Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI

MICROSOFT POWERD POINT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


DI SMA NEGERI 1 BOLO
TAHUN PELAJARAN 2015 2016

Disusun oleh :
Dwi Utami Sulastri

Nim : 2014.02.0002

Nuryani

Nim : 2014.02.0022

Dosen Pembimbing

Syarifuddin , S.Si

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
TAHUN 2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis dengan judul :
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI MICROSOFT POWERD
POINT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1
BOLO TAHUN PELAJARAN 2015 2016

Disusun oleh:

DWI UTAMI SULASTRI

(NIM . 2014.02.0002)

NURYANI

(NIM. 2014.02.0022)

ANI

(NIM.

Disusun dalam Rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah yang Diselenggarakan
oleh Kampus STKIP Taman Siswa Bima
Telah diteliti dan disyahkan untuk mengikuti lomba tersebut.
Pada tanggal :........Maret. ......
Dosen Pembimbing

Syarifuddin , S.Si
NIP.

ii

ABSTRAKSI
Perkembangan pesat globalisasi dan mobilisasi di Indonesia tak pelak juga
mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan. Saat ini begitu mudah kita
untuk menemukan sumber-sumber belajar dimana pun kita mau. Terutama
melalui media tehnologi informatika. Saat ini mau tidak mau pengembangan
tehnologi informatika juga mempengaruhi pengembangan di dunia pendidikan.
Salah satu media tehnologi informasi yang penting dalam pembelajaran
tersebut adalah komputer. Komputer dapat memberikan kontribusi yang sangat
maksimal dalam metode pembelajaran. Bahkan, dunia komputer semakin hari
semakin canggih, hal ini ditujukan untuk mengikuti selera pasar. Media untuk
pembelajaran dalam komputer pun sangat bermacam-macam tergantung keahlian
seorang guru untuk menggunakannya.
Di antara berbagai media yang sering dipakai adalah media "Microsoft
Power Point". Program ini memang sangat cocok untuk kegiatan belajar mengajar,
dikarenakan selain mudah program ini juga dikhususkan untuk program
presentasi. Dengan menggunakan media Power Point seorang guru jelas terbantu
dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan Power Point dimaksudkan untuk
menarik minat siswa terhadap bahan pokok ajaran, dan bisa lebih paham dengan
pelajaran yang mereka terima. Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui
apakah pembelajaran dengan menggunakan media Power Point memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA
NEGERI 1 BOLO. Jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA ini mencapai 108
siswa. Berdasarkan populasi di atas, dalam penelitian ini peneliti mengambil
sebanyak 45% dari jumlah keseluruhan populasi. Instrumen penelitian yang
kami gunakan disini adalah dengan wawancara dan observasi langsung.
Dari hasil wawancara peneliti terhadap 45 responden mengenai hasil belajar
mereka saat pembelajaran matematika menggunakan media Power Point, seluruh
responden atau 100% dari responden mengatakan bahwa hasil belajar mereka
sangat buruk. Mayoritas dari mereka mengatakan bahwa hasil belajar mereka
mengalami penurunan yang stagnan setelah pembelajaran mengguanakan media
Power Point.
100% dari 45 responden mengatakan sangat tidak berminat menggunakan
media Power Point saat pembelajran matematika. Hal ini dikarenakan mereka
sangat tidak memahami penjelasan dan konsep dasar pelajaran saat menggunakan
media Power Point.
Dengan hasil penelitian ini kami bergarap agar pemanfaatan media Power
Point segera di tindak lanjuti, baik dalam konteks penelitian maupun sosialisasi
kepada seluruh elemen yang ada dalam dunia pendidikan.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat, ridho dan hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaiakan penelitian
ini dengan sebaik-baiknya, juga karena diberi kemudahan yang membantu kami
menyelesaikan beberapa masalah yang sempat menghambat proses penulisan karya tulis
penulis ini.
Dalam proses penulisan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih atas
segala bantuan dan dukungan, khususnya kepada:
1. Muslim,M.Pd selaku Ketua Prodi Matematika
2. Syarifuddin, S.Si selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan Karya Ilmiah
ini,
3. Dan seluruh keluarga dan teman-teman kami yang turut memberikan
dukungan.
Di dalam karya tulis ini, penulis mencoba meneliti tentang Pengaruh Penggunaan

Media Informasi Microsoft Powerd Point Dalam Pembelajaran Matematika Di SMA


Negeri 1 Bolo Tahun Pelajaran 2015 2016
Di dalam isi karya tulis ini, penulis menyadari masih adanya kekurangan baik
dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan
untuk kemajuan karya kami yang akan datang.

Bima,

Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR. ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Rumusan Masalah. 2
1.3 Tujuan Penelitian.. 2
1.4 Manfaat Penelitian.... 3
1.5 Batasan Masalah 3

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

LANDASAN TEORI
2.1 Devinisi Istilah.

2.2 Pembeljaran Konvensional dan Dengan TI.

2.3 Kriteria Keefektifan TI

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

3.3 Teknik Pengumpulan Data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Observasi..

4.2 HasilWawancara.

12

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

13

5.2 Saran-saran....

13

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Hampir disemua sekolah menengah, Mata pelajaran matematika
menempati posisi yang unik. Matematika mempunyai posisi yang penting,
diterapkan di hampir semua disiplin ilmu yang lain. Matematika juga menjadi
salah satu mata pelajaran yang diujikan sebagai Ujian Akhir Nasional, dengan
demikain menjadi salah satu mata pelajaran yang memberi kontribusi pada
keberhasilan atau kegagalan siswa.
Disisi yang lain, sifat mata pelajaran matematika yang bersifat abstrak dan
hierarkis menyebabkan tingkat kesulitan yang relatif tinggi pada siswa yang
mempelajarinya. Kesulitan ini tampak pada indikator pencapaian hasil belajar
yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Sementara itu, pengukuran pencapaian hasil belajar lebih menekankan pada
aspek kognitif saja.
Misalkan pada pengujian akhir, baik tingkat daerah atau nasional. Dua aspek
yang lain yaitu: afektif dan psikomotorik, sering diabaikan dan tidak mendapat
tempat dalam pembelajaran. Hal ini terutama disebabkan karena pembelajaran
lebih ditujukan pada tuntutan kognitif, yang secara formal diukur dalam
bentuk ujian akhir.
Kondisi tersebut diatas, menyebabkan pembelajaran di kelas menjadi terasa
kering, membosankan, menakutkan dan bahkan mengkerdilkan motivasi siswa
dalam belajar. Tidak jarang, para siswa merasa tidak nyaman, tidak aman
bahkan mengalami tekanan luar biasa dalam mengikuti pembelajaran dikelas.
Salah satu upaya untuk mengurangi atau mendekatkan konsep-konsep abstrak
dalam matematika dilakukan dengan membumikan konsep-konsep tersebut
dalam penerapan pada aspek aspek kehidupan yang terkait dengan kehidupan
siswa. Penerapan konsep matematis pada aspek yang dikenali akan sangat
membantu siswa dalam memahami matapelajaran ini. Pembelajaran yang
mengakomodasi kehidupan siswa ini akan meningkatkan motivasi siswa

dalam belajar.
Salah satu model pembelajaran yang dikenal dalam pembelajaran matematika
adalah MRI (Matematika Real Indonesia) adalah pembelajaran yang
menyajikan konsep konsep matematis secara kontekstual. Pembelajaran
dengan menggunakan model ini memungkinkan terjadinya keterlibatan siswa
dalam proses belajar, baik dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotorik.
Dalam buku Revolusi Cara Belajar dikatakan, pembelajaran yang
integralstik holistik adalah pembelajaran yang multi aspek. Pembelajaran ini
melibatkan sedapat mungkin semua aspek pada siswa sebagai subyek belajar.
Pembelajaran yang melibatkan berbagai aspek ini, dapat membantu para siswa
dalam proses belajarnya, meningkatkan rasa aman dan nyaman sehingga anak
lebih terfokus pada kegiatan belajarnya.
Kemajuan tehnologi, khususnya dalam bidang Tehnologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) memberikan peluang yang besar dalam perencanaan dan
rekayasa pembelajaran yang bersifat multi dimensi. Tenologi yang bersifat
multi media ini memberi peluang bagi kita untuk melibatkan aspek audio
visual dalam kegiatan pembelajaran.
Terkait dengan hal diatas, penulis merancang sebuah pembelajaran yang
bersifat kontekstual yang disajikan dengan menggunakan tehnologi Informasi
dan komunikasi. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bantuan
media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Powerpoint.

Microsoft powerpoint dipilih karena kesederhanaan dan

kemudahan dalam mengoperasikannya. Dibandingkan dengan aplikasi yang


lebih berat misalkan Macromedia Flash atau Dreamweaver, aplikasi tersebut
relatif lebih dikenal oleh kalangan guru sekolah menengah pada umumnya.
B.

RUMUSAN MASALAH
1.

Bagaimana pengaruh penggunaan media informasi


microsoft power point dalam pembelajaran matematika?

2.

Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang


menggunakan media tehnologi informasi microsoft power point dengan

tanpa menggunakan media informasi microsoft power point?


C.

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media informasi
microsoft power point dalam pembelajaran matematika
2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang
menggunakan media tehnologi informasi microsoft power point dengan
tanpa menggunakan media informasi microsoft power point

D.

MANFAAT PENELITIAN
1.

Hasil penelitian inidiharapkan dapat dipakai sebagai


jalan keluar pemecahan masalah pada pola pembelajaran di dunia
pendidikan.

2.

Hasil penilitian ini sebagai masukan bagi guru agar


lebih berkreatif dalam mengajar, terutama guru matematika.

3.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi


pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian pada dunia pendidikan.

E.

PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini saya membatasi masalah sebagai berikut:
1.

Mata pelajaran yang saya jadikan objek


penelitian ini adalah mata pelajaran matematika yang menggunakan media
informasi Microsft Power Point pada Kompetensi Dasar Statistika dan
Kopetensi Dasar Peluang.

2.

Populasi yang saya gunakan adalah siswa kalas


XI IPA di SMA Negeri 1 Bolo Tahun Pelajaran 2015 2016 .

BAB II
TINJAU PUSTAKA
A.

Definisi Istilah
1.

Tehnologi infomasi
a.

Tehnologi yang menggabungkan computer


dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara, maupun video.
(www.total.or.id).

b.

Cabang dari tehnik yang berhubungan


dengan penggunaan computer dan telekomunikasi untuk mengambil
dan

menyimpan

serta

mengirim

informasi.

(http://wordnet.princeton.edu).
c.

Pengembangan, instalansi, dan implementasi


dari system computer dan aplikasinya. (http://www.answer.com)

d.

Subyek yang luas yang berhubungan dengan


tehnologi untuk mengatur dan memproses informasi, khususnya pada
organisasi yang besar. TI berhubungan dengan penggunaan computer
elektronik

dan

perangkat

lunak

untuk

keperluan

mengubah,

menyimpan, memproses, melindungi, dan mengambil informasi


2.

Microsoft Power Point


Merupakan salah satu program aplikasi di bawah naungan Microsoft
Office

3.

Media
Sebuah alat yang menyampaikan pesan

4.

Pembelajaran
Suatu proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

5.

Matematika
Ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur
4

operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai


bilangan.

B.

Pembelajaran Konvensional dengan TI


Penghambat kemajuan di Indonesia salah satunya adalah proses KBM yang
masih konvensional yang masih mengandalkan tatap muka antara guru dan
murid. Hal ini disebabkan pendidikan di Indonesia belum memanfaatkan TI
(Tehnologi Informasi) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sekolahsekolah di Indonesia, meskipun sudah ada sekolah yang menggunakan TI,
akan tetapi belum seluruh Indonesia memanfaatkan kecanggihannya. Tetapi
umur penggunaan TI dalam kurikulum masih dapat dihitung dengan jari,
sehingga guru sebagai pengguna dalam pembelajaran menggunakan TI harus
mengerti bagaimana cara mengajar yang baru dengan menggunakan TI
tersebut. Bila cara pengajaran TI hanya dengan menuliskan apa yang
dibutuhkan tanpa keterangan yang lebih lanjut dan mendalam, maka tidak ada
bedanya dengan cara belajar yang konvensional.

C.

Kriteria keaktifan TI.


De porter mengungkapkan manusia dapat menyerap materi sebanyak 70% dari
apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual),
sedangkan dari yang dilihat hanya 30%, dari yang didengar hanya 20%, dan
dari yang dibaca 10%
Dalam penetapan kualitas pembelajaran dengan menggunakan e-learning (TI)
telah dikembangkan indikator-indikator instrument oleh Gassik, Huber, dan
Maeroff (2005) dari lembaga Qualitative Standards Scholarship Assessed: An
Evaluation of The Professoriate, yang meliputi: kejelasan tujuan pembelajar,
persiapan bahan pembelajaran yang cukup, penggunaan metode yang sesuai,
menghasilkan

pembelajaran yang signifikan dan positif, efektifitas dalam

mempresentasikanan, dan umpan balik yang kritis dari siswa sedangkan untuk
faktor keefektifan dalam pembelajaran, ada beberapa kriteria untuk menilai
keefektifan sebuah media.

Hubbard

mengusulkan

sembilan

kriteria

untuk

menilainya.

Kriteria

pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan
dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan
fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas,
keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan,
pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan.
Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media
semakin baiklah media itu.
Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn
mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Thorn).
Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program
harus dirancang sesederhana mungkin tidak perlu belajar computer secara
detail terlebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, dan
kriteria yang ketiga adalah pengetahuan dan presensi informasi. Ketiga kriteria
tadi adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah
memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa atau belum. Kriteria ke empat
adalah integrasi dimana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan
bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat belajar siswa, program
harus mempunyai tampilan yang artistik maka keindahan juda merupakan
sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara
keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran
yang diinginkan oleh siswa. Sehingga pada waktu seseorang selesai
menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.

Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bolo, Kabupaten Bima.

B.

Populasi dan sample


1.

populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA N 1
Bolo. Jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA Tahun pelajaran 2015
2016 sebanyak 100 siswa

2.

Sample
Berdasarkan populasi di atas, dalam penelitian ini saya mengambil sample
dari satu kelas, yaitu kelas XI IPA 1 untuk pengambilan data siswa pada
pembelajaran matematika KD statistik yang tidak menggunakan media
Power Point dan KD peluang yang menggunakan media Power Point.
Sedangkan dalam wawancara saya hanya mengambil sample 10 siswa dari
tiap kelasnya, keseluruhannya yaitu berjumlah 40 siswa.

C.

Teknik Pengumpulan Data


Data penelitian ini diperoleh melalui:
1.

Studi Pustaka
Merupakan suatu kegiatan dan pemilihan secara teratur dengan cara
menggunakan bahan-bahan dokumentasi seperti buku,majalah, surat kabar,
dan lain-lain.

2.

Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab secara langsung antara si penanya yang disebut
pewawancara dengan si penjawab yang disebut responden atau informan.
Pada dasarnya wawancara dalam penelitian merupakan suatu kegiatan
untuk memperoleh informasi atau data dengan cara bertanya langsung
kepada responden. Wawancara dilakukan dengan cara komunikasi tatap
muka, namun berbeda dengan seperi biasa ilakukan setiap hari
3.

Pengamatan / Observasi
Pengamatan adalah peninjauan yang sangat cermat
Pengamatan dilakukan terhadap budaya masyarakat sekitar dan aktivitasaktivitas anak laki-laki dan perempuan.
Pada dasarnya observasi adalah cara mengumpulkan data melalui
pengamatan indrawi dengan melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang terjadi pada objek penelitian secara langsung di tempat penelitian.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Pembahasan
Data pengamatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 dengan pembelajaran
matematika KD statistic tanpa menggunakan media power point.
No

Nama

Nilai

Abdal Hakim

90

Afrizon Dwi Stianto

85

Akhmad Agus W

70

Amalia Fitriana

75

Arif Setiawan

85

Atfiyana

90

Aunia Umrozi Ages Sutria

95

Ayu Puspa ningrum

75

Ayunda Ambar Sani

85

10

Desi Arief Setiani

90

11

Dwi harningsih

95

12

Feri Atmaja

95

13

Fitri Triana Sari

90

14

Hesti Setianingrum

75

15

Indra Kurniawan

70

16

Khoirunisa Nurhandini

85

17

Khotimah

95

18

Kurniawan Rahmanto

75

19

Laeli Rosidah

95

20

Luthvia Novitasari

85

21

Monalisa Sherly Sunarto

80

22

Muhamad Irfan Fauzi

90
9

23

Noviana

95

24

Nur Kholifah Ana Mulia

70

25

Nurulita Wijayanti

95

26

Qonita Lutfiyah

90

27

Ratih Erza Melisca

85

28

Rizca Putri Hawa

95

29

Sri Maryatiningsih

90

30

Susi Fitriahningsih

85

31

Susi Susanti

80

32

Tarto Saputro

90

33

Tuti Etika

95

34

Ummul Khasanah

85

35

Yanuar Chaerul Umam

90

36

Zakitalina

80

Rata-rata

85,97

Dari data diatas dapat dikatakan bahwa siswa-siswi kelas XI IPA 1 di SMA
NEGERI 03 Tegal, memperoleh hasil belajar yang maksimal saat
pembelajaran matematika KD Statistika. Bahkan dari keseluruhan kelas, ratarata kelas XI IPA I termasuk memiliki nilai rata-rata yang tertinggi di banding
tiga kelas XI IPA lainnya yang tidak mampu mencapai rata-rata 85, juga
dengan pembelajaran yang lain yang tidak menggunakan media Power point
seluruh siswa kelas XI IPA 1 nilainya tidak ada yang di bawah Standar
Ketuntasan Minimum.
Berikut ini adalah data hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, saat pembelajaran
Matematika pada KD peluang menggunakan Media Power Point.
No

Nama

Nilai

Abdal Hakim

60

Afrizon Dwi Stianto

50

Akhmad Agus W

65

Amalia Fitriana

45
10

Arif Setiawan

50

Atfiyana

65

Aunia Umrozi Ages Sutria

70

Ayu Puspa ningrum

40

Ayunda Ambar Sani

45

10

Desi Arief Setiani

65

11

Dwi harningsih

50

12

Feri Atmaja

70

13

Fitri Triana Sari

65

14

Hesti Setianingrum

50

15

Indra Kurniawan

45

16

Khoirunisa Nurhandini

60

17

Khotimah

70

18

Kurniawan Rahmanto

50

19

Laeli Rosidah

55

20

Luthvia Novitasari

40

21

Monalisa Sherly Sunarto

45

22

Muhamad Irfan Fauzi

55

23

Noviana

60

24

Nur Kholifah Ana Mulia

35

25

Nurulita Wijayanti

70

26

Qonita Lutfiyah

65

27

Ratih Erza Melisca

40

28

Rizca Putri Hawa

65

29

Sri Maryatiningsih

60

30

Susi Fitriahningsih

50

31

Susi Susanti

55

32

Tarto Saputro

60

33

Tuti Etika

65

34

Ummul Khasanah

45

35

Yanuar Chaerul Umam

50

36

Zakitalina

40

11

Rata-rata

54,72

Tabel hasil belajar siswa saat pembelajaran menggunakan media Power Point
menunjukkan bahwa rata-rata kelas XI IPA 1 hanya mencapai angka 54,72,
angka ini mengalami penurunan yang dratis daripada saat pembelajaran tanpa
menggunakan media Power Point. Hal yang sama juga terjadi di tiga kelas IPA
lainnya, rata-rata terbaik dipegang oleh kelas XI IPA 1 ini. Dari hasil diatas,
walaupun saya hanya mengambil objek di kelas XI IPA 1, namun hal ini sudah
dapat membuktikan bahwa penggunaan media Power Point sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Saat pembelajaran matematika KD
statistika tanpa menggunakan media Power Point rata-rata masing-masing
kelas XI IPA mampu mencapai angka 85,97 dan untuk ketuntasan siswa lebih
dari 90%. Namun, sebaliknya saat KD peluang menggunakan media Power
Point, rata-rata keempat kelas XI IPA tersebut tidak dapat mencapai angka 65.
dan ketuntasan siswa tdak sampai 50%.
B.

