Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merek / produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri ;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional ;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan ;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan ;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk ;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk ( output performance ) yang diinginkan ;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
A. UMUM
1. LINGKUP
PEKERJAAN
1.1.
1.2.
1.3.
adalah
Pekerjaan
1.4.
2.
SITUASI
3. KETENTUAN
UMUM
Pondasi
Lantai
Rangka
Dinding
:
:
:
:
Bangunan Fisik bangunan seperti pada Pasal 1.1 Lokasi SMP Negeri 9
Bontang.
3.1.
Air yang digunakan untuk adukan dan pekerjaan beton haruslah
air yang bersih, bebas dari bahan yang merusak atau campuran
yang mempengaruhi daya lekat semen. Apabila mutu air yang
digunakan diragukan, maka direksi dapat meminta pemeriksaan
laboratorium atas beban biaya Pemborong.
3.2.
Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari segala macam
kotoran baik organik maupun Lumpur, tanah, karang, garam dan
lain-lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia Tahun 1971. Pasir laut sama sekali tidak boleh
dipergunakan, kecuali bila dicuci dengan air tawar sampai
bersih dari garam. Bahan pengisi harus disimpan ditempat yang
bersih, yang permukaannya keras agar tidak terjadi
percampuran satu sama lain pengotoran. Untuk pekerjaan
beton, hanya pasir beton yang dapat digunakan adalah pasir
sungai yang bersih dari Lumpur dan kotoran, ukuran pasir 0,35
1,50 mm.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
Semua kayu yang ditentukan harus dari kualitas yang baik atau
tidak bergetah, kering udara, tidak cacat / celah, mata kayu
besar yang lepas sudut pinggirnya bebas dimakan bubuk, dan
cacat lain yang parah. Kayu dikeringkan minimal tiga bulan.
Andaikan dalam ketentuan yang dicantumkan masih ada
kekurangan, maka syarat dalam Peraturan Konstruksi Kayu
Indonesia (PPKI-5/1972) yang dipakai / berlaku.
4.1.
4. PEKERJAAN
PENDAHULUAN,
DIREKSI KEET
DENGAN
FASILITASNYA,
SEROBONG KAYU, 4.2.
KANTOR
PEMBORONG DAN
PERSIAPAN LAIN
B. TEKNIS
4.3.
4.4.
4.5.
5. PEKERJAAN
PEMBERSIHAN
LAPANGAN
4.6
4.7
4.8
4.9
5.1
5.2.
5.3.
5.4.
6. PENGUKURAN /
PEIL
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
6.8.
7.
PAPAN NAMA
8. PEKERJAAN
TANAH
6.9.
7.1.
7.2.
7.3.
8.2.
8.3.
8.4.
8.5.
8.6.
c. Penimbunan
dilaksanakan
lapis
perlapis,
kemudian
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui oleh Direksi
hingga elevasi dan kedudukan seperti pada gambar
rencana. Tebal lapisan maximum 20 cm dan dipadatkan
hingga 95 % kepadatan maximum pada kadar air optimum
menurut standar AASHTO T-99.
9. PASANGAN
PONDASI
10. PEKERJAAN
LANTAI
8.7.
8.8.
Dibawah
Permukaan
pasir
untuk
lantai,
pengurugan
menggunakan tanah dan harus dipadatkan lapis per lapis tiap
15 cm dengan alat stamper.
9.1.
9.2.
9.3.
9.4.
11. PEKERJAAN
BETON
Semua
pekerjaan
tersebut,
baik
persiapan
awal,
kelengkapan yang diperlukan dan penyelesaiannya harus
dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli, berpengalaman dan
yang mengerti benar akan pekerjaannya.
2.
Semen
a. Semen yang dipakai haruslah Portland Cement (PC) suatu
merk yang disyahkan / disetujui yang berwenang dan
memenuhi syarat sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971. Semen Portland dipakai untuk Kegiatan ini setaraf
dengan Tonasa.
2.
sekali
tidak
diperkenankan
untuk
3.
Air
Air untuk adukan merawat beton harus bersih atau terbebas
dari bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran
yang mempengaruhi rekat semen.
