Anda di halaman 1dari 44

case report

Ny. S usia 72 tahun


dengan
Hernia Femoralis Dextra
Pembimbing:
dr. Bakri Hasbullah, Sp.B,
FINACS

Astuti Susanti.R
J510155027
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2016

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Agama
Suku
Alamat
Tamansari Kerjo Kra
Tanggal MRS
No. RM

:
:
:
:
:
:
:

Ny. S
72 tahun
Perempuan
Petani
Islam
Jawa
Taman 1/2

: 27 Februari 2016
: 362760

ANAMNESIS

Keluhan Utama
Benjolan di lipatan paha kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Karanganyar
dengan keluhan terdapat benjolan di lipatan paha kanan.
Pasien tidak ingat benjolan nya ini sudah berapa lama.
Benjolan terlihat jelas saat pasien batuk, bersin, mengejan
dan berdiri. Tetapi saat pasien berbaring benjolan
tersebut masih tampak. Pasien tidak merasakan sakit
ketika di tekan benjolannya. Pasien mengaku tidak ada
keluhan mual, muntah, pusing dan sesak nafas.BAB dan
BAK dalam batas normal. Pasien mengaku terganggu
aktivitas sehari-harinya karena benjolan tersebut.
Sebelumnya pasien tidak pernah berobat kedokter
mengenai benjolan yang ada dipaha kanannya. Karena
benjolan mulai mengganggu pasien berobat kepuskesmas
dan oleh dokter puskesmas pasien di rujuk ke RSUD
Karanganyar.

Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

penyakit yang sama : disangkal


operasi pada abdomen
: disangkal
trauma pada abdomen
: disangkal
hipertensi : disangkal
alergi obat
: disangkal
DM : disangkal
penyakit jantung
: disangkal
penyakit ginjal : disangkal

Riwayat
Riwayat

Penyakit Dahulu

Penyakit Keluarga

penyakit yang sama : disangkal


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM
: disangkal

Riwayat

Kebiasaan dan Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang petani dan pasien


sehari-harinya suka mengangkat barang yang
berat. Pasien tinggal hanya berdua dengan
suaminya. Pasien memiliki dua orang anak.
Pasien menerangkan penghasilan yang didapat
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keluhan

Sistemik
Cardio
:Nyeri dada (-), dada berdebar-debar (-)
Pulmo
:Sesak napas (-), batuk (-)
Abdomen
: Diare (-), nyeri epigastrium (-),
sulit BAB (-)
Urologi :BAK lancar
Muskuloskeletal
:Nyeri Otot (+), Nyeri sendi
(+)

Pemeriksaan

FisiK

Status Generalis
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran
: Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 76x/menit
Respirasi
: 21x/menit
Suhu
: 36,2oC
Status Interna
Pemeriksaan Kepala
Normocephal
Pupil isokhor, 3 mm
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Leher
KGB
: tidak ada pembesaran
JVP
: tidak dilakukan

Pemeriksaan Thorax

Paru
Inspeksi

: simetris kanan kiri (+), retraksi

(-)
Palpasi
: nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi
: sonor kanan kiri (+)
Auskultasi
: Suara dasar vesikuler (+/+),
ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi :

Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas atas kanan SIC II LPSdextra,
batas atas kiri SIC II LPS sinistra, batas bawah
kanan SIC IV LPSdextra, batas bawah kiri SIC
V LMC sinistra
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II murni,
reguler, bising jantung

Pemeriksaan

Abdomen

Inspeksi

: Permukaan datar,simetris,
distended (-), massa(-),

bekas luka operasi (-)


Auskultasi
: Peristaltik (+) normal
Perkusi
: Suara timpani (+)
Palpasi
: Massa (-), nyeri tekan (-),
kembung (-), defans muskuler (-), hepar/lien
teraba (-)
Pemeriksaan

Superior
Inferior
Akral

Ekstremitas
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Hangat

Status Lokalis

Regio

Inguinalis Dextra Pada pemeriksaan


fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha
di bawah ligamentum inguinale di medial v.
Femoralis dan lateral tuberkulum pubikum.

Inspeksi

:Terlihat benjolan di daerah


inguinalis dextra, diameter 2 cm.
Warna kulit sama dengan daerah
sekitarnya.
Palpasi
: Teraba benjolan, bentuk
lonjong, sebesar telur puyuh, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (-)

Benjolan didaerah inguinalis dextra


teraba benjolan bentuk lonjong, sebesar telur
puyuh
diameter 2 cm, konsistensi kenyal, nyeri
tekan (-)

pemeriksaan laboratorium

Resume

Ny. S, usia72 tahun, datang dengan


keluhan terdapat benjolan di lipatan paha kanan.
Benjolan terlihat jelas saat pasien batuk, bersin,
mengejan dan berdiri dan baring. Pasien tidak
merasakan sakit ketika di tekan benjolannya.
Pasien mengaku tidak ada keluhan mual,
muntah, pusing dan sesak nafas. BAB dan BAK
dalam batas normal. Pasien mengaku terganggu
aktivitas sehari-harinya karena benjolan
tersebut. Pasien tidak pernah berobat kedokter
mengenai benjolan yang ada dilipatan paha
kanannya, karena benjolan mulai mengganggu
aktivitas pasien kepuskesmas dan oleh dokter
puskesmas pasien dirujuk ke RSUD Karanganyar.

DIAGNOSIS KERJA
Hernia femoralis dextra
DIAGNOSIS BANDING
- HIL
-HIM

PENATALAKSANAAN
Konservatif :
Inj. Cefotaxime vial/12 jam
Inj. Ranitidin amp/12 jam
Inj. Santagesic amp/8 jam
Metronidazole 500mg/8 jam

Operatif : Herniorepair

Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad fungtionam
Quo ad sanam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

Hernia
Definisi
penonjolan atau protusi isi abdomen
melalui suatu defek yang abnormal dari
dinding abdomen sebagai kelemahan
dari sebuah area atau gangguan dari
jaringan fibromuskular dinding abdomen

BAGIAN
HERNIA :

BAGIAN

Kantong hernia
Isi hernia
Pintu hernia
Leher hernia

TEMPAT
HERNIA

KLASIFIKASI HERNIA
Berdasarkan

Hernia kongenital
Hernia aquisita

Berdasarkan

waktu

lokasi/letak

Hernia inguinalis
Hernia femoralis
Hernia umbilikalis

KLASIFIKASI HERNIA
Hernia interna (tidak terlihat)
Jika kantung hernia terletak di dalam kavitas
visera
Contoh : a. Hernia diafragmatika
b. Hernia obturatoria
c. Hernia winslowi
Hernia eksterna (terlihat)
Jika kantung hernia menonjol secara lengkap
melalui dinding abdomen
Contoh : a. Hernia inguinalis
b. Hernia femoralis
c. Hernia epigastrium
d. Hernia umbilikalis
e. Hernia lumbalis

FASE-FASE HERNIA
Fase

reponibilis (hernia reponibel)


Fase irreponibilis (hernia irreponibel)
Fase inkaserata (hernia inkaserata)
Fase strangulata (hernia strangulata)

ETIOLOGI HERNIA
Lemahnya

dinding rongga perut.

Kongenital
Tekanan

intraabdominal yang tinggi


Distensi dinding abdomen karena
peningkatan tekanan intraabdominal

Trigonum Hesselbach
merupakan daerah dengan batas:
Inferior:dibatasi oleh Ligamentum
Inguinale.
Lateral:dibatasi oleh a. epigastrika
inferior.
Medial:dibatasi oleh tepi m. rectus
abdominis.

Hernia yang melewati trigonum Hesselbach


disebut sebagai direct hernia

Hernia yang muncul lateral dari trigonum


adalah hernia indirect

ANATOMI KANALIS
FEMORALIS
Kanalis

femoralis terletak medial dari vena


femoralis didalam lacuna vasorum, dorsal
dari ligamentum inguinalis tempat V.Safena
Magna bermuara didalam V. femoralis.
Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi
yang keras dan tajam.
Batas kanalis femoralis:
Kranioventral
: Lig.Inguinalis
kaudodorsal
: Pinggir os.pubis dari
lig.
Iliopektineale
(lig.Couper)
lateral
: V.Femoralis
medial
: Lig.Lacunare
Gimbernati.
23

HERNIA
FEMORALIS

DEFINISI
Hernia femoralis adalah
suatu protrusi atau
penonjolan lemak
preperitoneal atau organ
intraperitoeal melalui
pascia transversa yang
lemah masuk ke dalam
annulus femoralis dan
canalis femoralis.

24

INSIDENSI
Umumnya

hernia femoralis di jumpai pada


wanita tua.
Insidens Wanita : laki laki = 4 : 1. Pintu
dari hernia femoralis adalah anulus
femoralis, selanjutnya isi hernia akan masuk
ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk
corong sejajar dengan vena femoralis
sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar
pada fosa ovalis dilipat paha.

