Anda di halaman 1dari 25

Sampel dan Populasi

Roza Azizah Primatika,


S.Si., M.Si

Peternak Sapi di Kab. Sleman

Sebagian peternak sapi


di Kab. Sleman

Kumpulkan data tentang


persepsi mereka

Populasi

Contoh

Data yang terkumpul


diolah dengan metode
tertentu
Interpretasi dan
kesimpulan

Notasi dalam statistika

Rata - rata
St. deviasi
korelasi
proporsi

Istilah dalam sampling


Teknik sampling :
Suatu cara atau teknik atau proses pengambilan sampel dari populasinya
sedemikian hingga sampel yang diperoleh merupakan sampel yang representatif terhadap
populasinya (dapat mewakili keadaan populasinya)
Unit sampling
atau atau diamati

Satuan unit terkecil dalam populasi yang karakteristiknya akan diukur

Karakteristik
: sifat-sifat / ciri khas yang ingin diketahui pada suatu penelitian dan
keadaanya senantiasa berubah-ubah dari satu keadaan ke lainnya. Karakteristik disebut juga
sebagai variabel/peubah
Parameter
: Ukuran nilai-nilai yang diperoleh dengan mengamati seluruh anggota
populasi, atau hasil sensus contoh dll.
Kerangka sampling : merupakan daftar lengkap yang berisi unit-unit sampling dari populasi dan
Keterangan
diberi nomorNomor
urut, nomor
urut ini harus mempunyai nomor digit yang sama, contoh :
000

Sapi 1

001

Sapi 2

002

Sapi 3

999

Sapi 1000

Teknik pengambilan sampel


Cara Pengambilan Sampel dibagi 2 yaitu:
1.Berpeluang (probability sampling) setiap
unit dalam populasi mempunyai kesempatan
(peluang) yang sama untuk dipilih dalam sampel
dan keseluruhan sampel yang dipilih dapat
mewakili populasi.
2.Tidak berpeluang (non probability sampling)
metode penarikan sampel yang mengabaikan
prinsip probabilitas. Sampel yang dipilih didasarkan
atas kriteria tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.

Non probability sampling


Non probability sampling, dibedakan menjadi antara
lain :
a. Purposive
atau
judgement
sample
didasarkan keahlian dari pelaksana survei

yang

b. Quota sample yaitu sampel yang didasarkan pada


suatu kuota yang telah ditentukan
c. Sampling untuk populasi bergerak, misalnya
untuk memperkirakan kepadatan binatang suatu
area hutan
d. Hapzard sampel (secara kebetulan)

Probability sampling
Simple Random Sampling (SRS) /
Sampel Acak Sederhana
Sampling Sistematik
Probability Proportional to Size (PPS)
Stratifikasi
Multistage Sampling (Sampel Tahapan
Ganda)
Cluster Sampling (Sampel Kelompok)

CARA PENGAMBILAN SAMPEL


1. SAMPLING ACAK SEDERHANA
a. Kerangka sampling: semua hewan diberi
nomor
b. Hewan diambil menggunakan generator
angka rambang/acak
c. Jumlah hewan tergantung tujuan penyidikan
d. Keuntungan: sederhana
penyimpangan estimasi kecil
e. Kerugian: Kerangka sampling sulit diperoleh

sampling acak sederhana


Proses penarikan anggota populasi untuk terpilih kedalam sampel
dilakukan secara acak, dalam hal ini/proses penarikan sampel acak
sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan acak,
kalkulator, atau komputer. Saat ini bisa menggunakan Handphone Android
dengan aplikasi di applystore dengan program number generator.
Contoh : Ada 500 peternak yang mengikuti kegiatan pelatihan dinas
peternakan, kemudian akan dilakukan pengamatan terhadap mereka
mengenai efektitas kegiatan tersebut. Dengan beberapa pertimbangan,
akhirnya diputuskan untuk melakukan pengamatan secara sampel
dengan n = 60 peternak yang diambil secara acak. Tentukan peternak
yang terpilih . ?

