Anda di halaman 1dari 4

USAHA KONSERVASI

PADA LAHAN KERING


Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 03/95
Diterbitkan oleh: loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat
Jl. Yahim – Sentani – Jayapura

Juni 1995 Agdex: 041/577

Lahan kering dalam keadaan alamiah memiliki kondisi antara lain peka terhadap
erosi, terutama bila keadaan tanahnya miring atau tidak tertutup vegetasi, tingkat
kesuburannya rendah, air merupakan faktor pembatas dan biasanya tergantung dari
curah hujan serta lapisan olah dan lapisan bawahnya memiliki kelembaban yang
amat rendah.

Merosotnya produktivitas lahan pada tanah datar dapat pula terjadi karena hilangnya
unsur hara lewat pencucian dan aliran permukaan. Di daerah Irian Jaya yang
penduduknya masih menggunakan sistem ladang berpindah dengan
mempergunakan lahan yang berlereng curam masih ada kegiatan-kegiatan
usahatani pangan semusim dimana para petani tidak atau belum memperhatikan
konservasi lahan.

Kerusakan tanah tersebut pada umumnya terjadi karena tindakan manusia sendiri
yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air dalam mengelola
usahataninya yang merupakan kemunduran dalam penggunaan sumber daya alam.
Hingga mengakibatkan kerugian dengan banyak bencana misalnya banjir,
kekeringan, erosi dan lain-lain.

Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya alam (tanah dan air) penting
dilakukan tindakan konservasi.

TUJUAN USAHA KONSERVASI

- Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran permukaan.


- Memperbaiki tanah yang rusak/kritis
- Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapainya produksi
setinggi-tingginya dalam waktu yang tidak terbatas
- Meningkatkan produktivitas lahan usahatani

Usaha konservasi lahan ini biasanya dilakukan salah satunya dengan kultur teknis
atau vegetasi yaitu dengan:

1. Penambahan Tanaman Penutup Tanah


Tanah penutup berfungsi untuk mencegah erosi, menambah bahan organik
tanah dan memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air
hujan yang jatuh.

Jenis tanaman penutup tanah yaitu : Jenis merambat (Colopogonium


mucunoides, Centrosema Sp, Pueraria Sp), jenis perdu (Crotolaria Sp), jenis
pohon (Lamtoro gung, Lamtoro lokal, Gamal, esliandia grandiflora),dan jenis
kacang-kacangan.
2. Penanaman Rumput.
Rumput memegang peranan penting dalam usahatani konservasi terutama
lahan-lahan kering yang berlereng (3%).

Berbagai jenis rumput dapat berfungsi:


a. sebagai pelindung tanaman dan penahan air
b. memperbaiki kesuburan tanah
c. sebagai hijau makanan ternak
d. meningkatkan nilai usahatani atau pendapatan petani

3. Penanaman dalam strip


Adalah suatu sistem bercocok tanam dengan care menanam beberapa jenis
tanaman dalam strip-strip yang berselang seling pada bidang tanah dan
disusun memotong lereng atau menurut kontur.

Tanaman yang digunakan adalah tanaman pangan atau tanaman semusim


yang ditanam berbaris diselingi strip-strip tanaman-tanaman yang lebih rapat
berupa tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah.

4. Pergiliran tanaman
Cara penting lainnya untuk konservasi tanah dan air ialah dengan pergiliran
tanaman yaitu sistem penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam
urutan waktu tertentu pada suatu bidang lahan.

Pada lahan kering yang berlereng atau tanahnya miring pergiliran tanaman
yang efektif untuk mencegah erosi adalah antara tanaman penghasil bahan
pangan dengan tanaman penutup tanah untuk pupuk hijau.

Selain mencegah erosi keuntungan lain dari pergiliran tanaman adalah:


a. Memberantas hama dan penyakit tanaman melalui siklus hidupnya.
b. Memberantas tumbuhan pengganggu atau gulma.
c. Mempertahankan sifat fisik tanah dengan cara mengembalikan sisa-sisa
tanah kedalam tanah.

5. Menambah tanaman penguat teras


Tanaman yang memenuhi syarat sebagai penguat teras adalah:
a. Mempunyai sistem perakaran intensif, sehingga mampu mengikat air.
b. Tahan pangkas sehingga tidak menaungi tanaman utama.
c. Bermanfaat dalam menyuburkan tanah maupun sebagai penghasil
makanan ternak.
Tanaman penguat teras yang dianjurkan ditanam antara lain lamtorogung,
gamal, akasia, kaliandra, rumput gajah dan rumput benggala.

Gbr.1. Letak Penanaman rumput berselang-seling


Gbr.2. Penampang guludan yang ditanami rumput

6. Penggunaan bahan organik dan mulsa


Salah satu cara untuk memperbaiki struktur tanah, mempertinggi kemampuan
tanah dalam menyerap air yaitu dengan menggunakan pupuk organik berupa
pupuk hijau atau pupuk kandang serta penggunaan sisa-sisa tanaman yang
diletakkan di atas tanah sebagai serasah (mulsa) sehingga dapat
mempertahankan kelembaban tanah.

Dengan cara ini penguapan air tanah dapat diperkecil sehingga air tanah tetap
tersedia bagi tumbuhnya tanaman.

Gbr.3. Penampang teras bangku dan bagan yang ditanami rumput

Gbr.4. Penampang saluran pembuang air yang ditanami rumput


(MSL/003/95)

Sumber:
Pedoman Di Bidang Konserfasi Lahan
Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan
Direktorat Bina Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan
Jakarta. 1992

Anda mungkin juga menyukai