4.
Baja Tulangan
a. Kualitas besi beton yang dipergunakan ialah U-24. Untuk
Diameter lebih besar atau sama dengan 13 mm
memakai besi beton U-32 merk setara pabrik Krakatau.
b. Dalam segala hal baja tulangan harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan PB. 1971 NI-2/SKSNI T-15-199103.
c. Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus
dilakukan dalam keadaan dingin, besi beton dipotong
dan dibengkokkan sesuai gambar rencana.
d. Besi beton yang sudah dipabrikasi tidak boleh dipabrikasi
ulang
e. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat,
kulit giling serta bahan lainnya yang mengurangi daya
rekat.
f.
Bahan :
a. Cetakan untuk beton finishing halus harus terbuat dari
plywood 9 mm. Tebalnya tergantung dari kualitas dan
jarak rangka penguat cetakan tersebut. Cetakan untuk
beton kasar harus dari papan terentang atau jenis lainnya
dengan seijin Konsultan Pengawas.
Konstruksi :
Cetakan harus dibuat dan disanggah sedemikian rupa
hingga dapat mencegah getaran yang merusak cetakan
akibat tekanan adukan beton, serta mempermudah
pemadatan pengecoran tanpa merusak konstruksi. Kayu
yang digunakan untuk menunjang harus terdiri dari kayu
bermutu baik (doken, kayu 5/7. 5/10 dll)
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
11.8. Pemeriksaan
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
2.
3.
11.11. Adukan
Adukan beton yang dibuat setempat (site mixing). Adukan yang
dibuat setempat didalam site, harus memiliki syarat-syarat
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.15. Toleransi-toleransi
1.
2.
2.
3.
4.
2.
2.
3.
13. PEKERJAAN
DINDING
BATU BATA
13.3. Dinding harus tegak lurus, rata dan tidak boleh ada retak-retak
dengan maksimum pecah dari batu bata 20%. batu bata harus
berukuran sama menurut ukuran normal dan sebelum dipasang
direndam air dahulu.
13.5. Semua siar antara pasangan batu bata harus dikeruk sedalam 1
cm pada bagian luar dan dalam. Pemasangan dinding bata
hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m untuk tiap-tiap hari
kerja. Pasangan dinding dipasang dengan luas maksimal 12 m2.
Bila lebih, harus dipasang beton kolom praktis. Perancak /
andang tidak boleh dipasang menembus dinding.
14. PEKERJAAN
LANGIT-LANGIT
15. PEKERJAAN
RANGKA ATAP
KUDA-KUDA
15.1. Semua rangka atap (kuda-kuda) dari bangunan ini dibuat dari
rangka atap baja Ringan (Smart Truss), kualitas no. 1.
15.2.
15.3. Untuk mendapatkan bentuk konstruksi yang kokoh, pada bagianbagian yang penting harus diikat dengan baut 5/8 dengan plat
penyambung ukuran 6 x 60 x 600 mm. Hal ini berlaku untuk setiap
sambungan dan apabila di dalam gambar tidak tertulis, maka
pemborong harus melakukannya menurut petunjuk Direksi.
15.5. Pemborong tidak diperkenankan memasang, atap dan langitlangit (plafond hanger) sebelum seluruh kelengkapan baut dan
beugel selesai dilaksanakan dengan baik dan sempurna serta
mendapat ijin dari Direksi.
16. PEKERJAAN ATAP
16.1. Atap dipasang metal sakura roof dan untuk pemasangan harus
rapat dan tidak boleh bocor.
16.2. Atap metal sakura roof menggunakan ukuran 100 / 70 cm
15.5. Untuk pemasangan penangkal anti petir disesuaikan gambar
yaitu untuk bangunan tertutup pemasangan kawat harus diatas
kayu nok didalam bubungan atap. Kemudian untuk yang
bangunan lainnya (menara air) dipasang sesuai dengan
gambar.
17. PEKERJAAN
PENGGANTUNG
DAN PENGUNCI
19.1.
