BAB I
DEFENISI
1. Asesmen Pasien adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat, dietisien
mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun
obyektif
untuk membuat
keputusan terkait :
a. Status kesehatan pasien
b. Kebutuhan perawatan
c. Intervensi
d. Evaluasi
2. Asesmen Awal Pasien Rawat Inap adalah tahap awal dari proses dimana dokter,
perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien
masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam
rekam medis
3. Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan adalah tahap awal dari proses dimana dokter
mengevaluasi data pasien baru rawat jalan
4. Asesmen Ulang Pasien adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi ulang data pasien setiap terjadi perubahan yang signifikan
atas kondisi klinisnya.
5. Asesemen Individual adalah isi minimal dari asesmen yang ditentukan oleh
departemen / KSM terkait.
6. Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien
7. DPJP adalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab atas
pengelolaan asuhan medis seorang pasien. DPJP juga bertanggung jawab terhadap
kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta ketepatan waktu pengembalian dari
rekam medis pasien tersebut
8. Case Manager adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan atas setiap
BAB II
RUANG LINGKUP
1.
ASESMEN PASIEN
ASESMEN
KEPERAWATAN
ASESMEN MEDIS
ASESMEN GIZI
Dalam asesmen, pasien dan keluarga harus diikutsertakan dalam seluruh proses, agar
asuhan kepada pasian menjadi optimal. Pada saat evaluasi, bila terjadi perubahan
yang signifikan terhadap kondisi klinis pasien, maka harus segera dilakukan asesmen
ulang. Bagian akhir dari asesmen adalah melakukan evaluasi, umumnya disebut
monitoring yang menjelaskan faktor-faktor yang akan menentukan pencapaian hasilhasil nyata yang diharapkan pasien.
2.
Pasien
Panduan Asesmen Pasien RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
Dietisien
Mengasesmen
Status Gizi
Perlu
terapi
Ya gizi?
Dietisien
Kolaborasi
Pemberian
nutrisi
Keperawatan
Mengasesmen awal Kprwt. :
Keluhan utama
Kenyamanan/aktivitas/pr
oteksi
Pola makan & eliminasi
Asesmen Kebutuhan
Respon
emosi &kognisi
Rohani
Sosio-spiritual
Asesmen
Risikoan
Jatuh
Keperawat
Asuhan
Asesmen
Nyeri (bila ada)
Keperawatan.
:
Data khusus/fokus
Masalah/dx
keperawatan
Tgl / jam intervensi
Tgl/jam evaluasi
DPJP
Mengasesmen awal medis :
Anamnesis &
pemeriksaan fisik
Diagnosis kerja
DPJP penunjang
Pemeriksaan
Menulis Resep / alkes dalam
Rencana terapi
lembar RPO
Meminta diagnosa
penunjang
Apoteker
Menyiapkan obat /
alkes
DPJP
Melakukan terapi sesuai PPK
dan CP
DPJP/ Keperawatan /Dietisien
Mengasesmen ulang medis / keperawatan/gizi
Observasi tanda vital,nyeri & keluaran
cairan harian
Perkembangan terintegrasi
Monitor harian
DPJP & Keperawatan
Merencanakan pemulangan
pasien
DPJP/Keperawatan/Apoteker/Dietisienis
Memberikan edukasi kepada pasien /
keluarga
Belum
DPJP
Meminta persetujuan
masuk HCU / ICU
Ya
Perlu HCU /
ICU?
Tidak
DPJP
Melakukan penanganan
lanjutan
Mengisi Form Discharge
Sembu
h?
Prosedu
r
HCU /
ICU
DPJP
Menulis sebab
kematian
Meninggal
Ya
Selesai
3.
DPJP
Mengisi Form resume medis
Membuat surat rujuk balik /
Prosedur
kamar
jenazah
Mulai
Pasien
Masuk
Kep
erawatan
Poliklinik
Memeriksa kelengkapan
administrasi
Mengentri data px ke divisi yang
DPJP
Asesmen medis :Anamnesis &
1.
