Kelompok 5A
Tiara Dimas Hapsari
Viana Khalimatus
Mochtaromi Tri Yanto
Intan Retno Palupi
Danintya Fairuz Trianggani
Arina Rizka Hadi
135070500111019
135070500111009
135070501111005
135070501111015
135070501111031
135070507111005
Daftar Isi
Dokumen 1 .....................................................................................................3
Tinjauan tentang Bahan Obat.............................................................4
Tinjauan Farmakologi.........................................................................5
Organoleptis........................................................................................5
Mikroskopis........................................................................................6
Karakteristik Fisikomekanik...............................................................6
Karakteristik Fisikokimia...................................................................8
Stabilitas.............................................................................................9
Inkompatibilitas................................................................................10
Prosedur Penetapan Kadar................................................................10
Rancangan Kemasan Primer dan Skunder........................................11
Rancangan Brosur.............................................................................11
Alternatif Metode Pembuatan...........................................................12
Formulasi..........................................................................................13
Rasionalisasi Formula.......................................................................13
Dokumen 2...................................................................................... ............15
Komposisi Formula..........................................................................16
Diagram Alir Proses Produksi.........................................................16
Pelaksanaan......................................................................................19
Dokumen 3...................................................................................................27
Pengujian Mutu Produk Jadi............................................................28
Pembahasan......................................................................................34
Kesimpulan.......................................................................................39
Daftar Pustaka...............................................................................................40
DOKUMEN 1
FORMULASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK
I.
1.
Tinjauan Farmakologi
Asetosal diindikasikan sebagai terapi untuk mengatasi nyeri
dan demam tingkat rendah samapi menengah (analgesik dan
antipiretik pada dosis dalam rentang 325 mg- 650 mg) tidak
memiliki efek antiinflamasi dan antireumatik. Mengurangi nyeri
dengan mekanisme aksi menghambat enzim siklooksigenase
sehingga terjadi gangguan konversi asam arakhidonat menjadi
PGG2.
3. Organoleptis
1. Asetosal (FI III)
Hablur tidak bewarna atau serbuk hablur putih, umumnya seperti
jarum atau lempengn tersusun, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, rasa asam.
2. PVP (HOPE, hal. 581)
Berwarna putih krem, tidak berbau, dan serbuk higroskopis.
5
10
11
II.
ALTERN
ATIF
METODE
PEMBUATAN
Alternatif permbauatan tablet asetosal dosis 500 mg dapat
dijabarkan sebagai berikut : sifat asetosal adalah tidak tahan
terhadapp panas dan juga lembab sehingga pembuatan tablet asetosal
tidak bisa dilakukan dengan metode granulasi basah. Karena pada
metode granulasi basah terdapat proses pembasahan dan
pengeringan menggunakan panas. Selain itu, bahan aktif memiliki
sifat alir dan kompaktibilitas yang jelek dan menggunakan asetosal
sebagai bahan aktif tablet membutuhkan dosis 500 mg, dimana dosis
tersebut termasuk besar. Adanya sifat tersebut, tidak mungkin
pembuatan tablet dilakukan dengan kempa langsung. Menggunakan
metode granulasi kering saja yang memungkinkan pembuatan tablet
asetosal ini, dimana tidak terdapat proses pembasahan dan
pengeringan dengan panas serta dapat digunakan untuk bahan aktif
dosis besar yang mempunyai sifat alir dan kompaktibilitas yang
jelek.
12
III.
IV.
Bahan aktif
Binder
Disintegran
Glidan
Lubrikan
Filler
Rentang dalam
literatur
25%
1 25 %
1 10%
1 8%
Ad 100%
Yang
digunakan
500 mg
5%
15%
1%
1%
Ad 100%
RASIONALISASI FORMULA
Asetosal pada percobaan ini digunakan sebagai bahan aktif
dosis 500 mg. Indikasi dosis 500 mg adalah analgesik dan
antipiretik dimana efek tersebut diberikan pada rentang dosis
325-650 mg (DIH,2008). Pembuatan tablet dilakukan dengan
granulasi kering karena dosis asetosal yang besar memiliki sifat
alir dan kompresibilitas yang buruk serta tidak tahan terhada
panas dan lembab.
PVP atau povidon digunakan dalam sediaan ini sebagai
pengikat untuk meningkatkan kohesivitas dengan menggunakan
granul sehingga kompresibilitas tablet meningkat. Povidon
sebagai bahan pengikat dengan keuntungan sebagai perekat yang
baik dalam larutan air atau alkohol mempunyai kemampuan
sebagai pengikat kering (Banker and Aderson, 1986).
Konsentrasi yang digunkan sebagai pengikat/binder adalah 25%. Rentang yang digunakan dalam praktikum ini adalah 5%
karena semakin besar konsentrasi pengikat yang digunakan maka
tablet akan semakin keras dan kompak.
Amilum digunakan sebagai disintegran dengan tujuan untuk
memudahkan hancurnya tablet menjadi slug/granul maupun
untuk memudahkan slug menjadi serbuk. Konsentrasi amilum
dalam HOPE sebagai disintegran 3-25%. Konsentrasi yang
digunakan 15%, dimana 10% digunakan sebagai disintegran fase
dalam dan 5% sebagai fase luar. Perbandingan perbedaan kadar
tersebut didasarkan pada kedua fase, fase dalam 93% dan luar
7%. Konsentrasi amilum semakin besar maka dapat
meningkatkan friabilitas dan resiko capping meningkat (HOPE).
Asam stearat digunakan sebagai lubrikan yang bersifat
pelumas yang kompatibel dengan bahan lain untuk mengurangi
friksi antara granul/tablet agar mudah dicetak. Konsentrasi asam
13
14
PRODUKSI
I.
15
KOMPOSISI FORMULA
Asetosal
Amilum
PVP
Talk
Asam stearate
Laktosa
ad
II.
500mg
15%
5%
1%
1%
100%
(zat aktif)
(disintegran)
(binder)
(glidan)
(lubrikan)
(filler)
Pencampuran
Fase luar :
16
Pencampuran
Proses slugging
-
17
Ditimbang bahan-bahan:
Talk : 0,3675 g
Amilum : 3,675 g
Hasil
III.
18
PELAKSANAAN
1. Penimbangan
Nama
Bahan
Fungsi
Utama
Renta
ng
(HOP
E)
Asetos
al
Amilu
m
PVP
Zat
aktif
Disinte
gran
Binder
Talk
Glidan
As.
stearat
Laktos
a
Lubrika
n
Filler
3-25
%
2-5 %
1-10
%
0,25-5
%
ad 100
%
Renta
ng
terpili
h
500
mg
15 %
5%
1%
1%
Ad
100 %
Jumla
h
@tabl
et
500
mg
0,1005
g
0,0328
g
0,0072
g
0,0072
g
0,0464
g
Zat aktif
1. Asetosal 500 mg
Bobot 1 tablet = 500 mg
Bobot 100 tablet = 500 mg x 100 = 50 g
Dilebihkan 5% = 5% x 50 g = 52,5 g
Bahan Tambahan
Bobot tablet = 700 mg x 100 = 70 g
Dilebihkan 5% = 5% x 70 g = 73,5 g
Fase Dalam 94%
FD =
x 73,5 g = 69,09 g
19
Jumla
h
1
batch
50 g
Jumlah
1
batch+5%
10,054
8g
3,2318
g
0,7162
g
0,7162
g
4,6436
g
10,384 g
52,5 g
3,454 g
0,735 g
0,735 g
4,888 g
4. Talk 0,5 %
x 69,09 g = 0,3675 g
5. Asam stearat 5%
x 69,09 g = 0,3675 g
6. Laktosa ad 100 %
= 69,09 - (6,909+3,4545+52,5+0,3675+0,3675)
= 4,888 g
Fase Luar
7. Amilum (FL 5%)
x 69,09 g = 3,675 g
8. Talk 0,5 %
x 69,09 g = 0,3675 g
9. Asam stearat 5%
x 69,09 g = 0,3675 g
Perhitungan per tablet
1. Amilum 1 batch =
1
x 10,584 g = 0,5292 g
2. PVP 1 batch =
x 3,454 g = 0,1727 g
x 0,735 g = 0,01875 g
20
x 0,735 g = 0,01875 g
x 4,888 g = 0,244 g
4. Pengeringan
21
x 100% = 13,8 %
Jadi, hasil yang didapatkan pada uji fines memenuhi hasil karena
tidak lebih dari 20% yaitu 13,8%
b. Bobot jenis
1. Bobot jenis nyata
:
Alat
: gelas ukur
Prosedur
: Ditimbang 10 gram serbuk (w), masukkan
kedalam gelas ukur 100 ml, catat volume
serbuk (V). Hitung BJ nyata dengan
persamaan: BJ nyata = wo / Vo g/ml
Interpretasi hasil: sesuai monografi
Hasil
= 0,6671 g/ml
Hasil
rata-rata
g/ml
Porositas
Alat
= 0,7412 g/ml
= 0,70415
:
: gelas ukur
Prosedur
: Timbang 100 g granul, masukkan ke dalam
gelas ukur dan dicatat volumenya, kemudian granul
dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji,
catat volume uji sebelum dimampatkan dan volume setelah
dimampatkan dengan pengetukan 500 kali.
Perhitungan : 1- (Vp/Vb)
Keterangan: Vp= volume sebenarnya, setelah dimampatkan
Vb= volume bulk, volume awal serbuk/granul
Interpretasi hasil: nilai porositas tidak lebih dari 40%.
Hasil
Kompresibilitas
x 100% = 10%
:
Alat
: gelas ukur
Prosedur
Perhitungan :
x 100%
23
Hasil
x 100% = 10%
Alat
: corong uji sifat alir
Prosedur : timbang 25 gram granul. Tempatkan pada corong
alat, uji waktu alir dalam wadah tertutup, buka
penutupnya. Biarkan granul menggalir, catat waktu
dengan menggunakan stopwatch.
Persyaratan:
Kecepatan mengalir
>10 g/dtk
4-10 g/dtk
1,6-4 g/dtk
<1,6>
Aliran
Bebas mengalir
Mudah mengalir
Sukar mengalir
Sangat sukar mengalir
Hasil
= 12,1951 g/ detik
Alat
24
: penggaris
of
Tipe aliran
Excellent
Good
Passable
Very poor
c. die
: tempat granul akan
menentukan ukuran dan bentuk tablet
d. punch bawah
: alat
tablet yang telah dicetak
mengeluarkan
Kecepatan tabletasi berbeda tiap mesin jenis single punch dan rotary
machine. Rotary machine memiliki produktivitas sekitar
1150/menit sedangkan single punch jauh lebih sedikit
Bobot tablet : 700 mg/tab.
Rentang bobot : 700 mg 5% = 665 mg 735 mg
Kekerasan tablet :
Hydrotic press
: 5.83
Mesin single punch : 8
Kekerasan tablet berkisar : 4-8 N
Malang, 11 November 2015
Bagian Produksi
26
untuk
dicetak,
DOKUMEN 3
PENGAWASAN MUTU (QUALITY CONTROL/QC)
27
EVALUASI TABLET
I.
Deviasi
2,6034
6,6839
4,9590
5,8646
1,9838
9,3575
2,0698
2,0696
7,9344
0,2249
0,2278
0,2265
0,2249
0,2250
0,2250
0,2263
0.,2240
0,2251
0,2240
0,2269
3,0186
1,7680
2,3286
3,0185
2,9754
2,3286
2,4148
3,4066
2,9322
3,4066
2,1560
Rata-rata
: -
Hasil :
29
Diameter (d)
Tebal
Ukuran (mm)
Ukuran (mm)
8,1
3,8
8,1
3,6
8,1
3,6
8,1
3,8
8,1
3,6
8,1
3,8
8,1
3,8
8,1
3,85
8,1
3,8
8,1
3,7
8,1
3,7
8,1
3,6
8,1
3,65
8,1
3,7
8,1
3,6
8,1
3,65
8,1
3,7
8,1
3,7
8,1
3,65
8,1
3,8
30
: Masukkan 5 tablet ke dalam keranjang, turunnaikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.
31
H (N)
5,0
4,7
5,3
4,4
5,2
4,2
4,1
4,3
3,9
4,0
5. Kerapuhan Tablet
a) Uji Friabilitas
Alat
: Rhoche friabilitor
Prosedur
: Keseragaman
kandungan
dengan
seksama
ditimbang 120 mg, dimasukkan ke dalam labu
ukur 50 ml, dilarutkan dalam 10 ml metanol P,
diencerkan dengan air sampai tanda. Diukur
serapan larutan uji dengan larutan baku pada
panjang gelombang serapan maks. lebih kurang 244
nm terhadap air sebagai blanko
33
Tahap
Jumlah
yang
Diuji
Kriteria Penerimaan
S1
S2
S3
12
tidak
II.
