Anda di halaman 1dari 5

AUDIT ENERGI DI LABORATOTIUM

PERBENGKELAN ALAT DAN MESIN


PERTANIAN
Kelompok IV
(Cut Nazila Fitri, Tursina Hasnah, Khairunnisa, Khairul Abdi
Ruslana, Dea Nizatilah, Raja Dhika Pratama Hsb, Cut Putri
Ramdana, Johan Wahyudi Harahap, Ammica Musfira, Wahyu Aulia,
Pipir Ariva, Miftah Chairi, Siti Maulidina, Nora Nur Ariska, Filzah
Azzuhra, Agusra Mahardika, Fairuz Munawir)
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan sumber daya yang digunakan oleh manusia untuk
melakukan suatu kegiatan dengan tujuan tertentu. Dengan adanya
energi yang terdapat di bumi ini manusia dapat mengolah dan
memanfaatkanya untuk proses kehidupan. Energi yang paling utama
disebut energi primer yaitu energi yang masih berupa sumber daya
alam yang masish asli. Kemudian manusia dituntut untuk bisa
mengolah energi primer tersebut dengan tekn ologi yang ada sehingga
energi tersebut dapat digunakan.
Banyak sekali energi yang terdapat dibumi ini. Namun sumber daya
manusia yang terbatas menyebabkan pengolahan energi tidak dapat
maksimal. Selain itu pengetahuan manusia akan pemanfaatan energi
juga masih kurang. Manusia cenderung hanya menggunakan dari pada
memproduksi energi. Oleh karena itu pengetahuan mengenai
manajemen energi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya
pemahaman mengenai manajemen energi, maka energi dapat
digunakan semaksimal mungkin dan sehemat mungkin.
Audit energi diartikan sebagai proses evaluasi energi pada fasilitas
di
bangunan
gedung
(komersial)
maupun
industri,
untuk
mengidentifikasi peluang penghematan energi yang mungkin
diterapkan pada fasilitas energi dimaksud. Audit energi dapat juga
diartikan sebagai terjemahan dari ide-ide konservasi energi menjadi
suatu kenyataan dengan memadukan solusi teknikal dan pertimbangan
finansial serta organisasional lainnya dalam kerangka waktu tertentu,
serta merupakan tindakan proaktif untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menentukan strategi penghembatan energi
organisasi.
A. Rumusan Masalah
Mengetahui kondisi kekinian energi yang dikonsumsi di
Laboratorium Perbengkelan Alat dan Mesin Pertanian dengan tindakan
audit energi.

II. DASAR TEORI


Manajemen energi adalah suatu penerapan ilmu manajemen di
bidang energi untuk meninkatkan efektifitas pemakaian energi oleh
manusia maupun oleh perusahaan industri. Selain itu manajemen
industri juga mempelajari cara penggunaan suatu energi agar dapat
seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan dari perseorangan maupun
kegiatan dari perusahaan industri.
Prinsip-prinsip dasar manajemen energi adalah suatu hal yang
sangat luas jangkauannya karena dengan prinsip-prinsip dasar ini akan
sangat membantu dalam cara pendekatan problem yang akan dihadapi.
Prinsip-prinsip dasar itu dapat mempersiapkan dsar untuk pendekatan
yang rasional dan penjabaran yang lebih terperinci tentang energi yang
dibutuhkan
Berikut prinsip-prinsip dasar manajemen energi :
1. Perencanaan/ Planning.
Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dalam sistem
manajemen energi. Perencanaan diikuti dengan berbagai kegiatan
sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan.
2. Pengorganisasian / Organizing.
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem
manajemen energi. Dalam upaya pengaturan energi bertujuan untuk
penghematan energi, karena dengan adanya pengaturan maka
dapat diketahui energi yang dibutukan dan energi yang tidak
dibutuhkan sehingga energi tidak terbuang sia-sia.
3. Pengarahan / Directing.
Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi energi. Dengan adanya
pengarahan maka energi dapat dikelola dengan baik sehingga energi
bermanfaat dengan sempurna.
4. Pengendalian/ controlling.
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian
energi yang ada. Dengan adanya pengendalian maka suatu dapat
termonitoring dalam pemakainya. Bentuk pengendalian energi
seperti pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi energi,
dll. Sehingga energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya.
Penerapan dalam manajemen energi listrik yaitu dengan melakukan
audit energi listrik. Audit energi listrik merupakan satu usaha
pengamatan yang dilakukan secara berkala atau rutin untuk
memberikan informasi atau profil penggunaan energi listrik pada proses
atau alat tertentu. Menurut Craig B Smith, 1981, dalam buku Energy

Management Principle, mengartikan bahwa Audit energi adalah


pengidentifikasian penggunaan energi pada proses dan alat atau mesin
tertentu dengan fokus pada operasi yang tidak efisien. Dari hasil audit
energi juga dapat diketahui besarnya peluang potensi penghematan
apabila dilakukan peningkatan efisiensi.

