PENYAKIT PARU
(TBC)
KELOMPOK 5 :
1. ARBI BATARA PINAYUNGAN
2. DIMAS FAJAR BIMANTARA
3. ESY LINDA SAPUTRI
4. NUR AKFIANI PUTRI
5. RIZKY BACHTIAR
6. WISNU TRI SUHARNO
DEFINISI
TBC :
Tuberculosis
paru
adalah
penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh
kuman
Mycobacterium
tuberculosis,
dimana sebagian besar kuman TB
menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh (Arifin, 2007).
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium
tuberkolusis
yang
merupakan salah satu penyakit saluran
pernafasan
bagian
bawah
karena
sebagian besar basil tuberkolusis masuk
ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection.
ETIOLOGI
TBC :
PERJALANAN TUBERCULOSIS
PARU PADA KEHAMILAN
1. Pengaruh Kehamilan Pada Tuberculosis
Kehamilan bisa meningkatkan resiko tuberkulosis inaktif menjadi aktif
terutama periode post partum. Dimana kehamilan dapat meningkatkan
diafragma sehingga kehamilan akan menyebabkan kavitas paru bagian
bawah mengalami kolaps yang disebut pneumo-peritoneum.
Sebelum tahun 1940, kehamilan dianggap sesuatu yang mengganggu
penyembuhan tuberkulosis paru. Wanita dengan tuberkulosis paru
dianjurkan untuk tidak hamil atau jika setelah terjadi konsepsi maka
dilakukan aborsi. .
Namun, saat ini aborsi terapeutik jarang dilakukan kalaupun itu dilakukan
atas indikasi komplikasi kehamilan karena tuberkulosis paru.
PERJALANAN TUBERCULOSIS
PARU PADA KEHAMILAN
2. Pengaruh Tuberculosis Pada Kehamilan
Kehamilan dan tuberculosis merupakan dua stressor yang berbeda pada
ibu hamil. Stressor tersebut secara simultan mempengaruhi keadaan fisik
dan mental ibu hamil. Efek TB pada kehamilan tergantung pada beberapa
factor antara lain:
Tipe, letak dan keparahan penyakit
Usia kehamilan saat menerima pengobatan anti tuberkulosis
Status nutrisi ibu hamil
Ada tidaknya penyakit penyerta
Status imunitas
Kemudahan mendapatkan fasilitas diagnosa, dan pengobatan TB.
PERJALANAN TUBERCULOSIS
PARU PADA KEHAMILAN
Kuman TB hanya menyerang paru, maka akan ada sedikit risiko terhadap
janin. Untuk mengurangi risiko, biasanya diberikan obat-obatan TB yang
aman bagi kehamilan. jika TB juga menginvasi organ lain di luar paru dan
jaringan limfa, kemungkinan bayinya akan mengalami masalah setelah
lahir. Selain itu, risiko juga meningkat pada janin seperti :
a. Abortus
b. Terhambatnya pertumbuhan janin
c. Kelahiran prematur
d. TB congenital. TB congenital biasanya sudah bisa diamati pada minggu
ke 2-3 kehidupan bayi,seperti prematur, gangguan napas, demam,
berat badan rendah, hati dan limpa membesar
MANIFESTASI KLINIK :
Demam
Batuk
Sesak napas
Nyeri dada
Malaise
Anoreksia
Tidak ada nafsu makan
Badan semakin kurus (berat badan turun)
Sakit kepala
Meriang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah
Pemeriksaan ini kurang mendapatkan perhatian karena hasilnya kadang
meragukan. Pada awal tuberculosis jumlah leukosit akan sedikit meninggi dan laju
endap darah juga akan mulai meningkat.
b) Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan sputum penting karena dengan ditemukannya kuman BTA, diagnosis
tuberculosis sudah dapat dipastikan.
2. Tes tuberculin
Tes tuberkulin hanya dilakukan untuk wanita hamil dengan resiko tinggi dengan cara
menyuntikkan 0,1 cc tuberkulin 5 T intrakutan. Setelah 48-72 jam tuberkulin
disuntikkan akan timbul reaksi berupa indurasi.
3. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi dada tidak dilakukan secara rutim pada kehamilan karena
sangat beresiko terhadap janin.
Tuberkulosis
bukan
pengguguraan kandungan
merupakan
indikasi
untuk
melakukan