Anda di halaman 1dari 6

IRIGASI

TUGAS 1 IRIGASI
DiajukanUntuk :
Memenuhi Salah SatuPersyaratan Mata KuliahIrigasi

DisusunOleh :
Satrio Triadi Agung Nugroho : 22-2013-108
Rm M Taufan Adhityaputra : 22-2013-112
Andri Hadi Suarno

: 22-2013-116

Andre Pranata Setialaksana

: 22-2013-128

Rininta Rolia Sita

: 22-2013-139

Ridwan Sidik

: 22-

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
BANDUNG
2015

A. Pengertian Secara Umum


Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.
Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada
zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau
sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian.
Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah
kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di
Indonesia
biasa
disebut
menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno

B. Sejarah Irigasi di Indonesia


Sejak Mesir Kuno telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi
tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara
bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung kali
secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan
dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan membawa dengan ember yang
terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun
pinang juga.
Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa
(Cultuurstelsel) pada tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam Paksa tersebut
mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan harus
menghasilkan panen yang optimal dalam mengeksplotasi tanah jajahannya.
Sistem irigasi yang dulu telah mengenal saluran primer, sekunder, ataupun tersier.
Tetapi sumber air belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA di Amerika Serikat. Air
dalam irigasi lama disalurkan dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi terpadu, untuk
memenuhi pengairan persawahan, di mana para petani diharuskan membayar uang iuran sewa
pemakaian air untuk sawahnya
Tennessee Valley Authority (TVA) [3] yang diprakasai oleh Presiden AS Franklin D.
Roosevelt pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna yang pertama dibangun di
dunia.[1] Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah
satu model dalam membangun kembali ekonomi Amerika Serikat.
Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir,
pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi, sehingga di kemudian hari, Proyek TVA
menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu, Proyek Waduk
Jatiluhur merupakan tiruan yang hampir mirip dengan TVA di AS tersebut.
2

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (9 km dari


pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan
panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh
kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3/tahun dan
merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia

C. Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa.
Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek)
atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau
sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran
air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara
normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga
ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.

D. Fungsi dan Manfaat Irigasi


Fungsi dari irigasi adalah :
1. Memasok kebutuhan air tanaman
2. Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
3. Menurunkan suhu tanah
4. Mengurangi kerusakan akibat frost
5. Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

Manfaat dari irigasi adalah :


1.

2.
3.
4.
5.

6.

Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian, perkebunan, pertamanan dapat
diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim
penghujan.
Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya
kurang atau tidak menentu.
Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat zat
hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan
lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran /
pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor
ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara
teknis atau alamiah.
Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah,
sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.

E. Permasalahan Irigasi yang Terjadi di Indonesia


Irigasi merupakan salah satu metode yang digunakan oleh industri agrikultur untuk
memproduksi makanan. Tiap negara memiliki kebijakan dan metodenya masing-masing
dalampengolahan air untuk irigasi. Indonesia sebagai negara yang menggantungkan dirinya pada
hasil agrikultur tentu juga memiliki kebijakan dan strategi konservasi air. Apalagi kebutuhan air
untuk irigasi di Indonesia terhitung sangat besar. Namun tentu terdapat permasalahan yang
muncul dari pengolahan air untuk irigasi ini, seperti:
Banyaknya
Institusi
yang
Terlibat
Pada mulanya pembangunan dan pengolahan air untuk irigasi di Indonesia difokuskan pada
konstruksi infrastruktur. Namun hal ini menyebabkan pembangunan irigasi tidak dapat bertahan
lama. Maka pemerintah pun mengeluarkan kebijakan yang memungkinkan adanya partisipasi
komunitas setempat dalam implementasi pembangunan dan manajemen sumber daya alam
maupun irigasi. Meskipun kebijakan adalah elemen penting, institusi yang memimpin
berjalannya pembangunan irigasi juga diperlukan. Dan di Indonesia, tidak ada inistitusi yang
memimpin. Pada level nasional saja, irigasi dipegang oleh 5 kementerian (Kementerian
Agrikultur, BAPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, dan
Kementerian Keuangan). Dari kelima kementerian ini tidak ada satupun kementerian yang
ditunjuk menjadi pemimpin sehingga menyebabkan munculnya kesulitan pertanggungan jawab
proyek irigasi.

F. Kendala Dalam Mengatasi Masalah Irigasi di Indonesia


1. Lemahnya Sumber Daya Manusia
Pengolahan air untuk irigasi membutuhkan orang-orang yang berkompetensi di
bidangnya, baik itu dalam perancangan strategi maupun pada pembangunan konstruksi
dan aset. Namun di Indonesia, perekrutan pekerja tidak dijalankan dengan baik sehingga
membuat pekerja dapat keluar-masuk proyek irigasi dengan bebas. Hal ini menjadi
permasalahan apalagi jika tidak didukung dengan pelatihan yang benar dan penjaga
kualitas sumber daya manusia. Akhirnya proyek irigasi tidak dapat dijalankan secara
profesional dan menjadi proyek serabutan saja.
2. Degradasi Lingkungan
Jumlah populasi masyarakat Indonesia yang meningkat setiap tahunnya menyebabkan
kebutuhan akan lahan perumahan yang lebih tinggi. Pembangunan ini menyebabkan
adanya konversi dari tanah agrikultur menjadi keperluan lain. Isu lingkungan lain yang
juga berpengaruh pada irigasi adalah suplai air dan deteriotasi batas air. Hal ini tentu
berhubungan dengan bagaimana selama ini pengolahan air dijalankan.

G. Daftar Pustaka
https://limbahvsindustri.wordpress.com/2013/07/04/permasalahan-pengolahan-air-untuk-irigasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi#Sejarah_Irigasi_di_Indonesia
http://kusnulkhotimah96.blogspot.com/2013/05/pengertian-irigasi_6744.html
https://henggarrisa.wordpress.com/2012/11/29/pemahaman-irigasi/
http://www.satriahijau.com/2013/06/manfaat-irigasi.html

Anda mungkin juga menyukai