34
: -
PEMBAHASAN
Pembuatan tablet asetosal menggunakan metode
granulasi kering. metode granulasi kering digunakan bobot zat
aktif yang digunakan besar dan asetosal dapat terdekomposisi
apabila dipanaskan sehingga tidak sesuai apabila menggunakan
metode kempa langsung maupun granulasi basah. Bahan-bahan
eksipien yang digunakan pada praktikum ini terdiri dari fase
dalam dan fase luar. Pada fase dalam, bahan eksipien yang
digunakan, yaitu PVP, amilum , dan laktosa sedangkan pada fase
luar bahan eksipien yang digunakan adalah talk, asam stearat.
Pemilihan bahan-bahan eksipien didasarkan pada sifat bahan
tersebut sehingga diketahui apakah bahan yang digunakan
rasional atau tidak. Adapun rasionalitas bahan sebagai berikut:
37
38
KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum pembuatan tablet asetosal 500
mg adalah metode pencetakan tablet dilakukan dengan metode
granulasi kering dengan bahan eksipien yang ditambahkan terdiri
dari fase dalam dan fase luar. Bahan eksipien fase dalam terdiri
dari PVP sebagai pengikat (3,4545 g/batch), amilum sebagai
disintegran (6,909 g/batch), dan laktosa sebagai pengisi (4,888
g/batch) sedangkan bahan eksipien fase luar terdiri dari talk
sebagai glidan (0,3675 g/batch), asam stearat sebagai lubrikan
(0,3675 g/batch). Pertimbangan bahan didasarkan pada sifat
antar bahan untuk menghindari inkompatibilitas. Hasil evaluasi
IPC (In Process Control) menunjukkan distribusi ukuran
granul/fines baik, bobot jenis sebesar 0,6671 g/mL, bobot jenis
mampat 0,7412 g/mL, porositas tidak baik, kompresibilitas baik,
kecepatan alir sangat baik, uji sudut istirahat sangat baik. Hasil
evaluasi tablet adalah keseragam bobot tablet memenuhi syarat,
keseragaman ukuran memenuhi syarat, waktu hancur sesuai
persyaratan, uji kerapuhan memenuhi syarat dan kekerasan tablet
tidak memenuhi syarat karena ada 1 tablet yang tidak berada
pada rentang 4-8 kg, yaitu 3,9 kg.
Malang,
Bagian Quality Control
39
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan
Pengembangan. Penerbit ITB. Bandung. Hal.279
Ansel,H.C.1989. Pengantar Bentuk sediaan Farmasi. Edisi 4. UI Press.
Jakarta.
Ansel, Howard, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi 4th Edition.
Penerjemah: Farida Ibrahim, UI-Press, Jakarta.
Ansel, H., Allen, L., Popovich, N., 2011, Ansels Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery Systems, 9th Edition, pp 398, Lippincott
Williams & Wilkins, Baltimore.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia III, Depkes RI, Jakarta.
Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia IV, Depkes RI, Jakarta.
Kathiresan, K., Vijin, P., Moorthi, C. dan Manavalan, R. 2010. Formulation
and Evaluation of Loratadine Chewable Tablets. Research Journal of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences. 1(4): 763.
Lieberman, H. A., L. Lachman., J. B. Schwartz. 1989. Pharmaceutical
Dosage Form : Tablets Volume 1.2nd edition. The United States of
American: Marcel Dekker, Inc.
Nugrahani, Ilma; Rahmat, Hasan; dan Djajadisastra, Joshita. 2005.
Karakteristik Granul dan Tablet Propanolol Hidroklorida dengan
Metode Granulasi Peleburan. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.II,
No.2, Agustus 2005, 100-109
Parrott, E. L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental
Pharmaceutics, 3th Ed. Minneapolis, Burgess Publishing Company,
64-68, 82.
Rowe, C. Raymond, at al, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients
6th, Pharmaceutical Press, London.
USP NF, 2007, United States Pharmacopoeia 30-NF25, United States
40