Disusun Oleh:
1. Rizal Vara Saputro
122110101057
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pencemaran
Radiasi tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah tugas mata Pencemarah Lingkungan
semester VI Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut berpartisipasi
serta mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :
1. Dosen Pencemaran Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember,
yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranya demi penyelesaian makalah ini.
2. Rekan-rekan kami semua, khususnya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
3. Bapak dan ibu di rumah yang senantiasa mendoakan kami disini
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang begitu pentingnya kesehatan
lingkungan bagi hidup kita.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dari para pembaca sekalian.
Jember, 20 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Radiasi................................6
2.2 Ionizing Radiasi...................................................................................8
2.3 Aspek Fisik Ionizing Radiasi...............................................................9
2.4 Kategori Paparan Radiasi.....................................................................9
2.5 Irradiasi Medik...................................................................................10
2.6 Irradiasi kerja.....................................................................................11
2.7 Aspek Biologis dan Irradiasi..............................................................11
2.8 Paparan Akut dan Kronis...................................................................12
2.9 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia........13
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................17
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................21
LAMPIRAN...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
BAB 1
3
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas
dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.
Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh
terhadap struktur penduduk. Dua komponen proses demografi lainnya adalah kelahiran
(fertilitas), dan mobilisasi penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortlaitas penduduk di suatu
daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer
dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Dengan
memperhatikan tren dari tingkat mortalitas dan fertilitas di masa lampau dan estimasi
perkembangan di masa mendatang dapatlah dibuat sebuah proyeksi penduduk wilayah
bersangkutan.
Penyebab kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit
degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang berisiko terhadap kematian. Kematian bayi dan
balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare,
yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anakanak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan
tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah. Kematian dapat juga disebabkan karena
faktor sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan
kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu
dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Utomo, 1985) dalam Mantra
2010. Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai
pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
d. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir, dll
e. Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat kematian (Anti Mortalitas), antara lain :
a. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
b. Fasilitas kesehatan yang memadai
c. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
d. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter dan bidan
e. Kemajuan dibidang kedokteran
Angka kematian kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam waktu satu
tahun. Angka ini disebut angka kasar karena perhitungan kematian dilakukan secara
menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi dengan
tingkat kematian yang berbeda-beda. Rumusnya adalah:
CDR =
Disamping mortalitas, dikenal istilah morbiditas yang berhubungan dengan terjadinya atau
terjangkitnya penyakit di dalam populasi, baik fatal maupun non-fatal. Jelasnya morbidity
statistics lebih cepat menentukan keadaan kesehatan dari masyarakat daripada mortality
statistics, karena banyak penyakit yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai
mortalitas yang rendah (misalnya pilek). Sayangnya, adalah lebih sulit untuk mendapatkan
statistik yang akurat dan berarti dari morbiditas, karena tak ada prosedur registrasi semacam
surat keterangan kematian. Sejumlah terbatas dari penyakit-penyakit telah dilaporkan pada
5
petugas kesehatan masyarakat tetapi dalam banyak hal, data untuk morbiditas harus
diperoleh dari sumber-sumber statistik lainnya, misalnya statistik program penyehatan,
catatan rumah sakit dan klinik, catatan ketidak-hadiran di sekolah maupun tempat kerja, dan
pemeriksaan kesehatan rutin.
1.1
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan mortalitas dan morbiditas, konsep, sumber data, pengukuran
dan tren, determinan, teori dan perkembangan kebijakan serta program penurunan mortalitas
dan morbiditas?
1.2
Tujuan
Menjelaskan tentang mortalitas dan morbiditas, konsep, sumber data, pengukuran dan trend,
determinan, teori dan perkembangan kebijakan serta program penurunan mortalitas dan
morbiditas
BAB 2
PEMBAHASAN
fertilitas
dan
Dunia
(WHO)
mendefinisikan
kematian
sebagai
suatu
2. Definisi Morbiditas
Pengertian mobiditas (kesakitan) adalah kondisi seseorang dikatakan sakit
apabila keluhan kesehatan yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari hari yaitu
tidak dapat melakukan kegiatan seperti bekerja, mengurus rumah tangga dan kegiatan
lainnya secara normal sebagaimana biasanya.