Pemeriksaan fisik
Prosedur
Tindakan/
One Day
Perlu
Care
Panduan Asesmen Pasien RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing
Sibolga
Penunjang?
ya
Prosedur
Penunjan
g
DPJP
Menulis surat dan
4
entri work order
2.
tidak
ya
Perlu
3.
Tindakan?
tidak
tidak
DPJP
Menulis
resep / surat
kontrol /
rujuk balik
Perlu
MRS?
ya
yaKasus
Bedah?
DPJP
Bedah
Menulis permintaan MRS
Mengentri acara op ke Sekt KSM (on line)
Selesai
4.
Asesmen Ulang
Asesmen ulang didokumentasikan
pada lembar
DPJP
Menulis surat
permintaan
ProsedurMRS
Pendaftar
an
di Sentral
Admisi
Asesmen, Planning).
Bagian subyektif ( S ) : berisi informasi tentang pasien yang meliputi informasi
yang diberikan oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau yang
merawat. Jenis informasi dalam bagian ini meliputi:
a.
Keluhan/gejala-gejala atau alasan utama pasien datang ke rumah
b.
c.
d.
efisien. Catatan SOAP adalah format yang akan digunakan pada keseluruhan tindakan
medik, keperawatan dan gizi dalam rencana terapi / terapeutik serta asuhan pasien.
5. Pemeriksaan Penunjang
Untuk menegakkan diagnosa terkadang dibutuhkan konfirmasi pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium dan radiodiagnostik. Semua catatan hasil pemeriksaan
penunjang tersebut harus disimpan dalam rekam medis pasien.
Panduan Asesmen Pasien RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
BAB III
TATA LAKSANA
1. Asesmen Medis
DPJP secara menyeluruh dan sistematis mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
dengan melakukan :
a. Anamnesis
1)
Keluhan utama
2)
Riwayat penyakit sekarang
3)
Riwayat penyakit dahulu dan terapinya
4)
Riwayat Alergi
5)
Riwayat penyakit dalam keluarga
6)
Riwayat pekerjaan
7)
Riwayat tumbuh kembang
b.
c.
Pemeriksaan Fisik
1)
Generalis
a)
Kepala
b)
Mata
c)
THT Leher
d)
Mulut
e)
Jantung & pembuluh darah
f)
Thoraks, paru paru, payudara
g)
Abdomen
h)
Kulit dan sistem limfatik
i)
Tulang belakang dan anggota tubuh
j)
Sistem saraf
k)
Genitalia, anus dan rebtum
2)
Lokalis
a)
Inspeksi
b)
Palpasi
c)
Perkusi
d)
Auskultasi
Lakukan deskripsi terhadap status lokalis
Skrining Nyeri
Semua pasien yang masuk ke rawat inap harus dilakukan skrining nyeri. (lihat
Panduan Manajemen Nyeri)
2. Asesmen Keperawatan
a) Asesmen awal keperawatan
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien masuk
4)
5)
6)
7)
jatuh
c) Tidur menggunakan 1bantal, 2 bantal, >2 bantal
Proteksi :
a) Status mental orientasi baik, disorentasi, gelisah, tidak respon
b) Resiko jatuh tidak resiko, rendah, tinggi
Nutrisi :
a) Tinggi badan ,berat badan, lingkar lengan kiri
b) Status gizi kurang, normal, over weight,obesitas
c) Nafsu makan menurun, baik, meningkat
d) Kondisi berhubungan dengan makan mual, muntah, anoreksia,
disfagia dll
Eliminasi :
a) BAB normal,konstipasi/obstipasi,diare,colostomy,iliostomi
b) BAK normal, retensi, hematuri, disuri, inkontinensia dll
Respon emosi : Takut, tegang, marah, sedih, menangis, senang, gelisah
Respon kognisi pasien / keluarga: Menginginkan informasi penyakit,
3. Asesmen Gizi
Status nutrisi dengan menggunakan kriteria Malnutrition Universal Screening Tool
(MUST), yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menata laksana pasien dewasa
yang mengalami gizi buruk, kurang gizi, atau obesitas. Untuk pasien anak > 5 tahun
menggunakan grafik CDC dan < 5 tahun dengan grafik Z Score ( WHO, 2005 )
Asesmen Gizi Pasien Dewasa
Kelima langkah MUST adalah sebagai berikut:
Pengukuran alternatif:
1)
2)
3)
4)
5)
Observasi:
Catat asupan makanan selama 3 hari
Jika asupan adekuat, ulangi skrining : pasien di rumah
sakit (tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan),
masyarakat umum (tiap 2-3 bulan).
Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan
dan peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang
Tatalaksana:
setempat
Asesmen Gizi Pasien Anak
1) Asesmen Gizi Pasien Anak > Lima Tahun
Menggunakan grafik CDC dengan rumus :
% IBW = ( BB Aktual / BB Ideal) x 100 %
Klasifikasi % IBW :
Obesitas
: > 120 % BB Ideal
Overweight : > 110 % - 120 % BB Ideal
Gizi Normal : 90 % - 110 % BB ideal
Gizi Kurang
: 70 % - 90 % BB Ideal
Gizi Buruk : < 70 % BB Ideal
2) Asesmen Gizi Pasien Anak < Lima Tahun
Dengan melihat grafik Z Score WHO 2005 : BB / TB, BB / U.
TB/U. Usia O 2 tahun laki laki warna biru dan perempuan warna
merah muda. Usia 2 5 tahun laki laki warna biru dan perempuan
warna merah muda.
Kriteria :
>3 SD
: Obesitas
2 SD 3 SD: Gizi Lebih
- 2 SD 2 SD : Gizi baik
- 2 SD - - 3 SD: Gizi kurang
- 3 SD
: Gizi buruk
4. Asesmen Individual
a. Asesmen Risiko Jatuh
1)
Risiko jatuh pada pasien dewasa:
a)
Pencegahan risiko jatuh pasien dewasa:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
b)
lingkungan/ruangan
Letakkan tanda Kewaspadaan
informasi pasien
Pastikan pasien memiliki stiker warna kuning penanda
tentang
Faktor risiko
Riwayat jatuh
Diagnosis sekunder
diagnosis medis)
Alat bantu
Skala
Ya
Tidak
(2 Ya
Tidak
Berpegangan pada perabot
Poin
Skor
pasien
25
0
15
0
30
9
Terpasang infuse
Gaya berjalan
Status mental
2)
15
0
20
0
20
10
0
15
0
Total
Kategori
Risiko Tinggi
= 45
Risiko Rendah = 25-44
Tidak ada Risiko = 0-24
Asesmen risiko jatuh pada anak-anak
a)
Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
terkunci
Pagar sisi
berdiri/terpasang
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan
Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan
jatuh
Pastikan pasien memiliki stiker penanda risiko tinggi
tempat
tidur/brankard
dalam
posisi
Faktor Risiko
Umur
Jenis Kelamin
Diagnosa
Gangguan Kognitif
Skala
Poin
4
3
2
Lebih 13 tahun
Laki laki
Wanita
Neurologi
Respiratori, dehidrasi, anemia, anorexia,
syncope
Perilaku
2
1
4
Lain lain
3
2
Skor
Pasien
3
2
10
Faktor Lingkungan
Respon terhadap
pembedahan,
sedasi, dan anestesi
Penggunaan obatobatan
4
3
2
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam
3
2
3
2
1
Kategori:
Skor: 7-11 Risiko Rendah (RR)
12 Risiko Tinggi (RT)
b. Asesmen Nyeri
1)
Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
Gambar NRS (Numerical Rating Scale)
hari).
4 6
sehari-hari).
7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-
hari).
c) Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
11
h) Tatalaksana nyeri:
intensitas nyeri 3
Sebisa mungkin, berikan analgesik melalui jalur yang
paling tidak menimbulkan nyeri
Nilai ulang efektifitas pengobatan
Tatalaksana non-farmakologi
oleh pasien
Latihan relaksasi, seperti tarik
napas dalam,
i)
12
c.
care.
Pemeriksaan
akan
dilakukan
secara
sistematis
untuk
13
1)
2)
3)
4)
5)
f.
Asesmen Pediatrik
Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena anak sering tidak dapat
mengungkapkan keluhannya secara verbal. Amati adanya pergerakan spontan
pasien terhadap area tertentu yang di lindungi. Tahapan asesmen berupa:
1)
a)
b)
c)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
g.
Keadaan umum:
Tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian terhadap lingkungan
sekitar
Tonus otot: normal, meningkat, menurun/fleksid
Respons kepada orang tua/pengasuh: gelisah, menyenangkan
Kepala:
a)
Tanda trauma
b)
Ubun ubun besar (jika masih terbuka): cekung atau menonjol
Wajah:
a)
Pupil: Ukuran, kesimetrisan, refleks cahaya
b)
Hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut
Leher: kaku kuduk
Dada:
a)
Stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha napas
b)
Auskultasi: suara napas meningkat/menurun, simetris kiri dan kanan,
ronki, mengi (wheezing); bunyi jantung: regular, kecepatan, murmur
Abdomen: distensi, kaku, nyeri, hematoma
Anggota gerak:
a)
Nadi brakialis
b)
Tanda trauma
c)
Tonus otot, pergerakan simetris
d)
Suhu dan warna kulit, capillary refill
e)
Nyeri, gerakan terbatas akibat nyeri
Pemeriksaan neurologis
14
b)
c)
Gizi
Lain-lain
3)
Lokasi
a)
b)
4)
5)
6)
7)
Keterangan gambar
Diagnosa banding
Status Lokalis
a)
Lokasi
b)
Effloresensi Pada Kulit
c)
Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual
Diagnosa Kerja
a)
Pemeriksaan Penunjang
b)
Diagnosa
Pengobatan
a)
Topikal
b)
Sistemik
Tindakan
a)
Jenis tindakan
h. Asesmen Neurologis
Dilakukan pada pasien dengan cedera kepala atau gangguan neurologis.
Pemeriksaan status neurologi awal digunakan sebagai dasar untuk memantau
kondisi pasien selanjutnya. Tahapan asesmen berupa:
1)
2)
3)
4)
5)
Mata
Verbal
Pergerakan
Terbuka spontan
Terbuka saat dipanggil /diperintahkan
Terbuka terhadap rangsang nyeri
Tidak merespons
Orientasi baik
Disorientasi / bingung
Jawaban tidak sesuai
Suara yang tidak dapat dimengerti (erangan,teriakan)
Tidak merespons
Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Menarik diri (withdraw) dan rangsang nyeri
Fleksi abnormal anggota gerak terhadap rangsang nyeri
4
3
2
1
5
4
3
2
1
6
5
4
3
15
2
1
Mata
Verbal
>Usia 2 tahun
< usia 2 tahun
Terbuka spontan
Terbuka spontan
Terbuka terhadap suara
Terbuka saat di panngil
Terbuka terhadap rangsang Terbuka terhadap rangsang nyeri
nyeri
Tidak merespons
Tidak merespons
Orientasi baik
Berceloteh
Disorientasi / bingung
Menangis, gelisah
Jawaban tidak sesuai
Menangis terhadap rangsang
nyeri
Suara yang tidak dapat di
mengerti (erangan , teriakan) Merintih, mengerang
Skor
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Tidak merespons
Pergerakan
Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Tidak merespons
Pergerakan normal
Menarik
diri
terhadap sentuhan
6
(withdraw)
Fleksi
gerak
nyeri
2
1
Tidak merespons
Tidak merespons
16
b) Riwayat Penyakit
c) Pemeriksaan Fisik
d) Pemeriksaan Neurologis
e) Pemeriksaan Muskoloskeletal
2) Diagnosis
a) Diagnosis Klinis
b) Diagnosis Fungsional
3) Daftar Masalah Kedokteran Fisik&Rehabilitasi
a)Status local
b) Pemeriksaan penunjang (EMG-NCV, Biofeedback, Pemeriksaan KFR lain,
Laboratorium, Radiologi)
R1 (Mobilisasi)
R2 (ADL)
R3 (Komunikasi)
R4 (Psikologis)
R5 (Sosial Ekonomi)
R6 (Vokasional)
R7 (Lain-lain)
4) Perencanaan
17
5.
j.