III. DATA PENGAMATAN


Tabel 1. Peralatan yang digunakan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Alat
lampu neon
kipas angin
mesin treaser
mesin bubut kecil
mesin bubut besar
drilling and milling
machine
travo las
mesin gerinda
Dispenser
Kulkas

Daya
(watt)

Total Daya

36
50
400
550
1600

14
2
1
1
1

504
100
400
550
1600

2580
900
1430
300
150

1
1
1
1
1

2580
900
1430
300
150

Tabel 2. Asumsi Penggunaan Peralatan 8 Jam per hari


No
1
2
3
4

Alat
lampu neon
kipas angin
Dispenser
Kulkas

Daya
(watt)

Total daya

36
50
300
150

14
2
1
1
Total watt
kWh yang dipakai untuk satu hari pemakainan alat
8432
8,432 kWh

504
100
300
150
1054

Tabel 3. Asumsi Penggunaan Peralatan 1 Jam per hari


no
1
2
3
4
5

Alat
mesin treaser
mesin bubut kecil
mesin bubut besar
drilling and milling
machine
travo las

daya
(watt)

total daya

400
550
1600

1
1
1

400
550
1600

2580
900

1
1

2580
900

mesin gerinda

1430

1
1430
total watt
7460
kwh yang dipakai untuk satu hari pemakainan alat
7460
7,46 kWh
total kwh dari pemakaian alat di laboratorium perbengkelan alat dan mesin
pertanian
15,892 kWh/hari
476,76 kWh/bulan
5721,12 kWh/tahun

Tabel 4. Data Tarif Dasar Listrik 3 Tahun Terakhir.


Harga Tarif Dasar Listrik
Tahun
(per kWh)
2015
Rp 1.496
2014
Rp 1.139
2013
Rp 1.265
2012
Rp 862
Tabel 5. Perhitungan dan Pembayaran Tarif Dasar Listrik Periode Tahun
2012-2015
No

Tahun

Tarif per
kwh

2012

Rp

2013

2014

2015

862

Rp
1.265
Rp
1.139
Rp
1.496
Total
harga

Tarif per hari


Rp. 13.699
Rp. 20.103
Rp. 18.101
Rp. 23.780
Rp. 75.683

Tarif
perbulan
Rp.
410.967
Rp.
603.101
Rp.
543.030
Rp.
713.390
Rp.
2.270.488

Penentuan Intensitas Konsumsi Energi (IKE)


Dik: Luas ruangan : 184,368 m^2
Dit: IKE?
IKE=

kwh/bulan
luas dari ruangan

IKE=

476,76 kwh/bulan
184,368 m2

Tarif
pertahun
Rp
4.931.605
Rp
7.237.217
Rp
6.516.356
Rp
8.560.683
Rp
27.245.861

IKE= 2,585915126 kwh/bulan/m2

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh nilai dari IKE
berdasarkan total kwh perbulan di Laboratorium Perbengkelan Alat
dan Mesin Pertanian yaitu sebesar 2,585915126 kwh/bulan/m2\ .
Berdasarkan kriteria Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada ruangan
Laboratorium Perbengkelan Alat dan Mesin Pertanian pemakaian
listriknya terbilang boros maka perlu dilakukan audit energi untuk
menentukan langkah langkah perbaikan sehingga pemborosan
energi dapat dihindari dan desain ruangan maupun pemeliharaan
dan pengoperasian ruangan belum mempertimbangkan konservarsi
energi, padahal laboratorium yang digunakan untuk melakukan
penghematan energi masak energi yang dipakai cukup boros
hahaha ^o^
Sumber :
http://antara191.blogspot.com/2012/10/manajemen-energi.html
http://rusman-buru.blogspot.com/2014/10/audit-energi-pada-rumahtangga.html
http://agungwijono.blogspot.com/2009/03/audit-energi.html

Anda mungkin juga menyukai