Anda di halaman 1dari 3

GAGAL JANTUNG

Oleh: Indah Puji Lestari


Definisi
Sindroma klinis kompleks yang didasari oleh ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh secara adekuat.
Etiologi
Penyakit jantung iskemik
Gagal sirkulasi
Valvular
Miopatia
Hipertensi atau aritmia
Dekompensasi pada gagal jantugn kronis
Epidemiologi
Di Eropa terdapat 0,4-2% dari total penduduk dan meningkat pada usia
lanjut, rata-rata pada usia 74 tahun.
Karakter
Harus memenuhi karakter :
1) Gejala
: Sesak nafas yang spesifik pada saat istirahat atau pada saat
beraktivitas dan atau rasa lemah tidak bertenaga.
2) Tanda
: Terdapat retensi air seperti kongesti paru dan edema tungkai.
3) Objektif
: Abnormalitas dari struktur dan fungsional jantung seperti
kardiomegali, terdapat bunyi jantung3 dan murmur.
Derajat
1. Berdasarkan NYHA
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4

(Ne York Heart Association) tahun 1994


: Sesak timbuk saat aktivitas berlebih
: Sesak timbuk saat aktivitas sedang
: Sesak timbuk saat aktivitas ringan
: Sesak timbuk saat istirahat

2. Berdasarkan ACC/AHA tahun 2005


Stage A
Tidak ada kelainan struktural namun memiliki faktor resiko
gagal jantung.
Stage B
Ada kelainan struktural dan memiliki faktor resiko gagal
jantung.
Stage C
Dekompensasi dan atau pernah gagal jantung serta memiliki
faktor resiko gagal jantung.
Stage D
Gagal jantung refrakter dan perlu terapi advanced.

3. Berdasarkan onset
New onset
Merujuk pada presentasi klinis pertama gagal jantung.
Transient
Merujuk pada gagal jantung simptomatik terbatas pada
periode waktu tertentu.
Chronic
Berupa persisten atau perburukan gagal jantung atau
dekompensasi akut dari gagal jantung kronik.
Klasifikasi
1. Gagal jantung sitolik dan diastolik
Gagal jantung sistolik
Adalah ketidakmampuan kontraksi jantung memompa darah
sehingga curahjantung menurun dan terjadi kelemahan,fatik,
aktivitas menurun dan hipoperfusi.
Gagal jantung diastolik
Adalah gangguan relaksasi dan gangguan pengisian ventrikel
dan biasanya fraksi ejeksi lebih dari 50%.
2. Low output dan high output heart failure
Low output heart failure
Penyebabnya adalah hipertensi, kardiomiopati dilatasi,
kelainan katup ataupun perikard.
High output heart failure
Ditemukan penurunan resistensi vaskular sistemik seperti
pada pasien hipertiroidisme, anemia, kehamilan, beri-beri
dan penyakit paget.
3. Gagal jantung kanan dan kiri
Gagal jantung kiri
Kelemahan ventrikel dapat menyebabkan meningkatnya
tekanan vena pulmo dan paru, sehingga terjadi sesak nafas
dan orthopnea.
Gagal jantung kanan
Kelemahan ventrikel kanan (hipertensi pulmonalprimer atau
sekunder, trombo emboli paru kronik) dapat menyebabkan
edema perifer, hepatomegali dan distensi vena jugularis
4. Gagal jantung akut dan kronis
Gagal jantung akut
Serangan cepat/rapid/onset/ adanya perubahan pada gejalagejala dan tanda-tanda dari gagal jantung berakibat
diperlukannya tindakan atau terapi secara urgent.
Memiliki klasifikasi klinis:
Pasien gagal jantung akut akan memperlihatkan salah satu
dari 6 bentuk gagal jantung akut.
o Perburukan atau gagal jantung kronik dekompensasi
o Edema paru
o Gagal jantung hipertensif
o Syok kardiogenik
o Gagal jantung kanan terisolasi
o Sindroma koroner akut

Biasanya usia lanjut memiliki prognosa jangka pendek dan


jangka panjang yang buruk.
Gagal jantung kronik
Kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan
kebutuhan jaringan disertai keluhan sesak nafas, fatik dan
sudah terdapat edem

Diagnosis
Berdasarkan kriteria Framingham untuk diagnosis gagal jantung kongestif,
yaitu :
1 kriteria mayor + 2 kriteria minor
Kriteria mayor
o Paroksismal nokturnal dispnea
o Distensi vena leher
o Ronkhi paru
o Kardiomegali
o Edema paru akut
o Gallop S3
o JVP meningkat
o Refluks hepatojugular
Kriteria minor
o Edema ekstremitas
o Batuk malam hari
o Dispnea deffort
o Hepatomegali
o Efusi pleura
o Penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal
o Takikardi (>120x/menit)
Penatalaksanaan
Bila asimptomatik, harus dilakukan pemeriksaan rontgen, ekokardiografi
dan BNP untuk menegakkan diagnosis.
Diuretik
Diberikan secara peroral maupun pernteral
Gagal jantung sampai edema atau asites hilang (euvolemik)
ACE- Inhibitor / ARB
Diberikan dengan dosis kecil
Dimulai setelai euvolemik sampai optimal
Beta Blocker
Dosis kecil sampai optimal
Diberikan setelah diuretik dan ACE-inhibitor
Digitalis
Diberikan bila ada aritmia supra-ventrikular atau jika ketiga obat
diatas belum ada hasil yang memuaskan.
Aldosteron antagonis
Untuk memperbaiki efek diuretik atau pada pasien hipokalemia.

Anda mungkin juga menyukai