Anda di halaman 1dari 53

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MODUL PRAKTIKUM
Keperawatan Sistem Perkemihan
Ika Yuni Widyawati, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB
1/1/2012

NAMA

NIM

ANGKATAN

PROGRAM/KELAS

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Ilahi Robbi, karena pada akhirnya
Modul Praktikum Keperawatan Sistem Perkemihan ini dapat terselesaikan. Modul
praktikum ini disusun untuk memberikan mahasiswa berbagai gambaran kasus
pada sistem perkemihan khususnya kasus urologi, menstimulasi critical thinking
mahasiswa berkaitan dengan pengelolaan berbagai kasus tersebut dan memberikan
gambaran intervensi khusus yang dilakukan oleh Perawat dalam manajemen kasus
urologi tersebut. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi mahasiswa
untuk pencapaian kompetensi sistem perkemihan khususnya kasus urologi.
Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran
dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan modul ini.
Semoga Bermanfaat.

Surabaya, Maret 2012


PJMA

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

1. DESKRIPSI MATA KULIAH


Keperawatan perkemihan merupakan mata kuliah Clinical Nursing yang
mempelajari tentang asuhan keperawatan profesional pada klien dengan masalah
pada sistem perkemihan, mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu dasar
keperawatan dan ilmu keperawatan dasar yang berkaitan dengan sistem
perkemihan sehingga mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Keperawatan Unair mampu memahami konsep dan teori dalam keperawatan
sistem perkemihan, menggali dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai
dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif sesuai
kompetensi dan kewenangan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan dan menjadikan etika profesi sebagai tuntunan dalam melakukan
praktik keperawatan profesional, serta memberikan pendidikan kesehatan dalam
pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan
kelainan/gangguan perkemihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat.
2. KOMPETENSI UMUM
Setelah mengikuti proses pembelajaran keperawatan perkemihan diharapkan
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Unair
mampu:
1. Memahami konsep dan teori dalam keperawatan sistem perkemihan
2. Memberikan asuhan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan dan menjadikan etika profesi
sebagai tuntunan dalam melakukan praktik keperawatan profesional
3. Mencari dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai dasar dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kelainan perkemihan
4. Memberikan pendidikan kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan
rehabilitasi pada klien dengan kelainan perkemihan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada di masyarakat

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

Peta Kompetensi Keperawatan Sistem Perkemihan


AKADEMIK

LEVEL
KEMAMPUAN
NO.
MODUL

PROGRAM A

PROGRAM B
(ALIH JENJANG)

SMSTR 6

SMSTR 2

PBL+PBP
2
3

PBL
4

PROFESI
PROGRAM A
&
PROGRAM B
(ALIH JENJANG)
P3N
1
2
3
4

A
B
C

INKONTINENSIA URIN
DIVERSI URIN
OTHER
URINARY
TUBE
INSERTION
Keterangan:
- Level Kemampuan:
1 : Kemampuan kognitif kurang (belum mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi minimal, pernah
melakukan 1 kali tindakan, perlu bimbingan dan supervisi lebih lanjut
2 : Kemampuan kognitif cukup (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik dengan pemberian kata kunci),
komunikasi cukup baik, melakukan tindakan lebih dari 1 kali (tindakan terkoordinasi dengan baik dan mahasiswa
percaya diri), perlu bantuan minimal dan supervisi seperlunya
3 : Kemampuan kognitif baik (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi efektif, kompeten dalam
melakukan tindakan (terkoordinasi, percaya diri, caring), hampir tidak membutuhkan bantuan dan perlu supervisi
minimal
4 : Kemampuan kognitif baik (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi efektif, kompeten
(terkoordinasi, percaya diri, caring), tidak perlu bantuan dan dapat membantu mengajarkan ke yang lain
- PBL : Pengalaman Belajar Laboratorium
- PBP: Pengalaman Belajar Praktik Lapangan
- P3N: Program Pendidikan Profesi Ners

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

PETUNJUK PRAKTIKUM
-

Materi praktikum ada 3 yaitu:


o Bladder Training/Toilet Training/Kegel exercise
o Ostomy Care (Urostomy)
o Tube Care (Cystostomy, Nefrostomy)
Pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada:
o Kelas A (1-55)
: Senin; 11.20-13.00 (P)
o Kelas B (56-108) : Rabu; 08.00-09.40 (P)
o Program B
: Kamis; 10.30-12.10 (P)
Praktikum mulai dilaksanakan pada minggu ke-2 perkuliahan.
Apabila jadwal praktikum ada yang bertepatan dengan Hari Libur Nasional,
maka perwakilan kelompok diharapkan melapor kepada PJMA dan mencari
hari lain praktikum sesuai dengan kesepakatan dengan fasilitator.
Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum (100% kehadiran)
sesuai dengan jadwal kelompoknya, apabila berhalangan hadir diharapkan
mencari pengganti pada hari tersebut dengan melapor kepada PJMA.
Setiap kelompok mengingatkan ke masing-masing fasilitator pelaksanaan
praktikum minimal 2 hari sebelumnya.
Inisial fasilitator sebagai berikut
o YSD : Yulis Setya Dewi
o IYW : Ika Y. Widyawati
o AB : Abu Bakar
o YS : Yuni Sufyanti Arief
o HY : Harmayetty
o ND : Ninuk Dian K.
o ED : Erna Dwi Wahyuni
o SY : Sriyono
o KT : Kristiawati
o SR : Sukma Randani I.
o LH : Laily Hidayati
o HM : Herdina Mariyanti
o PB : Praba Diyan
o IK : Ilya Krisnana
Setiap mahasiswa wajib membawa modul praktikum setiap kali praktikum
dilaksanakan
Setiap mahasiswa wajib mentaati tata tertib praktikum.
Ketentuan ujian praktikum akan dijelaskan lebih lanjut pada akhir
pelaksanaan praktikum.
Materi ujian praktikum sama dengan materi praktikum.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

DAFTAR NAMA KELOMPOK


KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
PROGRAM A 2009 (KELAS A)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK I
Samsul Aripin
Alfilutfiatul Khusrurro
Irma Putri Rahardani
Hilda Mazarina Devi
Ninik Hidayati
Rafika Nurmalasari
Beny Wahyu Aristanto
KELOMPOK IV
Anindya Dani Kalpika
Gunawan Tri Saputro
Miftahul Janah
Mareta Dea Rosaline
Chriztal Trofi Dua Fiarta
Filaili Peristi Sadika
KELOMPOK VII
Tuti Wijaya
Dian Perdana Fitri Mandasari
Noki Rama Dewangga Shakti
Bayu Rizki Sanjaya
Nuril Khamidiyah
Nilakandi Eldini

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK II
Nur Laili Nilam W
Aminatus Sholikhah
Trywulan Cahyani
Wahyu Tama Andhi Pravita
Rosa Devita Sari Santoso
Nur Safitra Fandida
KELOMPOK V
Ari Kusumandani
Randy Yusuf Pratama Putra
Miftachul Aziz
Catherine Patra Diana
Arif Novan Rismana
Dian Panorama A
KELOMPOK VIII
Fistia Nur Fibriarahmah
Kartika Devi Adrianti
Sofa
Prama Dharma Rangga Banu Ardi
Bagus Kusuma Armawantoro
Suci Wulandari

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK III
Astrilia Diah Kartikasari
Lisca Candra Lurita
Nurul Hikmatul Qowi
Hemilda Firdiana Yustifa
Mochamad Fendi Pradana
Ariska Putri Hidayathillah
KELOMPOK VI
Pratiwi Yuliansari
Ria Restu Wintyastuti
Aghisna Galih Purwitasari
Saktya Yudha Ardhi Utama
Risa Bisaroh
Sisfani Mirzana
KELOMPOK IX
Yani Mei Indah Ratnasari
Alfy Wahyu Pramita Sari
Maryanti
Shella Novi Permata Sari
Gandris Priyambodo
Fayadita Mahdia Izzati

DAFTAR NAMA KELOMPOK


KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
PROGRAM A 2009 (KELAS B)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK I
Nur Rahmi
Liandra Denok Galuh Probowulan
Nunung Widiyanti
Priskylia Mahayu Oktavianti
Nuricha Ita Shofiana
Ika Fitriana
KELOMPOK IV
Kartika Utami Putri
Triadi Rekso Pambudi
Firdaus Soheh
Beatrix Meme Laot
Firza
Dwi Agustina
KELOMPOK VII
M.Irdlo Billah
Acintya Clarissa C
Ikhwan Supyanto
Abd. Holiq
Yuki Fujiami Yanuar Isnaeni
Fitriana Kurniasari Solikhan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK II
Winda Bastiana
Agustian Saqurin
Dyah Anggraeni
Nizar Aquita
Lingling Marinda Palupi
Nuzulul Zulkarnain Haq
KELOMPOK V
Eliza Zihni Zatihulwani
Ayunda Karna Dwi Putra
Heru Kriswanto
Siska Yunita Sari
Sabdi Alif Mustofa
Edy Fitriawan
KELOMPOK VIII
Sylvia Febriana Wahyu Setiawan
Anie Septa Putri
Rizky Putra Prihatama
Deni Eka Wardani
Ayunda Rustalia Puspitaningrum
Meirina Yanie Mawita Sari

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELOMPOK III
Putri Nawang Sari
Ni Kadek Apriani
Putu Ayu Winda Astarini
Yeni Ika Rahmawati
Cinthya Surya Nevada
R.A. Gabby Novikadarti Rahmah
KELOMPOK VI
Bagus Hayatul Jihad
Amaliyatul Kholifah
Fitria Dwi Rachmasari
Fika Irianawati
Kinta Astriyati
Opi Diya Nurverinika
KELOMPOK IX
Samsul Arifin
Priyo Febri Nurhartanto
Roosita Dian Agustin
Ekky Normayaningtyas
Febi Anca Perdana Putra Fauzi
Intan Widiastiti

JADWAL LABORATORIUM
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
Mahasiswa Program A Angkatan 2009
(Kelas A)
Tanggal

Materi
A
B
C

05
Maret
2012
I
YS
II
SR
III
HM

12
Maret
2012
II
HM
III
YS
IV
SY

19 Maret
2012
III
SR
IV
HM
V
YS

Praktikum/Fasilitator
26
02
09 April
Maret
April
2012
2012
2012
IV
V
VI
ND
SY
IYW
V
VI
VII
SR
ND
SY
VI
VII
VIII
HM
SR
ND

30 April
2012

07 Mei
2012

14 Mei
2012

VII
PD
VIII
IYW
IX
SY

VIII
YS
IX
PD
I
IYW

IX
HM
I
ND
II
PD

02 Mei
2012

09 Mei
2012

16 Mei
2012

VII
PD
VIII
IYW
IX
SY

VIII
IYW
IX
PD
I
IYW

IX
PD
I
SR
II
PD

11-16 Juni
2012
Ujian
Praktikum

(Kelas B)
Tanggal

Materi
A
B
C

07
Maret
2012
I
YS
II
ND
III
HM

14
Maret
2012
II
HM
III
YS
IV
SY

21 Maret
2012
III
SR
IV
HM
V
YS

Praktikum/Fasilitator
28
04
11 April
Maret
April
2012
2012
2012
IV
V
VI
ND
SY
IYW
V
VI
VII
SR
ND
SY
VI
VII
VIII
HM
SR
ND

11-16 Juni
2012
Ujian
Praktikum

Keterangan:
- Mahasiswa diwajibkan berkoordinasi dengan fasilitator masing-masing untuk menggantikan jadwal praktikum pada minggu pertama
yang terjadwal (yang belum terlaksana)

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

DAFTAR NAMA KELOMPOK


KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
PROGRAM B 2011
KELOMPOK I
Ferri Kusnadi
Intan Nurcahyani
Maria Konsita Pede
Nessy Anggun Primasari
Dhani Ratnaningtyas
Ivony Fristy
Noventy Putriningtyas
Eli Saripah
Riasi Natalia
KELOMPOK IV
Yeni Widyastuti
Fitria Ningsih
Nur Jani
Zulfian Kurniadi M
Yuli Agustin
Ari Oktiweni
Devi Novalia
Wuryani
La Rahmat Wabula
KELOMPOK VII
Ulum Mab'ruroh
Dwi Susi Pristiwatin
Endri Eka Yanti
Ahmad Kusairi
Dewi Sulityorini
Wisnumurtiningtyas
Caturisa Sasti Sulistyana
Yuniar Dewi Nisfullaili

KELOMPOK II
Irma Rosita
Andi Rahmi
Ghofur Hariyono
Nieke W Unawekly
Hildegunda M.W Cleophas
Abigael Grace Prasetiani
Taufan Arief
Diptanala Parahita Rumbay
Retno Yuliati
KELOMPOK V
Endah Lusi Oktoveri
Rina Ristanti
Virra Jayatiningrum
Sri Indah Tjajanti
Yulizar
Anik Widayati
Masfin Muhayanah
Prihatin

KELOMPOK III
Rr.Gilang Ayu Permatasari
Dwi Suyanti
Prima Oktorina
Anjar Supriyono
Dian Septiarini
Dewi Arie Santi Yunita
Wiwit Unairawati
Ertina Anggraini
Kharisma Komanah
KELOMPOK VI
Tyas Ajeng Anastasia Murti
Arista Dwi Ayu Wirandani
Septi Nursanindah Sasikirana
Ashof Yus Miko
Nurma Lindawati
Nur Hidayati Nikmatus Arika
Rohmat Aprilianto
Arie Kusuma Hayati

KELOMPOK VIII
Ana Yuli Astuti
Lilik Susilowati
Atik Purwanti
Ayu Wulandari
Riza Kusumawati
Dieny Prasilo
Dwi Riyanti
Breni Jarot Kuncahyo

