PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 provinsi Jawa
Tengah yang terletak di jalur strategis karena berada di jalur Kota Semarang
menuju Kota Surakarta (Solo) kemudian berlanjut ke Surabaya (Jawa Timur).
Boyolali terletak 27 kilometer sebelah barat Kota Surakarta, pada 110 o22110o50 BT dan 7o36-7o71 LS, dan dengan ketinggian antara 75-1500 meter
di atas permukaan laut. Batas wilayah Kabupaten Boyolali sebelah utara yaitu
Kabupaten Grobogan dan Semarang, sebelah timur yaitu Kabupaten
Karanganyar, Sragen, dan Sukoharjo, sebelah barat adalah Kabupaten
Magelang dan Kabupaten Semarang, serta sebelah selatan yaitu Kabupaten
Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Secara administratif, Kabupaten Boyolali terdiri dari 19 kecamatan
yaitu Kecamatan Ampel, Andong, Banyudono, Boyolali, Cepogo, Juwangi,
Karanggede, Kemusu, Klego, Mojosongo, Musuk, Ngemplak, Nogosari,
Sambi, Sawit, Selo, Simo, Teras, dan Wonosegoro.Sekitar wilayah Kecamatan
Karanggede dan Simo (bagian timur laut) pada umumnya tanah lempung,
sekitar wilayah Kecamatan Banyudono dan Sawit (bagian tenggara) pada
umumnya tanah geluh, sekitar wilayah Kecamatan Musuk dan Cepogo (bagian
barat laut) pada umumnya tanah berpasir, serta sekitar wilayah Kabupaten
Grobogan (bagian utara di sepanjang perbatasan) pada umumnya tanah
berkapur.
Komoditi unggulan dari Kabupaten Boyolali berasaldari sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, dan jasa.Hasil dari sektor pertanian adalah
jagung, kedelai, kentang, nanas, pisang, ubi jalar, dan ubi kayu.Hasil dari
sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa tebu, kelapa, jambu
mete, kopi, jarak, kapuk, lada, nilam, pala, teh, tembakau, dan cengkeh.Hasil
dari sektor peternakan yang diunggulkan berupa sapi, babi, domba, kambing,
kerbau, dan kuda.Sementara hasil dari sektor jasa yang diunggulkan berupa
wisata alam dan wisata budaya.
melalui
meningkatkan
kelembagaan
peningkatan
produktivitas
dan
kualitas
dan
penyaluran
skala
lembaga
modal
kepada
UKM,
usaha
UKM,
meningkatkan
keuangan
mikro,
meningkatkan
p
K
U
k
s
m
M
D
o
i
v
S
w
d
j
r
t
g
P
a
h
l
u
y
n
e
Untuk
mendapatkan
pendaftaran
sertifikasi
sertifikasi
PIRT
ke
PIRT,
dilakukan
Kantor
pengurusan
Dinas
Kesehatan
hasil
keputusan
dari
pihak
Dinas
Kesehatan,
diberitahukan bahwa pengurusan PIRT tahun lalu telah hangus dan harus
mendaftar ulang jika ingin mengikuti kembali sertifikasi PIRT.Oleh sebab
itu, dilakukan pendataan ulang UKM yang mau dan bersedia mengikuti
Dinas
Kesehatan
untuk
ditindaklanjuti.Kemudian
setelah
T
l
a
s
o
y
v
u
S
r
b
e
N
K
m
i
p
d
t
n
k
Kesehatan melakukan penyuluhan terkait syarat dan ketentuan tahap
adalah salah satu kriteria yang diberikan oleh pihak Dinas Kesehatan. Oleh
pembuatan brand images atau logo produk kepada UKM yang belum
pembuatan brand images atau logo produk kepada UKM yang belum
memiliki branding product.
Strategi yang dilakukan dalam program tersebut yaitu mengadakan
penyuluhan mengenai pentingnya branding product dan memberikan
bantuan
terkait
pembuatanbranding
product
kepada
UKM
yang
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Suatu desa tidak terlepas dari suatu masalah yang ditimbulkan oleh
beberapa faktor seperti pendidikan, agama, ekonomi dan sosial budaya.
Desa Cepogo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali yang letaknya jauh dari kota.
Dukuh Tumang di Desa Cepogo memiliki kerajinan tembaga yang sudah
terkenal hingga mancanegara.
peternak
dan
pengrajin
logam
tembaga.
