Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas semester genap mata kuliah
Profesi Kependidikan tahun ajaran 2010/2011
Oleh :
Siska Purnamasari (3115086759)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena berkat rahmat dan hidayatNya sehingga saya bisa menyelesaikan laporan hasil wawancara tentang Sertifikasi Guru
untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi kependidikan. Saya ucapkan terima kasih
kepada Bapak Nurhasan S.pd selaku guru di SMA N 1 Payung BABEL Karena telah
bersedia diwawancarai menyangkut masalah Sertifikasi Guru.
Makalah ini saya susun untuk bisa menambah wawasan saya dan pembaca
makalah ini terhadap sertifikasi dilapangannya.
Penyusun berupaya semaksimal mungkin untuk berkarya dengan harapan laporan
ini dapat digunakan untuk tambahan wawasan tentang sertifikasi guru. Semoga dengan
adanya laporan ini, kita bisa lebih mengetahui tentang profesi kependidikan dan
sertifikasi guru, dan bisa meningkatkan kualitas dan profesionalitas pendidikan.
Tiada gading yang tak retak kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu saya demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjaminan mutu menjadi kata kunci dalam dunia pendidikan kita dewasa ini. Hal
ini menandakan mulai terjadinya kesadaran bersama akan pentingnya mutu dalam
layanan penyelenggaraan pendidikan formal . Fenomena ini sudah sepatutnya ditanggapi
secara positif oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya serius dan sistematik
dalam peningkatan mutu pendidikan pada semua aspeknya. Salah satu faktor yang sangat
penting dalam upaya penjaminan mutu pendidikan adalah memastikan bahwa para
pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi dan melakukan
pengembangan profesional yang berkelanjutan agar dari waktu ke waktu dapat
meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa guru adalah pendidik profesional. Seorang guru atau pendidik profesional harus
memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D4),
menguasai kompetensi, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan
kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada
meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam
jabatan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
bagi Guru dalam Jabatan
C. Tujuan
Laporan ini bertujuan agar instansi yang terkait dengan sertifikasi guru dalam jabatan
memiliki acuan kerja yang sama tentang penetapan peserta dan pelaksanaan sertifikasi
guru dan bagi yang berprofesi sebagai guru dapat lebih meningkatkan profesionalitas
mengajarnya sehingga dapat mengikuti sertifikasi guru.
BAB II
HASIL WAWANCARA
Siska
Guru
Siska
Guru
Siska
Guru
b.
c.
Siska
Guru
Siska
Guru
Siska
Guru
Guru
diteruskan
kepada
LPMP(Lembaga
Penjamin
Mutu
Guru
Guru-guru yang
merupakan
lulusan
IKIP atau
institusi
Siska
Guru
Siska
Guru
Siska
Guru
Siska
Guru
BAB III
ANALISIS
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru.
Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik
pendidikan yang berkualitas.
Untuk alasan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan sertifikasi guru serta
penjaminan kualitas hasil sertifikasi, jumlah peserta pendidikan profesi dan uji
kompetensi setiap tahunnya ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan jumlah yang
ditetapkan pemerintah tersebut, maka disusunlah kuota guru peserta sertifikasi untuk
masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penyusunan dan penetapan kuota tersebut
didasarkan atas jumlah data individu guru per Kabupaten/ Kota yang masuk di pusat data
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru
yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji
sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk
upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku,
baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang
berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan
kesejahteraan guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu
pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Sertifikasi guru bukan hanya sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan
tetapi perlu ada kesadaran dan pemahaman dari semua pihak bahwa sertifikasi adalah
sarana untuk menuju kualitas. Kesadaran dan pemahaman ini akan melahirkan aktivitas
yang benar, bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas. Kalau
seorang guru kembali masuk kampus untuk meningkatkan kualifikasinya, maka belajar
kembali ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan,
sehingga mendapatkan ijazah S-1. Ijazah S-1 bukan tujuan yang harus dicapai dengan
segala cara, termasuk cara yang tidak benar melainkan konsekuensi dari telah belajar dan
telah mendapatkan tambahan ilmu dan ketrampilan baru. Dengan demikian untuk
memperoleh sertifikat profesi dengan cara mempersiapkan diri dengan belajar yang benar
untuk menghadapi sertifikasi.
Pada saat seorang guru mengikuti proses sertifikasi, maka pada saat tersebut
mereka harus berjuang untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Sertifikasi
sebenarnya dijalani dengan mengikuti proses evaluasi terhadap segala hal yang dilakukan
pada proses pembelajaran, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang hendak
dilaksanakan di waktu-waktu mendatang. Jika kita melihat program kerja seorang guru,
maka sebenarnya setiap program yang disusun diarahkan untuk mengkondisikan kegiatan
pada tingkat pencapaian kualitas tertinggi. Dan, sertifikasi memang lebih mnenekankan
untuk mengetahui secara jelas kualitas seseorang pada saat memegang pekerjaan sebagai
guru.
Jadi sertifikasi itu sangat penting untuk menunjukkan kualitas dan profesionalitas
seorang guru dan tentu saja meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara dari beberapa guru dapat saya simpulkan betapa pentingnya
sertifikasi guru untuk meningkatkan kualitas guru. Sudah saatnya diberlakukan sertifikasi
guru sehingga kita dapat melihat kualitas dan profesionalitas hasil proses pembelajaran
yang diselenggarakan oleh setiap sekolah. Dengan mengetahui guru-guru yang sudah
bersertifikat, maka setidaknya kita dapat memantau secara pasti kegiatan efektif yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat diketahui layak ataukah tidak seseorang menjadi
guru. Kelayakan seseorang di dalam melaksanakan tugas sebagai guru pada akhirnya
membawa proses pendidikan dan pembelajaran yang benar-benar mengarah pada
pencapaian tujuan pendidikan