KELOMPOK IX
Endang Susilowati
Yoventa F.S Seba
Rosidah Mia Andriani
Anna Mariance Taeteti
Hanik Maria Hidayati
Sultina
Fakhrul Ardiansyah
Mardiyanti

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

JADWAL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM


KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
Mahasiswa Program B Angkatan 2011
Tanggal
Materi
A
B
C

08
Maret
2012
I
AB
II
IYW
III
HY

15
Maret
2012
II
HY
III
AB
IV
YSD

22 Maret
2012
III
ED
IV
HY
V
AB

Praktikum/Fasilitator
29
05
12 April
Maret
April
2012
2012
2012
IV
V
VI
KT
LH
IK
V
VI
VII
ED
KT
LH
VI
VII
VIII
HY
ED
KT

03 Mei
2012

10 Mei
2012

17 Mei
2012

VII
YSD
VIII
IK
IX
LH

VIII
AB
IX
YSD
I
IK

IX
ED
I
LH
II
YSD

11-16 Juni
2012
Ujian
Praktikum

Keterangan:
- Mahasiswa diwajibkan berkoordinasi dengan fasilitator masing-masing untuk menggantikan jadwal praktikum pada minggu pertama
yang terjadwal (yang belum terlaksana).

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

Modul A
INKONTINENSIA URIN
ISI MODUL:
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor)
2. Trigger Case
3. Prosedur Tindakan
4. Daftar Referensi

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


A. KOGNITIF
Mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi prevalensi inkontinensia urin dan faktor risiko yang terkait
dengan terjadinya inkontinensia urin.
2. Mengidentifikasi penyebab inkontinensia sementara.
3. Mengidentifikasi jenis inkontinensia dengan tanda-tanda dan gejala terkait
4. Mengidentifikasi cara penilaian (pengkajian) untuk inkontinensia urin.
5. Mengidentifikasi pilihan terapi untuk inkontinensia urin.
6. Mengidentifikasi cara melakukan Continous Indwelling Catheter.
B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)
KEGIATAN

PBL

TUGAS
FASILITATOR
Fasilitator
mengarahkan
mahasiswa
untuk
menganalisis trigger
case sesuai dengan
modul
praktikum
yang menjadi acuan
bagi
mahasiswa
dalam menentukan
tindakan
keperawatan

PENCAPAIAN
MAHASISWA
Mahasiswa
melakukan analisis
terhadap trigger case
yang
ditunjukkan
dengan
mampu
menjelaskan
pengkajian
fokus
yang harus dilakukan
untuk masalah sesuai
trigger
case,
menentukan masalah
keperawatan
dan
intervensi
keperawatan
yang

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
- Kemampuan
- Disiplin
sintesis
- Kreatif
analisis kasus - Bertanggung
- Kemampuan
jawab
dalam
- Percaya diri
memahami
- Terampil
konsep dan - Aktif
aplikasi SOP - Berpikir
keperawatan
kritis
- Kemampuan
dalam critical
point
SOP
keperawatan
- Kemampuan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

10

KEGIATAN

TUGAS
FASILITATOR
Fasilitator
mendemonstrasikan
keterampilan
(intervensi
keperawatan sesuai
trigger case) yang
akan dipelajari
Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
pengkajian

PBP*

Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
analisis data dan
penentuan intervensi
keperawatan
Fasilitator
melakukan observasi
dan pendampingan
terhadap
tindakan
yang dilakukan

PENCAPAIAN
MAHASISWA
tepat
Mahasiswa mampu
melakukan
redemonstrasi
terkait ketrampilan
yang
telah
ditunjukkan
fasilitator
Mahasiswa mampu
melakukan
pengkajian
pada
pasien dengan atau
yang
berisiko
mengalami
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan analisis
data dan menyusun
intervensi
keperawatan
pada
pasien
dengan
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan tindakan
keperawatan (baik
mandiri
maupun
kolaboratif)
dalam
manajemen
inkontinensia urin,
menyusun
materi
edukasi
dan
pemberian edukasi

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
mengaplikasi
kan
SOP
keperawatan
dalam asuhan
keperawatan
pasien
dengan
gangguan
sistem
perkemihan

Keterangan:
*: Bagi Program A

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

11

PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF


- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai
kompetensi kognitif yang diharapkan.
- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum
dimulai.
- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.
- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum
masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah
masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

KOMPETENSI KOGNITIF 1:
Mengidentifikasi prevalensi inkontinensia urin dan faktor risiko yang
terkait dengan terjadinya inkontinensia urin.

A. Urinary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a


problem to the older adult.
B. Over 13 million Americans are affected by urinary incontinence. Approximately
15% to 30% of noninstitutionalized older adults are affected, including 19% of
men and 39% of women. In nursing facilities, 50% or more of the patients are
incontinent and 30% of this population also experience fecal incontinence.1
C. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal
part of the aging process. It is the second leading risk factor for
institutionalization.
D. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are
estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the
annual estimated cost is $3.3 billion.
E. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired
cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium,
environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke,
estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially
water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause
bladder irritation leading to increased urgency.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

12

KOMPETENSI KOGNITIF 2:
Mengidentifikasi penyebab inkontinensia sementara.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of
urinary incontinence: (1) transient (acute) and (2) established (chronic). Transient
incontinence is characterized by the sudden onset of potentially reversible
symptoms.
The causes of transient incontinence can be remembered through the acronym,
DIAPPERS.2






Delirium
Infection (e.g., untreated Urinary Tract Infection)
Atrophic vaginitis or urethritis
Pharmaceuticals
Psychological depression or other psychological disorders that
affect motivation or function
 Excess urine production
 Restricted mobility / restraints
 Stool impaction or constipation, creating additional pressure on the
bladder and causing urinary urgency and frequency.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

13

KOMPETENSI KOGNITIF 3:
Mengidentifikasi jenis inkontinensia dengan tanda-tanda dan gejala terkait

A. Urge incontinence is associated with a strong urge to void, often caused by an


overactive detrusor muscle that causes excessive involuntary bladder
contraction. Other symptoms include urinary frequency, nocturia, and enuresis.
Neurological conditions, such as stroke, suprasacral spinal cord lesions, and
multiple sclerosis are associated with urge incontinence. Older adults may
complain of the sudden urge to urinate and the inability to hold urine (ied key
in lock phenomenon where an individual may be able to hold urine for a long
period and then suddenly have the urge to void as entering their home with the
key in the lock.
B. Stress incontinence is an involuntary loss of urine associated with activities
that increase intra-abdominal pressure. Older adults may complain of small
amounts of daytime urine loss that occur during physical activity or with
increased intra-abdominal pressure (e.g. coughing, sneezing, bending, lifting, or
laughing). The cause is pelvic muscular weakness or urethral hypermotility.
C. Overflow incontinence is the voluntary release of urine when the bladder
becomes overly full due to a blockage, but the individual would not feel the urge
to urinate. Overflow incontinence may present with stress or urge symptoms.
This is caused by low tone bladder muscle, or a bladder outlet or urethral
obstruction leading to verdistention and overflow. Patients describe frequent,
constant, or post void dribbling, urinary retention with hesitancy or an
uncomfortable sensation of fullness or ressure in the lower abdomen.
Conditions associated with overflow incontinence include drug side effects,
radical pelvic surgery, diabetic neuropathy, low spinal cord injury and benign
prostatic hyperplasia (BPH).
D. Functional incontinence occurs when a physical or psychological impairment
reduces the patients ability to recognize signals for voiding, find an appropriate
place to void and their ability to maintain continence. Functional incontinence
may be seen post-operatively when an older adults overall functional status has
been compromised, or in older adults with dementia.
E. Mixed incontinence. Mixed incontinence is a combination of two or more types
of incontinence, most often stress and urge incontinence together. How is
incontinence diagnosed and treated? A healthcare provider can help diagnose
the type and cause of incontinence, and suggest appropriate treatment. Properly
diagnosed, incontinence is almost always treatable.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