Hasil Wawancara
1.

Pengaruh media Power Point terhadap hasil belajar siswa.


Dari hasil wawancara saya terhadap 40 responden mengenai hasil belajar
mereka saat pembelajaran matematika menggunakan media Power Point,
sebagian besar responden mengatakan bahwa hasil belajar mereka sangat
buruk, mayoritas dari mereka mengatakan bahwa hasil belajar mereka
mengalami penurunan yang dratis setelah pembelajaran menggunakan
media Power Point, dari wawancara ini dapat saya simpulkan bahwa
mereka kurang mengerti saat pembelajaran menggunakan media Power
Point, mereka lebih suka saat pembelajaran menggunakan white bord,
karena mereka dapat lebih memahami konsep dasar pelajaran tersebut.

2.

Minat siswa kelas XI IPA terhadap media Power Point


Dari hasil wawancara mengenai minat siswa terhadap pembelajaran
menggunakan media Power Point, mereka mengatakan

sangat tidak

berminat

pembelajaran

menggunakan

media

Power

Point

saat

matematika. Hal ini dikarenakan mereka sangat tidak memahami


12

penjelasan dan konsep dasar pelajaran saat menggunakan media Power


Point, dan dikarenakan guru yang mengajar mereka belum handal dalam
pengajaran menggunakan media Power Point secara keseluruhan,
contohnnya: pada saat memberi contoh soal hanya sebatas yang
dipresentasikan, dan pada saat menggambar grafik, belum bisa
menggambar menggunakan power point secara sempurna.
3.

Penyebab menurunnya hasil belajar siswa


Wawancara ini saya lakukan untuk mengetahui mengapa saat
menggunakan media power point hasil belajar mereka mengalami
penurunan. Dari hasil wawancara saya dapatkan beberapa faktor atau
penyebab kurangnya hasil belajar siswa saat menggunakan media Power
Point. Yakni:
a.

Adanya siswa kurang memahami konsep


dasar tentang pelajaran tersebut

b.

Kurangnya keaktifan guru saat pembelajaran


menggunakan media Power Point

c.

Penjelasan menggunakan media Power Point


terlalu cepat dibandingkan menggunakan papan tulis.

13

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan
Dari hasil wawancara maupun observasi yang saya lakukan mendapa
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Saat pembelajaran matematika tanpa menggunakan


media Power Point Rata-rata hasil belajar seluruh siswa kelas XI IPA
mampu mencapai angka 85.

2.

Saat pembelajaran menggunakan media Power


Point rata-rata siswa tidak mencapai Standar Ketuntasan Minimum yakni
65.

3.

Pembelajaran matematika menggunakan media


Power Point mempunyai pengaruh yang negative terhadap hasil belajar
siswa.

4.

Penelitian dengan tehnik wawancara dari sample


yang diteliti, semua responden mengatakan tidak berminat untuk
pembelajaran menggunakan media Power Point.

5.

Pembelajaran menggunakan media Power Point


sangat tidak membantu siswa untuk lebih memahami pokok pelajaran

14

B.

Saran-saran
Dari penelitian saya yang sangat sederhana, saya menyarankan agar diadakan
penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui mengapa pembelajaran
menggunakan media Power Point memberikan pengaruh negative terhadap
hasil belajar siswa. Karena menurut saya pembelajaran menggunakan media
power point sangat menyenangkan, karena kita dijelaskan dengan media lain
selain papan tulis, dan menggunakan banyak warna. Karena kalau kita belajar
dengan banyak waarna kita akan lebih cepat paham.

DAFTAR PUSTAKA
Hazim, Nur Kholif. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit
Terang
Tim Penyusun. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud RI
Tim Penyusun. 2006. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Klaten: CV VIVA
PAKARINDO
Tim Penyusun 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Klaten: CV VIVA
PAKARINDO
Tim Sosiologi. 2000. Panduan Belajar Sosiologi. Jakarta: Yudistira
Tim Sosiologi. 2003. Sosiologi. Jakarta:Ghalia Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai