Bab 1
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan sektor ekonomi dan sektor-sektor lain di Indonesia akan terus
didorong oleh laju industri dan perdagangan di dalam dan luar negeri.
Dalam hubungan ini sektor transportasi berperan sangat penting dan
TP
BS
IT
.
tarifnya.
1.1
pintu kepintu (door to door service), baik dalam lingkup domestik maupun
internasional. Hal ini mendorong tumbuh berkembangnya angkutan
intermoda dalam kerangka Sistem Transportasi Intermoda dan Multimoda,
atau Combined Transport System yang diarahkan sekaligus untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas transportasi untuk pergerakan
manusia, logistik, distribusi .
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 35 Tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan, telah
menetapkan bahwa Angkutan Pemadu Moda merupakan pelayanan
pelengkap terhadap angkutan antar kota antar provinsi, angkutan antar
kota dalam provinsi dan angkutan kota.
Bab I Halaman - 1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
adalah
penyusunan
rencana
teknis
pemaduan
moda
TP
layanan antar maupun intra moda dalam hal jadwal (frekuensi maupun
headway), sistem tiket, sistem informasi, jaminan kemudahan, fasilitas
perpindahan dan lain sebagainya, sehingga terjadi ketidak nyamanan di
BS
IT
.
yang ada saat ini juga belum memadai dan tepat guna. Hal ini ditandai
dengan masih banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang memasuki
area terminal, bandara, pelabuhan maupun stasiun dibanding pengguna
angkutan pemadu moda. Selain itu, pola pelayanan angkutan pemadu
moda yang ada cenderung belum terintegrasi secara penuh terhadap
penyelenggaraan operasional semua moda angkutan, baik darat, rel, laut
maupun udara.
Menyadari kekurangan itu maka perlu dalam waktu dekat dilakukan
peningkatan pelayanan angkutan pemadu moda di wilayah Jakarta dan
sekitarnya dengan melakukan review pola pelayanan, mencakup rute,
headway, frekuensi, pentarifan, sistem tiket, jenis kendaraan, jam operasi,
fasilitas perpindahan penumpang, serta kebijakan kepengusahaan yang
tepat guna.
Bab I Halaman - 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
1.2
TP
BS
IT
.
RUANG LINGKUP
1.3
berikut :
Bab I Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
penyusunan
konsep
Bab I Halaman - 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3. Batasan Kegiatan
Wilayah kajian meliputi Bandara Soekarno Hatta & Pelabuhan Tanjung
Priok berikut beberapa wilayah lain yang berpotensi memberi kontribusi
signifikan terhadap penggunaan Angkutan Pemadu Moda di Bandara
Soekarno Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok.
LOKASI STUDI
Adapun
tempat
pelaksanaan
kegiatan
Perencanaan
Teknis
Pola
IT
.
BS
TP
1.4
Bab I Halaman - 5
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
KELUARAN
Adapun indikator keluaran kegiatan Perencanaan Teknis Penyusunan Pola
Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek (Bandara Soekarno
Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok) ini adalah sebagai berikut :
1. Indikator Keluaran Kualitatif
Hasil akhir kegiatan ini adalah tersusunnya draft Rencana Teknis Pola
Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek (Bandara Soekarno
Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok).
2. Indikator Keluaran Kuantitatif
Selain laporan kualitatif, Perencanaan Teknis ini juga akan menyajikan
TP
BS
IT
.
Kendaraan.
1.5
Bab I Halaman - 6
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 10
Kesimpulan dan Rekomendasi
10.1.
Kesimpulan
TP
gambar berikut:
Pekerjaan Responden
Pegaw ai
12%
19%
2% 2%
14%
Prof esional
BS
12%
5%
34%
Karyaw an Sw asta
Wirasaw asta
Pelajar/Mahasisw a
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja
IT
.
Lainnya
Pendidikan Responden
9%
7%
SD/Sederajat
1% 4%
SLP/Sederajat
32%
SLA/sederajat
Diploma 1
38%
sarjana /Starata 1
9%
Pasca sarjana
Lainnya
Bab X Halaman - 1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
22
27
RAWAMANGUN
GAMBIR
KAMPUNG
RAMBUTAN
TANJUNG PRIOK
35
41
%
22.82%
17.93%
14.30%
10.73%
5.42%
4.56%
0.68%
0.50%
0.43%
0.33%
0.33%
0.33%
0.30%
0.30%
0.30%
0.30%
0.28%
0.28%
0.28%
0.28%
TP
IT
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
WILAYAH PRODUKSI
& ATTRAKSI
BEKASI
DEPOK
BOGOR
BANDUNG
BINTARO
SERANG
BLOK M
TANGERANG
PASAR MINGGU
BREBES
LEBAK BULUS
SUBANG
GROGOL
JATINEGARA
KEMAYORAN
RANGKAS BITUNG
CIBUBUR
CIKAMPEK
CILANDAK
MAJALENGKA
BS
NO
0.28%
0.23%
0.20%
0.20%
Bab X Halaman - 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
38%
UMUM
PRIBADI
62%
TP
BS
mengingat:
IT
.
Bab X Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
10.2. Rekomendasi
1. Sistem Pemandu Moda tetap dipertahankan, Bila perlu ditingkatkan
atau ditambah rute baru.
2. Usulan rute baru berdasarkan analisa adalah:
o Depok
o Bintaro
o Tangerang
o Cibubur
3. Usulan rute baru disarankan secepat mungkin masuk jalan tol untuk
seperti tersaji dalam Bab 7
TP
1
2
3
Tangerang
Grogol
Jatinegara
Bintaro
Cibubur
Depok
IT
.
4
5
6
Hasil
Analisa
Usulan
6,000
20,000
10,000
20,000
11,000
20,000
15,000
20,000
16,000
20,000
21,000
25,000
BS
Rute
No
Tarif dalam kota diusulkan sama dengan tarif eksisting Rp. 20.000,-
Bab X Halaman - 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
NO
WILAYAH
Headway (menit)
Grogol
30
Jatinegara
30
Tangerang
30
Bintaro
30
Cibubur
30
Depok
30
NO
WILAYAH
2.
Jatinegara
3.
Tangerang
4.
Bintaro
5.
Cibubur
6.
Depok
TP
Grogol
BS
1.
JUMLAH BUS
5
5
5
10
10
IT
.
NO
1.
2.
3.
4.
FASILITAS FEEDER
TITIK PENGUMPUL
Merak
Serang
Cikarang
Bekasi
Grogol
Ratu Plaza
Jatinegara
Gambir
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
demand
penumpang
adalah
calon
IT
.
atas.
Bab X Halaman - 6
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 2
Gambaran Objek Studi
2.1 KARAKTERISTIK BANDARA SOEKARNO - HATTA
Bandara Soekarno Hatta mencatat laju pertumbuhan arus penumpang
domestik dan internasional cukup besar dalam lima tahun terakhir, yaitu
naik dari 24,703 pada tahun 2004 menjadi 35,156 juta pada tahun 2008 atau
TP
2004
2005
2006
2007
2008
23,322
7,262
30,584
15,54
24,526
7,933
32,459
6,13
26,661
8,495
35,156
8,31
BS
Penumpang
IT
.
Domestik (juta)
19,150
19,905
Internanal (juta)
5,969
6,566
Jumlah (juta)
24,703
26,471
Pertumbuhan (%)
7,16
Sumber: Angkasa Pura II, 2009 (diolah)
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Luas
Kapasitas
1A,1B, 1C dan 2F
184,817m2
2D dan 2E
107,200 m2
32,458,946 org/thn
(terminal 1 dan 2)
88,928 org/hari
Pier 1 (29.800)m2
Linking (25.000)m2
TP
IT
.
BS
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
b. Jalur kereta api bandara perlu dibangun jika pengguna jasa bandara
c.
BS
d. Tarif angkutan umum harus kompetitif dibanding taksi dan ongkos parkir
e.
IT
.
Bab II Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
sehingga meski ada 3 orang yang pergi bersamaan, mereka tidak akan
memilih taksi tetapi, tetap naik angkutan pemadu moda
d. Waktu tunggu bisa dimanfaatkan penumpang untuk belanja, melihatlihat dan mencari informasi sehingga rancangan sebuah terminal harus
senyaman mungkin, termasuk kemudahan membawa bagasi.
Dari mempelajari ketentuan-ketentuan ARC yang terlihat di atas maka,
bandara Soekarno-Hatta perlu segera dikembangkan untuk mengantisipasi
semakin meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan moda
angkutan
udara
melalui
Bandara
Soekarno-Hatta.
Tahap
TP
BS
integrasi dengan multi moda antara lain; mobil pribadi dan angkutan
Pada saat studi ini dilakukan, Master Plan Bandara Soekarno-Hatta sudah
berubah, dengan percepatan rencana pembangunan terminal 3 sebagai
terminal low cost carrier. Dengan adanya terminal 3, serta re-forecasting
IT
.
Bab II Halaman - 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Kapasitas
Maks
(MPA)
+ 26
Tahun
Jenuh
2012
Tahapan Pembangunan
Desain Pengembangan Terminal 1 Thn 2003
Konstruksi Terminal 1 (Tahap I) Thn 2003
Desain pengembangan Terminal 2 dan
bangunan penghubung Thn 2004
Konstruksi Terminal 1 (Tahap II) Thn 2004
Konstruksi
Terminal
dan
bangunan
+ 20
2022
+20
2029
TP
A3 Terminal 4
A4 Terminal 5
+34
+ 74
2014
BS
B Runway I dan II
2009/2010
Lahan Utara
100
IT
.
C Pembebasan
2.2
Bab II Halaman - 5
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
Adapun lay out pelabuhan Tanjung Priok tertera pada Gambar 2.3.
berikut.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BS
TP
dibawah ini.
Sumber : www.priokport.co.id
IT
.
Sumber : www.priokport.co.id
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
2.3
satunya
angkutan
mengoperasikan
pemadu
moda
di
luar
DAMRI
yang
TP
Tabel 2.4 Rute dan karakteristik Pemadu Moda Bandara Soekarno - Hatta
Trayek
Jumlah
Bus
Gambir
19
Rawamangun
14
Blok M
Jam Brgkt
(Trip I)
Interval
Operator
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Tanjung Priok
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kemayoran
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kp. Rambutan
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Pasar Minggu
12
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bogor
16
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bekasi
16
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
10
Lebak Bulus
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
11
Serang-Banten
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
12
Mangga Dua
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
13
Cikarang
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
1 14
Bandung
30
Rp 75.000,-
02.00 WIB
IT
.
Tarif
BS
No
60 menit
Primajasa
Sumber : www.damri.co.id
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
Jarak headway diatur setiap 15 menit sekali atau lebih, tergantung jumlah
penumpang naik di Gambir, biasanya bila jumlah penumpang mencapai
9 orang bus DAMRI diberangkatkan. Bus-bus DAMRI berhenti di Bandara
Soekatta, pada semua terminal yaitu terminal 1A, terminal 1B, terminal 1C,
terminal 2D, terminal 2E, terminal 2F dan terminal 3. Begitupun sebaliknya,
DAMRI yang diberangkatkan dari Bandara, tersedia pada setiap terminal
kedatangan.
Kendala yang dihadapi DAMRI adalah sempitnya lahan parkir bus di
kawasan Gambir; begitu pula dengan trayek yang melayani kawasan blok
M karena belum tersedia lahan yang cukup untuk tempat pemberhentian
dan pemberangkatan. Untuk jelasnya, pada Gambar 2.6 dan 2.7 diberikan
ilustrasi bus DAMRI trayek Gambir dan, trayek Blok M dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
Bab II Halaman - 9
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
Bab II Halaman - 10
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BS
IT
.
Bab II Halaman - 11
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
dapat dibeli langsung di loket BSM dan loket Bandara Soekarno Hatta
terminal kedatangan 1B dan terminal 2E.
Jenis bus yang digunakan super eksekutif dengan jumlah tempat duduk 36
dilengkapi toilet, dan penyejuk udara. Pemberangkatan bus dilaksanakan
sesuai jadwal dan tepat waktu tanpa mengenal jumlah penumpang
minimum. Bahkan, dengan satu penumpang sekalipun, bus tetap akan
diberangkatkan. Lama perjalanan 3-4 jam bila lalulintas lancar.
Hasil evaluasi pemerintah menunjukkan bahwa operasi bus pemadu moda
menghemat tiga juta liter BBM per tahun. Sedikitnya 42 persen pengguna
kendaraan pribadi yang menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dari Bandung
juga terserap pemadu moda. Pengguna moda lain yang juga terserap
adalah penumpang kereta api hingga 29,4 persen, travel 27,33 persen,
bus umum 0,3 persen, dan pesawat 0,33 persen. Gambar bus primajasa
dapat dilihat pada Gambar 2.11 dan Gambar 2.12 berikut ini.
Bab II Halaman - 13
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
Bab II Halaman - 14
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
2.3.2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
penyediaan angkutan umum yang belum memadai, maka dalam studi ini
juga akan dikaji alternatif perencanaa teknis penyusunan pola pelayanan
angkutan pemadu moda di pelabuhan Tanjung Priok. Adapaun kondisi
lalu
lintas
di
lingkungan
sekitar
Pelabuhan
Tanjung
Priok,
dapat
IT
.
Bab II Halaman - 16
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
Bab II Halaman - 17
IT
.B
ST
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Gambar 2.16 Peta Rute Eksisting Pemadu Moda Bandara Soekarno - Hatta
Bab II Halaman - 18
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
2.
Untuk zona eksternal adalah di luar dari zona internal namun dibatasi
.B
ST
P
sampai pulau jawa mengingat hanya peralihan moda darat dan tidak
mencakup antar pulau
3.
4.
IT
2.4
Bab II Halaman - 19
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Nama Zona
Kode
Nama Zona
C.5
Karawang
B. 1
Cilegon
C.6
Purwakarta
B.2
Rangkas Bitung
C.7
Cikampek
B.3
Pandeglang
C.8
Bandung
B.4
Serang
C.9
Sukabumi
B.5
Tangerang
C.10
Cianjur
DKI JAKARTA
C.11
Ciamis
A.1
Blok M
C.12
Garut
A.2
Lebak Bulus
C.13
Tasikmalaya
A.3
Pasar Minggu
C.14
Kuningan
A.4
Gambir
C.15
Subang
A.5
Tanjung Priok
C.16
Sumedang
A.6
Grogol
C.17
Majalengka
A.7
Rawamangun
C.18
Indramayu
A.8
Kemayoran
C.19
Cirebon
A.9
Kampung Rambutan
.B
ST
P
BANTEN
JAWA TENGAH
D.1
Brebes
C.1
Bekasi
D.2
Tegal
C.2
Cikarang
D.3
Purwokerto
C.3
Depok
Bogor
C.4
IT
JAWA BARAT
Bab II Halaman - 20
IT
.B
ST
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab II Halaman - 21
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 3
Landasan Legalitas dan Teori
TP
1.
BS
c. asas berkelanjutan;
d. asas partisipatif;
e. asas bermanfaat;
f.
IT
.
g. asas seimbang;
asas mandiri.
3.1
2.
Pasal 3
mendorong
pererkonomian
nasional,
memajukan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3.
Pasal 7
TP
4.
Pasal 47
BS
Jalan.
IT
.
b. mobil penumpang;
c. mobil bus;
(3) Kendaraan Bermotor mobil penumpang, mobil bus, dan mobil barang
dikelompokkan berdasarkan fungsi:
a. Kendaraan Bermotor perseorangan; dan
b. Kendaraan Bermotor Umum.
5.
Pasal 48
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
b. perlengkapan;
c. ukuran;
d. karoseri;
e. rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya;
f.
pemuatan;
g. penggunaan;
h. penggandengan Kendaraan Bermotor; dan/atau
i.
BS
TP
suara klakson;
j.
IT
.
i.
Pasal 93
(1) Manajemen
dan
Rekayasa
Lalu
Lintas
dilaksanakan
untuk
atau
pemilahan
pergerakan
arus
Lalu
Lintas
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
7.
TP
e. pengawasan.
Pasal 94
BS
IT
.
dan
analisis
ketersediaan
atau
daya
tampung
Kendaraan;
f.
Lintas;
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BS
d. pelatihan; dan
TP
e. bantuan teknis.
IT
.
Pasal 137
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 138
BS
TP
IT
.
(4) Penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha milik
negara, badan usaha milik daerah, dan/atau badan hukum lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Pasal 140
Pelayanan angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum terdiri
atas:
a. angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam trayek;
dan,
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
f.
BS
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri
yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas
IT
.
dalam trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 huruf a terdiri atas:
a. angkutan lintas batas negara;
b. angkutan antarkota antarprovinsi;
c. angkutan antarkota dalam provinsi;
d. angkutan perkotaan; atau
e. angkutan pedesaan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
f.
trayek
dan
kebutuhan
Kendaraan
Bermotor
Umum
IT
.
(1) Jaringan
(3) Rencana umum jaringan trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. jaringan trayek lintas batas negara;
b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi;
c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi;
d. jaringan trayek perkotaan; dan
e. jaringan trayek pedesaan.
(4) Rencana umum jaringan trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikaji ulang secara berkala paling lama 5 (lima tahun.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
atau
(2) Kewajiban memiliki izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku untuk:
a. pengangkutan orang sakit dengan menggunakan ambulans; atau
b. pengangkutan jenazah.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 4
g. trem; dan
2.
TP
h. kereta gantung
Pasal 5
BS
IT
.
3.2
3.
Pasal 6
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
5.
TP
BS
IT
.
6.
7.
Pasal 25
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 91
(1) Perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang
(2) Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) hanya dapat dilakukan dengan tetap menjamin keselamatan dan
kelancaran perjalanan kereta api dan lalu lintas jalan.
9.
Pasal 127
TP
BS
IT
.
3.3
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
3.3.2
BS
No
.
1
2
3
Penetapan Trase
Penyusunan FS dan DED
Studi AMDAL
Pinjam Pakai Hutan
Mangrove
Ijin Penggunaan Bantaran
Sungai Ciliwung
Persiapan Pelelangan
Pelelangan
4
5
2008
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Pembentukan panitia.
Lelang
b. Penyiapan dokumen
Lelang
a. Pengumuman
Pelelangan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
8
9
Uraian Kegiatan
Prakualifikasi
Pemasukan penawaran
Evaluasi penawaran
Penetapan pemenang
Sanggahan
Negosiasi
Penandatanganan Kontrak
Pelaksanaan Konstruksi
18 bulan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tampak Timur
12
BS
TP
Jalan
1.
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 9
kegiatan
TP
kawasan
pemukiman,
industri,
lalu
BS
berupa
jalan,
jembatan
atau,
lintas
penyeberangan.
Pasal 14
IT
.
3.
g. kelestarian lingkungan.
(2) Jaringan trayek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
dengan keputusan Menteri.
4.
Pasal 40
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 42
TP
Pasal 7.
BS
IT
.
e. kelestarian lingkungan.
(3) Penentuan lokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tipe
terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ditetapkan dengan
keputusan Menteri.
6.
Pasal 43
tempat
bongkar
muat
barang
dan
atau
naik
turun
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
pendapat
Menteri
Dalam
Negeri
dan
mendapat
Pasal 80
TP
a. pada jalan kelas I, II, dan II A dalam sistem jaringan jalan primer
1) mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang serta sepeda
motor adalah 100 kilometer per jam;
bermotor
dengan
BS
2) kendaraan
kererta
gandengan
atau
mobil
bus
dan
mobil
barang
tidak
termasuk
IT
.
d. Pada Jalan Kelas II dan III A dalam sistem jaringan jalan sekunder
untuk:
1) mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang adalah 70
kilometer per jam;
2) kendaraan
bermotor
dengan
kereta
gandengan
atau
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
f.
pada Jalan Kelas III C dalam sistem jaringan jalan sekunder untuk
mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang tidak termasuk
kendaraan bermotor dengan kereta gandengan atau kereta
tempelanadalah 40 kilometer per jam.
8.
Pasal 84
9.
TP
BS
memiliki kelas jalan yang lebih rendah dari kelas jalan yang diizinkan
dilalui oleh kenderaan tersebut
IT
.
11. Pasal 93
(1) Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalanlainnya, mengakibatkan korban manusia
atau kerugian harta benda.
(2) Korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dapat berupa:
a. korban mati;
b. korban luka berat;
Bab III Halaman - 19
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
1.
Pasal 1
BS
IT
.
..
3.5
TP
ayat (4).
2.
Pasal 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 3
Pasal 80
TP
komponen pendukung;
BS
(1) Badan kendaraan harus dirancang cukup kuat untuk menahan semua
jenis beban sewaktu kendaraan bermotor dioperasikan dan diikat
kukuh pada rangka landasannya.
5.
IT
.
(2) Pintu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan pengancing pintu
harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibuka tanpa
disengaja.
(3) Engsel pintu samping, kecuali pintu sorong, pada sisi kendaraan
bermotor harus dipasang pada sisi pintu di sebelah depan menurut
arah kendaraan.
6.
Pasal 91
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
7.
Pasal 92
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
(6) Tempat keluar darurat berupa pintu yang dipasang pada dinding sam
ping kanan, harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki lebar sekurang-kurangnya 430 milimeter;
8.
Pasal 93
TP
(1) Tempat keluar darurat diberi tanda dengan tulisan yang menyatakan
keluar
membukanya.
darurat,
dan
penjelasan
BS
tempat
mengenai
tata
cara
(2) Tempat duduk di dekat tempat keluar darurat harus mudah dilepas
9.
IT
.
atau dilipat.
Pasal 127
(1) kendaran bermotor harus memenuhi ambang batas laik jalan, yang
meliputi:
j.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
ambang
batas
laik
jalan
kendaraan
sebagaimana
TP
Keputusan Menteri.
10. Pasal 128
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
berlaku
TP
BS
c. golongan B II, untuk mengemudikan tractor atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan
berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau kereta
gandengan lebih dari 1.000 kg;
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pemerintah
ini
disebut
pelaksana
penerbitan
surat
izin
mengemudi.
16. Pasal 217
TP
BS
IT
.
Umum.
kerja
bagi
pengemudi
kendaraan
umum
sebagaimana
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3.6
Tinjauan Literatur
3.6.1
TP
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
3.6.4
Dari uraian yang diungkap pada bagian sebelum ini dapat kita katakan
bahwa
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
F Old system
Price at A plus
transport cost
E Wil pay at B
G Improved system
Price of commodity at A
Where it originates
TP
Distance
BS
IT
.
T
J
P
O
D
V
C
L
T
J
P
O
L
Production
cost at A
Production
cost at K
Distance
K
Gambar 3.4 Garfik Perbedaan kemajuan antara dua produksi pada satu titik
A. Metodologi perencanaan transpor
Secara teoritis, Warpani 1990 menyarankan 3 (tiga) langkah dasar yang
perlu digunakan dalam rangka perencanaan sistem transpor sekaligus
penempatan tata guna lahan di masa depan. Langkah pertama adalah
Bab III Halaman - 30
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Usulan sistem
transpor di
masa depan
Penempatan
guna lahan di
masa depan
TP
BS
IT
.
ke sesuatu zona dipengaruhi oleh intensitas tata guna lahan (land use)
dan aktivitas ekonomi tempatan (lokal). Pendapat ini nampaknya sejalan
pula dengan pandangan Dicky (1983); Meyer & Miller (1994) dan Black
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
ABDB
LDB
LPL
ABLB
LLB
LPL
LPL
TP
LLB
BS
IT
.
ekonomi saja. Menaksir dan memperkirakan adalah salah satu bagian dari
mata rantai proses perencanaan. Karena perencanaan dibuat untuk
masa depan maka, usaha mengetahui keadaan masa depan menjadi
bagian yang sangat penting. Makin tepat taksiran ke masa depan, akan
makin baik pula rencana yang disusun.
Karena pekerjaan menaksir dan membuat prakiraan adalah pekerjaan
cukup rumit maka untuk menyederhanakan pekerjaan tersebut, ilmu
pengetahuan mengembangkan bermacam cara, baik kualitatif maupun
kuantitatif dengan menggunakan model-model matematika.
Pengertian lalu lintas
Menurut Bruton (1985), lalu lintas pada dasarnya merupakan pertemuan
fungsi dari tiga faktor, yaitu:
a. pola tata guna lahan dan perkembangan daerah;
b. ciri khas sosio-ekonomi ari para pelaku lalu lintas di daerah yang
bersangkutan; dan,
c. sifat, jangkauan dan daya tampung sistem transpor yang ada.
Bab III Halaman - 32
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
Jumlah lalin
Perkembangan
Bangkitan
Tambahan wajar
Tahun pengamatan
20 tahun kemudian
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
Jarak perjalanan;
Moda perjalanan;
Penggunaan kendaraan;
BS
IT
.
1) Maksud perjalanan.
tetapi
maksud
perjalanan
orang-seorang
mungkin
berbeda.
2) Penghasilan keluarga.
Faktor penghasilan keluarga mempunyai ciri khas lain, terkait
dengan perjalanan seseorang. Peubah ini adalah kontinu dan
mempunyai
kaitan
erat
dengan
jenis
kendaraan
yang
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3) Pemilikan kendaraan
Ciri khas peubah yang ketiga ini juga adalah kontinu. Variabel
ini mempunyai kaitan erat dengan perjalanan perorangan
(keluarga), juga dengan kerapatan penduduk, penghasilan
keluarga dan jarak dari Pusat Kegiatan Kota.
4) Guna lahan tempat asal.
Faktor ini adalah ciri khas fisik. Keran guna lahan di tempat asal
tidak sama maka peubah ini tidak kontinu meski tingkat
kepadatan pengguna lahan bersifat kontinu. Kajian ini sangat
baik untuk mempelajari kepadatan lalu lintas akibat adanya
kegiatan, selama ia terukur, konstan, dan dapat diramalkan.
TP
BS
IT
.