14

KOMPETENSI KOGNITIF
KOGNITI 4:
Mengidentifikasi cara penilaian (pengkajian) untuk inkontinensia urin.
A. Screening for urinary incontinence is especially appropriate for older adults due
to increased prevalence. Good history (i.e., medications that contribute to
incontinence) and bladder
adder record often yield information sufficient to attempt
intervention.
B. Factors that contribute to incontinence in older adults include:
B.1.

The aging urethra there is diminished muscle tone in the bladder,


urethral sphincters, and pelvic muscles

B.2.

Neurologic changes and cognitive/affective state

B.3.

Specific medical illness

B.4.

Impaired functional ability reduced mobility, manual dexterity

B.5.

Transient incontinence environmental factors or illness such as a


urinary tract or pulmonary infection

B.6.

Drug therapy, such as sedatives, diuretics, anticholinergic agents, caffeine,


and alcohol

B.7.

Constipation

C. The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) recommends the use
of a bladder diary to identify risk and presence of incontinence.

D. Physical Examination PVR, abdominal


minal assessment within the context of a
comprehensive gero--nurse
nurse assessment that includes functional and cognitive
assessment (i.e. important for determining functional incontinence).

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

15

KOMPETENSI KOGNITIF 5:
Mengidentifikasi pilihan terapi untuk inkontinensia urin (baik dalam
bentuk modifikasi lingkungan, terapi perilaku, medikasi, tindakan operasi
maupun dengan terapi lain)

Treatment options must be individualized for each older adults experiencing


urinary incontinence.
A. Referral to urinary incontinence nurse, urologist, or gynecologist for workup.
Bedside cystometrogram is one assessment option.
B. Attempt therapeutic trial with behavioral and / or pharmacological treatments,
to determine effectiveness.
C. Modify hospital environment.
C.1.

Place nurse call bells within easy reach.

C.2.

If mobility is limited, consider using an elevated toilet seat, urinal, or


bedpan.

C.3.

Avoid restraints, including side rails.

C.4.

Encourage and assist to void before leaving the unit for tests.

C.5.

Obtain referrals to include physical and occupational therapists for


ambulation aides, gait training, further assessment of ADLs with
continence, and improved muscle strength.

D. Behavioral Therapies.
D.1.

Scheduled toileting - fixed interval every 2 3 hours.

D.2.

Bladder training - Patients who urinate infrequently are instructed to do


"timed urination" where they urinate by the clock every one to two hours
during waking hours. By achieving regular bladder emptying they should
have fewer incontinent episodes. Timed urination may be effective in
patients with both urge and stress incontinence.

D.3.

Habit training - The goal is to increase the amount of urine that the
patient can hold within their bladder. Patients are instructed to keep a
diary to determine their urination interval. Patients are then instructed
to gradually increase their urination interval by 15 to 30 minutes per
week. The goal is to have patients urinating every two to four hours
while awake with less urgency and less incontinence.

D.4.

Prompted voiding scheduled toileting with positive reinforcement,


praise, and encouragement to be assisted or stay dry.

D.5.

Kegel (pelvic muscle) exercise the levator ani and pelvic floor muscle
contractions, with or without electromyographic feedback or vaginal

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

16

cones.

Patient Education on Kegel Exercises or Pelvic Muscle Exercises (PMEs)


1.
2.

3.
4.
5.
6.

Explain the purpose: to help strengthen the pelvic muscles, and help improve stress and urge incontinence.
Help the patient find the correct muscle by either (a) verbally explaining that they should gently squeeze the rectal or
vaginal muscle, or (b) manually assisting them to identify the muscle by instructing them to squeeze around your gloved
finger during a vaginal or rectal examination.
Instruct the patient not to squeeze the stomach, buttock, or thigh muscles (because this only increases intra-abdominal
pressure), but to concentrate on isolating the pelvic muscle.
Ideally each exercise should consist of squeezing for 10 seconds and relaxing for 10 seconds. Some patient may need to
start with 3 or 5 seconds, and then increase as their muscle gets stronger.
Patients should do 50 exercises per day and not more than 25 exercises at once.
Patients may notice improvement in 2 to 4 weeks, but not immediately. Reinforce compliance, and initiate a referral for
discharge follow-up with a continence specialist.

Source: Kegel, A. H. (1948). Progressive resistance exercise in the functional restoration of the perineal muscles. American
Journal Obstetrics and Gynecology, 56, 238-248

D.6.

D.7.
D.8.

Electrical stimulation treatment (with implants), but likely done by


continence specialist not general RN. During electrical stimulation, a
small amount of stimulation from a sensor placed in the vagina or rectum
is delivered to the muscles of the pelvic floor.
Avoidance of bladder irritants (caffeine, alcohol, NutraSweet)
Rehydration half of the body weight in pounds is the number of ounces
of liquid needed per day.

Pharmacological Treatments.
D.9.

Bladder wall:
D.9.1. Tricyclics: imipramine, - relaxes the smooth muscles and tightens
or contracts the muscles of the bladder neck to treat stress
incontinence.
D.9.2. Anticholinergics: propantheline, dicyclomine, oxybutynin relaxes
the bladder smooth muscles
D.9.3. Calcium channel blockers nifedipine, terodiline,
D.9.4. Cholinergics for retention tend to be successful. in assisting with
bladder storage by increasing bladder contractions and are used to
treat urge incontinence.
D.10. Urethra:
D.10.1.
Alpha-adrenergics phenylpropanolamine, pseudoephedrine
D.10.2.
Estrogen, alpha-blockers prazosin, terazosin, central
relaxants baclofen, dantrolene, diazepam.
E. Surgical Treatment.
E.1. Artificial urinary sphincters to improve sphincteric function with pump
Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

17

require competent client.


