depan saluran nasal melalui jari yang terkontaminasi atau droplet dari batuk atau bersin. Infeksi dapat disebabkan hanya dengan 1-30 partikel dari virus tersebut. Virus kemudian akan berpindah dengan sendirinya ke dalam saluran nafas melalui hidung menuju area adenoid yang ada dalam hidung. Virus kemudian melekat pada reseptor (ICAM-1) yang terletak di permukaan sel nasal. Reseptor akan berikatan dengan docking port yang ada pada virus. Reseptor ini banyak terdapat pada sel-sel adenoid.
Setelah berikatan dengan reseptor, virus
masuk ke dalam sel dan mulai menginduksi infeksi. Partikel-partikel virus yang baru diproduksi dalam sel yang terinfeksi. Sel yang terinfeksi akan mati dan rupture,
Farmakologi Common Cold
Pengobatan dari common cold lebih ditujukan kepada penanganan gejala dikarenakan tidak ada antivirus yang cukup efektif untuk menangani virus rhinopharyngitis. Walaupun disebabkan oleh virus namun pemberian antibiotik tidak sesuai pada pasien dengan common cold. Dalam systematic review telah ditunjukkan bahwa antibiotik tidak digunakan untuk mengatasi common cold karena tidak efektif mengurangi durasi dan keparahan gejala, menimbulkan efek samping pada GI tract, biaya yang mahal dan meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pengobatan dari common cold biasanya terdiri dari antihistamin OTC, dekongestan, cough suppressant (antitusif), ekspektoran, antikolinergik dan NSAID.
Farmakoterapi Common Cold
melepaskan cold virus yang baru terbentuk
untuk menginfeksi sel-sel nasal lainnya.
Sumber: http://www.commoncold.org/
Antihistamin bekerja dengan
mencegah histamin untuk berikatan dengan reseptor seluler H1. Dekongestan (antagonis alfa adrenergik) yang menginduksi vasokonstriksi pada membran mukosa hidung sehingga dapat membuka jalur pernafasan. Cough suppressant bekerja di daerah otak dengan menekan kerja pusat refleks batuk. Ekspektoran bekerja dengan meningkatkan laju peraliran cairan pada saluran nafas biasanya dengan mengurangi viskositas dari skret trakea dan bronkiolus serta memfasilitasi pembuangannya melalui batuk dan aktivitas silia. Antikolinergik bekerja dengan Sumber: aafp.org menghambat aksi dari sistem saraf parasimpatetik pada sekresi kelenjar mukus yang kemudian mengurangi produksi mukus pada saluran nafas. NSAID digunakan untuk mengatasi gejala inflamasi, nyeri dan demam yang muncul karena bekerja dengan menghambat mediator nyeri prostaglandin. Sumber: commoncold.org