7) Moda perjalanan
8) Penggunaan kendaraan
Peubah ini merupakan fungsi yang terkait dengan tujuan
perjalanan, penghasilan keluarga, pemilikan kendaraan dan
jarak ke PKK. Lazimnya penggunaan kendaraan dinyatakan
dengan jumlah (banyaknya) orang per kendaraan.
9) Guna lahan di tempat tujuan
Faktor guna lahan di tempat tujuan adalah ciri khas fisik yang
pada hakikatnya sama dengan penjelasan yang terkait dengan
guna lahan di tempat asal.
Bab III Halaman - 35
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
10) Waktu
Waktu adalah peubah kontinu. Skala waktu harus dipelajari
tidak hanya dalam satuan tahun, bulan atau minggu. Tetapi
juga hari bahkan, jam. Prosedur umum adalah menentukan
volume lalu lintas dalam waktu 24 jamselama hari kerja dan,
menentukan presentasi volume lalu lintas tertentu pada jam
padat.
b. Berbeda dengan pendapat B. Martin yang diuraikan di atas, M.J
Bruton
(1993),
menyederhanakan
susunan
faktor
yang
TP
BS
IT
.
2) Faktor perumahan.
Parameter yang banyak digunakan oleh para ahli untuk kajian
faktor perumahan antara lain, adalah: family size; motor vehicle
ownership; types of dwelling unit; occupied residents; and famili
income.
3) Faktor lain.
Termasuk kategori faktor lain, menurut Riza Atiq (1994), adalah
hal-hal di luar kedua faktor di atas yang dipandang dapat
memberi kontribusi signifikan kepada pembentukan bangkitan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
(the number of travel origin) yang ada di dalam area studi dan, jumlah titik
tujuan perjalanan (the number of travel destination) yang ada di dalam
area studi.
IT
.
(1990) yang menyatakan bahwa tujuan utama menaksir lalu lintas antar
zona adalah untuk mendapat gambaran bagaimana seluruh perjalanan
yang berasal dari setiap zona asal terbagi ke semua zona tujuan. Setelah
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 4
Metode Pengumpulan Data
TP
1. Review metodologi
BS
IT
.
3. Persiapan survey
Persiapan Survey
Survey dilakukan berbasis wawancara terstruktur yang dilakukan pada
responden di lapangan untuk mendapatkan informasi menurut daftar
pertanyaan yang telah disiapkan. Hal yang sama juga dilakukan untuk
keperluan
servey
preferensi.
Perbedaannya
terletak
pada
bentuk
Bab IV Halaman - 1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
survey di:
BS
pintu kedatangan dan keberangkat terminal 1A; 1B; 1C; 2D; 2E; 2F
dan terminal 3.
2)
IT
.
berikut:
1)
2)
Analisis Survey
Setelah melakukan survey lapangan dan kepustakaan maka, pada tahap
berikutnya dilakukan analisis hasil survey, meliputi:
a. Tahapan Pemodelan
Dari hasil survai volume lalu lintas, akan dilakukan pemodelan
transportasi untuk mendapatkan bangkitan dan tarikan perjalanan
(eksisting) sebelum pengoperasian angkutan tambahan pemadu moda
maupun, perkiraan setelah tambahan angkutan pemadu moda
dioperasikan.
Bab IV Halaman - 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
TP
Bab IV Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
DEPARTEMEN
PERHUBUNGAN
Hari / Tanggal
Waktu
I. Identitas Responden
(1) Nama *
(2) Pekerjaan
(3) Telepon
(4) Alamat
Wanita
Pria
* boleh tidak diisi jika atas permintaan responden
01
) Pegawai Negeri
05
) Pelajar/Mahasiswa
02
) Profesional/Dokter/Akuntan/Notaris/Engineer
06
03
) Karyawan Swasta
07
) Tidak Bekerja
04
) Wiraswasta
08
) Lainnya, sebutkan .
Jl.
) SD / Sederajat
05
) Sarjana / Strata 1
02
) SMP / Sederajat
06
) Pasca Sarjana
03
07
) Lainnya, sebutkan .
04
) Diploma 1
TP
**
Zona * :
BS
**
Zona * :
01 (
) Kendaraan Pribadi
01 (
) < 1 jam
IT
.
02 (
02 (
) 1 - 2 jam
02 (
) Tidak
) Angkutan Umum
03 (
) > 2 jam
(20) Berapakah biaya transportasi yang Anda keluarkan untuk perjalanan dari dan ke airport?
01
) < 20.000
03
) 51.000 - 100.000
02
) 20.000 - 50.000
04
) > 100.000
01 (
) Ya
(22) Tarif yang pantas pada pemadu moda bandara untuk wilayah Jabotabek
01
) 20.000 - 50.000
02
) 51.000 - 100.000
03
) > 100.000
(23) Tarif yang pantas pada pemadu moda bandara untuk wilayah diluar Jabotabek
01
) 50.000 - 100.000
02
) 100.000 - 150.000
03
) > 150.000
) Tarif
02
) Ketepatan Waktu
03
) Keamanan
04
) Kenyamanan
Kode
Nama Zona
Kode
Nama Zona
BANTEN
C.5
Karawang
B. 1
Cilegon
C.6
Purwakarta
B.2
Rangkas Bitung
C.7
Cikampek
B.3
Pandeglang
C.8
Bandung
B.4
Serang
C.9
Sukabumi
B.5
Tangerang
C.10
Cianjur
DKI JAKARTA
C.11
Ciamis
A.1
Blok M
C.12
Garut
A.2
Lebak Bulus
C.13
Tasikmalaya
A.3
Pasar Minggu
C.14
Kuningan
A.4
Gambir
C.15
Subang
A.5
Tanjung Priok
C.16
Sumedang
A.6
Grogol
C.17
Majalengka
A.7
Rawamangun
C.18
Indramayu
A.8
Kemayoran
C.19
Cirebon
A.9
Kampung Rambutan
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
D.1
Brebes
C.1
Bekasi
D.2
Tegal
C.2
Cikarang
D.3
Purwokerto
C.3
Depok
C.4
Bogor
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
4.2
TP
BS
Hatta maupun oleh para pengguna jasa angkutan laut dari dan ke
Pelabuhan Tanjung Priok.
IT
.
Soekarno - Hatta per hari dalam tahun 2008 ialah 96.318 orang; sedang
populasi penumpang kapal laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada
tahun 2008 adalah 575.496 per tahun atau rerata 1.577 orang per hari.
(satu)
pintu
kedatangan
dan
(satu)
pintu
keberangkatan.
c. Meskipun demikian, sesuai kesepakatan rapat Tim Pendamping Dit BSTP
dan Dit LLAJ Ditjen Perhubungan Darat dan Konsultan, ukuran sampel
pada penelitian ini ditetapkan, masing-masing:
Bab IV Halaman - 5
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
1B
BS
Pintu
1C
2D
2E
2F
(Terminal)
Keberangkatan
Jumlah
IT
.
1A
Kedatangan
Jumlah:
28
Bab IV Halaman - 6
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
Hatta.
2. Menyusun dan menetapkan zona-zona tujuan dan, (juga adalah) zonazona asal perjalanan responden, dimana Pelabuhan Tanjung Priok
BS
IT
.
Tengah dalam radius separuh jarak kilometer dari Bandara Soekarno Hatta atau Pelabuhan Tg Priok ke Bandara Ahmad Yani atau Pelabuhan
Tg Emas, Semarang.
Bab IV Halaman - 7
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Kode
Provinsi
Huruf
Lokasi
Stasiun KA
DKI Jakarta
2.
A2
3.
A3
4.
A4
Tangerang
1.
B1
Serang
2.
B2
Merak
3.
B3
dst
4.
B4
Bekasi
1.
C1
Bogor
2.
C2
Depok
3.
C3
Sukabumi
4.
C4
Cirebon
5.
C5
dst
6.
C6
Tegal
1.
D1
Banyumas
2.
D2
Dst
3.
D3
Semarang
1.
E1
Solo
2.
E2
Yogyakarta
3.
E3
Surabaya
4.
E4
Dst
5.
E5
Rawamangun
BS
Jawa
4.
Jawa Barat
5.
IT
.
3.
TP
dst
Banten
Tengah
Lain-lain
(ring luar)
Zona
A1
Blok M
2.
Angka
1.
Gambir
1.
Kode
Bab IV Halaman - 8
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
Barat; dan beberapa kota tertentu yang terletak di belahan Barat Provinsi
Jawa Tengah; dihimpun melalui data sekunder
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BS
2) Gender
TP
4) Pendidikan terakhir
IT
.
Bab IV Halaman - 10
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
IT
.
d. Pendidikan terakhir
dengan konfigurasi:
a. Nama
b. Gender
c. Pekerjaan
d. Pendidikan terakhir
3. Memperoleh sedikitnya 2.000 sampel data yang memuat zona asal
penumpang angkutan udara yang menggunakan fasilitas angkutan jalan
menuju ke Bandara Soekarno - Hatta, dengan konfigurasi:
Bab IV Halaman - 11
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tabel 4.3
Sampel Zona Asal Perjalanan ke Bandara Soekarno - Hatta
No
Provinsi
Zona Asal
sampel
1.
DKI Jakarta
2.
Banten
3.
Jawa Barat
4.
Jawa Tengah
5.
TP
BS
Zona Tujuan
sampel
DKI Jakarta
2.
Banten
3.
Jawa Barat
4.
Jawa Tengah
5.
IT
.
1.
Provinsi
Zona Asal
sampel
1.
DKI Jakarta
2.
Banten
3.
Jawa Barat
4.
Jawa Tengah
Bab IV Halaman - 12
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
5.
Provinsi
Zona Tujuan
sampel
DKI Jakarta
2.
Banten
3.
Jawa Barat
4.
Jawa Tengah
5.
TP
1.
BS
b.
c.
d.
e.
IT
.
a.
b.
c.
d.
e.
Bab IV Halaman - 13
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
4.3
1. Data sekunder dalam bentuk time series yang memuat rekaman realisasi
jumlah penumpang pengguna jasa angkutan udara melalui Bandara
Soekarno - Hatta selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari tahun 2004 s/d
2008 akan diolah melalui teknik peramalan trend linear (Sofjan Assauri,
2008 : 199) dengan rumus:
TP
Y = a + bX ,
(dimana X = skala tahun; dan Y = jumlah penumpang)
Untuk keperluan menghitung nilai konstanta (a) dan harga koefisien regresi
BS
Y = na + bX
XY = aX + bX
IT
.
maka
keluaran
peramalan
dapat
lebih
diperhalus
melalui
penggunaan
teknik
analisis
yang
sama,
juga
akan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Langkah 2
Mengolah data sampling Penumpang per Zona
1. Sampel data yang diperoleh dari survey lapangan (field research), lebih
lanjut
akan
diolah,
disusun
dan
diperluas
(enlargement)
sesuai
TP
BS
Jakarta, Banten, Jawa Barat, belahan Barat Jawa Tengah, dan ring
c. Tarikan perjalanan Pelabuhan Tanjung Priok.
Demand pengguna jasa angkutan jalan yang datang dari masing-
IT
.
analysis)
yang
menggambarkan
proporsi
tiap-tiap
identitas
dihadapkan tarikan maupun keluaran perjalanan di Bandara Soekarno Hatta maupun di Pelabuhan Tanjung Priok.
Bab IV Halaman - 15
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
(per
zona)
A1
A2
dst
B1
B2
dst
TP
C1
C2
D1
D2
dst
Ring luar
BS
dst
IT
.
Jumlah besar
APzona ( ) EPhari
Bab IV Halaman - 16
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Langkah 3
Perolehan Analisis Data Populasi
Berangkat dari aplikasi model-model yang dikembangkan di atas maka,
keluaran dari teknik analisis ini akan menyajikan proyeksi tarikan dan keluaran
(distribusi) perjalanan per zona sebagai berikut.
1. Lokasi Bandara Soekarno - Hatta
a. Tarikan Perjalanan
Rerata proyeksi populasi permintaan pasar setiap hari dari masingmasing zona pada provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, belahan
Barat Jawa Tengah dan ring luar menuju ke Bandara Soekarno - Hatta.
No
A1
...........
...........
...........
A2
...........
...........
...........
A3
...........
...........
...........
Ai
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
B2
...........
...........
...........
B3
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
C1
...........
...........
...........
C2
...........
...........
...........
C3
...........
...........
...........
Ci
...........
...........
...........
D1
...........
...........
...........
Jawa Tengah
D2
...........
...........
...........
(Belahan Barat)
D3
...........
...........
...........
Di
...........
...........
...........
E1
...........
...........
...........
E2
...........
...........
...........
E3
...........
...........
...........
Ei
...........
...........
...........
BS
2011
DKI Jakarta
Banten
D
4.
5.
Tahun
2010
2.
3.
Zona
2009
IT
.
1.
Provinsi
TP
Jawa Barat
Bab IV Halaman - 17
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
b. Keluaran Perjalanan
Rerata proyeksi populasi permintaan pasar setiap hari dari Bandara
Soekarno - Hatta menuju ke semua zona pada masing-masing provinsi
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, belahan Barat Jawa Tengah dan ring
luar.
Tabel 4.9 Proyeksi Pasar Keluaran Perjalanan Bandara
Soekarno - Hatta per Hari
No
2011
A1
...........
...........
...........
A2
...........
...........
...........
A3
...........
...........
...........
Ai
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
B2
...........
...........
...........
B3
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
C1
...........
...........
...........
C2
...........
...........
...........
C3
...........
...........
...........
Ci
...........
...........
...........
D1
...........
...........
...........
Jawa Tengah
D2
...........
...........
...........
(Belahan Barat)
D3
...........
...........
...........
Di
...........
...........
...........
E1
...........
...........
...........
E2
...........
...........
...........
E3
...........
...........
...........
Ei
...........
...........
...........
DKI Jakarta
Banten
IT
.
5.
TP
2010
Jawa Barat
D
4.
Tahun
2009
2.
3.
Zona
BS
1.
Provinsi
Bab IV Halaman - 18
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
2011
A1
...........
...........
...........
A2
...........
...........
...........
A3
...........
...........
...........
Ai
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
B2
...........
...........
...........
B3
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
C1
...........
...........
...........
C2
...........
...........
...........
C3
...........
...........
...........
Ci
...........
...........
...........
D1
...........
...........
...........
Jawa Tengah
D2
...........
...........
...........
(Belahan Barat)
D3
...........
...........
...........
Di
...........
...........
...........
E1
...........
...........
...........
E2
...........
...........
...........
E3
...........
...........
...........
Ei
...........
...........
...........
DKI Jakarta
Banten
IT
.
5.
TP
2010
Jawa Barat
D
4.
Tahun
2009
2.
3.
Zona
BS
1.
Provinsi
b. Keluaran perjalanaan
Rerata proyeksi populasi permintaan pasar setiap hari untuk perjalanan
dari Pelabuhan Tg Priok menuju semua zona pada masing-masing
Bab IV Halaman - 19
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, belahan Barat Jawa Tengah
dan ring uar.
Tabel 4.11 Proyeksi Pasar Tarikan Perjalanan Pelabuhan Tg Priok per Hari
No
2010
2011
A1
...........
...........
...........
A2
...........
...........
...........
A3
...........
...........
...........
Ai
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
B2
...........
...........
...........
B3
...........
...........
...........
B1
...........
...........
...........
C1
...........
...........
...........
C2
...........
...........
...........
C3
...........
...........
...........
Ci
...........
...........
...........
D1
...........
...........
...........
Jawa Tengah
D2
...........
...........
...........
(Belahan Barat)
D3
...........
...........
...........
Di
...........
...........
...........
E1
...........
...........
...........
E2
...........
...........
...........
E3
...........
...........
...........
Ei
...........
...........
...........
DKI Jakarta
BS
Banten
IT
.
Jawa Barat
4.
5.
Tahun
2009
2.
3.
Zona
TP
1.
Provinsi
Langkah - 4
Pengumpulan Data Sekunder sebagai Pendukung
Sejalan dengan arahan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), penelitian
dengan topik Perencanaan Teknis Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda
di Jabotabek ini perlu didukung data sekunder yang mendasar dari berbagai
sumber. Adapun jenis-jenis data sekunder yang diperlukan, minimal adalah:
Bab IV Halaman - 20
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
Priok.
d. Waktu sibuk dan waktu sepi (peak & off peak) konteks permintaan
pasar berikut data sekunder lain yang dipandang perlu.
e. Sistem atau pola pentarifan (eksisting) pada angkutan pemadu moda
IT
.
melalui jalan yang telah ada ataupun angkutan antar kota dalam
provinsi dan antar kota dalam provinsi; alternatif tarif datar (flatfare),
tarif berjenjang (graduated flatfare) tarif mengikuti jarak (distance
2. Tahap-tahap
(time
frame) proses
Hatta
sebagai
pemadu
moda
alternatif
bagi
calon
keberangkatan
dan
kedatangan
pesawat
(domestik
&
Bab IV Halaman - 21
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
4. Rerata data sosial ekonomi penduduk pada semua zona terpilih sebagai
bahan pertimbangan untuk mengukur tingkat ability to pay dan willingness
to pay para calon pengguna angkutan pemadu moda.
5. Dalam konteks kajian literatur, selain perangkat peraturan perundangundangan yang berlaku, konsultan juga akan memperhatikan kajiankajian, atau pandangan ahli (pakar) tentang kemungkinan penerapan
city check in sebagai wacana pengembangan sistem bagi pengguna
jasa angkutan udara dan angkutan laut.
KERANGKA KELUARAN ANALISIS KAJIAN TEKNIS POLA PELAYANAN
ANGKUTAN PEMADU MODA DI JABOTABEK
TP
Langkah 1
dalam
bentuk
kualitatif
BS
tersedia
maupun
kuantitatif,
guna
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
Berangkat dari himpunan dan hasil analisis data yang disajikan di atas maka,
studi ini dapat menyajikan draft perencanaan teknis pola pelayanan
angkutan pemadu moda di Bandara Soekarno - Hatta dan Pelabuhan Tg
BS
IT
.
i.
penumpang yang naik atau turun pada ruang antara titik O dan D.
2. Perencanaan headway
a. Ketentuan mengenai jarak antara kendaraan satu dengan lain yang
melayani trayek sama, disesuaikan dengan waktu sibuk dan waktu sepi
(peak & off peak) dalam satuan jam, hari, maupun bulan (peak & off
peak season) dari frekuensi kedatangan atau keberangkatan pesawat
udara maupun kapal laut terkait; dengan alternatif interval:
10 sampai 15
>15 sampai 30
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Di atas 5 jam.
aktual
dan
potensial
pada
zona-zona
provinsi
yang
bersangkutan.
3. Perencanaan frekuensi
Perencanaan frekuensi perjalanan pulang pergi dalam skala O D O
disusun berdasarkan pertimbangan:
a. Tingkat permintaan pasar aktual dan potensial
TP
b. Jarak O D kilometer
BS
a. Jumlah bus Siap Guna Operasi atau SGO (fleet available) dan Siap
Operasi atau SO (fleet in service) disusun dengan mempertimbangkan:
1) Indeks permintaan pasar
IT
.
2) Interval perjalanan
tarif
yang
berlaku
ditetapkan
berdasarkan
indeks
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
> 15 km s/d 20 km
> 20 km s/d 25 km
> 25 km s/d 30 km
> 35 km s/d 40 km
> 40 km s/d .......dst
Dengan pendekatan ini, besaran tarif bagi zona-zona provinsi dengan
interval jarak km ke Bandara Soekarno - Hatta atau Pelabuhan Tg Priok
sama jauhnya, akan dikenakan tarif yang sama pula.
c. Kebijakan tarif yang menganut asas flat dengan pola point to point
seperti di atas, lazimnya dikenal sebagai tarif rata berjenjang atau oleh
6. Perencanaan waktu operasi
TP
BS
IT
.
setempat.
Bab IV Halaman - 25
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 5
Hasil Survey
5.1
TP
BS
tahun 2008 adalah 575.496 per tahun atau rerata 1577 orang per hari.
Seperti yang telah dijelaskan pada BAB III, untuk survey Perencanaan
Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda Jabotabek
IT
.
A.
pada
survey
wawancara
pemadu
moda
di
bandara
Bab V Halaman -1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pekerjaan Responden
12%
2% 2%
12%
TP
Pegaw ai
14%
Profesional
5%
Karyaw an Sw asta
34%
Pelajar/Mahasisw a
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja
Lainnya
IT
.
19%
BS
Wirasaw asta
Pendidikan Responden
B.
Bab V Halaman -2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
pendidikan yang cukup tinggi. Untuk melihat hasil survey latar belakang
pendidikan responden dapat dilihat pada gambar 5.2.
Pendidikan Responden
7%
9%
SD/Sederajat
1% 4%
SLP/Sederajat
32%
SLA/sederajat
Diploma 1
sarjana /Starata 1
38%
Pasca sarjana
TP
9%
Lainnya
BS
IT
.
Asal perjalanan pada survey ini adlah dari mana para responden tersebut
terbangkit sebelum mereka sampai ke bandara karena survey ini terjadi di
bandara yang merupakan tujuan dari perjalanan mereka. Pada studi ini,
kita batasi dengan zona zona asal tujuan agar mempermudah dalam
A.
pembagian wilayahnya.
Pada survey ini untuk asal perjalanan kita mengambil 5 (lima) wilayah
terbesar dari asal perjalanan responden. Untuk urutan terbesar pertama
asal perjalanan dari responden adalah wilayah Bekasi dengan jumlah
prosentase sebesar 31%, diurutan kedua asal perjalanan adalah Depok
dengan jumlah prosentase sebesar 23%, urutan ketiga asal perjalanan
adalah Bogor dengan jumlah prosentase 19%, diurutan keempat asal
perjalanan adalah Bandung dengan jumlah prosentase sebesar 15% dan
diurutan kelima adalah asal perjalanan Serang dengan jumlah prosentase
sebesar 12%. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 5.3.
Bab V Halaman -3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Asal Perjalanan
12%
31%
15%
Bekasi
Depok
Bogor
Bandung
TP
19%
Serang
BS
23%
Tujuan Perjalanan
IT
.
B.
Pada tujuan perjanan didalam survey pemadu moda bandara ini diambil
sebanyak 5 (lima) wilayah tujuan terbesar. Masing masing wilayah itu
terdiri dari Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, Bintaro. Untuk urutan tertinggi
terbesar tujuan perjalanan adalah Bekasi dengan jumlah prosentasi
sebesar 36%, diurutan kedua terbesar tujuan perjalanan adalah Depok
dengan jumlah prosentase sebesar 23%, diurutan ketiga terbesar tujuan
perjalanan adalah Bogor dengan jumlah prosentase sebesar 18%, diurutan
ke empat tujuan perjalanan adalah Bandung dengan jumlah prosentase
sebesar 13% dan diurutan terbesar kelima adalah Bintaro dengan jumlah
prosentase sebesar 10%. Lebih lengkapnya gambar dapat dilihat pada
gambar 5.4.
Bab V Halaman -4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tujuan Perjalanan
10%
13%
36%
Bekasi
Depok
Bogor
Bandung
18%
Bintaro
TP
23%
BS
IT
.
A.
Bab V Halaman -5
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
38%
UMUM
PRIBADI
62%
BS
Biaya transportasi untuk perjalanan dari dan (ke) bandara saat ini menurut
responden terbesar adalah mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000 Rp
50.000
sebanyak
59%
responden,
diurutan
kedua
responden
IT
.
B.
TP
Biaya Transportasi
10%
7%
< 20.000
24%
20.000 -50.000
51.000 - 100.000
59%
> 100.000
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
C.
TP
tarif pemadu moda berikutnya. Tarif maksimal untuk bus bandara yang
BS
IT
.
32%
Ya
Tidak
68%
D.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
pola
pelayanan
angkutan
pemadu
moda,
trayek
TP
BS
IT
.
11%
31%
14%
Bintaro
Tangerang
Cibitung
20%
Cilengsi
24%
Depok
Gambar 5.8 Wilayah yang perlu Dilayani Bus Bandara Wilayah Jabotabek
Bab V Halaman -8
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
E.
TP
BS
IT
.
13%
27%
Serang
17%
21%
Karaw ang
Tasikmalaya
Cikampek
22%
Cirebon
Gambar 5.9 Wilayah yang perlu Dilayani Bus Bandara Pada Luar Wilayah
Jabotabek
F.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
14%
IT
.
18%
BS
11%
33%
24%
30.000
35.000
40.000
45.000
50.000
Gambar 5.10 Tarif Bus Bandara yang Sesuai Dengan Wilayah yang Dilayani
5.2
Pekerjaan Responden
Survey pada pelabuhan sama seperti pada survey bandara, hanya
terdapat perbedaan sedikit pada pertanyaan pertanyaan formulir
surveynya. Sama seperti pada survey di bandara, survey pelabuhan pun
dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Identitas responden
2. Asal perjalanan
Bab V Halaman -10
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3. Tujuan Perjalanan
4. Persepsi Responden terhadap Pemadu Moda
Pekerjaan pada responden survey pemadu moda pelabuhan bermacam
macam jenisnya,seperti pada gambar 5.11 didapat bahwa jumlah
terbesar jenis
Pekerjaan Responden
12%
2%
Profesional
6% 2%
Karyawan Swasta
BS
14%
0%
TP
Pegawai
35%
IT
.
29%
Wirasawasta
Pelajar/Mahasiswa
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja
Lainnya
B.
Pendidikan Responden
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pendidikan Responden
SD/Sederajat
0%
2% 0% 2%
SLP/Sederajat
41%
42%
SLA/sederajat
Diploma 1
sarjana /Starata 1
Pasca sarjana
13%
Lainnya
Asal Perjalanan
IT
.
asal
perjalanan
terbesar
adalah
Bekasi
dengan
jumlah
A.
BS
TP
jumlah prosentase sebesar 19%, dan diurutan keempat dan kelima masing
masing pada wilayah Bogor dan jatinegara dengan masing masing
jumlah prosentase sama sebesar 13%. Asal perjalanan dapat dilihat pada
gambar 5.13.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Asal Perjalanan
13%
30%
13%
Bekasi
Pondok Gede
Depok
Bogor
19%
Jati Negara
25%
Tujuan Perjalanan
Sama seperti pada asal perjalanan, tujuan perjalanan pun menurut hasil
BS
IT
.
A.
TP
berikut.
Tujuan Perjalanan
11%
7%
Bekasi
45%
Depok
Bogor
15%
Cikarang
22%
Tangerang
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
UMUM
PRIBADI
60%
IT
.
BS
40%
B.
Biaya transport saat ini yang sudah dikeluarkan oleh para responden
untuk menuju atau dari pelabuhan dapat dikelompokan menjadi 4
(empat) bagian. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 20.000 50.000
merupakan
biaya
terbanyak
yang
dikeluarkan
oleh
pengguna
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11%
8%
< 20.000
20.000 -50.000
36%
45%
51.000 - 100.000
> 100.000
BS
IT
.
C.
TP
12%
Ya
Tidak
88%
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
BS
10%
IT
.
14%
19%
D.
21%
36%
Bekasi
Bogor
Depok
Kampung melayu
Pondok Gede
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11%
TP
34%
18%
BS
14%
23%
20.000
25.000
30.000
40.000
50.000
IT
.
E.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 6
Identifikasi Potensi Demand
6.1
TP
Hatta perlu dilakukan suatu survei. Yang bertujuan untuk mengetahui asal dan
tujuan dari pergerakannya. Dalam menghitung jumlah penumpang rata rata
setiap hari nya pada bandara konsultan mengambil data dari hasil survei
BS
langsung di bandara.
Dari Survey Asal Tujuan yang dilakukan, pola pergerakan orang dari bandara
tinjauan studi dapat dilihat pada matriks asal tujuan yang disajikan pada Tabel
IT
.
6.1.
Data yang diperoleh dari survey lapangan, lebih lanjut akan diolah, disusun
Bab VI Halaman - 1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bekasi
Jumlah sample 4000 dan survey dilaksanakan selama 7 hari, jadi dalam
sehari jumlah sample adalah 571 sample
Jumlah sample 4000 dan survey dilaksanakan selama 7 hari, jadi dalam
TP
BS
IT
.
WILAYAH
OD
POPULASI
ANCOL
35
5904
ANYER
1518
BABELAN
337
BANDENGAN
169
BANDUNG
50
8434
BANJARNEGARA
21
3542
BANTAR GEBANG
1012
BANTUL
23
3880
BANTEN
506
10
BEKASI
17
2868
11
BINTARA
16
2699
12
BINTARO
65
10964
13
BLOK M
21
3542
14
BOGOR
23
3880
15
BOJONG
1012
16
BREBES
29
4892
17
BUARAN
17
2868
Bab VI Halaman - 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BULUNGAN
18
3036
19
BSD
25
4217
20
BUKIT DURI
843
21
BULAK KAPAL
17
2868
22
BUNGUR RAYA
169
23
CAKUNG
10
1687
24
CAWANG
29
4892
25
CEMPAKA PUTIH
843
26
CENGKARENG
16
2699
27
CENGKEH BARAT
1518
28
CIAMIS
26
4386
29
CIANJUR
30
5060
30
CIAWI
843
31
CIBARENGKAK
30
5060
32
CIBINONG
30
5060
33
CIBODAS
337
34
CIBUBUR
42
7085
35
CIGANJUR
36
CIJANTUNG
37
CIKAMPEK
38
CIKARANG
39
CIKARET
40
CIKEAS
41
TP
18
21
3542
17
2868
7591
65
10964
19
3205
25
4217
CIKINI
337
42
CIKOPO
45
7591
43
CILACAP
25
4217
44
CILANDAK
17
2868
45
CILEDUK
19
3205
46
CILEGON
1518
47
CILENGSI
11
1856
48
CILILITAN
16
2699
49
CILIMUS
18
3036
50
CILINCING
169
51
CILOSARI
24
4048
52
CIMAHI
50
8434
53
CIMANGGIS
23
3880
54
CINERE
14
2362
55
CIPANAS
24
4048
56
CIPAYUNG
23
3880
57
CIPETE
17
2868
58
CIPINANG
20
3374
59
CIPONDOH
21
3542
60
CIPULIR
337
61
CIREBON
22
3711
62
CISALAK
20
3374
63
CISARUA
25
4217
64
CITEUREP
18
3036
65
CONDET
22
3711
66
CUT MUTIA
675
67
CUPANG
13
2193
68
CURUG NANGKA
169
IT
.
BS
45
Bab VI Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
DAAN MOGOT
35
5904
70
DEPOK
45
7591
71
DUREN SAWIT
14
2362
72
DURIAN I
16
2699
73
GADJAH MADA
506
74
GALAXY
21
3542
75
GAMBIR
1518
76
GAMPRIT
35
5904
77
GANDA AGUNG
17
2868
78
GARUT
29
4892
79
GLODOK
1181
80
GROGOL
42
7085
81
GUNUNG SAHARI
675
82
H.SUDIRMAN
1349
83
HAJI ROHIM
13
2193
84
HALIM
14
2362
85
HARAPAN BARU
169
86
HARAPAN INDAH
87
HARMONI
88
INDRAMAYU
89
JAGAKARSA
90
JAKARTA BARAT
91
JAKARTA PUSAT
12
2024
92
JAKARTA TIMUR
15
2530
JAKARTA UTARA
35
5904
94
JATI ASIH
843
95
JATI BENING
1181
96
JATI KUNINGAN
13
2193
97
JATI KERAMAT
1518
98
JATINEGARA
42
7085
99
JATI SAMPURNA
675
100
JATIWARINGIN
843
101
JATILUHUR
23
3880
102
JAWA TENGAH
1012
103
JOGJAKARTA
1518
104
JOHAR BARU
12
2024
105
KALIBATA
337
106
KALIDERES
843
107
KALIMALANG
32
5398
108
KALISARI
11
1856
109
KAMPUNG RAMBUTAN
1518
110
KAMPUNG HANKAM
169
111
KAMPUNG MAKASAR
337
112
KAMPUNG MELAYU
21
3542
113
KAMPUNG MUJI
14
2362
114
KAMPUNG PEMUDA
17
2868
115
KARANG ASEM
13
2193
116
KARAWANG
17
2868
117
KARAWACI
17
2868
118
KARET
13
2193
119
KAYU MANIS
337
120
KEBAGUSAN
11
1856
TP
69
169
13
2193
1349
4723
45
7591
IT
.
BS
28
Bab VI Halaman - 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
KEBAYORAN BARU
15
122
KEBAYORAN LAMA
843
123
KEBON JERUK
45
7591
124
KEBON KACANG
16
2699
125
KEBON SIRIH
843
126
KELAPA GADING
337
127
KLENDER
17
2868
128
KEMANG
18
3036
129
KEMAYORAN
506
130
KEMBANGAN
22
3711
131
KENCANA
1349
132
KERANJI
13
2193
133
KERANGGAN
22
3711
134
KOJA
1349
135
KOLONEL SUTARTO
337
136
KOPO
40
6747
137
KOTA
15
2530
138
KAMPUNG BANDAN
139
KRAMAT LONTAR
140
KERAMAT RAYA
141
KAMPUNG MELAYU
142
KERAMAT JATI
143
KERAMAT SENTIONG
1518
144
KUNINGAN
11
1856
145
LEBAK BULUS
1349
146
LENTENG AGUNG
18
3036
147
LIPO CIKARANG
38
6410
148
MAJALENGKA
14
2362
149
MAMPANG
22
3711
150
MANGGA BESAR
1012
151
MANGGA DUA
31
5229
152
MANGGARAI
10
1687
153
MARGONDA
42
7085
154
MATRAMAN
10
1687
155
MENTENG
17
2868
156
MERAK
10
1687
157
MERUYA
17
2868
158
MUARA CIPINANG
20
3374
159
NAROGONG
337
160
OTISTA
14
2362
161
PULO GADUNG
13
2193
162
PANDEGLANG
1181
163
PADEMANGAN
10
1687
164
PAHLAWAN
1181
165
PALMERAH
19
3205
166
PAMULANG
20
3374
167
PANCORAN
23
3880
168
PARUNG
10
1687
169
PASAR BARU
1181
170
PASAR MINGGU
20
3374
171
PASAR REBO
19
3205
172
PATI
337
15
2530
1518
35
5904
675
30
5060
BS
IT
.
D
2530
TP
121
Bab VI Halaman - 5
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
PONDOK GEDE
337
174
PONDOK KOPI
1012
175
PONDOK KELAPA
30
5060
176
PEJOMPONGAN
1181
177
506
178
PEKALONGAN
PENGASINAN
KAMPUNG
25
4217
179
PEDONGKELAN
14
2362
180
PENGGILINGAN
32
5398
181
PEJATEN
17
2868
182
506
183
PERMATA HIJAU
PERUM HARAPAN
INDAH
1012
184
PERUM II
18
3036
185
PESANGGRAHAN
11
1856
186
PERUMAHAN CIPTO
675
187
PERUMAHAN GALAXY
1181
188
PERUMPUNG
35
5904
189
PETUKANGAN
169
190
PINANG RANTI
20
3374
191
PISANGAN MAS
17
2868
192
PLUIT
169
193
PLUMPANG
194
PONDOK MELATI
1518
195
PONDOK AREN
1349
196
PONDOK INDAH
337
197
PONDOK PINANG
1349
198
PONDOK UNGU
12
2024
199
PONDOK WAKI
21
3542
200
PORIS
1518
201
PULO MAS
13
2193
202
PURI INDAH
506
203
PURWAKARTA
16
2699
204
PURWOKERTO
1349
205
RAWAMANGUN
19
3205
206
RAGUNAN
11
1856
207
RANGKAS BITUNG
1181
208
RAWA BAMBU
1181
209
RAWA BEBEK
169
210
RAWA BELONG
506
211
RAWA BUAYA
337
212
RAWASARI
1349
213
RAWA BADAK
337
214
RAYA CIRACAS
169
215
ROXY
1349
216
SALEMBA
1518
217
SARINAH
14
2362
218
SAWAH BESAR
506
219
SAWANGAN
29
4892
220
SEMARANG
16
2699
221
SEMPER
843
222
SENAYAN
17
2868
223
SENEN
32
5398
TP
173
IT
.
BS
337
Bab VI Halaman - 6
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
SERANG
20
3374
225
SEROSA
1518
226
SERPONG
10
1687
227
SETIA BUDI
675
228
SITU PANDANG
10
1687
229
SLIPI
50
8434
230
SUBANG
1012
231
SUKABUMI
1518
232
SUMEDANG
337
233
SUMUR BATU
1181
234
SUNDA KELAPA
12
2024
235
SUNTER
13
2193
236
TAMAN KOTA
1349
237
TAMAN PURING
19
3205
238
TAMBUN
169
239
TANAH ABANG
1012
240
TANAH KUSIR
60
10121
241
TANGERANG
242
TANJUNG PRIOK
243
TAMAN MINI
244
TAMBORA
245
TARUNA
246
TASIKMALAYA
247
248
TP
224
1518
10
1687
675
675
33
5567
BS
4554
TEBET
1349
TEGAL
17
2868
249
TEGAL ALUR
21
3542
250
TENGKU UMAR
1012
251
TIGA RAKSA
1012
252
TIMUR III
30
5060
253
VETERAN
65
10964
254
WARAKAS
1518
4000
674395
IT
.
27
JUMLAH
Bab VI Halaman - 7
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
OD
POPULASI
OD
Angkutan
Pribadi
ANCOL
35
5904
20
3374
482
15
361
ANYER
1518
843
120
96
BABELAN
337
337
48
BANDENGAN
169
24
BANDUNG
50
8434
40
6747
964
10
241
BANJARNEGARA
21
3542
11
1856
265
10
241
BANTAR GEBANG
1012
675
96
48
BANTUL
23
3880
13
2193
313
10
241
BANTEN
506
337
48
24
10
BEKASI
17
2868
12
2024
289
120
11
BINTARA
16
2699
11
1856
265
120
12
BINTARO
65
10964
50
8434
1205
15
361
13
BLOK M
21
3542
15
2530
361
14
BOGOR
23
3880
15
BOJONG
1012
16
BREBES
29
4892
17
BUARAN
17
2868
18
BULUNGAN
18
3036
TP
19
BSD
25
20
BUKIT DURI
21
BULAK KAPAL
17
22
BUNGUR RAYA
23
CAKUNG
10
24
CAWANG
29
25
CEMPAKA PUTIH
26
CENGKARENG
27
CENGKEH BARAT
28
CIAMIS
29
CIANJUR
30
CIAWI
31
Populasi
Angkutan
Pribadi Per hari
OD
Angkutan
Umum
Populasi
Angkutan
Umum Per hari
145
17
2868
410
145
675
96
48
19
3205
458
10
241
1349
193
217
1518
217
217
BS
WILAYAH
4217
17
2868
410
193
843
337
48
72
2868
14
2362
337
72
24
169
1687
1012
145
96
4892
20
3374
482
217
IT
.
NO
Populasi
Angkutan
Pribadi
843
675
96
24
16
2699
11
1856
265
120
1518
1012
145
72
26
4386
23
3880
554
72
30
5060
20
3374
482
10
241
843
675
96
24
CIBARENGKAK
30
5060
25
4217
602
120
32
CIBINONG
30
5060
25
4217
602
120
33
CIBODAS
337
169
24
24
34
CIBUBUR
42
7085
35
5904
843
169
35
CIGANJUR
21
3542
16
2699
386
120
36
CIJANTUNG
17
2868
10
1687
241
169
37
CIKAMPEK
45
7591
41
6916
988
96
38
CIKARANG
65
10964
55
9278
1325
10
241
39
CIKARET
19
3205
13
2193
313
145
40
CIKEAS
25
4217
19
3205
458
145
41
CIKINI
337
337
48
42
CIKOPO
45
7591
35
5904
843
10
241
43
CILACAP
25
4217
21
3542
506
96
44
CILANDAK
17
2868
1518
217
193
45
CILEDUK
19
3205
11
1856
265
193
46
CILEGON
1518
1012
145
72
47
CILENGSI
11
1856
1012
145
120
48
CILILITAN
16
2699
1349
193
193
Bab VI Halaman - 8
49
CILIMUS
18
3036
14
2362
337
50
CILINCING
169
169
24
51
CILOSARI
24
4048
14
2362
337
10
241
52
CIMAHI
50
8434
35
5904
843
15
361
53
CIMANGGIS
23
3880
20
3374
482
72
54
CINERE
14
2362
10
1687
241
96
55
CIPANAS
24
4048
20
3374
482
96
56
CIPAYUNG
23
3880
18
3036
434
120
57
CIPETE
17
2868
14
2362
337
72
58
CIPINANG
20
3374
15
2530
361
120
59
CIPONDOH
21
3542
15
2530
361
145
60
CIPULIR
337
337
48
61
CIREBON
22
3711
11
1856
265
11
265
62
CISALAK
20
3374
10
1687
241
10
241
63
CISARUA
25
4217
15
2530
361
10
241
64
CITEUREP
18
3036
14
2362
337
96
65
CONDET
22
3711
17
2868
410
66
CUT MUTIA
675
67
CUPANG
13
2193
68
CURUG NANGKA
169
69
DAAN MOGOT
35
5904
70
DEPOK
45
7591
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
96
71
DUREN SAWIT
14
72
DURIAN I
16
73
GADJAH MADA
74
GALAXY
21
75
GAMBIR
76
GAMPRIT
35
77
GANDA AGUNG
78
GARUT
79
GLODOK
80
GROGOL
81
GUNUNG SAHARI
82
H.SUDIRMAN
83
120
506
72
24
1518
217
96
169
24
28
4723
675
169
40
6747
120
10
1687
241
96
2699
10
1687
241
145
506
337
48
24
3542
17
2868
410
96
1518
1012
145
72
5904
30
5060
723
120
17
2868
14
2362
337
72
29
4892
19
3205
458
10
241
1181
675
96
72
42
7085
30
5060
723
12
289
675
506
72
24
1349
1181
169
24
HAJI ROHIM
13
2193
1518
217
96
84
HALIM
14
2362
11
1856
265
72
85
HARAPAN BARU
169
169
24
86
HARAPAN INDAH
169
169
24
87
HARMONI
13
2193
1349
193
72
88
INDRAMAYU
1349
843
120
72
89
JAGAKARSA
28
4723
20
3374
482
193
90
JAKARTA BARAT
45
7591
35
5904
843
10
241
91
JAKARTA PUSAT
12
2024
10
1687
241
48
92
JAKARTA TIMUR
15
2530
13
2193
313
48
JAKARTA UTARA
35
5904
28
4723
675
169
94
JATI ASIH
843
506
72
48
95
JATI BENING
1181
675
96
72
96
JATI KUNINGAN
13
2193
10
1687
241
72
97
JATI KERAMAT
1518
843
120
96
98
JATINEGARA
42
7085
30
5060
723
12
289
99
JATI SAMPURNA
675
506
72
24
100
JATIWARINGIN
843
675
96
24
IT
.
BS
964
2362
Bab VI Halaman - 9
101
JATILUHUR
23
3880
13
2193
313
10
241
102
JAWA TENGAH
1012
675
96
48
103
JOGJAKARTA
1518
1012
145
72
104
JOHAR BARU
12
2024
1181
169
120
105
KALIBATA
337
337
48
106
KALIDERES
843
675
96
24
107
KALIMALANG
32
5398
18
3036
434
14
337
108
KALISARI
11
1856
1518
217
48
109
KAMPUNG RAMBUTAN
1518
843
120
96
110
KAMPUNG HANKAM
169
169
24
111
KAMPUNG MAKASAR
337
169
24
24
112
KAMPUNG MELAYU
21
3542
15
2530
361
145
113
KAMPUNG MUJI
14
2362
10
1687
241
96
114
KAMPUNG PEMUDA
17
2868
10
1687
241
169
115
KARANG ASEM
13
2193
10
1687
241
72
116
KARAWANG
17
2868
11
1856
265
145
117
KARAWACI
17
2868
12
2024
289
118
KARET
13
2193
119
KAYU MANIS
337
120
KEBAGUSAN
11
1856
121
KEBAYORAN BARU
15
2530
122
KEBAYORAN LAMA
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
123
KEBON JERUK
45
124
KEBON KACANG
16
125
KEBON SIRIH
126
KELAPA GADING
127
KLENDER
17
128
KEMANG
18
129
KEMAYORAN
130
KEMBANGAN
131
KENCANA
132
KERANJI
133
KERANGGAN
134
KOJA
135
193
120
337
48
1518
217
48
1181
169
120
506
72
48
BS
120
1349
7591
40
6747
964
120
2699
12
2024
289
96
843
675
96
24
337
169
24
24
2868
14
2362
337
72
3036
14
2362
337
96
506
337
48
24
22
3711
18
3036
434
96
1349
843
120
72
13
2193
1349
193
120
22
3711
17
2868
410
120
1349
843
120
72
KOLONEL SUTARTO
337
337
48
136
KOPO
40
6747
30
5060
723
10
241
137
KOTA
15
2530
1518
217
145
138
KAMPUNG BANDAN
15
2530
10
1687
241
120
139
KRAMAT LONTAR
1518
1349
193
24
140
KERAMAT RAYA
35
5904
25
4217
602
10
241
141
KAMPUNG MELAYU
675
506
72
24
142
KERAMAT JATI
30
5060
20
3374
482
10
241
143
KERAMAT SENTIONG
1518
1012
145
72
144
KUNINGAN
11
1856
1518
217
48
145
LEBAK BULUS
1349
843
120
72
146
LENTENG AGUNG
18
3036
14
2362
337
96
147
LIPO CIKARANG
38
6410
25
4217
602
13
313
148
MAJALENGKA
14
2362
12
2024
289
48
149
MAMPANG
22
3711
18
3036
434
96
150
MANGGA BESAR
1012
843
120
24
151
MANGGA DUA
31
5229
26
4386
627
120
152
MANGGARAI
10
1687
1012
145
96
IT
.
843
Bab VI Halaman - 10
153
MARGONDA
42
7085
30
5060
723
12
289
154
MATRAMAN
10
1687
1012
145
96
155
MENTENG
17
2868
13
2193
313
96
156
MERAK
10
1687
1012
145
96
157
MERUYA
17
2868
13
2193
313
96
158
MUARA CIPINANG
20
3374
18
3036
434
48
159
NAROGONG
337
337
48
160
OTISTA
14
2362
1518
217
120
161
PULO GADUNG
13
2193
10
1687
241
72
162
PANDEGLANG
1181
843
120
48
163
PADEMANGAN
10
1687
1012
145
96
164
PAHLAWAN
1181
843
120
48
165
PALMERAH
19
3205
17
2868
410
48
166
PAMULANG
20
3374
14
2362
337
145
167
PANCORAN
23
3880
13
2193
313
10
241
168
PARUNG
10
1687
1181
169
72
169
PASAR BARU
1181
843
120
170
PASAR MINGGU
20
3374
171
PASAR REBO
19
3205
172
PATI
337
173
PONDOK GEDE
337
174
PONDOK KOPI
1012
TP
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
175
PONDOK KELAPA
30
176
PEJOMPONGAN
177
PEKALONGAN
178
PENGASINAN KAMPUNG
25
179
PEDONGKELAN
14
180
PENGGILINGAN
32
181
PEJATEN
17
182
PERMATA HIJAU
183
184
PERUM II
185
PESANGGRAHAN
186
PERUMAHAN CIPTO
187
48
2530
361
120
10
1687
241
217
337
48
169
24
24
120
24
5060
20
3374
482
10
241
1181
1012
145
24
506
337
48
24
4217
15
2530
361
10
241
2362
10
1687
241
96
5398
25
4217
602
169
2868
14
2362
337
72
506
337
48
24
1012
843
120
24
18
3036
12
2024
289
145
11
1856
1349
193
72
675
506
72
24
PERUMAHAN GALAXY
1181
843
120
48
188
PERUMPUNG
35
5904
22
3711
530
13
313
189
PETUKANGAN
169
169
24
190
PINANG RANTI
20
3374
10
1687
241
10
241
191
PISANGAN MAS
17
2868
10
1687
241
169
192
PLUIT
169
169
24
193
PLUMPANG
337
45
7591
1084
72
194
PONDOK MELATI
1518
843
120
96
195
PONDOK AREN
1349
1012
145
48
196
PONDOK INDAH
337
337
48
197
PONDOK PINANG
1349
843
120
72
198
PONDOK UNGU
12
2024
1012
145
145
199
PONDOK WAKI
21
3542
11
1856
265
10
241
200
PORIS
1518
843
120
96
201
PULO MAS
13
2193
1349
193
120
202
PURI INDAH
506
337
48
24
203
PURWAKARTA
16
2699
13
2193
313
72
204
PURWOKERTO
1349
843
120
72
IT
.
843
BS
15
Bab VI Halaman - 11
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
205
RAWAMANGUN
19
3205
10
1687
241
217
206
RAGUNAN
11
1856
1181
169
96
207
RANGKAS BITUNG
1181
675
96
72
208
RAWA BAMBU
1181
843
120
48
209
RAWA BEBEK
169
169
24
210
RAWA BELONG
506
337
48
24
211
RAWA BUAYA
337
169
24
24
212
RAWASARI
1349
1012
145
48
213
RAWA BADAK
337
337
48
214
RAYA CIRACAS
169
20
3374
482
96
215
ROXY
1349
843
120
72
216
SALEMBA
1518
1012
145
72
217
SARINAH
14
2362
11
1856
265
72
218
SAWAH BESAR
506
337
48
24
219
SAWANGAN
29
4892
19
3205
458
10
241
220
SEMARANG
16
2699
12
2024
289
96
221
SEMPER
843
96
24
222
SENAYAN
17
2868
223
SENEN
32
5398
224
SERANG
20
3374
225
SEROSA
1518
226
SERPONG
10
1687
227
SETIA BUDI
228
SITU PANDANG
10
229
SLIPI
50
230
SUBANG
231
SUKABUMI
232
SUMEDANG
233
SUMUR BATU
234
SUNDA KELAPA
235
SUNTER
236
TAMAN KOTA
237
TAMAN PURING
238
TAMBUN
239
675
TP
2362
337
72
20
3374
482
12
289
15
2530
361
120
843
120
96
1012
145
96
24
BS
14
506
72
1687
1181
169
72
8434
40
6747
964
10
241
1012
675
96
48
1518
1012
145
72
337
169
24
24
1181
843
120
48
12
2024
10
1687
241
48
13
2193
10
1687
241
72
1349
843
120
72
19
3205
10
1687
241
217
169
169
24
TANAH ABANG
1012
843
120
24
240
TANAH KUSIR
60
10121
45
7591
1084
15
361
241
TANGERANG
1518
843
120
96
242
TANJUNG PRIOK
10
1687
1012
145
96
243
TAMAN MINI
675
506
72
24
244
TAMBORA
675
337
48
48
245
TARUNA
33
5567
18
3036
434
15
361
246
TASIKMALAYA
27
4554
20
3374
482
169
247
TEBET
1349
843
120
72
248
TEGAL
17
2868
14
2362
337
72
249
TEGAL ALUR
21
3542
15
2530
361
145
250
TENGKU UMAR
1012
843
120
24
251
TIGA RAKSA
1012
675
96
48
252
TIMUR III
30
5060
20
3374
482
10
241
253
VETERAN
65
10964
44
7422
1060
18
434
254
WARAKAS
1518
843
120
96
4000
674395
2900
491880
70269
1100
27544
IT
.
JUMLAH
675
Bab VI Halaman - 12
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
TP
Bab VI Halaman - 13
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tabel 6.3 Pengelompokan OD tiap tiap wilayah berdasarkan trayek Pemadu Moda
Gambir
Rawamangun
Blok M
Tanjung Priok
Kemayoran
Kp. Rambutan
Ps.Minggu
Bogor
Bekasi
Lebak Bulus
Serang
Mangga Dua
Bandung
Grogol
Jatinegara
Bukit Duri
Buaran
Blok M
Bandengan
Bungur Raya
Cengkeh Barat
Ciganjur
Bogor
Babelan
Cilandak
Banten
Ancol
Bandung
Daan Mogot
Jatinegara
Cikini
Cipinang
Bulungan
Cilincing
Cempaka Putih
Cijantung
Condet
Bojong
Bantar Gebang
Cinere
Cilegon
Jakarta Utara
Cibarengkak
Grogol
Kalimalang
Cipulir
Cupang
Duren Saw it
Cipete
Koja
Gunung Sahari
Cililitan
Kalibata
Ciaw i
Bekasi
Jakarta Timur
Kebayoran Baru
Plumpang
Johar Baru
Halim
Kebagusan
Cibodas
Bintara
Gambir
Klender
Kemang
Raw a Badak
Kayu Manis
Kalisari
Lenteng Agung
Cikaret
Bulak Kapal
Glodok
Muara Cipinang
Mampang
Semper
Kelapa Gading
Kp Rambutan
Pahlaw an
Cilosari
Cakung
H.Sudirman
Pulo Gadung
Senayan
Sunda Kelapa
Kemayoran
Kp Hankam
Pancoran
Cipanas
Galaxy
Harmoni
Pedongkelan
Taman Puring
Sunter
Kencana
Kp Makasar
Pasar Minggu
Cipayung
Gamprit
Jakarta Pusat
Pulo Mas
Tegal Alur
Karet
Raw amangun
Kebon Kacang
Kebon Sirih
Kota
Kp Melayu
Pejaten
Cisarua
Ganda Agung
Mangga Besar
Mahoni
Ragunan
Citeurep
H.Rohim
Raw asari
Pademangan
Pasar Rebo
Parung
Harapan Baru
cakung
Pasar Baru
Pinang Ranti
Cilengsi
Harapan Indah
Sumur batu
Pondok Melati
Warakas
Jati Asih
Raya Ciracas
Jati Bening
Keramat Sentiong
Taman Mini
Jati Keramat
Manggarai
Situ Pandang
Otista
Pejompongan
Perumahan Cipto
Raw a bambu
Roxy
Salemba
Sarinah
Saw ah Besar
Setia Budi
Tanah Abang
Depok
Cibubur
Jagakarsa
Gamprit
Cileduk
Perumpung
Ganda Agung
Cipondoh
Kopo
Pesanggrahan
Serang
Lebak Bulus
anyer
Cibodas
Durian I
Veteran
Depok
Cikeas
Margonda
Cilengsi
Pondok Kelapa
Pisangan Mas
Karaw aci
Cisalak
Saw angan
Caw ang
Kembangan
Keranggan
Timur III
Tebet
Meruya
Perum II
Pluit
Pondok Aren
Poris
Puri Indah
Raw a Buaya
Serpong
Jati Sampurna
serosa
Jati Waringin
Taman Kota
Keranji
Tangerang
Narogong
Tiga Raksa
Pondok Gede
IT
Matraman
Pondok Kopi
Menteng
Cibinong
Penggilingan
Cimahi
Raw a Belong
Bintaro
Slipi
Senen
Pondok Pinang
BSD
Jakarta Barat
Keramat Raya
merak
Cikarang
Cikopo
Pandeglang
Kalideres
Cibubur
Cikampek
Rangkas Bitung
Petukangan
Bintaro
Keramat Jati
Pamulang
Pondok Indah
Tangerang
Mangga Dua
Permata Hijau
.B
Kampung Bandan
ST
P
Cut Mutia
Gadjah Mada
Cikarang
Raw a Bebek
Tambun
Tambora
Tengku Umar
Bab VI Halaman - 14
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BULAN
AGUSTUS
TRAYEK
OD
PERHARI
JALUR EKSISTING
BLOK M
RAWAMANGUN
GAMBIR
KEMAYORAN
MANGGA DUA
BEKASI
8
9
10
11
2573
75898
2530
110346
3678
4251
142
2491
83
74310
2477
BOGOR
74100
2470
KAMPUNG RAMBUTAN
69665
2322
PASAR MINGGU
56291
1876
TANJUNG PRIOK
22589
753
572
19
28004
933
BS
77198
TP
MERAK
LEBAK BULUS
13
CIKARANG
6911
230
14
BANDUNG
40500
1350
IT
.
12
JALUR RENCANA
GROGOL
1005
JATINEGARA
1018
TANGERANG
950
BINTARO
950
5
6
CIBUBUR
DEPOK
800
1002
Bab VI Halaman - 15
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BS
TP
Tabel 6.5
Bekasi
IT
.
Depok
Bab VI Halaman - 16
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Contoh hasil analisis diatas menyebutkan bahwa jumlah demand per hari
pada daerah Bekasi dan Depok masing masing sebesar 362 dan 184.
Untuk lebih jelasnya jumlah demand dari masing masing wilayah dari dan
ke pelabuhan Tanjung Priok adalah seperti pada tabel 6.5.
Tabel 6.5 Asal Tujuan Perjalanan Pelabuhan
No
Tujuan Perjalanan
OD
POPULASI
PER TIGA
HARI
POPULASI
PER HARI
Bantar gebang
25
109
36
Bekasi
250
1086
362
blok M
25
109
36
Bogor
35
152
51
Cibitung
20
87
29
Cikampek
25
109
36
Cikarang
23
100
33
Ciputat
20
87
29
Depok
120
10
TP
174
26
38
Jatiwaringin
27
117
39
Jatinegara
20
87
29
Kalibata
20
87
29
BS
521
Gambir
113
Karawang
24
104
35
15
Kebayoran lama
23
100
33
16
Lenteng Agung
26
113
38
17
Mampang Prapatan
23
100
33
18
Pasar Minggu
22
96
32
19
Pasar Rebo
24
104
35
20
Pondok Gede
75
326
109
21
Pikbar
22
96
32
22
Purwakarta
27
117
39
23
Serang
25
109
36
24
Tangerang
23
100
33
25
Tanjung Barat
25
109
36
26
Tasikmalaya
25
109
36
1000
4342
1447
11
12
13
IT
.
14
Jumlah
Bab VI Halaman - 17
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
dahulu apakah dengan demand yang ada saat ini pemadu moda
pelabuhan dapat maksimal. Untuk lebih lengkapnya perlu dilakukan
identifikasi rute dan pola operasi terlebih dahulu yang akan dijelaskan
IT
.
BS
Bab VI Halaman - 18
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 7
Identifikasi Rute
TP
pemadu moda. Bab 7 ini akan menjelaskan proses pemilihan rute dari
setiap pergerakan yang terjadi dalam proses pencapaian zona tujuannya.
BS
IT
.
pada
beberapa
7.1
tingkat.
Yang
paling
sederhana
adalah
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
berusaha
mencari
rute
yang
meminimumkan
biaya
perjalanan yang terdiri dari biaya kemacetan, waktu tunggu dan berjalan
kaki, serta waktu berada di atas kendaraan (angkutan umum). Tetapi, hal
tertentu dapat terjadi. Jika kemacetan pada ruas jalan yang diakibatkan
oleh angkutan pribadi meningkat, bus yang beroperasi pada ruas jalan
yang sama akan meningkat pula waktu perjalanannya.
Rute Angkutan Umum berdasarkan Pola Pelayanan
Rute angkutan umum berdasarkan pola pelayanan yang menekankan
1. Rute tetap (fixed routes).
TP
BS
2. Rute tetap dengan deviasi khusus (fixed routes with spatial purpose
deviation)
Pelayanan jasa angkutan umum pada rute ini pada prinsipnya melalui
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TP
perkotaan.
BS
IT
.
kurang dari 15 jam sehari. Daerah operasi rute ini biasanya berada
pada jaringan radial kota atau pada rute-rute yang melalui CBD.
utama,
rute-rute
penting
dan
rute-rute
sekunder
yang
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Wilayah yang perlu dilayani oleh pemadu moda dari wilayah wilayah
lainnya yang sudah ada berdasarkan hasil survey dan identifikasi potensi
demand pada bab sebelumnya adalah Grogol, Jatinegara, Cikarang,
Tangeramg, Bintaro, Cibubur.
TP
oleh
pemadu
moda
apabila
pemadu
moda
itu
layak
Pondok Gede.
IT
.
Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dalam suatu jaringan dapat
diperkirakan sebagai hasil proses pengkombinasian MAT, deskripsi sistem
jaringan, dan pemodelan pemilihan rute. Prosedur pemilihan rute
7.2
BS
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
informasi arus lalulintas pada setiap ruas jalan, termasuk biaya perjalanan
antar zonanya.
Dengan mengasumsikan bahwa setiap pengendara memilih rute yang
meminimumkan biaya perjalanannya (rute tercepat jika dia lebih
mementingkan waktu dibandingkan dengan jarak atau biaya), maka
adanya penggunaan ruas yang lain mungkin disebabkan oleh perbedaan
persepsi pribadi tentang biaya atau mungkin juga disebabkan oleh
keinginan menghindari kemacetan.
Hal utama dalam proses pembebanan rute adalah memperkirakan asumsi
pengguna jalan mengenai pilihannya yang terbaik. Terdapat beberapa
TP
BS
Salah
IT
.
pendekatan
yang
paling
sering
digunakan
adalah
jarak
tempuh.
Dalam
beberapa
model
pemilihan
rute
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
rute terbaik, analisis pemilihan rute tersebut terdiri dari beberapa bagian
utama, yaitu :
a. alas an pemakai jalan memilih suatu rute dibandingkan dengan rute
lainnya
b. pengembangan model yang menggabungkan sistem transportasi
dengan alas an pemakai jalan memilih rute tertentu
c. kemungkinan pengendara berbeda persepsinya mengenai rute yang
terbaik Beberapa pengendara mungkin mengasumsikannya sebagai
rute dengan jarak tempuh terpendek, rute dengan waktu tempuh
tersingkat, atau mungkin juga kombinasi keduanya
jalan tersebut
Disini
dalam
menentukan
TP
d. kemacetan dan ciri fisik ruas jalan membatasi jumlah arus lalu lintas di
rute
rencana
dari
jalur
jalur
yang
BS
IT
.
lainnya.
IT
.B
ST
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.B
ST
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.B
ST
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Gambar 7.3 Peta Rute Rekomendasi Pemadu Moda Pelabuhan Tanjung Priok
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 8
Pola Operasi
.B
ST
P
IT
8.1
akan semakin besar potensi produksi trip atau rit yang dapat dicapai
dalam satuan hari.
b. Kepadatan lalu lintas
Kemacetan lalu lintas merupakan problem utama yang dihadapi kotakota besar di dunia. Kemampuan sarana angkutan umum perkotaan
mencapai produksi rit yang diprogramkan sering terganggu
(sulit
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
IT
factor statis.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
IT
satunya
mengoperasikan
angkutan
pemadu
moda
di
luar
DAMRI
yang
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Jumlah
Trayek
Tarif
Bus
Jam Brgkt
(Trip I)
Interval
Operator
Gambir
19
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rawamangun
14
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Blok M
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Tanjung Priok
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kemayoran
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kp. Rambutan
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Pasar Minggu
12
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bogor
16
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bekasi
16
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
10
Lebak Bulus
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
11
Serang-Banten
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
12
Mangga Dua
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
13
Cikarang
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
1 14
Bandung
IT
.B
ST
P
30
Rp 75.000,-
02.00 WIB
60 menit
Primajasa
2. Jumlah Demand
Berdasarkan analisis pada bab 6 maka di dapat demand pada wilayah
wilayah
yang
dilayani
pemadu
moda
ssaat
ini
pada
bandara,
Bekasi
Bogor
Serang
Gambir
Blok M
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Rawamangun
Pasar Minggu
Lebak Bulus
Tanjung Priok
Kemayoran
Cikarang
Mangga Dua
Bintaro
Cibubur
Depok
.B
ST
P
IT
JUMLAH ARMADA
Untuk
mengetahui
jumlah
armada
pada
trayek
rencana
kami
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Grogol
WAKTU
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT TIBA
IT
.B
ST
P
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
GROGOL
BERANGKAT TIBA
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
: Bus 5
: Bus 6
Jatinegara
WAKTU
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT
TIBA
IT
.B
ST
P
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
JATINEGARA
BERANGKAT
TIBA
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
: Bus 5
: Bus 6
Tangerang
WAKTU
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT
TIBA
IT
.B
ST
P
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
TANGERANG
BERANGKAT
TIBA
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
: Bus 5
: Bus 6
Bintaro
WAKTU
TIBA
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT
TIBA
IT
.B
ST
P
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
BINTARO
BERANGKAT
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
: Bus 5
: Bus 6
Cibubur
WAKTU
TIBA
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT
TIBA
.B
ST
P
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
CIBUBUR
BERANGKAT
IT
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
: Bus 5
: Bus 6
: Bus 7
: Bus 8
: Bus 9
: Bus 10
ANALISIS PERHITUNGAN HEADWAY DAN LOAD FAKTOR
Jalur eksisting :
1.
Bogor :
.B
ST
P
Jalur rencana :
Grogol :
IT
1.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.B
ST
P
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tabel 8.2 Headway, Jumlah bus, Kemampuan perjalanan Pemadu moda Bandara
Trip
Kapasitas
Load Factor
17
17
20
16
15
14
16
8
5
3
6
3
4
30
15
14
10
13
13
17
15
26
29
52
45
195
66
30
77
81
113
90
85
67
76
44
40
22
25
6
17
38
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
39
44%
42%
45%
39%
41%
40%
42%
35%
30%
13%
19%
5%
9%
48%
5
5
5
5
10
10
30
30
30
30
30
30
38
38
38
38
38
38
36
36
36
36
36
36
37%
31%
37%
35%
29%
37%
16
16
19
15
14
12
15
9
5
2
6
3
3
33
ST
P
SGO
.B
2440
2480
3624
2512
2501
1920
2317
1115
855
205
350
20
110
1417
Headway (menit)
SO
IT
Bogor
Bekasi
Gambir
Blok M
Rawamangun
Pasar Minggu
Kampung Rambutan
Lebak Bulus
Tanjung Priok
Kemayoran
Cikarang
Serang - Banten
Mangga Dua
Bandung
Jalur Rencana
Grogol
Jatinegara
Tangerang
Bintaro
Cibubur
Depok
Jumlah
Penumpang
Jalur Eksisting
Jumlah Armada
Eksisting
1005
850
1018
950
800
1002
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
IT
Melihat dari hasil identifikasi potensi demand untuk wilayah yang belum
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
2. Jumlah demand
Berdasarkan analisis pada bab 6 maka di dapat demand saat ini pada
pelabuhan adalah sebagai berikut :
-
Bekasi
Depok
Bogor
Jatinegara
Tangerang
Cikarang
IT
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Adapun hasil analisa tersebut bersumber dari hasil survey, menurut hasil
survey, demand terbesar dari dan ke pelabuhan adalah wilayah Bekasi,
Depok, Pondok Gede, Bogor, Jatinegara, Tangerang dan Cikarang.
Setelah dianalisis
factor yang cukup kecil, seperti pada contoh diatas adalah untuk wilayah
Bekasi dengan jumlah demand sebesar 362 maka didapat nilai load faktor
sebesar 0,26% atau tidak memenuhi syarat sehingga untuk penerapannya
bahwa pada pelabuhan Tanjung Priok tidak terlalu diperlukan pemadu
moda yang sejenis bus DAMRI yang sudah diterapkan di bandara,
alternatif lain adalah dengan menggunakan feeder pada pelabuhan
yang mana operasi feeder tersebut mengikuti jadwal kapal yang tentatif
.B
ST
P
atau tidak rutin setiap hari kapal tersebut datang dan pergi dari
pelabuhan Tanjung Priok.
berikutnya.
Setelah di dapat hasil analisis pada wilayah eksisting dan wilayah rencana
pemadu moda maka langkah selanjutnya adalah menetukan standar bus
dan halte nya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sub bab standar
8.2
IT
8.2.1 Bus
perencanaan
sarana
bus
yang
dibutuhkan
dalam
menggunakan
bus
yang
berukuran
besar
yaitu
yang
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
IT
ke bandara yang ada saat ini seperti lebar jalan dari dan ke bandara,
jumlah potensi demand saat ini dan adanya kemungkinan pertambahan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
8.2.2 Halte
.B
ST
P
A. Perencanaan Halte
IT
1.
Jarak antara Bus Stop dari arah yang berlawanan minimum 20 meter
3.
4.
5.
atau
rumah sakit
Berdasarkan letaknya, terdapat beberapa jenis halte yaitu :
1)
2)
3)
Melihat pada ketiga tipe halte di atas maka masing-masing dari ketiga
halte tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing.
Bab VIII Halaman - 18
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tata letak dari halte terhadap ruang lalu lintas dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Jarak maksimal terhadap fasilitas penyeberangan pejalan kaki adalah
100 meter.
b. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter atau
bergantung pada panjang antrean.
c. Jarak minimal gedung (seperti rumah sakit, tempat ibadah) yang
membutuhkan ketenangan adalah 100 meter.
d. Peletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara
.B
ST
P
IT
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
jalur
rencana
pemadu
moda
bandara
direkomendasikan
penentuan lokasi halte. Adapun lokasi lokasi halte tersebut harus strategis
dan mudah dijangkau oleh pengguna pemadu moda. Lokasi lokasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Grogol
2. Jatinegara
.B
ST
P
3. Tangerang
di Mall Sumarecon
4. Bintaro
5. Cibubur
6. Depok
IT
Margo City
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
IT
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
8.3
ANALISA TARIF
A. Tarif Eksisting
Tarif eksisting saat ini untuk pemadu moda dari dan ke bandara untuk
masing masing wilayah pelayanan yaitu rata rata sebesar Rp 20.000.
Lebih lengkapnya tarif eksisting yang dikenakan untuk tiap tipa wilayah
adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 8.3 Tarif Eksisting
RUTE
JARAK (KM)
37
46
38
20
37
50
40
87
57
40
85
30
65
TARIF
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 30.000
RP 28.000
RP 20.000
RP 28.000
RP 20.000
RP 30.000
Rp 75.000
IT
.B
ST
P
Gambir
Rawamangun
Blok M
Tanjung Priok
Kemayoran
Kp. Rambutan
Pasar Minggu
Bogor
Bekasi
Lebak Bulus
Serang-Banten
Mangga Dua
Cikarang
Bandung
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
KARAKTERISTIK KENDARAAN
1)
Tipe
Bus Besar
2)
Jenis Pelayanan
Eksekutif
3)
39
orang
km-tempuh/ trip
50,00
km
2)
Frekuensi/ hari
4,00
trip
3)
km-tempuh/ hari
206,00
km
... [ 1) x 2) ] + 3 %
4)
Penumpang/ rit
25,00
pnp
[ 0,7 x kapasitas ]
10
5)
Penumpang/ hari
950
pnp
[ 2) x 4) ]
11
6)
25,00
hari
12
7)
km-tempuh/ bulan
5.150,00
km
[ 3) x 6) ]
13
8)
Penumpang/ bulan
23.750,00
pnp
[ 5) x 6) ]
14
9)
km-tempuh/ tahun
61.800,00
km
[ 7) x 12 bln ]
15
10)
penumpang/ tahun
285.000,00
pnp
[ 8) x 12 bln ]
800.000.000,00
Rp.
17
18
Biaya Langsung
a)
(1)
20
21
22
23
Biaya penyusutan
Harga kendaraan
19
IT
16
.B
ST
P
b)
(2)
Masa penyusutan
5,00
thn
(3)
Nilai residu
20,00
(4)
2.071,20
Rp.
13,00
Bunga Modal
24
(1)
Suku Bunga
25
(2)
Rp.
(3)
Rp.
26
27
28
c)
29
Sopir
1,2
orang
30
Kondektur
1,2
orang
31
32
33
(2)
Gaji
Sopir
2.000.000,00
Rp.
per bulan
Bab VIII Halaman - 23
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
34
Kondektur
Tunjangan kerja
operasi
750.000,00
Rp.
per bulan
36
Sopir
1.750.000,00
Rp.
per bulan
37
Kondektur
750.000,00
Rp.
per bulan
35
38
Tunjangan Sosial
Sopir
75.000,00
Rp.
per bulan
40
Kondektur
35.000,00
Rp.
per bulan
Gaji/ upah
Uang dinas jasa/
tunjangan
39.600.000,00
Rp.
per tahun
kerja operasi
36.000.000,00
Rp.
per tahun
41
42
43
44
.B
ST
P
39
Tunjangan sosial
1.584.000,00
Rp.
per tahun
Jumlah
77.184.000,00
Rp.
per tahun
(3)
Biaya awak/ bus-km
Biaya Bahan Bakar Minyak
(BBM)
1.248,93
Rp.
48
(1)
km-tempuh/ hari
206,00
49
(2)
2,60
50
(3)
Pemakaian BBM
Pemakaian BBM/ bus /
hari
km
km/
liter
79,23
51
(4)
Harga BBM
4.500,00
liter
Rp./
liter
52
(5)
356.538,46
Rp.
53
(6)
1.730,77
Rp.
(1)
6,00
buah
56
(2)
50.000,00
km
57
(3)
2.000.000,00
Rp.
58
(4)
240,00
Rp.
5.000,00
km
47
54
d)
e)
55
59
f)
46
IT
45
Ban
60
service kecil
Service kecil dilakukan
(1)
setiap
61
(2)
Biaya bahan
62
Olie mesin
240.000,00
Rp.
63
Gemuk
80.000,00
Rp.
64
Air Accu
10.000,00
Rp.
65
Air Radiator
10.000,00
Rp.
Bab VIII Halaman - 24
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
66
67
Jumlah
Biaya Service Kecil/ bus km
68
69
(3)
g)
Minyak rem
70
Service Besar
Service besar dilakukan
(1)
setiap
71
(2)
50.000,00
Rp.
390.000,00
Rp.
78,00
Rp.
20.000,00
km
Biaya bahan
-
Olie gardan
120.000,00
Rp.
73
Olie Transmisi
120.000,00
Rp.
74
Busi
240.000,00
Rp.
75
500.000,00
Rp.
76
Jumlah
Biaya Service Besar/ bus km
980.000,00
Rp.
49,00
Rp.
100.000,00
km
77
78
(3)
h)
.B
ST
P
72
79
Overhaul
Overhaul dilakukan
(1)
setiap
80
(2)
Biaya bahan
81
Timing belt (2 x)
700.000,00
Rp.
82
Ring Seher
1.500.000,00
Rp.
83
Packing
1.500.000,00
Rp.
2.750.000,00
Rp.
6.450.000,00
Rp.
64,50
Rp.
0,25
liter
89
(2)
km-tempuh/ hari
206,00
km
90
(3)
40.000,00
Rp.
91
(4)
48,54
Rp.
(3)
85
Jumlah
(4)
i)
88
92
j)
86
87
Upah
IT
84
Cuci Bus
93
(1)
15.000,00
Rp.
94
(2)
72,82
Rp.
95
k)
Retribusi terminal
96
(1)
10.000,00
Rp.
97
(2)
48,54
Rp.
98
l)
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
99
100
101
m)
(1)
3.500.000,00
Rp.
(2)
56,63
Rp.
Kir
102
(1)
2,00
103
(2)
Biaya / kir
75.000,00
Rp.
104
(3)
150.000,00
Rp.
(4)
2,43
Rp.
107
Asuransi
Asuransi kendaraan/
(1)
tahun
20.000.000,00
Rp.
108
(2)
1.500.000,00
Rp.
Jumlah
21.500.000,00
Rp.
347,90
Rp.
Gaji
22.140.000,00
Rp.
115
Lembur
15.000.000,00
Rp.
116
Tunjangan sosial
10.560.000,00
Rp.
47.700.000,00
Rp.
Keterangan:
Rasio pegawai
selain awak bus/
bus
1,10
121
0,80
122
Gaji pegawai
123
- Administrasi
950.000,00
Rp.
124
- Teknisi
1.000.000,00
Rp.
125
Tunjangan Sosial
126
- Administrasi
400.000,00
Rp.
127
- Teknisi
Lembur
Diperkirakan
dalam 1 tahun
550.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
106
n)
109
110
111
112
113
(3)
2)
IT
(a)
117
118
120
128
129
130
114
119
.B
ST
P
105
(2)
Biaya Pengelolaan
Penyusutan
(a)
bangunan kantor
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
(b)
132
133
(d)
134
(e)
135
(f)
136
(g)
137
(h)
138
(i)
139
(j)
140
Penyusutan pool
dan bengkel
Penyusutan
Peralatan kantor
Penyusutan
sarana bengkel
Biaya administrasi
kantor
Biaya
pemeliharaan
kantor
Biaya
pemeliharaan
pool dan
bengkel
Biaya listrik dan
air
7.500.000,00
Rp.
4.000.000,00
Rp.
3.000.000,00
Rp.
5.000.000,00
Rp.
1.600.000,00
Rp.
3.200.000,00
Rp.
16.000.000,00
Rp.
4.000.000,00
Rp.
(k)
Biaya tilpon
Biaya perjalanan
dinas selain awak
bus
Pajak
perusahaan
141
(l)
142
.B
ST
P
131
16.000.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
Izin trayek
350.000,00
Rp.
(m)
Izin usaha
750.000,00
Rp.
143
(n)
3.500.000,00
Rp.
144
(o)
Biaya pemasaran
Lain-lain (diluar
unsur biaya
peng.)
7.500.000,00
Rp.
145
102.400.000,00
Rp.
150.100.000,00
Rp.
15.010.000,00
Rp.
242,88
Rp.
(3)
146
IT
147
(4)
148
(5)
REKAPITULASI
A
Penyusutan
Bunga Modal
BBM
2.071,20
Rp.
32,86
Rp.
1.248,93
Rp.
19,82
1.730,77
Rp.
27,46
Ban
240,00
Rp.
3,81
Service kecil
78,00
Rp.
1,24
Service besar
49,00
Rp.
0,78
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Overhaul
64,50
Rp.
1,02
48,54
Rp.
0,77
10
Cuci bus
72,82
Rp.
1,16
11
Retribusi terminal
48,54
Rp.
0,77
12
56,63
Rp.
0,90
13
Kir
2,43
Rp.
0,04
14
Asuransi
347,90
Rp.
5,52
6.059,26
Rp.
JUMLAH
TARIF B.E.P.
TARIF
242,88
.B
ST
P
3,85
100,00
6.302,14
Rp.
269,32
Rp.
13.466,11
Rp.
14.812,72
Rp.
15.000,00
Rp.
IT
PEMBULATAN
Rp.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
Rp 20.000, kecuali untuk Depok karena hasil analisis lebih dari Rp 20.000
maka dibulatkan menjadi Rp 25.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
2
3
4
Usulan
20.000
1005
31%
10.000
20.000
37
850
37%
11.000
20.000
Bintaro
50
950
35%
15.000
20.000
Cibubur
60
800
29%
16.000
20.000
Depok
75
1002
37%
21.000
25.000
Km
Pnp
LF
Tangerang
15
1018
Grogol
25
Jatinegara
37%
Hasil
Analisa
6.000
Rute
IT
No
1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Bab 9
Feeder Bus
TP
BS
dengan baik, efisien dan efektif sehingga orang dapat berpindah dari satu
jenis angkutan ke angkutan lainnya dengan cepat, murah dan nyaman.
Bagaimana membuat pergantian dari satu jenis angkutan umum (moda)
IT
.
berkembang sekarang,
sistemnya,
bagaimana
segala
keterbatasan
angkutan
umum
dan
dapat
kekurangan
dengan
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
sebelum
atau
access
mode
didefinisikan
sebagai
moda
yang
digunakan dari rumah ke tempat perhentian angkutan umum (busstop/station/terminal) seperti jalan kaki, sepeda, mobil atau motor, dan
taxi. Moda sesudah atau egress mode didefinisikan sebagai moda yang
digunakan dari tempat perhentian (bus-stop/station/terminal) ke tempat
tujuan.
Moda Utama (Main Modes)
Moda utama biasanya yang digunakan dalam perjalanan paling panjang
dan paling lama dari moda lainnya. Sudah banyak penelitian dan
pengembangan moda utama ini, tentang pengembangan alat angkutan
TP
BS
tempat
berhenti
dan
jadwal.
Langkah
pertama
adalah
IT
.
menegakkan jadwal waktu pada skema angkutan umum. Selain itu, cara
lain untuk memendekkan waktu perjalanan adalah menggantikan sistem
pembayaran tunai dan tiket dengan kartu cerdas (smart card). Waktu
untuk membayar atau membeli tiket setiap kali berganti moda dapat
dihilangkan, sehingga memungkinkan pergantian yang flexible dan
mengurangi ketidak nyamanan (Chira-Chavala and Coifman, 1996, Yoh,
2006). Memang smasrt card relatif mahal, namun dengan sistem isi ulang,
justru lebih efisien dan murah. Selain itu teknologi smart card juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan metode pengumpulan data untuk
maksud perencanaan (Yoh et al., 2006). Lehtonen dkk (2002) sudah
memulai penggunaan data system pembayaran dengan smart card
untuk menggantikan survey angkutan umum tradisional di Finlandia.
Penggunaan smart card ini juga berguna di negara berkembang bagi
keamanan uang hasil jerih payah sopir yang banyak dipotong oleh
pungutan liar dijalan, baik oleh oknum maupun oleh preman yang
berkuasa di rute yang dilaluinya.
Bab IX Halaman - 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
efisien,
bagaimana
pengaruh
multimoda
TP
multimoda
pada
secara
Nasional
di
Belanda,
Nes
(2002)
mendeteksi
BS
utama
yang
mempengaruhi
angkutan
multimoda
adalah
IT
.
Bab IX Halaman - 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Intermodal
Transfer
Point
adalah
sangat
penting
karena
merupakan titik sambung antara dua jenis moda dari dua jenis jaringan
yang berbeda. Contohnya antara jaringan sungai dan jaringan jalan, atau
kereta api.
TP
multilayer.
Pada bab ini akan mengkaji lebih lanjut mengenai hasil analisis dari bab
sebelumnya.
Hasil
analisis
untuk
pemadu
moda
pada
bandara
BS
hasil
survey
terdiri
dari
20
wilayah
yaitu
Gambir,
IT
.
ini
belum
dilayani
oleh
pemadu
moda,
sehingga
kami
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
melayani wilayah ini, mengingat nilai load factor dan demand yang cukup
besar. Sehingga kami merekomendasikan bahwa untuk wilayah grogol
dan jatinegara perlu disediakan pemadu moda dari dan ke bandara.
Untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah angka load factor nya kecil
sehingga tidak efektif apabila di sediakan pemadu moda sehingga kami
mengusulkan dioperasikannya suatu feeder yang mana feeder tersebut
berangkat dan pergi dari satu titik ke bandara atau sebaliknya,
selanjutnya penumpang dapat menggunakan kendaraan umum lainnya
untuk meneruskan perjalanan atau multimoda.
TP
BS
IT
.
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pondok
Gede,
Bogor,
Jatinegara,
Tangerang,
Cikarang,
dikarenakan tidak akan efektif dari segi biaya dan operasional kendaraan,
mengingat
jumlah
penumpang
pada
pelabuhan
tidak
sebanyak
IT
.
BS
TP
Bab IX Halaman - 6
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN
Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan
IT
.B
ST
P
LAPORAN AKHIR
NOVEMBER 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1.1
I-5
Gambar
2.1
II-1
Gambar
2.2
II- 2
II-6
Gambar
2.3
Gambar
2.4
II-7
II-7
2.5
Gambar
2.6
Gambar
2.7
II-10
Gambar
2.8
II-11
Gambar
2.9
II-12
Gambar
2.10
II-12
Gambar
2.11
II-14
Gambar
2.12
II-14
Gambar
2.13
.B
ST
P
Gambar
Gambar
Gambar
II-16
2.14
II-17
2.15
II-17
2.16
Gambar
IT
II-10
II-18
Gambar
2.17
II-21
Gambar
3.1
III-14
Gambar
3.2
III-15
III-30
Gambar
3.3
Gambar
3.4
III-30
III-30
Gambar
3.5
III-31
Gambar
3.6
III-33
iv
Gambar
4.1
IV-4
Gambar
5.1
V-2
Gambar
5.2
V-3
Gambar
5.3
V-4
Gambar
5.4
V-5
Gambar
5.5
V-6
Gambar
5.6
V-6
Gambar
5.7
V-7
Gambar
5.8
Gambar
5.9
5.10
.B
ST
P
V-8
V-9
V-10
5.11
V-11
Gambar
5.12
V-12
Gambar
5.13
V-13
Gambar
5.14
V-13
Gambar
5.15
V-14
Gambar
5.16
V-15
5.17
V-15
5.18
V-16
Gambar
Gambar
IT
Gambar
Gambar
5.19
Gambar
7.1
Gambar
7.2
7.3
VII -7
Gambar
V-17
VII -8
VII-9
Gambar
8.1
VIII-18
Gambar
8.2
VIII-21
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1
II-1
Tabel
2.2
II-2
Tabel
2.3
II-5
Tabel
2.4
II-8
2.5
II-20
Tabel
3.1
III-14
Tabel
4.1
IV-6
Tabel
4.2
.B
ST
P
Tabel
IV-8
IV-12
Tabel
4.3
Tabel
4.4
IV-12
4.5
IV-12
Tabel
4.6
I V-13
Tabel
4.7
IV-16
Tabel
4.8
Tabel
4.9
IT
Tabel
Tabel
Tabel
IV-18
IV-19
IV-20
Tabel
6.1
VI - 2
Tabel
6.2
VI -8
Tabel
6.3
VI-14
Tabel
6.4
VI-15
Tabel
6.5
VI-17
Tabel
8.1
Tabel
8.2
Tabel
8.3
Tabel
8.4
Tabel
8.5
IT
.B
ST
P
VIII-23
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi ______________________________________________________________
iv
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang ________________________________________________
I -1
1.2.
I -3
1.3.
I -3
1.4.
I -5
1.5.
Keluaran ______________________________________________________
I -6
BAB II
.B
ST
P
1.1.
II -1
2.2.
II -5
2.3.
II -8
II -8
IT
2.1.
2.4.
III -1
3.2.
3.3.
3.4.
PP No 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan ------ III -15
3.5.
3.6.
4.2.
4.3.
5.1.
5.2.
HASIL SURVEY
Hasil Survey Bandara __________________________________________
V -1
V -1
V -3
V -5
.B
ST
P
BAB V
IT
7.2.
ii
Minimal Headway, Frekuensi dan Jumlah Bus yang diperlukan ___ VIII -1
8.2
8.1.1
8.1.2
8.2.2
8.3
IX -1
9.2
IX -4
9.3
IX -5
.B
ST
P
9.1
Kesimpulan ___________________________________________________
X -1
10.2
Rekomendasi _________________________________________________
X -4
IT
10.1
iii
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
1.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
ebagaimana kita maklumi, kondisi pelayanan angkutan pemadu moda dewasa ini
belum sepenuhnya tertata dengan baik, belum terpola secara integral terhadap
semau jenis moda yang ada. Fenomena tersebut dapat dilihat melalui beberapa
indikasi, antara lain: belum adanya keterpaduan layanan antar maupun intra moda
dalam hal jadwal (frekuensi maupun headway), sistem tiket, sistem informasi, jaminan
kemudahan, fasilitas perpindahan dan lain sebagainya, sehingga terjadi ketidak
nyamanan di kalangan pengguna jasa. Belum tersusunnya atau terpolanya
pelayanan angkutan pemadu moda di wilayah perkotaan tadi, dapat pula menjadi
TP
salah satu pemicu dari besarnya minat masyarakat memilih penggunaan kendaraan
pribadi dibanding harus menggunakan angkutan pemadu moda.
Wilayah operasional dari jaringan pelayanan angkutan pemadu moda yang ada saat
ini juga belum memadai dan tepat guna. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya
BS
IT
.
Menyadari kekurangan itu maka perlu dalam waktu dekat dilakukan peningkatan
pelayanan angkutan pemadu moda di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan
1.2
Pemadu
Moda
di
Jabotabek
(Bandara
Soekarno
Hatta
&
Bab VI Halaman - 1
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
RUANG LINGKUP
Susunan pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam studi Perencanaan Teknis
Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek (Bandara
Soekarno Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok) ini adalah sebagai berikut :
1. Uraian Kegiatan, meliputi :
a. Studi Literatur;
b. Pengumpulan Data Sekunder antara lain :
c. Penentuan cakupan wilayah Pelayanan dan Penzonaan dari Angkutan
TP
BS
b. Tahap inventarisasi data, berupa data sekunder dan data primer yang
diperoleh dari hasil survei lapangan
c. Tahap
analisis
awal,
meliputi
analisis
terhadap
kinerja
dan
evaluasi
IT
.
penyusunan
1.3
Penyusunan
konsep
Pola Pelayanan
Pemadu Moda di
Teknis
Jabotabek
f.
3. Batasan Kegiatan
Wilayah kajian meliputi Bandara Soekarno Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok
berikut beberapa wilayah lain yang berpotensi memberi kontribusi signifikan
terhadap penggunaan Angkutan Pemadu Moda di Bandara Soekarno Hatta &
Pelabuhan Tanjung Priok.
Bab VI Halaman - 2
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
LOKASI STUDI
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis Pola Pelayanan Angkutan
Pemadu Moda di Jabotabek (Bandara Soekarno Hatta dan Tanjung Priok) ini adalah
BS
TP
di DKI Jakarta.
IT
.
1.4
Bab VI Halaman - 3
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Domestik (juta)
Internanal (juta)
Jumlah (juta)
Pertumbuhan (%)
Realisasi tahun
2004
2005
2006
2007
2008
19,150
5,969
24,703
-
19,905
6,566
26,471
7,16
23,322
7,262
30,584
15,54
24,526
7,933
32,459
6,13
26,661
8,495
35,156
8,31
TP
Penumpang
BS
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis Direktorat LLAJ Departemen Perhubungan yang
menampilkan perbandingan antara kapasitas jasa angkutan umum (bus dan taksi)
yang tersedia (supply) dihadapkan tingkat permintaan (demand), dalam hal ini, jumlah
penumpang pesawat udara yang datang dan/atau berangkat ke/dari Bandara
Soekarno Hatta pada gambar di bawah ini, terlihat dengan jelas ikhwal adanya
kepincangan mencolok antara kedua faktor tersebut, minimal pada kurun waktu antara
IT
.
2.1
2.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
222.103
penumpang
dan
embarkasi
237.095
penumpang.
Seluruh
penumpang angkutan laut di pelabuhan Priok dalam tahun 2008 diangkut dengan
TP
1.135 unit kapal penumpang atau meningkat 35% dibanding jumlah kapal yang
mengangkut penumpang tahun 2007 sebesar 862 unit.
Kapasitas terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok adalah 5000 orang dengan
BS
luas 7.266 m2. Jumlah penumpang 7 tahun terakhir terus menurun dari 1,67 juta pada
tahun 2000 menjadi 0,43 juta pada tahun 2007; kecuali tahun 2008. Keterangan lebih
IT
.
2.2
Sumber : www.priokport.co.id
Gambar 2.2 Data Arus Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok
Tahun 2000 2008
Bab VI Halaman - 5
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
2.3
Trayek
Bus
Tarif
Gambir
19
Rp 20.000,-
Rawamangun
14
Rp 20.000,-
Blok M
15
Tanjung Priok
Kemayoran
Kp. Rambutan
15
Pasar Minggu
12
Bogor
Bekasi
10
Lebak Bulus
11
Interval
Operator
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
(Trip I)
BS
Jam Brgkt
TP
No
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
16
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
16
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Serang-Banten
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
12
Mangga Dua
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
13
Cikarang
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
1 14
Bandung
30
Rp 75.000,-
02.00 WIB
IT
.
Rp 20.000,-
60 menit
Primajasa
Sumber : www.damri.co.id
2.3.2
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
pelabuhan Tanjung Priok masih sulit kecuali mereka yang menggunakan angkutan
pribadi. Fasilitas angkutan umum dalam kota belum memasuki kawasan pelabuhan,
tetapi berhenti hingga sampai ke terminal angkutan kota Tanjung Priok saja.
Terminal bus kota Tanjung Priok, yang memiliki luas 10 ribu meter persegi, juga dipadati
oleh berbagai warung makanan. Keberadaan halte busway yang belum beroperasi
dan dipagari seng menambah ruang dalam terminal menjadi semakin sempit.
Terminal Tanjung Priok terletak persis di sebelah selatan pintu III Pelabuhan Tanjung
Priok. Terminal ini kerap menjadi biang macet kawasan tersebut. Bus dan angkutan
umum yang keluar dari terminal sering kali tidak langsung jalan, melainkan mengetem
IT
.
BS
TP
2.4
Gambar 2.3 Peta Rute Eksisting Pemadu Moda Bandara Soekarno - Hatta
PENENTUAN BATAS WILAYAH STUDI DAN SISTEM ZONA
Area atau kawasan yang ditetapkan sebagai wilayah studi ialah Provinsi DKI Jakarta,
Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan sisi barat Provinsi Jawa Tengah. Zona
diwakilkan oleh 1 (satu) pusat zona yang dibagi menjadi 2 (dua) zona utama, yakni
zona internal dan zona eksternal. Pembagian zona diambil berdasarkan :
1.
Daerah tangkapan studi diasumsikan meliputi seluruh pulau Jawa, namun untuk
zona internal ke Timur, dibatasi oleh jarak tengah antara dua bandara yaitu
bandara Soekarno Hatta dan bandara Ahmad Yani, Semarang.
2.
Untuk zona eksternal adalah di luar dari zona internal namun dibatasi sampai
pulau jawa mengingat hanya peralihan moda darat dan tidak mencakup antar
pulau
Bab VI Halaman - 7
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3.
4.
Zona-zona yang dipilih dalam Laporan Pendahuluan ini, akan ditinjau kembali
untuk disesuaikan dengan besaran demand minimal setelah survey lapangan
dilakukan.
Data keterangan dan wilayah zona untuk wilayah studi selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kodefikasi dan Nama Zona
Kode
Nama Zona
Cilegon
B.2
Rangkas Bitung
B.3
Pandeglang
B.4
Serang
B.5
Tangerang
DKI JAKARTA
C.5
Karawang
C.6
Purwakarta
C.7
Cikampek
C.8
Bandung
C.9
Sukabumi
C.10
Cianjur
C.11
Ciamis
C.12
Garut
C.13
Tasikmalaya
BS
B. 1
Nama Zona
TP
BANTEN
Kode
Blok M
A.2
Lebak Bulus
A.3
Pasar Minggu
C.14
Kuningan
A.4
Gambir
C.15
Subang
A.5
Tanjung Priok
C.16
Sumedang
A.6
Grogol
C.17
Majalengka
A.7
Rawamangun
C.18
Indramayu
A.8
Kemayoran
C.19
Cirebon
A.9
Kampung Rambutan
IT
.
A.1
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
D.1
Brebes
C.1
Bekasi
D.2
Tegal
C.2
Cikarang
D.3
Purwokerto
C.3
Depok
C.4
Bogor
Bab VI Halaman - 8
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
TP
Bab VI Halaman - 9
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
g. asas seimbang;
asas mandiri.
2.
Pasal 3
BS
i.
TP
dan
pererkonomian
terpadu
dengan
nasional,
moda
memajukan
angkutan
kesejahteraan
lain
untuk
umum,
mendorong
memperkukuh
IT
.
3.1
3.
Pasal 7
(1) Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam kegiatan pelayanan
langsung kepada masyarakat dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
badan hukum, dan / atau masyarakat.
(2) Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
insdtansi masing-masing meliputi:
a. urusan pemerintahan di bidang Jalan oleh kementerian negara yang
bertanggung jawab di bidang Jalan.
b. urusan pemerintah di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang sarana
dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Bab VI Halaman - 10
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 4
g. trem; dan
2.
Pasal 5
TP
h. kereta gantung
BS
b. perkeretaapian khusus
(2) Perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:
a. perkeretaapian perkotaan; dan
b. perkeretaapian antarkota
(3) Perkeretaapian khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b hanya
IT
.
digunakan secara khusus oleh badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan
pokok badan usaha tersebut.
3.
Pasal 6
3.2
(1) Tatanan perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1)
huruf a meliputi:
a. perkeretaapian nasional;
b. perkeretaapian provinsi; dan
c. perkeretaapian kabupaten/kota.
(2) Tatanan perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
satu kesatuan sistem perkeretaapian yang disebut tatanan perkeretaapian
nasional.
(3) Sistem perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus terintegrasi
dengan moda transportasi lainnya.
Bab VI Halaman - 11
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pasal 7
TP
BS
Pasal 9
(1) Rencana
umum
jaringan
transportasi
jalan
merupakan
pedoman
dalam
jalan
IT
.
3.3
a. simpul berupa terminal transportasi jalan, terminal angkutan sungai dan danau,
setasiun kereta api, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, dan bandar
udara;
b. ruang
kegiatan
pertanian,
berupa
kehutanan,
kawasan
perkantoran,
perdagangan,
pari-wisata
dan
sebagainya;
c. ruang lalu lintas berupa jalan, jembatan atau, lintas penyeberangan.
3.
Pasal 14
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
g. kelestarian lingkungan.
(2) Jaringan trayek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan
keputusan Menteri.
3.4
Pasal 1
..
4. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk penge-mudi, baik dengan
TP
BS
3.5
Tinjauan Literatur
3.5.1
IT
.
Menurut pendapat beberapa ahli di bidang ini, diantaranya Michael J Bruton (1993),
transpor diperlukan untuk membuat masyarakat menjadi lebih berfungsi. Ia (transpor)
mempengaruhi lokasi dan jarak antara kegiatan yang produktif dan tidak produktif. Ia
mempengaruhi
lokasi
juga
pemukiman
penduduk; mempengaruhi
jarak
dan
penyediaan barang dan jasa yang diperlukan. Satu hal yang tidak dapat disangkal
bahwa, ia juga mempengaruhi kualitas hidup manusia (Transport is essential to the
functioning of any society. It influence the location and range of productive and leisure
activities; it effects the location of residence; it influences the range and provision of
goods and services available for consumption. It inevitably influences the quality of
life).
3.5.2
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
dua
tempat
kegiatan
yang
terpisahkan
karena
dirasakan
perlu
(perdagangan,
pemerintahan) di dalam masyarakat. Dari pandangan kedua ahli ini, dapat dikatakan
bahwa perjalanan merupakan bagian dari trip.
3.5.3 Lalu Lintas dan Angkutan
Menurut Blunden (1971) lalu lintas ialah kegiatan lalu lalang orang dan /atau
kendaraan; sedangkan angkutan atau transpor merupakan usaha memindahkan
TP
orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Karena itu, kata beliau pula,
lalu lintas adalah medium kegiatan, akibat daripada gabungan potensi tata guna
Dari uraian yang diungkap pada bagian sebelum ini dapat kita katakan bahwa
pengangkutan merupakan mata rantai yang menghubungkan dua kegiatan atau
lebih. Pengangkutan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen
IT
.
3.5.4
BS
Bab VI Halaman - 14
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
4.
4.1
TAHAPAN SURVEY
Tahap Persiapan
Kegiatan pokok yang dilakukan peneliti pada tahap ini ialah meliputi:
1. Review metodologi
Metodologi yang sudah disusun, di-review dan diperbaiki di sana sini sehingga semua
tahap dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Review program dan penjadwalan pekerjaan
Penjadwalan pekerjaan dikaji ulang sebelum masuk kedalam tahap pelaksanaan,
sehingga semua pekerjaan yang telah diprogramkan terlaksana sesuai dengan
jadwal.
TP
3. Persiapan survey
BS
Lokasi survey dilakukan di dua tempat yaitu Bandara Soekarno Hatta dan
pelabuhan Tanjung Priok.
b.
Persiapan Survey
IT
.
yang
sama
juga
dilakukan
untuk
keperluan
servey preferensi.
Seperti telah diungkapkan pada bagian sebelum ini, pelaksanaan survey di:
Bab VI Halaman - 15
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
1)
2)
b.
2)
Analisis Survey
dilakukan analisis hasil survey, meliputi:
a.
Tahapan Pemodelan
TP
Setelah melakukan survey lapangan dan kepustakaan maka, pada tahap berikutnya
Dari hasil survai volume lalu lintas, akan dilakukan pemodelan transportasi untuk
BS
IT
.
Menyusun pola pelayanan pemadu moda mencakup jaringan dan rute, headway,
frekuensi, jenis kendaraan yang digunakan, pentarifan, dan waktu operasi yang
terintegrasi pada masing-masing moda.
c.
Bab VI Halaman - 16
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
DEPARTEMEN
PERHUBUNGAN
Hari / Tanggal
Waktu
I. Identitas Responden
(1) Nama *
(2) Pekerjaan
(3) Telepon
(4) Alamat
Wanita
Pria
* boleh tidak diisi jika atas permintaan responden
01
) Pegawai Negeri
05
) Pelajar/Mahasiswa
02
) Profesional/Dokter/Akuntan/Notaris/Engineer
06
03
) Karyawan Swasta
07
) Tidak Bekerja
04
) Wiraswasta
08
) Lainnya, sebutkan .
Jl.
) SD / Sederajat
05
) Sarjana / Strata 1
02
) SMP / Sederajat
06
) Pasca Sarjana
03
07
) Lainnya, sebutkan .
04
) Diploma 1
**
Zona * :
Zona * :
**
01 (
(20)
02
) Kendaraan Pribadi
) Angkutan Umum
TP
) < 1 jam
02 (
) 1 - 2 jam
02
) Tidak
03 (
) > 2 jam
Berapakah biaya transportasi yang Anda keluarkan untuk perjalanan dari dan ke airport?
01
) < 20.000
03
02
) 20.000 - 50.000
04
) 51.000 - 100.000
) > 100.000
01 (
) Ya
(22) Tarif yang pantas pada pemadu moda bandara untuk wilayah Jabotabek
01
) 20.000 - 50.000
02
) 51.000 - 100.000
03
) > 100.000
(23) Tarif yang pantas pada pemadu moda bandara untuk wilayah diluar Jabotabek
(
) 50.000 - 100.000
02
) 100.000 - 150.000
03
) > 150.000
BS
01
Kode
B. 1
01
) Tarif
02
) Ketepatan Waktu
03
) Keamanan
04
) Kenyamanan
Nama Zona
Kode
Nama Zona
BANTEN
C.5
Karawang
Cilegon
C.6
Purwakarta
B.2
Rangkas Bitung
C.7
Cikampek
B.3
Pandeglang
C.8
Bandung
B.4
Serang
C.9
Sukabumi
B.5
Tangerang
DKI JAKARTA
C.11
Ciamis
A.1
Blok M
C.12
Garut
A.2
Lebak Bulus
C.10
C.13
Tasikmalaya
A.3
Pasar Minggu
C.14
Cianjur
Kuningan
Gambir
C.15
Subang
Tanjung Priok
C.16
Sumedang
A.6
Grogol
C.17
Majalengka
A.7
Rawamangun
C.18
Indramayu
A.8
Kemayoran
C.19
A.9
Kampung Rambutan
IT
.
A.4
A.5
JAWA BARAT
Cirebon
JAWA TENGAH
D.1
Brebes
C.1
Bekasi
D.2
Tegal
C.2
Cikarang
D.3
Purwokerto
C.3
Depok
C.4
Bogor
4.2
Jumlah sampel
Bab VI Halaman - 17
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BANDARA
TP
4.3
BS
Langkah 3
IT
.
Bab VI Halaman - 18
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
5.
HASIL SURVEY
5.1
Pekerjaan Responden
Pada bagian pertama yaitu Indentitas responden, dilihat dari segi pekerjaan
responden melihat hasil survey pada gambar 5.1, responden terbanyak pada survey
wawancara pemadu moda di bandara mempunyai pekerjaan sebagai karyawan
swasta yang merupakan urutan terbesar pertama sebanyak 34 %, diurutan kedua
bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 19% dan diurutan ketiga adalah bekerja
sebagai pegawai negeri dengan prosentase sebesar 14%.Disamping itu masih banyak
lagi jenis pekerjaan pada responden namun mempunyai prosentasi yang kecil. Terlihat
TP
BS
Pekerjaan Responden
12%
12%
2% 2%
D
B.
5%
34%
IT
.
19%
14%
Pegaw ai
Profesional
Karyaw an Sw asta
Wirasaw asta
Pelajar/Mahasisw a
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja
Lainnya
Pendidikan Responden
Pada survey pemadu moda terdiri dari berbagai tingkatan pendidikan, dan dapat
dilihat pada gambar 5.2 nilai terbesar dari latar belakang pendidikan responden
adalah Sarjana/Strata 1 yaitu
belakang pendidikan SLA/sederajat yaitu sebesar 32% dan nilai tertinggi terbesar
ketiga masing masing responden berlatar belakang pendidikan Diploma 1 dan
Pasca Sarjana dengan masing masing prosentase yaitu sebesar 9%. Untuk melihat
hasil survey latar belakang pendidikan responden dapat dilihat pada gambar 5.2.
Bab VI Halaman - 19
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pendidikan Responden
9%
7%
SD/Sederajat
1% 4%
SLP/Sederajat
32%
SLA/sederajat
Diploma 1
sarjana /Starata 1
38%
Pasca sarjana
9%
Lainnya
Asal Perjalanan
TP
Pada survey ini untuk asal perjalanan kita mengambil 5 (lima) wilayah terbesar dari
asal perjalanan responden. Untuk urutan terbesar pertama asal perjalanan dari
responden adalah wilayah Bekasi dengan jumlah prosentase sebesar 31%, diurutan
kedua asal perjalanan adalah Depok dengan jumlah prosentase sebesar 23%, urutan
BS
ketiga asal perjalanan adalah Bogor dengan jumlah prosentase 19%, diurutan
keempat asal perjalanan adalah Bandung dengan jumlah prosentase sebesar 15%
dan diurutan kelima adalah asal perjalanan Serang dengan jumlah prosentase sebesar
12%. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 5.3.
IT
.
Asal Perjalanan
12%
15%
19%
31%
Bekasi
Depok
Bogor
Bandung
23%
Serang
B.
Tujuan Perjalanan
Pada tujuan perjanan didalam survey pemadu moda bandara ini diambil sebanyak 5
(lima) wilayah tujuan terbesar. Masing masing wilayah itu terdiri dari Bekasi, Depok,
Bogor, Bandung, Bintaro. Untuk urutan tertinggi terbesar tujuan perjalanan adalah
Bekasi dengan jumlah prosentasi sebesar 36%, diurutan kedua terbesar tujuan
perjalanan adalah Depok dengan jumlah prosentase sebesar 23%, diurutan ketiga
terbesar tujuan perjalanan adalah Bogor dengan jumlah prosentase sebesar 18%,
diurutan ke empat tujuan perjalanan adalah Bandung dengan jumlah prosentase
Bab VI Halaman - 20
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
sebesar 13% dan diurutan terbesar kelima adalah Bintaro dengan jumlah prosentase
sebesar 10%. Lebih lengkapnya gambar dapat dilihat pada gambar 5.4.
Tujuan Perjalanan
10%
13%
Bekasi
36%
Depok
Bogor
Bandung
18%
Bintaro
23%
TP
5.1.3
A.
BS
sebesar 62% dan yang menggunakan kendaraan pribadi sebesar 38%. Berarti dapat
disiimpulkan, pentingnya angkutan pemadu moda bandara. Dapat dilihat pada
gambar 5.5.
IT
.
38%
UMUM
PRIBADI
62%
Biaya Transport Untuk Perjalanan dari dan (ke) Bandara Saat ini (dalam rupiah)
Biaya transportasi untuk perjalanan dari dan (ke) bandara saat ini menurut responden
terbesar adalah mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000 Rp 50.000 sebanyak 59%
responden, diurutan kedua responden mengeluarkan biaya sebesar Rp 51.000 Rp
100.000 sebanyak 24%, diurutan ketiga responden mengeluarkan biaya untuk
perjalanan dari dan ke bandara sebesar > Rp 100.000 sebanyak 10% responden dan
diurutan terakhir responden mengeluarkan biaya perjalanan sebesar < Rp 20.000
sebanyak 7% responden. Dapat dilihat pada gambar 5.6.
Bab VI Halaman - 21
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Biaya Transportasi
10%
7%
< 20.000
24%
20.000 -50.000
51.000 - 100.000
> 100.000
59%
Tarif Maksimal Untuk Bus Bandara yang Melayani Penumpang Daerah Jabotabek
Untuk wilayah Jabotabek kemampuan responden dalam membayar tarif maksimal
TP
sebesar Rp.30.000 untuk pemadu moda bdndara, sebesar 68 % responden tidak setuju
dan sebesar 32% responden setuju. Hal ini menunjukan merupakan parameter kita
dalam menentukan tarif pemadu moda berikutnya. Tarif maksimal untuk bus bandara
BS
yang melayani penumpang daerah Jabotabek dapat dilihat pada gambar 5.7.
Setuju Tarif Maksim al Rp 30.000
IT
.
32%
Ya
Tidak
68%
D.
Wilayah yang Perlu Dilayani oleh Bus Bandara dari Wilayah yang Sudah Ada
(Jabotabek)
Dari hasil survey didapat 5 (lima) terbesar yang perlu dilayani oleh bus bandara untuk
wilayah Jabotabek dari wilayah wilayah yang sudah dilayani oleh bus bandara
adalah diurutan terbesar pertama adalah Bintaro dengan jumlah prosentase sebesar
31%, diurutan kedua adalah wilayah Tangerang sebesar 24%, diurutan ketiga adalah
wilayah Cibitung dengan jumlah prosentase sebesar 20%, diurutan ke empat adalah
wilayah Cilengsi dengan jumlah prosentase sebesar 14% dan diurutan kelima adalah
wilayah Depok dengan jumlah prosentase sebesar 11%.
Bab VI Halaman - 22
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11%
Bintaro
31%
14%
Tangerang
Cibitung
Cilengsi
20%
24%
Depok
E.
Wilayah yang Perlu Dilayani oleh Bus Bandara Pada (Luar Wilayah Jabotabek) Menurut
TP
hasil survey, wilayah yang perlu dilayani oleh bus bandara diluar wilayah Jabotabek
adalah diambil 5 (lima) wilayah terbesar. Urutan pertama adalah wilayah Karawang
dengan jumlah responden sebesar 27%, urutan ketiga adalah wilayah Serang dengan
jumlah responden sebesar 22%, diurutan ketiga wilayah Tasikmalaya dengan jumlah
BS
IT
.
13%
27%
Serang
17%
Karaw ang
Tasikmalaya
Cikampek
21%
22%
Cirebon
Gambar 5.9 Wilayah yang perlu Dilayani Bus Bandara Pada Luar
Wilayah Jabotabek
F.
Tarif Bus Bandara yang Sesuai dengan Wilayah yang Dilayani (Luar Wilayah Jabotabek)
Berdasarkan hasil survey, tarif untuk pemadu moda yang melayani diluar Jabotabek
berdasarkan wilayahnya diurutan pertama adalah sebesar Rp 30.000 dengan jumlah
persentasi sebesar 33%, diurutan kedua sebesar Rp 35.000 dengan prosentase sebesar
24%, diurutan ketiga sebesar Rp 40.000 dengan prosentase sebesar 18%, diurutan
keempat sebesar Rp 45.000 dengan prosentase sebesar 14% dan diurutan kelima
dalah Rp 50.000 dengan prosentase sebesar 11%. Tarif bandara yang sesuai dengan
wilayah yang dilayani dapat dilihat pada gambar 5.10
Bab VI Halaman - 23
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11%
33%
14%
30.000
35.000
40.000
45.000
18%
50.000
24%
Gambar 5.10 Tarif Bus Bandara yang Sesuai Dengan Wilayah yang Dilayani Pada Luar
Wilayah Jabotabek
5.2
A.
TP
BS
jenisnya,seperti pada gambar 5.11 didapat bahwa jumlah terbesar jenis pekerjaan
responden diurutan teratas adalah pegawai swasta dengan jumlah prosentase
sebesar 35%, diurutan kedua adalah bekerja sebagai wiraswasta yaitu dengan
prosentase sebesar 29% dan diurutan ketiga adalah sebagai ibu rumah tangga
IT
.
Pekerjaan Responden
14%
Pegaw ai
Profesional
2%
0%6% 2%
Karyaw an Sw asta
Wirasaw asta
12%
35%
29%
Pelajar/Mahasisw a
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja
Lainnya
B.
Pendidikan Responden
Pendidikan responden pada pengguna pelabuhan terdiri dari bermacam macam
tingkatan pendidikan. Disini akan dijelaskan berdasarkan tiga nilai terbesar dari hasil
survey. Pada urutan pertama adalah tingkat pendidikan strata 1 dengan jumlah
prosentase sebesar 42%, diurutan kedua adalah tingkat pendidikan SLTA dengan
jumlah prosentase sebesar 41% dan diurutan ketiga adalah Diploma dengan jumlah
prosentase sebesar 13%.
Bab VI Halaman - 24
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Pendidikan Responden
SD/Sederajat
2%
0%
2%
SLP/Sederajat
41%
42%
SLA/sederajat
Diploma 1
sarjana /Starata 1
Pasca sarjana
13%
Lainnya
5.2.2
A.
Asal Perjalanan
TP
Asal perjalanan responden pada pelabuhan terdiri dari bermacam macam asal
perjalanan yang tersebar baik di wilayah Jabotabek maupun di luar Jabotabek.
Dalam studi ini dijabarkan berdasarkan 5 (lima) wilayah terbanyak dari asal perjalanan
pengguna pelabuhan. Pada urutan pertama asal perjalanan terbesar adalah Bekasi
BS
dengan jumlah prosentase sebesar 30%, diurutan kedua wilayah pondok gede
dengan jumlah prosentase sebesar 25%, diurutan ketiga wilayah Depok dengan jumlah
prosentase sebesar 19%, dan diurutan keempat dan kelima masing masing pada
wilayah Bogor dan jatinegara dengan masing masing jumlah prosentase sama
IT
.
13%
30%
13%
Bekasi
Pondok Gede
Depok
Bogor
19%
25%
Jati Negara
A.
Tujuan Perjalanan
Sama seperti pada asal perjalanan, tujuan perjalanan pun menurut hasil survey
bermacam macam wilayahnya. Menurut hasil survey tujuan perjalanan dibagi
menjadi 5 (lima) wilayah terbesar. Wilayah tujuan perjalanan terbesar pertama adalah
Bekasi dengan jumlah prosentase sebesar 45%, diurutan kedua wilayah Depok dengan
prosentase sebesar 22%, diurutan ketiga wilayah Bogor dengan jumlah prosentase
sebesar 15%, diurutan keempat wilayah Cikarang dengan jumlah responden sebesar
Bab VI Halaman - 25
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11% dan diurutan kelima wilayah Tangerang dengan jumlah prosentase sebesar 7%.
Tujuan perjalanan dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut.
Tujuan Perjalanan
7%
11%
Bekasi
45%
Depok
Bogor
15%
Cikarang
Tangerang
22%
A.
TP
5.2.3
Survey Kendaraan yang digunakan dari dan ke pelabuhan terdiri dari kendaraan
pribadi dan kendaraan umum. Menurut hasil survey, kendaraan yang digunakan oleh
BS
IT
.
40%
UMUM
60%
PRIBADI
B.
oleh
pengguna
pelabuhan
dengan
jumlah
prosentase
sebesar
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
11%
8%
< 20.000
20.000 -50.000
36%
45%
51.000 - 100.000
> 100.000
C.
TP
Menurut hasil survey 88% responden mengatakan setuju apabila diadakannya bus
pelabuhan dan 12% mengatakan tidak setuju dengan adanya bus pelabuhan. Hal ini
disebabkan mungkin faktor ketakutannya responden akan tarif yang tinggi berlaku
dilihat pada gambar 5.17
BS
pada bus pelabuhan tersebut. Setuju atau tidaknya adanya bus pelabuhan dapat
Ya
Tidak
88%
IT
.
12%
D.
Bab VI Halaman - 27
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
10%
14%
Bekasi
36%
Bogor
Depok
Kampung melayu
19%
Pondok Gede
21%
TP
Tarif bus pelabuhan seperti pada gambar 5.19 yang terbesar responden memilih Rp
20.000 sebanyak 34%, diurutan kedua sebesar Rp 25.000 sebanyak 23%, diurutan
ketiga sebesar Rp 30.000 sebanyak 18%, diurutan keempat sebesar Rp 40.000
BS
11%
34%
IT
.
14%
20.000
25.000
30.000
40.000
18%
E.
23%
50.000
Bab VI Halaman - 28
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
6.
6.1
6.1.1
Bekasi
Jumlah sample 4000 dan survey dilaksanakan selama 7 hari, jadi dalam sehari
jumlah sample adalah 571 sample
TP
Jumlah sample 4000 dan survey dilaksanakan selama 7 hari, jadi dalam sehari
BS
IT
.
Demand selama 7 (tujuh) hari asal tujuan tiap tiap wilayah dari dan ke Bandara
WILAYAH
OD
POPULASI
ANCOL
35
5904
ANYER
1518
BABELAN
337
BANDENGAN
169
BANDUNG
50
8434
BANJARNEGARA
21
3542
BANTAR GEBANG
1012
BANTUL
23
3880
BANTEN
506
10
BEKASI
17
2868
11
BINTARA
16
2699
Bab VI Halaman - 29
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
BINTARO
65
10964
13
BLOK M
21
3542
14
BOGOR
23
3880
15
BOJONG
1012
16
BREBES
29
4892
17
BUARAN
17
2868
18
BULUNGAN
18
3036
19
BSD
25
4217
20
BUKIT DURI
843
21
BULAK KAPAL
17
2868
22
BUNGUR RAYA
169
23
CAKUNG
10
1687
24
CAWANG
29
4892
25
CEMPAKA PUTIH
843
26
CENGKARENG
16
2699
27
CENGKEH BARAT
1518
28
CIAMIS
26
4386
29
CIANJUR
30
5060
30
CIAWI
843
31
CIBARENGKAK
30
5060
32
CIBINONG
30
5060
33
CIBODAS
337
IT
.
BS
TP
12
CIBUBUR
42
7085
35
CIGANJUR
21
3542
36
CIJANTUNG
17
2868
37
CIKAMPEK
45
7591
38
CIKARANG
65
10964
39
CIKARET
19
3205
40
CIKEAS
25
4217
41
CIKINI
337
42
CIKOPO
45
7591
43
CILACAP
25
4217
44
CILANDAK
17
2868
45
CILEDUK
19
3205
46
CILEGON
1518
47
CILENGSI
11
1856
48
CILILITAN
16
2699
49
CILIMUS
18
3036
50
CILINCING
169
51
CILOSARI
24
4048
34
Bab VI Halaman - 30
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
CIMAHI
50
8434
53
CIMANGGIS
23
3880
54
CINERE
14
2362
55
CIPANAS
24
4048
56
CIPAYUNG
23
3880
57
CIPETE
17
2868
58
CIPINANG
20
3374
59
CIPONDOH
21
3542
60
CIPULIR
337
61
CIREBON
22
3711
62
CISALAK
20
3374
63
CISARUA
25
4217
64
CITEUREP
18
3036
65
CONDET
22
3711
66
CUT MUTIA
675
67
CUPANG
13
2193
68
CURUG NANGKA
169
69
DAAN MOGOT
35
5904
70
DEPOK
45
7591
71
DUREN SAWIT
14
2362
72
DURIAN I
16
2699
73
GADJAH MADA
506
IT
.
BS
TP
52
GALAXY
21
3542
75
GAMBIR
1518
76
GAMPRIT
35
5904
77
GANDA AGUNG
17
2868
78
GARUT
29
4892
79
GLODOK
1181
80
GROGOL
42
7085
81
GUNUNG SAHARI
675
82
H.SUDIRMAN
1349
83
HAJI ROHIM
13
2193
84
HALIM
14
2362
85
HARAPAN BARU
169
86
HARAPAN INDAH
169
87
HARMONI
13
2193
88
INDRAMAYU
1349
89
JAGAKARSA
28
4723
90
JAKARTA BARAT
45
7591
91
JAKARTA PUSAT
12
2024
74
Bab VI Halaman - 31
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
JAKARTA TIMUR
15
2530
JAKARTA UTARA
35
5904
94
JATI ASIH
843
95
JATI BENING
1181
96
JATI KUNINGAN
13
2193
97
JATI KERAMAT
1518
98
JATINEGARA
42
7085
99
JATI SAMPURNA
675
100
JATIWARINGIN
843
101
JATILUHUR
23
3880
102
JAWA TENGAH
1012
103
JOGJAKARTA
1518
104
JOHAR BARU
12
2024
105
KALIBATA
337
106
KALIDERES
843
107
KALIMALANG
32
5398
108
KALISARI
11
1856
109
KAMPUNG RAMBUTAN
1518
110
KAMPUNG HANKAM
169
111
KAMPUNG MAKASAR
337
112
KAMPUNG MELAYU
21
3542
113
KAMPUNG MUJI
14
2362
IT
.
BS
TP
92
KAMPUNG PEMUDA
17
2868
115
KARANG ASEM
13
2193
116
KARAWANG
17
2868
117
KARAWACI
17
2868
118
KARET
13
2193
119
KAYU MANIS
337
120
KEBAGUSAN
11
1856
121
KEBAYORAN BARU
15
2530
122
KEBAYORAN LAMA
843
123
KEBON JERUK
45
7591
124
KEBON KACANG
16
2699
125
KEBON SIRIH
843
126
KELAPA GADING
337
127
KLENDER
17
2868
128
KEMANG
18
3036
129
KEMAYORAN
506
130
KEMBANGAN
22
3711
131
KENCANA
1349
114
Bab VI Halaman - 32
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
KERANJI
13
2193
133
KERANGGAN
22
3711
134
KOJA
1349
135
KOLONEL SUTARTO
337
136
KOPO
40
6747
137
KOTA
15
2530
138
KAMPUNG BANDAN
15
2530
139
KRAMAT LONTAR
1518
140
KERAMAT RAYA
35
5904
141
KAMPUNG MELAYU
675
142
KERAMAT JATI
30
5060
143
KERAMAT SENTIONG
1518
144
KUNINGAN
11
1856
145
LEBAK BULUS
1349
146
LENTENG AGUNG
18
3036
147
LIPO CIKARANG
38
6410
148
MAJALENGKA
14
2362
149
MAMPANG
22
3711
150
MANGGA BESAR
1012
151
MANGGA DUA
31
5229
152
MANGGARAI
10
1687
153
MARGONDA
42
7085
IT
.
BS
TP
132
MATRAMAN
10
1687
155
MENTENG
17
2868
156
MERAK
10
1687
157
MERUYA
17
2868
158
MUARA CIPINANG
20
3374
159
NAROGONG
337
160
OTISTA
14
2362
161
PULO GADUNG
13
2193
162
PANDEGLANG
1181
163
PADEMANGAN
10
1687
164
PAHLAWAN
1181
165
PALMERAH
19
3205
166
PAMULANG
20
3374
167
PANCORAN
23
3880
168
PARUNG
10
1687
169
PASAR BARU
1181
170
PASAR MINGGU
20
3374
171
PASAR REBO
19
3205
154
Bab VI Halaman - 33
PATI
337
173
PONDOK GEDE
337
174
PONDOK KOPI
1012
175
PONDOK KELAPA
30
5060
176
PEJOMPONGAN
1181
177
PEKALONGAN
506
178
PENGASINAN KAMPUNG
25
4217
179
PEDONGKELAN
14
2362
180
PENGGILINGAN
32
5398
181
PEJATEN
17
2868
182
PERMATA HIJAU
506
183
1012
184
PERUM II
18
3036
185
PESANGGRAHAN
11
1856
186
PERUMAHAN CIPTO
675
187
PERUMAHAN GALAXY
1181
188
PERUMPUNG
35
5904
189
PETUKANGAN
169
190
PINANG RANTI
20
3374
191
PISANGAN MAS
17
2868
192
PLUIT
169
193
PLUMPANG
337
BS
TP
172
IT
.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
PONDOK MELATI
1518
195
PONDOK AREN
1349
196
PONDOK INDAH
337
197
PONDOK PINANG
1349
198
PONDOK UNGU
12
2024
199
PONDOK WAKI
21
3542
200
PORIS
1518
201
PULO MAS
13
2193
202
PURI INDAH
506
203
PURWAKARTA
16
2699
204
PURWOKERTO
1349
205
RAWAMANGUN
19
3205
206
RAGUNAN
11
1856
207
RANGKAS BITUNG
1181
208
RAWA BAMBU
1181
209
RAWA BEBEK
169
210
RAWA BELONG
506
211
RAWA BUAYA
337
194
Bab VI Halaman - 34
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
RAWASARI
1349
213
RAWA BADAK
337
214
RAYA CIRACAS
169
215
ROXY
1349
216
SALEMBA
1518
217
SARINAH
14
2362
218
SAWAH BESAR
506
219
SAWANGAN
29
4892
220
SEMARANG
16
2699
221
SEMPER
843
222
SENAYAN
17
2868
223
SENEN
32
5398
224
SERANG
20
3374
225
SEROSA
1518
226
SERPONG
10
1687
227
SETIA BUDI
675
228
SITU PANDANG
10
1687
229
SLIPI
50
8434
230
SUBANG
1012
231
SUKABUMI
1518
232
SUMEDANG
337
233
SUMUR BATU
1181
IT
.
BS
TP
212
SUNDA KELAPA
12
2024
235
SUNTER
13
2193
236
TAMAN KOTA
1349
237
TAMAN PURING
19
3205
238
TAMBUN
169
239
TANAH ABANG
1012
240
TANAH KUSIR
60
10121
241
TANGERANG
1518
242
TANJUNG PRIOK
10
1687
243
TAMAN MINI
675
244
TAMBORA
675
245
TARUNA
33
5567
246
TASIKMALAYA
27
4554
247
TEBET
1349
248
TEGAL
17
2868
249
TEGAL ALUR
21
3542
250
TENGKU UMAR
1012
251
TIGA RAKSA
1012
234
Bab VI Halaman - 35
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
252
TIMUR III
30
5060
253
VETERAN
65
10964
254
WARAKAS
1518
4000
674395
JUMLAH
Setelah mengetahui demand demand perwilayah yang dari dan ke bandara maka
langkah selanjutnya adalah demand demang tersebut menjadi dua yaitu demand
yang menggunakan angkutan pribadi dan demand yang menggunakan angkutan
umum. Untuk mengatahui demand asal tujuan dan jumlah populasi dari masing
masing wilayah dari dan ke bandara yang menggunkana angkutan pribadi dan
angkutan umum maka dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut.
WILAYAH
OD
Populasi
Angkutan
Angkutan
Pribadi
Pribadi
Populasi
Angkutan
Pribadi Per
hari
OD
Angkutan
Umum
Populasi
Angkutan
Umum Per
OD
POPULASI
5904
20
3374
482
15
361
1518
843
120
96
337
337
48
169
24
BS
NO
TP
hari
ANCOL
35
ANYER
BABELAN
BANDENGAN
BANDUNG
50
8434
40
6747
964
10
241
BANJARNEGARA
21
3542
11
1856
265
10
241
BANTAR GEBANG
1012
675
96
48
BANTUL
23
3880
13
2193
313
10
241
BANTEN
506
337
48
24
10
BEKASI
17
2868
12
2024
289
120
11
BINTARA
16
2699
11
1856
265
120
12
BINTARO
65
10964
50
8434
1205
15
361
13
BLOK M
21
3542
15
2530
361
145
14
BOGOR
23
3880
17
2868
410
145
15
BOJONG
1012
675
96
48
16
BREBES
29
4892
19
3205
458
10
241
17
BUARAN
17
2868
1349
193
217
18
BULUNGAN
18
3036
1518
217
217
19
BSD
25
4217
17
2868
410
193
20
BUKIT DURI
843
337
48
72
21
BULAK KAPAL
17
2868
14
2362
337
72
22
BUNGUR RAYA
169
24
IT
.
Bab VI Halaman - 36
CAKUNG
10
1687
1012
145
96
24
CAWANG
29
4892
20
3374
482
217
25
CEMPAKA PUTIH
843
675
96
24
26
CENGKARENG
16
2699
11
1856
265
120
27
CENGKEH BARAT
1518
1012
145
72
28
CIAMIS
26
4386
23
3880
554
72
29
CIANJUR
30
5060
20
3374
482
10
241
30
CIAWI
843
675
96
24
31
CIBARENGKAK
30
5060
25
4217
602
120
32
CIBINONG
30
5060
25
4217
602
120
33
CIBODAS
337
169
24
24
34
CIBUBUR
42
7085
35
5904
843
169
35
CIGANJUR
21
3542
16
2699
386
120
36
CIJANTUNG
17
2868
10
1687
241
169
37
CIKAMPEK
45
7591
41
6916
988
96
38
CIKARANG
65
10964
55
9278
1325
10
241
39
CIKARET
19
3205
13
2193
313
145
40
CIKEAS
25
4217
19
3205
458
145
41
CIKINI
337
337
48
42
CIKOPO
45
7591
35
5904
843
10
241
43
CILACAP
25
4217
21
3542
506
96
44
CILANDAK
17
2868
1518
217
193
45
CILEDUK
46
CILEGON
47
CILENGSI
48
CILILITAN
49
CILIMUS
50
IT
.
