q. Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
3. Lingkungan Hidup, meliputi :
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup;
c.

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya


Alam;

d. Program Peningkatan Pengendalian Polusi;


e. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
f.

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;

g. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber


Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
4. Pekerjaan Umum, meliputi :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
b. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong;
c.

Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;

d. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;


e. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan
Jembatan;
f.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;

g. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,


Rawa. dan Jaringan Pengairan Lainnya;
h. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku;
i.

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,


Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 6

j.

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;

k.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;

l.

Program Peningkatan Sarana Aparatur.

5. Penataan Ruang, meliputi :


a. Program Perencanaan Tata Ruang;
b. Program Pemanfaatan Ruang;
c.

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

6. Perencanaan Pembangunan, meliputi :


a. Program Pengembangan Data/Informasi;
b. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
c.

Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Program Kerjasama Pembangunan;


e. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
f.

Program Perencanaan Sosial Budaya;

g. Program Perencanaan Pengembangan Kawasan Stragtegis dan


Cepat Tumbuh.
7. Perumahan, meliputi :
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan;
b. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran.
8. Kepemudaan dan Olahraga, meliputi :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda;
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
c.

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan


Kecakapan Hidup Pemuda;

d. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba;


e. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;
f.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Keolahragaan;

g. Program Penguatan Kelembagaan;


h. Program Peningkatan Mutu Pembinaan dan Pembangunan
Olahraga;
i.

Program Peningkatan Mutu dan Kualitas Olahraga Pendidikan.

9. Penanaman Modal, meliputi :


a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 7

c.

Program Penyiapan

Potensi

Sumber

Daya,

Sarana

dan

Prasarana Daerah;
d. Program Peningkatan Pelayanan Perizinan.
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, meliputi :
a. Program Penciptaan

Iklim Usaha

Kecil

Menengah

yang

Kondusif;
b. Program

Pengembangan

Kewirausahaan

dan

Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah;


c.

Program Pengembangan

Sistem Pendukung

Usaha

Bagi

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;


d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
e. Program Peningkatan

Iklim Usaha

Kecil

Menengah

dan

Produktif.
11. Kependudukan dan Pencatatan Sipil, meliputi :
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
12. Ketenagakerjaan, meliputi :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
b. Program Peningkatan Ketenagakerjaan;
c.

Program Perluasan Kesempatan Kerja;

d. Program Peningkatan Sarana Hubungan Industrial;


e. Program Perlindungan Pengembangan Ketenagakerjaan;
f.

Program Peningkatan Lembaga Hubungan Industrial;

g. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.


13. Ketahanan Pangan, meliputi :
a. Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

(Pertanian/Perkebunan).
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meliputi :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan;
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak;
c.

Program

Peningkatan

Kualitas

Hidup

dan

Perlindungan

Perempuan;
d. Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, meliputi :
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 8

a. Program Keluarga Berencana;


b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
c.

Program Pelayanan Kontrasepsi;

d. Program Pembinaan Peran serta Masyarakat Dalam Pelayanan


KB-KR yang Mandiri;
e. Program Pengembangan

Pusat

Pelayanan

Informasi

dan

Konseling KRR;
f.

Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan


dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak;

g. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk


HIV/AID's;
h. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga;
i.

Program Pengembangan Model Operasional Bina Keluarga


Balita (BKB), Posyandu- Paud;

j.

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

16. Perhubungan, meliputi :


a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ;
c.

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;


e. Program Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
f.

Program Peningkatan

Kelaikan

Pengoperasian

Kendaraan

Bermotor.
17. Komunikasi dan Informatika, meliputi :
a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media
Masa;
b. Program Kerja Sama Informasi dengan Media Massa;
c.

Program Pembinaan Telematika Daerah;

d. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan


Informatika;
e. Program

Pengembangan

Aplikasi

Sistem

dan

Konten

Telematika;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 9

f.

Program

Pengembangan

Sumber

Daya

Komunikasi

dan

Informatika;
g. Program

Pengembangan

Pelayanan

Komunikasi

dan

Informatika.
18. Pertanahan, meliputi :
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah;
b. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan;
c.

Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, meliputi :


a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
b. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal;
c.

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

d. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban


dan Keamanan;
e. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
f.

Program

Pencegahan

Dini

dan

Penanggulangan

Korban

Bencana Alam.
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, meliputi :
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
b. Program Pendidikan Kedinasan;
c.

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;

d. Program

Peningkatan

dan

pengembangan

Pengelolaan

Keuangan Daerah;
e. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota;
f.

Program

Peningkatan

Pemerintahan

Kualitas

(Kabupaten/Kota,

Kebijakan

manajemen

Kecamatan

dan

Desa/Kelurahan);
g. Program

Peningkatan

Kualitas

Kebijakan

manajemen

Pemerintahan;
h. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
i.

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;

j.

Program Penerapan dan Penegakan Hukum;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 10

k.

Program Penataan Sarana dan Prasarana Hukum;

l.

Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah;

m. Program Pengamanan Berita Persandian dan Radiogram;


n. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah /
Wakil Kepala Daerah;
o. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah;
p. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan-Kebijakan KDH;
q. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan;
r.

Penataan

dan

Penyempurnaan

Sistem

dan

Prosedur

Pengawasan.
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, meliputi :
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Desa;
c.

Program

Peningkatan Keberdayaan Lembaga Ekonomi dan

Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan;


d. Program Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Lembaga
Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan;
e. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
22. Sosial, meliputi :
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil;
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
c.

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks


Narapidana, PSK,Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya);

d. Program Pembinaan Anak Terlantar;


e. Program Pembinaan Lanjut Usia Terlantar;
f.

Program Pemberdayaan Sosial bagi PMKS yang termasuk


dalam kriteria Korban Bencana;

g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;


h. Program Pembinaan dan Latihan Bagi Penyandang Cacat dan
Eks Trauma.
23. Kebudayaan, meliputi :
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 11

a. Program Pengembangan Nilai Budaya;


b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
c.

Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

24. Statistik, meliputi :


a. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
25. Kearsipan, meliputi :
a. Program Peningkatan Kualitas Layanan Informasi Kearsipan;
b. Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber

Daya

Aparatur Pengelola Kearsipan;


c.

Program Pengembangan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Kearsipan;

d. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip;


e. Program Pengembangan Khasanah Kearsipan;
f.

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;

g. Program Penelusuran Arsip yang Bernilai Sejarah.


26. Perpustakaan, meliputi :
a. Program

Pengembangan

Budaya

Baca

dan

Pembinaan

Perpustakaan.
2. URUSAN PILIHAN
1. Perikanan dan Kelautan, meliputi :
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
b. Program Pembinaan Kelembagaan Budidaya Perikanan;
c.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Bidang perikanan;

d. Program Peningkatan Konsumsi Hasil Perikanan;


e. Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi
Perikanan.
2. Pertanian, meliputi :
a. Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Pertanian/Perkebunan;
b. Program

Peningkatan

Pemasaran

Hasil

Produksi

Pertanian/Perkebunan;
c.

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

d. Program Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur


Pertanian;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 12

e. Program

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Aparatur

Pertanian;
f.

Program Pengembangan Agribisnis;

g. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;


h. Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Pertanian/Perkebunan;
i.

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan;

j.

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

k.

Program

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Bidang

Peternakan;
l.

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;

m. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner;


n. Program Peningkatan Pengelolaan Hasil Produksi Peternakan;
o. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
p. Program Pengembangan Data/Informasi Peternakan/Perikanan;
q. Program

Peningkatan

kapasitas

sumber

daya

manusia

peternakan dan perikanan.


3. Kehutanan, meliputi :
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
c.

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan;

d. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan.


4. Energi dan Sumberdaya Mineral, meliputi :
a. Program Pengendalian Air Tanah;
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi Baru
Terbarukan;
c.

Program

Pembinaan

dan

Pengembangan

Bidang

Ketenagalistrikan;
d. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;
e. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi Merusak Lingkungan.
5. Pariwisata, meliputi :
a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
b. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
c.

Program Pengembangan Kemitraan.

6. Perindustrian, meliputi :
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 13

a. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;


b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
c.

Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.

7. Perdagangan, meliputi :
a. Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri;
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
c.

Program

Perlindungan

Konsumen

dan

Pengamanan

Perdagangan;
d. Program Pemberdayaan dan perlindungan pasar tradisional;
e. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.
8. Ketransmigrasian, meliputi :
a. Program Pengembangan Wilayah Ketransmigrasian;
b. Program Transmigrasi Lokal;
c.

Program Transmigrasi Regional.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal VII - 14

TABEL 7.1
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

CAPAIAN KINERJA
MISI

Meningkatkan
efektivitas
pemerintahan daerah
dalam mewujudkan
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

SASARAN

Terwujudnya
kelembagaan
pemerintah yang
efisien dan efektif

STRATEGI

Restrukturisasi
Organisasi
Perangkat Daerah

KEBIJAKAN

Meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi
organisasi
perangkat daerah
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik

Meningkatnya
Peningkatan
Meningkatkan
kualitas SDM
akuntabilitas kinerja kapasitas dan
aparatur pemerintah aparatur pemerintah kompetensi
aparatur
Mengembangkan
dan menerapkan
sistem insentif dan
disinsentif
kepegawaian

Meningkatnya
kualitas pelayanan
publik

Standarisasi sistem
penyelenggaraan
pelayanan publik

Meningkatkan
kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik

INDIKATOR
KINERJA

KONDISI
AKHIR

Interval 0-100

41,45

52,00

Penilaian LPPD

Interval 0-4

2,559

3,000

WDP

WTP

Persen

13,93

30,00

Implementasi
standar kompetensi
jabatan struktural

Kali

32

Penerapan insentif
berbasis kinerja

Persen

0,00

70,00

Penerapan sistem
reward

Orang

2.579

11.000

Penerapan sistem
punishment

Persen

100,00

100,00

Indeks kepuasan
masyarakat (IKM)

Persen

74,72

77,26

Penerapan SPM/SP

Persen

20,00

100,00

Unit Kerja

14

Opini BPK

Penerapan
SMM/SNI/ISO
9001-2008

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

KONDISI
AWAL

Penilaian LAKIP

Rasio belanja
modal terhadap
total belanja

SKPD PENANGGUNGJAWAB

SATUAN
UTAMA
Setda,
DPPKAD,
BKD,
Bappeda

MITRA UTAMA
Inspektorat,
Setwan

PENDUKUNG
BPMPD, BPMPP,
Distamben, Disperindag,
BKBPP, BLH, BKBMPB,
Disdik, Akper, Satpol PP,
Arsip, BKP4K, Diskop
UMKM, Disbudparpora,
Perpustakaan,
Dinsosnaker, Disnakan,
Dishutbun, Disduk Casip,
Dinkes, Dishubkominfo,
PU, RSUD, Distan

Hal VII - 15

CAPAIAN KINERJA
MISI

Meningkatkan
efektivitas
pemerintahan daerah
dalam mewujudkan
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

SASARAN

Terwujudnya
kelembagaan dan
perencanaan
pemerintah yang
pengendalianpemba
efisien dan
efektif
ngunan
daerah
yang
akuntabel

Meningkatnya
partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan
pemerintahan

Mengembangkan
sumber daya manusia
Kabupaten Sumedang
yang sehat, cerdas,
terampil, dan produktif
dilandasi dengan nilainilai keimanan dan
ketaqwaan

STRATEGI

Restrukturisasi
Peningkatan
kualitas
Organisasi dan
perencanaan
Perangkat Daerah
pengendalian
pembangunan

KEBIJAKAN

Meningkatkan
efektivitas antar
sinergitas
pelaksanaan tugas
dokumen
pokok dan fungsi
perencanaan
organisasi
perangkat daerah
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik

INDIKATOR
KINERJA
Persentase
kesesuaian antara
muatan Renstra
SKPD dengan
RPJMD
Persentase
kesesuaian antara
muatan RKPD
dengan RPJMD
Kesesuaian
perencanaan
pembangunan
daerah dengan
Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW) dan
Turunannya
Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam
Pembangunan

SATUAN
KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

Persen

70,00

100,00

Persen

80,00

100,00

Persen

60,00

100,00

Interval 1-8
(Tangga
Arstein)

5-6

6-7

Persen

100,00

70,00

Pengakuan hak-hak
partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan
pemerintahan

Meningkatkan
fungsi kontrol dan
partisipasi
masyarakat

Peningkatan
kesadaran
masyarakat dalam
hukum dan HAM

Meningkatkan rasa Tingkat


aman, nyaman, dan penyelesaian
budaya tertib di
pelanggaran K3
masyarakat

Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
pendidikan

Peningkatan akses,
mutu,
dan
pemerataan
penyelenggaran
pendidikan

Meningkatkan
pemerataan akses
dan mutu
pendidikan

Indeks Pendidikan

Poin

82,95

84,42

Meningkatnya
derajat kesehatan
masyarakat

Peningkatan akses,
mutu dan layanan
kesehatan

Meningkatkan
pelayanan
kesehatan dasar
dan rujukan yang
terjangkau

Indeks Kesehatan

Poin

71.05

72.55

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

SKPD PENANGGUNGJAWAB
UTAMA

MITRA UTAMA

PENDUKUNG

Setda,
DPPKAD,
BKD,
Bappeda

Inspektorat,
Setwan

BPMPD, BPMPP,
Distamben, Disperindag,
BKBPP, BLH, BKBMPB,
Disdik, Akper, Satpol PP,
Arsip, BKP4K, Diskop
UMKM, Disbudparpora,
Perpustakaan,
Dinsosnaker, Disnakan,
Dishutbun, Disduk Casip,
Dinkes, Dishubkominfo,
PU, RSUD, Distan

Setda,
Disdik,
Dinkes,
Dinsosnaker,
RSUD, Akper

BLH,
Disbudparpora,
DPPKAD,
Bappeda, PU,
BPMPD,
BKBPP

Setwan, BPMPP,
Distambern, Disperindag,
Inspektorat, BKBMPB,
Satpol PP, Arsip, BKP4K,
Diskop UMKM,
Perpustakaan, BKD,
Disnakan, Dishutbun,
Disduk Casip,
Dishubkominfo, Distan

Hal VII - 16

CAPAIAN KINERJA
MISI

SASARAN

STRATEGI

KEBIJAKAN

INDIKATOR
KINERJA

SATUAN
KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

Meningkatkan
Mengembangkan
efektivitas
sumber
daya manusia
pemerintahan
daerah
Kabupaten
Sumedang
dalamsehat,
mewujudkan
yang
cerdas,
pelayanan
publik
dan
terampil, dan
produktif
kualitas
demokrasi
dilandasi dengan nilainilai keimanan dan
ketaqwaan

Terwujudnya
Meningkatnya
kelembagaan
penerapan
nilai-nilai
pemerintah
yang
agama
dalam
efisien dan efektif
kehidupan
bermasyarakat

Restrukturisasi
Peningkatan
Organisasi nilaipelaksanaan
Perangkat
Daerah
nilai
keagamaan
dalam kehidupan
bermasyarakat

Meningkatkan
efektivitas dan
kesadaran
tugas
pelaksanaan nilaipokok
dan fungsi
nilai
keagamaan
organisasi
perangkat daerah
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik

Jumlah insiden
yang disebabkan
masalah perbedaan
agama/keyakinan

Kasus

Meningkatkan
ketersediaan dan
kualitas infrastruktur
wilayah

Meningkatnya
kualitas infrastruktur
wilayah dalam
mendorong
pengembangan
wilayah

Peningkatan kualitas
infrastruktur wilayah
di wilayah perdesaan
dan perkotaan

Meningkatkan
status dan kualitas
jalan, jembatan,
dan irigasi

Jalan kewenangan
kabupaten dalam
kondisi baik

Persen

25,5

86,1

Panjang jalan
kabupaten

Km

796,056

846,050

Cakupan daerah
irigasi terhadap
area pertanian

Ha

17.077,20

24.022,20

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

SKPD PENANGGUNGJAWAB

Meningkatkan
penyediaan sarana
dan prasarana air
bersih masyarakat
dan penyehatan
lingkungan