Morbiditas (Kesakitan) merupakan salah satu indicator yang digunakan untuk
mengukur derajat penduduk semakin tinggi morbiditas, menunjukkan derajat kesehatan
penduduk semakin buruk. Maka sebaliknya semakin rendah mobiditas (kesakitan)
menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik.
Definisi morbiditas dalam arti sempit adalah peristiwa sakit atau kesakitan.
Sedangkan morbiditas dalam arti luas memiliki arti yang lebih kompleks, tidak hanya
terbatas pada statistic atau ukuran tentang peristiwa tersebut, namun juga pada factor
yang mempengaruhi (determinan factor), seperti factor social, ekonomi dan lainnya.
Menurut WHO morbiditas merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, memtal, serta
sosial dan tidak sekedar bebas dari cacat dan penyakit.Definisi ini dianggap terlalu ideal,
sehingga dalam prakteknya hampir selelu disesuaikan dengan kemampuan diagnostik yang
tersedia, yang umumnya lebih menitikberatkan pada pengukuran penyakit (disease) secara
klinis.
Live Birth
Lahir hidup (live birth) adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu
secara lengkap, dengan tanda-tanda hidup (denyut jantung, denyut tali pusat atau gerakangerakan otot) tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.
2.
Death
Yang dimaksud dengan mati ialah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Budi Utomo, 1985) dalam
Mantra, 2010. Keadaan mati ini hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup.
3.
Fetal Death
Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika masing-masing berada dalam
rahim yang beratnya 500 gram dan usia kehamilan 20 minggu atau lebih (Achadiat, 2004).
Kematian janin dalam kandungan adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan
dengan fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernafas atau tidak
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti denyut jantung, pulsasi tali pusat, atau kontraksi
otot (Monintja, 2005)
2.3
tidak mungkin memperoleh data kematian yang baik dari sistem registrasi
vital.
b. Sensus dan survei penduduk
Sensus dan survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan
untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian.Berbeda
dengan sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian
dicacat setelah sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh
melalui sensus atau survei dapat digolongkan menjadi dua bagian :
1. Bentuk
lasungsung
(Direct
Mortality
Data)
kekhawatiran
utama
dan
membutuhkan
tindakan
11
Januari s.d. 31 Maret, 1 April s.d. 30 Juni, 1 Juli s.d. 30 September dan 1
Oktober s.d. 31 Desember setiap tahunnya (Depkes RI, 2003).
Data dikumpulkan melalui berbagai formulir standart sesuai dengan
frekuensi dan periodenya, jenis data dan formulir yang perlu dilaporkan
antara lain :
a.
b) Rekapitulasi data keadaan morbiditas rawat inap di rumah sakit (RL2a, dan
RL2a1 untuk laporan survailans terpadu) memuat data kompilasi penyakit
atau morbiditas pasien rawat inap yang dikelompokkan menurut daftar
tabulasi dasar klasifikasi internasional penyakit ke sepuluh. Untuk masingmasing kelompok penyakit berisi informasi mengenai jumlah pasien keluar
menurut golongan umur dan menurut seks, serta jumlah pasien keluar mati.
c) Data status informasi (RL2c) sehingga lampiran RL2a1 yang memuat
informasi tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
12
d) Rekapitulasi data keadaan morbiditas pasien rawat jalan di rumah sakit (RL2b,
dan RL 2b1), memuat data kompilasi penyakit atau morbiditas pasien rawat
jalan yang dikelompokkan menurut daftar tabulasi dasar klasifikasi
internasional penyakit kesepuluh. Untuk masing-masing kelompok penyakit
berisi informasi mengenai jumlah kasus baru menurut golongan umur dan
menurut seks serta jumlah kunjungan.