BS
23
TP
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
3205
11
1856
265
193
1518
1012
145
72
11
1856
1012
145
120
16
2699
1349
193
193
18
3036
14
2362
337
96
CILINCING
169
169
24
51
CILOSARI
24
4048
14
2362
337
10
241
52
CIMAHI
50
8434
35
5904
843
15
361
53
CIMANGGIS
23
3880
20
3374
482
72
54
CINERE
14
2362
10
1687
241
96
55
CIPANAS
24
4048
20
3374
482
96
56
CIPAYUNG
23
3880
18
3036
434
120
57
CIPETE
17
2868
14
2362
337
72
58
CIPINANG
20
3374
15
2530
361
120
59
CIPONDOH
21
3542
15
2530
361
145
60
CIPULIR
337
337
48
61
CIREBON
22
3711
11
1856
265
11
265
62
CISALAK
20
3374
10
1687
241
10
241
19
Bab VI Halaman - 37
CISARUA
25
4217
15
2530
361
10
241
64
CITEUREP
18
3036
14
2362
337
96
65
CONDET
22
3711
17
2868
410
120
66
CUT MUTIA
675
506
72
24
67
CUPANG
13
2193
1518
217
96
68
CURUG NANGKA
169
169
24
69
DAAN MOGOT
35
5904
28
4723
675
169
70
DEPOK
45
7591
40
6747
964
120
71
DUREN SAWIT
14
2362
10
1687
241
96
72
DURIAN I
16
2699
10
1687
241
145
73
GADJAH MADA
506
337
48
24
74
GALAXY
21
3542
17
2868
410
96
75
GAMBIR
1518
1012
145
72
76
GAMPRIT
35
5904
30
5060
723
120
77
GANDA AGUNG
17
2868
14
2362
337
72
78
GARUT
29
4892
19
3205
458
10
241
79
GLODOK
1181
675
96
72
80
GROGOL
42
7085
30
5060
723
12
289
81
GUNUNG SAHARI
675
506
72
24
82
H.SUDIRMAN
1349
1181
169
24
83
HAJI ROHIM
13
2193
1518
217
96
84
HALIM
14
2362
11
1856
265
72
85
HARAPAN BARU
86
HARAPAN INDAH
87
HARMONI
88
INDRAMAYU
89
IT
.
BS
63
TP
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
169
169
24
169
169
24
13
2193
1349
193
72
1349
843
120
72
JAGAKARSA
28
4723
20
3374
482
193
90
JAKARTA BARAT
45
7591
35
5904
843
10
241
91
JAKARTA PUSAT
12
2024
10
1687
241
48
92
JAKARTA TIMUR
15
2530
13
2193
313
48
JAKARTA UTARA
35
5904
28
4723
675
169
94
JATI ASIH
843
506
72
48
95
JATI BENING
1181
675
96
72
96
JATI KUNINGAN
13
2193
10
1687
241
72
97
JATI KERAMAT
1518
843
120
96
98
JATINEGARA
42
7085
30
5060
723
12
289
99
JATI SAMPURNA
675
506
72
24
100
JATIWARINGIN
843
675
96
24
101
JATILUHUR
23
3880
13
2193
313
10
241
102
JAWA TENGAH
1012
675
96
48
Bab VI Halaman - 38
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
103
JOGJAKARTA
1518
1012
145
72
104
JOHAR BARU
12
2024
1181
169
120
105
KALIBATA
337
337
48
106
KALIDERES
843
675
96
24
107
KALIMALANG
32
5398
18
3036
434
14
337
108
KALISARI
11
1856
1518
217
48
1518
843
120
96
169
169
24
KAMPUNG
109
RAMBUTAN
KAMPUNG
110
HANKAM
KAMPUNG
MAKASAR
337
169
24
24
112
KAMPUNG MELAYU
21
3542
15
2530
361
145
113
KAMPUNG MUJI
14
2362
10
1687
241
96
TP
111
KAMPUNG
PEMUDA
17
2868
10
1687
241
169
115
KARANG ASEM
13
2193
10
1687
241
72
116
KARAWANG
17
2868
11
1856
265
145
117
KARAWACI
17
2868
12
2024
289
120
118
KARET
13
2193
1349
193
120
119
KAYU MANIS
337
337
48
120
KEBAGUSAN
11
1856
1518
217
48
121
KEBAYORAN BARU
15
2530
1181
169
120
122
KEBAYORAN LAMA
843
506
72
48
123
KEBON JERUK
45
7591
40
6747
964
120
124
KEBON KACANG
16
2699
12
2024
289
96
125
KEBON SIRIH
843
675
96
24
126
KELAPA GADING
337
169
24
24
127
KLENDER
17
2868
14
2362
337
72
128
KEMANG
18
3036
14
2362
337
96
129
KEMAYORAN
506
337
48
24
130
KEMBANGAN
22
3711
18
3036
434
96
131
KENCANA
1349
843
120
72
132
KERANJI
13
2193
1349
193
120
133
KERANGGAN
22
3711
17
2868
410
120
134
KOJA
1349
843
120
72
IT
.
BS
114
KOLONEL
135
SUTARTO
337
337
48
136
KOPO
40
6747
30
5060
723
10
241
137
KOTA
15
2530
1518
217
145
Bab VI Halaman - 39
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
KAMPUNG
138
BANDAN
15
2530
10
1687
241
120
139
KRAMAT LONTAR
1518
1349
193
24
140
KERAMAT RAYA
35
5904
25
4217
602
10
241
KAMPUNG
141
MELAYU
675
506
72
24
142
KERAMAT JATI
30
5060
20
3374
482
10
241
KERAMAT
143
SENTIONG
1518
1012
145
72
144
KUNINGAN
11
1856
1518
217
48
145
LEBAK BULUS
1349
843
120
72
LENTENG
AGUNG
18
3036
14
2362
337
96
147
LIPO CIKARANG
38
6410
25
4217
602
13
313
148
MAJALENGKA
14
2362
12
2024
289
48
149
MAMPANG
22
3711
18
3036
434
96
150
MANGGA BESAR
1012
843
120
24
151
MANGGA DUA
31
5229
26
4386
627
120
152
MANGGARAI
10
1687
1012
145
96
153
MARGONDA
42
7085
30
5060
723
12
289
154
MATRAMAN
155
MENTENG
156
MERAK
157
MERUYA
BS
IT
.
10
1687
1012
145
96
17
2868
13
2193
313
96
10
1687
1012
145
96
17
2868
13
2193
313
96
MUARA
TP
146
158
CIPINANG
20
3374
18
3036
434
48
159
NAROGONG
337
337
48
160
OTISTA
14
2362
1518
217
120
161
PULO GADUNG
13
2193
10
1687
241
72
162
PANDEGLANG
1181
843
120
48
163
PADEMANGAN
10
1687
1012
145
96
164
PAHLAWAN
1181
843
120
48
165
PALMERAH
19
3205
17
2868
410
48
166
PAMULANG
20
3374
14
2362
337
145
167
PANCORAN
23
3880
13
2193
313
10
241
168
PARUNG
10
1687
1181
169
72
Bab VI Halaman - 40
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
169
PASAR BARU
1181
843
120
48
170
PASAR MINGGU
20
3374
15
2530
361
120
171
PASAR REBO
19
3205
10
1687
241
217
172
PATI
337
337
48
173
PONDOK GEDE
337
169
24
24
174
PONDOK KOPI
1012
843
120
24
175
PONDOK KELAPA
30
5060
20
3374
482
10
241
176
PEJOMPONGAN
1181
1012
145
24
177
PEKALONGAN
506
337
48
24
PENGASINAN
KAMPUNG
25
4217
15
2530
361
10
241
179
PEDONGKELAN
14
2362
10
1687
241
96
180
PENGGILINGAN
32
5398
25
4217
602
169
181
PEJATEN
17
2868
14
2362
337
72
182
PERMATA HIJAU
506
337
48
24
183
HARAPAN INDAH
184
PERUM II
18
185
PESANGGRAHAN
11
186
CIPTO
PERUMAHAN
1012
843
120
24
3036
12
2024
289
145
1856
1349
193
72
IT
.
PERUMAHAN
BS
PERUM
TP
178
675
506
72
24
1181
843
120
48
35
5904
22
3711
530
13
313
GALAXY
188
PERUMPUNG
189
PETUKANGAN
169
169
24
190
PINANG RANTI
20
3374
10
1687
241
10
241
191
PISANGAN MAS
17
2868
10
1687
241
169
192
PLUIT
169
169
24
193
PLUMPANG
337
45
7591
1084
72
194
PONDOK MELATI
1518
843
120
96
195
PONDOK AREN
1349
1012
145
48
196
PONDOK INDAH
337
337
48
187
PONDOK
197
PINANG
1349
843
120
72
198
PONDOK UNGU
12
2024
1012
145
145
199
PONDOK WAKI
21
3542
11
1856
265
10
241
Bab VI Halaman - 41
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
200
PORIS
1518
843
120
96
201
PULO MAS
13
2193
1349
193
120
202
PURI INDAH
506
337
48
24
203
PURWAKARTA
16
2699
13
2193
313
72
204
PURWOKERTO
1349
843
120
72
205
RAWAMANGUN
19
3205
10
1687
241
217
206
RAGUNAN
11
1856
1181
169
96
BITUNG
1181
675
96
72
208
RAWA BAMBU
1181
843
120
48
209
RAWA BEBEK
169
169
24
210
RAWA BELONG
506
337
48
24
211
RAWA BUAYA
337
169
24
24
212
RAWASARI
1349
1012
145
48
213
RAWA BADAK
337
337
48
214
RAYA CIRACAS
169
20
3374
482
96
215
ROXY
1349
843
120
72
216
SALEMBA
1518
1012
145
72
217
SARINAH
14
2362
11
1856
265
72
218
SAWAH BESAR
506
337
48
24
219
SAWANGAN
220
SEMARANG
221
SEMPER
222
SENAYAN
223
SENEN
224
IT
.
BS
207
TP
RANGKAS
4892
19
3205
458
10
241
16
2699
12
2024
289
96
843
675
96
24
17
2868
14
2362
337
72
32
5398
20
3374
482
12
289
SERANG
20
3374
15
2530
361
120
225
SEROSA
1518
843
120
96
226
SERPONG
10
1687
1012
145
96
227
SETIA BUDI
675
506
72
24
228
SITU PANDANG
10
1687
1181
169
72
229
SLIPI
50
8434
40
6747
964
10
241
230
SUBANG
1012
675
96
48
231
SUKABUMI
1518
1012
145
72
232
SUMEDANG
337
169
24
24
233
SUMUR BATU
1181
843
120
48
234
SUNDA KELAPA
12
2024
10
1687
241
48
29
Bab VI Halaman - 42
SUNTER
13
2193
10
1687
241
72
236
TAMAN KOTA
1349
843
120
72
237
TAMAN PURING
19
3205
10
1687
241
217
238
TAMBUN
169
169
24
239
TANAH ABANG
1012
843
120
24
240
TANAH KUSIR
60
10121
45
7591
1084
15
361
241
TANGERANG
1518
843
120
96
242
TANJUNG PRIOK
10
1687
1012
145
96
243
TAMAN MINI
675
506
72
24
244
TAMBORA
675
337
48
48
245
TARUNA
33
5567
18
3036
434
15
361
246
TASIKMALAYA
27
4554
20
3374
482
169
247
TEBET
1349
843
120
72
248
TEGAL
17
2868
14
2362
337
72
249
TEGAL ALUR
21
3542
15
2530
361
145
250
TENGKU UMAR
1012
843
120
24
251
TIGA RAKSA
1012
675
96
48
252
TIMUR III
30
5060
20
3374
482
10
241
253
VETERAN
65
10964
44
7422
1060
18
434
254
WARAKAS
1518
843
120
96
491880
70269
1100
27544
IT
.
JUMLAH
BS
235
TP
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
4000
674395
2900
Setelah dibagi menjadi demand demand antara pengguna angkutan umum dan
angkutan pribadi, diapat bahwa yang menggunakan angkutan umum adalah
sebanyak 27.544 per hari dari 4000 sample selama 7 hari. Maka tahap selanjutnya
adalah mengelompokan demand demand yang menggunakan angkutan umum
tersebut. Pengelompokan pengelompokan demand berdasarkan pengguna
angkutan umum dikelompokan berdasarkan zona zona wilayah terdekat atau yang
dilewati dengan pemadu moda yang sudah ada dan pemadu moda rencana, pada
studi ini diambil 14 wilayah yang dilayani pemadu moda atau jalur eksisting dan 7
wilayah rencana trayek pemadu moda untuk dianalisis lebih lanjut. Wilayah - wilayah
pengelompokan berdasarkan trayek pemadu moda dapat dilihat pada tabel berikut.
Bab VI Halaman - 43
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tabel 6.3 Pengelompokan OD tiap tiap wilayah berdasarkan trayek Pemadu Moda
Gambir
Rawamangun
Blok M
Tanjung Priok
Kemayoran
Kp. Rambutan
Ps.Minggu
Bogor
Bekasi
Lebak Bulus
Serang
Mangga Dua
Bandung
Grogol
Jatinegara
Cikarang
Tangerang
Bintaro
Cibubur
Depok
Bukit Duri
Buaran
Blok M
Bandengan
Bungur Raya
Cengkeh Barat
Ciganjur
Bogor
Babelan
Cilandak
Banten
Ancol
Bandung
Daan Mogot
Jatinegara
Cikarang
BSD
Bintaro
Cibinong
Depok
Cikini
Cipinang
Bulungan
Cilincing
Cempaka Putih
Cijantung
Condet
Bojong
Bantar Gebang
Cinere
Cilegon
Jakarta Utara
Cibarengkak
Grogol
Kalimalang
Lippo Cikarang
Cengkareng
Tanah Kusir
Cibubur
Jagakarsa
Veteran
Cut Mutia
Duren Sawit
Cipete
Koja
Gunung Sahari
Cililitan
Kalibata
Ciawi
Bekasi
Cipulir
Cupang
Keramat Jati
Cikampek
Slipi
Penggilingan
Gamprit
Cileduk
Cikeas
Margonda
Gadjah Mada
Jakarta Timur
Kebayoran Baru
Plumpang
Johar Baru
Halim
Kebagusan
Cibodas
Bintara
Kebayoran Lama
Curug Nangka
Mangga Dua
Cikopo
Jakarta Barat
Perumpung
Ganda Agung
Cipondoh
Cilengsi
Pondok Kelapa
Klender
Kemang
Rawa Badak
Kayu Manis
Kalisari
Lenteng Agung
Cikaret
Bulak Kapal
Pamulang
Pandeglang
Keramat Raya
Cimahi
Kebon jeruk
Kampung Melayu
Durian I
Cimanggis
Pengasinan Kampung
Glodok
Muara Cipinang
Mampang
Semper
Kelapa Gading
Kp Rambutan
Pahlawan
Cilosari
Cakung
Permata Hijau
Rangkas Bitung
Senen
Kopo
Palmerah
Pisangan Mas
Karawaci
Cisalak
Sawangan
H.Sudirman
Pulo Gadung
Senayan
Sunda Kelapa
Kemayoran
Kp Hankam
Pancoran
Cipanas
Galaxy
Pesanggrahan
Serang
Cawang
Kembangan
Keranggan
Timur III
Harmoni
Pedongkelan
Taman Puring
Sunter
Kencana
Kp Makasar
Pasar Minggu
Cipayung
Gamprit
Lebak Bulus
anyer
Tebet
Meruya
Jakarta Pusat
Pulo Mas
Tegal Alur
Tanjung Priok
Keramat Lontar
Kp Melayu
Pejaten
Cisarua
Ganda Agung
Petukangan
merak
Karet
Rawamangun
Warakas
Mangga Besar
Mahoni
Ragunan
Citeurep
H.Rohim
Pondok Indah
Kalideres
Kebon Kacang
Rawasari
Pademangan
Pasar Rebo
Parung
Harapan Baru
Pondok Pinang
Kebon Sirih
cakung
Pasar Baru
Pinang Ranti
Cilengsi
Harapan Indah
Rawa Belong
Sumur batu
Pondok Melati
Kota
ST
P
Gambir
Cibodas
Perum II
Pluit
Pondok Aren
Poris
Jati Asih
Puri Indah
Raya Ciracas
Jati Bening
Rawa Buaya
Keramat Sentiong
Taman Mini
Jati Keramat
Serpong
Manggarai
Situ Pandang
Otista
Pejompongan
Perumahan Cipto
Rawa bambu
Roxy
Salemba
Sarinah
Sawah Besar
Setia Budi
Tanah Abang
Tambora
Tengku Umar
serosa
Jati Waringin
Taman Kota
Keranji
Tangerang
Narogong
Tiga Raksa
Pondok Gede
Pondok Kopi
IT
Matraman
Jati Sampurna
Perumahan Galaxy
Pondok Ungu
Rawa Bebek
Tambun
Menteng
.B
Kampung Bandan
Bab VI Halaman - 44
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
karena pada
wilayah wilayah itulah yang mempunyai jumlah demand yang cukup tinggi
berdasarkan identifikasi potensi demand. Untuk mengetahui besaran demand
pada jalur eksisting dan jalur rencana pemadu moda bandara adalah seperti
pada tabel 6.4.
Tabel 6.4 OD tiap tiap wilayah berdasarkan trayek Pemadu Moda
NO
TRAYEK
BULAN
OD
AGUSTUS
PERHARI
JALUR EKSISTING
77198
2573
RAWAMANGUN
75898
2530
GAMBIR
110346
3678
KEMAYORAN
4251
142
MANGGA DUA
2491
83
BEKASI
74310
2477
BOGOR
74100
2470
KAMPUNG RAMBUTAN
69665
2322
PASAR MINGGU
56291
1876
10
TANJUNG PRIOK
22589
753
11
MERAK
572
19
12
LEBAK BULUS
28004
933
13
CIKARANG
6911
230
BANDUNG
40500
1350
IT
.
D
14
JALUR RENCANA
GROGOL
1005
JATINEGARA
1018
TANGERANG
950
BINTARO
950
CIBUBUR
800
6.1.2
TP
BLOK M
BS
DEPOK
1002
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Jumlah sample 1000 dan survey dilaksanakan selama 3 hari, jadi dalam sehari
TP
BS
Jumlah penumpang asal tujuan Bekasi sebesar 250 penumpang per 3 hari
sehingga dalam sehari 83 penumpang
Jumlah sample 1000 dan survey dilaksanakan selama 3 hari, jadi dalam sehari
IT
.
Jumlah penumpang asal tujuan Depok sebesar 120 penumpang per 3 hari
Contoh hasil analisis diatas menyebutkan bahwa jumlah demand per hari pada
daerah Bekasi dan Depok masing masing sebesar 362 dan 184. Untuk lebih
jelasnya jumlah demand dari masing masing wilayah dari dan ke pelabuhan
Tanjung Priok adalah seperti pada tabel 6.5.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tujuan Perjalanan
OD
HARI
POPULASI
PER HARI
Bantar gebang
25
109
36
Bekasi
250
1086
362
blok M
25
109
36
Bogor
35
152
51
Cibitung
20
87
29
Cikampek
25
109
36
Cikarang
23
100
33
Ciputat
20
87
29
Depok
120
521
174
10
Gambir
26
113
38
11
Jatiwaringin
27
117
39
12
Jatinegara
20
87
29
13
Kalibata
20
87
29
14
Karawang
24
104
35
15
Kebayoran lama
23
100
33
16
Lenteng Agung
26
113
38
17
Mampang Prapatan
23
100
33
18
Pasar Minggu
22
96
32
IT
.
BS
TP
Pasar Rebo
24
104
35
20
Pondok Gede
75
326
109
21
Pikbar
22
96
32
22
Purwakarta
27
117
39
23
Serang
25
109
36
24
Tangerang
23
100
33
25
Tanjung Barat
25
109
36
26
Tasikmalaya
25
109
36
1000
4342
1447
19
Jumlah
Berdasarkan tabel 6.5 dengan jumlah sample 1000 pada pelabuhan Tanjung Priok
di dapat jumlah demand sebesar 4342 selama satu minggu dan 1447 selama satu
hari.
Saat ini pemadu moda pada pelabuhan belum tersedia, sehingga dilakukan
survey dan berdasarkan survey maka didapat wilayah wilayah mana sajakah
yang mempunyai demand yang tinggi dibandingkan dengan wilayah wilayah
Bab VII Halaman - 47
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
adalah Bekasi, Bogor, Depok, Kampung Melayu, Pondok Gede. Tetapi belum
tentu dapat direalisasikan rute rute rencana tersebut mengingat perlu adanya
analisis terlebih dahulu apakah dengan demand yang ada saat ini pemadu
moda pelabuhan dapat maksimal. Untuk lebih lengkapnya perlu dilakukan
identifikasi rute dan pola operasi terlebih dahulu yang akan dijelaskan pada bab
IT
.
BS
TP
selanjutnya.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
7.
IDENTIFIKASI RUTE
7.1
TP
di atas kendaraan (angkutan umum). Tetapi, hal tertentu dapat terjadi. Jika
kemacetan pada ruas jalan yang diakibatkan oleh angkutan pribadi meningkat,
bus yang beroperasi pada ruas jalan yang sama akan meningkat pula waktu
BS
perjalanannya.
7.1.1 Bandara Soekarno Hatta
Pada bab sebelumnya telah diketahui identitas dari potensi demand, sehingga
setelah mengetahui potensi demand nya maka ditentukan oleh rute rute
IT
.
alternative sebagai realisasi dari hasil wilayah potensi demand yang harus dilayani
oleh pemadu moda pada bandara Soekarno Hatta. Wilayah yang perlu dilayani
oleh pemadu moda dari wilayah wilayah lainnya yang sudah ada berdasarkan
hasil survey dan identifikasi potensi demand pada bab sebelumnya adalah
Grogol, Jatinegara, Cikarang, Tangeramg, Bintaro, Cibubur.
7.1.2
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
7.2
satu
pendekatan
yang
paling
sering
digunakan
adalah
TP
BS
bobot yang berbeda bagi faktor waktu tempuh dan faktor jarak tempuh untuk
menggambarkan persepsi pengendara dalam kedua faktor tersebut. Terdapat
bukti kuat yang menunjukan bahwa waktu tempuh mempunyai bobot lebih
dominan daripada jarak tempuh bagi pergerakan di dalam kota.
IT
.
7.2.1
Disini dalam menentukan rute rencana dari jalur jalur yang direkomendasikan
untuk jalur pemadu moda kami menetapkan sebagian besar melalui jalan tol
7.2.2
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
.
BS
TP
.B
ST
P
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
IT
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
8.
POLA OPERASI
8.1
.B
ST
P
Tabel 8.1 Rute dan karakteristik Pemadu Moda Bandara Soekarno - Hatta
No
Trayek
Gambir
Rawamangun
Blok M
Bus
Tarif
Jam Brgkt
(Trip I)
Interval
Operator
19
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
14
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Tanjung Priok
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kemayoran
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Kp. Rambutan
15
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Pasar Minggu
12
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bogor
16
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
Bekasi
16
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
10
Lebak Bulus
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
11
Serang-Banten
Rp 28.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
12
Mangga Dua
Rp 20.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
13
Cikarang
Rp 30.000,-
04.00 WIB
15 30 menit
Damri
1 14
Bandung
30
Rp 75.000,-
02.00 WIB
IT
Jumlah
60 menit
Primajasa
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
2. Jumlah Demand
Berdasarkan analisis pada bab 6 maka di dapat demand pada wilayah wilayah
yang dilayani pemadu moda ssaat ini pada bandara, berdasarkan jumlah
penumpang turun naik di Bandara Soekarno-Hatta tahun 2008, adalah sebagai
berikut :
Bekasi
Bogor
Serang
Gambir
Blok M
Rawamangun
Pasar Minggu
Lebak Bulus
Tanjung Priok
Kemayoran
Cikarang
Mangga Dua
.B
ST
P
Jumlah demand pada wilayah wilayah yang akan di rekomendasikan untuk jalur
pemadu moda bandara adalah sebagai berikut :
Grogol
Bintaro
Cibubur
Depok
IT
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
jumlah demand masing masing adalah 1105, 850, 1018, 950, 800, 1002
diasumsikan bahwa headway nya adalah sebesar 30 menit. Sehingga jumlah
armada yang dibutuhkan untuk trayek trayek tersebut adalah sebagai berikut :
Grogol
GROGOL
WAKTU
BERANGKAT
SOEKARNO - HATTA
TIBA
BERANGKAT
TIBA
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
IT
13.00
.B
ST
P
7.30
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
22.30
23.00
23.30
24.00
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
: Bus 5
Jatinegara
JATINEGARA
WAKTU
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
TIBA
BERANGKAT
TIBA
IT
8.00
BERANGKAT
SOEKARNO - HATTA
8.30
9.00
9.30
.B
ST
P
: Bus 6
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
Bab VIII Halaman - 56
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
Keterangan :
.B
ST
P
24.00
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
: Bus 5
: Bus 6
IT
Tangerang
TANGERANG
WAKTU
BERANGKAT
TIBA
SOEKARNO - HATTA
BERANGKAT
TIBA
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
Bab VIII Halaman - 57
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
.B
ST
P
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
IT
24.00
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
: Bus 5
: Bus 6
Bintaro
BINTARO
WAKTU
BERANGKAT
SOEKARNO - HATTA
TIBA
BERANGKAT
TIBA
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
Bab VIII Halaman - 58
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.30
15.00
15.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
IT
19.30
.B
ST
P
14.00
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
: Bus 5
: Bus 6
Bab VIII Halaman - 59
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Cibubur
CIBUBUR
WAKTU
BERANGKAT
SOEKARNO - HATTA
TIBA
BERANGKAT
TIBA
5.00
5.30
6.00
6.30
7.00
7.30
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
IT
15.30
.B
ST
P
10.30
16.00
16.30
17.00
17.30
18.00
18.30
19.00
19.30
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
24.00
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Keterangan :
: Bus 1
: Bus 2
: Bus 3
: Bus 4
: Bus 5
: Bus 6
: Bus 7
: Bus 8
: Bus 9
: Bus 10
Jalur eksisting :
.B
ST
P
Bogor :
Trip = 73 kali
Kapasitas = 36
IT
= 1140 / 73 = 16 menit
Jalur rencana :
1.
Grogol :
Kapasitas = 36
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Untuk lebiih jelasnya hasil perhitungan di atas untuk semua wilayah wilayah yang
dilayani oleh pemadu moda dan juga wilayah wilayah yang akan di
rekomendasikan untuk penamabahan jalur pemadu moda dapat dilihat pada
IT
.B
ST
P
tabel berikut.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Tabel 8.2 Headway, Jumlah bus, Kemampuan perjalanan Pemadu moda Bandara
Jumlah
Penumpang
Headway (menit)
Trip
Kapasitas
Load Factor
17
15
77
36
44%
17
14
81
36
42%
20
10
113
36
45%
16
13
90
36
39%
15
13
85
36
41%
14
17
67
36
40%
16
15
76
36
42%
26
44
36
35%
29
40
36
30%
52
22
36
13%
45
25
36
19%
195
36
5%
66
17
36
9%
33
30
30
38
39
48%
SO
SGO
2440
16
Bekasi
2480
16
Gambir
3624
19
Blok M
2512
15
Rawamangun
2501
14
Pasar Minggu
1920
12
Kampung Rambutan
2317
15
Lebak Bulus
1115
Tanjung Priok
855
Kemayoran
205
Cikarang
350
Serang - Banten
20
Mangga Dua
110
Bandung
1417
IT
.B
Bogor
ST
P
Jalur Eksisting
Jumlah Armada
Eksisting
1005
30
38
36
37%
850
30
38
36
31%
Tangerang
1018
30
38
36
37%
Bintaro
950
30
38
36
35%
Cibubur
800
10
30
38
36
29%
Depok
1002
10
30
38
36
37%
Jalur Rencana
Grogol
Jatinegara
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Dari hasil analisis operasional pada pemadu moda di bandara seperti pada kajian
sebelumnya didapat bahwa trayek di bagi menjadi dua yaitu trayek eksisiting dan
trayek rencana yang mana diambil berdasarkan jumlah demand yang cukup besar.
Pada trayek trayek eksisting pemadu moda mempunyai nilai load factor yang
cukup bagus dimana bus dengan headway di bawah satu jam maka bus akan terisi
penuh.
Beberapa wilayah ini terdiri dari wilayah yang sudah dilayani oleh pemadu moda
dan ada wilayah yang belum dilayani oleh pemadu moda. Pada wilayah yang
sudah dilayani pemadu moda seperti Bekasi, Serang dan Bogor menurut hasil analisis
beberapa armada sudah cukup baik dalam melayani penumpang. Kecuali untuk
wilayah layanan Serang-Merak untuk saat ini hanya dilayani 3 kali dalam sehari yaitu
.B
ST
P
pada sore hari. Untuk jalur eksisting jumlah penumpang, jumlah armada dan trip di
dapat dari data data jumlah penumpang pada bulan agustus yang di dapat dari
instansi yang terkait. Masing masing wilayah eksisting mempunyai nilai load faktor
yang bagus, sehinggga dalam artian untuk saat ini pemadu moda yang ada sudah
cukup memenuhi dalam melayani penumpang dari dan ke bandara, denga
headway dibawah satu jam.
Melihat dari hasil identifikasi potensi demand untuk wilayah yang belum dilayani oleh
pemadu moda maka direkomendasikan perlu adanya pelayanan trayek baru dari
IT
pemadu moda seperti pada wilayah Tangerang, Depok, Bintaro, Grogol, Jatinegara
dan Cibubur. Jumlah penumpang di dapat dari hasil survey langsung dilapangan,
disini kita mengasumsi headway masing masing daerah rencana adalah sebesar
30 menit, dengan waktu operasi dalam sehari adalah 19 jam atau 1140 menit maka
di dapat trip masing masing wilayah adalah sebanyak 38 kali. Dengan
menggunakan kapasitas bus 36 maka di dapat jumlah kebutuhan armada nya
adalah masing masing wilayah sebanyak 5 bus, kecuali untuk wilayah Cibubur dan
Depok dibutuhkan 10 bus. Waktu headway masing masing 30 menit dan jumlah
armada masing masing 5 bus dan 10 bus maka di dapat nila load faktor yang
cukup baik, dalam artian bus dapat maksimal dalam melayani penumpang
bandara yang apabila nanti dapat direalisasikan.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Oleh karena itu pada bab ini akan dianalisis apakah diperlukan pemadu moda
untuk beroperasi pada pelabuhan Tanjung Priok.
2. Jumlah demand
Berdasarkan analisis pada bab 6 maka di dapat demand saat ini pada pelabuhan
adalah sebagai berikut :
-
Bekasi
Depok
Bogor
Jatinegara
Tangerang
Cikarang
.B
ST
P
Kapasitas = 36
IT
=1140 / 30 = 38 kali
Adapun
hasil analisa tersebut bersumber dari hasil survey, menurut hasil survey,
demand terbesar dari dan ke pelabuhan adalah wilayah Bekasi, Depok, Pondok
Gede, Bogor, Jatinegara, Tangerang dan Cikarang. Setelah dianalisis
ternyata
masing masing wilayah didapat nilai load factor yang cukup kecil, seperti pada
contoh diatas adalah untuk wilayah Bekasi dengan jumlah demand sebesar 362
maka didapat nilai load faktor sebesar 0,26% atau tidak memenuhi syarat sehingga
untuk penerapannya bahwa pada pelabuhan Tanjung Priok tidak terlalu diperlukan
pemadu moda yang sejenis bus DAMRI yang sudah diterapkan di bandara, alternatif
lain adalah dengan menggunakan feeder pada pelabuhan yang mana operasi
feeder tersebut mengikuti jadwal kapal yang tentatif atau tidak rutin setiap hari
kapal tersebut datang dan pergi dari pelabuhan Tanjung Priok. Lebih jelasnya akan
di bahas pada bab berikutnya.
Bab VIII Halaman-65
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Setelah di dapat hasil analisis pada wilayah eksisting dan wilayah rencana pemadu
moda maka langkah selanjutnya adalah menetukan standar bus dan halte nya,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sub bab standar bus dan halte berikut.
8.2
8.2.1 Bus
Rekomendasi Jenis Bus
Sarana angkutan umum yang akan digunakan harus mempertimbangkan beberapa
hal diantaranya daya angkut dan potensi penumpang, kapasitas jalur dan dimensi,
anggaran serta persyaratan teknis.
.B
ST
P
Melihat pada potensi jumlah penumpang dan kondisi lapangan dari dan ke
bandara yang ada saat ini seperti lebar jalan dari dan ke bandara, jumlah potensi
demand saat ini dan adanya kemungkinan pertambahan jumlah penumpang maka
jenis bus yang mungkin digunakan sebagai pemadu moda adalah jenis Bus Besar.
Bus besar yang akan digunakan dalam perencanaan penambahan pemadu moda
mempunyai kapasitas total 36 orang.
digunakan pada pemadu moda bandara dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
IT
Beberapa spesifikasi dan konfigurasi tempat duduk untuk jenis sarana angkutan
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Halte
Rekomendasi Lokasi Halte
Bandara Soekarno Hatta merupakan kawasan diluar wilayah DKI Jakarta yang
mana pada daerah sekitarnya padat aktivitas, sehingga jarak halte harus sedapat
mungkin mengakomodasi penumpang yang berasal dari kawasan aktivitas tersebut
yang akan dan dari bandara. Perencanaan lokasi halte untuk pemadu moda
Soekarno Hatta khususnya didasarkan pada kriteria berikut ini :
a.
.B
ST
P
Diharapkan agar halte dekat dengan fasilitas pendukung seperti zebra cross
atau jembatan penyeberangan orang
a.
Lokasi Halte yang dipilih sedapat mungkin dihitung secara efisien dengan
melihat potensi bangkitan dan tarikan pada masing-masing tata guna lahan
yang dilewatinya.
b.
Pada bandara, lokasi halte telah berada pada masing masing terminal baik di
kedatangan ataupun di keberangkatan. Sementara ini sudah cukup melayani
kebutuhan penumpang namun apabila dibutuhkan maka akan ditambahkan
IT
8.2.2
halte. Adapun lokasi lokasi halte tersebut harus strategis dan mudah dijangkau oleh
pengguna pemadu moda. Lokasi lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Grogol
2. Jatinegara
Mall
Ramayana
3. Tangerang
4. Bintaro
5. Cibubur
6. Depok
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
.B
ST
P
sirkulasi
penumpang
yang
meliputi
penumpang
naik
dan
10. Keindahan bentuk dan disain yang umum dari pada halte yang pernah ada
IT
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dari point 1 sampai 10 diatas maka akan
direkomendasikan bentuk tampak arsitektural dari halte untuk pengoperasian
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
8.3
ANALISA TARIF
A. Tarif Eksisting
Tarif eksisting saat ini untuk pemadu moda dari dan ke bandara untuk masing
masing wilayah pelayanan yaitu rata rata sebesar Rp 20.000. Lebih lengkapnya tarif
eksisting yang dikenakan untuk tiap tipa wilayah adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 8.3 Tarif Eksisting
RUTE
JARAK (KM)
37
46
38
20
37
50
40
87
57
40
85
30
65
TARIF
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 20.000
RP 30.000
RP 28.000
RP 20.000
RP 28.000
RP 20.000
RP 30.000
Rp 75.000
IT
.B
ST
P
Gambir
Rawamangun
Blok M
Tanjung Priok
Kemayoran
Kp. Rambutan
Pasar Minggu
Bogor
Bekasi
Lebak Bulus
Serang-Banten
Mangga Dua
Cikarang
Bandung
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
km
2)
Frekuensi/ hari
4,00
trip
3)
km-tempuh/ hari
206,00
km
4)
Penumpang/ rit
25,00
pnp
... [ 1) x 2) ] + 3 %
[ 0,7 x
kapasitas ]
5)
Penumpang/ hari
950
pnp
[ 2) x 4) ]
6)
25,00
hari
7)
km-tempuh/ bulan
5.150,00
km
8)
Penumpang/ bulan
23.750,00
pnp
[ 3) x 6)
]
[ 5) x 6)
]
9)
km-tempuh/ tahun
61.800,00
km
[ 7) x 12 bln ]
10)
penumpang/ tahun
BIAYA PER BUS-KM
1)
Biaya Langsung
a)
Biaya penyusutan
285.000,00
pnp
[ 8) x 12 bln ]
(1)
Harga kendaraan
800.000.000,00
Rp.
(2)
Masa penyusutan
5,00
thn
Nilai residu
Penyusutan per bus(4)
km
Bunga Modal
20,00
2.071,20
Rp.
(1)
(2)
=
=
13,00
%
Rp.
(3)
b)
26
32
orang
50,00
25
31
39
24
28
29
30
km-tempuh/ trip
22
27
Bus Besar
Eksekutif
1)
21
23
=
=
.B
ST
P
KARAKTERISTIK KENDARAAN
1)
Tipe
2)
Jenis Pelayanan
Kapasitas/ daya angkut
3)
penumpang
PRODUKSI PER BUS
IT
NO
1
2
3
c)
Suku Bunga
Bunga Modal/ tahun
Bunga Modal/ bus (3)
km
Gaji dan tunjangan awak
bus
(1)
Susunan awak bus
Sopir
Kondektur
Biaya awak bus/
(2)
tahun
Gaji
=
=
Rp.
1,2
1,2
orang
orang
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
33
Sopir
2.000.000,00
Rp.
Kondektur
750.000,00
Rp.
Sopir
1.750.000,00
Rp.
Kondektur
Tunjangan
Sosial
750.000,00
Rp.
Sopir
75.000,00
Rp.
Kondektur
35.000,00
Rp.
Gaji/ upah
Uang dinas
jasa/
tunjangan
39.600.000,00
Rp.
kerja operasi
Tunjangan
sosial
36.000.000,00
Rp.
1.584.000,00
Rp.
Jumlah
77.184.000,00
Rp.
(3)
Biaya awak/ bus-km
Biaya Bahan Bakar Minyak
(BBM)
1.248,93
Rp.
(1)
km-tempuh/ hari
206,00
(2)
2,60
(3)
Pemakaian BBM
Pemakaian BBM/ bus
/ hari
km
km/
liter
79,23
(4)
Harga BBM
4.500,00
liter
Rp./
liter
(5)
356.538,46
Rp.
(6)
Ban
1.730,77
Rp.
(1)
Jumlah pemakaian
ban
6,00
buah
(2)
50.000,00
km
(3)
2.000.000,00
Rp.
240,00
Rp.
5.000,00
km
34
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
d)
48
49
IT
50
53
54
51
52
e)
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
.B
ST
P
f)
(4)
Biaya ban/ bus - km
service kecil
Service kecil
(1)
dilakukan setiap
(2)
Biaya bahan
-
Olie mesin
240.000,00
Rp.
Gemuk
80.000,00
Rp.
Air Accu
10.000,00
Rp.
Air Radiator
10.000,00
Rp.
per
bulan
per
bulan
per
bulan
per
bulan
per
bulan
per
bulan
per
tahun
per
tahun
per
tahun
per
tahun
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
66
67
68
g)
70
71
50.000,00
Rp.
Jumlah
Biaya Service Kecil/
(3)
bus - km
Service Besar
Service besar
(1)
dilakukan setiap
(2)
Biaya bahan
390.000,00
Rp.
78,00
Rp.
20.000,00
km
72
73
74
75
77
h)
79
80
81
84
90
j)
93
94
k)
96
97
100
120.000,00
Rp.
Busi
Filter Oli &
Udara
240.000,00
Rp.
500.000,00
Rp.
980.000,00
Rp.
49,00
Rp.
100.000,00
km
700.000,00
Rp.
1.500.000,00
Rp.
Packing
1.500.000,00
Rp.
2.750.000,00
Rp.
Jumlah
Biaya Overhaul/ bus (4)
km
Penambahan olie mesin
Penambahan olie
(1)
mesin/ hari
6.450.000,00
Rp.
64,50
Rp.
0,25
liter
(2)
206,00
km
40.000,00
Rp.
48,54
Rp.
(1)
15.000,00
Rp.
72,82
Rp.
(1)
10.000,00
Rp.
Upah
km-tempuh/ hari
(3)
91
99
Olie Transmisi
IT
i)
89
98
86
95
Rp.
Ring Seher
(3)
85
92
120.000,00
83
88
Jumlah
Biaya Service Besar/
(3)
bus - km
Overhaul
Overhaul dilakukan
(1)
setiap
(2)
Biaya bahan
Timing belt (2
x)
82
87
Olie gardan
76
78
.B
ST
P
69
Minyak rem
l)
Retribusi terminal/
(2)
bus-km
STNK/ Pajak Kendaraan
48,54
Rp.
(1)
3.500.000,00
Rp.
(2)
56,63
Rp.
Bab VIII Halaman-72
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
101
m)
102
103
104
105
106
n)
107
108
109
110
112
113
2)
(1)
2,00
(2)
Biaya / kir
75.000,00
Rp.
(3)
150.000,00
Rp.
(4)
Biaya kir/ bus-km
Asuransi
Asuransi kendaraan/
(1)
tahun
Asuransi awak bus/
(2)
tahun
2,43
Rp.
20.000.000,00
Rp.
1.500.000,00
Rp.
21.500.000,00
Rp.
347,90
Rp.
Jumlah
Biaya asuransi/ bus(3)
km
BIAYA TIDAK LANGSUNG
Biaya tidak langsung per
a)
segmen usaha/ tahun
Biaya pegawai selain
(1)
awak bus
.B
ST
P
111
Kir
114
(a)
115
116
117
121
122
123
120
124
125
126
127
128
129
130
131
22.140.000,00
Rp.
Lembur
Tunjangan
sosial
15.000.000,00
Rp.
10.560.000,00
Rp.
47.700.000,00
Rp.
1,10
0,80
- Administrasi
950.000,00
Rp.
- Teknisi
Tunjangan
Sosial
1.000.000,00
Rp.
- Administrasi
400.000,00
Rp.
550.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
7.500.000,00
Rp.
Keterangan:
Rasio
pegawai
selain awak
bus/ bus
Rasio teknisi/
bus
Gaji pegawai
IT
118
119
Gaji
(2)
- Teknisi
Lembur
Diperkirakan
dalam 1
tahun
Biaya Pengelolaan
Penyusutan
bangunan
(a)
kantor
Penyusutan
pool dan
(b)
bengkel
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
132
4.000.000,00
Rp.
3.000.000,00
Rp.
5.000.000,00
Rp.
1.600.000,00
Rp.
3.200.000,00
Rp.
16.000.000,00
Rp.
4.000.000,00
Rp.
(k)
Biaya tilpon
Biaya
perjalanan
dinas selain
awak bus
Pajak
perusahaan
(l)
(m)
133
(d)
134
(e)
135
(f)
136
(g)
137
(h)
138
Penyusutan
Peralatan
kantor
Penyusutan
sarana
bengkel
Biaya
administrasi
kantor
Biaya
pemeliharaan
kantor
Biaya
pemeliharaan
pool dan
bengkel
Biaya listrik
dan air
.B
ST
P
(i)
139
(j)
140
141
142
143
(n)
144
16.000.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
Izin trayek
350.000,00
Rp.
Izin usaha
Biaya
pemasaran
Lain-lain
(diluar unsur
biaya peng.)
750.000,00
Rp.
3.500.000,00
Rp.
7.500.000,00
Rp.
102.400.000,00
Rp.
150.100.000,00
Rp.
15.010.000,00
Rp.
242,88
Rp.
IT
(o)
145
146
(3)
147
(4)
148
(5)
REKAPITULASI
A
BIAYA LANGSUNG PER BUS-KM
Penyusutan
Bunga Modal
BBM
2.071,20
Rp.
32,86
Rp.
1.248,93
Rp.
19,82
1.730,77
Rp.
27,46
Ban
240,00
Rp.
3,81
Service kecil
78,00
Rp.
1,24
Service besar
49,00
Rp.
0,78
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
Overhaul
64,50
Rp.
1,02
48,54
Rp.
0,77
10
Cuci bus
72,82
Rp.
1,16
11
Retribusi terminal
48,54
Rp.
0,77
12
56,63
Rp.
0,90
13
Kir
2,43
Rp.
0,04
14
Asuransi
347,90
Rp.
5,52
6.059,26
Rp.
JUMLAH
242,88
.B
ST
P
Rp.
3,85
100,00
6.302,14
Rp.
269,32
Rp.
TARIF B.E.P.
13.466,11
Rp.
14.812,72
Rp.
15.000,00
Rp.
TARIF
PEMBULATAN
IT
Tarif rencana adalah tarif yang diusulkan berdasarkan hasil analisis, mengacu pada
biaya operasional kendaraan dan kebutuhan lainnya. yang mana nanti tarif tersebut
dapat menutupi semua biaya operasional dari kendaraan yang akan di operasikan.
Pada studi pemadu moda di Jabotabek (Bandara dan Pelabuhan) akan dilakukan
analisis tarif, pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai perhitungan biaya pokok
angkutan pemadu moda dari tiap tiap trayek pemadu moda rencana yang mana
hasil dari studi ini. Perhitungan biaya pokok angkutan pemadu moda dari tiap tiap
untuk daerah Tangerang dengan jarak 15 km dari bandara usulan biayanya adalah
sebesar Rp 6.000, untuk Grogol yang mempunyai jarak 25 km dengan bandara hasil
analisis biaya nya sebesar Rp 10.000, Jatinegara yang berjarak 37 km dengan
bandara hasil analisis biaya nya sebesar Rp 11.000, Bintaro yang berjarak 50 km dari
bandara hasil analisisnya biaya nya sebesar Rp 15.000, Cibubur mempunya jarak 60
Bab VIII Halaman-75
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
km dari bandara hasil analisis biayanya adalah Rp16.000 dan Depok yang berjarak
75 km dari bandara mempunyai hasil analisis biayanya sebesar Rp 21.000, tetapi
mengingat tarif rencana minimum adalah
menjadi Rp 20.000, kecuali untuk Depok karena hasil analisis lebih dari Rp 20.000
maka dibulatkan menjadi Rp 25.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 8.5 Hasil Analisa Tarif
Rute
Km
Pnp
LF
Hasil
Analisa
Usulan
Tangerang
15
1018
37%
6.000
20.000
Grogol
25
1005
31%
10.000
20.000
Jatinegara
37
850
37%
11.000
20.000
Bintaro
50
950
35%
15.000
20.000
Cibubur
60
800
29%
16.000
20.000
Depok
75
1002
37%
21.000
25.000
IT
.B
ST
P
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
9.
Kesimpulan
Pegaw ai
2% 2%
12%
14%
12%
Prof esional
Karyaw an Sw asta
5%
Wirasaw asta
Pelajar/Mahasisw a
34%
19%
.B
ST
P
Lainnya
9%
7%
SD/Sederajat
1% 4%
SLP/Sederajat
32%
SLA/sederajat
Diploma 1
sarjana /Starata 1
9%
Pasca sarjana
Lainnya
IT
38%
3. Sedang daerah asal tujuan yang terbesar berdasarkan hasil survey bandara
adalah seperti tersaji dalam Tabel di bawah ini :
BEKASI
22.82%
DEPOK
17.93%
BOGOR
14.30%
BANDUNG
10.73%
BINTARO
5.42%
SERANG
4.56%
BLOK M
0.68%
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
TANGERANG
0.50%
PASAR MINGGU
0.43%
10
BREBES
0.33%
11
LEBAK BULUS
0.33%
12
SUBANG
0.33%
13
GROGOL
0.30%
14
JATINEGARA
0.30%
15
KEMAYORAN
0.30%
16
RANGKAS BITUNG
0.30%
17
CIBUBUR
0.28%
18
CIKAMPEK
0.28%
19
CILANDAK
0.28%
.B
ST
P
20
MAJALENGKA
0.28%
22
RAWAMANGUN
0.28%
27
GAMBIR
0.23%
35
KAMPUNG RAMBUTAN
0.20%
41
TANJUNG PRIOK
0.20%
4. Berdasarkan hasil survey di atas, wilayah yang dapat diusulkan sebagai tujuan
rute baru adalah, Depok, Bintaro, Tangerang, Grogol, jatinegara dan Cibubur.
IT
umum sebesar 62% dan yang menggunakan kendaraan pribadi sebesar 38%.
38%
UMUM
PRIBADI
62%
6. Dari hasil di atas, pengguna kendaraan umum Pemandu moda masih cukup
tinngi diminati masyarakat, sedemikan sehingga Pemandu moda masih tetap
perlu dipertahankan, malah kalau bisa ditambah rutenya, sehingga pengguna
kendaraan umum meningkat.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
7. Untuk
Pemandu
Moda
Pelabuhan
masih
kurang
layak
untuk
difasilitasi,
mengingat:
o Jadwal Kapal yang tidak beraturan dan tetap
o Pengguna kapal laut tidak mementingka waktu perjalanan
o Penumpang kapal laut yang dipentingkan perjalanan yang murah
o Bisa menggunakan angkutan bus umum yang reguler
o Dari
hasil
analisa
akupansinya
masih
rendah,
sehingga
belum
layak
.B
ST
P
o Bintaro
o Tangerang
o Cibubur
3. Usulan rute baru disarankan secepat mungkin masuk jalan tol untuk
mempercepat perjalanan. Masing masing rute baru diusulkan seperti tersaji
dalam Bab 7
IT
No
Rute
Hasil Analisa
Usulan
Tangerang
6,000
20,000
Grogol
10,000
20,000
Jatinegara
11,000
20,000
Bintaro
15,000
20,000
Cibubur
16,000
20,000
Depok
21,000
25,000
9.2
Tarif dalam kota diusulkan sama dengan tarif eksisting Rp. 20.000,5. Untuk memberi pelayanan yang baik Headway masing-masing bus pemadu
moda maksimal adalah 60 menit.
6. Untuk jalur rencana headway dan jumlah armada masing masing wilayah
adalah sebagai berikut :
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
NO
WILAYAH
Headway (menit)
Grogol
30
Jatinegara
30
Tangerang
30
Bintaro
30
Cibubur
30
Depok
30
NO
2.
3.
4.
5.
6.
JUMLAH BUS
Grogol
Jatinegara
Tangerang
Bintaro
Cibubur
10
Depok
10
.B
ST
P
1.
WILAYAH
IT
7. Selain di usulkan rute rute baru, ada beberapa wilayah yang mempunyai
demand cukup tinggi tetapi berdasarkan hasil analisa tidak memenuhi syarat
nilai occupancy nya, sehingga kami merekomendasikan wilayah wilayah
NO
8.
FASILITAS FEEDER
TITIK PENGUMPUL
1.
Merak
Serang
2.
Cikarang
Bekasi
3.
Grogol
4.
Jatinegara
Ratu Plaza
Gambir
Sarana angkutan bus untuk rute baru spesifikasinya sama dengan yang ada
saat ini dengan kapasitas penumpang 36.
Executive Summary
Perencanaan Teknis Penyusunan Pola Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Jabotabek
(Bandara Soekarno-Hatta & Pelabuhan Tanjung Priok)
kawasan aktivitas tersebut yang akan dan dari bandara. Perencanaan lokasi
halte untuk pemadu moda Soekarno Hatta khususnya didasarkan pada
kriteria berikut ini :
a. Lokasi terminal harus sedapat mungkin lega dan dapat menampung bus
yang sedang menunggu antrian
b. Diharapkan agar halte dekat dengan fasilitas pendukung seperti zebra
cross atau jembatan penyeberangan orang
c. Lokasi Halte yang dipilih sedapat mungkin dihitung secara efisien dengan
melihat potensi bangkitan dan tarikan pada masing-masing tata guna
lahan yang dilewatinya.
d. Halte yang tersedia harus senyaman mungkin, bila perlu beracc,
mengingat demand penumpang adalah calon penumpag pesawat
IT
.B
ST
P