Pendahuluan
Pada umumnya sistem gerak dapat bekerja dengan baik karena adanya kerja sama
antara beberapa organ organ. Organ organ itu sendiri juga tidak terlepas dari hasil kerjasama
dari jaringan jaringan yang memiliki struktur dan fungsi yang berbeda tetapi saling
membantu dalam melaksanakan tugasnya. Sistem gerak pada manusia dikerjakan oleh
beberapa bagian yaitu otot tulang rangka dan sendi. Dalam melakukan tugasnya bagian
bagian ini tidak pernah bekerja sendiri sendiri bahkan untuk pekerjaan sederhana sekalipun.
Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh
tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri,
berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai
penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam.
Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan
kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, kita tidak mungkin bisa melakukan berbagai
gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat kita bergerak adalah otot, yang
merupakan jaringan elastik yang kuat.1
Pembentukan Tulang
Tulang adalah jaringan ikat yang mengalami mineralisasi. Tulang mengandung materi
organik dan anorganik. Materi organiknya sebagian besar berupa protein. Tulang adalah suatu
struktur dinamik yang mengalami siklus remodeling terus menerus, berupa resorpsi yang
diikuti oleh pengendapan jaringan tulang baru. Remodeling ini memungkinkan tulang
beradaptasi terhadap sinyal fisik (seperti peningkatan beban yang harus disangga) dan
hormon. Jenis sel utama yang berperan dalam penyerapan dan pengendapan tulang adalah
osteoklas dan osteoblas. Osteoklas berkaitan dengan resorpsi dan osteoblas dengan
pengendapan tulang. Osteosit berasal dari osteoblas; sel ini juga tampaknya ikut serta dalam
pemeliharaan matriks tulang. Osteoklas adalah sel multinukleus yang berasal dari sel tunas
hematopoietic pluripoten. Osteoklas memiliki domain membran apikal, dan memperlihatkan
tepi bergelombang yang berperan utama dalam penyerapan tulang.2
Columna Vertebrae
Columna vertebralis merupakan pilar utama tubuh, dan berfungsi menyangga
cranium, gelang bahu, extremitas superior, dan dinding thorax serta melalui gelang panggul
meneruskan berat badan ke extremitas inferior. Di dalam rongganya terletak medulla spinalis,
radix nervi spinalis, dan lapisan penutup meningen yang dilindungi oleh columna vertebralis.
2
bawah.
Tulang pada Columna Vertebra
Otot
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini di bagi menjadi 3 bagian :
1. Otot yang ikut menggerakkan lengan
Sendi
a. Secara Makroskopis
Secara makroskopi, sendi dibedakan menjadi tiga, yakni Sinartrosis atau sendi mati. Secara
struktural, persendian ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Sutura adalah
sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang
tengkorak. Contohnya sutura sagital. Sinkondrosis adalah sendi adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin (jaringan tulang rawan). Contoh: tulang pada
ruas tulang belakang.
b. Secara Mikroskopis
Lapisan terluar, kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat yang menyatu pada
sendi. Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi dan
memberikan stabilitas. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul
melalui envaginasi kapsul. Lapisan terdalam, kapsul sendi memiliki lapisan terdalam yakni
membran sinovial yang melapisi kesuluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.
Membran sinovial mensekresi cairan sinovial.pada beberapa sendi sinovial, seperti
persendian lutut, terdapat diskus artikular (meniskus) fibrokartilago. Bursa adalah kantong
tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini
terletak di bawah tendon atau otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan
tendon atau otot di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada
friksi, seperti siku dan tempurung lutut.6
Ligamen-ligamen yang memperkuat persendian di kolumna vertebralis regio lumbal adalah :
a.
Ligamen flavum
Ligamen flavum merupakan ligamen yang menghubungkan lamina dari dua arkus vertebra
yang berdekatan. Ligamen ini panjang, tipis dan lebar diregio servikal, lebih tebal di regio
torakal dan paling tebal di regio lumbal. Ligamen ini mencegah terpisahnya lamina arkus
vertebralis dan juga mencegah terjadinya cidera di diskus intervertebralis. Ligamen flavum
yang kuat dan elastis membantu mempertahankan kurvatura kolumna vertebralis dan
membantu menegakkan kembali kolumna veretbralis setelah posisi fleksi.
b.
Ligamen interspinosus
Ligamen intertranversus
Ligamen supraspinosus
lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur, dan tidak dapat lagi dibedakan antara nucleus dan
annulus.7
DAFTAR PUSTAKA
1. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003. Hal 113-120
2. Junuqeira LC,Carneiro J. Histologi dasar : teks dan atlas. Ed 10. Jakarta : EGC ; 2007.
h. 134-44.
3. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2012.h.538-41.
4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;
2006.h.881-6.
5. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 2009.
6. Junqueira, Luiz carlos. Histologi Dasar: Teks dan Atlas. Jakarta.EGC;2007.hal
123,132,181.
7. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
8. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi keenam. Jakarta: EGC; 2011.
h. 278-300
9. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Ed 10. Philadelphia: W.B.
Saunders
10