25

ETIOLOGI

Peninggian tekanan intraabdomen


Kehamilan multipara
Obesitas
Degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut.
Hernia femoralis sekunder dapat terjadi
sebagai komplikasi herniorafi pada hernia
inguinalis terutama yang memakai teknik
Bassini yang menyebabkan fascia transversa
dan ligamentum inguinale lebih bergeser ke
ventrokranial sehingga kanalis femoralis
lebih luas.

26

Bila

isi hernia adalah usus maka akan


memberikan bunyi seperti bising usus

hernia ini mula-mula akan sulit


dimasukkan kemudian lebih mudah dan
disertai bunyi gelembung udara

klasifikasi

Anatomi
Kanalis femoralis terletak medial dari
v. femoralis di dalam lakuna vasorum,
dorsal dari ligamentum inguinalis,
tempat v. safena magna bermuara di
dalam v. femoralis dengan panjang
kira-kira 1.5 cm dengan basis di
anulus femoralis setinggi ligamentum
Cooper.

Gambar 1. Kanalis femoralis

Hernia femoralis keluar melalui lakuna


vasorum kaudal dari ligamentum
inguinale. Keadaan anatomi ini
mengakibatkan inkarserasi hernia
femoralis.

Kantung

hernia femoralisberasal dari


kanalis femoralis melalui suatu defek pada
sisi medial sarung femoralis (femoral
sheath). Kanalis femoralis berisi satu atau
dua kelenjar limfe, yang terbesar disebut
dengan Cloquet. Nodus-nodus ini didesak
keluar dari kanalis femoralis oleh suatu
penonjolan peritoenal dan seringkali
membentuk massa yang dapat dipalpasi

Anatomi

Gambaran Klinis
benjolan

yang dapat direduksi pada lipat paha


medial di kaudal dari ligamentum inguinale

Tonjolan
Rasa

nyeri atau tidak

tidak nyaman

Pemeriksaan fisik
Inspeksi : benjolan dibawah ligamentum inguinal.
Palpasi : benjolan lunak di benjolan dibawah
ligamentum inguinal
Perkusi : Bila didapatkan perkusi perut kembung
maka harus dipikirkan kemungkinan hernia
strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.
Auskultasi : hiperperistaltis didapatkan pada
auskultasi abdomen pada hernia yang
mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).
Colok dubur : tonjolan hernia yang nyeri yang
merupakan tanda Howship - romberg (hernia
obtutaratoria).

Pemeriksaan Finger
Test Palpasi
Menggunakan jari ke
2 atau jari ke 5.
Dimasukkan lewat
skrortum melalui
anulus eksternus ke
kanal inguinal.
Penderita disuruh
batuk:
Bila impuls diujung
jari berartiHernia
Inguinalis Lateralis.
Bila impuls
disamping jariHernia
Inguinnalis Medialis.

Pemeriksaan Ziemen
Test :
Posisi berbaring, bila
ada benjolan masukkan
dulu (biasanya oleh
penderita).
Hernia kanan diperiksa
dengan tangan kanan.
Penderita disuruh batuk
bila rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia
Inguinalis Lateralis.
jari ke 3 : hernia
Ingunalis Medialis.
jari ke 4 : Hernia
Femoralis.

Pemeriksaan ThumbTest :
Anulus internus
ditekan dengan ibu jari
dan penderita disuruh
mengejan
Bila keluar benjolan
berartiHernia
Inguinalis medialis.
Bila tidak keluar
benjolan berartiHernia
Inguinalis Lateralis.

DIAGNOSIS BANDING

PENATALAKSANAAN
Konservatif
Reposisi , memasukan isi hernia
ke dalam cavum abdomen. Pada
pasien yang takut operasi / anakanak
Sabuk hernia , dilakukan jika
pasien menolak operasi, dipakai
jika reposisi berhasil.

Operatif :
Reposisi isi hernia
Menutup pintu hernia untuk hilangkan Locus
Minoris Resistensi
Mencegah residif dengan memperkuat dinding
perut
Tahap Operasi :
Herniotomy
Membuka & memotong kantong hernia serta
mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis
Hernioraphy
Mengikat leher hernia & menggantungkannya ke
conjoint tendon
Hernioplasty
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum
inguinale, agar LMR hilang dan dinding perut
menjadi kuat

Teknik operasi

Open

Anterior Repair
Open Posterior Repair
Tension-Free Repair With Mesh
Laparoscopi

The Lichtenstein hernioplasty

Anda mungkin juga menyukai