20.4 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, dan peralatanperalatan yang akan dipasang pada instalasi ini harus
mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik
pembuatnya. Fitting yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut
harus diganti tas tanggung jawab kontraktor.
20.5 Pemasangan
a. Semua pipa harus dipasang dengan baik dan didalamnya
bebas dari kotoran yang akan menganggu aliran atau
kebersihan air dan terpasang dengan kokoh (rigid)
ditempatnya dengan tumpuan yang sesuai pipe support
(bracket, cleat, plate, anchor).
b. Kontraktor bertanggung jawab atas komponen-komponen
yang perlu (misalnya : fixture, fitting, atau fixture trims) untuk
melengkapi instalasi.
c. Pada setiap riser harus dipasang katup katup untuk
mengisolir riser tersebut dari sistem keseluruhan, agar dapat
dilakukan reparasi yang perlu untuk fixtures pada riser
tersebut, tanpa mengganggu pelayanan yang lain.
20.6 Roughing-in untuk pipa-pipa dan fixtures harus dibuat bersama
dengan pelaksanaan konstruksi bangunan.
Kontraktor harus memberikan informasi tentang lubang-lubang
pipa pada dinding dan lantai pada kontraktor utama apabila
diperlukan. Semua pipa-pipa dan fitting yang harus ditanam
dalam beton harus dibersihkan benar-benar dan bebas dari
karat dan cat.
20.7. Fittings
a. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa yang
berbeda harus digunakan reducing fitting.
b. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan
long radius. Belokan-belokan dari jenis short radius hanya
dipakai apabila kondisi tempat tidak memungkinkan
penggunaan jenis long radius dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada pemilik atau wakil yang
ditunjuk.
21. PEKERJAAN
INSTALASI LISTRIK
22. PELAKSANAAN
PEKERJAAN
INSTALASI
23. PERATURAN
PEKERJAAN
INSTALASI
24.3
Bahan Aluminium yang akan di pergunakan harus merupakan
produksi dari suatu pabrik yang sama mutunya "quality
approved" produk INDAL atau setaraf. Suplier harus melampirkan
hasil penelitian hasil laboratorium dari suatu tersting laboratory
yang independent dan diakui, bahan-bahan aluminium tersebut
dari extruded aluminium yang tebalnya tidak boleh kurang dari
1.5 mm, untuk plat yang tidak mempunyaiu rusuk penguat
tebalnya minimal 0.062 inch. permukaan harus dianodisasi
minimal seteabal 18 micron dengan hardcoat anodizett.
24.4 Bahan untuk penguat atau penyambung (Sekrup, mur dsb) harus
terbuat dari aluminium. Demikian juga dengan alat-alat
pengantung dan pengunci jika bukan terbuat dari aluminium
haruslah terbuat dari non corosive stainless steel. Bahan-bahan
pembantu lainnya atau bahan-bahan isolasi haruslah berupa
bahan-bahan yang tidak mengakibatkan korosi. rangka pintu
dan jendela dibuat secara teliti dan baik untuk mendapatkan
jaminan atas konstruksi yang kedap air. untuk rangka penguat
(Mullions dan transom) dapat dipergunakan profil-profil standar
dengan memperhatikan segi konstruksi dan arsitekturnya.
sebelumn maupun sesudah pemasangan, permukaan permukaan aluminium harus di lindungi terhadap bahan-bahan
plesteran, adukan beton maupun benturan-benturan.
24.5.
Profil-profil aluminium, sesuai dengan gambar-gambar perincian
dari pabrik atau supplier yang telah disetujui oleh konsultan
Pengawas , haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pada saat sebelum selama ataupun sesudah pemasangan yaitu
jika konsultan Pengawas menimbang perlu mengadakan
penyelidikan lebih lanjut. penyedia jasa berkewajiban
mengadakan sarana dan melakukan langkah-langkah bagi
konsultan Pengawas untuk menjalankan atau menyeluruh
menjalankan penyelidikan tersebut guna memperoleh hasil
pemeriksaan tersebut, biaya untuk menjalankan kegiatankegiatan yang dimaksud dibebankan kepada Penyedia Jasa.
C. PENUTUP
25. PENUTUP