Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
TENTANG
Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Oleh Kelompok 1:
Yarni (C1C013001)
Novia Florida (C1C013052)
Yogi Bagus Sanjaya (C1C013087)
Zaki Mubarak (C1C013092)
Mai Dewi Lestari A (C1C013120)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penulis juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan keridoan-Nya
Makalah dengan judul Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah
ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Bengkulu, Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................

B. Tujuan dan Rumusan Masalah ............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Biaya ...................................................................................................................

B. Objek Biaya ........................................................................................................

C. Keakuratan Biaya ................................................................................................

D. Harga Pokok Produk dan Jasa.............................................................................

E. Laporan Keuangan Eksternal ..............................................................................

F. Jenis-Jenis Sistem Akuntansi Manajemen ..........................................................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...............................................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

11

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Supriyono (1987) dalam bukunya Akuntansi Manajemen mengungkapkan:
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk
menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan
pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian.
Mempelajari Akuntansi Manajemen membutuhkan pemahaman arti biaya dan
terminology yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada produk, jasa,
pelanggan, dan objek lain yang menjadi perhatian manajemen adalah salah satu tujuan
dasar dari sistem informasi akuntansi manajemen. Akan tetapi, sebelum kita membahas
proses pembebanan biaya, pertama-tama, kita perlu mendefinisikan apa yang disebut
biaya dan menjelaskan kepentingan manajerialnya secara lebih menyeluruh.

B. Tujuan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan gambaran yang telah disampaikan di atas maka penyusun melalui
makalah ini ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses pembebanan biaya
2. Mendefinisikan produk berwujud dan tidak berwujud, serta menjelaskan
perbedaaan beberapa definisi harga pokok produk
3. Menyusun laporan laba rugi untuk organisasi manufaktur dan jasa
4. Menjelaskan perbedaan antara sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
dan aktivitas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biaya
Setiap peusahaan pasti mremiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau telah
menjadi tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya produk maupun jasa
merupakan hal yang penting dalam setiap tahap fungsi manajemen, yaitu manajemen strategik,
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian
operasional, dan pembuatan laporan keuangan.

Pengertian Biaya
Memahami arti biaya dan terminologi yang berkaitan dengan biaya sangatlah penting
dalam mempelajari akuntansi manajemen. Definisi tentang konsep biaya sangat penting,
karena dalam ilmu akuntansi terdapat dua istilah biaya, yaitu biaya sebagai cost dan expense.
Tentu saja kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.

Dalam buku Activity Based Cost Sistem : Sistem Informasi Biaya Untuk Pengurangan Biaya
definisi Biaya adalah:
Biaya (cost) adalah kas

yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang

diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi.(Mulyadi,
2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan
tujuan tertentu. (Mulyadi, 2003:4).
Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah sebagai
sumber daya yang di ukur dengan uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan
biaya juga merupakan kas sumber daya yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa
dan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau dimasa yang akan datang. Manajemen
2

perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk
menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka karena informasi biaya memberikan
kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah
dari nilai keluaran yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya
dan kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya yang
harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.

Berdasarkan berbagai definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas umumya
mempunyai kesamaan makna, yaitu:

Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang
terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tetentu.

Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena
berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam proses
untuk memperoleh pendapatan.
Oleh karena itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih

bermutu yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar
biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya penelusuran biaya yaitu
pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati
pada konsumsi sumber daya oleh objek biaya.
Pembebanan biaya dapat terjadi melalui cara berikut ini :

Penelusuran langsung (Direct Tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian dan


pembebanan biaya yan berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek.

Penelusuran penggerak (Driver Tracing) adalah penggunaan penggerak untuk


membebankan biaya pada objek biaya.

Alokasi (Allocation).adalah pembebanan tidak langsung ke obyek biaya. Biaya tidak


langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada obejek biaya, baik
dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah setiap item
yang dibiayai, yang diukur dan dibebankan, dimana proses pembebanan biaya tersebut harus
3

dilakukan secara akurat yang keakuratannya dapat ditelusuri melalui penelusuran biaya.
Karena Penelusuran biaya menentukan seberapa objektif,dapat diandalkan, dan berartinya
ukuran biaya yang dihasilakan, dan seberapa yakinnya pengambilan keputusan

dalam

memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan
pengambilan keputusan

sehingga pembebanan biaya yang tepat dapat tercapai dan

menghasilkan penghematan serta keputusan yang benar dan evaluasi yang baik.

B. Objek Biaya
Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Beberapa
tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang terpenting. Aktivitas adalah unit
dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat juga dideskripsikan sebagai
kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

C. Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan secara wajar dan logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan
membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin.
Ketertelusuran (traceability), hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk
membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek
biaya secara langsung atau tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat
ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang
dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya.
Metode penelusuran, ketertelusuran bararti biaya dapat dibebankan dengan mudah dan
akurat, sedangkan penelusuran (tracing) berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya
dengan mengunankan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek
biaya.penelusuran biaya ada dua, (1) penelusuran langsung adalah suatu proses
pengidentifikasian dan pembebanan biaya yan berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu

objek.(2)penelusuran penggerak adalah penggunann penggerak untuk membebankan biaya


pada objek biaya.
Membebankan biaya tidak langsung, biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang
tidak dapat dibebankan pada obejek biaya,baik dengan menggunakan penelusuran langsung
maupun penggerak. Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya disebut alokasi.

D. Harga Pokok Produk dan Jasa


Keluaran organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua jenis
keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal. Jasa
adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh
pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan
menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting:

Tidak berwujud: pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau
mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli.

Tidak tahan lama: jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh
pelanggan, tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.

Tidak dapat dipisahkan: produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak
langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari
produsennya.

Tidak selalu sama: terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa
daripada produksi produk.
Organisasi yang membuat produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi

yang memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa. Biaya setiap produk berlaku
untuk produk berwujud dan tidak berwujud. Jadi, ketika membahas masalah harga pokok
produk, kita mengacu pada produk berwujud dan tidak berwujud.

Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda


Harga pokok produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial
yang spesifik. Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan
untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan
melayani produk.

Harga pokok produk dan pelaporan keuangan eksternal


Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori
fungsional utama: produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang
berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi umum.
Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya
manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
1. Bahan langsung: bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi.
2. Tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang
atau jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara fisik dapat digunakan dalam
mengukur kuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu produk dan jasa.
3. Overhead: semua biaya produksi (selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung)
dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut overhead.
a. Biaya utama dan konversi: Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada
konsep biaya konversi dan biaya utama. Biaya utama adalah jumlah dari biaya
bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah dari
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
b. Biaya penjualan dan administrasi: Biaya nonproduksi terdiri atas dua kategori
umum: biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya yang diperlukan untuk
memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa merupakan biaya
penjualan. Sedangkan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian,
pengembangan, dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat
6

dibebankan pada pemasaran atau produksi, dikelompokkan sebagai biaya


administrasi.

E. Laporan Keuangan Eksternal


a. Laporan laba rugi: Perusahaan manufaktur

Harga produk produksi: mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama
periode berjalan.

Barang dalam proses: terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian dalam
produksi pada titik waktu tertentu.

Tampilan 1 Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Manufaktur

b. Laporan laba rugi: Perusahaan jasa


Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda
dari perusahaan

manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki persedian barang jadi

karena tidak mungkin menyimpan jasa.

Tampilan 2 Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Jasa

F. Jenis-Jenis Sistem Akuntansi Manajemen: Gambaran Umum Singkat


Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai sistem berdasarkan
fungsi dan sistem berdasarkan aktivitas. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
(FBM) telah dikenal dari tahun 1900-an dan masih digunakan secara luas dalam sektor
manufaktur dan jasa sistem akuntansi manajemen berdasarkan akltivitas (ABM) merupakan
sistem yang lebih baru. Sistem manajemen biaya berdasarkan aktivitas juga digunakan secara
luas dan pemanfaatannya semakin tinggi, khususnya di antara organisasi-organisasi yang
memiliki beragam produk dan pelanggan, produk yang lebih rumit, siklus waktu produk yang
lebih pendek, peningkatan persyaratan kualitas, dan tekanan persaingan yang ketat.

Sistem akuntansi FBM versus ABM


o Tinjauan biaya FBM
Biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unit-unit yang berfungsi, kemudian
pada produk. Penelusuran penggerak dalam sistem FBM hanya menggunakan
penggerak produksi yang merupakan pengukuran konsumsi yang sangat berkorelasi

dengan keluaran produksi. Pendekatan pembebanan biaya ini dianggap sebagai


perhitungan biaya berdasarkan produksi atau fungsi (FCB).
o Tinjauan biaya ABM
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC), biaya ditelusuri hingga
aktivitas, kemudian produk. Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas menekankan
pada penelusuran alokasi; bahkan, bisa disebut sebagai penelusuran yang intensif.
Perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel.
Definisi perhitungan harga pokok produk yang lebih komprehensif ditekankan
untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambialan keputusan yang lebih baik.
o Tinjauan efisiensi operasional FBM
Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan
biaya pada unit organisasional, kemudian menuntut tanggung jawab menajer unit
organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan. Kinerja diukur
dengan membandingkan hasil aktual dengan standar atau hasil yang dianggarkan.
Penekanannya adalah ukuran keuangan dari kinerja.
o Tinjauan efisiensi operasional ABM
Secara signifikan, subsistem pengendalian berdasarkan aktivitas berbeda
dengan sistem berdasarkan fungsi. Penekanan berdasarkan fungsi adalah pada
pengelolaan biaya. Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan
aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang
diterima dengan menyediakan nilai ini. Tinjauan proses berkaitan dengan
identifikasi faktor-faktor penyebab biaya suatu aktivitas, pengukuran pekerjaan apa
yang telah dilakukan, serta evaluasi kinerja pekerjaan dan hasil yang dicapai.

Pilihan dari sistem akuntansi manajemen


Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang signifikan.
Bagi banyak perusahaan, manfaat perpindahan sistem FBM menjadi sistem ABM melebihi
biayanya. Jadi, penggunaan ABC dan ABM semakin meluas. Perhatian terhadap akuntansi
manajemen berdasarkan aktivitas pun menjadi tinggi.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Biaya dibebankan pada objek biaya, seperti produk, proyek, pabrik, dan pelanggan.
Tiga metode pembebanan biaya yaitu penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan
alokasi.
Ada dua jenis keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah
barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan
masukan modal. Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas
yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa
juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal.
Sistem manajemen berdasarkan fungsi hanya menggunakan penggerak berdasarkan
unit, cenderung lebih intensif dalam pengalokasian, menggunakan definisi biaya yang sempit,
berfokus pada pengelolaan biaya, menyediakan sedikit informasi aktifitas menekankan pada
kinerja unit organisasi individual, menggunakan ukuran kinerja keuangan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don. R. dan Maryanne M. Mowen. Akuntansi Manajerial. 8 edition. Jakarta:


Salemba Empat
http://cicimonana92.blogspot.com/2012/11/konsep-konsep-dasar-akuntansi-manajemen.html
diakses pada 18 Februari 2015
http://kingboer99.blogspot.com/2013/07/konsep-dasar-akuntansi-manajemen.html diakses
pada 18 Februari 2015
http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/dasar-dasar-akuntansi-manajemen.html diakses
pada 18 Februari 2015

11

Anda mungkin juga menyukai