Anda di halaman 1dari 24

Calcium Oxide Derived from Waste

Shells of Mussel,
Cockle, and Scallop as the
Heterogeneous Catalyst for
Biodiesel Production
KELOMPOK 4

Introduction
Fuel

Biodiesel

Transesterification

Homogenous
1.
2.

Nilai ekonomis yang cukup baik


Banyak tersedia di alam (batu
gamping) dan beberapa sumber
dari senyawa karbonat (CaCO3)

Heterogenous

Calsium oxide (CaO)

waste

shell

Catalyst activation

Dalam penggunaan katalis CaO


sebagai katalis heterogen permukaan
O2 adalah situs dasar, yang dapat
mengekstrak H+ dari H2O untuk
membentuk OH- dan OH- ekstrak H+
dari metanol untuk menghasilkan
CH3O- (Liu et al., 2008). Sangat
menarik bahwa CaO menghasilkan
lebih
anion
metoksida
dengan
adanya sedikit air (kurang dari 2,8%
berat minyak mentah), menghindari
pembentukan sabun.

Method
Catalyst
Preparation

Catalyst
Characterization

Transesterification
of Palm Oil

CATALYST
PREPARATION
SAMPEL

Dicuci &
Dikeringkan

Dikalsinasi

700 - 1000

Padatan

Diayak

100 200
mesh

CATALYST
CHARACTERIZATION
Metode BET

Pengukuran Luas
Permukaan

Karakterisasi

Pengukuran
Diameter Pori

Metode BJH

XRD
XRF

SEM

TRANSESTERIFICATION OF PALM OIL


Reaction Time 2 6 h
Reaction

Temperature 50 - 70

Palm Oil +
MeOH

Glass Reactor

MeOH/oil molar ratio 6-18

Sample

Catalyst loading 5 25 wt.%


Reusability of catalyst 1 - 4 times

Composition of FAME
Analysis
Pysical & Chemical Properties

Results and Discussions

Waste Shell and CaO Catalyst


Characterization
Standar JCPDS 72-1651 bahwa puncak-puncak
karakteristik CaCO3 calcite tampak pada 2 sekitar
29,2o, 36,3o, 39,48o

Standar JCPDS No. 82-1690 puncak puncak


karakteristik CaO tampak pada difraksi 2 = 32,16o,
37,15o, 53,54o, 64,16o dan 67,5o.

Orientasi hkl (1 1 1), (2 0 0), (2 2 0), (3 1 1), dan (2 2 2),


menyatakan bahwa bahan yang dikalsinasi mengkristal
dengan baik selama proses perlakuan panas. Puncakpuncak yang dihasilkan ini menunjukkan pola difraksi
CaO dengan struktur kubik (Albuquerque dkk, 2009).

Konsentrasi (% Berat)
Cangkang Kerag

Cangkang Kerang

Hijau

Darah

CaO

98,367

99,170

97,529

Na2O

0,937

0,438

0,565

SO3

0,293

0,117

1,568

P2O5

0,163

0,096

0,0204

SrO

0,158

0,132

0,107

ZrO2

0,046

0,027

Cl

0,037

0,026

Senyawa

Fe2O3

Cangkang Remis

Katalis Turunan
Cangkang
Sifat Fisik

Hijau

Kerang Cangkang Kerang


Darah
Cangkang Remis

Luas Permukaan (m2/g)

89,91

59,87

74,96

Volume Pori (cm3/g)

0,130

0,087

0,097

Diameter Pori ()

34,55

25,53

30,55

TRANSESTERIFICATION

samaan umum reaksi transesterifikasi :

NaOH

|
Trygliseride

Methyl Ester

|
Methanol

Methyl Ester

Fatty Acid

Glycerol

Transesterification of Palm Oil


The transesterification reaction mechanism of vegetable oils with MeOH for
biodiesel production (Kawashima, dkk, 2009) :

Step 1
CaO +
+OH +

Step 2
+OH

Step 3

Step 4

Pengaruh Variabel Reaksi


Waktu Reaksi

Affandi, dkk (2013)

Reaction
Time

Reactio
n Time

Reaction
Time
Reactio
n Time

Reaction Time
Reaction
Time

ME TG

Pengaruh Temperatur

Pengaruh rasio molar metanol/minyak

ME

MeO
H
Freedman et al (1984)

Pengaruh Penambahan Katalis

ME
Base
Cataly
st
M. Faizal, dkk (2013)

Deaktivasi Katalis

rafik Pengaruh Penggunaan Kembali Katalis


Deaktivasi katalis CaO sudah terjadi
dalam siklus kedua, sehingga hasil dari
biodiesel secara signifikan
menurun,disebabkan oleh tiga alasan
utama:
1. Produk dan produk sampingan yang
diserap pada permukaan katalis
yang akan mengurangi kontak
antara situs dasar dan reaktan.
2. Situs aktivitas yang tercuci
sebagian menjadi solusi
3. Struktur katalis yang runtuh

No.

Parameter

Satuan

Nilai

jenis pada 40 C

kg/m3

850 890

Viskositas kinematik pd 40 C

mm2/s (cSt)

2,3 6,0

Angka setana

min. 51

Titik nyala (mangkok tertutup)

min. 100

Titik kabut

%-massa

maks. 18

Cangkang

Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 C)

%-vol.

maks. no 3

Remis

Residu karbon

maks 0,05

- dalam contoh asli

%-massa

(maks. 0,3)

- dalam 10 % ampas distilasi

ppm-m (mg/kg)

maks. 0,05*

10

Air dan sedimen

ppm-m (mg/kg)

maks. 360

Katalis Turunan
Sifat Bahan Bakar

Cangkang
Kerang Hijau

Cangkang
Kerang

4,4

Darah
4,6

0,877

0,878

0,878

11

Temperatur distilasi 90 %

mg-KOH/g

maks.0,02

Titik Nyala ()

164

165

164

12

Abu tersulfatkan

%-massa

maks. 100

Titik Kabut ()

11

12

11

13

Belerang

%-massa

maks. 10

14

Fosfor

%-massa

maks.0,8

Titik Tuang ()

15

Angka asam

%-massa

maks. 0,02

0,47

0,67

0,55

16

Gliserol bebas

(g-I2/100 g)

maks. 0,24

17

Gliserol total

min. 96,5

18

Kadar ester alkil

maks. 115

Angka iodium

negatif

Viskositas (mm /s) pada 40


2

Densitas (g/cm2) pada 80

Nilai Asam
minyak)
Kandungan Air

(mg KOH/g

0,02

0,03

4,5

0,02

Sifat Bahan Bakar Hasil Penelitian

Uji Halphen

KESIMPULAN
1. Limbah cangkang kerang dapat digunakan sebagai katalis dalam proses biodiesel
2. Katalis dari limbah cangkang kerang mengandung yang dikonversi menjadi CaO setelah proses kalsinasi
pada suhu 1000 selama 4 Jam
3. Kondisi optimum yield konversi minyak sawit mencapai 95% untuk semua limbah cangkang kerang
dengan waktu reaksi 3 jam, suhu reaksi 65 rasio molar metanol/minyal 9:1, dan konsentrasi katalis
10% berat.
4. Hasil pegamatan menunjukkan bahwa katalis CaO memiliki ativitas dan stabilitas baik selama proses
transesterifikasi dan dapat digunakan untuk 4 siklus reaksi.
5. Biodiesel yang dihasilkan memenuhi semua standar biodiesel.
6. Katalis padat CaO dapat menurunkan biaya produksi biodiesel dan memiliki potensi dalam industri
untuk transesterifikasi minyak kelapa sawit menjadi metil ester.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai