Anda di halaman 1dari 6

1.

Penentuan Risiko Deteksi


Menentukan Risiko Deteksi Pada Siklus Produksi
Penentuan jenis prosedur, luas pengujian, dan penentuan waktu pelaksanaan
sangat tergantung pada besar-kecilnya risiko deteksi. Penetapan besarnya risiko deteksi
ini di pengaruhi risiko bawaan dan risiko pengendalian berbagai transaksi yang
mempengaruhi saldo persediaan, serta tingkat risiko audit yang dapat diterima. Auditor
perlu lebih mengintensifkan dan mengekstensifkan pengujiannya pada asersi
keberadaan atau keterjadian dan penilaian atau pengalokasian. Penentuan risiko
pengendalian yang relevan didasarkan pada kelas transaksi yang mempengaruhi
rekening persediaan.
Menentukan Risiko Deteksi Pada Siklus Jasa Personlia
Pengujian pengendalian atas efektivitas pengendalian untuk risiko ini
memungkinkan auditor untuk menetapkan tingkat risiko deteksi pada tingkat rendah,
sehingga tingkat risiko deteksi bisa diterima untuk kebanyakan asersi penggajian/
pengupahan adalah moderat atau tinggi. Akibatnya, pengujian tersebut seringkali
dibatasi hanya dengan menerapkan prosedur analitis atas rekening-rekening biaya dan
utang biaya yang bersangkutan,serta pengjuian detil terbatas. Apabila prosedur analitis
menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak diperlukan pengujian detil lebih
banyak.
2. Merancang Pengujian Subtantif
Perancangan pengujian subtantif Siklus Produksi
Ada beberapa prosedur pengujian substantif yang dapat diterapkan atas saldo
persediaan. Kebanyakan prosedur tersebut berkaitan dengan asersi penilaian atau
pengalokasian, dan keberadaan atau keterjadian. Sumber bukti utama saldo persediaan
adalah observasi perhitungan fisik persediaan yang independen secara periodik.
Perancangan Pengujian Subtantif Siklus Jasa Personalia
Program audit yang bisa dipertimbangkan untuk mengaudit saldo rekening utang
gaji atau upah sama dengan apa yang telah diidentifikasi. Namun dalam hal ini auditor
tidak perlu mengkonfirmasi utang gaji/ upah. Uraian tentang pengujian substantif
khusus untuk saldo-saldo penggajian/ pengupahan yang akan dijelaskan di bawah ini
dibatasi hanya prosedur-prosedur berikut :
1)
2)
3)
4)

Menghitung kembali kewajiban gaji dan upah akrual


Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun
Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
Memverifikasi kompensasi pejabat perusahaan

3. Prosedur Awal
Salah satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk
mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan
konteks untuk mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah
pabrikan, maka penting untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang
terlibat dalam proses pabrikasi. Dan jika klien itu mcrupakan pengecer, maka penting
untuk memahami sumber pasokan produk serta peran yang dimainkan klien dalam mata
rantai distribusi ini.
4. Prosedur Analisis
Prosedur analisis siklus produksi
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat
auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Jika persediaan bersifat material
bagi audit laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menganggap bahwa prosedur
analitis merupakan pengganti untuk pengujian rincian lainnya, tetapi prosedur ini bisa
sangat efektif dalam memusatkan perhatian audit dimana salah saji mungkin terjadi.
Prosedur Analaisis Siklus Jasa Personalia
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial
seperti minyalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang di
perkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
perangkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan (sort) pegawai berdasarkan
kategori pegawai, dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori
pegawai.
5. Prosedur rincian transaksi
Pengujian ini me1ibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung dan
penelusuran uutuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang
mempengaruhi saldo persediaan.
Pengujian Ayat Jurnal atas Akun Persediaan
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari
pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim.
Contoh vouching ayat jumal yang tercatat dalam akun persediaan mencakup
pemeriksaan dokumen pendukung.
a) Ayat jumal debet dalam persediaan barang dagang atan bahan baku ke faktur
penjual, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian.
b) Ayat jumal debet dalam persediaan barang dalam proses atau barangjadi ke
catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi.

c) Ayat jnrnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen
dan catatan penjualan.
d) Ayat jumal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke
catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi.
6. Prosedur rincian saldo
Mengamati Perhitungan Persediaan Fisik Klien
Prosedur ini diwajibkan apabila persediaan merupakan ha1 yang material bagi
laporan keuangan sebuah perusahaan. SAS 1 (AU 331.09),piutang dan
persediaan,mcnyatakan bahwa dari pengujian substantive ini auditor akan memperoleh
pengetahuan langsung mengenai efektifitas perhitungan persediaan klien serta tingkat
keandalan yang dapat diberikan atas asersi manajemen sehubungan dengan kuantitas
dan kondisi fisik persediaan.
Penetapan Waktu Dan Luas Pengujian
Penetapan waktu tergantung pada system persediaan yang dianut klien dan
efektifitas pengendalian internal. Dalam systcm persediaan periodic, kuantitas
ditentukan melalui perhitungan fisik,dan semua perhitungan telah ditentukan pada
tanggal tertentu yang mendekati tanggal neraca. Dalam system persediaan perpektual
dengan pengendalian internal yang efekiif,perhitungan fisik dapat dilakukan dan
dibandingkan dengan catatan persediaan pada tanggal interim.Dalam kasus ini prosedur
ini dapat dilakukan selama atau setelah akhir periode yang diaudit.
Rencana Perhitungan Persediaan
Perhitungan persediaan fisik dilakukan sesuai dengan rencana atau daftar
intruksi,yang mencakup hal-hal seperti :
1. Nama karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi perhitungan
persediaan
2. Tanggal perhitungan
3. Lokasi-lokasi yang dihitung
4. Intruksi terinci mengenai perhitungan akan dilakukan
5. Penggunaan dan pengendalian label persediaan bernomor urut serta lembar
ikhtisar
6. Ketentuan mengenai penangangan penerimaan,pengirman dan perpindahan
barang
7. Pemisahan atau identitikasi barang yang bukan milik klien.

Melaksanakan Pengujian
3

1. Meneliti kecermatan para karyawan klien mengikuti rencana perhitungan


persediaan.
2. Memastikan bahwa semua barang dagang telah diberi label.
3. Menentukan label persediaan bernomor urut dan lembar kompilasi telah
dikendalikan dengan semestinya.
4. Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas.
5. Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada.
6. Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.
7. Menilai kondisi umum persediaan.
8. Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.
9. Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat
pergerakannya.
Persediaan Yang Ditentukan Dengan Sampel Statistik
Perhitungan ini harus diamati apabila dianggap perlu sesuai dengan situasinya.
Selain itu auditor harus memperoleh bukti mengenai kelayakan metode yang digunakan
untuk menentukan kuantitas yang diperlukan.
Pengamatan Persediaan Awal
Auditor mungkin akan ditunjuk sesudah persediaan awal dihitung atau diminta
untuk memberikan laporan mengenai laporan keuangan dari satu atau lebih periode
sebelumnya. Jika sebelumnya klien belum pernah diaudit, maka auditor dapat
memperoleh kepuasan audit dengan menelaah ikhtisar perhitungan yang pernah
dilakukan klien, menguji transaksi persediaan sebelumnya, dan menerapkan pengujian
laba kotor terhadap persediaan.
Dampak Terhadap Laporan Auditor
Apabila bukti yang mencukupi belum diperoleh sehubungan dengan persediaan
awal atau auditor tidak bisa mengamati perhitungan persediaan akhir, maka auditor
dilarang untuk mengeluarkan laporan audit satndar.
7. Membandingka Penyajian Laporan Dengan GAAP
Auditor menentukan kelayakan penyajian laporan dari penelaahan atas naskan
laporan klien dan bukti yang diperoleh dari pengujian substentif sebelumnya.
Disamping itu, auditor juga harus menelaah notulen rapat dewan direksi dan melakukan
Tanya jawab dengan manajemen menyangkut bukti pembatasan terhadap penggunaan
saldo kas.
Persyaratan penyajian laporan aktiva tetap dalam keuangan bersifat ekstensif.
Properti yang digadaikan sebagai jaminan atas pinjaman harus diungkapkan. Kelayakan
pengungkapan klien yang berkaitan dengan aktiva menurut lease dapat ditentukan

dengan melihat kembali ke pengumuman akuntansi otoritatif dan perjanjian lease yang
berkaitan.
8. Jasa Bernilai Tambah Dalam Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Jasa-Jasa Bernilai Tambah Dalam Siklus Produksi

Manajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik
oleh setiap perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai
tujuan profitabilitas dan arus kas.
Lebih jauh lagi , prosedur analitis yang ditempuh auditor akan membahas
efektivitas proses manajemen persediaan. Biasanya auditor akan mengevaluasi
perputaran persediaan suatu usaha entitas. Jika peringkat klien mendekati tingkat paling
bawah dalam industrinya, maka akuntan publik biasanya akan coba membahas masalah
bagaiman klien dapat memperbaiki proses manajemen persediaannya.

Jasa Bernilai Tambah Dalam Siklus Jasa Personalia

Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan public akan sering
mengevaluasi statistic produktivitas karyawan. Apabila karyawan bisa lebih produktif
maka perusahaan akan dapat mencapai profitabilitas yang lebih baik dalam industri.
Para akuntan publik biasanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan cara agar
pusat-pusat pertanggungjawaban bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya
mereka dalam hal ini sumber daya gaji dan upah.
Akuntan publik dapat membantu klien dengan :
1) Menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang tepat atau dengan
2) Mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat diambil klien
meningkatkan produktivitas karyawan.

untuk

Refrensi
http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/audit-siklus-produksi-dan-personalia.html
http://bugislanang.blogspot.co.id/2010/05/audit-siklus-produksi-dan-jasa.html
https://reinaakiran.wordpress.com/2013/12/21/siklus-produksi-dan-personalia/

Anda mungkin juga menyukai