SAMPLING ACAK SEDERHANA

2. sampling acak sistematis


a. Hewan dipilih pada interval tertentu (hwn ke n)
Jumlah seluruh populasi
b. I = -------------------------------besaran sampel
c. generator angka rambang untuk memilih angka
pertama
d. Keuntungan: sprti angka rambang sederhana
kerangka sampling tidak perlu
e. Kerugian: tidak dapat untuk populasi yang
besar

Sampling sistematik
Prosedur:
1). Urutkan elemen populasi pada sampling frame
2). Hitung interval (I) = N/n (N = banyaknya anggota
populasi, n = banyaknya sampel)
3). Pilih random start (dari Tabel Angka Random) dengan
nilai 1 s.d I (misalkan i)
4). Sampelnya adalah elemen ke-(i + kI), (k = 0, 1, , (n-1))
Sampel 1 adalah no. urut ke-i
2 adalah no. urut ke-(i + I)
3 adalah no. urut ke-(i + 2I)

Sampel n adalah no. urut ke-(i + (n-1)I)

Sampling sistematik

SAMPLING TAHAPAN GANDA


(Multistage Sampling)
Dilakukan jika cakupan penelitiannya (populasi) sangat
besar
Misal: pemilihan kelurahan/desa di suatu propinsi,
Tahap I pemilihan kabupaten/kota,
Tahap II pemilihan kecamatan,
Tahap III pemilihan kelurahan/desa

SAMPLING TAHAPAN GANDA


a. Sampel rambang/acak diterapkan pada unit
organisasi, secara proporsional
b. Sampel hewan dipilih dari unit terakhir
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Peternak
Hewan

Sampling kluster (Cluster Sampling)


Dilakukan jika populasinya besar/luas, dengan prinsip
unit-unit observasi dalam satu cluster heterogen dan
antar cluster homogen
(misal: dalam satu wilayah harus ada petani, karyawan
swata/buruh, PNS, TNI homogen menurut jenis
pekerjaan)

SAMPLING KLASTER
a. Diambil semua hewan dalam kelompok terpilih
b. Keuntungan dan kerugian seperti sampling
tahapan ganda

SAMPLING ACAK BERLAPIS (STRATIFIKASI SAMPLING)


a. Populasi dikelompokan dalam strata,
tergantung tujuan kajian:
sifat lingkungan
pembagian geografis
b. Jenis sampling lain yang digunakan untuk
memilih sampel setiap stratum
c. semua unit dalam stratum tercakup

SAMPLING ACAK BERLAPIS

Suatu teknik penarikan sampel dimana unit-unit populasi


dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang homogen
Dilakukan jika populasinya tidak homogen dan populasi dapat
dibagi dalam beberapa lapisan/strata
Misal: Kelompok Kelas Ekonomi
I. Atas, pendapatan > 10 jt rupiah
II. Menengah, pendapatan 1 - 10 jt rupiah
III. Bawah, pendapatan < 1 jt rupiah

SAMPLING ACAK BERLAPIS

Prinsip Pembentukan Strata:


a. Pembentukan strata dalam populasi tidak boleh
terjadi overlapping
b. Setiap strata dalam populasi harus homogen

Penentuan jumlah sample (sample


size)
Menentukan besarnya atau jumlah sampel suatu
penelitian tergantung pada 2 hal, yaitu
Adanya sumber sumber yang dapat digunakan untuk
menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.
Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas
minimal dari besarnya sampel.

Rumus sederhana penentuan jumlah


sampel
Besarnya sampel untuk mengukur proporsi dengan
derajat akurasi pada tingkatan statistik yang bermakna :

d = penyimpangan trhdp populasi atau derajat ketepatan


yang diinginkan, biasanya 0,05 atau 0,01
Z = standar deviasi normal, biasanya ditentukan 1,95
atau 2 yang sesuai dengan tingkat kepercayaan 95%.
P = proporsi untuk sifat tertentu, apabila tidak diketahui
proporsinya, maka dianggap p = 0,5
Q = 1 0,5 = 0,5
N = besarnya populasi
n = besarnya sampel.

Rumus sederhana penentuan jumlah


sampel
Untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10000, dapat
menggunakan formula yang lebih sederhana lagi, yaitu :

N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan

Yang perlu diperhatikan


Sampel yang lebih besar akan memberikan hasil yang
lebih akurat, tetapi memerlukan lebih banyak waktu,
biaya, tenaga dan fasilitas fasilitas lain.
Pengambilan sampel acak memberikan data kuantitatif
yang lebih representatif
Besar/kecilnya sampel bukan satu-satunya ukuran
untuk menentukan representatif atau tidak
representatifnya terhadap populasi. hal ini tergantung
pada sifat-sifat populasi yang diwakilinya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai