Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Monosodium glutamat juga dikenal dengan natrium glutamat atau MSG, adalah
garam sodium yang terdapat dialam dengan nama non-essential amino acid
glutamic acid, digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan umumnya
dipasarkan sebagai penambah/penyedap rasa. Hampir disetiap bahan makanan
mengandung zat aditif khususnya monosodium glutamat atau
mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat
menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan rasa yang tidak
diingankan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208). MSG juga
merupakan zat penyedap rasa yang banyak digunakan oleh produsen makanan
untuk membuat produknya menjadi lebih enak. Zat tersebut merupakan
pembentuk protein, sehingga apabila zat makanan ditambahkan vetsin (MSG)
akan berasa seperti ditambah kaldu daging (protein).
Dari penjelasan di atas kita banyak bertanya bahwa sesungguhnya MSG itu
terbuat dari bahan- bahan apa?. Dan banyak tergoda dengan efek penggunaan
MSG yang dapat menggurihkan masakan.
Oleh karena banyak orang yang kekurangan pengetahuan tentang bagaimana
pertama kali di temukan MSG, dan apa saja bahan-bahan MSG, dan orang-orang
juga banyak beranggapan bahwa MSG berbahaya bagi kesehatan tapi para ibu
rumah tangga tidak akan sempurna terasa masakannya jika tanpa MSG
( penyedap rasa), karena rasa ketergantungan itu banyak ibu menggunakan MSG
yang berlebihan pada masakannya, dan tidak menyadari bahaya yang
mengancam karena kelebihan mengonsumsi MSG, padahal negara indonesia
merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah, tetapi para ibu tidak
menyadari akan bahaya menggunakan MSG secara terus menerus pada tubuh.
Kejadian di atas disebabkan kurangnya pengetahuan orang tentang bahan-bahan
pembuatan MSG, bahaya dari mengkonsumsi MSG berlebih dan zat-zat yang
terkandung dalam MSG.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana sejarah penemuan MSG?
Apa pengertian MSG ?
Bagaimana karakteristik dari produk MSG?
Bagaimana cara membuat MSG?
bagaimanaPerbandingan konstituen sodium pada 10 mg MSG dengan 10 mg
garam?
Apa sajakah kegunaan MSG?
Apa saja kah Masalah-masalah kesehatan yang di timbulkan dari MSG?
Apa saja Contoh bahan alternatif pengganti MSG ?
TUJUAN

Tujuan dari penelitian kami ini selain sebagai tugas kelompok juga, agar orangorang mengetahui tentang bagaimana itu MSG, baik itu bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan MSG, bagaimana cara pembuatannya, bagaimna
karakteristik dari produk MSG.
Orang juga bisa tahu zat-zat kimia apa saja yang banyak terkandung dalam
produk MSG, dan selain sebagai penyedap masakan dalam makalah hasil diskusi
kami ini di harapkan juga orang dapat mengetahui kegunaan lain dariMSG
seperti sebagai peyubur tanaman.
Orang juga bisa tahu efek samping dari penggunaan MSG secara berlebihan
dalam masakn yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh terutama otak.
Setelah mengetahui bahaya nya orang juga akan mengambil cara lain agar
mengurangi penggunaan MSG yang ada dalam diskusi kami yaitu bahan-bahan
lain pengganti MSG.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah MSG
Manfaat asam amino glutamat sebagai penyedap rasa baru diketahui pada tahun
1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Dr. Kikunae Ikeda.
Penemuan MSG oleh Dr. Ikeda diawali oleh keprihatinannya terhadap kondisi fisik
rakyat Jepang di kala itu. Sewaktu belajar ilmu Kimia modern di Jerman, dia
membandingkan tubuh orang Jerman yang lebih tinggi dari pada orang Jepang.
Dia juga mengamati makanan Jerman dan merasakan kesamaan cita rasa unik
pada makanan Jerman yang juga ada pada makanan Jepang.
Setelah kembali ke Jepang, Dr. Ikeda memusatkan penelitiannya pada bumbu
tradisionil Jepang, yaitu kaldu yang terbuat dari rumput laut (Kombu). Dia
berhasil mengisolasi sumber rasa unik tersebut, yaitu asam Glutamat. Rasa ini
kemudian diperkenalkannya dalam bahasa Jepang sebagai rasa Umami.
Penemuan Glutamat sebagai sumber rasa Umami mengukuhkan ambisi Ikeda
untuk memperbaiki kondisi fisik bangsanya, yaitu melalui bumbu masak yang
menambah citarasa dan kelezatan makanan Jepang. Dr. Ikeda mendapatkan
paten atas metode produksi MSG. Namun, asam Glutamat murni yang
dihasilkannya tidak menarik secara komersial karena sifat fisik dan kimianya.
Hingga akhirnya Dr. Ikeda berhasil mensenyawakan glutamate dengan sodium
menjadi Monosodium Glutamat (MSG). Dengan membagi hak patennya dengan
seorang pemilik pabrik Iodine, Saburousuke Suzuki, Dr Ikeda kemudian berhasil
mewujudkan hasratnya memproduksi dan memasarkan MSG secara massal.
AJI-NO-MOTO (MSG) mulai dipasarkan di Jepang pada tahun 1909. Pada waktu itu
MSG diproduksi melalui proses ekstraksi gluten hingga tahun 1960-an. Proses
produksi ini tidak dapat memenuhi permintaan yang meningkat dengan cepat
dari pasar Jepang dan dunia. Inovasi teknologi fermentasi pada tahun 1956
kemudian membantu usaha meningkatkan produksi MSG yang terus diterapkan
hingga sekarang. MSG sekarang umumnya diproduksi dengan menggunakan
bahan baku yang kaya glukosa seperti tetes tebu, singkong, jagung, gandum,
sagu dan beras. Proses fermentasi merupakan proses pengolahan makanan

traditional yang juga digunakan untuk membuat tape, tempe, kecap dan lain
lain.
B. PENGERTIAN MSG
1. Penyedap makanan bukan MSG
Meskipun MSG baru ditemukan oleh Dr Ikeda 100 tahun yang lalu, namun bumbu
masak yang kaya glutamat ternyata sudah digunakan di zaman kuno dulu. Kecap
ikan yang menjadi bumbu wajib di Asia tenggara ternyata sudah dipakai untuk
melezatkan makanan oleh orang-orang Yunani dan Romawi 2500 tahun yang
lalu. Kecap ikan sangat kaya kandungan glutamat bebasnya, yaitu
1370mg/100g. Di sepanjang Teluk Mediterania dan Laut Hitam ditemukan
gerabah-gerabah kuno yang dipakai untuk membuat dan menyimpan kecap ikan
oleh penduduk Yunani dan Romawi kuno. Pada masa Yunani kuno kecap ikan
dinamakan Garon, sementara pada masa Romawi kuno dinamakan Garum atau
Liquamen.
2. Glutamat dalam makanan dan tubuh
Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam
amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial, yang artinya tubuh
mampu memproduksi sendiri. Glutamat ada di setiap mahluk hidup baik dalam
bentuk terikat maupun bebas.
Glutamat sebagai asam amino no-essensial ditemukan pada tahun 1866 oleh
seorang ilmuwan Jerman bernama Prof Ritthausen yang berhasil mengisolasinya
dari gluten (protein gandum).
Glutamat yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai protein tidak
memiliki rasa. Hanya jika glutamat yang dalam bentuk bebas memiliki rasa
Umami (gurih). Dengan demikian, semakin tinggi kandungan glutamate bebas
dalam suatu makanan, semakin kuat rasa Umaminya.
Kadar glutamat dalam makanan bervariasi tergantung dari macam makanan,
kondisi makanan (mentah atau matang) dan proses pengolahannya.
Glutamat bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga untuk
memperkuat cita rasa perlu adanya tambahan bumbu-bumbu yang kaya
kandungan glutamat bebas. Makanan sehari-hari Glutamat bebas, mg/100g
1. Daging Sapi 10
2. Daging Ayam 22
3. Scallop 140
4. Kepiting Salju 19
5. Kepiting Biru 43
6. Udang Putih 20
7. Kol 50
8. Bayam 48
9. Tomat 246
10. Asparagus hijau 49
11. Jagung 106
12. Green Peas 106
13. Bawang Bombay 51

14. Kentang 10
15. Jamur 42
Tomat mentah yang berwarna hijau hanya mengandung 20mg/100g glutamat
bebas dan setelah matang meningkat drastis menjadi 246mg/100g. Sementara
air susu sapi yang hanya mengandung 1mg/100g glutamat bebas, setelah
melalui proses enzimatik, fermentasi dan disimpan selama dua tahun meningkat
kandungan glutamat bebasnya menjadi 1680mg/100 sebagai Keju
Parmegiana Regiano.Bumbu Masak Tradisional Glutamat bebas, mg/100g
Kecap Ikan Vietnam 1370
Kecap Ikan Thailand 950
Kecap Asin/Cina 926
Saus Tiram 950
Terasi Segar Indonesia 1199
Keju Parmegiana Regiano 1680
Keju Chedar 182
Melalui pelacakan kadar glutamat dalam tubuh yaitu dengan studi
radioisotope/bioassay terhadap seseorang berberat badan 70 kg, ternyata tubuh
manusia menyimpan glutamat dalam jumlah besar, yaitu 1400 g glutamate
bebas dan terikat yang tersimpan dalam berbagai organ tubuh. Dari studi yang
sama ternyata tubuh juga harus memproduksi 41 g glutamate bebas setiap hari
untuk berbagai proses metabolisme. Jumlah glutamat bebas ini jauh lebih tinggi
dari total glutamat yang dikonsumsi oleh manusia (hasil survey terhadap
makanan orang Jepang) sebesar 16g orang per hari.
Sebagian besar glutamat dari makanan akan dimetabolisme dan digunakan
sebagai sumber energi usus halus. Glutamat ini juga berfungsi untuk
pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline (Peter J.
Reeds et.al.,2000). Jadi sama sekali tidak beralasan anggapan sebagian orang
bahwa konsumsi glutamat setiap hari akan menyebabkannya terakumulasi.
Melalui reseptor yang terdapat pada lidah dan lambung, glutamat dari makanan
akan menstimulasi otak untuk mendorong lambung dan pankreas memproduksi
cairan pencernaan. Akibatnya pencernaan menjadi lebih lancar dan tubuh akan
mendapatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukannya setiap hari (A.M. San
Gabriel, T. Maekawa, H. Uneyama, S. Yoshie and K. Torii, 2007).
Agar berfungsi dengan baik, otak memerlukan glutamat sebagai neurotransmiter
yaitu pembawa pesan dari satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Otak
menghasilkan sendiri glutamat yang diperlukannya dalam jumlah besar.
Glutamat dari makanan tidak dapat masuk ke otak akibat mekanisme
perlindungan otak yaitu sawar otak.
C. Karakteristik dari Produk MSG
Alternatif Nama Glu (singkatan IUPAC)
Asam glutamat
Asam 2-Aminopentanedioic

Asam 2-Aminoglutarat
Asam 1-Aminopropana-1, 3-dikarboksil
Bentuk Kristal
Bentuk Molekul C5H9NO4
Rasa Tidak ada
Kemurnian Lebih dari 90%
Kadar Air Tidak lebih dari 0,5%
NaC Tidak lebih dari 0,5%
Pengotor Harus tidak ada senyawa arsen, besi, dan kalsium
Total gula 48.3 %
PH 4.9 5.4
Nitrogen 1.01 %
Protein kasar (Crude protein) 6.30
Biotin 3 ppm
Asam folat 0.04 ppm
Bahan kering 76.5 %
Kelembaban 23.5 %
Bahan organic 62.5 %
Dextrosa 11.5 %
Sukrosa 35.9 %
Fruktosa 5.6 %
Glukosa 2.6 %
Inositol 6000 ppm
Riboflavin 2.5 ppm
D. CARA PEMBUATAN MSG
1. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri
(Brevibacterium lactofermentum). Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama
akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses
fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan
terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian
dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni, yang
siap di jual di pasar.
2. SEBELUM bakteri (pada Butir 1) tersebut digunakan untuk proses fermentasi
pembuatan MSG, maka terlebih dahulu bakteri tersebut harus diperbanyak
(dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan atau dikultur) dalam suatu media yang
disebut Bactosoytone. Proses pada Butir 2 ini dikenal sebagai proses pembiakan
bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang maupun waktu) dengan proses
pada Butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan berbiak, maka kemudian bakteri
tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik pada proses fermentasi
membuat MSG (Proses pada Butir 1).
3. Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri, dibuat tersendiri (oleh
Difco Company di AS), dengan cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai
(Soyprotein). Dalam bahasa yang sederhana, protein-kedelai dipecah dengan
bantuan enzim sehingga menghasilkan peptida rantai pendek (pepton) yang

dinamakan Bactosoytone itu. Enzim yang dipakai pada proses hidrolisis inilah
yang disebut Porcine, dan enzim inilah yang diisolasi dari pankreas-babi.
4. Perlu dijelaskan disini bahwa, enzim Porcine yang digunakan dalam proses
pembuatan media Bactosoytone, hanya berfungsi sebagai katalis, artinya enzim
tersebut hanya mempengaruhi kecepatan reaksi hidrolisis dari protein kedelai
menjadi Bactosoytone, TANPA ikut masuk ke dalam struktur molekul
Bactosoytone itu. Jadi Bactosoytone yang diproduksi dari proses hidrolisisenzimatik itu, JELAS BEBAS dari unsur-unsur babi!!!, selain karena produk
Bactosoytone yang terjadi itu mengalami proses clarification sebelum dipakai
sebagai media pertumbuhan, juga karena memang unsur enzim Porcine ini tidak
masuk dalam struktur molekul Bactosoytone, karena Porcine hanya sebagai
katalis saja .
5. Proses clarification yang dimaksud adalah pemisahan enzim Porcine dari
Bactosoytone yang terjadi. Proses ini dilakukan dengan cara pemanasan 160oF
selama sekurang-kurangnya 5 jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk
memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone-nya. Filtrat yang sudah
bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi diambil.
6. Perlu dijelaskan disini, bahwa proses pembuatan Media Bactosoytone ini
merupakan proses yang terpisah sama sekali dengan proses pembuatan MSG.
Media Bactosoytone merupakan suatu media pertumbuhan bakteri, dan dijual di
pasar, tidak saja untuk bakteri pembuat MSG, tetapi juga untuk bakteri-bakteri
lainnya yang digunakan untuk keperluan pembuatan produk biotek-industri
lainnya.
7. Catatan: nama Bactosoytone merupakan nama dagang, yang dapat diurai
sebagai berikut: Bacto adalah nama dagang dari Pabrik pembuatnya (Difco Co);
Soy dari asal kata soybean:kedelai, tone, singkatan dari peptone; jadi
Bactosoyton artinya pepton kedelai yang dibuat oleh pabrik Difco.
8. Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media bactosoytone, kemudian
dipindahkan ke Media Cair Starter. Media ini sama sekali tidak mengandung
bactosoytone. Pada Media Cair Starter ini bakteri berbiak dan tumbuh secara
cepat.
9. Kemudian, bakteri yang telah berbiak ini dimasukkan ke Media Cair Produksi,
dimana bakteri ini mulai memproduksi asam glutamat; yang kemudian diubah
menjadi MSG. Media Cair Produksi ini juga tidak mengandung bactosoytone.
10. Perlu dijelaskan disini bahwa bakteri penghasil MSG adalah Brevibacterium
lactofermentum atau Corynebacterium glutamicum, adalah bakteri yang hidup
dan berkembang pada media air. Jadi bakteri itu termasuk aqueous
microorganisms.
11. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal POM di Jakarta
menunjukkan bahwa:
Bactosoytone tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan Lemak babi (data
Analisis Gas Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNAbabi (data Analisis PCR).
MSG tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan: Lemak babi (data Analisis
Gas Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA babi (data
Analisis PCR).

12. Hasil Analisis yang dilakukan di Jepang (Kyoto University) juga menunjukkan
bahwa baik MSG maupun Bactosoytone tidak terkontaminasi oleh enzim babi.
E. Perbandingan konstituen sodium pada 10 mg MSG dengan 10 mg garam
Glutamat (hati-hati: Glutamat bukan Monosodium Glutamat-nya) sendiri
sebenarnya terdapat banyak sekali secara alamiah di sel-sel makhluk hidup.
Glutamat di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu glutamat yang merupakan
bagian dari protein dan glutamat yang bebas. Glutamat yang berbentuk bebas
menjalani metabolisme yang sama di dalam tubuh seperti halnya glutamat yang
berasal dari MSG. Untuk itu, glutamat yang berasal dari MSG akan memberikan
efek yang sama dengan glutamat yang bebas alami. Glutamat bebas yang alami
terhadap banyak pada tomat, jagung, kecap, keju dan juga kacang-kacangan.
Pada MSG, glutamat inilah yang memberikan rasa gurih kepada makanan
sekaligus unsur yang paling penting (dan yang dihebohkan tersebut) dalam MSG.
MSG juga mengandung lebih sedikit sodium (natrium) dibandingkan garam,
sehingga secara teoritis merupakan zat substituen (pengganti) yang baik untuk
garam bagi mereka yang harus berdiet rendah sodium. Mari kita bandingkan
konstituen sodium pada 10 mg MSG dengan 10 mg garam (NaCl atau sodium
klorida). Rumus kimia MSG adalah C5H8NO4Na.
Berat molekul MSG adalah ( 5 x 12 + 8 x 1 + 14 + 4 x 16 + 23 ) = 169.
Catatan: Angka yang hijau adalah berat atom masing-masing unsur.
