Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
EKA NOR SYAFAAT
2013.62.000441
AKUNTANSI SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN
( S.T.I.E. BALIKPAPAN )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyusun makalah Penyusunan Anggaran Produksi ini sebagai bagian
dari kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah Penganggaran di Stie Balikpapan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan baik pada penulisan
maupun materi, mengingat kemampuan yang penulis miliki masih terbatas. Untuk itu,
masukan baik kritik maupun saran dari semua pihak sangat diperlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................ i
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................iii
BAB
Pendahuluan
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II
Pembahasan
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi perusahaan yang bergerak dalam struktur pasar penjualan, kegiatan produksi
justru lebih penting dari kegiatan penjualan, karena barang yang diproduksi beberapa saja
jumlahnya akan laku dijual bila memenuhi syarat tertentu.
Kebanyakan perusahaan bergerak dalam struktur pasar pembeli sehingga kegiatan
produksi merupakan kegiatan penunjang utama kegiatan penjualan. Artinya kegiatan
produksi harus mempertimbangkan kegiatan penjualan, namun tidak hanya kegiatan
penjualan yang perlu dipertimbangkan oleh kegiatan produksi, kebijaksanaan persediaan
produk juga perlu diperhatikan.
Kerangka pikir seperti berikut :
ANGGARAN
PENJUALAN
ANGGARAN
PRODUKSI
Merupakan penjabaran dari rencana penjualan menjadi rencana produksi, jadi suatu
perencanaan tingkat atau volume barang yang harus diproduksi oleh perusahaan agar
sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang direncanakan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat menyusun anggaran
produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi, stabilitas persedian, dan campuran
stabilitas produksi dan persediaan.
BAB II
PEMBAHASAN
xxx
xxx +
Tingkat kebutuhan
xxx
xxx
Tingkat produksi
xxx
dan
menjual
produk
atas
dasar
pertimbangan menjual apa yang dapat dibuat. Jenis produk yang akan
dihasilkan ditentukan berdasarkan teknologi yang dimiliki dan dikuasai
perusahaan. Dengan perkataan lain, cara ini dilandasi filosofi untuk menciptakan
kebutuhan masyarakat.
2. Aspek volume produk
Aspek ini adalah aspek yang berhubungan dengan jumlah produk yang akan
dihasilkan/diproduksi. Umumnya dikenal dua cara atau teknik untuk menentukan
jumlah produk yang akan diproduksi, yaitu:
a) Teknik nonstatistika atau teknik pertimbangan.
Yaitu penentuan volume atau jumlah produk yang harus dibuat dandijual yang
didasarkan atas pendapat/pertimbangan seseorang atau sekelompok orang, baik
dari manajemen perusahaan maupun dari luar perusahaan. Teknik yang banyak
digunakan antara lain:
1) Pertimbangan tenaga penjual.
Tenaga penjual merupakan pihak yang paling mengetahui bagaimana kondisi
pasar dan permintaan konsumen. Oleh karena itu, tenaga penjual dapat
menjadi salah satu sumber informasi yang tepat dalam menentukan volume
produksi.
2) Pertimbangan eksekutif
Pihak eksekutif dalam hal ini adalah pihak manajemen perusahaan. Pihak
eksekutif adalah wirausaha yang berwawasan luas, termasuk tentang kondisi
pasar atau permintaan masyarakat. Oleh karena itu, pertimbangan dari pihak
manajemen
dalam
menentukan
volume
produksi
patut
untuk
dipertimbangkan.
Hal ini tidak jauh berbeda dari pertimbangan tenaga penjual, dengan wawasan
yang dimilikinya pihak eksekutif membuat perkiraan jumlah produk yang
akan dihasilkan.
3) Pertimbangan ekspert.
Ekspert merupakan pihak yang memang memiliki tugas meramal volume
penjualan, sehingga dari hasil ekspertnya tersebut dapat ditentukan berapa
volume produksi yang tepat. Ekspert merupakan pihak yang memang diserahi
tugas untuk membuat peramalan mengenai jumlah produk yang akan
diproduksi. Oleh karena itu pihak ekspert akan melakukan berbagai hal yang
ada kaitannya dengan usahanya untuk memprediksi produksi, misalnya
melakukan survey ke konsumen atau pasar, mencatat fluktuasi penjualan dan
sebagainya. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dan selanjutnya
dijadikan pedoman untuk menentukan jumlah produksi.
b) Teknik statistika atau teknik analisis kuantitatif.
Yaitu penentuan volume produksi berdasarkan atas analisis kuantitatif
terhadap data-data masa lalu dan proyeksi masa yang akan datang dengan
menggunakan
rumus-rumus
statistika
tertentu.
Teknik
ini
biasanya
Dari penelitian yang dilakukan baik terhadap proses produksi maupun terhadap
produk, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan dari penelitian dan
pengembangan tersebut, yaitu dengan tahapan :
a) Mencari gagasan, yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagaan dalam rangka
pengembangan produk. Gagasan ini dapat berasal dari pasar/konsumen,
teknologi yang ada atau digunakan dan dari pihak ketiga atau biasanya pihak
ahli.
b) Seleksi produk, yaitu tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk
atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk, sehingga gagasan
yang dimanfaatkan adalah gagasan-gagasan yang tidak akan mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian.
c) Desain produk pendahuluan
Sebelum ditetapkan desain produk/jasa yang akan dikembangkan, maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan/wirausaha yaitu:
1) Penentuan bentuk serta fungsi produk baru yang akan diproduksi
2) Pemilihan bahan yang akan digunakan dengan mempertimbangkan:
(a) Kebutuhan jenis (spesifikasi) produk atau bagian dari produk
(b) Harga dari bahan yang akan digunakan
(c) Biaya pemrosesan bahan atau biaya proses produksi.
3) Kesempatan diversifikasi
Yaitu peluang untuk menambah atau memperbanyak jenis produk
yangakan dihasilkan.
Ada tiga faktor yang harus dicantumkan dalam desain produk pendahuluan
ini, yaitu:
1) frekuensi kerusakan komponen (reabilitas),
2) kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan (maintainability),
3) umur produk.
d) Pengujian, yaitu dimaksudkan untuk menguji apakah produk layak
dikembangkan atau tidak, baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen
maupun secara teknik dari produk tersebut.
e) Desain akhir
Apabila hasil pengujian produk tersebut layak untuk dikembangkan, maka
dibuatlah disain akhir. Apabila telah ditetapkan jenis produk yang akan
dihasilkan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan skala produksi,
yaitu meliputi:
1) Penetapan waktu, yaitu kapan kegiatan proses produksi akan dilakukan.
2) Penetapan kuantitas produk, yaitu berupa jumlah (volume) produk
yangakan dihasilkan.
3) Menghitung keperluan biaya, yaitu berapa besar jumlah biaya yang
dibutuhkan.
4) Penetapan jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan.
Proses yang aliran barang baku sampai menjadi produksi akhir perusahaan tidak
mempunyai pola yang pasti atau berubah-ubah contohnya perusahaan percetakan,
jasa, reprerasi, pabrik, kapal, dan sebagainya.
2. Proses produksi terus menerus (continuous process)
Pada perusahaan yang menyusun perencanaan produksi yang berdasarkan proses
produksi terus menerus, melakukan perencanaan produksinya berdasarkan
ramalan penjualan, dimana kegiatan produksi tidak dilakukan menurut pesanan
akan tetapi untuk memenuhi pasar dan jumlah yang besar, serta berulang-ulang
dalam jangka waktu tertentu
b. Jenis dan mutu dari barang yang diproduksi
Hal yang perlu di ketahui dan diperhatikan mengenai jenis dan sifat produksi oleh
perusahaan dalam menyusun perencanaan produksi:
1. Mempelajari dan menganalisa jenis barang yang diproduksi sejauh mungkin
2. Apakah produk yang diproduksi itu merupakan konsumen goods.
3. Sifat dan produksi yang akan dihasilkan apakah merupakan barang yang akan
tahan lama atau tidak.
4. Sifat dari produksi dan permintaan barang yang akan dihasilkan apakah musiman
atau sepanjang masa.
c. Sifat dan barang yang diproduksi apakah barang baru atau barang lama
Jika akan dihasilkan barang yang baru maka diadakan riset pendahuluan mengenai:
1. Lokasi perusahaan, apakah perlu diletakkan berdekatan dengan sumber bahan
mentah ataukah dekat dengan pasar.
2. Jumlah barang yang akan diproduksi
3. Sifat permintaan barang ini apakah musiman atau sepanjang masa.
4. Dalam hal-hal yang dibutuhkan untuk memulai produksi tersebut
F. Penyusunan Anggaran Produksi
Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi adalah :
1.
2.
Menetapkan jumlah total masing-masing jenis produk yang harus diproduksi selama
periode anggaran.
3.
Kebutuhan 1 tahun = x
Tingkat
Penjualan
1.500Unit
1.600Unit
1.600Unit
1.400Unit
1.200Unit
1.000Unit
700Unit
600Unit
900Unit
1.100Unit
1.200Unit
1.400Unit
14.200Unit
6.000 unit
7.700 unit +
13.700 unit
Contoh Kasus 2 :
PT. MAJU merencanakan penjualan tahun 2003 dengan pola sebagai berikut :
Quarter 1 : 8500 Unit
Quarter 2 : 9000 Unit
Quarter 3 : 9500 Unit
Quarter 4 : 10000 Unit
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
3000
3000
2500
3000
3000
Kebutuhan
12000
12500
12500
13500
42500
Persediaan Awal
2500
3000
3000
2500
2500
Produksi
9500
9500
9500
9500
39500
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
2625
2750
2875
3000
3000
Kebutuhan
11625
12250
12875
13500
42000
Persediaan Awal
2500
2625
2750
2875
2500
Produksi
9125
9625
10125
10625
39500
Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Penjualan
9000
9500
10000
10500
Pesediaan Akhir
2000
1600
1300
1000
Kebutuhan
11000
11100
11300
9500
Persediaan Awal
2500
2000
1600
1300
Produksi
8500
9100
9700
8200
Jan
Feb
1.500 1.600
1.700 1.300
3.200 2.900
2.000 1.700
1.200 1.200
Mar
1.600
900
2.500
1.300
1.200
Apr
1.400
700
2.100
900
1.200
Mei
1.200
600
1.800
700
1.100
Jun
1.000
700
1.700
600
1.100
Jul
700
1.100
1.800
700
1.100
Agt
600
1.600
2.200
1.100
1.100
Sept
900
1.800
2.700
1.600
1.100
Okt
1.100
1.800
2.900
1.800
1.100
Nop
1.200
1.700
2.900
1.800
1.100
Mar
1.600
1.700
3.300
1.800
1.500
Apr
1.400
1.600
3.000
1.700
1.300
Mei
1.200
1.500
2.700
1.600
1.100
Jun
1.000
1.500
2.500
1.500
1.000
Jul
700
1.500
2.200
1.500
700
Agt
600
1.500
2.100
1.500
600
Sept
900
1.500
2.400
1.500
900
Okt
1.100
1.500
2.600
1.500
1.100
Nop
1.200
1.500
2.700
1.500
1.200
Agt
600
1.600
2.200
1.100
1.100
Sept
900
1.800
2.700
1.600
1.100
Okt
1.100
1.800
2.900
1.800
1.100
Nop
1.200
1.700
2.900
1.800
1.100
Mar
1.600
1.000
2.600
1.300
1.300
Apr
1.400
900
2.300
1.000
1.300
Mei
1..200
600
1.800
700
1.100
Jun
1.000
700
1.700
600
1.100
Jul
700
1.100
1.800
700
1.100
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
3000
3000
2500
3000
3000
Kebutuhan
12000
12500
12500
13500
42500
Persediaan Awal
2500
3000
3000
2500
2500
Produksi
9500
9500
9500
9500
39500
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
2625
2750
2875
3000
3000
Kebutuhan
11625
12250
12875
13500
42000
Persediaan Awal
2500
2625
2750
2875
2500
Produksi
9125
9625
10125
10625
39500
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Penjualan
9000
9500
10000
10500
Pesediaan Akhir
2000
1600
1300
1000
Kebutuhan
11000
11100
11300
9500
Persediaan Awal
2500
2000
1600
1300
Produksi
8500
9100
9700
8200
BAB III
KESIMPULAN
Anggaran produksi merupakan perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit
produk yang akan diproduksi pada periode tertentu atau periode yang akan datang
dimana didalamnya mencakup mengenai kuantitas, kualitas, dan kapan akan diproduksi.
Pendekatan atau kebijakan dalam menyusun anggaran produksi adalah :
1. Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi dengan tingkat
persediaan barang yang dibiarkan mengembang.
Kebutuhan 1 tahun = x
18
DAFTAR PUSTAKA
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
http://mutiara-bening.blogspot.co.id/2009/02/anggaran-produksi.html
http://managing-people-for-improvement.blogspot.co.id/2013/06/anggaranproduksi.html
http://ma-lanjut.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/Ang03-Produksi.pdf