Proporsi rumah
tangga dengan
akses berkelanjutan
terhadap air minum
layak di perkotaan
dan perdesaan

Persen

50,19

67,00

Meningkatkan
penataan
lingkungan
perkotaan dan
perdesaan

Proporsi rumah
tangga dengan
akses berkelanjutan
terhadap sanitasi
dasar di perkotaan
dan perdesaan

Persen

35,00

75,00

UTAMA

MITRA UTAMA

Setda,
DPPKAD,
Disdik,
BKD,
Dinkes,
Bappeda
Dinsosnaker,
RSUD, Akper

Inspektorat,
BLH,
Setwan
Disbudparpora,
DPPKAD,
Bappeda, PU,
BPMPD,
BKBPP

Setda, PU,
BPMPD,
DPPKAD,
Bappeda

PENDUKUNG

BPMPD, BPMPP,
BPMPP,
Setwan,
Distamben, Disperindag,
Distambern,
Disperindag,
BKBPP, BLH,
BKBMPB,
Inspektorat,
BKBMPB,
Disdik, PP,
Akper,
Satpol
PP,
Satpol
Arsip,
BKP4K,
Arsip,
DiskopBKP4K,
UMKM, Diskop
UMKM,
Disbudparpora,
Perpustakaan,
BKD,
Perpustakaan,
Disnakan,
Dishutbun,
Dinsosnaker,
Disduk
Casip,Disnakan,
Dishutbun, Disduk
Casip,
Dishubkominfo,
Distan
Dinkes, Dishubkominfo,
PU, RSUD, Distan
Distamben,
BKBPP, Inspektorat,
Dishubkominfo, BKBMPB, Disdik, Akper,
BPMPP,
Satpol PP, Arsip, BKP4K,
Disperindag,
Diskop UMKM,
BLH
Dinsosnaker,
Perpustakaan, BKD,
Disnakan, Dishutbun,
Disduk Casip,
Disbudparpora, Dinkes,
RSUD, Distan, Setwan

Hal VII - 17

CAPAIAN KINERJA
MISI

Meningkatkan
efektivitas
ketersediaan
dan
pemerintahan
daerah
kualitas
infrastruktur
dalam mewujudkan
wilayah
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

SASARAN

Terwujudnya
Meningkatnya
kelembagaan
kualitas
infrastruktur
pemerintah
yang
wilayah
dalam
efisien dan efektif
mendorong
pengembangan
wilayah
Terwujudnya
infrastruktur di
kawasan
pengembangan
ekonomi baru

Mengembangkan
perekonominan
Kabupaten Sumedang
yang berdaya saing
dan berkeadilan, serta
memberdayakan dan
melindungi kelompokkelompok usaha kecil
dan menengah

Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi kabupaten
Sumedang

STRATEGI

KEBIJAKAN

Restrukturisasi
Peningkatan
kualitas
Organisasi wilayah
infrastruktur
Perangkat
Daerah
di
wilayah perdesaan
dan perkotaan

Meningkatkan
efektivitas
infrastruktur
pelaksanaan tugas
permukiman
pokok dan fungsi
organisasi
perangkat daerah
Peningkatan kualitas dalam
Meningkatkan
penyelenggaraan
infrastruktur di
infrastruktur untuk
pelayanan
publik
kawasan
pengembangan
pengembangan
kawasan ekonomi
ekonomi baru
baru
Peningkatan daya
saing daerah

INDIKATOR
KINERJA
Cakupan Layanan
Rumah Tidak layak
Huni

Kawasan
Pengembangan
Ekonomi Baru

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

SATUAN

Persen

Kawasan

KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

12,01

87,01

Meningkatkan iklim Tingkat Investasi


usaha dan investasi (PMTB)
yang kondusif
Indeks Daya Beli

Rupiah
(Milyar)

2.780,8

3.700,67

Poin

64,90

67,85

Mengembangkan
sentra-sentra
ekonomi berbasis
potensi lokal

Kluster industri
mikro dan kecil

Industri

5.751

5.761

Kluster industri
menengah

Industri

18

20

Meningkatkan
kewirausahaan
masyarakat

Jumlah usaha
mikro, kecil, dan
menengah

UMKM

6.898

10.000

Meningkatkan
perluasan
kesempatan kerja
dan produktivitas
tenaga kerja

Pelatihan kerja

Orang

256

600

Penempatan tenaga
kerja

Orang

2.820

500-1.500

Penyelesaian
perselisihan
hubungan industrial

Kasus

0-12

Perusahaan

300

845

Pengawasan
Ketenagakerjaan

SKPD PENANGGUNGJAWAB
UTAMA

MITRA UTAMA

PENDUKUNG

Setda, PU,
DPPKAD,
BPMPD,
BKD,
DPPKAD,
Bappeda

Inspektorat,
Distamben,
Setwan
Dishubkominfo,
BPMPP,
Disperindag,
BLH

BPMPD, Inspektorat,
BPMPP,
BKBPP,
Distamben,Disdik,
Disperindag,
BKBMPB,
Akper,
BKBPP,PP,
BLH,
BKBMPB,
Satpol
Arsip,
BKP4K,
Disdik, Akper,
Diskop
UMKM,Satpol PP,
Arsip,
BKP4K, Diskop
Dinsosnaker,
UMKM,
Disbudparpora,
Perpustakaan,
BKD,
Perpustakaan,
Disnakan,
Dishutbun,
Dinsosnaker,
Disduk
Casip,Disnakan,
Dishutbun, Disduk
Casip,
Disbudparpora,
Dinkes,
Dinkes, Distan,
Dishubkominfo,
RSUD,
Setwan
PU, RSUD, Distan

Setda Diskop
UMKM,
BKP4K,
Dinsosnaker,
Disnakan,
Distamben,
Dishutbun,
Disperindag,
BPMPP,
Disbudparpor
a, Distan

BPMPD,
Disdik,
Bappeda,
DPPKAD,
Dishubkominfo,
PU

Setwan, BKBPP,
Inspektorat, BKBMPB,
BLH, Akper, Satpol PP,
Arsip, Perpustakaan,
BKD, Disduk Casip,
Dinkes, RSUD

Hal VII - 18

CAPAIAN KINERJA
MISI

Meningkatkan
Mengembangkan
efektivitas
perekonominan
pemerintahan
daerah
Kabupaten
Sumedang
dalamberdaya
mewujudkan
yang
saing
pelayanan
publik serta
dan
dan berkeadilan,
kualitas
demokrasi
memberdayakan dan
melindungi kelompokkelompok usaha kecil
dan menengah

SASARAN

Terwujudnya
Meningkatnya
kelembagaan
pertumbuhan
pemerintah
yang
ekonomi
kabupaten
efisien dan efektif
Sumedang

STRATEGI

Restrukturisasi
Peningkatan
daya
Organisasi
saing
daerah
Perangkat Daerah

Meningkatkan
efektivitas
perluasan
pelaksanaan kerja
tugas
kesempatan
pokok
dan fungsi
dan
produktivitas
organisasi
tenaga kerja
perangkat daerah
Mengembangkan
dalam
kawasan
penyelenggaraan
pertumbuhan
pelayanan publik
ekonomi
Mendorong
pengembangan
objek dan daya tarik
wisata daerah

Perlindungan
tenaga kerja

Peningkatan
kelembagaan dan
kapasitas ekonomi
usaha mikro, kecil,
dan menengah
(UMKM) serta
koperasi

Meningkatkan
akses pembiayaan
Koperasi dan
UMKM

Kredit Perbankan
kepada UKM

Mendorong akses
pemasaran

Akses pasar untuk


produk lokal

Peningkatan
produktivitas sektor
pertanian

Revitalisasi sektor
pertanian

Pengembangan
koridor ekonomi
Kabupaten
Sumedang

Meningkatnya
pemerataan
pendapatan
masyarakat

Meningkatnya
ketahanan pangan
daerah
Mengembangkan
Meningkatnya
lingkungan Kabupaten kualitas lingkungan
Sumedang yang
hidup berkelanjutan
aman, nyaman, dan
lestari berbasis
budaya dan nilai-nilai
kesundaan sebagai
daya ungkit
pembangunan

KEBIJAKAN

INDIKATOR
KINERJA

Peningkatan fungsi
kawasan lindung

Kawasan strategis
kabupaten

Penggunaan
teknologi dan
rekayasa produk
pertanian
Meningkatkan daya Rasio luas kawasan
dukung kawasan
lindung untuk
lindung melalui
menjaga
konservasi
keanekaragaman
lingkungan dan
hayati terhadap
ekowisata
total luas kawasan
hutan
Rasio Ruang
Terbuka Hijau
(RTH)
Rasio Lahan Kritis
terhadap total luas
wilayah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

SATUAN
KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

Orang

55.813

66.000

Kawasan

Rupiah (Juta)

3.025

5.500

Poin

0,3

0,25

Jenis Produk

16

16

Jenis
Teknologi

Persen

42,24

42,27

Persen

4,76

10,83

Persen

9,16

5,95

Jumlah objek
Objek Wisata
wisata daerah yang
dikembangkan

Indeks Gini

SKPD PENANGGUNGJAWAB
UTAMA

MITRA UTAMA

PENDUKUNG

Setda,Diskop
Setda
DPPKAD,
UMKM,
BKD,
BKP4K,
Bappeda
Dinsosnaker,
Disnakan,
Distamben,
Dishutbun,
Disperindag,
BPMPP,
Disbudparpor
a, Distan

Inspektorat,
BPMPD,
Setwan
Disdik,
Bappeda,
DPPKAD,
Dishubkominfo,
PU

BPMPD, BKBPP,
BPMPP,
Setwan,
Distamben, Disperindag,
Inspektorat,
BKBMPB,
BKBPP,
BLH,Satpol
BKBMPB,
BLH,
Akper,
PP,
Disdik,Perpustakaan,
Akper, Satpol PP,
Arsip,
Arsip,
BKP4K,Casip,
Diskop
BKD, Disduk
UMKM,
Disbudparpora,
Dinkes, RSUD
Perpustakaan,
Dinsosnaker, Disnakan,
Dishutbun, Disduk Casip,
Dinkes, Dishubkominfo,
PU, RSUD, Distan

Setda,
Disbudparpor
a, BLH,
Distamben,
Dishutbun,
BKBMPB

Distan, RSUD,
Disdik, Satpol
PP, Bappeda,
Disnakan,
Dinsosnaker,
DPPKAD, PU,
Dinkes,
BPMPD

BKBPP, Inspektorat,
Diskop UMKM, Akper,
BKP4K, Arsip,
Perpustakaan, BKD,
Disperindag, Disduk
Casip, Disubkominfo,
BPMPP, Setwan

Hal VII - 19

CAPAIAN KINERJA
MISI

Meningkatkan
Mengembangkan
efektivitas Kabupaten
lingkungan
pemerintahan
daerah
Sumedang
yang
dalam mewujudkan
aman,
nyaman, dan
pelayanan
publik dan
lestari berbasis
kualitas
demokrasi
budaya dan nilai-nilai
kesundaan sebagai
daya ungkit
pembangunan

SASARAN

Terwujudnya
Meningkatnya
kelembagaan
kualitas
lingkungan
pemerintah
yang
hidup
berkelanjutan
efisien dan efektif

STRATEGI

Restrukturisasi
Pengawasan
dan
Organisasi
pengendalian
Perangkat Daerah
pemanfaatan
lingkungan hidup

Penanggulangan
bencana alam dan
bencana sosial

Lestarinya nilai-nilai
kesundaan

KEBIJAKAN

Meningkatkan
efektivitas
kesadaran
pelaksanaandan
tugas
masyarakat
pokok dan fungsi
penegakan
hukum
organisasi
dalam pemanfaatan
perangkat
daerah
lahan
dalam
Meningkatkan
penyelenggaraan
kesadaran dan
pelayanan
kesiagaan publik

masyarakat
tanggap bencana
dengan prinsip
sarasa, sariksa,
keur sarerea
Penerapan nilai-nilai Menerapkan sistem
kesundaan sebagai dan tata nilai
daya ungkit
kesundaan dalam
pembangunan
kegiatan
masyarakat dan
pemerintahan yang
dijiwai semangat
Sumedang Puseur
Budaya Sunda
(SPBS)

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

INDIKATOR
KINERJA

SATUAN
KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

Persen

27,25

30,00

Jumlah daerah
yang sudah terlatih
tanggap bencana

Kecamatan

13

Terlaksananya
perlindungan,
pengembangan,
dan pewarisan nilainilai kasundaan

Kegiatan

50

50

Kunjungan
wisatawan
meningkat per 20
persen per ahun

Persen

10,00

100,00

Penggunaan
bahasa sunda
dalam proses
belajar mengajar
dan kegiatan
pemerintahan

Persen

0,00

100,00

Luas lahan hutan

SKPD PENANGGUNGJAWAB
UTAMA

MITRA UTAMA

Setda,
DPPKAD,
Disbudparpor
BKD,
a,
BLH,
Bappeda
Distamben,
Dishutbun,
BKBMPB

Inspektorat,
Distan,
RSUD,
SetwanSatpol
Disdik,
PP, Bappeda,
Disnakan,
Dinsosnaker,
DPPKAD, PU,
Dinkes,
BPMPD

PENDUKUNG
BPMPD, Inspektorat,
BPMPP,
BKBPP,
Distamben,
Disperindag,
Diskop
UMKM,
Akper,
BKBPP, Arsip,
BLH, BKBMPB,
BKP4K,
Disdik, Akper, Satpol
Perpustakaan,
BKD, PP,
Arsip,
BKP4K,Disduk
Diskop
Disperindag,
UMKM,
Disbudparpora,
Casip, Disubkominfo,
Perpustakaan,
BPMPP,
Setwan
Dinsosnaker, Disnakan,
Dishutbun, Disduk Casip,
Dinkes, Dishubkominfo,
PU, RSUD, Distan

Hal VII - 20

BAB VIII
INDIKASI RENCANA
PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN

Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan melalui strategi dan


arah kebijakan kemudian disusunlah indikasi rencana program prioritas
pembangunan. Indikasi rencana program prioritas di Kabupaten Sumedang
tahun 2014-2018 meliputi Program Unggulan Kepala Daerah, Program
Strategis Kabupaten dan Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintah
Daerah.
8.1.

PROGRAM UNGGULAN KEPALA DAERAH


Program unggulan kepala daerah disusun berdasarkan janji-janji

politik kepala daerah pada saat kampanye pemilihan kepala daerah.


Program unggulan tersebut meliputi :
1.

Pembinaan akhlak/ moral masyarakat;

2.

Penciptaan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan;

3.

Pendidikan gratis sampai dengan SLTA dan Jaminan Pelayanan


Kesehatan Gratis;

4.

Rehabilitasi dan peningkatan jalan, pembangunan jalan lingkar selatan,


bunderan

polres,

poros sukasari-lembang,

bendungan

beureum

beungeut, bendungan rengrang, jaringan irigasi dan penyelesaian


permasalahan warga yang terkena genangan waduk jatigede;
5.

Reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang


baik, bersih dan berwibawa;

6.

Peningkatan kesejahteraan petani melalui pemberian bantuan modal


untuk usaha kecil, koperasi serta perlindungan kepada pasar
tradisional;

7.

Peningkatan anggaran untuk Pembangunan Pedesaan dan tunjangan


Aparatur Pemerintah Desa dan tunjangan RT/RW;

8.

Peningkatan

kesejahteraan

Guru

PNS/Honorer,

Buruh,

Tenaga

Kesehatan dan PNS Lainnya/ TPP;


9.

Peningkatan tunjangan Ustadz, Kyai/ Guru Ngaji, Pesantren, Masjid,


TPA, MDT, MUI, Ormas, Seni Budaya, Olahraga dan Kepemudaan;

10. Penataan Kawasan Perkotaan dan Pedagang Kaki Lima.


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 -2018

Hal VIII - 1

8.2.

PROGRAM STRATEGIS KABUPATEN


Program strategis Kabupaten disusun berdasarkan analisis terhadap

perkembangan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Sumedang selama


tahun

2009-2013.

Program

strategis

ini

merupakan

strategi

untuk

menghadapi dan mengantisipasi berbagai tantangan Kabupaten Sumedang


kedepan. Program strategis ini meliputi :
1.

Pembangunan Jalan Sukasari Lembang;

2.

Pembangunan Tol Cisumdawu;

3.

Pembangunan Stadion Kabupaten Sumedang;

4.

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan;

5.

Tahu Sumedang Industrial Park;

6.

Kawasan Ekonomi Industri Ujungjaya;

7.

Pemanfaatan Panas Bumi Tampomas;

8.

Kawasan Agrowisata dan Agropolitan Jatigede;

9.

Local Industrial-Education Linkage;

10. Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang;


11. DI Rengrang;
12. Pembangunan Bundaran Polres;
13. Reaktifasi

Jalur

Kereta

Api

Perkotaan

Rancaekek-Jatinangor-

Tanjungsari.
8.2.

PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH


Pelaksanaan

program

penyelenggaraan

Urusan

Pemerintah

dilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tanggung jawab kewenangan


sesuai dengan bidang urusan pemerintahan, baik urusan wajib maupun
pilihan. Program-program yang disusun tersebut merupakan program
prioritas pembangunan yang berhubungan urusan pemerintah dengan SKPD
terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD.
Masing masing program disertai dengan indikator kinerja program
sebagai alat perencanaan dan pengendalian pembangunan setiap tahunnya,
sehingga hasil pembangunan akan terukur perkembangannya sampai akhir
periode RPJMD. Penyusunan indikator kinerja program berupa hasil (out
comes) sebagian merupakan indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM)
untuk urusan-urusan yang telah diatur dengan peraturan menteri sesuai
dengan bidang urusannya. Indikator SPM yang belum menjadi indikator

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 -2018

Hal VIII - 2

sasaran maupun indikator program, akan dicantumkan pada dokumen


Rencana Strategis (Renstra) SKPD menjadi indikator kegiatan. Indikator
kinerja program menjadi acuan utama dalam menyusun kegiatan prioritas
yang dilakukan SKPD.
Pencapaian target indikator kinerja program disusun secara rinci untuk
setiap tahunnya dan disertai dengan kerangka pendanaan yang merupakan
pagu indikatif untuk masing masing program. Untuk progam yang karena
pencapaiannya dilaksanakan oleh beberapa SKPD/lintas SKPD maka
pencapaian target hasil dan kerangka pendanaan didistribusikan kepada
SKPD terkait. Uraian program sesuai urusan disertai dengan indikator kinerja
dan kerangka pendanaannya dapat dilihat pada tabel 8.1 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 -2018

Hal VIII - 3

TABEL 8.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAAN

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

URUSAN WAJIB

Urusan Pendidikan

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

81,984,797

2016
Rp (000)

TARGET

88,651,924

2017
Rp (000)

TARGET

95,987,860

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

107,050,530

Rp (000)

TARGET

118,911,807

Rp (000)

492,586,918

Dinas Pendidikan
Tercapainya angka partisipasi
Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pendidikan
Anak Usia Dini

Angka Partisipasi Kasar (APK)


- PAUD (TK/RA)

Persen

75.70

79.10

- PAUD (TK/RA)

82.90
8,507,960

Angka Partisipasi Murni (APM)

86.70
9,749,560

90.50
11,011,160

94.50
12,272,760

94.50
13,534,360

55,075,800

Persen

63.13

63.33

63.73

64.33

65.03

65.93

65.93

- SD/MI sederajat

Persen

120.00

115.35

116.65

117.95

119.35

120.95

120.95

- SMP/MTs sederajat

Persen

99.75

101.64

Tercapainya Angka Partisipasi


Pendidikan Dasar
Angka Partisipasi Kasar (APK)

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun

103.14
32,850,000

Angka Partisipasi Murni (APM)

104.74
34,685,000

106.34
36,850,000

108.14
42,470,000

108.14
48,480,000

195,335,000

- SD/MI sederajat

Persen

99.95

101.14

102.44

103.74

105.14

106.74

106.74

- SMP/MTs sederajat

Persen

98.79

99.17

100.67

102.27

103.27

105.67

105.67

Persenatase SD/MI Gratis

Persen

100.00

100.00

Persenatase SMP/MTs Gratis

Persen

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00
BOS

100.00
BOS

100.00
BOS

100.00
BOS

100.00
BOS

BOS

Tercapainya Partispasi Pendidikan


Menengah
Angka Partisipasi Sekolah

Program Pendidikan
Menengah

- SMA/MA sederajat

Persen

75.00

78.47

81.94

85.41

88.88

92.35

92.35

- SMK

Persen

60.00

67.44

74.88

82.32

89.76

97.20

97.20

- SMA/MA Sederajat

Persen

68.00

71.80

- SMK

Persen

50.00

57.90

- SMA/MA Sederajat

Persen

50.00

53.80

57.60

61.40

65.20

69.00

- SMK

Persen

40.00

47.90

55.80

63.70

71.60

79.50

79.50

Persentase SMA/SMK/MA Gratis

Persen

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Angka Partisipasi Kejar Paket A

Persen

0.80

1.20

1.60

2.00

2.40

2.80

2.80

Angka Partisipasi Kejar Paket B

Persen

5.00

5.40

Angka Partisipasi Kasar (APK)


75.60
29,703,058

65.80

79.40
32,673,364

73.70

83.20
35,940,700

81.60

87.00
39,534,770

89.50

87.00
43,448,247

89.50

181,300,139

Angka Partisipasi Murni (APM)


69.00

Tercapainya Partispasi Pendidikan


Non Formal

Program Pelayanan
Pendidikan Non Formal

5.80
1,117,500

6.20
1,272,500

6.60
1,417,500

7.00
1,562,500

7.00
1,665,500

7,035,500

Angka Partisipasi Kejar Paket C

Persen

5.00

5.40

5.80

6.20

6.60

7.00

7.00

Angka Melek Huruf

Persen

97.82

97.92

98.02

98.12

98.22

98.32

98.32

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 4

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Tercapainya Kinerja Pendidikan


Angka RLS

Tahun

7.96

8.08

- SD/MI

Persen

99.99

100.00

- SMP/MTs

Persen

99.90

99.90

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

- SMA/MA

Persen

99.98

99.99

99.99

99.99

100.00

100.00

100.00

- SMK

Persen

99.95

99.96

99.98

99.99

100.00

100.00

100.00

Kelayakan Guru SD

Persen

75.53

81.03

85.73

90.23

93.73

96.43

98.13

Program Mutu Pendidik Kelayakan Guru SMP


dan Tenaga
Kelayakan Guru SMA
Kependidikan

Persen

90.62

91.82

Persen

90.76

91.96

92.98

94.52

96.93

98.98

100.00

Kelayakan Guru SMK

Persen

90.59

91.79

92.81

94.34

96.80

98.98

100.00

Rasio

1:8

1:7

538,971

1:7

550,000

1:6

605,000

1:6

665,500

1:5

732,050

1:5

3,091,521

Kepala
Keluarga

600

120

211,308

120

212,000

120

215,000

120

236,500

120

260,150

120

1,134,958

Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan

8.19

8.29

8.39

8.49

8.49

Angka tingkat pendidikan yang


ditamatkan
5,886,000

100.00

6,319,500

92.84
3,170,000

100.00

6,738,500

94.36
3,190,000

100.00

7,078,500

96.80
3,210,000

100.00

7,546,500

98.98
3,230,000

100.00

33,569,000

100.00
3,245,000

16,045,000

Akademi Keperawatan
Program pengadaan dan
peningkatan sarana
Rasio sarana praktek/mahasiswa
prasarana pendidikan
kesehatan
Pengembangan SDM
Jumlah keluarga yang terbina dalam
dalam bidang kesehatan bidang kesehatan
2

Urusan Kesehatan

90,170,000

69,600,900

70,214,990

69,997,309

71,586,898

371,570,097

Dinas Kesehatan
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan

Jumlah Akreditasi sarana dan tenaga


kesehatan di Puskesmas

Unit

Program Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan sarana dan
prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan
jaringannya

Jumlah Puskesmas

Unit

32

33

Jumlah Puskesmas Perawatan

Unit

10

Program Obat dan


Perbekalan Kesehatan

Program Upaya
Kesehatan masyarakat

Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat

947,000

13
34

Unit

Jumlah Rumah Sakit Tanpa Kelas

Unit

11

16

persen

100.00

100.00

UPTD yang mendapatkan biaya


penunjang kegiatan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan
dasar

Persen

100.00

100.00

Persentase Kualitas Air Minum yang


memenuhi syarat

Persen

73.00

85.00

Persentase Penduduk/RT yang


memiliki akses terhadap air minum
yang berkualitas

Persen

50.19

62.00

Cakupan PHBS di Rumah tangga

Persen

43.80

52.00

20

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

21

1,285,452

36

14
7,250,000

8,100,000

100.00

25

2,010,537

28

7,894,000

90.00

9.30

15.00

6,250,000

44,750,000
32

32

1
8,940,000

100.00

10,084,000

100.00

8,604,000

62.50

95.00

9,022,000

98.00

100.00

9,022,000

100.00

100.00

9,022,000

100.00

43,564,000

67.00

70.00

70.00
4,070,198
40.00

51,024,000

100.00

67.00

3,363,800
35.00

12,572,000

100.00

65.00
3,363,800

25.00

11,328,000

63.50

60.00
3,058,000

100.00

100.00

63.00

55.00
20.00

6,463,509

16

16
6,250,000

25
36

36

15
7,250,000

24

100.00

2,780,000
Persen

1,166,320

Ketersediaan Obat dan Alat kesehatan

Cakupan Desa siaga aktif Purnama

17
35

12
17,750,000

Jumlah Puskesmas PONED

1,054,200

16,635,798
40.00

Hal VIII - 5

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Cakupan penduduk yang


menggunakan jamban sehat
Cakupan Desa yang melaksanakan
STBM

SATUAN

Persen

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

36.98

2015
Rp (000)

64.00

TARGET

Rp (000)

67.00
2,250,000

desa

12

40

2016
TARGET

2017
Rp (000)

69.00
2,300,000

50

TARGET

Rp (000)

72.00
2,350,000

60

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
TARGET

Rp (000)

70

Rp (000)

75.00

75.00
2,400,000

TARGET

2,500,000

11,800,000
80

80

Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin

Persentase penduduk yang


terlindungi jaminan pemeliharaan
kesehatan berbasis asuransi

Persen

28.10

30.00

12,597,000

35.00

13,282,200

40.00

13,478,920

45.00

14,692,872

50.00

16,428,411

50.00

70,479,403

Program
Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan
(SIK)

Tersedianya data terpilah perspektif


gender (berdasarkan jenis kelamin)

Persen

100.00

802,000

100.00

830,500

100.00

861,550

100.00

893,405

100.00

928,346

100.00

4,315,801

Penemuan pasien baru TB BTA +


(CDR)

Persen

66.00

80.00

80.00

80.00

80.00

80.00

80.00

Penemuan penderita Pneumoni pada


Balita

Persen

32.80

50.00

55.00

60.00

70.00

86.00

86.00

Penanganan penderita HIV/AIDS

Persen

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Penanganan penderita malaria

Persen

100.00

100.00

Penemuan dan Penanganan


penderita penyakit menular:

Program Pencegahan
Penanggulangan
Penyakit Menular

Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak

Program Jaminan
Persalinan

Penanggulangan penyakit DBD :

100.00
4,135,000

100.00
4,605,000

100.00
4,877,000

100.00
5,551,200

100.00
5,737,820

24,906,020

- Penderita DBD yang ditangani

Persen

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

- Case Fatality Rate (CFR)

Persen

<1 %

<1 %

<1 %

<1 %

<1 %

<1 %

<1 %

Desa/Kel UCI

Persen

89.61

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang


dilakukan penyelidikan Epidemiologi
< 24 jam

Persen

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4

Persen

87.95

95.00

95.00

95.00

96.00

96.00

96.00

Cakupan Pelayanan Balita

Persen

50.87

80.00

80.00

80.00

80.00

80.00

Kunjungan neonatus KN3

Persen

92.45

95.00

Cakupan Neonatal dengan komplikasi


yang ditangani

Persen

32.00

70.00

Cakupan pertolongan persalinan oleh


bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan

Persen

89.83

89.00

Cakupan MP ASI anak usia 6 - 24 bln


gakin

Persen

9.62

100.00

Cakupan Balita Gizi buruk mendapat


perawatan

Persen

100.00

100.00

Persentase balita gizi buruk

Persen

<1

<1

1,390,000

95.00

1,595,000

70.00

BPJS

89.50

72.00

BPJS

100.00
1,525,000

100.00

95.00

1,711,000

90.00

72.00

BPJS

100.00
1,582,000

<1

100.00

96.00

1,778,100

90.00

72.00

BPJS

100.00
1,650,400

<1

100.00

96.00

80.00
1,836,610

90.00

<1

100.00

8,310,710

72.00

BPJS

90.00

BPJS

100.00

100.00
1,732,480

96.00

1,830,976

<1

100.00

8,320,856

<1

Rumah Sakit Umum


Daerah
Program pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
Jumlah Tempat tidur pasien
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Unit

310

100

30,000,000

50

16,500,000

40

14,400,000

30

11,700,000

20

8,400,000

240

81,000,000

Hal VIII - 6

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Pelayanan terhadap pasien gakin


yang datang ke rumah sakit pada
setiap unit

SATUAN

Persen

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

100.00

2015
Rp (000)

100.00

Urusan Lingkungan
Hidup

BPJS

TARGET

2016
Rp (000)

100.00

BPJS

10,015,000

TARGET

2017
Rp (000)

100.00

BPJS

6,411,500

TARGET

Rp (000)

100.00

BPJS

7,287,000

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
TARGET

Rp (000)

100.00

BPJS

8,831,500

TARGET

Rp (000)

100.00

9,500,000

BPJS

42,045,000

Badan Lingkungan
Hidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administratif dan
teknis pencegahan pencemaran air

15

18

21

24

27

30

30

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

100.00

Jumlah pengaduan masyarakat akibat


adanya dugaan pecemaran dan/atau
Pengaduan
perusakan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti

10

Jumlah usaha dan/atau kegiatan


sumber tidak bergerak yang
memenuhi persyaratan administratif
dan teknis pengendalian pencemaran
udara

Usaha/
Kegiatan

10

12

14

16

18

20

20

Cakupan pengawasan terhadap


pelaksanaan AMDAL UKL/UPL

Persen

65

70

75

80

85

90

400

Jumlah sungai yang terpantau


kualitas airnya

Sungai

Jumlah titik pantau kualitas udara


ambient

Lokasi

Taman

Persentase luasan lahan yang telah


ditetapkan status kerusakan lahan
dan/atau tanah untuk produksi
biomassa yang diinformasikan
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup

Program Peningkatan
Pengendalian Polusi

Program Perlindungan Jumlah taman keanekaragaman


dan Konservasi Sumber hayati
Daya Alam
Jumlah mata air permanen

Usaha/
Kegiatan

Persen

2,800,000

3
360,000

1,425,000

4
795,000

4,475,000
6

875,000

8,640,000

25

995,000

750,000

1,620,000

6
1,065,000

625,000

1,475,000

5
1,260,000

1,275,000

Mata Air

1,320,000

1
1,000,000

4,525,000
25

Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup

Jumlah pengunjung yang mengakses


data dan informasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup

Orang

50

150,000

100

180,000

150

210,000

200

240,000

250

270,000

250

1,050,000

Program
Pengembangan Kinerja
Pengelolaan
Persampahan

Persentase penanganan sampah

Persen

34.00

35.00

3,725,000

36.00

2,056,500

37.00

2,190,000

38.00

3,521,500

39.00

3,705,000

39.00

15,198,000

Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)

Capaian Luas RTH (Ha)

Ha

68.73

90.68

1,705,000

122.95

1,435,000

135.15

1,452,000

145.84

1,655,000

156.37

1,910,000

156.37

8,157,000

Urusan Pekerjaan
Umum

200,027,466

262,125,171

230,198,968

173,252,781

204,189,368

1,069,793,754

Dinas Pekerjaan Umum


Terwujudnya dan terbangunnya
Program pembangunan
peningkatan jalan strategis dan non
jalan dan jembatan
strategis serta jembatan yang mantap

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Km

752.01

56.96

28,049,967

17.74

10,857,502

162.82

78,265,318

236.63

114,949,376

277.86

87,930,606

752.01

320,052,769

Hal VIII - 7

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Terwujudnya pemeliharaan rutin jalan


dan jembatan per tahun dilaksanakan
Program rehabilitasi dan pada 30% total panjang jalan
pemeliharaan jalan dan
Terwujudnya pemeliharaan Periodik
jembatan
Jalan dilaksanakan pada interval tiap
3 tahun setelah dilaksanakannya
pemeliharaan rutin jalan

SATUAN

Km

KONDISI
KINERJA
AWAL

777.66

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


2014
TARGET

2015
Rp (000)

203.98

TARGET

2016
Rp (000)

278.10
84,658,499

TARGET

2017
Rp (000)

101.75
124,445,169

Rp (000)

175.86
119,009,650

203.65

TARGET

Rp (000)

17.97
26,295,405

17.64

TARGET

Rp (000)

777.66
70,475,762

62.72

424,884,485

Km

739.20

118.66

Program Pembangunan
Sistem Informasi/Data
Ketersediaan data base jalan dan
Base Jalan dan
jembatan
Jembatan

Persen

80.00

100.00

450,000

100.00

525,000

100.00

600,000

100.00

675,000

100.00

750,000

100.00

3,000,000

Program Pengendalian
Banjir

Jumlah bantaran dan tanggul sungai


yang terehabilitasi

Persen

55.00

60.00

2,250,000

65.00

2,750,000

70.00

2,000,000

75.00

2,750,000

80.00

1,500,000

80.00

11,250,000

Program
pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa, dan
jaringan pengairan

Luasan daerah irigasi (DI) yang


terlayani air irigasi

17,077.20

19016.19

45,375,000

20632.03

91,873,500

21878.54

10,435,000

22940.38

8,172,000

24,022.20

18,138,000

Ha

236.53

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018

639.20

24,022.20

173,993,500

Program
Pengembangan kinerja
Ketersediaan MCK
Pengelolaan
Penyehatan Lingkungan

Persen

60.00

65.00

38,544,000

70.00

23,924,000

75.00

15,890,000

80.00

16,561,000

85.00

21,795,000

85.00

116,714,000

Program pembangunan
saluran drainase/gorong- Berkurangnya jumlah titik genangan
gorong

Persen

30.00

27.00

700,000

23.00

7,750,000

20.00

3,999,000

17.00

3,850,000

15.00

3,600,000

15.00

19,899,000

Urusan Penataan Ruang

3,950,000

5,945,000

6,509,500

5,945,450

6,074,995

28,424,945

Dinas Pekerjaan Umum,


Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah

Program Perencanaan
Tata Ruang

Ketersediaan rencana tata ruang pada


kawasan strategis

Persen

Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang

Peningkatan kesesuaian pemanfaatan


ruang sesuai RTRW

Persen

75.00

60.00

80.00

64.00

Urusan Perencanaan
Pembangunan

3,800,000

150,000

85.00

68.00

14,857,500

5,645,000

300,000

90.00

72.00

11,626,250

6,209,500

300,000

95.00

76.00

9,208,875

5,595,450

350,000

100.00

80.00

7,841,263

5,724,995

350,000

100.00

26,974,945

80.00

1,450,000

9,054,389

52,588,276

Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah

Persentase kesesuaian sasaran


rencana menengah daerah dengan
realisasi tahunan

Persen

82.06

100.00

3,285,000

100.00

3,510,000

100.00

4,043,500

100.00

3,670,850

100.00

4,947,435

100.00

19,456,785

Program Kerjasama
Pembangunan

Persentase kerjasama pemda dengan


perusahaan (CSR) dan perguruan
tinggi

Persen

50.00

60.00

550,000

70.00

635,000

80.00

445,000

90.00

455,000

100.00

465,000

100.00

2,550,000

Program Perencanaan
Sosial Budaya

Persentase kesesuaian sasaran


rencana menengah daerah dengan
realisasi tahunan bidang sosial
budaya

Persen

85.47

100.00

1,350,000

100.00

1,350,000

100.00

1,350,000

100.00

350,000

100.00

350,000

100.00

4,750,000

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 8

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Program Perencanaan
Persentase kesesuaian sasaran
Pengembangan
rencana menengah daerah dengan
Kawasan Stragtegis dan
realisasi tahunan bidang infrastruktur
Cepat Tumbuh

Persen

66.51

100.00

6,737,500

100.00

3,041,250

100.00

1,375,375

100.00

1,565,413

100.00

1,486,954

100.00

14,206,491

Persentase kesesuaian sasaran


Program Perencanaan
rencana menengah daerah dengan
Pembangunan Ekonomi
realisasi tahunan bidang ekonomi

Persen

79.38

100.00

2,275,000

100.00

2,800,000

100.00

1,675,000

100.00

1,450,000

100.00

1,425,000

100.00

9,625,000

Program
Pengembangan
data/informasi

Persen

100.00

100.00

660,000

100.00

290,000

100.00

320,000

100.00

350,000

100.00

380,000

100.00

2,000,000

Persentase data dan informasi


perencanaan pembangunan yang
dapat diakses

Urusan Perumahan

9,981,250

8,531,250

8,331,250

9,081,250

8,631,250

44,556,250

Dinas Pekerjaan Umum


Program Lingkungan
Sehat Perumahan

Ketersediaan saluran drainase/goronggorong di Kawasan IPP

Program
Pengembangan wilayah Peningkatan infrastruktur di wilayah
strategis dan cepat
strategis
tumbuh
Program Penyediaan
dan Pengelolaan Air
Ketersediaan air baku
Baku
8

Persen

50.00

100.00

2,000,000

Persen

60.00

68.00

2,650,000

76.00

3,000,000

84.00

2,500,000

92.00

3,000,000

100.00

Persen

60.00

68.00

5,331,250

76.00

5,531,250

84.00

5,831,250

92.00

6,081,250

100.00

Urusan Kepemudaan
dan Olahraga

3,000,000

3,000,000

3,000,000

3,000,000

100.00

2,000,000

2,300,000

100.00

13,450,000

6,331,250

100.00

29,106,250

3,000,000

15,000,000

Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga

Program Peningkatan
Peran Serta
Kepemudaan

Persentase peningkatan partisipasi


pemuda dalam pembangunan

Persen

6 Organisasi
Pemuda

20.00

1,000,000

20.00

1,000,000

20.00

1,000,000

20.00

1,000,000

20.00

1,000,000

20.00

5,000,000

Program Pembinaan
dan pemasyarakatan
olahraga

Persentase peningkatan partisipasi


masyarakat dalam berolahraga

Persen

5 Cabang
Olahraga

20.00

2,000,000

20.00

2,000,000

20.00

2,000,000

20.00

2,000,000

20.00

2,000,000

20.00

10,000,000

Urusan Penanaman
Modal

2,300,000

2,050,000

2,150,000

2,575,000

2,725,000

11,800,000

Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan
Perijinan

Program Peningkatan
iklim investasi dan
realisasi investasi

Program Peningkatan
promosi dan kerjasama

Terciptanya iklim usaha yang kondusif


Perda/Perbu
bagi penanam modal. memperkuat
p/Informasi
daya saing perekonomian dan
Peluang
mempercepat peningkatan
Usaha
penanaman modal
Terlaksananya kegiatan penanaman
modal yang sesuai dengan hak.
kewajiban dan tanggungjawab
penanaman modal
Terselenggaranya kerjasama
kemitraan antara UMKM dengan
pemerintah
Meningkatnya citra sumedang
sebagai daerah tujuan penanaman
modal dan meningkatnya minat akan
peluang penanaman modal yang
prospektif

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

500,000

500,000

500,000

650,000

650,000

15

2,800,000

100.00

100.0

100,000

100.00

100,000

100.00

100,000

100.00

100,000

100.00

100,000

100.00

500,000

Kali

200,000

200,000

200,000

325,000

325,000

15

1,250,000

Kali

400,000

400,000

400,000

450,000

450,000

10

2,100,000

Persen

Hal VIII - 9

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

Program Peningkatan
Pelayanan Perizinan

Program Penyiapan
potensi sumber daya,
sarana dan prasarana
daerah

10

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Terselenggaranya pelayanan perijinan


dan non perijinan penanaman modal

Persen

100.00

100.00

350,000

100.00

400,000

100.00

500,000

100.00

600,000

100.00

750,000

100.00

2,600,000

Tersusunnya dokumen basis data


potensi daerah, dokumen daya tarik
daerah, dokumen strategi pemikat
investor dan dokumen prosedur
investasi

Persen

100.00

500,000

100.00

200,000

100.00

200,000

100.00

150,000

100.00

150,000

100.00

1,200,000

Kali

250,000

250,000

250,000

300,000

300,000

1,350,000

Peningkatan pengetahuan
masyarakat, dunia usaha dalam
bidang penanaman modal

Urusan Koperasi dan


Usaha Kecil Menengah

6,500,000

6,500,000

6,500,000

6,500,000

6,500,000

32,500,000

Dinas Koperasi dan


UMKM
Program
Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah

Meningkatnya kualitas SDM KUMKM


berbasis sumber daya lokal

Orang

816

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

500

5,000,000

Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi

Meningkatnya Kualitas Kelembagaan


Jatidiri Koperasi dan Akses Kemitraan
Koperasi

Koperasi

213

73

750,000

72

750,000

72

750,000

72

750,000

72

750,000

361

3,750,000

UKM

210

100

1,250,000

100

1,250,000

100

1,250,000

100

1,250,000

100

1,250,000

500

6,250,000

Terwujudnya fasilitasi bantuan


permodalan dan sarana usaha
KUMKM

KUKM

620

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

100

1,000,000

500

5,000,000

Terciptanya akselerasi pasar yang


kuat bagi KUMKM

KUKM

364

130

1,000,000

130

1,000,000

130

1,000,000

130

1,000,000

130

1,000,000

650

5,000,000

Meningkatnya Kualitas Pemasaran


dan jaringan usaha UKM yang
kompetitif

UMK

640

240

1,500,000

240

1,500,000

240

1,500,000

240

1,500,000

240

1,500,000

1,200

7,500,000

Program Penciptaan
Iklim Usaha Kecil
Menengah yang
kondusif

Program
Pengembangan Sistem
Pendukung usaha bagi
UMKM

11

Meningkatnya Jaringan Usaha.


kemitraan dan fasilitasi PIRT dan
Halal

Urusan Kependudukan
dan Pencatatan Sipil

2,963,572

2,963,572

2,963,572

2,963,572

2,963,572

14,817,860

Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil dan
Transmigrasi

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Penduduk bernomor induk


kependudukan (NIK) Nasional

Persen

90.00

95.00

97.50

100.00

100.00

100.00

100.00

Rasio kepemilikan kartu keluarga per


satuan kepala keluarga

Persen

25.56

56.53

75.00

99.00

99.00

99.00

99.00

Rasio penduduk ber-KTP per satuan


penduduk wajib KTP

Persen

61.32

87.59

97.87

99.00

99.00

99.00

99.00

Rasio bayi berakte kelahiran

Persen

25.11

35.00

50.00

60.00

70.00

80.00

80.00

Rasio pasangan berakte nikah

Persen

39.47

45.00

52.50

60.00

70.00

80.00

80.00

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

2,963,572

2,963,572

2,963,572

2,963,572

2,963,572

14,817,860

Hal VIII - 10

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


2014
TARGET

12 Urusan Ketenagakerjaan

2015
Rp (000)

TARGET

11,308,254

2016
Rp (000)

TARGET

11,308,254

2017
Rp (000)

TARGET

11,308,254

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

11,308,254

Rp (000)

TARGET

11,308,254

Rp (000)
56,541,270

Dinas Sosial dan


Tenaga Kerja

Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Kerja

Persen

43.00

100.00

Persen

81.00

100.00

Persen

80.00

100.00

100.00

3,556,160

100.00

100.00

3,556,160

100.00

100.00

100.00

3,556,160

100.00

100.00

100.00

3,556,160

100.00

100.00

100.00

3,556,160

100.00

100.00

17,780,800

100.00

Program Peningkatan
Kesempatan Kerja

Besaran Pencari kerja yang terdaftar


yang ditempatkan

Persen

23.48

100.00

600,000

100.00

600,000

100.00

600,000

100.00

600,000

100.00

600,000

100.00

3,000,000

Program Peningkatan
Sarana Hubungan
Industrial

Besaran Kasus diselesaikan dengan


perjanjian bersama (PB)

Persen

25.00

100.00

49,550

100.00

49,550

100.00

49,550

100.00

49,550

100.00

49,550

100.00

247,750

Besaran Pekerja/Buruh yang menjadi


peserta Program Jamsostek

Persen

71.56

100.00

Besaran Pemeriksaan Perusahan

Persen

35.63

100.00

Besaran Pengujian Peralatan


Perusahaan

Persen

55.58

100.00

Program Perlindungan
dan Pengembangan
Ketenagakerjaan

13

Besaran Tenaga Kerja yang


Mendapat pelatihan berbasis
kopetensi
Besaran Tenaga Kerja yang
Mendapat pelatihan berbasis
masyarakat
Besaran Tenaga Kerja yang
mendapatkan pelatihan
kewirausahaan

Urusan Ketahanan
Pangan

100.00
7,102,544

100.00

100.00
7,102,544

100.00

2,075,000

100.00

100.00
7,102,544

100.00

2,349,500

100.00

100.00
7,102,544

100.00

2,757,500

100.00

100.00
7,102,544

100.00

3,239,000

100.00

35,512,720

100.00

3,840,000

14,261,000

Badan Ketahanan
Pangan, Penyuluhan
Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan

Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan

Persentase Ketersediaan Energi dan


Protein Per Kapita

Persen

89.00

89.50

90.00

90.50

91.00

91.50

91.50

Persentase
Pangan

Persen

46.83

53.43

60.00

66.60

73.20

79.80

79.80

Persentase Ketersediaan Informasi


Pasokan Harga dan Akses Pangan di
Daerah

Persen

60.00

75.00

90.00

95.00

100.00

100.00

100.00

Persentase Stabilitas
Pasokan Pangan

Persen

80.00

85.00

Persen

85.90

87.80

90.00

91.90

93.80

95.70

95.70

Persen

66.25

73.13

80.00

86.90

93.80

100.00

100.00

Persen

50.00

55.00

60.00

65.00

70.00

75.00

75.00

Penguatan

Persentase Skor
Harapan (PPH)

Cadangan

Harga

Pola

Pangan

Persentase
Pengawasan
Pembinaan Keamanan Pangan
Persentase
Penanganan
Rawan Pangan
Urusan Pemberdayaan
14 Perempuan dan
Perlindungan Anak

dan

dan

Daerah

2,075,000

609,050

90.00

2,349,500

724,458

95.00

2,757,500

844,126

100.00

3,239,000

965,245

100.00

3,840,000

1,088,032

100.00

14,261,000

4,230,911

Badan Keluarga
Berencana dan
Pemberdayaan
Perempuan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 11

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS
Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan
Perempuan
Program Peningkatan
Peran serta dan
kesetaraan Gender
dalam pembangunan

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


2014
TARGET

Program Penguatan
Kelembagaan
pengarusutamaan
gender dan anak

Rp (000)

TARGET

159,050
Cakupan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan yang Mendapatkan
Penanganan Pengaduan oleh
Petugas Terlatih di dalam Unit
Pelayan Terpadu

Persen

100.00

100.00

Program keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas Anak dan
Perempuan
Program keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas Anak dan
Perempuan

2015

Cakupan Perempuan dan Anak


Korban Kekerasan yang Mendapatkan
Layanan Bantuan Hukum

Persen

20.00

150,000

Rp (000)

TARGET

184,458

100.00

175,000

2017
Rp (000)

TARGET

214,126

100.00

200,000

Rp (000)

TARGET

245,245

100.00

KONDISI KINERJA AKHIR

2018

225,000

Rp (000)

TARGET

278,032

100.00

250,000

Rp (000)

1,080,911

100.00

1,000,000

130,000

165,000

200,000

235,000

270,000

1,000,000

40,000

45,000

50,000

55,000

60,000

250,000

20.00

Urusan Keluarga
15 Berencana dan Keluarga
Sejahtera

2016

20.00

20.00

20.00

20.00

20.00

130,000

155,000

180,000

205,000

230,000

900,000

6,985,820

7,101,320

7,617,570

8,129,070

8,333,820

38,167,600

Badan Keluarga
Berencana dan
Pemberdayaan
Perempuan
Progaram Kesehatan
Reproduksi Remaja

300,000

Program
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
Pengembangan Pusat
isterinya dibawah usia 20 tahun
Informasi dan Konseling
(3.5%)
KRR

Persen

3.50

3.25

Program Keluarga
Berencana
Program Pelayanan
Kontrasepsi
Program Keluarga
Berencana
Program Pembinaan
Peranserta Masyarakat
Dalam Pelayanan KBKR Yang Mandiri
Program Kesehatan
Reproduksi Remaja

Program
Pengembangan Model
Operasional BKB.
Posyandu- Paud

2.97

180,000

Cakupan Sasaran Pasangan Usia


Subur menjadi Peserta KB aktif (65%)

Cakupan Pasangan Usia Subur yang


ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet
need) 5%

Persen

67.82

6.24

69.11

Cakupan Anggota Bina Keluar-ga


Balita (BKB) ber-KB (70%)

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Persen

89.54

400,000

500,000

2.75

180,000

1,234,000
Persen

500,000

650,000

2.65

180,000

1,259,000
70.92

2.50

180,000

1,384,000
72.73

550,000

650,000

2.50

180,000

1,475,000
73.51

550,000

2,500,000

900,000

1,600,000
74.28

2,350,000

6,952,000
74.28

950,000

950,000

1,050,000

1,100,000

1,100,000

5,150,000

320,000

370,000

370,000

420,000

420,000

1,900,000

6.00

Program Keluarga
Berencana
Program penyiapan
tenaga pendamping
Kelompok Bina Keluarga

350,000

400,000

5.80

5.50

5.00

4.50

4.50

50,000

50,000

50,000

50,000

50,000

250,000

550,700

550,700

561,450

551,450

550,700

2,765,000

600,000

600,000

600,000

600,000

600,000

3,000,000

90.29

91.04
400,000

91.79
400,000

92.54
400,000

93.29
400,000

.93.29
400,000

2,000,000

Hal VIII - 12

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Cakupan PUS peserta KB Ang-gota


Usaha Peningkatan Pen-dapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang berKB (87%)

Program pembinaan
peranserta masyarakat
dalam pelayanan KB-KR Ratio Petugas Lapangan Keluarga
yang mandiri
Berencana/Penyuluh Keluarga
Berencana (PLKB/ PKB) 1 Petugas di
setiap 2 (dua) desa/kelurahan

SATUAN

Persen

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

93.29

2015
Rp (000)

93.54

TARGET

37.3

49.90

Rp (000)

93.79
1,090,000

Persen

2016
TARGET

2017
Rp (000)

94.40
900,000

62.50

TARGET

Rp (000)

94.29
900,000

75.10

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
TARGET

Rp (000)

94.54
900,000

87.70

TARGET

Rp (000)

94.54
900,000

100.00

4,690,000
100.00

Program Pembinaan
peranserta masyarakat
dalam KB-KR yang
mandiri

Ratio Pembantu Pembina Keluarga


Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas
di setiap desa/ kelurahan

Persen

39.51

42.33

558,120

45.15

588,120

47.97

618,120

50.79

648,120

53.61

678,120

53.61

3,090,600

Program Pelayanan
Kontrasepsi

Cakupan Penyediaan alat dan obat


kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat 30% setiap
tahun

Persen

30.00

300,000

30.00

300,000

30.00

300,000

30.00

350,000

30.00

350,000

30.00

1,600,000

Pembinaan peran serta


masyarakat dalam
pelayanan KB-KR yang
mandiri

Cakupan penyediaan informasi data


mikro keluarga di setiap
desa/kelurahan 100% setiap tahun

Persen

100.00

100.00

103,000

100.00

153,500

100.00

204,000

100.00

254,500

100.00

305,000

100.00

1,020,000

16 Urusan Perhubungan

10,988,000

10,064,000

12,094,000

8,999,000

9,954,000

52,099,000

Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika
Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan

Ketersediaan Prasarana dan Fasilitas


Perhubungan
Ketersediaan Peraturan/Dokumen
Pendukung Bidang Perhubungan

Peningkatan
Penurunan tingkat kecelakaan lalu
Keselamatan Lalu Lintas
lintas
Dan Angkutan Jalan

Ketersediaan fasilitas lalu lintas

Rehabilitasi dan
Ketersediaan Prasarana dan Fasilitas
Pemeliharaan Prasarana
LLAJ yang Terpelihara
dan Fasilitas LLAJ
Peningkatan kelaikan
pengoperasian
kendaraan bermotor
17

66.84

73.00

75.00
2,585,000

Peningkatan Pelayanan Jumlah Orang yang terangkut


Angkutan
angkutan umum/hari

Program Pengendalian
dan Pengamanan Lalu
Lintas

Persen

Peningkatan KIR angkutan umum

96.00
2,585,000

Orang

38,777

44,000

2,056,000

41,000

1,886,000

47,000

2,016,000

45

1,946,000

49,000

2,076,000

49,000

9,980,000

410

360

1,102,000

325

1,118,000

292

1,143,000

263

1,168,000

237

1,193,000

237

5,724,000

Persen

40.00

50.00

2,725,000

55.00

1,825,000

60.00

1,800,000

65.00

1,800,000

70.00

1,900,000

70.00

10,050,000

Persen

40.00

50.00

1,050,000

55.00

900,000

60.00

1,350,000

65.00

1,200,000

70.00

1,800,000

70.00

6,300,000

Kendaraan

3,376

3,500

1,470,000

3,525

1,750,000

3,550

300,000

3,575

300,000

3,600

300,000

3,600

4,120,000

4,510,000

4,670,000

100.00

15,925,000

31.38

4,425,350

82.83

100.00
2,685,000

14.23

Urusan Komunikasi dan


Informatika

65.68

100.00
2,585,000

Persen

Kejadian

48.53

98.00
5,485,000

4,230,000

100.00

5,290,000

23,125,350

Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika
Kerja sama Informasi
dengan Media Massa

Frekuensi pelaksanaan diseminasi


informasi Nasional

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Kecamatan

15

26

1,805,350

26

1,615,000

26

1,925,000

26

1,735,000

26

2,395,000

26

9,475,350

Hal VIII - 13

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Peningkatan sistem informasi


Pengembangan aplikasi penyelenggaraan pemerintahan
melalui electronic government
sistem dan konten
telematika
Jumlah Pengunjung Web Site
www.sumedangkab.go.id
Pengembangan Sumber
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal
Daya Komunikasi dan
dan BTS
Informatika
Pengembangan sarana
dan prasarana
komunikasi dan
informatika
Pengembangan
Pelayanan Komunikasi
dan Informatika
Pembinaan Telematika
Daerah

Pengembangan
komunikasi, informasi,
dengan media masa

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Persen

26.15

35.00

820,000

40.00

820,000

45.00

770,000

50.00

270,000

55.00

270,000

55.00

2,950,000

Orang

155,166

200,000

350,000

210,000

350,000

220,000

350,000

230,000

350,000

240,000

350,000

240,000

1,750,000

Radio/TV
lokall/BTS

297

309

200,000

310

200,000

311

200,000

312

200,000

312

200,000

312

1,000,000

225,000

45.00

150,000

50.00

250,000

55.00

150,000

60.00

300,000

60.00

1,075,000

Ketersediaan Sarana dan Prasarana


Komunikasi dan Informatika

Persen

35.00

40.00

Pengadaan barang dan jasa melalui


LPSE

Hari

365

365

365
325,000

Jumlah kegiatan yang terinformasikan


melalui Layanan M-CAP

Kali

Jumlah Wilayah, Media Elektronik dan


Media Komunikasi yang Terbina

Persen

47.53

69.42

Jumlah Jaringan Komunikasi


Stasioner

Jaringan

7,256

7,300

Jumlah Jaringan Komunikasi Mobile

Jaringan

350,000

360,000

0.21

0.21

Rasio Wartel/Warnet terhadap


Penduduk

2016

Rasio

48

58

18 Urusan Pertanahan

365
350,000

68

600,000

71.17

78

625,000

7,310
100,000

370,000

71.92

400,000

380,000

650,000

73.17

150,000

390,000

675,000

79.42

450,000

400,000

700,000

79.42

3,250,000

7,340
650,000

400,000

1,750,000

0.22

0.22
465,850

1,875,000
100

7,340

0.22
423,500

365
425,000

100

7,330

0.21
385,000

365
400,000

88

7,320

0.21
350,000

365
375,000

512,435

2,136,785

Dinas Pertambangan,
Energi dan Pertanahan
Penataan Penguasaan,
Tersedianya data, informasi dan
Pemilikan, Penggunaan
administrasi pertanahan
dan Pemanfaatan Tanah

Paket

200,000

220,000

242,000

266,200

292,820

1,221,020

Program Penyelesaian
Konflik-konflik
Pertanahan

Paket

150,000

165,000

181,500

199,650

219,615

915,765

Terfasilitasinya Kebutuhan lahan


untuk Kepentingan umum

Urusan Kesatuan
19 Bangsa dan Politik
Dalam Negeri

5,604,500

5,192,500

5,317,500

5,842,500

6,752,300

28,709,300

Badan Kesatuan
Bangsa, Perlindungan
Masyarakat dan
Penanggulangan
Bencana
Program
Pengembangan
Wawasan Kebangsaan

Frekuensi konflik antar suku


Frekuensi
Konflik
beragama/Keyakinan

Program Pemberdayaan
Masyarakat Untuk
Jumlah
petugas
Menjaga Ketertiban dan masyarakat (linmas)
Keamanan
Program Pendidikan
Politik Masyarakat

antar

perlindungan

Jumlah LSM, Ormas dan OKP


Jumlah Organisasi Politik Daerah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Konflik
umat

0
100,000

Konflik

Orang

4,137

4,137

LSM/Ormas/
OKP

347

70

Partai Politik

12

190,000

4,137

190,000

4,137

200,000

4,137

250,000

4,137

680,000
0

275,000

69
345,000

12

0
180,000

69
340,000

12

0
160,000

69
285,000

12

0
140,000

70
280,000

12

0
100,000

4,137

347
350,000

12

1,105,000

1,600,000
12

Hal VIII - 14

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS
Program Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Program Pencegahan
Dini dan
Penanggulangan
Korban Bencana Alam

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Frekuensi kriminalitas di dusun/desa

Peningkatan
jumlah
tanggap bencana

kecamatan

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Kasus

90,000

90,000

100,000

100,000

100,000

480,000

Kecamatan

1,900,000

1,750,000

1,660,000

11

1,990,000

13

2,095,000

13

9,395,000

0.0

45.00

Kantor Satuan Polisi


Pamong Praja
Cakupan patroli siaga, ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat
(3 x Patroli dalam 1 hari)

Program peningkatan
keamanan dan
kenyamanan lingkungan Cakupan rasio petugas perlindungan
masyarakat (1 orang setiap RT atau
sebutan lainnya)
Program Pemeliharaan
Keamanan,
ketentraman, ketertiban
masyarakat dan
pencegahan tindak
kriminal

Cakupan penegakan peraturan


daerah dan peraturan kepala daerah

Persen

50.00
1,494,500

Persen

58.00

60.00

Persen

100.00

70.00

Urusan Otonomi
Daerah, Pemerintahan
20 Umum, Keuangan
Daerah, Kepegawaian
dan Persandian

60.00
2,027,500

62.00

1,550,000

75.00

53,618,475

65.00
2,027,500

65.00

750,000

80.00

63,116,823

70.00
2,027,500

70.00

850,000

85.00

63,402,055

70.00
1,682,300

75.00

970,000

90.00

62,161,272

9,259,300
75.00

2,070,000

90.00

65,971,132

6,190,000

308,269,756

Sekretariat Daerah
Program peningkatan
Kualitas Kebijakan
manajemen
Pemerintahan

Persentase kualitas kebijakan


manajemen pemerintahan

100.00

100.00

3,262,500

100.00

2,675,000

100.00

2,250,000

100.00

2,325,000

100.00

3,000,000

100.00

13,512,500

75

150,000

75

175,000

75

175,000

75

175,000

75

175,000

75

850,000

Persen

74.72

75,20

2,400,000

75,65

2,100,000

76,42

2,500,000

76,93

1,700,000

77,26

1,700,000

77,26

10,400,000

Pemberian layanan hukum terhadap


Program Penerapan dan
aduan/pengajuan permasalahan
penegakan hukum
hukum yang diterima

Persen

100.00

925,000

100.00

1,225,000

100.00

1,250,000

100.00

1,250,000

100.00

1,250,000

100.00

5,900,000

Program Penataan
Sarana dan Prasarana
Hukum

Peningkatan sarana dan prasarana


Pelayanan Publik dibidang Informasi
Hukum (JDIH)

Persen

100.00

100,000

100.00

125,000

100.00

125,000

100.00

125,000

100.00

125,000

100.00

600,000

Program Peningkatan
Pelayanan Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah

Pelayanan Kedinasan Kepala


Daerah/Wakil Kepala Daerah

Persen

100.00

100.00

2,390,000

100.00

2,500,000

100.00

2,510,000

100.00

2,560,000

100.00

2,575,000

100.00

12,535,000

Ketercapaian fungsi pengawasan


DPRD

Persen

100.00

100.00

Ketercapaian fungsi legislasi DPRD

Persen

100.00

100.00

Ketercapaian fungsi budgeting DPRD

Persen

100.00

100.00

Program Peningkatan
Kerjasama antar
Pemerintah Daerah
Program Penataan
Kelembagaan dan
Ketatalaksanaan

Kesepakatan kerjasama yang


ditindaklanjuti ke dalam perjanjian
kerjasama
Persentase kelembagaan yang efektif
dan efisien

Persen

Daerah/Piha
k Ke-3

Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat
Daerah
Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

100.00
11,546,134

100.00
100.00

100.00
12,700,747

100.00
100.00

100.00
13,970,822

100.00
100.00

100.00
15,367,904

100.00
100.00

100.00
16,904,694

100.00

70,490,300

100.00

Hal VIII - 15

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Badan Kepegawaian
Daerah
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Ketersediaan pendukung kediklatan
Aparatur

Paket

86,848

512,180

523,398

535,737

549,311

14

2,207,474

Program Pendidikan
Kedinasan

Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat

orang

134

419

3,805,388

1,262

11,399,189

1,002

8,578,335

517

5,164,335

517

5,307,335

3,695

34,254,582

Penyusunan regulasi kepegawaian

Paket

Frekuensi Penataan dan Penempatan


Pegawai dalam jabatan

Kali

21

22

19

19

19

19

98

Jumlah pegawai yang mendapatkan


penghargaan dan kenaikan pangkat

orang

2,573

2,150

Program Pembinaan
dan Pengembangan
Aparatur

2,200
3,745,821

2,225
4,365,118

2,225
4,770,227

11,000
5,172,532

20,664,203

Jumlah Penyelesaian kasus


pelanggaran disiplin pegawai, ijin
perceraian dan perkawinan

Persen

100

100

100

100

100

100

100

Jumlah Pelayanan Pengelolaan


administrasi Kepegawaian

orang

2,319

9,428

8,368

7,556

7,437

7,322

40,111

10

Terlaksananya rekruitmen pegawai


Program
Pengembangan Data
dan Informasi

2,200
2,610,505

Tersedianya Data Base Pegawai

kali
paket

Persen

10.74

12.45

12.53

12.70

12.88

13.04

13.04

Perda/
Perbup/Dok

14

14

14

14

14

14

14

237,420

421,496

316,739

364,250

418,888

1,758,793

Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah
Rasio APBD terhadap PDRB
Tersedianya data dan informasi
keuangan
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah

Program Pembinaan
dan Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota

Tersedianya data penggajian pegawai

SKPD

63

63

Tersedianya dokumen pelaksanaan


APBD

Dokumen

Pemanfaatan, pemeliharaan, dan


pengamanan barang milik daerah

Dokumen

Raperda/Ra
perbup

525,000

561,750

601,073

643,148

681,736

3,012,706

Tersedianya data APBD Hasil


evaluasi

15,579,680

63

14,975,640

63

16,236,571

63

17,180,671

63

18,111,636

63

82,084,197

Inspektorat
Program peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan

Meningkatnya profesionalisme tenaga


pemeriksa dan aparatur pengawasan

Orang

10

26

500,000

26

500,000

26

500,000

26

500,000

26

500,000

26

2,500,000

Program Peningkatan
sistem pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan kebijakankebijakan KDH

Menurunnya jumlah temuan terhadap


ketaatan dan sistem pengendalian
internal

Temuan

471

150

9,350,000

110

9,350,000

97

9,350,000

70

9,350,000

50

9,350,000

50

46,750,000

Program Penataan dan


penyempurnaan sistem
dan prosedur
pengawasan

Tersedianya sistem dan prosedur


pengawasan

150,000

150,000

150,000

150,000

150,000

750,000

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Paket

Hal VIII - 16

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

Urusan Pemberdayaan
21
Masyarakat dan Desa

TARGET

2016
Rp (000)

4,510,500

TARGET

2017
Rp (000)

5,052,600

TARGET

Rp (000)

6,123,120

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
TARGET

Rp (000)

7,102,944

TARGET

8,523,533

Rp (000)
31,312,697

Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan
Pemerintahan Desa

Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan

Frekuensi Fasilitasi Peningkatan


Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan

Paket

3
691,500

Frekuensi Fasilitasi dan Evaluasi DBH


Pajak Daerah, Retribusi Daerah bagi
Desa dan ADD

3
829,800

Kali

305,000

366,000

439,200

527,040

632,448

20

2,269,688

Program Peningkatan
Keberdayaan Lembaga
Frekuensi Fasilitasi peningkatan
Ekonomi dan
ekonomi masyarakat perdesaan
Kesejahteraan
Masyarakat Perdesaan

Paket

1,929,000

2,074,800

2,489,760

2,987,712

3,585,254

27

13,066,526

Program Peningkatan
Keberdayaan dan
Kemandirian Lembaga
Ekonomi dan
Kesejahteraan
Masyarakat Perdesaan

Pemasyarakatan Teknologi Tepat


Guna, Perilaku Hidup Sehat, dan
Lingkungan yang Bersih

Paket

570,000

684,000

820,800

984,960

1,181,952

15

4,241,712

Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa

Intensitas Fasilitasi Peningkatan


Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Paket

10

10

1,015,000

1,098,000

1,377,600

1,408,320

1,689,984

41

6,588,904

1,487,645

1,487,645

1,487,645

5,145,866

22 Urusan Sosial

15
1,433,894

Frekuensi Fasilitasi Kegotong


royongan

3
1,194,912

Paket

Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun
Desa

3
995,760

1,487,645

10

1,487,645

7,438,225

Dinas Sosial dan


Tenaga Kerja
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)

Persentase PMKS skala Kabupaten


Sumedang yang memperoleh bantuan
sosial untuk pemenuhan kebutuhan
dasar

Program Pembinaan
Eks Penyandang
Penyakit Sosial (Eks
Persentase PMKS skala Kabupaten
Narapidana,
Sumedang yang menerima program
PSK,Narkoba dan
pemberdayaan sosial melalui
Penyakit Sosial lainnya)
kelompok usaha bersama (KUBE)
atau kelompok sosial ekonomi sejenis
Program Pembinaan
lainnya
Lanjut Usia Terlantar

Persen

27.19

20.00

163,350

20.00

163,350

100.00

163,350

100.00

163,350

100.00

163,350

100.00

816,750

Persen

34.00

39.65

84,100

39.65

84,100

100.00

84,100

100.00

84,100

100.00

84,100

100.00

420,500

Persen

100.00

100.00

72,375

100.00

72,375

100.00

72,375

100.00

72,375

100.00

72,375

100.00

361,875

Program Pembinaan
Anak Terlantar
Persentase panti sosial skala
Program pelayanan dan
Kabupaten Sumdang yang
rehabilitasi
menyediakan sarana dan prasarana
kesejahteraan sosial
pelayanan kesejahteraan sosial

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 17

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Persentase Wahana Kesejahteraan


Program Pemberdayaan Sosial Berbasis Masyarakat
Kelembagaan
(WKSBM) yang menyediakan sarana
Kesejahteraan Sosial
dan prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial

Program Perlindungan
Sosial bagi PMKS yang
termasuk dalam kriteria
Korban Bencana.

Program Pembinaan
dan latihan bagi
penyandang cacat dan
eks trauma

Persentase korban bencana skala


Kabupaten Sumedang yang
menerima Bantuan Sosial selama
masa tanggap darurat

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

Persen

34.62

100.00

Persen

100.00

100.00

376,020

TARGET

Rp (000)

100.00

Persen

100.00

100.00

Persentase Penyandak Cacat Fisik


dan Mental serta Lanjut Usia tidak
Potensial yang telah menerima
jaminan sosial

Persen

12.50

27.50

23 Urusan Kebudayaan

376,020

100.00
439,250

Persentase Korban Bencana skala


Kabupaten Sumedang yang di
evakuasi dengan menggunakan
sarana dan prasarana tanggap darurat
lengkap

2016
Rp (000)

100.00

439,250

27.50

2,500,000

376,020

100.00

100.00

352,550

TARGET

2017
Rp (000)

100.00

439,250

100.00

2,500,000

TARGET

376,020

100.00

100.00

352,550

TARGET

Rp (000)

100.00

439,250

100.00

2,500,000

TARGET

376,020

100.00

100.00

352,550

KONDISI KINERJA AKHIR

2018

100.00

439,250

100.00

2,500,000

1,880,100

100.00

100.00

352,550

Rp (000)

2,196,250
100.00

352,550

100.00

2,500,000

1,762,750

12,500,000

Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Program
pengembangan nilai
budaya

Persentase peningkatan apresiasi


masyarakat terhadap nilai budaya

persen

20 Kali

20

1,000,000

20

1,000,000

20

1,000,000

20

1,000,000

20

1,000,000

20

5,000,000

Program pengelolaan
kekayaan budaya

Persentase peningkatan apresiasi


masyarakat terhadap karya budaya

persen

5 Kali

20

1,500,000

20

1,500,000

20

1,500,000

20

1,500,000

20

1,500,000

20

7,500,000

24 Urusan Statistik

1,125,000

1,760,000

1,620,000

1,680,000

1,865,000

8,050,000

Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program
Pengembangan data
statistik daerah

Persentase ketersediaan data dan


informasi yang dibutuhkan untuk
perencanaan pembangunan

Persen

80.00

100.00

25 Urusan Kearsipan

1,125,000

100.00

2,820,000

1,760,000

100.00

2,794,500

1,620,000

100.00

3,408,950

1,680,000

100.00

3,066,745

1,865,000

100.00

3,373,420

8,050,000

15,463,615

Kantor Arsip Daerah


Program Peningkatan
kualitas dan kuantitas
sumber daya aparatur
pengelola kearsipan

Ketersediaan jumlah
arsiparis/pengelola arsip

Orang

224

157

340,000

157

374,000

157

411,400

157

452,540

157

497,794

785

2,075,734

Program
Pengembangan/Pemelih
Ketersediaan sarana/prasarana kearsipan Paket
araan sarana dan
prasarana kearsipan

199

23

1,325,000

20

1,100,000

21

1,600,000

20

1,210,000

20

1,331,000

104

6,566,000

798,600

37,500

878,460

162,500

3,663,060

331,000

Program Penyelamatan
dan pelestarian
dokumen/arsip

Jumlah arsip daerah yang terpelihara

Dokumen

25,000

27,500

600,000

30,000

660,000

32,500

726,000

35,000

Program Penelusuran
arsip yang bernilai
sejarah

Jumlah
sejarah

Dokumen

100,000

110,000

121,000

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

dokumen

yang

bernilai

Hal VIII - 18

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

Program Peningkatan
kualitas layanan
informasi kearsipan

Terlayaninya SKPD, Desa dan


masyarakat dalam hal informasi
kearsipan

SKPD

Program
Pengembangan
khasanah kearsipan

Jumlah SKPD yang menyerahkan


arsip statis

SKPD

Program Perbaikan
sistem administrasi
kearsipan

Ketersediaan
Peraturan
tentang Tata Kearsipan

Perbup

Bupati

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET
0

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

18

355,000

18

390,500

18

429,550

18

472,505

18

519,756

90

2,167,311

100,000

110,000

121,000

133,100

146,410

10

610,510

50,000

50,000

26 Urusan Perpustakaan

575,000

1,444,400

1,184,400

1,264,400

1,359,400

5,827,600

Kantor Perpustakaan
Daerah
Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan
Program
Pengembangan Budaya
Jumlah Perpustakaan
Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Jumlah Bahan Pustaka
B

URUSAN PILIHAN

Urusan Perikanan dan


Kelautan

Orang
Perpustakaa
n
Eksemplar

25,852

26,852

489

494

264,200

272,200

28,352
575,000

501

30,552
1,444,400

283,200

7,450,000

511

33,552
1,184,400

298,200

6,675,000

526

37,552
1,264,400

316,200

9,675,000

546

37,552
1,359,400

339,200

12,675,000

546

5,827,600

339,200

12,500,000

48,975,000

Dinas Peternakan dan


Perikanan
Peningkatan produksi ikan :
Program
Pengembangan
budidaya perikanan

a. Ikan konsumsi

Ton

5,987

6,286

6,601
2,000,000

7,931
1,225,000

10,277
4,225,000

24,000
7,225,000

24,000
7,050,000

21,725,000

b. Ikan Hias

Ekor

528,644

541,860

555,406

569,291

583,524

598,112

598,112

c. Benih Ikan

Ribek

125,717

132,006

138,620

155,198

172,955

211,629

211,629

Persen

50.00

10.00

Program Peningkatan
sarana dan prasarana
bidang perikanan

Persentase peningkatan sarana


prasarana produksi perikanan

Program Peningkatan
Konsumsi Hasil
Perikanan

Peningkatan tingkat konsumsi ikan

Kg/Kapita

15.20

16.40

100,000

16.90

100,000

17.40

100,000

17.90

100,000

18.40

100,000

Program Optimalisasi
pengolahan dan
pemasaran produksi
perikanan

Peningkatan kualitas produk olahan


perikanan

Unit Usaha

35.00

10.00

100,000

5.00

100,000

5.00

100,000

5.00

100,000

5.00

100,000

Urusan Pertanian

5,250,000

10.00

29,128,000

5,250,000

10.00

31,563,000

5,250,000

10.00

30,038,000

5,250,000

10.00

30,398,000

5,250,000

50.00

18.40

30.00

30,358,000

26,250,000

500,000

500,000

151,485,000

Dinas Pertanian,
Tanaman Pangan dan
Holtikultura
Peningkatan produksi padi sebesar
2% per tahun
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan

ton GKG

510,862

521,079

Peningkatan produksi palawija


sebesar 2% per tahun

ton

244,028

248,909

Peningkatan produksi hortikultura


unggulan dan prospektif daerah

ton

160,259

218,000

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

531,501
9,000,000

253,887
228,000

542,131
9,250,000

258,964
239,000

552,973
9,500,000

264,144
250,000

564,033
9,750,000

269,427
262,000

564,033
10,000,000

269,427

47,500,000

262,000

Hal VIII - 19

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan

Bertambahnya jumlah kelompok tani


yang menerapkan pengelolaan pasca
panen dan perbaikan mutu
pengelolaan hasil pertanian

Kelompok
tani

207

275,000

275,000

275,000

275,000

275,000

25.00

1,375,000

Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebunan

Meningkatnya kemitraan usaha tani

Kelompok
tani

12

13

350,000

14

350,000

15

350,000

16

350,000

17

350,000

17

1,750,000

Ketersediaan sarana, prasarana dan


infrastruktur pertanian
Program Pembangunan
Sarana, Prasarana dan - Alsintan
Infrastruktur Lainnya
- Jaringan Irigasi Perdesaan

Dinas Kehutanan dan


Perkebunan
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Program Pembangunan
Sarana, Prasarana dan
Infrastruktur Pertanian
lainnya
Program
Pengembangan
Agribisnis

250

2,200

250

Ha

2,000

500

- Jalan Usaha Tani

Km

10

Peningkatan lahan produktif


perkebunan

Ha

10,606

73

1,294,000

73

1,294,000

73

1,294,000

73

1,294,000

73

1,294,000

365

6,470,000

Ketersediaan sarana prasarana dan


infrastruktur perkebunan

Kel

143

21

959,000

23

1,034,000

21

749,000

21

749,000

21

749,000

107

4,240,000

Frekuensi fasilitasi kemitraan usaha


agrobisnis komoditas perkebunan

Kel

475,000

225,000

225,000

125,000

125,000

1,175,000

Persen

80.00

4.00

10,000,000

500

250
10,000,000

10

500

250

1,250

Unit

10,000,000

10

500

250
10,000,000

500

10

10,000,000

2,500

50,000,000

50

10

Dinas Peternakan dan


Perikanan
Persentase peningkatan produksi
daging, telur dan susu

4.00

4.00

4.00

4.00

20

Program Peningkatan
produksi hasil
peternakan

a. Daging

Ton

11,852

12,284

b. Telur

Ton

1,362

1,376

1,390

1,404

1,418

1,432

7,020

c. Susu

Ton

12,644

13,277

13,941

14,638

15,370

16,138

73,364

Program Peningkatan
sarana dan prasarana
bidang peternakan

Persentase peningkatan sarana dan


prasarana bidang peternakan

Persen

50.00

10.00

1,000,000

10.00

1,000,000

10.00

1,000,000

10.00

1,000,000

10.00

1,000,000

50

5,000,000

Persen

100.00

100.00

950,000

100.00

950,000

100.00

950,000

100.00

950,000

100.00

950,000

100.00

4,750,000

Persen

100.00

100.00

325,000

100.00

325,000

100.00

325,000

100.00

325,000

100.00

325,000

100.0000

1,625,000

500,000

Program Pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
Program Peningkatan
Kesehatan masyarakat
veteriner
Program Peningkatan
pengelolaan hasil
produksi peternakan
Program Peningkatan
pemasaran hasil
produksi peternakan

Program Peningkatan
kapasitas sumber daya
manusia peternakan dan
perikanan

Persentase pengendalian tingkat


kematian ternak dan pengendalian
penyakit hewan menular strategis
(PHMS) dan Zoonosis
Tingkat keamanan Pangan Asal
Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan
Halal (ASUH)
Peningkatan kualitas produk olahan
peternakan

Unit Usaha

Jumlah sarana dan prasarana Pasar


Hewan Lokal yang terpelihara

Unit

Persentase peningkatan sarana dan


prasarana Pasar Hewan Regional

Persen

Jumlah aparatur / pelaku usaha


peternakan dan perikanan yang
mengikuti pelatihan teknis/magang,
dsj.

orang

20

Persentase peningkatan data dan


informasi

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

4,050,000

100,000

12,547

10.00

100,000

13,122

100,000

22,350,000

10

3,200,000
100.00

50

10
300,000

16.00

64,779

4,890,000

500,000

300,000
16.00

14,000

100,000

10.00

10
400,000

4,680,000

500,000

10.00

10

32.00

4,470,000

80.00

10

12,826

2,100,000

250,000
10.00

100,000

1
100,000

Persen

4,260,000

300,000
16.00

1,550,000
90.00

Hal VIII - 20

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

2015
Rp (000)

Urusan Kehutanan

TARGET

2016
Rp (000)

5,027,000

TARGET

2017
Rp (000)

4,837,000

TARGET

Rp (000)

4,707,000

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
TARGET

Rp (000)

4,707,000

TARGET

Rp (000)

4,707,000

23,985,000

Dinas Kehutanan dan


Perkebunan

Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan

Jumlah kelompok usaha aneka Hasil


Hutan Non Kayu

Kelompok

Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan

Persentase Lahan Kritis terhadap


Luas Wilayah Kabupaten Sumedang

Perlindungan dan
konservasi Sumber
Daya Hutan
Program perencanaan
dan pengembangan
hutan

74

Persen

9.16

0.64

2,987,000

0.64

3,087,000

0.64

2,987,000

0.64

2,987,000

0.64

Persentase Peningkatan
pemberdayaan masyarakat sekitar
hutan dalam perlindungan dan
konservasi sumber daya hutan

Persen

16.67

16.67

150,000

16.67

150,000

16.67

150,000

16.67

150,000

Persentase Luasan Kawasan Hutan


minimal yakni 30% dari luas wilayah

Persen

27.25

0.55

630,000

0.55

600,000

0.55

600,000

0.55

600,000

Urusan Energi dan


Sumberdaya Mineral

1,260,000

8,023,500

1,000,000

8,138,500

970,000

8,265,000

970,000

35

5,170,000

2,987,000

3.20

15,035,000

16.67

150,000

83.33

750,000

0.55

600,000

2.75

3,030,000

8,137,950

970,000

8,264,395

40,829,345

Dinas Pertambangan,
Energi dan Pertanahan
Program pengendalian
air tanah

Ketersediaan air bersih yang


bersumber dari air tanah

Program pembinaan dan


Berkembangnya Energi Alternatif di
pengembangan bidang
masyarakat
energi baru terbarukan
Program pembinaan dan Rasio elektrifikasi
pengembangan bidang
Ketersediaan lampu penerangan jalan
ketenagalistrikan
umum
Program pembinaan dan
Persentase pengawasan pemegang
pengawasan bidang
IUP
pertambangan
Program pengawasan
dan penertiban kegiatan Menurunnya resiko bencana di
rakyat yang berpotensi daerah rawan bencana geologi
merusak lingkungan
5

Titik

KK

387

500,000

550,000

605,000

665,500

732,050

10

3,052,550

20

150,000

20

150,000

20

150,000

20

150,000

20

150,000

100

750,000

Persen

75.21

0.50

2,973,500

0.50

2,973,500

0.50

2,973,500

0.50

2,973,500

0.50

2,973,500

2.50

14,867,500

PJU

1,629

750

3,750,000

750

3,750,000

750

3,750,000

750

3,750,000

750

3,750,000

3,750

18,750,000

100

100

400,000

100

440,000

100

484,000

100

266,200

100

292,820

100

1,883,020

250,000

275,000

302,500

332,750

366,025

21

1,526,275

Persen

Desa

Urusan Pariwisata

6,000,000

6,000,000

6,000,000

6,000,000

6,000,000

30,000,000

Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga

Program
Pengembangan
Pemasaran Pariwisata

Persentase peningkatan kunjungan


wisatawan 20 persen per tahun

Persen

Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata

Destinasi wisata unggulan yang


dikembangkan

Lokasi

Urusan Perindustrian

10,00

20,00

1,000,000

40,00

1,000,000

60,00

1,000,000

80,00

1,000,000

100,00

1,000,000

5,000,000

5,000,000

5,000,000

5,000,000

5,000,000

2,200,000

2,100,000

1,800,000

1,900,000

1,900,000

100,00

5,000,000

25,000,000

9,900,000

Dinas Perindustrian dan


Perdagangan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 21

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014
TARGET

Kelompok

Peningkatan jumlah IKM yang dilatih


dalam pengelolaan usaha dan
legalitas usaha

kelompok

Pengembangan sistem dan jaringan


Program
informasi Perindustrian
Pengembangan SentraSentra Industri Potensial Peningkatan Jumlah promosi produk
IKM yang diikuti

2015
Rp (000)

Peningkatan jumlah usaha Industri


yang menggunakan teknologi yang
lebih maju

Program
Pengembangan Industri Peningkatan jumlah
Kecil dan Menengah
perajin/pengusaha dalam industri
kreatif yang berbasis budaya
unggulan

SATUAN

550,000

TARGET

Rp (000)
5

20

20

Kecamatan

26

Urusan Perdagangan

Rp (000)
5

550,000

Rp (000)
5

Rp (000)
5

Rp (000)

25

4,200,000
100

26
500,000

3
7,050,000

2,750,000

25

26
500,000

TARGET

850,000
20

26

9,750,000

550,000

20

2
5,550,000

550,000

TARGET

850,000

450,000

KONDISI KINERJA AKHIR

2018

26
750,000

TARGET

800,000
20

26

7,275,000

2017

20

TARGET

800,000

750,000
kali

550,000

5
900,000

orang

2016

2,950,000
12

6,375,000

36,000,000

Dinas Perindustrian dan


Perdagangan
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Eksport

Prgram Peningkatan
Efesiensi Perdagangan
dalam negeri

Program Perlindungan
Konsumen dan
Pengamanan
Perdagangan

Peningkatan pengusaha industri dan


perdagangan di Kabupaten
Sumedang yang menguasai prosedur
ekspor dan impor

Orang

30

Peningkatan Sistem Jaringan


Informasi Perdagangan serta
penggunaan produk dalam negeri

Orang

60

30

60

30

60

30

210

Bertambahnya Jumlah promosi dan


Pemasaran Produk Unggulan Daerah

Kali

24

Terbangunnya lembaga dan


kerjasama kemitraan antara Pelaku
usaha besar/asosiasi pengusaha
dengan Pelaku usaha kecil/UKM

Kali

Terlaksananya sistem resi gudang


untuk komoditi unggulan daerah

Persen

100

100

100

100

100

100

Meningkatnya kualitas SDM pengelola


dan pedagang Pasar Tradisional

Orang

50

150

150

175

175

175

825

Meningkatnya Sarana dan prasarana


pasar yang representatif

Persen

55

60

65

70

75

75

Sinkronisasi kebijakan Perlindungan


Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan

Lembaga

Meningkatnya Iklim Usaha


perdagangan yang kondusif

50

30

150,000

6,275,000

30

70

4,425,000

6
400,000

Persen

150,000

75

30

200,000

5,750,000

6
525,000

80

30

200,000

5,825,000

6
3,350,000

85

30

150,000

5,150,000

6
575,000

90

150

850,000

27,425,000

6
625,000

95

5,475,000
95

Program Pemberdayaan
Meningkatnya omset pasar tradisional
dan Perlindungan Pasar
1 persen per tahun
Tradisional

Rupiah
(Juta)

1,023

1,025

200,000

1,035

200,000

1,045

200,000

1,056

200,000

1,066

200,000

1,066

1,000,000

Program Pembinaan
Pedagangan Kaki Lima
dan Asongan

Wilayah

250,000

250,000

250,000

250,000

250,000

1,250,000

Jumlah pedagang kaki lima dan


asongan yang tertata

Urusan
Ketransmigrasian

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

5,300,000

350,000

400,000

450,000

500,000

7,000,000

Hal VIII - 22

NO

URUSAN/PROGRAM
PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

SATUAN

KONDISI
KINERJA
AWAL

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


2014
TARGET

2015
Rp (000)

TARGET

2016
Rp (000)

TARGET

2017
Rp (000)

TARGET

KONDISI KINERJA AKHIR

2018
Rp (000)

TARGET

Rp (000)

TARGET

Rp (000)

Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil dan
Transmigrasi
Program
Jumlah calon lokasi penerima
Pengembangan Wilayah
transmigran
Ketransmigrasian

Lokasi

3.00

3.00

300,000

3.00

350,000

3.00

400,000

3.00

450,000

3.00

500,000

3.00

2,000,000

Program Transmigrasi
lokal

Penanganan pemindahan penduduk


miskin asal wilayah genangan
jatigede melalui pola sisipan
pedesaan

KK

4,250

4,250

4,000,000

4,250

4,000,000

Program Transmigrasi
Regional

Penanganan pemindahan penduduk


miskin asal wilayah genangan
jatigede melalui pola resseltemen
(penerima manfaat Cirebon,
Majalengka, Indramayu)

KK

600

600

1,000,000

600

1,000,000

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal VIII - 23

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten


Sumedang Tahun 2014-2018 mempunyai tujuan memberi gambaran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah pada akhir periode
masa jabatan. Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD yang diinginkan
dilihat dari pencapaian indikator outcome prioritas pembangunan daerah
setiap tahun. Pada dasarnya indikator kinerja daerah secara teknis
dirumuskan dengan mengambil indikator sasaran prioritas yang telah
ditetapkan (outcomes).
Indikator Kinerja Daerah dalam RPJM Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2014-2018 meliputi Indikator Kinerja Pembangunan Daerah yang
menjelaskan tentang pencapaian setiap Misi RPJM Daerah dan Indikator
Kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Target Indikator Kinerja ditetapkan
dengan mengacu pada target yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya daerah. Indikator kinerja
daerah dapat dilihat pada tabel 9.1 dan tabel 9.2 dibawah ini.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal IX - 1

TABEL 9.1
INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018

MISI
Meningkatkan
efektivitas
pemerintahan daerah
dalam mewujudkan
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET CAPAIAN KINERJA

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

Penilaian LAKIP

Interval 0-100

41,45

43,56

45,67

47,78

49,89

52,00

52,00

Penilaian LPPD

Interval 0-4

2,559

2,600

2,700

2,800

2,900

3,000

3,000

WDP

WDP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

Opini BPK
Rasio belanja modal terhadap total
belanja

Persen

13,93

20,00

22,50

25,00

27,50

30,00

30,00

Implementasi standar kompetensi


jabatan struktural

Kali

32

Penerapan insentif berbasis kinerja

Persen

0,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

70,00

Penerapan sistem reward

Orang

2.573

2.150

2.200

2.200

2.225

2.225

11.000

Penerapan sistem punishment

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100

Indeks kepuasan masyarakat (IKM)

Persen

74,72

75,20

75,65

76,42

76,93

77,26

77,26

Penerapan SPM/SP

Persen

20,00

40,00

60,00

75,00

90,00

100,00

100,00

Unit Kerja

10

12

14

14

Persen

70,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Penerapan SMM/SNI/ISO
9001-2008
Persentase kesesuaian antara
muatan Renstra SKPD dengan
RPJMD
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 2

MISI
Meningkatkan
efektivitas
pemerintahan daerah
dalam mewujudkan
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET CAPAIAN KINERJA

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

Persentase kesesuaian antara


muatan RKPD dengan RPJMD

Persen

80,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase kesesuaian
perencanaan pembangunan daerah
dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) dan Turunannya

Persen

60,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Interval 1-8
(Tangga Arstein)

5-6

5-6

5-6

6-7

6-7

6-7

6-7

Persen

100,00

70,00

70,00

70,00

70,00

70,00

70,00

Tingkat Partisipasi Masyarakat


dalam Pembangunan
Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3
Mengembangkan
sumber daya manusia
Kabupaten Sumedang
yang sehat, cerdas,
terampil, dan produktif
dilandasi dengan nilainilai keimanan dan
ketaqwaan

Indeks Pendidikan

Poin

82,90

83,24

83,54

83,83

84,13

84,42

84,42

Indeks Kesehatan

Poin

71,05

71,35

71,65

71,95

72,25

72,55

72,55

Jumlah insiden yang disebabkan


masalah perbedaan
agama/keyakinan

Kasus

Meningkatkan
ketersediaan dan
kualitas infrastruktur
wilayah

Jalan kewenangan kabupaten dalam


kondisi baik

Persen

25,5

37,73

54,04

68,88

70,24

86,1

86,1

Status jalan kabupaten

Km

796,05

806,05

816,05

826,05

836,05

846,05

846,05

Cakupan daerah irigasi terhadap


area pertanian

Ha

17.077,20

19.016,19

20.632,03

21.878,54

22.940,38

24.022,2

24.022,2

Proporsi rumah tangga dengan


akses berkelanjutan terhadap air
minum layak di perkotaan dan
perdesaan

Persen

50,19

62,00

63,50

67,00

67,00

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

62,50

63,00

Hal IX - 3

MISI
Meningkatkan
efektivitas
ketersediaan
dan
pemerintahan
daerah
kualitas
infrastruktur
dalam mewujudkan
wilayah
pelayanan publik dan
kualitas demokrasi

INDIKATOR KINERJA

TARGET CAPAIAN KINERJA

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

Proporsi rumah tangga dengan


akses berkelanjutan terhadap
sanitasi dasar di perkotaan dan
perdesaan

Persen

35,00

55,00

60,00

65,00

70,00

75,00

75,00

Cakupan Layanan Rumah Tidak


layak Huni

Persen

12,01

27,01

42,01

57,01

72,01

87,01

87,01

Rupiah (Milyar)

2.780,80

3.163,35

3.289,89

3.421,48

3.558,34

3.700,67

3.700,67

Poin

64,90

65,49

66,08

66,67

67,26

67,85

67,85

Kluster industri mikro dan kecil

Industri

5.751

5.753

5.753

5.755

5.759

5.761

5.761

Kluster industri menengah

Industri

18

18

18

19

19

20

20

Jumlah usaha mikro, kecil, dan


menengah

UMKM

6.898

7.518

8.138

8.758

9.378

10.000

10.000

Pelatihan kerja

Orang

256

600

600

600

600

600

600

Penempatan tenaga kerja

Orang

2.82

500-1.500

500-1.500

500-1.500

500-1.500

500-1.500

500-1.500

Penyelesaian perselisihan hubungan


industrial

Kasus

0-12

0-12

0-12

0-12

0-12

0-12

Perusahaan

300

845

845

845

845

845

845

Orang

55.813

66.000

66.000

66.000

66.000

66.000

66.000

Kawasan

Lokasi

Kawasan Pengembangan Ekonomi


Mengembangkan
perekonominan
Kabupaten Sumedang
yang berdaya saing dan
berkeadilan. serta
memberdayakan dan
melindungi kelompokkelompok usaha kecil
dan menengah

SATUAN

Tingkat Investasi (PMTB)


Indeks Daya Beli

Pengawasan Ketenagakerjaan
Perlindungan tenaga kerja
Kawasan strategis kabupaten
Jumlah objek wisata daerah yang
dikembangkan
RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 4

MISI

INDIKATOR KINERJA

TARGET CAPAIAN KINERJA

KONDISI
KINERJA
AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

Rupiah (Juta)

3.025

4.450

4.600

4.750

5.250

5.500

5.500

Poin

0,30

0,29

0,28

0,27

0,26

0,25

0,25

Jenis Produk

16

16

16

16

16

16

16

Jenis
Teknologi

SATUAN

Meningkatkan
Mengembangkan
efektivitas
perekonominan
pemerintahan
daerah
Kabupaten
Sumedang
dalamberdaya
mewujudkan
yang
saing dan
pelayanan publik
berkeadilan
serta dan
kualitas demokrasi
memberdayakan
dan
melindungi kelompokkelompok usaha kecil
dan menengah

Kredit Perbankan kepada UKM

Mengembangkan
lingkungan Kabupaten
Sumedang yang aman,
nyaman, dan lestari
berbasis budaya dan
nilai-nilai kesundaan
sebagai daya ungkit
pembangunan

Rasio luas kawasan lindung untuk


menjaga keanekaragaman hayati
terhadap total luas kawasan hutan

Persen

42,24

42,25

42,25

42,26

42,26

42,27

42,27

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Persen

4,76

6,28

8,52

9,36

10,10

10,83

10,83

Rasio Lahan Kritis terhadap total


luas wilayah

Persen

9,16

8,51

7,90

7,23

6,59

5,95

5,95

Luas lahan hutan

Persen

27,25

27,80

28,35

28,90

29,45

30,00

30,00

Kecamatan

11

13

13

Terlaksananya perlindungan,
pengembangan, dan pewarisan nilainilai kasundaan

Kegiatan

50

50

50

50

50

50

50

Kunjungan Wisatawan Meningkat 20


Persen Per Tahun

Persen

10,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

100,00

Penggunaan bahasa sunda dalam


proses belajar mengajar dan
kegiatan pemerintahan

Persen

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

100,00

Indeks Gini
Akses pasar untuk produk lokal
Penggunaan teknologi dan rekayasa
produk pertanian

Jumlah daerah yang sudah terlatih


tanggap bencana

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 5

TABEL 9.2
INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH

KONDISI
KINERJA AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Indeks Pembangunan Manusia

Poin

72,95

73,36

73,76

74,15

74,55

74,94

74,94

Indeks Daya Beli

Poin

64,90

65,49

66,08

66,67

67,26

67,85

67,85

Indeks Pendidikan

Poin

82,90

83,24

83,54

83,83

84,13

84,42

84,42

Indeks Kesehatan

Poin

71,05

71,35

71,65

71,95

72,25

72,55

72,55

Rupiah
(Ribu)

13.405,70

14.179,80

15.056,00

15.932,30

16.808,50

17.684,80

17.684,80

Poin

0,30

0,29

0,28

0,27

0,26

0,25

0,25

Persen

11,81

11,31

10,81

10,31

9,80

9,32

9,32

Angka Melek Huruf

Persen

97,82

97,92

98,02

98,12

98,22

98,32

98,32

Rata-rata Lama Sekolah

Tahun

7,96

8,08

8,19

8,29

8,39

8,49

8,49

Angka Harapan Hidup

Tahun

67,53

67,81

67,99

68,17

68,35

68,53

68,53

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke rumah sakit pada


setiap unit

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Pendapatan Perkapita (adhb)


Indeks Gini
Tingkat Kemiskinan
II

Aspek Pelayanan Umum

Fokus Layanan Urusan Wajib

Pendidikan

SATUAN

Kesehatan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 6

NO

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

89,83

89,00

89,50

90,00

90,00

90,00

90,00

Persen

34,00

35,00

36,00

37,00

38,00

39,00

39,00

Cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat

Persen

36,98

64,00

67,00

69,00

72,00

75,00

75,00

Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati


terhadap total luas kawasan hutan

Persen

42,24

42,25

42,25

42,26

42,26

42,27

42,27

Jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik

Persen

25,50

37,73

54,04

68,88

70,24

86,10

86,10

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air


minum layak di perkotaan dan perdesaan

Persen

50,19

62,00

62,50

63,00

63,5

67,00

67,00

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap


sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan

Persen

35,00

55,00

60,00

65,00

70,00

75,00

75,00

Kesesuaian pemanfaatan terhadap RTRW Kabupaten

Persen

70,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Persen

4,76

6,28

8,52

9,36

10,10

10,83

10,83

Persentase data perencanaan pembangunan yang dapat diakses

Persen

80,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan


RPJMD

Persen

70,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH

SATUAN

Aspek Kesejahteraan
Cakupan
pertolongan Masyarakat
persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan

Persen

Persentase Penanganan Sampah

KONDISI
KINERJA AWAL

TARGET CAPAIAN KINERJA

Lingkungan Hidup

Pekerjaan Umum

Penataan Ruang

Perencanaan Pembangunan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 7

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

Persen

80,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunannya

Persen

60,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase rumah tangga pengguna air bersih perpipaan di wilayah


perkotaan

Persen

11,00

12,00

13,00

14,00

15,00

16,00

16,00

Cakupan Layanan Rumah Tidak layak Huni

Persen

12,01

27,01

42,01

57,01

72,01

87,01

87,01

Persentase masyarakat yang mendapatkan layanan atau


pembinaan olahraga

Persen

60,00

80,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Peningkatan fasilitas layanan pemuda dan olahraga

Persen

70,00

80,00

90,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Orang

816

916

1.016

1.116

1.216

1.316

1.316

Koperasi

213

220

240

260

280

300

300

Persentase kepemilikan kartu keluarga

Persen

25,56

56,53

75,00

99,00

99,00

99,00

99,00

Persentase kepemilikan KTP

Persen

61,32

87,59

97,87

99,00

99,00

99,00

99,00

Perumahan

Kepemudaan dan Olahraga

Penanaman Modal

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah


Jumlah wirausaha UMKM
Jumlah Koperasi Aktif yang melaksanakan RAT

11

KONDISI
KINERJA AWAL

Aspek
Kesejahteraan
Masyarakat
Persentase
kesesuaian
antara muatan RKPD dengan RPJMD

Persentase pelayanan perijinan dan non perijinan penanaman


modal
10

SATUAN

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 8

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH
Aspek
Kesejahteraan
Masyarakat
Persentase
bayi berakte
kelahiran

12

14

2015

2016

2017

2018

35,00

50,00

60,00

70,00

80,00

80,00

Persen

7.42

7,04

6,66

6,28

5,90

5,52

5,52

Persentase Penanganan Daerah Rawan Pangan

Persen

50,00

55,00

60,00

65,00

70,00

75,00

75,00

Persentase Penguatan Cadangan Pangan

Persen

46,83

53,43

60,00

66,60

73,20

79,80

79,80

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Rasio kekerasan terhadap perempuan

Rasio

0,0087

0,008

0,0075

0,0069

0,0064

0,0058

0,0058

Rasio kekerasan terhadap anak

Rasio

0,0078

0,0087

0,0081

0,0079

0,0077

0,0075

0,0075

Persen

28,90

30,34

31,86

33,45

35,12

36,88

36,88

Anak

2,318

2,230

2,220

2,210

2,200

2,190

2,190

Cakupan peserta KB Aktif

Persen

67,82

69,11

70,92

72,73

73,51

74,28

74,28

Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I

Persen

0,57

0,57

0,58

0,59

0,60

0,61

0,61

Peningkatan dukungan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan

Persen

66,84

73,00

75,00

96,00

98,00

100,00

100,00

Rasio Ijin Trayek

Persen

22,00

22,00

23,00

24,00

25,00

25,00

25,00

Ketenagakerjaan

Ketahanan Pangan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Partisipasi angkatan kerja perempuan


Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Rata-rata jumlah anak per keluarga

16

2014

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

25,11

Cakupan penanganan pengaduan perempuan dan anak korban


kekerasan

15

KONDISI
KINERJA AWAL

Persen

Tingkat Pengangguran
13

SATUAN

Perhubungan

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 9

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH
Aspek
Masyarakat
JumlahKesejahteraan
Terminal

17

18

20

KONDISI
KINERJA AWAL

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

Unit

10

11

12

12

Layanan pengadaan barang dan jasa berbasis IT

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Website milik pemerintah

Website

Persen

50,00

55,00

60,00

70,00

75,00

75,00

75,00

Penurunan kasus tindak kriminal

Kasus

376

338

300

262

224

186

186

Penurunan kasus konflik sosial

Kasus

Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana

Kecamatan

11

13

13

Cakupan petugas perlindungan masyarakat (Linmas)

Persen

58,00

60,00

62,00

65,00

70,00

75,00

75,00

Penurunan kasus pelanggaran perda

Kasus

31

21

15

15

12

Penurunan kasus pekat

Kasus

62

20

18

12

10

10

10

Persen

74,72

75,20

75,65

76,42

76,93

77,26

77,26

WDP

WDP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

Kali

32

Persen

20,00

40,00

60,00

75,00

90,00

100,00

100,00

Komunikasi dan Informatika

Pertanahan
Pemenuhan Kebutuhan Lahan untuk Kepentingan umum

19

SATUAN

Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan


Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Indeks kepuasan masyarakat (IKM)
Opini BPK
Implementasi standar kompetensi jabatan struktural
Penerapan SPM/SP

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 10

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH
Aspek
Kesejahteraan
Masyarakat
Penerapan
SMM/SNI/ISO
9001-2008

21

23

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

14

14

TARGET CAPAIAN KINERJA

10

12

Penurunan jumlah temuan terhadap ketaatan dan sistem


pengendalian internal

Temuan

471

150

110

97

70

50

50

Persentase prolegda yang terselesaikan

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Interval 1-8

5-6

5-6

5-6

6-7

6-7

6-7

6-7

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

(Tangga Arstein)

Persentase PKK Aktif

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase Posyandu Aktif

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang


mengalami permasalahan sosial

Persen

11,76

29,41

47,06

64,71

82,36

100,00

100,00

Persentase perlindungan dan jaminan sosial bagi lanjut usia


terlantar

Persen

4,64

7,39

10,14

12,89

15,64

18,39

18,39

Persentase penerima perlindungan sosial bagi korban bencana

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Persentase penerimaan jaminan, perlindungan, rehabilitasi dan


pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas dan trauma

Persen

3,48

7,03

10,58

14,13

17,68

21,23

21,23

Persentase pemberdayaan sosial keluarga miskin dan fakir miskin

Persen

13,93

27,66

39,43

47,86

58,08

66,87

66,87

Persentase PSKS dalam usaha kesejahteraan sosial

Persen

10,00

28,00

46,00

64,00

82,00

100,00

100,00

Persen

25,00

35,00

40,00

50,00

75,00

100,00

100,00

Sosial

Kebudayaan
Persentase sumberdaya kebudayaan yang dilestarikan

24

KONDISI
KINERJA AWAL

Unit Kerja

Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan

22

SATUAN

Statistik

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 11

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH
Persentase
ketersediaan
data/analisis data yang dibutuhkan dalam
Aspek Kesejahteraan
Masyarakat
perencanaan

25

26

2015

2016

2017

2018

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Peningkatan cakupan pengelolaan arsip SKPD berkategori baik

Persen

42,00

53,00

64,00

75,00

86,00

100,00

100,00

Ketersediaan SDM bidang kearsipan yang mampu melaksanakan


penilaian dan penyusutan arsip secara prosedural

Orang

30

Orang

25.852

26.852

28.352

30.552

33.552

37.552

37.552

Ton

5.702

6.286

6.601

7.931

10.277

24.000

24.000

Persen

28,82

29,06

29,29

29,53

29,76

30,00

30,00

Rasio lahan kritis terhadap total luas wilayah

Persen

9,16

8,51

7,90

7,23

6,59

5,95

5,95

Luas lahan hutan

Persen

27,25

27,80

28,35

28,90

29,45

30,00

30,00

Persen

75,21

75,71

76,21

76,71

77,21

77,71

77,71

KK

387

407

427

447

467

487

487

Kearsipan

Perpustakaan

Fokus Layanan Urusan Pilihan

Perikanan dan Kelautan


Peningkatan produksi ikan
Pertanian
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

2014

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

80,00

KONDISI
KINERJA AWAL

Persen

Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan

SATUAN

Kehutanan

Energi dan Sumber Daya Mineral


Pencapaian rasio elektrifikasi
Berkembangnya Energi Alternatif di masyarakat

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 12

NO

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN DAERAH

2014

2015

2016

2017

2018

KONDISI
KINERJA
AKHIR

TARGET CAPAIAN KINERJA

Jumlah Kunjungan Wisatawan meningkat 20 persen per tahun

Persen

10,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

100,00

Jumlah objek wisata daerah yang dikembangkan

Lokasi

Jumlah Industri Mikro dan Kecil

Industri

5.751

5.753

5.753

5.755

5.759

5.761

5.761

Jumlah Industri Menengah

Industri

18

18

18

19

19

20

20

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Persen

22,50

22,62

22,75

22,87

23,00

23,12

23,12

Ribu Rupiah

212.218,94

219.340,11

223.726,91

282.014,5

232.765,48

237.420,79

237.420,79

Persen

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

KK

75

75

75

75

75

75

75

Laju Pertumbuhan Ekonomi (adhk)

Persen

4,69

4,87

5,05

5,24

5,42

5,60

5,60

PDRB (adhb)

Rupiah
(Milyar)

14.923,72

15.885,24

16.846,75

17.808,27

18.769,78

19.731,34

19.731,34

Tingkat Investasi (PMTB)

Rupiah
(Milyar)

2.780,80

3.163,35

3.289,89

3.421,48

3.558,34

3.700,67

3.700,67

Perindustrian

Perdagangan

Ketransmigrasian
Jumlah calon transmigran yang mendapat pelatihan dasar umum
Jumlah KK yang ditempatkan sesuai surat pemberitahuan
pemberangkatan

III

KONDISI
KINERJA AWAL

Aspek
Kesejahteraan Masyarakat
Pariwisata

Nilai ekspor
8

SATUAN

Aspek Daya Saing Daerah

Ket : Adhk (Atas Dasar Harga Konstan)


Adhb (Atas Dasar Harga Berlaku)

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

Hal IX - 13

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1. PEDOMAN TRANSISI


Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, maka :
1.

RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD masa


transisi yaitu tahun pertama dibawah kepemimpinan Kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah
(pemilukada) pada periode berikutnya;

2.

RPJMD sebagai pedoman dimaksud pada butir 1) antara lain bertujuan


menyelesaikan

masalah-masalah

pembangunan

yang

belum

seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan


masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun
pertama masa pemerintahan baru;
3.

Selanjutnya RKPD pada masa transisi merupakan tahun pertama dan


bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya,
yang kemudian akan direvisi sesuai dengan RPJMD yang baru.

10.2. KAIDAH PELAKSANAAN


RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan menjadi pedoman bagi setiap
SKPD menyusun Renstra SKPD dan pedoman untuk menyusun RKPD.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam bagian ini, perlu dirumuskan kaidahkaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1.

SKPD serta masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk


melaksanakan program-program dalam RPJMD dengan sebaikbaiknya;

2.

SKPD berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat


visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD dan menjadi pedoman
dalam menyusun Renja SKPD setiap tahun;

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal X - 1

3.

SKPD berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJMD dengan


Renstra SKPD;

4.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD, Bappeda


berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran
RPJMD ke dalam Renstra SKPD.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal X - 2

BAB XI
PENUTUP

Sesuai dengan RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025,


RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 ditujukan untuk lebih
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam yang tetap mengandalkan potensi agrobisnis
dan kepariwisataan daerah yang dikembangkan pada sumber daya air
terbangun (bendungan Jatigede) dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu dan teknologi terapan yang terus meningkat.
Visi RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 adalah Pada
Tahun 2018 Sumedang Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri dan Agamis
(Senyum Manis). Visi ini dijabarkan kedalam lima misi yaitu :
1)

Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan


reformasi birokrasi dan kualitas demokrasi.

2)

Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang


sehat, cerdas, terampil, dan produktif yang dilandasi dengan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan.

3)

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah.

4)

Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya


saing

dan

berkeadilan,

serta

memberdayakan

dan

melindungi

kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.


5)

Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman,


nyaman, dan lestari berbasis nilai-nilai budaya sunda sebagai daya
ungkit pembangunan.
Keberhasilan implementasi RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun

2014-2018 secara umum ditandai dengan capaian pada tahun 2018 sebagai
berikut :
1)

Struktur ekonomi;
-

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku


mencapai Rp. 19.731,34 (Milyar);

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 5,60 persen;

Nilai Investasi (PMTB) mencapai Rp. 3.700,67 (Milyar);

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal XI - 1

Pendapatan Per Kapita mencapai Rp.17.684.800,00.

2)

Kemiskinan berada pada angka 9,32 persen;

3)

Pengangguran berada pada angka 5,52 persen;

4)

Indeks Pembangunan Manusia sebesar 74,94 poin dengan tiap-tiap


indeks pembangun sebagai berikut :
-

Indeks Pendidikan sebesar 84,42 poin;

Indeks Kesehatan sebesar 72,55 poin;

Indeks Daya Beli sebesar 67,85 poin.


Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Sumedang Tahun 2014-2018 sangat tergantung dari komitmen bersama


antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat serta
pemangku kepentingan di Kabupaten Sumedang. Untuk itu RPJMD
Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 dapat dijadikan pedoman dan
arahan

bagi

seluruh

pemangku

kepentingan

pembangunan

dan

penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Sumedang serta terintegrasi


dengan arah pembangunan Nasional dan Provinsi selama kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan.

BUPATI SUMEDANG
WAKIL,

Ttd.

ADE IRAWAN

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 - 2018

Hal XI - 2

Anda mungkin juga menyukai