KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II ISI
2.1 Instrumen Penghalus Simplisia......................................................................3
2.2 Teori Penetapan Derajat Kehalusan Serbuk Simplisia...................................5
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah tugas Farmakognosi Jurusan Farmasi Semester III. Makalah
tentang Instrumen Penghalus dan Derajat Kehalusan Simlisia disusun untuk
memenuhi persyaratan pengganti praktikum farmakognosi. Banyak suka duka
penyusun dalam menyusun laporan ini, dan Penyusun menyadari bahwa
laporan ini dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
-
banyak kekurangan yang ada, maka untuk itu penulis mengharapkan saran serta
kritik yang bersifat membangun. Sehingga penyusun dapat lebih baik lagi dalam
pembuatan karya berikutnya.
Tasikmalaya, Oktober 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
ISI
campuran dari cairannya. Ayakan terbuat dari logam, polimer, serat tanaman
dan kayu.
Pengayakan dilakukan dengan menaruh bahan curah di atas ayakan sambil
menggoyang-goyangkan ayakan. Partikel yang berukuran lebih kecil dari
nomor meshakan jatuh, sedangkan yang berukuran lebih besar akan tetap
berada di atas ayakan. Tergantung tujuannya, partikel yang berukuran besar
dapat digerus kembali agar lebih kecil atau dibuang karena tidak dibutuhkan.
Hammer Mill
Diantara alat penggiling standar yang luas digunakan adalah jenis alat
standar yang dikenal dengan nama alat penggiling palu (Hammer Mill). Alat
ini merupakan mesin yang kokoh untuk memecah bongkahan bahan yang
rapuh dengan prinsip menggunakan pemalu yang berputar 3600 . Penggiling
palu ini terdiri dari suaturotar pada mana terkait 4 pendulum penghancur.
Selain itu, ada pula penggiling pisau yang beroperasi dengan cara
memotong bahan yang dimasukkan ke dalam ruang penampung, dimana pisau
pisau dapat bergerak secara vertical atau horizontal. Penggiling ini sangat
sesuai untuk menggiling daun, kulit (cortex) dan akar yang selanjutnya dalam
diekstraksi secara maserasi dan perkolasi.
Penggiling lain untuk tanaman obat adalah dengan melewatkan bahan
melalui sesuatu system yang mempunyai suatu piringan bergeligi yang apat
beroperasi baik secara horizontal maupun vertical. Penggiling jenis ini sangat
sesuai untuk menggiling biji biji yang keras ataupun bahan yang sebelumnya
sudah dipotong.
2.2 Teori Penetapan Derajat Kehalusan Serbuk Simplisia
Menurut Materia Medika pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan
lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama diseluruh bagian. Jenis
pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap cm
dihitung searah dengan panjang kawat.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika derajat
halus suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor, dimaksudkan bahwa semua
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika derajat halus suatu
serbuk dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat
dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi.
Menurut Farmakope Indonesia dalam penetapan derajat halus serbuk
simplisia nabati dan simplisia hewani, tidak ada bagian dari obat yang dibuang
selama penggilingan atau pengayakan, kecuali dinyatakan lain dalam masingmasing monografi.
Metode Penetapan Keseragaman Derajat Halus
-
Untuk penetapan keseragaman derajat halus serbuk obat dan bahan kimia,
cara yang boleh dilakukan dengan menggunakan pengayak baku yang
memenihu persyaratan. Hindari penggoyangan lebih lama, yang akan
Bahan Kimia
Nomor
Nomor
Nominal
Pengayak
Serbuk 1
Nomor
Pengayak
Sangat Kasar
20
60
Kasar
20
40
60
20
60
40
Setengah Kasar
40
40
80
40
60
60
Halus
60
40
100
80
60
120
Sangat Halus
80
100
80
120
100
120
Keterangan :
1. Semua partikel serbuk melewati pengayak dengan nomor nominal tertentu.
2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah
ditentukan.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu atau dua nomor. Jika derajat
halus serbuk dinyatakan satu nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak
dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan dua nomor, berarti semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi.
Sebagai contoh serbuk 22/60, dimaksudkan bahwa serbuk dapat melalui
pengayak nomor 22 seluruhnya, dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak
nomor 60.
Nomor pengayak menunjukkan jumlah-jumlah lubang tiap 2,54 cm
dihitung searah dengan panjang kawat. Pengayak dibuat dari kawat logam atau
bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama di seluruh
bagian.
Dalam beberapa hal digunakan juga istilah umum untuk menyatakan
kehalusan serbuk yang disesuaikan dengan nomor pengayak sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA