Anda di halaman 1dari 1

Dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri tercantum didalam bab kejahatan

terhadap nyawa orang. Adapun bunyi pasalnya adalah :


Pasal 341. Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada
ketika dilahirkan atau tidak beberapa lama sesudah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak, dihukum, karena makar mati
terhadap anak, dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.
Pasal 342. Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang
diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tak lama lagi akan melahirkan anak,
menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama
kemudian dari pada itu, dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan
(kindermoord) dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.
Pasal 343. Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 341 dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau
pembunuhan.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dapat dilihat adanya tiga factor penting,


yaitu :
1.Ibu, yaitu hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan
pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan apakah ibu telah menikah atau
belum. Sedangkan, bagi orang lain yang melakukan atau tururt membunuh anak
tersebut dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana, dengan
hukuman yang lebih berat, yaitu 15 tahun penjara ( pasal 338 pembunuhan
tanpa rencana), atau 20 tahun, seumur hidup/ hukuman mati (pasal 339 dan
340, pembunuhan dengan rencana).
2.Waktu , yaitu dalam undang-undang tidak disebutkan batasan waktu yang
tepat, tetapi hanya dinyatakan pada saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih sayang
seorang ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah timbul maka ibu
tersebut akan merawat dan bukan membunuh anaknya.
3. Psikis, yaitu ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa ketakutan
akan diketahui orang lain telah melahirkan anak itu, biasanya anak yang
dilahirkan tersebut didapatkan dari hubungan tidak sah.
Bila ditemukan mayat bayi ditempat yang tidak semestinya, misalnya tempat
sampah, got, sungai, dan sebagainya, maka bayi tersebut mungkin adalah
korban pembunuhan anak sendiri ( pasal 341,342), pembunuhan (pasal 338,
339, 340,343), lahir mati kemudian dibuang (pasal 181), atau bayi yang
diterlantarkan sampai mati (pasal 308).

Anda mungkin juga menyukai