Secara
umum
Dusun II
Dusun III
Wilayah RW
Wilayah RT
4 Wilayah RW
11 wilayah RT
RW 1 Cepogo, RW 2 Wates,
RW 3 Kupo, RW 8 Banaran
3 Wilayah RW
8 Wilayah RT
RW 9 Tegalrejo, RW 10
Sidomulyo, RW 11 Wonosari
5 Wilayah RW:
19 Wilayah RT
RW 12 Tumang Kulon, RW
13 Tumang Kukuhan, RW 15
Gunungsari,
RW
16
Dukuhan
Dusun IV
4 Wilayah RW:
11 wilayah RT
RW 4 Wonosegoro, RW 5
Daleman, RW 6 Dalemrejo,
RW 7 Gatak
Sumber: Data Primer
Struktur organisasi pemerintahan Desa Cepogo
1. Pemerintah Desa Cepogo terdiri dari kepala Desa Cepogo dan
Perangkat Desa
2. Perangkat desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa
lainnya.
3. Perangkat desa terdiri dari :
a. Sekretariat Desa
b. Pelaksana teknis lapangan/ kepala urusan
c. Unsur kewilayahan/ kepala Dusun
BPD
Keterangan:
1.
= Garis Komando
2. ---------------------- = Garis Koordinasi
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. KegiatanUtama
1. Jenis Kegiatan
a. Rebranding produk Minyak Wijen
b. Pemasaran Door to Door dan Stand Pameran
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
1) Faktor Pendukung
1) Rebranding produk Minyak Wijen
a) Inisiatif mahasiswa KKN UNS 2015 terhadap UKM Minyak Wijen
desa Jagan supaya memberikan nilai tambah (Value Added) pada
produk buatannya sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan.
b) Keinginan pelaku UKM untuk meningkatkan strategi pemasaran
produk buatannya dengan adanya rebranding yang menjual.
2) Pemasaran Door to Door dan Stand Pameran
a) Peningkatan kuantitas penjualan dengan cara promosi lewat media
brosur dan penggunaan tester tahu dan diberikan kecap minyak
wijen.
b)Pameran yang dilaksanakan berupa penyewaan tempat strategis pada
sisi pintu masuk ballroom hotel sunan untuk memasarkan dan
mengedukasi masyarakat khusunya pada dekanat AIPKI (Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) yang dilaksanakan pada
tanggal 14 15 Agustus 2015 di Hotel Sunan Surakarta.
Pengenalan
Penggunaan
Hydrogel
untuk
Menanam
juga
memiliki
nilai
estetika
sehingga
dapat
pada
tanggal
26-29
Januari
2015.
penyuluhan
Pendampingan
Posyandu
Balita
dan
Lansia
dapat
Pelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 23, 24, 25, 26, 27, 30 dan 31
januari 2015 pada 4 SD kelas 3-5 tersebut. Program Les Mata Pelajaran
sampah
di
pasar
tumang
dapat
meningkatkan
kebersihan
b.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan program KKN yang dilaksanakan di Desa Cepogo,
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali pada periode Januari hingga
Februari 2015 dapat disimpulkan bahwa:
1. Program utama berupa Pembuatan P.IRT UKM, Branding dan Metode
Pemasaran yang dilaksakan telah berjalan dengan lancar. Program P.IRT
yang dilaksanakan telah berhasil sampai tahap survey DINKES ke
pelaku UKM. Sedangkan, program branding dan metode pemasaran
yang dilakukan sudah berhasil memberikan branding yang sesuai dengan
kriteria DINKES.
2. Program penunjang (Kolase dan Kreasi Cat Air, Pengenalan Penggunaan
Hydrogel Tanaman Hias, Pengenalan Verticulture Sayur, Les Mata
Pelajaran dan Penyuluhan Peningkatan Konsumsi Susu, Program
Penyuluhan Pada PKK, Minggu Bersih, Posyandu, Lomba Mewarnai
Antar TK dan Pembuatan Bak Sampah) dapat berjalan dengan lancar.
Program penunjang memberikan ilmu dan pengalaman lebih pada
masyarakat maupun instansi terkait (Sekolah dasar dan TK).
3. Berdasarkan pelaksanaan KKN di Desa Cepogo masih terdapat satu
program yang tidak dilaksakan. Program tersebut tidak dilaksanakan
dikarenakan jalan di Desa Cepogo sudah cukup maju dan telah memiliki
tugu penunjuk jalan untuk masuk tiap Dukuhnya.
B. SARAN
Berdasarkan pelaksanaan program KKN UNS 2015 tentunya masih
terdapat hambatan yang disebabkan dari tekhnis pelaksanaan program
maupun koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait. Sehingga ada beberapa
saran yang semestinya diberikan demi kelancaran kegiatan yang akan dating,
antara lain:
1. Dalam pelaksanaan program PIRT, para pemilik UKM belum memiliki
kesadaraan bahwa program yang diusulkan tim KKN UNS Desa Cepogo