Menjelaskan prinsip kerja dari masing-masing alat ukur aliran fluida yang
sering dipakai di industri.
Yang dimaksud aliran fluida disini adalah aliran zat cair maupun gas. Akan tetapi
pembahasan disini lebih ditekankan pada aliran fluida cair karena jenis ini lebih
banyak dipakai bila dibandingkan dengan aliran gas.
Secara garis besar prinsip kerja dari alat ukur aliran fluida dapat dikelompokkan
menjadi adalah dua yaitu pengukur jumlah ( Quantity meter ) dan pengukur laju
aliran.
6.1. Pengukur Jumlah ( Quantity meter ).
Pengukuran yang dilakukan berdasarkan jumlah total maupun jumlah rata-rata
persatuan waktu dari fluida yang mengalir atau dipindahkan. Pengertian jumlah disini
adalah jumlah volume ataupun bisa juga jumlah massa. Ini disebabkan karena
jumlah massa akan sebanding dengan jumlah volume ( m = .v ).
Sebagai contoh, kita memindahkan bensin dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan sebuah kaleng yang volumenya 1 liter. Bila kita memindahkan
sebanyak 5 kali berarti jumlah volume total adalah 5 liter. Begitu pula apabila kita
memindahkannya dengan frekwensi 10 kali tiap menit berarti jumlah volume yang
berpindah adalah 10 liter/menit.
Alat ukur dengan prinsip kerja seperti diatas disebut juga dengan meter aliran
langkah / anjakan positif ( positif displacement flow meter ).
Beberapa contoh dari meter jenis ini seperti tampak pada gambar dibawah ini.
37
38
Q = debit
v = kecepatan aliran
A = luas penampang aliran
P1 V1
P V
h1 2 2 h2
1 2g
2 2g
h1 h2
1 2
2
P1 P2
V1
V
2
2g
A1
.V1
A2
Maka : V2
Sehingga :
A1 2
V1 V 2
A2
2g
39
A1 2 V1 2
P
1
A2
2g
V1 2 g. P A1
A2
= C P
2g
Dimana :
A1 2
1 adalah berharga konstan = C
A2
Q theoritis = A1 .V1
= A1C P , bila A1C C1
maka Q.th = C1 P
selanjutnya Qriil = Cd.Qth
= Cd. C1 P
Dimana : Q
Cd
= debit aliran
= Koefisien discharge ( tergantung bentuk dan ukuran dari jenis meter
yang dipakai).
P = selisih tekanan.
Dengan demikian debit dapat ditentukan dengan cara mengukur selisih atau beda
tekanan antara titik 1 dengan titik 2.
Pengukuran tekanan dapat menggunakan berbagai tipe manometer. Selanjutnya
skala tekanan pada manometer dapat dikalibrasi langsung ke skala debit yang
dikehendaki.
Tiga macam bentuk dari meter jenis ini adalah :
Venturi meter
Nosel meter
Orifis meter
Adapun konstruksi dan ukuran dari masing-masing bentuk tersebut dapat dilihat
pada gambar 6.6, gambar 6.7 dan gambar 6.8 berikut
40
F C. .V 2 .
A1
41
V 2F
CA1
Salah satu jenis dari alat ukur yang menggunakan efek gaya seret ini adalah
Rotameter, yang konstruksinya terdiri dari pengapung yang berada ditengah aliran
vertikal. Posisi dari pengapung merupakan fungsi dari gaya yang terjadi.
Dengan demikian semakin tinggi kecepatan aliran maka gaya seret akan semakin
besar dan selanjutnya posisi dari pengapung akan semakin tinggi. Posisi ketinggian
pengapung dapat digunakan sebagai indikator ( penunjuk ) skala pada tabung
transparant. Skala pada tabung bisa dikalibrasi langsung menjadi skala debit.
42