18
d)
e)
B4
Kebersihan bersih, kotor, dan secret ada/tidak
Produksi urine, jam,warna jernih, keruh, bau
Gangguan anuri, oliguri, retensi, inkontinensia, nokturia dll
Alat bantu kateter, cystotomi dll
B5
Nafsu makan baik, menurun dan frekuensi
Minum jenisnya dan cara minum menetek, peroral, sonde lambung,
muntah, puasa
Anus ada/tidak
Bab berapa kali perhari, konsistensi, warna, ada darah/lender
Perut tegang, kembung, nyeri tekan, peristaltic berapa kali permenit
BB lahir, MRS, saat ini berapa gram, reflek rooting ada/tidak ada
Kelainan labio schizis, palato schizis, gnato schizis
Lidah lembab kering, kotor, selaput lendir kering, lesi
B6
Pergerakan sendi bebas, terbatas.
Warna kulit pucat, icterus, sianotik, hiperpigmentasi
Integritas utuh, kering, rash, bullae, pustule, kemerahan, ptechiae,
f)
lesi
Kepala bersih, kotor, bau.Tali pusat kering, basah, pus, kemerahan,
g)
bau
Turgor baik, sedang, jelek
Oedem tidak ada/ada
Kekuatan otot 0, 1, 2, 3, 4, 5
Alat genital
Laki-laki testis sudah/belum turun, rugae jelas/tidak jelas,
hipospadi ada/tidak ada
Perempuan labia mayor sudah menutupi labio minor, labia mayor
dan minor
sama menonjol
Sosial ekonomi
Biaya perawatan sendiri, perusahaan
Status anak diharapkan/tidak diharapkan
Kontak mata ya/tidak
Menggendong ya/tidak
k. Asesmen Perawatan Jiwa
h)
Penting untuk melakukan pemeriksaan pada pasien dengan masalah kesehatan jiwa
karena kejadian masa lalu yang sama dengan kejadian saat ini,tetapi mungkin
Panduan Asesmen Pasien RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
19
muncul gejala yang berbeda.Banyak pasien dengan masalah kesehatan jiwa tidak
dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin menceritakan hal yang berbeda
dan kontradiksi.Kemampuan mereka untuk berperan dalam menyelesaikan masalah
juga bervariasi. Tahapan asesmen keperawatan jiwa :
1)
2)
3)
4)
a)
b)
c)
d)
5)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
l.
kehilangan dll
Psikososial
Faktor keluarga: acuh, sabar, keras dll
Hubungan social: dominasi, tergantung,menarik diri, dalam batas
normal
Konsep diri: kebingungan, harga diri rendah
Spiritual: menjalankan/tidak
Status Mental
Kesan umum:rapi/tidak
Kesadaran:berubah, sopor, stupor dll
Proses berpikir
Bentuk : nonrealistic/realistic
20
a)
GCS,
b)
Kesadaran,
c)
ICP,
d)
tanda tandapeningkatan TIK,
e)
konjungtiva,
f)
lain lain.
4) Perkemihan :
a)
kebersihan area genetalia,
b)
jumlah cairan masuk,
c)
buang air kecil,
d)
produksi urine
5) Pencernaan :
a)
nafsu makan,
b)
NGT,
c)
porsi makan,
d)
minum,
e)
mulut,
f)
mual, muntah,
g)
buang air besar,
h)
lain lain
6) Musculoskeletal/intergumen:
a)
kemampuan pergerakan sendi,
b)
warna kulit,
c)
odema,,
d)
dekubitus,
e)
luka,
f)
kontraktur,
g)
fraktur,
h)
jalur infuse,
i)
lain lain.
m. Asesmen Kebidanan
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien awal rawat inap pemeriksaan
akan dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi masalah kebidanan pada
pasien, antara lain :
1)
Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh ibu yang menyebabkan adanya
2)
3)
4)
21
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
e)
cerai
Riwayat Obstetri
a)
Kehamilan keberapa
b)
Umur kehamilan
c)
Jenis persalinan
d)
Penolong
e)
BBL
f)
Keadaaan anak sekarag
g)
menyusui
Riwayat KB
a)
Kapan
b)
Jenis
c)
Lamanya
Riwayat Hamil Ini
ANC yang sudah dilakukan, keluhan serta tindakan apa yang sudah
didapatkan
Riwayat Penyakit yang Lalu
Penyakit apa yang pernah diderita oleh ibu dan mendukung dengan
keadaannya sekarang
Riwayat Alergi
Apakah pernah mengalami alergi
Riwayat Penyakit Keluarga
Apa saja penyakit yang pernah diderita oleh keluarga yang berhubungan
kasus saat ini yang derita oleh ibu
Riwayat Ginekologi
Apakah pernah mengalami gangguan kesehata reproduksi
Kebutuhan Biopsikososial
a)
Pola makan
b)
Pola minum
c)
Pola eliminasi
d)
Pola istirahat
e)
Psikologi
f)
Dukungan social
g)
spiritual
Data Obyektif
a)
Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan tekanan darah , nadi, temperature, pernafasan,
keadaan umum pada setiap kasus.Tekanan darah dan nadi harus diukur
setiap seperempat jam pada periode pemulihan sesaat pascaoperasi.
Suhu harus diukur setiap 2 jam (myles, 2009). Suhu yang melebihi
380C pasca pembedahan hari ke 2 harus dicari penyebabnya. Yakinkan
pasien bebas demam selama 24 jam sebelum keluar dari rumah sakit.
Jika ada tanda infeksi atau pasien demam, berikan antibiotika sampai
bebas demam selama 48 jam ( sarwono,2008).
b)
c)
14)
Pemeriksaan fisik
Dilakukan secara focus sesuai dengan kasus yang dikerjakan
Pemeriksaan kebidanan
Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus kebidanan mulai dari
22
15)
BAB IV
DOKUMENTASI
Mendokumentasikan pemeriksaan pasien merupakan langkah kritikal dan penting
dalam proses asuhan pasien. Hal ini umumnya dipahami pelaksana praktek
kedokteran bahwa jika anda tidak mendokumentasikannya, anda tidak
melakukannya. Dokumentasi adalah alat komunikasi berharga untuk pertemuan di
masa mendatang dengan pasien tersebut dan dengan tenaga ahli asuhan kesehatan
lainnya. Alasan lain mengapa dokumentasi sangat kritikal terhadap proses asuhan
pasien didaftarkan pada Gambar 1-2. Saat ini, beberapa metode berbeda digunakan
untuk mendokumentasikan asuhan pasiendan PCP, dan beragam format cetakan dan
perangkat lunak komputer tersedia untuk membantu farmasis dalam proses ini.
Dokumentasi yang baik adalah lebih dari sekedar mengisi formulir; akan tetapi,
harus memfasilitasi asuhan pasien yang baik. Ciri-ciri yang harus dimiliki suatu
dokumentasi agar bermnanfaat untuk pertemuan dengan pasien meliputi: Informasi
tersusun rapi, terorganisir dan dapat ditemukan dengan cepat
23
REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
policy; 2006
National Instute of Health warren Grant Magnuson Clinical Center, Pain intensity
23
Februari
2012),
Diunduh
dari:
www.hospitalsoup.com
11. Craig P, Dolan P, Drew K, Pejakovich P, Nursing assesment, plain of care, and
patient education: the foundation of patient care. USA: HCPro, Inc; 2006
12. Dukumen RSUD DR.Sutomo Surabaya.
24