c
a
K
h
a
m
Efek Ru
Kelompok 7
Arrhenius Mrandal (5)
Chara Diranda (8)
Indah Siti (18)
Muhammad Raihan (27)
Rosa Ade (35)
Gas Rumah Kaca adalah gas yang timbul secara alamiah dan
merupakan akibat kegiatan industri. Berikut ini adalah beberapa
Gas Rumah Kaca:
Karbondioksida (CO2)
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas
ke atmosfer dengan membakar bahan bakar fosil, limbah padat,
dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan
kendaraan dan menghasilkan listrik. Walaupun lautan dan proses
alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer,
aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh
lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.
Metana (CH4)
Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara,
gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari
pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah
(landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu,
terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak
permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah
metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
Nitrogen oksida
B. Emisi Karbon
Emisi (buangan) gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari
hasil pembakaran senyawa yang mngandung karbon, contoh CO2,
merupakan gas buang dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas
LPG dan bahan bakar lain yang banyak mengandung hidro karbon,
CFC (Chloro Fluoro Carbon) dari Gas Pendingin (gas Freon) pada AC,
Kulkas, Cat Piloks, Obat nyamuk semprot, dan hair spray.
Emisi karbon memiliki dampak buruk bagi Bumi. Bahaya emisi
karbon ini menghasilkan efek pemanasan global pada iklim bumi.
Akibatnya, bumi jadi lebih panas. Bahayanya lagi, efek pemanasan
global telah meningkat hampir sepertiganya sejak 1990.
Karbon bukan satu-satunya penyumbang emisi, tapi ada juga emisi
gas metana, dinitrogen oksida, dan gas berbahaya lainnya. Emisi
karbon dan gas-gas lain itu, jika terus meningkat akan memperbesar
risiko konflik, kelaparan, banjir, gangguan ekonomi, dan migrasi
massal.
Menggunakan
Hidropower
Piezoelektrik
Matahari
Matahari adalah sumber energi utama untuk planet bumi. Energi yang
dihasilkan matahari berbentuk sinar dan panas. Selama ribuan tahun,
manusia telah memanfaatkan energi matahari dalam kehidupannya.
Energi matahari dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia.
Pemanfaatan langsung energi sinar matahari dapat ditingkatkan
dengan menggunakan pengumpul panas yang disebut kolektor. Sinar
matahari dikonsentrasikan dengan kolektor suhu pada suatu tempat
sehingga memperoleh suhu yang lebih tinggi. Energi matahari juga
dapat di ubah menjadi energi listrik dengan mengubah energi matahari
menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur
semikonduktor, misalnya lapisan unsur silikon yang tipis.
Panas Bumi
Energi panas bumi adalah panas yang terdapat di dalam bumi.
Biasanya, panas bumi muncul di permukaan bumi akibat aktivitas
vulkanik (gunung berapi). Oleh sebab itu, di sekitar gunung berapi
terdapat tempat-tempat yang menyemburkan gas atau air panas.
Terdapat 3 sumber utama panas geotermal, yaitu uap alam, air panas,
dan batuan kering panas. Sejauh ini, uap geotermal telah dipakai,
terutama untuk pembangkit listrik. Air panas telah dimanfaatkan
secara luas untuk pemanasan. Batuan kering panas adalah sumber
panas terbesar masih diteliti untuk penggunaan yang tepat.
Matahari
Panas Bumi
F. Kesepakatan Internasional
1. UNFCCC
UNFCCC (United Nations Frameworks Convention on Climate Change)
adalah perjanjian lingkungan internasional yang dirundingkan pada KTT
Bumi di Rio de Janeiro tanggal 3 sampai 14 Juni 1992 dan diberlakukan
tanggal 21 Maret 1994. Tujuan UNFCCC adalah menstabilkan konsentrasi
gas rumah kaca di atmosfer sampai tingkat yang mampu mencegah
campur tangan manusia dengan sistem iklim. Kerangka kerja ini tidak
menetapkan batas emisi gas rumah kaca yang mengikat terhadap setiap
negara dan tidak mencantumkan mekanisme penegakan hukum. Kerangka
kerja ini menentukan bagaimana perjanjian internasional tertentu (protokol)
dapat mengatur batas gas rumah kaca yang benar-benar mengikat.
Institusi yang berperan dalam UNFCCC, antara lain:
Conference of the Parties (COP)
Subsidiary Body for Sientific and Technological Advice (SBSTA)
Subsidiary Body for Implementation
Convention Secretariat
Global Environtment Faciliy (GEF)
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
2. IPCC
IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg terdiri dari
ilmuwan dan ahli dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia.
Tugasnya
menyediakan
data-data
ilmiah
terkini
yg
menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai
informasi teknis, sosial, dan ekonomi yg berkaitan dengan isu
perubahan iklim. Termasuk informasi mengenai sumber
penyebab perubahan iklim, dampak yg ditimbulkan serta
strategi yang perlu dilakukan dalam hal mengurangi emisi,
pencegahan, dan adaptasi. IPCC
bersekretariat di Jenewa
( Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno
yang membahas 3 hal utama :
1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim
Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama (First
Assessment Report). Laporan tersebut menyebutkan bahwa
perubahan iklim dipastikan merupakn ancaman bagi
kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya sebuah
kesepakatan global untuk menanggulangi masalah perubahan
3. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi
Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah
persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negaranegara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk
mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas
rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi
jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas
tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan
mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 C dan 0,28 C pada
tahun 2050.
Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United
Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto
mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim).
Protokol Kyoto dinegosiasikan di Kyoto pada Desember 1997,
dibuka untuk penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup
pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari
2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18
November 2004.
4. Perdagangan karbon
Perdagangan karbon adalah mekanisme berbasis pasar yang
memungkinkan terjadinya negosiasi dan pertukaran hak emisi
gas rumah kaca. Mekanisme pasar yang diatur dalam Protokol
Kyoto ini dapat terjadi pada skala nasional maupun internasional
sejauh hak-hak negosiasi dan pertukaran yang sama dapat
dialokasikan kepada semua pelaku pasar yang terlibat.
Perdagangan karbon melibatkan membeli atau menjual karbon
izin di pasar terbuka. Perusahaan yang menghasilkan emisi
karbon diberi tunjangan tertentu untuk melepaskan karbon ke
atmosfer. Ketika mereka melebihi batas yang diizinkan secara
hukum mereka, perusahaan-perusahaan ini terikat untuk
membeli karbon izin dari pasar. Organisasi yang tidak
menggunakan kuota penuh mereka dapat perdagangan
kuantitas kelebihan di pasar. Ini memberikan insentif keuangan
untuk perusahaan atau organisasi yang sangat tertarik pada
mengurangi emisi karbon mereka dan dengan demikian
berkontribusi terhadap pengurangan gas rumah kaca di
atmosfer.
5. APPCDC
APPCDC (Asia-Pacific Partnership on Clean Development
and Climate) merupakan kerjasama internasional yang
bersifat sukarela antara Australia, Kanada, India, Jepang,
RCC,
Korea
selatan
yang
mengumumkan
pembentukannya pada tanggal 28 juli 2005. Mentri luar
negeri, lingkungan dan energi dari negara-negara
peserta
sepakat
untuk
bekerja
sama
dalam
pengembangn
dan
transfer
teknologi
yang
memungkinkan
pengurangan
emisi
GRK
yang
bersesuain dengan UNFCCC dan perangkat internasional
lainnya seperti Protoko Kyoto.
TERIM KASI
A
H