2.3 Ukuran mortalitas
1.
Atau
Contoh
Pada tahun 1988 di Sri Lanka terdapat kematian bayi berusia di bawah 1 tahun. Jumlah
kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 343.692 jadi,
13
Angka kematian materual (MMR) adalah jumlah kematian wanita yang disebabkan
oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran anak per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
tertentu. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut :
MMR = Jumlah kematian maternal x k
Jumlah kelahiran hidup
Contoh :
Pada tahun 1988, di Costa Rica terdapat 15 kematian wanita karena komplikasi
kehamilan atau kelahiran anak. Jumlah hidup pada tahun tersebut adalah 81.376
Dengan demikian , di Costa Rica terdapat 18,4 kematian maternal per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1988
Tinggi rendahnya angka MMR tergantung kepada:
1.Sosial ekonomi.
2.Kesehatan ibu sebellum hamil, persalinan, dan masa nasa nifas.
3.Pelayanan terhadap ibu hamil.
4. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas
2.4.5 Tren dalam Status Kesehatan dI Indonesia
a. Mortalitas
Angka kematian bayi (AKB) menurun dari 74,2 per 1000 kelahiran dalam tahun 19811991 menjadi 52,5 per 1000 kelahiran yang hidup dalam tahun 1987-1997, angka kematian
balita dari 107 menjadi 70,6 per 1000 kelahiran yang hidup, dan angka kematian maternal
dari 450 dalam tahun 1985-1986 menjadi 390 per 100.000 kelahiran yang hidup dalam tahun
1989-1994. Beberapa faktor termasuk pelayanan imunisasi, partisipasi masyarakat,
pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan, upaya dan pendidikan kesehatan, berkembangnya
kesadaran masyarakat, dan perbaikan sarana dan pelayanan kesehatan, telah mempengaruhi
terhadap perubahan yang signifikan dalam mortalitas. Hambatan yang ada dalam mengurangi
kematian termasuk: meningkatnya urbanisasi, kemiskinan, dan banyaknya daerah yang
terpencil dan pulau-pulau yang kecil yang menyebabkan sulitnya untuk berkomunikasi.
14
neonatal menjadi lebih dominan. Pada keadaan ini banyak disebabkan faktor endogen, yang
pengontrolannya memerlukan kemampuan untuk menembus pengetahuan tentang masalahmasalah biologi yang lebih mendasar (Keyfitz, 1977) dalam Mantra 2010.
Determinan Sosial-Ekonomi
Faktor ibu
Pencemaran
Lingkungan
Kekurangan Gizi
Kesehatan
Pengendalian Penyakit
Perorangan
Luka
Sakit
Gangguan
Pertumbuhan
Mati
Gambar 2.1 Pengaruh sosio-ekonomi terhadap mortalitas bayi dan anak lewat variabel
antara
Sumber: Mosley, W.H. dan L. C. Chen (1984) dalam Mantra (2010)
2.6 Teori dan Perkembangan Kebijakan serta Program Penurunan Mortalitas
16
Studi ini lebih dikenal sebagai studi kelangsungan hidup anak (Child Survival)
Dikembangkan Mosley dan Chen sejak tahun 1980 memadukan penelitian ilmu social
dan kedokteran
Kerangka konsepsual tersebut didasarkan atas beberapa pandangan sebagai berikut :
a. Dalam lingkungan yang terpelihara dengan baik secara optimal, sekitar 98% bayi
baru lahir bisa diharapkan bertahan hidup selama lima tahun pertama dalam
hidupnya.
b. Mengecilnya probabilitas kelangsungan hidup ini dalam setiap masyarakat
disebabkan oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, biologi, dan lingkungan.
c. Determinan sosial-ekonomi (variabel pengaruh) harus mempengaruhi melalui
mekanisme dasar yang terdekat (variabel antara) yang pada gilirannya akan
mempengaruhi risiko penyakit dan hasil dari proses penyakit tersebut.
d. Penyakit tertentu dan kekurangan gizi yang tampak di antara penduduk yang
meninggal dan mereka yang masih bertahan hidup tidak dianggap sebagai
variabel pengaruh.
e. Terhambatnya pertumbuhan dan pada akhirnya kematian anak dianggap sebagai
variabel terpengaruh yang mencerminkan konsekuensi kumulatif yang tidak dapat
dihindarkan dari proses berbagai macam penyakit. Kematian seorang anak jarang
disebabkan oleh hanya satu penyakit saja.
I. Faktor Ibu terdiri dari
1. Umur,
2. Paritas
3. Jarak kelahiran
II. Faktor Pencemaran Lingkungan terdiri dari
1.Udara,
2. Makanan/air/jari,
3. Kulit/zat penular kuman penyakit/tanah
4. Serangga pembawa penyakit (vectors)
III. Faktor Kekurangan Gizi terdiri dari
1. Kalori,
17
2. Protein
3. Gizi-mikro (vitamin dan mineral)
IV. Faktor Luka terdiri dari
1. Kecelakaan
2. Luka yang disengaja
V. Faktor Pengendalian Penyakit Perorangan terdiri dari
1. Usaha-usah preventif perorangan,
2. Perawatan dokter
MORTALITAS ANAK
Kematian disebabkan oleh beberapa variabel langsung (terdekat) dan variabel lainnya.
a. Variabel Terdekat (Faktor Area I)
1.Luka
2.Biogenetik dan imunitas
3.Defisiensi nutrisi dan kelemahan psikologis
4.Infeksi dan pola morbiditas
5.Kesehatan dan kehidupan bayi dan anak
b. Faktor Area II
Variabel Keluarga (dinamika dan ekonomi)
Variabel perkawinan (pola dan kehidupan perkawinan)
Variabel orang tua (biologi, sosial, gaya hidup)
Variabel konsepsi dan kehamilan (biososial dan pelayanan kehamilan)
Variabel Perinatal (pelayanan persalinan, postnatal, demografi)
Norma Perawatan Anak (kasih sayang, kelalaian, menyusui, makanan tambahan)
c.Faktor Area III
Bencana Alam
Kecelakaan dan Peperangan
Intervensi
1. Fasilitas infrastruktur
2. Pelayanan preventif
3. Program kuratif
4. Promosi kesehatan
18
5. Program KIA
6. Program Makanan Tambahan, dll
d.Faktor Area IV
Politik dan Kebijakan (teknologi, penelitian, pembangunan sosial ekonomi, dll)
Ekologi (sanitasi, air, iklim, lingkungan, dll)
Budaya (pola kebudayaan, perilaku, dll)
e. Kematian Bayi
Anak di bawah satu tahun di sebut infant.
Kematian bayi yang sangat awal cenderung disebabkan oleh cacat bawaan, trauma
kelahiran dan lain kasus yang tidak mudah diatasi oleh tindakan medis yang
moderen.
Penyebab kematian bayi pada usia yang lebih besar sering disebabkan oleh
penyakit infeksi dan gangguan nutrisi, lebih mudah dicegah.
f.Masalah dalam pengukuran AKB:
Terdapat fluktuasi jumlah kelahiran yang bersifat musiman,
Bayi lahir dan mati pada tahun kalender yang sama sehingga seringkali tidak tercatat
sebagai penduduk
Pada sensus dan survai cenderung untuk menghitung lebih rendah penduduk bayi
yang disebabkan karena perhitungan penduduk yang ditanyakan adalah berapa penduduk
hidup yang tinggal ditempat tersebut.
AKB ini merupakan indikator yang sangat berguna terhadap:
-Status kesehatan anak
-Status kesehatan penduduk keseluruhan
-Kondisi sosial-ekonomi tempat penduduk tersebut tinggal.
Menggambarkan besarnya masalah kesehatan yang bertanggung jawab langsung
terhadap kematian bayi misalnya sakit diare, ISPA, malnutrisi sampai kondisi perinatal dan
menggambarkan tingkat kesehatan ibu misalnya perawatan antenatal sampai sesudah
melahirkan.
Pada umumnya AKB berkorelasi terbalik dengan status ekonomi orangtuanya.
Sehingga AKB dapat digunakan untuk indikator yang menilai perubahan kondisi
kesehatan suatu negara.
g.STUDI MORTALITAS PADA IBU
19
Studi ini lebih dikenal sebagai upaya Safe Motherhood, merupakan upaya untuk
menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dengan sehat dan
aman, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Di
Indonesia
upaya
Safe
Motherhood
ditejemahkan
sebagai
upaya
Kesejahteraan/Keselamatan Ibu.
Tujuan Upaya SafeMotherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin, nifas, di samping menurunkan angka kesakitan dan kematian
bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditujukan untuk negara berkembang.
WHO mengembangkan konsep empat pilar dalam upaya safe motherhood yaitu
1. Keluarga Berencana,
2. Asuhan antenatal,
3. Persalinan bersih dan Aman dan
4. Pelayanan Obstetri Esensial
Dimaksudkan dengan kematian ibu
adalah kematian wanita pada waktu hamil sampai selama 42 hari sesudah terminasi
kehamilan (masa nifas) tanpa memandang lama dan tempat melahirkan, kematian tersebut
karena kehamilan, persalinan dan pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab lain karena
kecelakaan.
Angka Kematian Ibu ini merefleksikan besarnya risiko mati bagi ibu selama
kehamilan dan melahirkan.
Nasional atau GAIN UCI yang bertujuan meningkatkan cakupan dan pemerataan
pelayanan imunisasi sampai ke seluruh desa di Indonesia.
Pada tanggal 18 Oktober 2011 akan dilaksanakan Pencanangan Kampanye Pemberian
Imunisasi Tambahan Campak dan Polio kepada Balita di 17 Provinsi, yaitu Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, Papua, NTB dan seluruh Provinsi di
Kalimantan dan Sulawesi.
Sumber: http://depkes.go.id
Analisis :program imunisasi berhasil tekan morbiditas dan mortalitas 7 penyakitdi
Indonesia
Dengan adanya program imunisasi, diharapkan dapat menurunkan angka kematian
karena 7 penyakit, angka kematian bayi, angka kematian kasar, angka kematian
berdasarkan jenis kelamin.Apabila program imunisasi tidak dijalankan maka ke 7 penyakit
tersebut dapat menjadi wabah yang akan meningkatkan kematian. Jika hal ini tidak segera
di tanggulangi makan akan membuat kerugian besar di segala bidang .Akan ada suatu
masa di mana Indonesia jumlahnya semakin berkurang.
Referensi
http://www.ziddu.com/download/4357268/MORTALITAS.pdf.html
Sumber: http://depkes.go.id
Mantra, Ida Bagoes.Demografi Umum.Pustaka Pelajar:
Budiarto, Eko.2003.Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
21
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, Chrisdiono M. 2004. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi, Jakarta :EGC.
Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran,EGC.
Budi Utomo. 1985. Mortalitas: Pengertian dan contoh Kasus di Indonesia, Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat, UI.
Keyfitz, Nathan. 1977. Cause of Death in Future Mortality. International Conference, Mexico
City Proceeding, Vol I.
Mantra, I.B. 2010. Demografi Umum. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar
http://who.or.id/ind/products/ow6/sub2/display.asp?id1#73
Moertiningsih, Sri Adioetomo & Samosir, Bulan Omas. 2010 . Dasar Dasr Demografi edisi
2. Jakarta : Salemba 4
Monintja, H.E. (2005), Penyakit-Penyakit Dalam Masa Neonatal, dalam Ilmu Kebidanan,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
United Nations. 1970. Methods of Measuring Internal Migration, Manual VI. Population
Studues Series No. 47. New York.
22