Berat molekul garam (NaCl) adalah 23 + 35,5 = 58,5.
Catatan: Angka yang hijau adalah berat atom masing-masing unsur.
10 mg ( 0,01 g ) MSG adalah = 5,92 x 10-5 mol.
10 mg (0,01 g ) garam (NaCl) adalah = 1,71 x 10-4 mol.
Berat Sodium pada 10 mg MSG adalah 5,92 x 10-5 x 23 = 0,00136 gram = 1,36
mg.
Berat sodium pada 10 mg garam (NaCl) adalah 1,71 x 10-4 x 23 = 0,00393 gram
= 3,93 mg.
Dari perhitungan di atas jelaslah bahwa dalam 10 mg MSG hanya terdapat 1,36
mg sodium saja atau hanya 13,6% saja. Bandingkan dengan sodium yang
terdapat pada garam yang mencapai 39,3% atau hampir 40% (hasil perhitungan
sesuai dengan data yang ada)
F. KEGUNAAN MSG
Monosodium glutamat atau biasa disebut vetsin bagi sebagian orang
umumnya digunakan untuk penyedap masakan. Namun, biasanya pengganti
vetsin itu biasa hanya menambahkan sedikit gula pada masakan. Baik itu sayur
maupun masakan lainnya.
Kegunaan lain MSG adalah sebagai penyubur tanaman,
vetsin atau MSG memiliki kandungan kimia (natrium-Na) Natrium yang dapat
menyuburkan tanaman. Dimana defisiensi unsur Na atau Natrium itu sendiri
sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, yaitu resistensi tanaman akan
menurun apalagi saat musim kering. Tanpa Natrium (Na) pertumbuhan tanaman
tidak dapat meningkatkan kandungan air.
Natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting
bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu, vetsin yang mengandung unsur

Natrium dapat menyuburkan tanaman. Hal itu terbukti. Tanaman bunga menjadi
tumbuh subur, begitu juga anggrek bermekaran. Setelah itu, yang biasanya
menggunakan growmore untuk merangsang tanaman anggrek agar cepat
berbunga, maka cukup hanya dengan menggukan vetSin. Begitupun dengan
tanaman lain, pupuk tak lagi digunakan untuk menyuburkan tanamannya.
Namun demikian, pupuk juga masih menjadi zat yang menyuburkan tanaman.
Glutamat memainkan peranan fisiologis penting pada tubuh
Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan sistim
syaraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas. Melalui
uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena glutamat, baik dari
makanan itu sendiri maupun dari MSG, merangsang produksi cairan pencernaan
sehingga daya cerna makanan menjadi lebih baik. Selain itu, glutamat di dalam
usus halus berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi
kedalam darah. Glutamat memainkan peranan sentral dalam berbagai
metabolisme tubuh, antara lain sebagai unsur perantara metabolisme protein,
karbohidrat dan lemak.
Rasa haus yang dirasakan terhadap masakan yang mengandung monosodium
glutamat adalah nyata dan bisa dibuktikan sendiri. Jika tubuh bereaksi dengan
merasa haus, berarti ada sesuatu yang tidak benar dengan tubuh.
G. Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG
MOLASE / TETES TEBU secara kimia adalah sampah produksi dari ekstraksi
pembuatan gula pasir (atau dalam istilah awamnya, MOLASE adalah limbah
tebu), dan lucunya MOLASE / TETES TEBU menjadi bahan utama di dalam
pembuatan MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) / Vetsin dan penggunaannya hingga
60% didalam MSG .
Penggunaan MOLASE sebagai bahan utama ini disinyalir Tidak Aman menurut
Russell Blaylock penulis dari buku Excitotoxins The Taste That Kills, MSG adalah
Excitotoxin / Eksitotoksin.
________________________________________
MOLASE / TETES TEBU
Lalu apakah Eksitotoksin yang dimaksud diatas?
Eksitotoksitas merupakan sebuah proses pathologi yang terlihat sebagai
kerusakan, dan matinya sel-sel syaraf oleh stimulasi berlebihan yang ditimbulkan
oleh senyaw-senyawa kimia tertentu yang merangsang.
Beberapa senyawa kimia tertentu tersebut biasanya berupa asam amino yang
bereaksi dengan reseptor reseptor khusus yang ada di dalam otak sehingga
mengakibatkan berbagai kerusakan tertentu pada sel sel otak, salah satu yang
paling utama adalah : senyawa kimia glutamat (glutamate, glutamic acid, MSG).
Apabila kandungan konsentrasi glutamat di dalam otak tinggi maka sel sel otak
dapat menghentikan aktifitasnya untuk membentuk sel glutamat secara mandiri,
dan akhirnya akan mati atau rusak.

Otak sebenarnya secara alami memiliki mekanisme yang dapat menghentikan


pembentukan glutamat di dalam otak. Hal ini disebut dengan pembatas darah
otak, yaitu sebuah sistem yang dapat memperlambat aliran masuk glutamat ke
dalam sel-sel otak. Tetapi, sistem ini hanya bisa memperlambat saja, tidak bisa
menghilangkan kandungan glutamat tinggi yang sudah ada. Glutamat itu
akhirnya akan tetap menembus pembatas dan masuk ke dalam sel-sel otak
sehingga membuat sel-sel itu hancur dan mati.
Hingga saat ini, para ahli syaraf masih menganggap bahwa glutamat merupakan
energi bagi otak. Atas dasar itu, banyak dari mereka yang memberikan terapi
glutamat dosis tinggi kepada anak-anak terbelakang dengan tujuan untuk
meningkatkan IQ mereka. Tetapi, pada percobaan pada tikus yang dilakukan oleh
Lucas pada tahun 1957 dan Ohguro pada tahun 2002 terlihat bahwa glutamat
justru menyebabkan kerusakan jaringan mata dan sel-sel otak yang lain. Bahkan
dengan pemberian yang relatif kecil saja, glutamat sudah dapat menimbulkan
beberapa sel otak menjadi rusak dan mati.
________________________________________
Otak yang terkena Alzheimer
Tetapi, industri makanan terus berkembang dengan pesat, semua berusaha
keras untuk meningkatkan nafsu makan. Pada saat ini, hampir tidak ada
makanan yang tidak mengandung glutamat, termasuk makanan bayi. Badan
Pengawasan Obat dan Makanan di mana-mana di dunia enggan mengurusi hal
ini dan membiarkan semua makanan ditambahi dengan zat eksitotoksin itu.
Beberapa negara, seperti Singapore, mereka memberikan ambang batas
penggunaan zat berbahaya itu tetapi mereka begitu enggan untuk melarangnya
sama sekali. Ada apa sebenarnya ini?
MSG yang mengandung Eksitotoksin juga dapat meningkatkan risiko, dan
kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker secara dramatis. Bahkan apabila
pengkonsumsian Glutamat ditingkatkan, kanker dapat tumbuh dengan lebih
aktif, dan semakin liar.
Tapi, sangat disayangkan kepedulian setiap individu akan penggunaan MSG /
Vetsin yang berlebihan masih sangat rendah bahkan menyedihkan. Di satu sisi
mereka tampak sangat peduli akan kanker dengan melakukan pendeteksian dini,
tetapi metode ini secara menyedihkan juga tidak membuat mereka
menghentikan timbulnya bibit kanker secara signifikan dimulai dengan
mengkonsumsi makanan, dan minuman yang bebas Glutamat .
Beberapa efek mengerikan dari MSG / Vetsin apabila dikonsumsi secara dini bagi
buah hati Anda adalah gejala obesitas, kerusakan otak pada anak, keterlambatan
mental, migrain, pikun, stroke, mudah terinfeksi (mudah sakit), parkinson,
huntington, ALS, alzheimer, bahkan juga hipertensi, diabetes, peradangan otak
meningitis atau viral encephalitis (peradangan otak) atau meningitis
(peradangan selaput otak atau sumsum tulang belakang). Bahkan ada penelitian
Psikologi yang mengatakan bahwa kemungkinan kekerasan yang terjadi di masa

sekarang, dan sifat-sifat buruk yang timbul juga bisa disebabkan oleh kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang mengandung eksitotoksin ketika balita.
Masalah-masalah kesehatan lain yang dihubungkan dengan MSG kebanyakannya
tidak memiliki dasar ilmiah yang baik. Misalnya:Sampai sekarang ada yang
percaya MSG menyebabkan syndrom restoran cina (Chinese Restaurant
Syndrome) (antara lain rasa haus, pusing, tubuh kejang dan jantung berdebardebar), pertama kali syndrom ini dicetuskan tidak didasarkan pada sebuah
penelitian yang baik secara ilmiah. Syndrom restoran cina semula hanya sebuah
tulisan mengenai pengalaman pribadi Dr Kwok tentang syndrom yang
dialaminya sehabis makan makanan cina dimana dia menduga penyebabnya
mungkin karena kecap, angciu dan garam selain MSG. Berbagai penelitian ilmiah
dengan metode yang baik telah membuktikan tidak adanya kaitan antara MSG
dengan syndrom restoran cina.
MSG dituduh sebagai penyebab makanan snack yang disukai anak-anak menjadi
tidak menyehatkan. Tuduhan seperti ini menunjukkan rendahnya pengetahuan
MSG dan gizi. Bayi yang baru lahir justru sehat jika hanya mengonsumsi air susu
ibu yang mengandung glutamat sangat tinggi, yaitu 50% lebih dari total protein.
Kebanyakan snack adalah sumber karbohidrat sedangkan anak-anak sangat
memerlukan kecukupan protein untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan
tubuh mereka.
Karena mengandung natrium, MSG dituduh sebagai pencetus hipertensi. Dari
rumus molekulnya maupun analisa laboratorium kita bisa mengetahui kadar
natrium dalam MSG, yaitu 12%. Sementara itu garam mengandung 40% natrium
atau tiga kali lebih tinggi. Berdasarkan banyak uji rasa yang telah dibuktikan,
kadar natrium dalam makanan bisa kita kurangi hingga 40% dengan
menambahkan sedikit MSG tanpa mengurangi rasa enak.
Rasa enak yang ditimbulkan oleh MSG dituduh sebagai penyebab penggunaan
MSG yang berlebihan. Sama seperti pemakaian garam, pemakaian MSG memiliki
dosis optimum yaitu 0.2-0.8% dari volume makanan. Penggunaan MSG lebih
tinggi dari dosis optimum ini justru dapat mengurangi rasa enak makanan.
MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Glutamat adalah salah
satu dari 20 asam amino pembentuk protein yang terdapat dalam makanan dan
tubuh manusia. Demikian juga, natrium terdapat dalam makanan dan tubuh
manusia.
H. CONTOH BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI MSG
Indonesia adalah Negara yang kaya akan rempah-rempah sehingga sebenarnya
tidak diperlukan MSG lagi untuk menyedapkan. Ada beberapa alternatif bahan
yang dapat digunakan untuk menyedapkan makanan selain MSG, yaitu:
a) Gula pasir
Selain menggunakan bahan makanan yang bermutu baik dan masih segar, kita
dapat memberi sedikit gula pasir pada masakan, karena gula pasir juga dapat
memberi efek gurih pada masakan.
b) Kecap
Seperti yang telah kita ketahui, komposisi kimia MSG adalah garam sodium

glutamat, hasil persenyawaan antara ion sodium dengan asam L-Glutamat.


Senyawa L-glutamat inilah yang memiliki cita rasa menyerupai daging
(meatlike). Kecap yang dihasilkan dari fermentasi kedelai juga memiliki
kandungan senyawa ajaib ini. Selama proses fermentasi, protein kedelai akan
terproses menjadi L-glutamat. Jumlahnya memang lebih kecil, karena proses
tersebut juga menghasilkan D-glutamat. Jadi, dari kandungan asam glutamatnya,
rasa yang ditimbulkan kecap tidak sekuat MSG, karena sifat D-glutamat hanya
sebagai flavor enhancer.
Tetapi hasil fermentasi kedelai juga mengandung beberapa asam organik yang
memiliki citarasa kuat seperti asam laktat, asam asetat, asam suksinat, dan
beberapa asam amino yang selama proses pengolahan akan rusak karena reaksi
pencoklatan dalam perubahan warna kecap. Di samping itu, fermentasi kedelai
juga menghasilkan senyawa-senyawa gula yang memperkuat rasa seperti
glukosa, galaktosa, maltosa, xylosa, arabinosa, dan dua senyawa gula gliserol
serta manitol. Senyawa-senyawa cita rasa tersebut memang tidak menghasilkan
rasa yang meatlike seperti MSG. Tetapi akan memberikan aroma yang sedap dan
gurih.
c) Tomat
Ingat rasa tomat? Hampir tidak seorangpun dapat mengidentifikasi rasa lezat
dalam tomat, padahal kelezatan ini adalah salah satu dari beberapa komponen
penting. Bila di kombinasikan dengan manis, asam dan sedikit rasa tanah dapat
memberikan rasa lezat pada tomat. Bila tomat menjadi matang, kadar alami dari
glutamat bertambah dan tomat menjadi lebih lezat rasanya.
d) Daun bawang
Daun bawang yang akan digunakan sebagai penyedap diiris tipis-tipis sekitar
satu milimeter. Jika daun dipotong terlalu lebar tidak akan keluar rasa sedapnya.
Setelah diiris, daun ini kemudian dimasak bersamaan dengan masakan.
Jumlah daun bawang yang digunakan harus banyak. Untuk satu liter masakan
berkuah, membutuhkan irisan daun sekitar satu sendok makan.
e) Bawang putih
Bawang putih (Allium sativum) telah lama digunakan sebagai salah satu bumbu
masakan oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat lainnya di berbagai
belahan dunia karena aromanya yang khas. Bawang putih dapat digunakan
dengan cara diiris tipis maupun ditumis dengan sedikit minyak agar lebih terasa
lezat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Monosodium glutamat juga dikenal dengan natrium glutamat atau MSG, adalah
garam sodium yang terdapat dialam dengan nama non-essential amino acid
glutamic acid, digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan umumnya
dipasarkan sebagai penambah/penyedap rasa. Hampir disetiap bahan makanan
mengandung zat aditif khususnya monosodium glutamat atau
mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat

menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan rasa yang tidak
diingankan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208). MSG juga
merupakan zat penyedap rasa yang banyak digunakan oleh produsen makanan
untuk membuat produknya menjadi lebih enak. Zat tersebut merupakan
pembentuk protein, sehingga apabila zat makanan ditambahkan vetsin (MSG)
akan berasa seperti ditambah kaldu daging (protein)
Proses pembuatan MSG dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan
proses klasik, proses biosintes dan sintesis kimia. Proses klasik, dilakukan
dengan
ekstraksi bahan baku (gluten gandum), kemudian di hidrolisa, dipekatkan dan
kristalisasi. Finishingnya dilakukan dekolorisasi dan rekristalisasi. Proses
biosintesis, yaitu menggunakan teknik fermentasi. Bahan baku (molase)
difermentasi dengan mikroba membentuk produk asam glutamat, kemudian
diregenerisasi dengan NaOH menjadi MSG. Proses sintesis kimia, yaitu dengan
mengunakanAkrilonitril, ditambah dengan H2 dan CO kemudian ditambah
ammonium cyanide, dan dihidrolisis dengan menggunakan NaOH dan asam
sulfat
menghasilkan resismik asam glutamat (DL-GA) dan ditambahkanNa2SO4 dan
diperoleh L-GA yang selanjutnya ditambah NaOH menghasilkan MSG. Dari
ketiga proses diatas, cara biosintesis adalah cara yang sering dipakai karena
mudah dan murah.
Mononatrium glutamat (juga disebut monosodium glutamat; disingkat MSG)
adalah garam natrium dari asam glutamat. Berfungsi sebagai penyedap rasa.
Satu ion hidrogen (dari gugus OH yang berikatan dengan atom C-alfa)
digantikan oleh ion natrium. Merek dagang dari mononatrium glutamat termasuk
Ajinomoto, Vetsin, Miwon, Sasa dan Accent. Namun daftar isi pada bagian ini
disembunyikan.
SARAN
Saran kami sebagai mahasiswa kepada para pembaca bahwa, jangan pernah kita
menyerah dalam menuntut ilmu, carilah ilmu sebanyak banyaknya dan setelah
itu aplikasikan lan ilmu itu dalam kehidupan agar i;mu itu dapat berguna bagi diri
sendiri maupun orang lain.
Dan untuk masalah MSG kami memberi saran bahwa mulailah hidup sehat
kurangi pengonsumsian MSG dan mulai menggunakan bahan alami engganti
MSG yang sudah di sediakan alam bagi kita yang bnayak terdapat di indonesia
ini sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah.
Ok tetap semangat.
PENUTUP
Demikianlah makalah hasil penelitian dan diskusi dari kelomok kami, semoga
makalah hasil penelitian kam ini dapat bermanfaat dan dapat menberikan
wawasan serta pengetahuan yang lebih untuk anda semua.
Jika dalam penyusunan ada kesalahan mohon di maklumi kami mohon maaf,
Dan akhir kata kami ucapkan terimakasih dan sukses selalu.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.blogspot.com// Author@blogspot.com
http://en.wikipedia.org/w/index.php?
title=Monosodium_glutamate&oldid=455559109
www. Blogger.com// BTM, MSG / by S Hamdani /
ISNET | Pustaka Online Media /Prof.Dr. Umar Anggara Jenie
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM dan
PAU-Bioteknologi-UGM
Subsribe//manfaat vetsin//Posted 12th April by boby-chemistry
www. WordPress.com//Herwin Lesmana in Health
About these ads
Share this:
Twitter1

Anda mungkin juga menyukai