E.2. Prostatectomy or TURP (for prostate obstruction).
E.3. Dilation of urethral stricture.
E.4. Circumcision, for phimosis or balanitis.
E.5. Penile reconstruction in trauma or cancer cases.
E.6. Urinary diversion.
E.7. Suprapubic catheter the better long term indwelling under
F. Equipment and Devices
F.1. Absorbent products include diapers, (briefs), gels, pads, cone-shaped
absorbents for men, reinforced-fit undergarments for high volume.
F.2. Examples of skin care products include non-alcohol cleansers; and
waterproof barriers.
F.3. Devices and urinals - male and female for the immobilized, or patients
with compromised skin integrity.
F.4. External catheters (condom type for men)
F.5. Indwelling urethral catheters only if surgery and intermittent
catheterization have failed.
F.6. Intermittent catheterization is the better alternative for obstruction with
overflow.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

18

KOMPETENSI KOGNITIF 6:
Mengidentifikasi cara melakukan Continous Indwelling Catheter.

A. Indwelling catheters are indicated for:


A.1. Monitoring of acutely ill patients
A.2. Management of terminally or severely ill patients.
A.3. Urinary retention not manageable by other means
A.4. Management of urinary incontinence in older adults with Stage III or IV
pressure ulcers of the trunk
B. The contraindications for the use of indwelling catheters are:
B.1. Management of urinary incontinence not associated with full-thickness
pressure ulcers.
B.2. Urinary retention that can be otherwise managed (i.e., with clean
intermittent catheterization).
B.3. Staff convenience
C. The risks of indwelling catheters include:
C.1. Urinary tract infections presence of pathogenic microorganisms in the
urinary tract with or without signs and symptoms.
C.2. Bacteriuria presence of bacteria in the urine 105 bacteria / mL urine or
greater generally indicates infection.
C.3. Trauma to the urethra
C.4. Increase in mortality and morbidity
Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain,
obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

PJMA

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

19

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)


1. Ny. M seorang janda 66 tahun tinggal serumah dengan anak, anak menantu dan 2
orang cucunya. Riwayat penyakit sebelumnya diabetes mellitus (25 tahun dan
terkontrol), penyakit arteri koroner dan pernah menjalani histerektomi
abdominal total. Saat ini klien dirawat dengan paska bypass arteri koroner hari
ke-4 dan akan dipindahkan ke R. Camelia. Saat akan dipindahkan Ny. M
menanyakan kepada perawat Apakah saya harus terus menggunakan
underpad/diapers ini?. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang proses
terjadinya inkontinensia dan proses menua, jelaskan apa yang akan Anda
sampaikan pada Ny. M tersebut, lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan
dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan?
JAWABAN:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

20

2. Tn. P (67 tahun) post TURP hari ke-5, saat ini pasien masih terpasan threeway catheter
dan produksi urin menunjukkan sudah jernih, produksi 1800 ml/hari. Dokter
menginstruksikan kateter boleh dilepas. Pasien juga selalu menanyakan kepada Perawat
Bagaimana kencing saya setelah selang ini dilepas? Apakah yang akan Anda lakukan
saat ini? Lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan dan tindakan apa yang
Anda akan ajarkan? Jelaskan!

JAWABAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

21

3. Ny. R (36 tahun) post partum (SC) hari ke 15 mengeluhkan saat ini sering tidak
dapat menahan kencing. Kencing tiba-tiba keluar terutama saat batuk. Ny. R
menanyakan kepada perawat Apa yang terjadi dengan saya? Apakah saya akan
terus mengalami hal ini? Apa yang harus saya lakukan. Berdasarkan
pengetahuan Anda tentang proses terjadinya inkontinensia, jelaskan apa yang
akan Anda sampaikan pada Ny. R tersebut, lakukan analisis, tentukan masalah
keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan?
JAWABAN:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

22

PROSEDUR TINDAKAN
A. URINARY HABIT TRAINING/BLADDER TRAINING (Dochterman & Bulechek,
2000)
DEFINISI : Suatu tindakan untuk membangun suatu pola kemampuan dalam
mengosongkan kandung kemih untuk mencegah inkontinensia
pada orang dengan kemampuan kognitif terbatas.
TUJUAN : Melatih kemampuan untuk dapat mengatur pola berkemih yang
teratur.
NO.

KEGIATAN

1.

TIDAK
DIKERJAKAN*

DIKERJAKAN*

Jelaskan definisi dan tujuan tindakan


Catat dulu kebiasaan pasien berkemih (dengan
menggunakan Bladder Diary*) minimal selama 3 hari
Upayakan interval berkemih diawal yaitu < 2 jam.
Apabila interval berkemih sudah dapat ditentukan
oleh klien maka pertahankan interval tersebut.
Pada saat dalam toilet ajarkan klien untuk:
- Menggunakan tehnik menyalakan kran air atau
mengguyur toilet untuk memudahkan klien
berkemih
Anjurkan untuk minum secukupnya 30 menit
sebelum waktu untuk berkemih
Berikan reinforcement positif pada klien
Evaluasi rutin Bladder Diary

2.
3.

4.

5.
6.
7.

*contoh terlampir
CONTOH BLADDER DIARY
(National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). n.d,)
NAMA KLIEN
TANGGAL
MINUMAN

:
:
KE TOILET

KELUAR KENCING TIBA2

JAM

CONTOH

JENIS

BRP
BNYK

KOPI

1 GLS

BRP
KALI
2
KALI

BRP BNYK
KENCING
BANYAK

SDKT

SEDANG

BANYAK

PADA SAAT ITU


APAKAH ADA
KEINGINAN UNTUK
KENCING YANG
KUAT
YA

APA YANG ANDA


LAKUKAN SAAT
KENCING KELUAR
TIBA2?

TDK

BATUK

08-09

Keterangan:
- Klien/keluarga diminta untuk melakukan pencatatan per hari dan dilakukan rutin
tiap 1-2 jam sekali
Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

23

B. PELVIC MUSCLE EXERCISE (KEGEL) (Dochterman & Bulechek, 2000)


DEFINISI : Suatu tindakan untuk memperkuat dan melatih otot levator anus
dan otot urogenital untuk melakukan kontraksi secara berulang
untuk mengurangi inkontinensia (stres, urge maupun campuran).
TUJUAN : Melatih kekuatan otot dasar panggul dalam berkontraksi untuk
dapat menahan kemih.
NO.

KEGIATAN

1.

Jelaskan definisi dan tujuan tindakan


Bantu klien menentukan otot yang benar dengan cara:
(secara lisan dapat dijelaskan bahwa kedua otot dapat
dirasakan kontraksinya pada saat kita menahan
kencing atau menahan keinginan BAB)
Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot-otot
tersebut selama 10-15 detik dan dilanjutkan dengan
merelaksasikannya selama 10-15 detik. Pada
beberapa klien mulai latihan dengan 3-5 detik
terlebih dahulu untuk kemudian ditingkatkan apabila
otot diarasakan sudah semakin kuat. Latihan
dilakukan sebanyak 50 kali latihan per hari dan tidak
lebih dari 25 latihan sekaligus dalam satu waktu.
Latihan minimal dilakukan selama 4 minggu. Latihan
ini dapat dilakukan sambil duduk, berdiri atau
berbaring.
Anjurkan klien untuk tidak menahan perut, bokong,
atau otot paha (karena ini hanya akan meningkatkan
tekanan intra-abdomen), namun berkonsentrasi pada
isolasi otot dasar panggul.
Berikan reinforcement positif pada klien
Evaluasi rutin Bladder Diary

2.

