Program
: Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
I.
UMUM
Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan
suatu keharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk
memudahkan manager dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa
pelaksanaannya.
Hal hal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam meyusun suatu metode
pelaksanaan ini yang antara lain meliputi :
1. Bahan material yang akan digunakan
2. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga local maupun tenaga yang didatangkan / tenaga yang
terampil (skill labaour)
3. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat /
alat besar
4. Factor cuaca yaitu memanfaatkan hari hari kerja yang efektif dalam pelaksanaan pekerjaan
Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) serta penjelasan
dari panitia saat aanwijzing, maupun dari peninjauan kami ke lokasi proyek, ada beberapa hal yang
menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam menyusun langkah langkah metode
pelaksanaan dalam pekerjaan ini.
II.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
pekerjaan pengukuran/bouwplank dan Pemasangan Papan Nama Proyek. Karena di dalam RAB
volumenya nol, maka pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini tidak dikerjakan.
2.1. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan
secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah
pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana
letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
Cara Pelaksanannya Pengukuran
a)
Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan theodolite), pekerja atau
juru ukur, patok patok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Kami juga
menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran
b)
Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan
jarak yang telah ditentukan
c)
Patok patok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah
memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
d)
Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working
drawing) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu oleh direksi
e)
Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di
lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing) sebagai
tanda pekerjaan selesai.
2.
Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
3.
Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat
untuk menarik benang-benang as
4.
Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan.
5.
Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan
pekerja
III.
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr dan Pekerjaan
Timbunan Tanah. Untuk masing masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode
pelaksanaannya.
3.1. Pekerjaan Galian
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.
Cara pelaksanaan
a)
Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi
pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b)
Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan
keadaan tanah yang ada.
c)
Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya
diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d)
Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus
diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e)
f)
Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g)
Galian kami kerjakan dengan hati hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah
tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug
kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
pasangan
batu
adalah
pekerjaan
pasangan
batu
kali/gunung
dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
Cara pelaksanaan
a)
Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual
yang biasa digunakan.
b)
c)
Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi
sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga
batau batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya
sesuai dengan gambar rencana.
d)
Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara
diameter 25 s/d 40 cm.
b)
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air
yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c)
d)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e)
Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
f)
Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan
dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
g)
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan
dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h)
Untuk menghindari retak retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena
pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama
7 (tujuh) hari berturut turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i)
Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan
dirapikan sehingga terlihat bagus.
j)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b)
Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa
sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan
posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir
dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d)
Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di
tempat.
e)
Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi
dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
f)
Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
b)
Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat
mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c)
Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau
sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
d)
Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering
sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e)
Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f)
g)
h)
Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan
terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses
pemadatan tanah disemprotkan air.
i)
Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati hati agar tidak merusak
pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.
IV.
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr,Pekerjaan
Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton. Untuk masing masing sub item pekerjaan akan kami
jelaskan metode pelaksanaannya.
4.1. Pekerjaan Galian
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.
Cara pelaksanaan
a)
Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi
pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b)
Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan
keadaan tanah yang ada.
c)
Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya
diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d)
Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus
diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e)
f)
Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g)
Galian kami kerjakan dengan hati hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah
tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug
kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
pasangan
batu
adalah
pekerjaan
pasangan
batu
kali/gunung
dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
Cara pelaksanaan
a)
Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual
yang biasa digunakan.
b)
c)
Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi
sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga
batau batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya
sesuai dengan gambar rencana.
d)
Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara
diameter 25 s/d 40 cm.
b)
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air
yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c)
d)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e)
Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
f)
Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan
dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
g)
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan
dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h)
Untuk menghindari retak retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena
pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama
7 (tujuh) hari berturut turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i)
Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan
dirapikan sehingga terlihat bagus.
j)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b)
Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa
sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan
posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir
dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d)
Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di
tempat.
e)
Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi
dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
f)
Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
c)
Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau
sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
d)
Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering
sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e)
Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f)
g)
h)
Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan
terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses
pemadatan tanah disemprotkan air.
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut
Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa
sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap
semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen
dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
b)
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syaratsyarat yang tercantum dalam PBI-1971.
c)
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Penimbunan kerikil dengan pasir harus
dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton
dengan komposisi material yang tepat.
d)
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal
ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.
e)
Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik
minimum 2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan
meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong
dan dibengkokkan
terlebih dahulu.
f)
Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuranukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa
dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas
dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar
mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus
dipasang papan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak
boleh disambung lebih dari satu, tiang-tiang dari dolken / kaso 5/7 cm , antara tiang satu
dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting
baru dilakukan
setelah
memenuhi
syarat-syarat
yang
dicantumkan
dalam
PBI-
: PC
731 Kg
: PB
1031 Kg
: KR (maksimum 30mm)
215 Liter
: Air
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui oleh Konsultan pengawas, yaitu:
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton.
Tahapan Pengecoran
Tahapan Pengecoran adalah sebagai berikut :
Siapkan checklist unutk pengecoran
Tentukan elevasi dan batas batas pengecoran dengan menggunakan waterpass / selang
ukur.
Bersihkan lokasi pengecoran dengan menggunakan kompresor atau yang telah diatur dalam
spektek.
Tuangkan adukan beton dari alat angkut menuju bekisting,
Padatkan beton dengan alat vibrator
Ratakan permukaan beton dengan alat garuk cord an jidar
Untuk pengecoran kolom (tiang) dilakukan per 1 m atau sesuai dengan petunjuk dari pengawas
atau direksi.
Untuk pengecoran plat dan balok dilakukan secara bersamaan
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14
(empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
Beton harus dilindingi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan lain.
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti
bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
V.
PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai panduan kami dalam rangka
melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS di Desa Dasan Lekong
Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Apabila penawaran kami memenuhi semua
persyaratan sesuai dengan yang disyaratkan.
Perhitungan waktu pelaksanaan, jumlah tenaga dan jumlah bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini kami lampirkan tersendiri sebagai satu kesatuan dengan metode pelaksanaan
ini
sebagai
lampiran
metode
dengan
perhitungan
AHSID
Direktur
ANALISA SPESIFIKASI TEKNIS PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN DAN TENAGA DAN WAKTU PELAKSANAAN
Program
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran
:
:
:
:
:
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Peningkatan Jaringan Irigasi
Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS
Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia
2015
Kode
No
Uraian Pekerjaan
Volume
Sat.
KOEF
Analisa
I.
1
2
II.
1
0
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran / Bowplank
Pemasangan Papan Nama Proyek
Pek. Leaning Saluran
Galian tanah
0
0
Ls
Ls
Ls
Ls
122,35
M3
SNI.6.1.
Pekerja
Mandor
2
III
1
OH
OH
637,99
91,7625
3,0588
BTA
HARI
1,6386
0,0546
SNI.6.2.
M3
kg
M3
1,2000
163,0000
0,5200
765,5880
103.992,3700
331,7548
9,9427
1.350,5503
4,3085
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
1,5000
0,7500
0,0750
0,0750
956,9850
478,4925
47,8493
47,8493
12,4284
6,2142
0,6214
0,6214
Plesteran 1 Pc : 3 Psr
699,17
M2
SNI.6.3.
PC
Pasir Pasang
Kg
M3
7,7760
0,0230
5.436,7459
16,0809
70,6071
0,2088
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
0,3000
0,1500
0,0150
0,0150
209,7510
104,8755
10,4876
10,4876
2,7240
1,3620
0,1362
0,1362
Siaran 1 Pc : 2 Psr
1223,54
M2
SNI.6.26.
PC
Pasir Pasang
Kg
M3
6,3400
0,0120
7.757,2436
14,6825
100,7434
0,1907
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
0,3000
0,1500
0,0150
0,0150
367,0620
183,5310
18,3531
18,3531
4,7670
2,3835
0,2384
0,2384
Timbunan Tanah
61,18
M3
TENGA
O/H
2 org/hari
1 org/hari
13
7
1
1
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
3
2
1
1
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
5
3
1
1
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
SNI.6.11.
Tanah Urug
M3
1,2000
73,4160
0,9535
Pekerja
Mandor
OH
OH
0,3000
0,0100
18,3540
0,6118
0,2384
0,0079
1 org/hari
1 org/hari
0,2432
0,0081
1 org/hari
1 org/hari
6,81
Pekerja
Mandor
2
M3
0,7500
0,0250
BTA
MINGGU
M3
SNI.6.1.
OH
OH
637,99
M3
0,7500
0,0250
5,1075
0,1703
SNI.6.2.
M3
kg
M3
1,2000
163,0000
0,5200
765,5880
103.992,3700
331,7548
21,8739
2.971,2106
9,4787
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
1,5000
0,7500
0,0750
0,0750
956,9850
478,4925
47,8493
47,8493
27,3424
13,6712
1,3671
1,3671
28
14
2
2
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
WAKTU
MINGGU
WAKTU
HARI
1 Minggu
1 Minggu
7 Hari
7 Hari
8 Minggu
56 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
3 Minggu
21 Hari
5 Minggu
35 Hari
Plesteran 1 Pc : 3 Psr
M2
SNI.6.3.
PC
Pasir Pasang
Kg
M3
7,7760
0,0230
336,0787
0,9941
9,6022
0,0284
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
0,3000
0,1500
0,0150
0,0150
12,9660
6,4830
0,6483
0,6483
0,3705
0,1852
0,0185
0,0185
Siaran 1 Pc : 2 Psr
21,24
M2
Kg
6,3400
134,6616
3,8475
Pasir Pasang
M3
0,0120
0,2549
0,0073
Pekerja
OH
0,3000
6,3720
0,1821
Tukang
OH
0,1500
3,1860
0,0910
Kepala Tukang
OH
0,0150
0,3186
0,0091
Mandor
OH
0,0150
0,3186
0,0091
3,58
M3
M3
1,2000
4,2960
0,1227
Pekerja
Mandor
OH
OH
0,3000
0,0100
1,0740
0,0358
0,0307
0,0010
0,15
M3
SNI.6.32.
M3
Kg
ltr
kg
kg
Kg
M3
M3
M3
Lbr
M3
0,3200
3,2000
1,6000
157,5000
2,2500
336,0000
0,5400
0,8100
0,1200
2,8000
32,0000
0,0480
0,4800
0,2400
23,6250
0,3375
50,4000
0,0810
0,1215
0,0180
0,4200
4,8000
0,0014
0,0137
0,0069
0,6750
0,0096
1,4400
0,0023
0,0035
0,0005
0,0120
0,1371
Pekerja
Tukang Batu
Tukang Kayu
Tukang Besi
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
OH
OH
5,3000
0,2750
1,3000
1,0500
0,2620
0,2650
0,7950
0,0413
0,1950
0,1575
0,0393
0,0398
0,0227
0,0012
0,0056
0,0045
0,0011
0,0011
Bh
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
Ls
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
1 Minggu
7 Hari
1 org/hari
1 org/hari
1 org/hari
1 org/hari
1 org/hari
1
1
1
1
1
1
AHSID
Direktur
5 Minggu
1 org/hari
SNI.6.11.
Tanah Urug
Pekerjaan Beton
1
1
1
1
SNI.6.26.
PC
Timbunan Tanah
Pintu Type
43,22
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari
org/hari