Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II

TUGAS I. METODE SEISMIK II


UGM-Hz Contour Map
ANNISA TRISNIA SASMI (13/349836/PA/15582)
I.

Plot Peta Kontur (2D dan 3D)

X
X = titik pengeboran

II.

Interpretasi

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II

ANNISA TRISNIA SASMI

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II

Telah dilakukan pengeplotan Horizon UGM (baik secara 2D maupun


3D) yang diperkirakan memiliki cadangan hidrokarbon yang prospek
untuk dieksploitasi. Berdasarkan perkiraan tersebut, akan dilakukan
pengeboran di horizon ini. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang
lebih dalam terhadap Horizon UGM, khususnya dalam hal kondisi
topografinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara presisi,
dimana lubang bor harus ditempatkan.
Secara konsep, pengeboran sebaiknya dilakukan pada zona
akumulasi hidrokarbon, yaitu di petroleum system, dengan jenis trap
yang bisa berupa struktural, stratigrafik, dan kombinasi. Dengan data
seismik yang kita miliki, diasumsikan bahwa zona pengamatan kali ini
merupakan petroleum system dengan structural trap, yaitu berupa
sesar atau antiklin. Kita belum dapat mendeteksi keberadaan
stratigraphic dan combination petroleum system dalam penampang
perlapisan yang kita miliki, sebab untuk menganalisis kedua sistem ini,
kita juga memerlukan data log.
Hidrokarbon akan terakumulasi di puncak antiklinal bila terdapat
antiklinal di wilayah tersebut. Pada Horizon UGM, terjadi pensesaran
pada Horizon UGM, dimana sesar tersebut memunculkan drag fold
berbentuk antiklinal di salah satu sisi Horizon UGM. Hal tersebut
mengakibatkan hidrokarbon yang berada di wilayah blok bagian bawah
akan bermigrasi melewati bidang sesar, kemudian merembes di blok
atas Horizon UGM yang berbentuk antiklinal. Di zona antiklinal
tersebutlah hidrokarbon akan terkumpul. Artinya, pengeboran
sebaiknya dilakukan di puncak zona antiklinal tersebut, dengan
hidrokarbon dapat dieksploitasi dengan seoptimal mungkin. Maka,
dibuatlah peta kontur Horizon UGM lengkap dengan permodelan 3Dnya untuk mempermudah dalam mengamati dimana zona antiklinal
tersebut berada. Kontur dibuat dengan mengeplot posisi X (CDP) posisi
Y (Line), dan Z (time). Zona antiklinal ditandai dengan time travel yang
rendah.
Berdasarkan asumsi di atas, titik bor akan diletakkan di puncak
antiklinal Horizon UGM. Track pengeboran akan dihindarkan sebisa
mungkin dari wilayah sesar, karena dikhawatirkan zona sesar tersebut
akan menyebabkan lost of circulation. Terlepas dari hal tersebut,
kondisi tekanan di setiap formasi yang akan dilalui oleh mata bor
sebaiknya dimonitor secara teliti untuk menghindari kondisi yang tidak
diinginkan, seperti lost of circulation dan blow out.
Bila dibandingkan dengan hasil contouring manual, hasil contouring
secara computerized lebih teliti dan akurat. Kurang akuratnya hasil
contouring manual dapat disebabkan karena subjektivitas dan
ketidaktelitian pembuat peta dalam menarik garis.

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II

ANNISA TRISNIA SASMI

Anda mungkin juga menyukai