3.

4.
5.
6.

DIKERJAKAN*

PJMA

TIDAK
DIKERJAKAN*

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

24

DAFTAR REFERENSI
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.
17.
18.
19.
20.

21.

Bickley, L.S & Szilagyi, P.G. (2005). Bates (Guide to Physical Examination and
History Taking). 9th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.LouisMissouri: Elsevier Saunders.
Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins.
Chin, C.M. & Peter Lim, H.C. (2006). Buku Panduan Klinis Menangani
Inkontinensi, Edisi Ke-2, Singapura: Masyarakat Kontinensi (Singapura) RSU
Changi
Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention
Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc.
Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Ganong. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Grace, P.A. & Borley, N.R. (2007). At a Glance Ilmu Bedah. Editor: Amalia
Safitri, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &
Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in
Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management
of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc.
Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing.
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). n.d,
Bladder
Diary,
Diakses
dari
http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/pdf/diary.pdf
O Callaghan, C. (2006). At a Glance Sistem Ginjal. Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc.
Price & Wilson, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC
Silbernagl, S. & Lang, F. (2007). Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sjamsuhidajat, R & de Jong, W., (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke 2,
Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of
Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17,
North America: McGraw Hill Companies Inc.

22. Berbagai artikel jurnal.


Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

25

Modul B
DIVERSI URIN
ISI MODUL:
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor
2. Trigger Case
3. Prosedur Tindakan
4. Daftar Referensi

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


A. KOGNITIF
Mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi jenis tindakan diversi urin.
2. Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan diversi urin.
3. Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul pada stoma.
4. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi
pada stoma.
B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)
KEGIATAN

PBL

TUGAS
FASILITATOR
Fasilitator
mengarahkan
mahasiswa
untuk
menganalisis trigger
case sesuai dengan
modul
praktikum
yang menjadi acuan
bagi
mahasiswa
dalam menentukan
tindakan
keperawatan

Fasilitator

PENCAPAIAN
MAHASISWA
Mahasiswa
melakukan analisis
terhadap trigger case
yang
ditunjukkan
dengan
mampu
menjelaskan
pengkajian
fokus
yang harus dilakukan
untuk masalah sesuai
trigger
case,
menentukan masalah
keperawatan
dan
intervensi
keperawatan
yang
tepat
Mahasiswa mampu

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
- Kemampuan
- Disiplin
sintesis
- Kreatif
analisis kasus - Bertanggung
- Kemampuan
jawab
dalam
- Percaya diri
memahami
- Terampil
konsep dan - Aktif
aplikasi SOP - Berpikir
keperawatan
kritis
- Kemampuan
dalam critical
point
SOP
keperawatan
- Kemampuan
mengaplikasi
kan
SOP

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

26

KEGIATAN

PBP*

TUGAS
FASILITATOR
mendemonstrasikan
keterampilan
(intervensi
keperawatan sesuai
trigger case) yang
akan dipelajari
Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
pengkajian

Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
analisis data dan
penentuan intervensi
keperawatan
Fasilitator
melakukan observasi
dan pendampingan
terhadap
tindakan
yang dilakukan

PENCAPAIAN
MAHASISWA
melakukan
redemonstrasi
terkait ketrampilan
yang
telah
ditunjukkan
fasilitator
Mahasiswa mampu
melakukan
pengkajian
pada
pasien dengan atau
yang
berisiko
mengalami
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan analisis
data dan menyusun
intervensi
keperawatan
pada
pasien
dengan
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan tindakan
keperawatan (baik
mandiri
maupun
kolaboratif)
dalam
manajemen
inkontinensia urin,
menyusun
materi
edukasi
dan
pemberian edukasi

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
keperawatan
dalam asuhan
keperawatan
pasien
dengan
gangguan
sistem
perkemihan

Keterangan:
*: Bagi Program A
PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai
kompetensi kognitif yang diharapkan.
- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum
dimulai.
- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.
- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum
masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah
masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

27

KOMPETENSI KOGNITIF 1:
Mengidentifikasi jenis tindakan diversi urin.

F. Urinary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a


problem to the older adult.
G. Over 13 million Americans are affected by urinary incontinence. Approximately
15% to 30% of noninstitutionalized older adults are affected, including 19% of
men and 39% of women. In nursing facilities, 50% or more of the patients are
incontinent and 30% of this population also experience fecal incontinence.3
H. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal
part of the aging process. It is the second leading risk factor for
institutionalization.
I. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are
estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the
annual estimated cost is $3.3 billion.
J. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired
cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium,
environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke,
estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially
water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause
bladder irritation leading to increased urgency.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

28

KOMPETENSI KOGNITIF 2:
Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan diversi urin.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of
urinary incontinence: (1) transient (acute) and (2) established (chronic). Transient

Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain,


obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

29

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

30

KOMPETENSI KOGNITIF 3:
Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul pada stoma.

The Agency for Health Car

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

31

KOMPETENSI KOGNITIF 4:
Mengidentifikasi tindakan
komplikasi pada stoma.

yang

dapat

dilakukan untuk mencegah

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of
e Research and Quality (AHRQ) identifies two types of

PJMA

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP


Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

32

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)


1. Tn. K, 43 tahun dirawat dengan post cystektomy radikal hari ke-10. Tindakan
ileal conduit telah dilakukan, hari ke-10, pasien masih belum tahu bagaimana
melakukan perawatan pada stomanya. Perawatan stoma masih dibantu perawat.
Tn. K masih belum bisa menerima dengan baik kondisinya saat ini. Tn. K
menyampaikan bagaimana nanti dengan pekerjaannya dan keluarganya?
Bagaimana kalau saya mau sholat? Dan banyak pertanyaan lain yang diajukan
Tn.K pada perawat. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang tindakan diversi
urin, lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan dan tindakan apa yang
Anda akan ajarkan? Jelaskan!
JAWABAN:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

33

2. Tn. Y (50 tahun) dengan tindakan diversi urin (ileal conduit) sudah 1,5 tahun.
Saat ini pasien dirawat karena stoma mengalami komplikasi. Berdasarkan
pengetahuan Anda tentang komplikasi stoma, lakukan analisis, tentukan masalah
keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan? Jelaskan!
JAWABAN:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

34

PROSEDUR TINDAKAN
STOMA CARE
(Dochterman & Bulechek, 2000)
DEFINISI : Suatu tindakan pemeliharaan eliminasi melalui stoma dan perawatan
jaringan di sekitarnya
TUJUAN :
- Menjaga kebersihan stoma
- Mencegah infeksi
- Mencegah kebocoran
- Melindungi kulit
- Mengontrol bau
- Memberikan kenyamanan dan keamanan
- Mengajarkan perawatan diri jika diperlukan.
NO.

1.

2.

KEGIATAN

DIKERJAKAN*

TIDAK
DIKERJAKAN*

PENGKAJIAN
- Riwayat kesehatan, diagnosa medis termasuk
proses penyakit, obat, hasil laboratorium,
kondisi alergi, tanda vital dan pemeriksaan fisik
khususnya kondisi stoma
- Identifikasi jenis stoma klien, lokasi, tujuan dan
tanggal pembuatan stoma.
- Tentukan jenis sistem pouching (kantong) dan
produk perawatan yang digunakan.
- Mengkaji pengalaman klien sebelumnya dengan
perawatan stoma.
INTERVENSI
- Menentukan kriteria hasil yang diharapkan:
a. Sistem pouching stoma memuaskan, yang
ditunjukkan dengan:
(1) Kulit intak dan tidak menunjukkan tanda
alergi dengan produk yang digunakan.
(2) Kondisi sekitar stoma bersih.
(3) Bebas bau.
(4) Klien merasa nyaman.
b. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan
belajar mengenai perawatan stoma dan mampu
melakukan perawatan stoma secara mandiri.
c. Kebutuhan
dukungan psikososial
klien
terpenuhi.
Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

35

- Persiapan alat:
a. Sarung tangan
b. Pispot/Bengkok/dilengkapi dengan plastik
sampah
c. Alat untuk membersihkan kantong: air hangat,
sabun dan handuk
d. Kasa
e. Perlak
f. Pelindung kulit (bila ada)
g. Alat pengukur stoma
h. Pena atau pensil
i. Gunting
j. Stoma
baru,
dengan
ikat
pinggang/pelindungnya (bila ada)
k. Bedak khusus (bila ada)
l. Deodoran untuk kantong (bila ada)
IMPLEMENTASI

MENGOSONGKAN KANTONG STOMA:

3.

- Menjelaskan tujuan tindakan.


- Menjaga privasi dan menaikkan tempat tidur
sesuai dengan ketinggian (posisi) perawat.
- Berikan klien posisi yang nyaman.
- Cuci tangan & gunakan sarung tangan bersih.
- Pasang perlak dan handuk.
- Perhatikan lokasi stoma.
- Apabila klien menggunakan stoma dengan
penutup/penjepit dibawahnya, maka buka
penutupnya dan buang isinya ke dalam pispot
yang sudah disediakan sebelumnya.
- Perhatikan jumlah dan warna urin.
- Apabila kantong masih akan dipergunakan maka
dengan menggunakan botol yang berisi air hangat,
bilas kantong secara menyeluruh dan buang
bilasannya.
- Pasang penjepitnya.
Catatan:
- Tindakan ini dapat dilakukan oleh klien secara
mandiri
MENGGANTI KANTONG STOMA:
- Menjelaskan tujuan tindakan.
- Menjaga privasi dan menaikkan tempat tidur
sesuai dengan ketinggian (posisi) perawat.
- Berikan klien posisi yang nyaman.
- Cuci tangan & gunakan sarung tangan bersih.
- Pasang perlak dan handuk.
- Perhatikan lokasi stoma.
Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

36

4.

- Buka perekat kantong dengan kulit secara hatihati. Buang kantong dalam plastik sampah. Ingat
penjepit bagian bawah kantong jangan dibuang,
karena masih bisa dipergunakan.
- Perhatikan dan catat jumlah dan warna urin.
- Bersihkan kulit dan stoma dengan lembut dengan
air hangat dan kain yang lembut.
- Keringkan kulit dengan kain yang lembut.
- Sediakan kasa didekat stoma untuk membuang
kotoran yang bisa saja keluar pada saat stoma
dibersihkan.
- Amati kulit dan stoma: apakah terdapat
perubahan
dalam
ukuran,
ulserasi,
dan warna.
- Ukur stoma dengan alat pengukur stoma.
- Letakkan ukuran pada pola yang ada di kantong
stoma.
- Telusuri pola ukuran pada kantong stoma dan
gunting untuk membuat bukaan sesuai ukuran
stoma. Hati-hati saat melakukan pemotongan.
Ukuran bukaan tidak lebih dari 1/8-1/4
inci lebih besar dari stoma. Raba tepi bukaan
dengan
menggosokkan
tepian
pada jari.
- Jika menggunakan kantong dua bagian, maka
potong bagian stoma dan kantong penampung
secara bersama-sama. Keluarkan kertas dari
bagian stoma (pada kantong) dan simpan
(dapat digunakan sebagai pola untuk perubahan
kantong berikutnya).
- Gunakan
lingkaran
pada
bagian
stoma
(penghalang kulit) untuk membuka kantong.
- Letakkan dan rekatkan kantong pada bagian kulit
dan stoma yang sudah bersih.
- Pastikan bagian bawah kantong dalam posisi
tertutup.
- Rapikan alat dan buang sampah sesuai tempatnya
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
- Kembalikan posisi klien yang dirasakan nyaman.
- Buka tirai.
EVALUASI
- Lakukan pendokumantasian pada setiap aspek
yang diperoleh baik data subyektif maupun
obyektif.
- Lakukan analisis dengan menyesuaikan pada
kriteria hasil yang sudah disusun.
- Analisis intervensi dan bila perlu lakukan
modifikasi.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

37

Gambar 1 Stoma Pouch One Piece & Double Piece(The Urostomy Association, 2005)

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

38

Gambar 2 Night Drainage Unit (The Find, 2012)

PJMA

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP


Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

39

DAFTAR REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

14.

Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.LouisMissouri: Elsevier Saunders.
Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins.
Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention
Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc.
Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
GMCT Urology Nursing Education, (2008). Nursing Management of Patients
with
Nephrostomy
tubes,
Diakses
dari
http://www.health.nsw.gov.au/resources/gmct/urology/pdf/tk_nephrosto
my_tube_management.pdf
Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &
Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in
Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management
of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc.
Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing.
National Kidney Foundation (2002). Kidney Disease Outcomes and Quality
Initiative (Guidelines for CKD). Diakses dari http://www.kidney.org
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of
Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17,
North America: McGraw Hill Companies Inc.

15. Berbagai artikel jurnal.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

40

Modul C
OTHER URINARY TUBES
INSERTION
ISI MODUL:
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor
2. Trigger Case
3. Prosedur Tindakan
4. Daftar Referensi

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


A. KOGNITIF
Mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi jenis tindakan pasase urin.
2. Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan pasase urin pada lokasi
selain orifisium uretra.
3. Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul paska tindakan tersebut.
4. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi
paska tindakan tersebut.
B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)
KEGIATAN

PBL

TUGAS
FASILITATOR
Fasilitator
mengarahkan
mahasiswa
untuk
menganalisis trigger
case sesuai dengan
modul
praktikum
yang menjadi acuan
bagi
mahasiswa
dalam menentukan
tindakan
keperawatan

PENCAPAIAN
MAHASISWA
Mahasiswa
melakukan analisis
terhadap trigger case
yang
ditunjukkan
dengan
mampu
menjelaskan
pengkajian
fokus
yang harus dilakukan
untuk masalah sesuai
trigger
case,
menentukan masalah

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
- Kemampuan
- Disiplin
sintesis
- Kreatif
analisis kasus - Bertanggung
- Kemampuan
jawab
dalam
- Percaya diri
memahami
- Terampil
konsep dan - Aktif
aplikasi SOP - Berpikir
keperawatan
kritis
- Kemampuan
dalam critical

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

41

KEGIATAN

TUGAS
FASILITATOR

Fasilitator
mendemonstrasikan
keterampilan
(intervensi
keperawatan sesuai
trigger case) yang
akan dipelajari
Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
pengkajian

PBP*

Fasilitator
melakukan observasi
dan
penilaian
terhadap
hasil
analisis data dan
penentuan intervensi
keperawatan
Fasilitator
melakukan observasi
dan pendampingan
terhadap
tindakan
yang dilakukan

PENCAPAIAN
MAHASISWA
keperawatan
dan
intervensi
keperawatan
yang
tepat
Mahasiswa mampu
melakukan
redemonstrasi
terkait ketrampilan
yang
telah
ditunjukkan
fasilitator
Mahasiswa mampu
melakukan
pengkajian
pada
pasien dengan atau
yang
berisiko
mengalami
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan analisis
data dan menyusun
intervensi
keperawatan
pada
pasien
dengan
inkontinensia urin
Mahasiswa mampu
melakukan tindakan
keperawatan (baik
mandiri
maupun
kolaboratif)
dalam
manajemen
inkontinensia urin,
menyusun
materi
edukasi
dan
pemberian edukasi

PENILAIAN
HARD SKILL
SOFT SKILL
point
SOP
keperawatan
- Kemampuan
mengaplikasi
kan
SOP
keperawatan
dalam asuhan
keperawatan
pasien
dengan
gangguan
sistem
perkemihan

Keterangan:
*: Bagi Program A
PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai
kompetensi kognitif yang diharapkan.
- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum
dimulai.
- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

42

- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum
masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah
masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

KOMPETENSI KOGNITIF 1:
Mengidentifikasi jenis tindakan pasase urin.

nary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a


problem to facilities, 50% or more of the patients are incontinent and 30% of
this population also experience fecal incontinence.4
K. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal
part of the aging process. It is the second leading risk factor for
institutionalization.
L. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are
estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the
annual estimated cost is $3.3 billion.
M. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired
cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium,
environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke,
estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially
water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause
bladder irritation leading to increased urgency.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

43

KOMPETENSI KOGNITIF 2:
Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan pasase urin pada lokasi
selain orifisium uretra.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of
urinary incontinence: (1)

Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain,


obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

44

KOMPETENSI KOGNITIF 3:
Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul paska tindakan tersebut.

The Agency for Health Car


t
nsient (acute) and (2) established (chronic). Transient

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

45

KOMPETENSI KOGNITIF 4:
Mengidentifikasi tindakan yang dapat
komplikasi paska tindakan tersebut.

dilakukan untuk mencegah

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of
e Research and Quality (AHRQ) identifies two types of

PJMA

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP


Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

46

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)


1. Tn. D, 48 tahun dirawat dengan batu renal dextra + hidronefrosis grade 4 post
PCNL dan pemasangan nefrostomy tube hari ke-4. Produksi urin dengan DC (+)
sebanyak 1500 ml/hari warna kuning jernih, produksi pada nefrostomy tube
warna merah, jumlah 500 ml/hari. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang
tindakan nefrostomy tube dan perawatannya, lakukan analisis, termasuk
bagaimana Anda menghitung balance cairan pasien, tentukan masalah
keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan lakukan? Jelaskan!
JAWABAN:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

47

2. Tn. B, 38 tahun dirawat dengan striktur uretra paska tindakan bouginasi dan
pemasangan cystostomy tube hari ke-12. Sudah 2 hari ini badan pasien panas,
suhu=38 oC, produksi urin sebanyak 900 ml/hari warna kuning, pada area sekitar
insersi tube tampak merah. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang tindakan
cystostomy tube dan perawatannya, lakukan analisis, tentukan masalah
keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan lakukan? Jelaskan!
JAWABAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

48

PROSEDUR TINDAKAN
TUBE CARE
(Dochterman & Bulechek, 2000)
DEFINISI : Suatu tindakan pengelolaan klien dengan pemasangan alat drainase
untuk berkemih
TUJUAN :
- Mencegah infeksi
- Mencegah kebocoran
- Memberikan kenyamanan dan keamanan
- Mengajarkan perawatan diri jika diperlukan.
NO.

KEGIATAN

1.

Menjelaskan tujuan tindakan


Perawatan luka insersi sama dengan perawatan luka
akut dengan mempertahankan tehnik aseptik
Pencegahan infeksi:
- Pertahankan posisi lebih rendah
- Buang hasil drainase segera
- Jangan membiarkan drainase tertampung lebih
dari 3/4 ruang penampung
- Lakukan perineal care rutin
Lakukan dokumantasi

2.

3.

4.

DIKERJAKAN*

PJMA

TIDAK
DIKERJAKAN*

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

49

DAFTAR REFERENSI
-

Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.LouisMissouri: Elsevier Saunders.
Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins.
Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention
Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc.
Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
GMCT Urology Nursing Education, (2008). Nursing Management of Patients
with
Nephrostomy
tubes,
Diakses
dari
http://www.health.nsw.gov.au/resources/gmct/urology/pdf/tk_nephrosto
my_tube_management.pdf
Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &
Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in
Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management
of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc.
Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc.
NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing.
National Kidney Foundation (2002). Kidney Disease Outcomes and Quality
Initiative (Guidelines for CKD). Diakses dari http://www.kidney.org
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of
Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17,
North America: McGraw Hill Companies Inc.
Berbagai artikel jurnal.

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

50

DAFTAR PENCAPAIAN
No

Kesempatan ke
1 2 3 4 5

Kegiatan / langkah klinis

Catatan:
-

Berikan angka (1-4) sesuai dengan level kompetensi yang dicapai mahasiswa pada
setiap kesempatan Daftar tilik ini dapat dipergunakan selama di laboratorium
maupun selama PBP
Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan (baik PBL
maupun PBP

MAHASISWA DINYATAKAN:

REKOMENDASI:

PJMA

FASILITATOR

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP


Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

51

Surabaya, 05 Maret 2012


PJMA
Keperawatan Perkemihan

Ketua Departemen
Keperawatan Dasar, Medikal Bedah &
Kritis

Harmayetty, S.Kp, M.Kes.


NIP. 197004102000122001

Ika Yuni Widyawati, M.Kep., Ns., Sp.KMB.


NIP. 197806052008122001
Mengetahui
Wadek I

Mira Triharini, S.Kp., M.Kep.


NIP. 197904242006042002

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

52

Anda mungkin juga menyukai